Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PERTEMUAN TIPE ENDAPAN HIDROTHERMAL 1

Greisen System

Disusun Oleh :
Naftaly Debora Olivine Sinulingga
111.140.027
Plug 3

LABORATORIUM PETROLOGI
SIE.ENDAPAN MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Pertemuan Petrologi

Sistem Endapan Greisen

Yogyakarta, 8 Oktober 2016

Disusun Oleh :

Nama : Naftaly Debora O. S.

NIM : 111.140.027

Prodi : Teknik Geologi

Fakultas : Teknologi Mineral

Mengetahui
Penulis

Naftaly Debora Olivine S.


111.140.027
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa hingga saya bisa
menyelesaikan Artikel Greisen System ini tepat pada waktunya. Saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan Artikel ini.
Saya menyadari tugas ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang mendidik agar
kedepannya saya mampu memberikan hasil yang lebih baik. Akhir kata, saya
mengharapkan agar artikel ini bisa bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun
pembaca.

Yogyakarta 8 Oktober 2016


Penulis

Naftaly Debora Olivine S.


111.140.027
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDU

...................................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

DAFTAR TABEL...................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian..............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian.......................................................................1

BAB II METODOLOGI..........................................................................................3

2.1 Metode Penelitian...........................................................................................3

2.2 Data dan Peralatan Penelitian.........................................................................3

2.3 Diagram Alir Penelitian..................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................5

3.1 Sistem Endapan Greisen.................................................................................5

3.2 Tipe Endapan Greisen....................................................................................6

3.3 Genesa Endapan Greisen................................................................................6

3.4 Ciri Endapan Greisen................................................................................8

BAB IV KESIMPULAN.........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................vii
DAFTAR GAMB
Y
Gambar 2.1. Diagram alir penelitian........................................................................4
Gambar 3.1 Sistem Endapan Greisen......................................................................5
Gambar 3.2 Endapan Greisen..................................................................................7
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kumpulan Alterasi Greisen dari prekursor batuan granit (Kinnaird ,
1985)........................................................................................................................8
Laboratorium Endapan Mineral 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Batuan yang mengandung satu atau lebih mineral logam (metallic mineral)
yang akan memiliki nilai ekonomis jika ditambang dinamakan Ore Mineral atau
mineral bijih. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai
ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat
endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. Pada saat
ekstraksi didapatkan bahan logam dan juga bahan gangue yang tidak memiliki
nilai ekonomis. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan timbunan limbah (tailing).
Suatu endapan mineral akan terbentuk oleh serangkaian proses yang mengubah
kondisi suatu batuan menjadi suatu endapan dengan kandungan mineral bijih yang
disebut proses ubahan (alteration). Proses tersebut akan menghasilkan mineral
logam (metalic mineral) dan mineral ubahan (alteration mineral), struktur serta
tekstur batuan yang berubah karenanya.
Kebanyakan bijih di dunia ini yang ditambang adalah berasal dari mineral
bijih yang diendapkan oleh larutan hidrotermal. Asal larutan hidrotermal masih
sulit dipecahkan. Beberapa larutan berasal dari pelepasan air yang terkandung
dalam magma saat magma naik dan mendingin. Lainnya berasal dari air meteorik
atau air laut yang bersirkulasi dalam kerak. Endapan mineral yang terbentuk oleh
air laut yang terpanaskan aktifitas vulkanisme, dan endapannya berbentuk
senyawa sulfide, yang dinamakan volcanogenic massive sulfide deposits.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan Sistem Endapan Greisen?
- Apa saja tipe Sistem Endapan Greisen?
- Bagaimana tahapan dari Sistem Endapan Greisen?
- Bagaimana Ciri Endapan Greisen?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
- Mengetahui tentang Sistem Endapan Greisen
- Mengetahui tipe Sistem Endapan Greisen
- Mengetahui tentang tahapan dari Sistem Endapan Greisen
- Mengetahui tentang ciri Endapan Greisen

Nama : Naftaly Debora O. S Page 1


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

BAB II
METODOLOGI

2.1 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun laporan ini adalah
berupa studi pustaka. Studi pustaka merupakan suatu metode dalam
menyelesaikan sebuah karya ilmiah melalui buku buku, jurnal, dan sumber yang
lainnya (seperti internet) untuk menyelesaikan suatu laporan penelitian.

2.2 Data dan Peralatan Penelitian


Data yang diperoleh untuk menysusun laporan ini sesuai dengan metode
yang penulis gunakan yaitu studi pustaka, jadi sumber utama data yang ada pada
laporan ini berasal dari:

Buku buku (kajian pustaka)


Jurnal geologi
Sumber data tambahan melalui internet

Nama : Naftaly Debora O. S Page 2


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

2.3 Diagram Alir Penelitian

Nama : Naftaly Debora O. S Page 3


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

Genesa Endapan Greisen

Nama : Naftaly Debora O. S Page 4


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

Gambar 2.1. Diagram alir penelitian

Nama : Naftaly Debora O. S Page 5


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Endapan Greisen

Greisen merupakan istilah yang definisikan sebagai suatu agregat


granoblastik kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara
lain topaz, tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi
metasomatik dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987).

Gambar 3.2 Sistem Endapan Greisen

System endapan greisen merupakan system endapan bijih yang terbentuk


pada fase post magmatik suatu pembekuan magma. Fase post magmatik
merupakan fase dimana batuan sudah membeku dan mengahasilkan fluida sisa
pembekuan magma yang didominasi fase gas, kemuadian fluida inilah yang akan
bereaksi dengan batuan samping. Proses ini juga diistilahkan sebagai fase
Penumatolitis.

Nama : Naftaly Debora O. S Page 6


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

3.2 Tipe Endapan Greisen

Lebih jauh dalam suatu endapan mineral dimana fluida hidrotermal


menjadi salah satu faktor pengontrolnya maka fluida hidrotermal ini dapat di bagi
menjadi dua yaitu fase gas dan fase cair. Pada fase gas inilah yang disebut sebagai
fase penumatolitis dan fase cair sebagai fase hidrotermal. Sistem endapan greisen
biasanya beraosiasi dengan beberapa unsur yaitu Sn, W, Mo, Be, Bi, Li dan F.
Sistem ini dapat terbentuk dalam dua tipe yaitu endogreisen dimana fluida tetap
didalam batuan granitiknya tipe ini juga disebut sistem tertutup. Kemudian tipe
eksogreisen dimana fluida keluar melalui rekahan-rekahan yang ada pada batuan
samping tipe ini juga disebut sebagai sistem terbuka.

Himpunan mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit)


dengan sejumlah mineral asesori seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk
oleh alterasi metasomatik post-magmatik granit (Best, 1982, Stempork, 1987,
dalam Sutarto, 2004). Contoh lokasi terdapatnya endapan greisen adalah di Pulau
Bangka. Tekstur penciri endapan gresien umumnya stockwork dan vein.
Endapan timah primer merupakan endapan timah yang biasanya berkaitan
dengan intrusi batuan beku granit dan biasanya endapan ini terbentuk dalam
sistem endapan greisen
3.3 Genesa Endapan Greisen

Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit, kadang-kadang


muncul berupa stockwork.

Mineralisasi muncul secara irregular (tidak beraturan) yang terkonsentrasi


pada sekitar zona kontak.

Host rock menunjukkan komposisi granitik dan berkembang sampai


kedalaman 10-100 m sebelum bergradasi menuju zona alterasi feldspatik
(albitization-microclinization) dan batuan granit (fresh granite).

Nama : Naftaly Debora O. S Page 7


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

Fluida pegmatitik sering migrasi pada bagian atas intrusi dan kadang-
kadang mengisi sebagai intrusi-intrusi (stock) di sepanjang batas tubuh
greisen.

Endapan timah greisen kemungkinan terbentuk pada bagian atas suatu


pluton granit yang kontak dengan batuan yang impermeable sehingga
terakumulasi mineral-mineral sebagai produk dari kristalisasi awal.

Gambar 3.3 Endapan Greisen

Berdasarkan Shcherba (1970) sistem endapan greisen dapat di bedakan


menjadi tiga tahap yaitu tahap fase alkali , fase gresenisasi, dan fase pengendapan
pada urat.
Pada fase alkali terjadi proses alkali metasomatisme yang menghasilkan
alterasi berupa albitisasi dan mikrilonisasi. Albitisasi merupakan hasil dari Na-
Metasomatisme dimana yang terjadi adalah penggantian unsur K ( K-feldspar )
contohnya pada mineral albit yang berubah menjadi Na. Biasanya pada zona
alterasi ini berasosiasi dengan mineral berupa Nb, Ta, Sn, W, Li & Bl. Sedangkan
untuk alterasi Mikrolinisasi merupakan hasil dari K-Metasomatisme yaitu
penggantian unsur K oleh Na. Biasanya zona Alterasi ini berkaitan dengan
asosiasi mineral berupa Rb, Li, dan Za.

Nama : Naftaly Debora O. S Page 8


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

Pada fase greisenisasi biasanya yang bekerja adalah proses H-


Metasomatisme. Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit atau
kadang-kadang muncul berupa stockwork. Mineralisasi muncul secara irregular
(tidak beraturan) yang terkonsentrasi pada sekitar zona kontak. Host rock
menunjukkan komposisi granitik dan berkembang.
Sedangkan untuk fase urat dimana kontrol struktur sangat berpengaruh ,
fluida yang berasal dari sisa pembekuan magma akan mengisi rekahan-rekahan
yang ada dalam batuan samping membetuk sustem urat (vein).
Tabel 3.1 Kumpulan Alterasi Greisen dari prekursor batuan granit (Kinnaird ,1985)

3.4 Ciri Endapan Greisen


Pada endapan greisen, sering ditemukan mineral-mineral dengan unsur
berat seperti korondum, kuarsa, muskovit dan topas namun sedikit dijumpai
turmalin, rutil, flourit, kasiterit, wolframit dan magnetit. Adapun himpunan
mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit) dengan sejumlah
mineral asesori seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk oleh alterasi
metasomatik post-magmatik granit (Best, 1982, Stempork, 1987, dalam Sutarto,
2004).

Nama : Naftaly Debora O. S Page 9


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

Nama : Naftaly Debora O. S Page 10


Nim : 111.140.027
Plug : 3
Laboratorium Endapan Mineral 2016

BAB IV
KESIMPULAN

Greisen merupakan istilah yang definisikan sebagai suatu agregat


granoblastik kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara
lain topaz, tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi
metasomatik dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987).

Pada endapan greisen, sering ditemukan mineral-mineral dengan unsur


berat seperti korondum, kuarsa, muskovit dan topas namun sedikit dijumpai
turmalin, rutil, flourit, kasiterit, wolframit dan magnetit. Adapun himpunan
mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit) dengan sejumlah
mineral asesori seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk oleh alterasi
metasomatik post-magmatik granit (Best, 1982, Stempork, 1987, dalam Sutarto,
2004).

Nama : Naftaly Debora O. S Page 11


Nim : 111.140.027
Plug : 3
DAFTAR PUSTAKA

Hartosuwarno, Sutarto. 2016. Panduan Kuliah dan Praktikum Endapan Mineral.


Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi FTM UPN Veteran Yogyakarta

Pirajno, Franco. 2009. Hydrothermal Processes and Mineral System. Geological


Survey of Western Australia, Perth, WA, Australia

John M. Guilbert and Charles F. Park Jr. 1986, Ore


Deposit.

Anda mungkin juga menyukai