Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara konstan
menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang
dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera di hantarkan
pada otak.Penglihatan pada manusia melibatkan deteksi gelombang cahaya yang sangat
sempit dengan panjang gelombang sekitar 400 sampai 750 nm.Panjang gelombang terpendek
dipersepsi sebagai warna biru, dan panjang gelombang terpanjang dipersepsi sebagai warna
merah. Mata memiliki fotoreseptor yang mampu mendeteksi cahaya, tetapi, sebelum
mengenai reseptor yang bertanggung jawab untuk deteksi ini, cahaya harus difokuskan ke
retina ( ketebalan 200 m) oleh kornea dan lensa.
Bola Mata manusia memiliki susunan hal ini karena mata tersusun atas selaput, Nah
selaput mata itu sendiri terdiri atas tiga lapisan, yakni Sklera atau yang di kenal dnegan
selaput putih, koroid yang di kenal dengan selaput hitam dan juga Retina atau yang lebih di
kenal dengan selaput jala, berikut penjelasannya.
2. Selaput Hitam
Selaput hitam (koroid) adalah lapisan tengah dari bola mata yang banyak mengandung
pembuluh darah Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta
menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata yang terdapat di
bagian dalam. Pada koroid memiliki iris itu membentuk warna mata, pupil, lensa mata itik
dekat mata, dan titik jauh mata. jika sobat belum mengerti apa itu pupil dan juga iris kita akan
membahasnya di bawah ini :
Jika ada orang yang menyebut Retina maka itulah selaput jala, Retina merupakan lapisan
yang paling dalam yang terdapat pada mata yang peka terhadap cahaya. Retina memiliki sel-
sel syaraf. yang mana pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta. Nah beikut
penjelasannya tentang Bintik Kuning.
Bintik kuning merupakan bagian retia yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan
tempat perkumpulan sel-sel syaraf yang berbentuk kerucut dan batang, Nah apa saja sih
fungsi dari sel kerucut dan sel batang, Berikut penjelasanya.
Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini memerlukan
protein iodopsin.
Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini memerlukan protein
mata yang disebut dengan rodopsin. Rodopsin bisa terbentuk jika terjadi
penggabungan iodopsin dan vitamin A.
Kita ambil contoh jika kita berpindah dari tempat yang terang ke tempat yang lebih teduh
maka yang terjadi adalah kita tidak dapat melihat dengan jelas, hal ini tentu saja terjadi di
akibatkan karena pada waktu di tempat teduh di perlukan protein rodopsin yang merupakan
penggabungan antara iodopsin dan vitamin A. untuk pembentukan rodopsin tersebut
diperlukan waktu sehingga sebelum rodopsin terbentuk kita tidak bisa melihat dengan jelas
untuk beberapa saat di tempat teduh. Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau
tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel
kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
Secara khusus bagian mata terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian mata luar
terdirir dari 3, berikut penjelasannya:
Mata bukan hanya memiliki organ bagian dalam, organ bagian luarpun mata juga
memilikinya. Organ mata luar memiliki bagian-bagian yang berfungsi melindungi mata
dari berbagai macam gangguan. Organ bagian mata luar dibagi menjadi tiga dan Berikut
ini adalah penjelasannya.
1. Bulu Mata
Bulu ini terletak dekat sekali dengan mata yang berfungsi menyaring sinar/ cahaya dan
kotoran seperti debu-debu yang akan di terima sebelum masuk ke bola mata.
2. Kelopak Mata
Kelopak mata itu yang dapat membuka dan menutup mata yang memikili kegunaan
sebagai penutup serta pelindung mata, sekedar informasi kulit kelopak mata adalah
bagian kulit tertipis yang ada pada tubuh manusia.
3. Alis Mata
Berada tepat di atas kelopak mata yang sebenarnya memiliki fungsi untuk menahan mata
dari air jatuh dari atas seperti keringat dan saat hujan (walaupun akhirnya tembus juga)..
1) Kornea
Mata memiliki bentuk seperti bola dengan diameter 2,5 cm. Lapisan terluar mata
disebut sklera yang membentuk putih mata, dan bersambung dengan bagian depan yang
bening yang disebut kornea. Cahaya masuk ke mata melewati kornea. Lapisan kornea
mata terluar bersifat kuat dan tembus cahaya. Kornea berfungsi melindungi bagian yang
sensitif yang berada dibelakangnya, dan membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Lensa kristalin
lensa mata ini mempunyai peran yang penting yaitu mengatur letak bayangan supaya
jatuh tepat di bintik kuning. Lensa mata mempunyai tugas untuk memfokuskan cahaya
dan meneruskanya supaya jatuhnya tepat di bagian
3) Otot mata
Otot ini berfungsi untuk mengatur besar dan kecilnya lensa, selain itu juga berfungsi
sebagai penyangga lensa kristalin.
4) Aqueous humor
Aqueous humor adalah lensa mata dan cairan kornea, fungsinya adalah membiaskan
cahaya ke bagian dalam mata.
5) Vitreus humor
Setelah tadi ada aqueous homor, sekarang juga ada vitreus humor. Vitreus humor
Bentuknya seperti cairan bening dan biasanya mengisi rongga mata. Fungsinya
meneruskan cahaya dari lensa menuju ke retina.
Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan menuju ke pupil. Pupil adalah
"arial" , "helvetica" , sans-serif;">bagian berwarna hitam yang merupakan jalan
masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil dikelilingi oleh iris, yang merupakan bagian
berwarna pada mata yang terletak di belakang kornea. Seperti sidik jari, iris dapat
digunakan sebagai pengenal pribadi dengan tingkat keakuratan yang tinggi da inilah
megapa di film-film yang berhubungan dengan ruang rahasia atau ruangan khusus hanya
bisa dibuka oleh orang yang memiliki identitas dari iris tersebut.
7) Lensa Mata
Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa. Lensa mata kamu
berbentuk bikonvex (cembung depan-belakang), seperti lensa pada kaca pembesar.
Meskipun lensa matamtersusun atas struktur seperti kaca atau plastik yang kaku, tetapi
lensa mata kamu fleksibel. Otot siliar yang melekat pada lensa akan dapat mengubah
bentuk lensa mata.Ketika melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot siliar akan
berkontraksi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih datar atau mata
melihat tanpa berakomodasi. Ketika kamu melihat benda yang berada pada jarak dekat,
otot siliar akan relaksasi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih cembung.
Pada kondisi ini mata dikatakan berakomodasi maksimum. Dengan mengubah bentuk
lensa, memungkinkan lensa untuk menangkap bayangan yang jelas pada jarak jauh atau
dekat yang selanjutnya bayangan tersebut akan dibentuk di retina.
8) Retina
Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang kemudian
ditangkap oleh retina. Retina merupakan sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau
syaraf penerima rangsang sinar (fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang mata.
Retina terdiri dari dua macam sel fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel
kerucut memungkinkan kamu melihat warna, tetapi membutuhkan cahaya yang lebih
terang dibandingkan sel batang. Sel batang akan menunjukkan responsnya ketika berada
pada tempat yang redup. Sel batang mampu menerima rangsang sinar tidak bewarna,
jumlahnya sekitar 125 juta. Sel kerucut mampu menerima rangsang sinar yang kuat dan
warna, jumlahnya 6,5 - 7 juta.Ketika sel kerucut menyerap cahaya, maka akan terjadi
reaksi kimia. Reaksi kimia ini akan menghasilkan impuls saraf yang kemudian
ditransmisikan ke otak oleh saraf mata. Sel batang akan menunjukkan responsnya ketika
berada pada tempat yang redup. Selsel batang mengandung pigmen yang disebut
rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. Bila terkena sinar terang rodopsin
terurai, dan terbentuk kembali menjadi rodopsin pada keadaan gelap. Pembentukan
kembali rodopsin memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap atau adaptasi
rodopsin. Pada saat itu mata sulit untuk melihat. Sekarang kita mengetahui mengapa
vitamin A penting bagi kesehatan mata. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu
senyawa antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel kerucut yang masing-masing peka
terhadap warna merah, biru, dan hijau. Akibatnya, kita dapat melihat seluruh spektrum
warna kombinasi dari ketiga warna.
9) Bintik kuning
Lengkungan yang terdapat di retina dan merupakan bagian yang paling peka (bintik
kuning aja peka masa kamu enggak).
Syaraf ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang datang dari retina menuju
ke otak. Tugasnya sendiri memang untuk meneruskan rangsang cahaya supaya sampai ke
otak. Saraf optik membawa semua informasi yang akan diproses di dalam otak. Pada
akhirnya kita dapat melihat suatu objek atau benda.
Fotoreseptor bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu sel batang dan sel konus ( kerucut).
Reseptor batang berespons terhadap cahaya remang-remang, dan reseptor konus berespons
dalam keadaan terang dan mampu membedakan warna merah,hijau, atau biru. Reseptor
batang dan conus terdapat di bagian dalam retina, dan cahaya harus berjalan melalui sejumlah
lapisan sel untuk mencapai fotoreseptor ini. Setiap fotoreseptor memiliki molekul pigmen
visual ( batang: rodopsin; konus: eritrolabe(merah), klorolabe (hijau), sianolabe (biru)).
Pigmen ini menyerap cahaya dan memicu potensial reseptor yang tidak seperti sistem
reseptor lainnya, menyebabkan hiperpolarisasi sel dan bukan depolarisasi.
Lapisan antara permukaan retina dan sel reseptor berisi sejumlah sel yang dapat
dideteksi, yaitu sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin, dan sel ganglion.Sel ganglion adalah
neuron yang bisa mentransmisi impuls ke seluruh sistem saraf pusat (SSP) melalui akson di
saraf optikus.Sel-sel ini tereksitasi oleh interneuron bipolar vertical yang terletak diantara sel
reseptor dengan sel ganglion. Selain itu, struktur kompleks ini juga memiliki dua kelompok
interneuron (sel horizontal dan sel amakrin) yang berfungsi dengan memberikan pengaruhnya
secara horizontal, dengan menyebabkan inhibisi lateral pada hubungan-hubungan sinaptik
disekitarnya yaitu sel horizontal pada hubungan antara sel resptor dengan sel bipolar,
sementara sel amakrin pada hubungan antara sel bipolar dengan sel ganglion.
Setiap mata mengandung sekitar 126 juta fotoreseptor ( 120 juta reseptor batang dan 6 juta
reseptor konus) dan hanya 1,5 juta sel ganglion. Ini berarti bahwa terdapat sejumlah besar
konvergensi dari reseptor dan sel bipolar menjadi sel ganglion, tetapi hal ini tidak terjadi
secara seragam di kedua sisi retina. Pada bagian perifer retina, terdapat banyak sekali
konvergensi tetapi, pada daerah dengan ketajaman visual terbesar ( fovea sentralis ), terdapat
hubungan 1:1:1 antara sel reseptor konus tunggal, sel bipolar tunggal, dan sel ganglion
tunggal. Daerah fovea memiliki banyak sekali reseptor konus dan sangat sedikit reseptor
batang, sedang distribusi reseptor batang dank onus didaerah lain retina lebih merata.
Setiap sel ganglion berespons terhadap perubahan intensitas cahaya dalam daerah retina
yang terbatas, dan bukan terhadap stimulus cahaya yang statis. Area terbatas ini disebut
lapang pandang reseptif sel dan berhubungan dengan kelompok fotoreseptor yang bersinaps
dengan sel ganglion tertentu. Sel ganglion biasanya aktif secara spontan. Sekitar setengah
dari sel ganglion retina akan berespons terhadap penurunan peletupan (firing) impulsnya jika
bagian perifer lapang pandang reseptifnya di stimulus oleh cahaya, dan meningkatkan laju
peletupannya jika pusat lapang pandang reseptif terkena cahaya (sel pusat-ON)setengah
lainnya dari sel ganglion retina akan meningkatkan laju peletupannya jika bagian perifer
terkena cahaya akan mengurangi laju peletupannya jika reseptor pusat terstimulasi (sel pusat-
OFF). Hal ini memungkinkan keluaran retina untuk memberi sinyal mengenai keadaan terang
dan gelap relative dari setiap area yang distimulasi dalam lapang pandang.
Sel-sel ganglion dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok utama: sel P dan sel M. Sel P
menerima bagian pusat lapang pandang reseptifnya dari satu atau mungkin dua (tetapi tidak
pernah tiga) jenis konus yang spesifik untuk warna tertentu, sedangkan sel M menerima input
dari semua jenis konus. Oleh karena itu, sel M tidak selektif terhadap warna, tetapi sensitif
terhadap kontras dan pergerakan bayangan pada retina.Pembagian sel P dan sel M tampaknya
dipertahankan di keseluruhan jalur visual dan sel-sel ini terlibat dalam persepsi visual.
Saraf optikus dari kedua mata bergabung di dasar tengkorak pada struktur yang disebut
kiasma optikum. Sekitar setengah dari setiap serabut saraf optikus akan menyilang ke sisi
kontralateral, sedangkan setengah lagi tetap di sisi ipsilateral dan bergabung dengan akson-
akson yang akan menyeberang dari sisi lainnya. Akson sel-sel ganglion yang berasal dari
regio temporalis retina mata kiri dan regio nasalis retina mata kanan berlanjut menjadi traktus
optikus kiri, sedangkan akson dari sel-sel ganglion di bagian nasal mata kiri dan bagian
temporal mata kanan berlanjut menjadi traktus optikus kanan. Neuron yang menyusun traktus
optikus akan berhubungan dengan stasiun penerus (perelay) pertama pada jalur visual ini:
badan genikulatum lateral, kolikulus superior, dan nukleus pretektal di batang otak. Serabut-
serabut ini yang bersinaps di kolikulus superior dan nukleus pretektal terlibat dalam refleks
visual dan respons orientasi.Sejumlah kecil serabut juga bercabang di titik ini untuk bersinaps
dengan nukleus suprakiasma, yang berhubungan dengan jam tubuh dan ritme sirkadian tubuh.
Namun demikian, sejumlah besar neuron mencapai nukleus genikulatum lateral di talamus.
Setiap nukleus mengandung enam lapisan selular dan informasi dari kedua mata akan tetap
terpisah, setiap kelompok serabut akan bersinaps di tiga lapisan. Sel ganglion M akan
berakhir di dua lapisan bawah (disebut magnoselular karena sel-sel pada lapisan ini
berukuran relatif besar). Sel di lapisan magnoselular bersifat sensitif terhadap kontras dan
pergerakan, tetapi tidak sensitif terhadap warna.Sel ganglion P bersinaps di empat lapisan atas
nukleus genikulatum lateral (dua untuk setiap mata), yang disebut lapisan parvoselular.
Lapisan ini memiliki sel-sel yang relatif kecil, yang mentransmisikan informasi mengenai
warna dan detil-detil halus. Serabut dari nukleus genikulatum lateral akan berjalan ke
belakang dan ke atas dalam suatu berkas (disebut radiasi optikus) melalui lobus pariental dan
lobus temporal ke suatu area di korteks serebri yang disebut korteks visual primer. Setiap sel
korteks akan menerima input dari sejumlah terbatas sel di nukleus genikulatum lateral,
sehingga memiliki lapang pandang reseptifnya sendiri atau bagian retina yang memberi
respons.
Bagian telinga luar adalah bagian-bagian telinga yang masih dapat dilihat dari luar.
Telinga luar terdiri atas 3 bagian utama, yaitu aurikula (daun telinga), analis auditoris
eksternal (saluran telingan luar), dan membran timpani (gendang telinga). Bagian-
bagian telinga luar dan fungsinya dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
Aurikula (daun telinga) adalah bagian yang tersusun oleh tulang rawan.
Bagian ini memiliki bentuk yang khas sehingga menunjang fungsinya dalam
memusatkan gelombang suara agar masuk ke dalam teling.
Analis auditoris eksternal (saluran telingan luar) adalah bagian yang
memiliki kenecjar sudorifera. Kelenjar ini menghasilkan cairan serumen yang dapat
mengeras. Cairan serumen yang dihasilkan kelenjar sudorifera berbau tidak sedap dan
berfungsi membersihkan kotoran dan mencegah masuknya serangga.
Membran timpani (gendang telinga) adalah bagian telinga luar yang
berfungsi sebagai penangkap gelombang suara.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah adalah bagian telinga yang berupa rongga udara yang sisinya dilapisi
oleh sel epitel. Telinga tengah berfungsi meneruskan gelombang suara yang diterima
telinga luar ke telinga dalam. Pada telinga tengah, terdapat suatu bagian bernama tuba
eustachius, sebuah bagian yang menghubungkan telinga dengan faring di rongga mulut
dan berfungsi menyeimbangkan tekanan udara antara keduanya. Tuba eustachius selalu
menutup kecuali ketika kita sedang menelan atau menganga, oleh karenanya saat
telinga berdenging, kita disarankan untuk menelan atau menganga. Berdenging pada
telinga biasanya terjadi karena tekanan udara yang terlalu rendah di dalam rongga
telinga. Untuk menyeimbangkan tekanan tersebut, menganga atau menelan adalah cara
paling ilmiah yang dapat dilakukan.
Telinga tengah tersusun dari 3 tulang pendengaran utama yaitu tulang martil (maleus),
tulang landasan (incus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini saling
terkait dan dapat bergerak karena dihubungkan oleh persendian. Ketiga tulang
pendengaran utama ini terangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi untuk
mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani di telinga bagian luar
menuju ke jendela oval di telinga bagian dalam.
c. Telinga Dalam
Telinga dalam (labirin) adalah bagian telinga yang terletak paling dalam. Bagian
telinga ini dalam tersusun atas bagian tulang (labirin osea) dan bagian membran (labirin
membran). Labirin osea adalah rongga berisikan cairan perilimfe yang terdapat pada
tonjolan tulang pelipis, sementara labirin membran terdapat pada tempat yang lebih
dalam lagi dan dilapisi oleh sel epitel berisi cairan endolimfe.
Labirin osea atau tulang labirin tersusun atas 3 bagian utama yang memiliki fungsi
masing-masing, yaitu koklea (rumah siput) yang berfungsi menunjang pendengaran,
vestibuli berfungsi menjaga keseimbangan, dan kanalis semisirkurali berfungsi menjaga
tekanan.
Koklea berbentuk seperti tabung bengkok berlilit yang mengelilingi tulang sehingga
menyerupai kerucut di ujungnya. Bagian ini berfungsi sebagai reseptor dari
gelombang bunyi yang diterima telinga karena memiliki banyak sel saraf di dalamnya.
Vestibuli terdiri dari sakula dan utrikula yang disusun oleh macula acustika, sel
rambut berstruktur khusus. Macula acustika pada sakula tersusun vertikal, sementara
macula acustika pada utrikula tersusun horizontal.
Kanalis semisirkularis berupa saluran setengah lingkaran pada telinga dalam yang
tersusun atas 3 saluran semisirkularis, kanalis semisirkularis horizontal, kanalis
semisirkularis vertikal superior, dan kanalis semirikularis vertikal posterior.