Anda di halaman 1dari 10

ramona t mercer

Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
a. Efek stress Anterpartum
stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative
dari hidup seorang wanita, tuuan asuhan yang di berikan adalah : memberikan
dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status
kesehatan ibu, yaitu:
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social
5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang ibu mendapatkan identitas
baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya
sendiri.
b. Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan
tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang
negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress
anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi
persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu
dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan
III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa
menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan
stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar
ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami
oleh ibu hamil antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
b. ibu memerlukan sosialisasi
c. ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan kehamilan ke masa
menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru Mercer:
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyesuaian social
dan psikologis dengan mempelajri segala sesuatuyang di butuhkan untuk menjadi
seorang ibu.
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai
dengan kondisi system social
c. Informal
Di mana wanita telam mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan
perannya
d. Personal
merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai
ibu.
Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak
ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer
mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.
Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut:
a. Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3. Stress social
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
9. Status kesehatan ibu.
b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
1. Latar belakang etnik
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor pendukung:
a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu
ibu untuk menolong dirinya sendiri
c. Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d. Appraisal support
Ini memungkinkan indifidu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran
ibu
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status
ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam
pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkanoleh mercer dalam teorinya
adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptsi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi
dari stress antepartum
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan dalam teori kebidanan : Reva Rubin,
Ramona, Teori Oream, Ernestine, Jen Ball, Ela Jog Lehrman

dasar pemikiran fokus dan tujuan dalam teori kebidanan

Pendahuluan
Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan berasal
dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan
fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh
peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu dan
kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.

1. Reva rubin
Rubin adalah seorang perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang
kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih dari
20,tahun dengan lebih dari 6000 responden.
Tujuan Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana seorang perempuan mencapai peran menjadi
seseorang dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Penelitian ini dilakukan dengan bantuan para siswa bidan. Data dikumpulkan melalui wawancara
langsung dan melalui telepon yang berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian di dapatkan di klinik
antenatal dan postnatal. Data-dat berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul dalam pencapaian
peran menjadi ibu diberi kode kemudian dianalisis.

v Menurut Rubin seorang sejak hamil sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
a. Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi.
b. Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi.
c. Penentuan gambar identitas diri.
d. Mengerti tentang arti memberi dan menerima.

v Perubahan yang umum terjadi pada perempuan ketika hamil adalah :


a. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik, untuk bisa berperan
sebagai calon ibu dan mampu memerhatikan perkembangan janinnya.
b. Membutuhkan sosialisasi.

v Tahapan Psikososial (Psikososial Stage)


1. Anticipatory stage
Tahap ini ibu-ibu melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
2. Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya.. Pada tahap ini, ibu memerlukan bantuan anggota
keluarga yang lain.
3. Plateu stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi ibu. Tahap ini membutuhkan
waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.
4. Disngagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahapan ini peran sebagai orang
tua belum jelas.

v Reaksi umum pada kehamilan, biasanya swbagai berikut :


a. Trimester I
Ambiven, takut, fantasi, khawatir
b. Trimester II
Perasaan lebih enak, meningkatkannya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan dan
pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang egosentrik dan self centered.
c. Trimester III
Berperasaan aneh, semberono, jelek. Menjadi lebih introvert, mereflesikan terhadap pengalaman masa
kecil.

v Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil :


a. Gambaran tentang idaman
Sebuah gambaran ideal/positif mengenai perempuan yang berhasil melaksanakan perannya sebagai ibu
yang baik. Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang dijadikannya contoh bagaimana
seharusnya menjadi seorang ibu.
b. Gambaran tentang diri
Gambaran mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman. Gambaran diri seorang perempuan
adalah bagaimana seorang perempuan tersebut memandang dirinya, sebagai bagian dari pengalaman
diri, terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.
c. Gambaran tubuh
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses kehamilan dan perubahan spesifik yang
terjadi selama kehamilan serta setelah melahirkan.

v Tahap pelaksanaan peran menjadi seorang ibu :


a. Taking on
Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagi tahap meniru. Dalam tahap taking on terdapat
kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku perempuan lain yang pernah hamil dengan
cara melihat, mendengar dan melaksanakanpengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya : apa yang
dilakukan saat persalinan atau bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan role play
(mencoba bermain peran) yaitu menciptakan kondisi di masa yang akan datang dengan sengaja,
misalnya : berlatih merawat bayi dengan menjadi pengasuh anak temannya atau mencoba menyuapi
anak kecil.
b. Taking in
Taking in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya meniru tetapi sudah mulai
membayangkan peran yang dilakukan dimasa yang akan datang, misalnya : akan seperti apa proses
persalinannya nanti atau baju apa yang akan dikenakan bayinya nanti. Dan kegiatan introjections,
projection, dan rejection yang merupakan tahap dimana perempuan menirukan model-model yang ada
sesuai dengan pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya :
saat ibu memandikan bayinya di rumah, dia akan melakukannya berdasarkan apa yang dipelajari di
rumah sakit atau di tempat lainnya.
c. Leting go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya. Perempuan tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan menghilang
tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.

v Faktor-faktor yang memengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada masa
postpartum adalah :
a. Respon dan dukungan dari teman dan keluarga.
b. Hubungan dari pengalaman melahirkan.
c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu (sebelumnya)
d. Pengaruh budaya

2. Rammona Mercer
Mercer merupakan seorang perawat yang sangat perhatian terhadap proses persalinan. Dai adalah salah
satu murid Reva Rubin yang telah menghasilkan banyak karya ilmiah. Sepanjang karirnya selama 30
tahun, Mercer melakukan 2 penelitian penting yaitu efek stress antepartum pada keluarga dan
pelaksanaan ibu. Teori Mercer lebih menekan pada stres antepartum dan mencapai peran ibu. Ia
mengidentifikasi seorang perempuan pada awal postpartum, yang menunjukkan bahwa perempuan akan
lebih mendekatkan diri pada bayinya disbanding dengan melakukan tugas sebagai seorang ibu pada
umumnya.

Efek stres anteparum


Tujuan: Memberikan dukunagn selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan
social dan kurangnya kepercayaan diri.

v Enam faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan :


a. Hubungan interpersonal
b. Peran keluarga
c. Stres antepartum, komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup
d. Dukungan social
e. Rasa percaya diri
f. Gangguan rasa takut, depresi, dan keraguan
Selain itu, menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan
penguraian yang lengkap tentang diri sendiri. Mencer melihat bahwa menjadi seorang ibu tidak hanya
pribadi perempuan yang menjadi ibu, tetapi dia juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
melaksanakan peran ibu. Oleh karena itu, peran dan partisipasi suami/pasangan sangat penting untuk
meyakinkan dan memberikan penghargaan untuk peran baru ini. Penghargaan diri, status kesehatan,
dan dukungan social diperkirakan mempunyai efek langsung yang positif terhadap dan pengaruh negetif
terhadap fungsi keluarga. Hubungan ini dibuktikan dalam suatu penelitian yang bertujuan mengetahui
hubungan antara stress anteprtum dan hubungan/fungsi keluarga. Sampel penelitian yaitu ibu hamil
dengan resiko tinggi yang masuk rumah sakit dibandingkan dengan ibu hamil dengan resiko rendah, usia
kehamilan antara 24-34 minggu.

v Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepadaa ibu dan pasangannya. Hasil penelitiannya
yaitu terdapat 6 variabel yang terkait dengan fungsi keluarga :
a. Stres antepartum yang disebabkan kombinasi dari peristiwa masa lalu yang tidak menyenangkan
dan risiko kehamilan.
b. Dukungan sosial
c. Harga diri
d. Kontrol diri
e. Kegelisahan
f. Depresi

v Hubungan antara ke 6 variabel tersebut adalah sebagai berikut :


a. Stres yang diakibatkan peristiwa masa lalu yang tidak menyenangkan, dan risiko kehamilan
diperkirakan memiliki efek negative terhadap harga diri dan status kesehatan.
b. Harga diri, status kesehatan, dan dukungan sosial diperkirakan memiliki efek yang positif terhadap
kegelisahan dan depresi, yang pada akhirnya memberi efek negative terhadap fungsi keluarga.

Pencapaian peran ibu


v Empat langkah (tahapan) dalam peran untuk menjadi seorang ibu adalah :
a. Anticipatory
Suatu masa sebelum menjadi ibu, yang dimulai dengan penyesuaian social dan psikologi terhadap peran
barunya nanti, dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
Contoh : Latihan memasak, belajat tentang ASI, belajar tentang merawat anak, dll.
b. Formal
Mulai dengan peran sesungguhnya sebagai seorang ibu, bimbingan peran secara formal dan sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh sistem perempuan dari wanita.
Contoh : Orang tua (ibu) mengajarkan cara perawatan bayi pada anaknya (ibu muda)
c. Informal
Saat perempuan telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan peran barunya ini.
d. Personal
Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Mencer melihat bahwa peran aktif seorang
perempuan dalam percapaian peran umumnya dimulai sejak bayi lahir, yaitu pada 3 bulan sampai 7
bulan postpartum.

v Faktor-faktor yang memengaruhi perempuan dalam pencapaian peran ibu yaitu :


a. Faktor ibu
1) Umur ibu pada waktu melahirkan anak pertama
2) Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama
3) Memisahkan ibu dan anak secepatnya
4) Stres sosial
5) Dukungan sosial
6) Konsep diri
7) Kepribadian
8) Perilaku
9) Status kesehatan ibu
b. Faktor bayi
1) Temperamen
2) Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lain
1) Latar belakang budaya
2) Status perkawinan
3) Status sosial ekonomi

v Faktor-faktor pendukung pencapaian peran ibu :


a. Emosional support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan mengerti.
b. Informational support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri, dengan memberikan informasi yang berguna dan
berhubungan dengan masalah situasi.
c. Physical support
Pertolongan langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan dukungan dana.
d. Appraisal support
Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan bagaimana ia menampilkan dalam
peran, sehingga memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan dengan
penampilan orang lain.

3. Ela Joy Lehrman


Dalam teori ini, Lehram menginginkan agar bidan mampu melihat semua aspek praktik dalam
memberikan asuhan pada perempuan hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan.

v Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal yaitu :


1. Asuhan yang berkesinambungan
2. Keluarga sebagai pusat asuhan
3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
4. Tidak ada intervensi dlam asuhan
5. Fleksibilitas dalam asuhan
6. Keterlibatan dalam asuhan
7. Advokasi pada klien
8. Waktu

Asuhan partisipasi
Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi, dan perencanaan pasien. Klien ikut
bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal. Dalam pemeriksaan fisik, misalnya
palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengar denyut jantung.
Dari delapan komponen yang dibuat oleh Lehrman tersebut kemudian diujicobakan oleh Morten pada
pasien post partum. Dari hasil penerapan tersebut, Morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam 8
komponen yang telah dibuat oleh Lehrman, yaitu :
1. Teknik terpeutik
2. Pemberdayaan
3. Hubungan sesama

Teknik terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, misalnya :
mendengar aktif, mangkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitas, pemberian
izin.

Empowerment (pemberdayaan)
Sesuatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan; bidan melalui penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai, dan
memberi dukungan.

Lateral relationship (hubungan sesama)


Menjalani hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara
bidan dan kliennya tampak akrab ; misalnya sikap empati dan berbagi pengalaman.

4. Ernestine Wiedenbach
Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan persalinan
berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif
berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktik.
Konsep yang luas, menurut Wiedenbach yang nyata di temukan dalam keperawatan, yaitu :
1. The agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
2. The recipient : wanita, keluarga, masyarakat
3. The goal : goal dari intervensi (tujuan)
4. The means : metode untuk mencapai tujuan
5. The framework : kerangka kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan professional)

The agent (the midwife)


Wiedenbach mengutarakan empat konsep yang memengaruhi praktik keperawatan yaitu
filosofi, tujuan, praktik, dan seni. Filosofi Wiedenbach tentang asuhan kebidanan dan tindakan kebidanan
dapat dilihat dalam uraiannya yang jelas pada perawatan maternitas dimana ada kebutuhan ibu dan bayi
yang segera untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan ibu dan ayah dalam
persiapan menjadimorang tua.

The goal (purpose)


Tujuan dari proses keperawatan adalah membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Sadari bahwa
kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum menentukan tujuan. Bila kebutuhan ini sudah
diketahui, dapat diperkirakan tujuan yang akan dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik,
emosional, atau psikologis. Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien, bidan/perawat harus
menggunakan mata, telinga, tangan, serta pikirannya.

The recipient
Perempuan, menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu
melakukan segalanya sendiri, sehingga bidan/perawat memberi pertolongan hanya apabila individu
tersebut mengalami lesulitah dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.

The means
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan terdiri dari empat tahap, yaitu :
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Ministration : memberikan dukungan dalam mencari pertolongan yang dibutuhkan
3. Validation : mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
4. Coordination : koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien

Untuk bisa membantu pasien, bidan/perawat harus memiliki :


1. Pengetahuan, untuk bisa memahami kebutuhan pasien
2. Penilaian, kemampuan pengambilan keputusan
3. Keterampilan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasien

Framework
Yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi dan professional.

5. Jean Ball
(Teori kursi goyang = keseimbangan emosional ibu)
Tujuannya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keadaan emosi ibu dalam layanan
maternitas. Psikologi dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional agar
tujuan akhir dalam memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan, dan
masa postpartum adalah masa untuk mengadopsi peran baru.

Hypotesa Ball :
Respon emosional perempuan terhadap perubahan yang terjadi bersama dengan kelahiran anak
yang memengaruhi kepribadian seseorang dan dengan dukungan yang berarti, mereka mendapatkan
system keluarga dan sosial.
Persiapan yang sudah diantisipasi oleh bidan dalam masa postpartum akan memengaruhi respon
emsional perempuan dalam perubahan yang dialaminya pada proses pelahiran anak.

v Terdapat tiga faktor yang memengaruhi keadaan emosional ibu saat postpartum yaitu:
1. Kepribadian ibu
2. Dukungan dari keluarga/lingkungan social
3. Layanan yang diberikan bidan
Kesejahteraan seseorang perempuan sangat tergantung pada efektifitas 3 elemen tersebut. Bila semua
faktor di atas positif, maka derajat emosional akan baik. Tetapi bila keadaan 3 faktor tersebut negatif,
derajat keadaan emosional buruk. Meski demikian, setiap faktor saling berinteraksi satu sama lain. Jika
kekurangan satu faktor diimbang denga kelebihan faktor lain, keadaan emosi ibu manjadi akan menjadi
baik. Ketiga faktor tersebut digambarkan sebagai kursi goyang, dengan layanan maternitas sebagai
landasan dan tiang penyangganya adalah dukungan keluarga serta kepribadian ibu. Kekokohan setiap
elemen saling berkaitan satu sama lain.

v Teori Jean Ball dalam konsep :


Women : Ball memutuskan perhatiannya terhadap perkembangan emosional, sosial dan
psikologi seorang perempuan dalam proses melahirkan.
Health : Merupakan pusat dari model Jean Ball. Tujuan d ari postnatal care adalah supaya
perempuan mampu menjadi seorang ibu.
Environment : Lingkungan social dan organisasi dalam sistem dukungan asuhan post natal.
Midwifery : Berdasarkan penelitian asuhan post natal, misalnya dikhawatirkan kurang efektif
karena kurangnya pengetahuan tentang kebidanan.
Self : Secara jelas kita dapat melihat bahwa peran bidan adalah memberikan dukungan
dan membantu seorang perempuan untuk menjadi yakin dengan perannya sebagai seorang ibu.

C. Kesimpulan
Fungsi konsep adalah sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya, sedangkan
teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkannya. Ada
beberapa teori yang memengaruhi model kebidanan yaitu Teori Reva Rubin, Ramona T. Mercer,
Ernestine Wiedenbach, Ella Joy Lehrman, dan Jean Ball.

Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/dasar-pemikiran-fokus-dan-tujuan-
dalam.html#ixzz28sG8UTYk

Anda mungkin juga menyukai