Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
a. Efek stress Anterpartum
stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative
dari hidup seorang wanita, tuuan asuhan yang di berikan adalah : memberikan
dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status
kesehatan ibu, yaitu:
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social
5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang ibu mendapatkan identitas
baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya
sendiri.
b. Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan
tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang
negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress
anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi
persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu
dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan
III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa
menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan
stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar
ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami
oleh ibu hamil antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
b. ibu memerlukan sosialisasi
c. ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan kehamilan ke masa
menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru Mercer:
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyesuaian social
dan psikologis dengan mempelajri segala sesuatuyang di butuhkan untuk menjadi
seorang ibu.
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai
dengan kondisi system social
c. Informal
Di mana wanita telam mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan
perannya
d. Personal
merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai
ibu.
Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak
ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer
mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.
Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut:
a. Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3. Stress social
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
9. Status kesehatan ibu.
b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
1. Latar belakang etnik
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor pendukung:
a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu
ibu untuk menolong dirinya sendiri
c. Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d. Appraisal support
Ini memungkinkan indifidu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran
ibu
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status
ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam
pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkanoleh mercer dalam teorinya
adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptsi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi
dari stress antepartum
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan dalam teori kebidanan : Reva Rubin,
Ramona, Teori Oream, Ernestine, Jen Ball, Ela Jog Lehrman
Pendahuluan
Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan berasal
dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan
fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh
peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu dan
kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.
1. Reva rubin
Rubin adalah seorang perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang
kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih dari
20,tahun dengan lebih dari 6000 responden.
Tujuan Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana seorang perempuan mencapai peran menjadi
seseorang dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Penelitian ini dilakukan dengan bantuan para siswa bidan. Data dikumpulkan melalui wawancara
langsung dan melalui telepon yang berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian di dapatkan di klinik
antenatal dan postnatal. Data-dat berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul dalam pencapaian
peran menjadi ibu diberi kode kemudian dianalisis.
v Menurut Rubin seorang sejak hamil sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
a. Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi.
b. Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi.
c. Penentuan gambar identitas diri.
d. Mengerti tentang arti memberi dan menerima.
v Faktor-faktor yang memengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada masa
postpartum adalah :
a. Respon dan dukungan dari teman dan keluarga.
b. Hubungan dari pengalaman melahirkan.
c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu (sebelumnya)
d. Pengaruh budaya
2. Rammona Mercer
Mercer merupakan seorang perawat yang sangat perhatian terhadap proses persalinan. Dai adalah salah
satu murid Reva Rubin yang telah menghasilkan banyak karya ilmiah. Sepanjang karirnya selama 30
tahun, Mercer melakukan 2 penelitian penting yaitu efek stress antepartum pada keluarga dan
pelaksanaan ibu. Teori Mercer lebih menekan pada stres antepartum dan mencapai peran ibu. Ia
mengidentifikasi seorang perempuan pada awal postpartum, yang menunjukkan bahwa perempuan akan
lebih mendekatkan diri pada bayinya disbanding dengan melakukan tugas sebagai seorang ibu pada
umumnya.
v Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepadaa ibu dan pasangannya. Hasil penelitiannya
yaitu terdapat 6 variabel yang terkait dengan fungsi keluarga :
a. Stres antepartum yang disebabkan kombinasi dari peristiwa masa lalu yang tidak menyenangkan
dan risiko kehamilan.
b. Dukungan sosial
c. Harga diri
d. Kontrol diri
e. Kegelisahan
f. Depresi
Asuhan partisipasi
Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi, dan perencanaan pasien. Klien ikut
bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal. Dalam pemeriksaan fisik, misalnya
palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengar denyut jantung.
Dari delapan komponen yang dibuat oleh Lehrman tersebut kemudian diujicobakan oleh Morten pada
pasien post partum. Dari hasil penerapan tersebut, Morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam 8
komponen yang telah dibuat oleh Lehrman, yaitu :
1. Teknik terpeutik
2. Pemberdayaan
3. Hubungan sesama
Teknik terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, misalnya :
mendengar aktif, mangkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitas, pemberian
izin.
Empowerment (pemberdayaan)
Sesuatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan; bidan melalui penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai, dan
memberi dukungan.
4. Ernestine Wiedenbach
Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan persalinan
berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif
berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktik.
Konsep yang luas, menurut Wiedenbach yang nyata di temukan dalam keperawatan, yaitu :
1. The agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
2. The recipient : wanita, keluarga, masyarakat
3. The goal : goal dari intervensi (tujuan)
4. The means : metode untuk mencapai tujuan
5. The framework : kerangka kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan professional)
The recipient
Perempuan, menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu
melakukan segalanya sendiri, sehingga bidan/perawat memberi pertolongan hanya apabila individu
tersebut mengalami lesulitah dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
The means
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan terdiri dari empat tahap, yaitu :
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Ministration : memberikan dukungan dalam mencari pertolongan yang dibutuhkan
3. Validation : mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
4. Coordination : koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien
Framework
Yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi dan professional.
5. Jean Ball
(Teori kursi goyang = keseimbangan emosional ibu)
Tujuannya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keadaan emosi ibu dalam layanan
maternitas. Psikologi dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional agar
tujuan akhir dalam memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan, dan
masa postpartum adalah masa untuk mengadopsi peran baru.
Hypotesa Ball :
Respon emosional perempuan terhadap perubahan yang terjadi bersama dengan kelahiran anak
yang memengaruhi kepribadian seseorang dan dengan dukungan yang berarti, mereka mendapatkan
system keluarga dan sosial.
Persiapan yang sudah diantisipasi oleh bidan dalam masa postpartum akan memengaruhi respon
emsional perempuan dalam perubahan yang dialaminya pada proses pelahiran anak.
v Terdapat tiga faktor yang memengaruhi keadaan emosional ibu saat postpartum yaitu:
1. Kepribadian ibu
2. Dukungan dari keluarga/lingkungan social
3. Layanan yang diberikan bidan
Kesejahteraan seseorang perempuan sangat tergantung pada efektifitas 3 elemen tersebut. Bila semua
faktor di atas positif, maka derajat emosional akan baik. Tetapi bila keadaan 3 faktor tersebut negatif,
derajat keadaan emosional buruk. Meski demikian, setiap faktor saling berinteraksi satu sama lain. Jika
kekurangan satu faktor diimbang denga kelebihan faktor lain, keadaan emosi ibu manjadi akan menjadi
baik. Ketiga faktor tersebut digambarkan sebagai kursi goyang, dengan layanan maternitas sebagai
landasan dan tiang penyangganya adalah dukungan keluarga serta kepribadian ibu. Kekokohan setiap
elemen saling berkaitan satu sama lain.
C. Kesimpulan
Fungsi konsep adalah sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya, sedangkan
teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkannya. Ada
beberapa teori yang memengaruhi model kebidanan yaitu Teori Reva Rubin, Ramona T. Mercer,
Ernestine Wiedenbach, Ella Joy Lehrman, dan Jean Ball.
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/dasar-pemikiran-fokus-dan-tujuan-
dalam.html#ixzz28sG8UTYk