Andis Meianti, Hanif Safitri, Evita Dindasari, Mifta Lutfia, Lutfi Lutfitaningrun, Husni
Mubarok
Pendidikan Tata Niaga
Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Karakteristik bank syariah berbeda dengan bank konvensional. Pengelanaan
produk dan hal terkait didalamnya salah penting dilakukan untuk pemahaman nasabah.
Salah satunya pembiayaan yang berbeda, bank syariah menerapkan prinsip musharakah
dan mudharabah dan pembiayaan bagi hasil yanglebih meringankan nasabah. Oleh
karena itu diharapkan kehadiran bank syariah dapat menjadi salah satu alternatif
pembiyaan bagi sektor ekonomi UMKM untuk mendongkrak pertumbuhannya berbasis
syariah. Artiket ini mengupas tentang informsi-informasi mengenai pembiayaan bank
syariah dan konvensional menggunakan metode studi pustaka dan menyajikannya
dalam bentuk kualitatif.
Keyword: Pembiayaan, Bank Syariah, Bank Konvensional, UMKM.
Usaha makro atau mikro dikenal sebagai usaha mikro kecil dan menegah
(UMKM) mempunyai permasalahan utama yaitu dalam hal modal. Pembiayaan yang
diberikan oleh lembaga keuangan sangat membantu untuk mengembangkan usahanya.
UMKM merupakan usaha yang mampu lebih bertahan dalam kondisi ekonomi yang
tidak stabil yaitu meskipun dalam keadaan krisis. Oleh karena itu, UMKM harus
memperoleh perlindungan dari pemerintah. Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2008
tentang UMKM secara tegas telah adanya pendefinisian pemisahaan klasifikasi usaha.
Adanya lembaga keungan atau perbankan seharusnya memberikan dampak yang lebih
besar terhadap pertumbuhan sektor rill UMKM.
Lembaga keuangan perbankan dalam pembiayaan UMKM bukan hanya tersedia
dalam produk perbankan umum atau konvensional, tetapi eksistensi perbankan syariah
sudah mulai mengalami perkembangan dalam produk pembiayaan. Bank syariah
memiliki produk pembiayaan yang dikembangkan dalam bentuk pembiayaan
musharakah dan mudarabah. Sehingga kehadiran bank syariah diharapkan dapat
memeberikan alternatif bantuan modal bagi UMKM.
Berdasarakan data dari Bank Indonesia, pembiayaan bank syariah pada sektor
UMKM mempunyai presentase yang cukup besar. Hal tersebut menandakan bahwa
keberadaan bank syariah dapat diterima oleh masyarakat indonesia karena mulai muncul
kepercayaan dari sektor UMKM dalam bantuan modal usaha bank syariah. Bank syariah
menerapkan pola pembiayaan yang berbeda dengan pola konvensional yaitu berbasis
syariah yangmengedepankan keadilan dan keseimbangan serta tidak membebani sektor
UMKM.. Besarnya pembiayaan bank syariah pada sektor UMKM dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1.
Pembiayaan Bank Syariah pada Sektor Ekonomi UMKM
Semerter Pertama Tahun 2015
Pembiayaan Syariah
Bulan (2015) Persentase
Keseluruhan UMKM
Januari 197279 58142 29,47%
Februari 197543 57780 29,25%
Maret 200712 57203 28,50%
April 201526 54812 27,20%
Mei 203894 51603 25,31%
Juni 203894 51603 25,31%
Sumber: www.bi.go.id (2017)
Berdasarkan uraian diatas akan sangat baik apabila UMKM dan masyarakat
mengetahui aspek aspek yang berkenaan dengan pembiayaan bank syariah dan
bagaimana perbandingannya dengan pembiayaan konvensional. Sehingga UMKM
mampu membuat keputusan yang baik dalam hal permodalan berbasis syariah atau
konvensional.
Metodologi Penelitian
Jaminan Pembiayaan
Jaminan merupakan bentuk keoastian kepercayaan yang diberikan oleh nasabah
kepada bank syariah yang bertujuan untuk menyatakan bahwa nasabah dapat dipercaya
dan tidak bersikap wanprestasi hanya untuk keuntungan nasabah pribadi. Aktualisasi
jaminan dalam pembiayaan mudharbah contohnya merupakan upaya bank syariah
dalam mengantisipasi kerugian yang akan terjadi. Bank syariah juga perlu untuk
mempertimbangkan jadi tidak begitu saja menyalurkan pembiayaan pada nasabah
UMKM agar tidak terjadi resiko yang cukup berarti dikemudian hari.
Karena selalu ada risiko antara lain pembiayaan yang telah diberikan kepada
mudharib tidak dipergunakan sebagaimana mestinya begitu dan dikelola oleh mudharib,
maka akses informasi bank terhadap usaha mudharib menjadi terbatas. Untuk
menghindari hal tersebut, bank syariah menerapkan syarat dalam pemberian
pembiayaan.
Pada umumnya jaminan yang digunakan dalam pembiayaan profit and loss
sharing adalah jaminan kebendaan, karena jaminan kebendaan memiliki keterkaitan
langsung dengan nasabah pembiayaan. Jika nasabah pembiayaan tidak dapat membayar
kewajibannya, maka akan memudahkan bank untuk melakukan proses pemenuhan
kewajiban nasabah pembiayaan.
Penutup
Pembiayaan oleh bank syariah dan konvensional memiliki pengaruh yang baik
dalam kemajuan ekonomi sektor UMKM. Dari data penerima pembiayaan UMKM
dapat dilihat bahwa antusiasme UMKM untuk memperoleh pembiayaan. Bukan hanya
bank syariah namun bank konvensional pun dalam hal pembiayaan masih sangat
dibutuhkan. Banyak hal yang masih belum diketahui oleh nasabah UMKM dalam
pembiayan bank syariah dan bank konvensional seperti akad perjanjian, sifat hukum,
dan jaminan. Sehingga perlunya informasi yang lebih dalam hal pembiayaan bank
syarah dan konvensional.
Referensi
Kara, Muslimin. (2013). Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Program Studi Islam UIN
Alauddin Makassar. Jurnal Ahkam, Vol.XIII, No. 2.
Koch, Timothy W, Mac Donald, S. Scot. (2000), Bank Management, Fourth Edition,
Orlando, The Dryden Press, Harcourt Brace College Publishers
Subekti, 1991, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum Indonesia, Citra
Aditya Bakti, Bandung
Neni Sri Imaniyati, 2013, Perbankan Syariah dalam Perspektif Hukum Ekonomi, Mandar Maju,
Bandung: hlm. 112-113
Muhammad. 2005. Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Perpustakaan
Nasional.
Usman, Rachmadi.