OLEH :
KENDARI
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak
dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan
kimia yang berbahaya dan beracun. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya
Prof Dr. Teruo Higa pada tahun 1980-an memperkenalkan konsep EM atau Efektive
mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik
oleh tanaman. Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM
peternakan, perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri, meski sudah banyak kalangan
masyarakat yang menggunakan tapi tidak banyak yang tahu tentang EM, komposisi
kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa
larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski
berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro
flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka hal-hal yang dapat dijadikan rumusan
C. Tujuan
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi produktivitas dan dapat digunakan sebagai dasar
pertanian, yaitu : warna, tekstur, struktur. Konsistensi, mintakat lengasa, kandungan bahan
organic dan sifat-sifat kimia lainnya disebut sifat fisik tanah (Djafar, 2006).
Penambahan bahan organik akan meningkatkan kemampuan menahan air sehingga
kemampuan menyediakan air tanah untuk pertumbuhan tanaman meningkat. Kadar air yang
optimal bagi tanaman dan kehidupan mikroorganisme adalah sekitar kapasitas lapang .
Penambahan bahan organik di tanah pasiran akan meningkatkan kadar air pada kapasitas
lapang, akibat dari meningkatnya pori yang berukuran menengah (meso) dan menurunnya
pori makro, sehingga daya menahan air meningkat, dan berdampak pada peningkatan
Ketersediaan beberapa unsure penting bagi pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh pH. Sifat
kimia tanah lainnya seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg),
Sifat kimia tanah meliputi pH untuk mengetahui ketersediaan unsure hara, akan membakar
akar tanaman, mempengaruhi organisme di dalam tanah, status unsure hara dalam tanah bagi
Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, akan tetapi
juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Bakteri dapat mengubah pH dari medium tempat ia
hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia. Adapun faktor-faktor lingkungan dapat
dibagi atas faktor-faktor biotik dan faktor-faktor abiotik. Di mana, faktor-faktor biotik terdiri
atas makhluk-makhluk hidup, yaitu mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama antara
Sedangkan faktor-faktor abiotik terdiri atas faktor fisika (misal: suhu, atmosfer gas, pH,
tekanan osmotik, kelembaban, sinar gelombang dan pengeringan) serta faktor kimia (misal:
(Hadioetomo, 1993).
Karena semua proses pertumbuhan bergantung pada reaksi kimiawi dan karena laju
reaksi-reaksi ini dipengaruhi oleh temperatur, maka pola pertumbuhan bakteri dapat sangat
dipengaruhi oleh temperatur. Temperatur juga mempengaruhi laju pertumbuhan dan jumlah
tanggal 21 September 2013, pada pukul 13.00- 17:30 WITA bertempat di Laboratorium
C. Prosedur Kerja
blender
d. Mencampur bahan-bahan tersebut dengan air bersih sebanyak 10 liter di dalam panci dan
A. Hasil Pengamatan
Susu ultra
Gula pasir
Lactobacillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino dapat
industri. EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima
kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa
larutan coklat dengan pH 3,5-4,0 dan terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski
berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro
flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung
asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat
bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal
dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat
berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan
organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan.
Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri
fotosintetik. Ragi menghasilkan zat anti biotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi
menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan
fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester
anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan
menghilangkan pakan.
Jenis-jenis EM yang ada seperti EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran
kompos dalam tanah. EM2 terdiri dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan
tertentu. Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5, dalam tanah mengeluarkan
antibiotik untuk menekan patogen. EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5
dalam kaldu ikan yang berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa
oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman. EM4 terdiri dari
95% Lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas
tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan enzim. EM5 berupa pestisida
organik.
meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang
sampah organik atau kotoran hewan, membersihkan air limbah, serta meningkatkan kualitas
air pada tambak udang dan ikan. EM yang dibuat pada praktikum ini yaitu untuk bioaktivator
masing-masing kegunaan. Bahan-bahan yang dipakai yaitu Usus ayam, susu murni, terasi,
buah nenas, bekatul atau kacang kedelei bugil, dan gula pasir serta air bersih. Usus sapi,
didalam usus terdapat bakteri yang mampu memfermentasi, begitupun didalam susu murni
terdapat bakteri Lactobacillus yang mampu menguraikan bahan organik. Buah nenas yaitu
untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri. Terasi untuk merangsang pertumbuhan
bakteri. Kemudian Bekatul sebagai vitamin atau sumber protein, sedangkan gula pasir
sebagai sumber glukosa dan air yaitu untuk melarutkan bahan-bahan tersebut. Semua bahan-
bahan ini akan dicampurkan yang kemudian disimpan di dalam tertutup atau dalam kondisi
anaerob selama 1 hari. Penyimpanan ini dilakukan agar bakteri dapat tumbuh dengan baik
dan dapat menguraikan bahan-bahan organik menjadi anorganik yang akan dibutuhkan oleh
tanaman.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
memiliki masing-masing kegunaan. Bahan-bahan yang dipakai usus sapi, didalam usus
terdapat bakteri yang mampu memfermentasi, begitupun didalam susu murni terdapat bakteri
Lactobacillus yang mampu menguraikan bahan organik. Buah nenas yaitu untuk
menghilangkan bau hasil proses bakteri. Terasi untuk merangsang pertumbuhan bakteri.
Kemudian Bekatul sebagai vitamin atau sumber protein, sedangkan gula pasir sebagai sumber
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism)
yaitu sebaiknya para Asisten pembimbing memberikan penuntun praktikum supaya kami
Djafar, M., 2006. Bahan Ajar Mata Kuliah Kesuburan Tanah dan Teknik Pemupukan. Jurusan
Budidaya Pertanian. Kendari.
Hadioetomo, R.S., 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi, Gramedia,
Jakarta.
Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI-Press, Jakarta.
Posted by Huda Art Photograph at 21:31
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
About Me
Google+ Followers
taylor swift
divine-music.info
terbakar
Efek Blog
Blog Archive
2016 (4)
2015 (30)
2014 (28)
o September (2)
o May (6)
o April (9)
o March (4)
o February (7)
Total Pageviews
25223
Awesome Inc. template. Powered by Blogger.