Anda di halaman 1dari 16

Hesti Budiwati

IMPLEMENTASI MARKETING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK UNGGULAN
KERIPIK PISANG AGUNG DI KABUPATEN LUMAJANG

Oleh :
Hesti Budiwati
STIE Widya Gama Lumajang
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pengembangan strategi pemasaran sangat luas. Berbagai tahap kegiatan harus
yang benar sepanjang waktu memerlukan dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai
kedisiplinan, fleksibelitas dan keberlanjutan. pada tangan konsumen. Seiring dengan
Pemasaran juga harus selalu meningkatkan perkembangan konsep pemasaran, kini para
strategi untuk sejumlah produk dan jasa ahli telah menyederhanakan ruang lingkup
di dalam organisasinya. Memasarkan yang luas itu menjadi 4 (empat) kebijakan
kebutuhan dan keinginan konsumen adalah pemasaran yang lazim disebut bauran
inti dari pemasaran. Sasaran dari setiap pemasaran (Marketing Mix) atau 4P yaitu,
bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan produk (product), harga (price), tempat (place)
untuk menghasilkan laba. Strategi pemasaran dan promosi (promotion). (Cannon, Perreault
adalah logika pemasaran yang dilaksanakan dan McCarthy, 2008:43). Marketing mix
dengan harapan bahwa unit bisnis akan merupakan kombinasi variabel atau kegiatan
mencapai sasaran pemasaran. Strategi yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
pemasaran ini terdiri dari strategi spesifik variabel mana dapat dikendalikan oleh
untuk pasar sasaran, penentuan posisi produk, perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
bauran pemasaran dan tingkat pengeluaran konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel
pemasaran. Strategi pemasaran yang baik dan atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan
tepat merupakan fakor penting, karena strategi dan dikoordinasikan oleh perusahaan
berpengaruh langsung terhadap kelancaran seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan
dan keberhasilan dalam penguasaan pasar. pemasarannya. Dengan demikian perusahaan
Analisa terhadap strategi pemasaran yang tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
efektif dapat berguna sebagai alat untuk kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi
mengetahui kekuatan dan kelamahan yang dapat mengkoordinasikan berbagai variabel
dimiliki oleh suatu perusahaan, sehingga marketing mix tersebut.
perusahaan dapat memperbaiki kelemahan Beberapa penelitian tentang penerapan
dan meningkatkan kekuatan yang dimilikinya. strategi pemasaran telah dilakukan, diantaranya
Strategi pemasaran tersebut juga harus mampu oleh Hendra Saputra (2008) dengan judul
menghadapi tantangan perubahan lingkungan Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran
dan strategi pemasaran tersebut mampu terhadap Keputusan Pembelian The Celup
menghadapi persaingan yang semakin ketat di Sariwangi oleh Konsumen Rumah Tangga di
pasaran. Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan
Dunia pemasaran merupakan dunia yang bahwa produk dan saluran distribusi tidak
bersifat dinamis dan memiliki jangkauan yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 29


Hesti Budiwati

keputusan pembelian, harga dan promosi terdiri dari produk (product), harga
mempunyai pengaruh positif. Satmoko dkk, (price), tempat (place) dan promosi
(2005) dengan judul Analisis Efektivitas (promotion) terhadap keputusan
Marketing Mix Terhadap Tingkat Pembelian pembelian konsumen pada produk
Kentucky Fried Chicken (KFC) Di Kota unggulan keripik pisang agung di
Magelang. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Lumajang ?
bahwa produk dan promosi tidak mempunyai b.
Apakah terdapat pengaruh yang
pengaruh terhadap keputusan pembelian, signifikan secara simultan antara
harga dan saluran distribusi mempunyai implementasi marketing mix yang
pengaruh terhadap keputusan pembelian. terdiri dari produk (product), harga
Secara bersama-sama produk, harga, promosi (price), tempat (place) dan promosi
dan distribusi mempunyai pengaruh terhadap (promotion) terhadap keputusan
keputusan pembelian. Abubakar (2005) judul pembelian konsumen pada produk
Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran unggulan keripik pisang agung di
Terhadap Proses Keputusan Pembelian Kabupaten Lumajang ?
Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa produk , harga 1.3. Tujuan Penelitian
dan promosi berpengaruh terhadap keputusan a.
Untuk mengetahui pengaruh
pembelian dan tempat (distribusi) tidak implementasi marketing mix yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. terdiri dari produk (product), harga
Dengan menggunakan topik yang sama (price), tempat (place) dan promosi
yaitu tentang marketing mix atau bauran (promotion) secara parsial terhadap
pemasaran yang terdiri dari produk (product), keputusan pembelian konsumen pada
harga (price), tempat (place) dan promosi produk unggulan keripik pisang agung
(promotion), peneliti tertarik untuk melakukan di Kabupaten Lumajang ?
penelitian pada minat masyarakat terhadap b.
Untuk mengetahui pengaruh
produk unggulan keripik pisang agung di implementasi marketing mix yang
Kabupaten Lumajang. Pisang agung hanya terdiri dari produk (product), harga
bisa tumbuh dengan sempurna di wilayah (price), tempat (place) dan promosi
tertentu di Kabupaten Lumajang yaitu tepatnya (promotion) secara simultan terhadap
di Kecamatan Senduro Lumajang. Semakin keputusan pembelian konsumen pada
berkembangnya usaha keripik pisang agung produk unggulan keripik pisang agung
di Kabupaten Lumajang memicu timbulnya di Kabupaten Lumajang ?
persaingan yang cukup ketat di antara usaha
sejenis. Yang menarik bahwa keripik pisang 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN
agung yang merupakan produk unggulan PENGAJUAN HIPOTESIS
saat ini sudah dipasarkan di luar Kabupaten 2.1. Tinjauan Pustaka
Lumajang dan menjadi produk kebanggaan a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
masyarakat Lumajang. Cannon, Perreault dan McCarthy
(2008:43), mengatakan bahwa terdapat banyak
1.2. Perumusan Masalah cara yang bisa dilakukan untuk memuaskan
a.
Apakah terdapat pengaruh yang kebutuhan pembeli sasaran. Suatu produk bisa
signifikan secara parsial antara jadi memiliki banyak fitur yang berbeda tetapi
implementasi marketing mix yang tingkat kepuasan pelanggan sebelum atau

30 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944


Hesti Budiwati

sesudah penjualan dapat disesuaikan. harga-harga yang mungkin ada. Selain itu
Terdapat empat P yang membentuk manajer tersebut harus mengetahui praktik-
bauran pemasaran, dimana akan berguna bagi praktik terkini mengani markup, diskon dan
kita untuk mengurangi semua variabel dalam jenis-jenis penjualan lain. Jika pelanggan tidak
bauran pemasaran menjadi empat variabel mau menerima harga tersebut, maka seluruh
dasar, yaitu : produk (product), tempat (place), upaya perencanaan akan sia-sia.
promosi (promotion) dan harga (price). Seluruh 4P dibutuhkan dalam suatu
1) Produk (product), wilayah produk bauran pemasaran. Bahkan semuanya harus
berkaitan dengan menyusun produk yang dapat bekerja sama secara baik. Namun,
benar untuk suatu pasar target. Penawaran ini adakah salah satu yang lebih penting dari
bisa melibatkan barang, jasa atau campuran yang lain ? Secara umum jawabannya adalah
dari keduanya. Produk tidak hanya terbatas tidak, setiap bagian 4P berkontribusi terhadap
pada barang saja, tetapi juga dapat berupa keseluruhan. Ketika suatu bauran pemasaran
tujuan yang akan diusahakannya. Hal yang sedang disusun, semua keputusan akhir
penting untuk diingat adalah barang atau jasa mengenai seluruh P harus dibuat pada saat
harus dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. yang bersamaan. Itulah alasan mengapa 4P
2) Tempat (place), berkaitan dengan mengelilingi pelanggan dalam satu lingkaran,
semua keputusan dalam membawa produk itu adalah untuk menunjukkan bahwa
yang benar ke wilayah pasar target. Suatu seluruhnya penting.
produk tidak akan banyak gunanya bagi Cannon, Perreault dan McCarthy
seorang pelanggan jika tidak tersedia pada saat (2008:46)
dan tempat yang dibutuhkan. Produk dapat
mencapai pelanggan melalui saluran distribusi. b. Keputusan Pembelian
Saluran distribusi (channel of distribution) Keputusan pembelian adalah keputusan
merupakan sekumpulan perusahaan atau konsumen mengenai preferensi atas merek
individu yang berpartisipasi dalam aliran merek yang ada didalam kumpulan pilihan
produk dari produsen hingga pengguna akhir (Kotler dan Keller, 2008: 240). Dalam
atau konsumen. motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi
3) Promosi (promotion), berkaitan rasional dan emosional. Motivasi rasional
dengan memberi tahu pasar target atau adalah pembelian yang didasarkan kepada
pihak lain dalam saluran distribusi mengenai kenyataan-kenyataan yang ditunjukkan oleh
produk yang tepat. Terkadang promosi produk kepada konsumen dan merupakan
ditujukan untuk mendapatkan pelanggan atribut produk yang fungsional serta
baru dan mempertahankan pelanggan yang obyektif keadaannya misalnya kualitas
ada. Promosi mencakup penjualan personal, produk, harga produk, ketersediaan barang,
penjualan masal dan promosi penjualan. efisiensi kegunaan barang tersebut dapat
Tugas dari manajer pemasaran adalah meramu diterima. Sedangkan motivasi emosional
metode-metode komunikasi ini. dalam pembelian berkaitan dengan perasaan,
4) Harga (price) kesenangan yang dapat ditangkap oleh panca
Penentuan harga harus mempertimbangkan indera misalnya dengan memiliki sesuatu
jenis kompetisi dalam pasar target dan baraang tertentu dapat meningkatkan status
biaya keseluruhan bauran pemasaran. sosial, peranan merek menjadikan pembeli
Seorang manajer juga harus mencoba untuk menunjukkan status ekonominya dan pada
memperkirakan reaksi pelanggan atas umumnya bersifat subyektif dan simbolik.

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 31


Hesti Budiwati

Disamping motivasi mendasari sese- terhadap produk. Dengan persepsi konsumen


orang untuk melakukan keputusan pembelian kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang
maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan
terhadap apa yang diinginkan. Konsumen ataupun ancaman bagi produk kita.
akan menampakkan perilakunya setelah mel- Menurut Philip Kotler (2000:170),
akukan persepsi terhadap keputusan apa yang konsumen dalam melakukan pembelian ada
akan diambil dalam membeli suatu produk. lima tahapan yaitu: 1) pengenalan masalah,
Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan 2) pencarian informasi, 3)evaluasi alternatif,
suatu proses yang membuat seseorang untuk 4) keputusan pembelian, 5) perilaku pasca
memilih, mengorganisasikan dan menginter- pembelian.
prestasikan rangsangan-rangsangan yang di- Marketing Mix
terima menjadi suatu gambaran yang berarti
Produk (product)
dan lengkap tentang dunianya. (X1)
Proses pengambilan keputusan
pembelian pada setiap orang pada dasarnya Tempat (place)
(X2)
adalah sama, hanya saja semua proses Keputusan Pembelian (Y)
tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para Promosi (promotion)
(X3)
konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian,
konsumen dapat diklasifikasikan menjadi Harga (price)
dua kelompok yaitu konsumen akhir atau (X4)

individual dan konsumen organisasional


atau konsumen industrial. Konsumen akhir : Garis pengaruh secara parsial
terdiri atas individu dan rumah tangga yang : Garis pengaruh secara simultan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendriri 2.3. Pengajuan Hipotesis
atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen Berdasarkan perumusan masalah dan
organisasional terdiri atas organisasi, pemakai tujuan dalam penelitian ini, maka diajukan
industri, pedagang dan lembaga non profit, hipotesis penelitian sebagai berikut :
tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan a. Hipotesis Pertama
bisnis atau untuk keperluan bisnis atau H0 : Tidak terdapat pengaruh yang
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. signifikan antara implementasi
Perilaku konsumen dalam proses pengambilan marketing mix yang terdiri dari
keputusan untuk melakukan pembelian akan produk (product), tempat (place),
diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, promosi (promosi) dan harga (price)
pendapatan dan gaya hidupnya. secara parsial terhadap keputusan
Philip Kotler dan Amstrong (1997:156) pembelian konsumen pada produk
mengemukakan bahwa seseorang terhadap unggulan keripik pisang agung di
suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini Kabupaten Lumajang.
disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan
berbagai stimulus yang ada. Pada hakekatnya antara implementasi marketing mix
persepsi akan berhubungan dengan perilaku yang terdiri dari produk (product),
seseorang dalam mengambil keputusan tempat (place), promosi (promosi)
terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara dan harga (price) secara parsial
untuk mengetahui perilaku konsumen adalah terhadap keputusan pembelian
dengan menganalisis persepsi konsumen konsumen pada produk unggulan

32 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944


Hesti Budiwati

keripik pisang agung di Kabupaten perusahaan yang memproduksi keripik pisang


Lumajang. agung dan berlokasi di Kabupaten Lumajang.
b. Hipotesis Kedua Untuk keperluan ini,maka peneliti mengambil
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang 5 (lima) sampel perusahaan di Lumajang, yaitu
signifikan antara implementasi : UD. Kembang Jaya, UD. Sumber Rasa, UD.
marketing mix yang terdiri dari Jati Arum, UD. 3D dan UD. Dwi Tunggal.
produk (product), tempat (place), Obyek penelitian ini adalah variabel
promosi (promosi) dan harga (price) independen yaitu marketing mix yang terdiri
secara simultan terhadap keputusan dari produk, tempat, promosi dan harga, serta
pembelian konsumen pada produk variabel dependen yaitu keputusan pembelian.
unggulan keripik pisang agung di
Kabupaten Lumajang. 3.3. Sumber dan Jenis Data
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan a. Sumber Data
antara implementasi marketing mix Sumber data yang digunakan dalam
yang terdiri dari produk (product), penelitian ini berupa data internal dan data
tempat (place), promosi (promosi) eksternal. Data internal diperoleh dari 5 (lima)
dan harga (price) secara simultan perusahaan yang dijadikan sampel penelitian
terhadap keputusan pembelian berupa data tentang kegiatan marketing mix
konsumen pada produk unggulan yang telah dilaksanakan serta data konsumen.
keripik pisang agung di Kabupaten Sedangkan data eksternal berupa kondisi
Lumajang. persaingan usaha sejenis khususnya di
Kabupaten Lumajang.
3. Metode Penelitian b. Jenis Data
3.1. Ruang Lingkup Penelitian Jenis data yang digunakan dalam
Penelitian ini merupakan penelitian penelitian ini berupa data primer yaitu
asosiatif yang bersifat kausal yaitu penelitian hasil pengisian kuesioner oleh responden
yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar yang merupakan konsumen pada 5 (lima)
kontribusi variabel bebas terhadap variabel perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.
terikatnya serta besarnya arah hubungan yang
terjadi, dimana hubungan yang diteliti bersifat 3.4. Populasi dan Teknik Pengambilan
sebab akibat. (Sugiyono, 2008:36). Sampel
Untuk menganalisis variabel independen a. Populasi
yaitu marketing mix (X) yang terdiri dari variabel Populasi dalam penelitian ini adalah
produk (X1), tempat (X2), promosi (X3) dan semua konsumen yang telah membeli produk
harga (X4) terhadap keputusan pembelian unggulan keripik pisang agung pada 5 (lima)
(Y), maka dalam penelitian ini digunakan perusahaan yang dijadikan sampel penelitian,
teknik analisis regresi linier berganda, dengan yaitu konsumen pada UD. Kembang Jaya, UD.
teknik tersebut akan dapat diuji hipotesis Sumber Rasa, UD. Jati Arum, UD. 3D dan
yang menyatakan ada pengaruh secara parsial UD. Dwi Tunggal di Kabupaten Lumajang.
dan simultan antara variabel independen (X) b. Teknik Pengambilan Sampel
terhadap variabel dependen (Y). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
3.2. Obyek Penelitian Probability Sampling (Random Sampling)
Tempat penelitian adalah beberapa yang merupakan teknik pengambilan sampel

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 33


Hesti Budiwati

yang memberikan peluang yang sama bagi 2) Tempat (X2)


setiap unsur atau anggota populasi untuk 3) Promosi (X3)
dipilih menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 4) Harga (X4)
2009:118). b. Variabel dependen
Metode penentuan ukuran sampel yang Variabel dependen adalah tipe variabel
digunakan adalah metode yang dikembangkan yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
oleh Roscoe dalam bukunya Research Methods independen dan sering disebut sebagai variabel
For Business (1982:253) seperti yang dikutip konsekuensi. (Indriantoro dan Supomo,
dalam (Sugiyono, 2009:129), yaitu jika dalam 1999:37). Hakekat sebuah masalah mudah
penelitian akan melakukan analisis dengan terlihat dengan mengenali berbagai variabel
multivariate (korelasi atau regresi berganda dependen yang digunakan dalam sebuah
misalnya), maka jumlah anggota sampel model. Variabilitas dari atau atas faktor
minimal 10 (sepuluh) kali dari jumlah variabel inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh
yang diteliti, termasuk di dalamnya adalah seorang peneliti. Dalam penelitian ini yang
jumlah variabel independen dan dependen. menjadi variabel dependen adalah keputusan
Analisis yang digunakan dalam penelitian pembelian (Y).
ini merupakan analisis multivariate yaitu 3.5.2. Definisi Operasional Variabel
analisis regresi linier berganda yang terdiri a. Kualitas Produk (X1)
dari 4 (empat) variabel independen dan 1 Yang dimaksudkan kualitas produk
(satu) variabel dependen, maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah totalitas figur
yang diambil minimal = 10 x 5 variabel = 50 dan karakteristik produk atau jasa yang
anggota sampel. bergantung pada kemampuannya untuk
Semakin besar ukuran sampel maka memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
hasil penelitian akan semakin mendekati tersirat. (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,
kenyataannya, oleh karena itu peneliti 2008:143)
mengambil sampel sebanyak 20 untuk setiap Menurut Tjiptono (dalam www.untukku.
variabelnya. Jadi jumlah sampel dalam com.2006 : 25), dimensi kualitas produk yang
penelitian ini adalah 20 konsumen x 5 merupakan indikator dari kualitas produk,
variabel = 100 sampel, masing-masing dari meliputi :
5 (lima) perusahaan tersebut akan diambil 20 1) Kinerja (performance)
responden sebagai sampel penelitian. 2) Keistimewaan tambahan (feature)
3) Keandalan (reliability)
3.5. Variabel Penelitian 4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conform-
3.5.1. Identifikasi Variabel ance to specifications)
a. Variabel Independen 5) Daya tahan (durability)
Variabel independen dalah tipe variabel 6) Etetika (estethic)
yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel 7) Ketetapan kualitas (perceived quality)
yang lain, sering disebut dengan variabel Berdasarkan indikator tentang kualitas
yang mendahului (Indriantoro dan Supomo, produk tersebut, maka disusun kuesioner
1999:27). Variabel yang dilambangkan dengan dengan jawaban dalam skala Likert, sebagai
(X) ini memiliki pengaruh positif maupun berikut :
negatif terhadap variabel dependennya terdiri 1) Produk keripik pisang agung yang saya
dari : beli berpenampilan menarik.
1) Produk (X1) 2) Produk yang rusak akan diganti sepe-

34 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944


Hesti Budiwati

nuhnya. c. Promosi (X3)


3) Produk keripik pisang agung mempunyai Yang dimaksudkan promosi dalam
mutu yang terbaik. penelitian ini adalah promosi dipandang
4) Variasi produk keripik pisang agung sebagai arus informasi atau persuasi satu arah
sesuai dengan selera konsumen. yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
5) Produk keripik pisang agung mempunyai organisasi kepada tindakan yang menciptakan
daya tahan yang bagus. pertukaran. (Basu Swastha, 2001:25).
6) Terdapat sentuhan-sentuhan yang me- Adapun indikator yang digunakan untuk
narik pada setiap produk keripikpisang promosi ini merujuk pada tujuan promosi
agung yang saya beli yang dikemukan oleh Cannon, Perreault dan
7) Produk keripik pisang agung selalu teruji McCarthy (2008:70), yaitu :
kualitas dan keunggulannya dibandingkan 1) Promosi secara keseluruhan bertujuan
dengan produk keripik lainnya. mempengaruhi perilaku konsumen.
b. Tempat atau Lokasi (X2) 2) Promosi bertujuan untuk menginformasi-
Yang dimaksudkan tempat dalam kan dan mengedukasi konsumen
penelitian ini adalah tempat (place) membuat 3) Promosi bertujuan untuk membujuk kon-
barang dan jasa tersedia dalam kuantitas dan sumen
pada lokasi yang tepat, yang sesuai dengan 4) Promosi bertujuan untuk mengingatkan
keinginan pelanggan. (Cannon, Perreault dan konsumen
McCarthy, 2008:348). Berdasarkan indikator tentang harga
Menurut (Tjiptono, 2000:41) ada tersebut, maka disusun kuesioner dengan
beberapa faktor yang mempengaruhi jawaban dalam skala Likert, sebagai berikut :
pemilihan lokasi, yaitu : 1) Promosi tentang produk keripik pisang
1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui agung membuat saya mengambil keputu-
atau mudah dijangkau sarana transportasi san untuk membeli dan mengkonsumsinya.
umum. 2) Semua informasi tentang keunggulan
2) Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat produk keripik pisang agung dapat saya
dengan jelas dari tepi jalan. ketahui melalui kegiatan promosi yang di-
3) Lalu lintas (traffic) lakukan.
4) Tempat parkir yang luas dan aman. 3) Promosi yang dilakukan oleh perusahaan
Berdasarkan indikator tentang tempat maupun pemerintah Kabupaten Lumajang
atau lokasi tersebut, maka disusun kuesioner dapat membujuk saya untuk tertarik mem-
dengan jawaban dalam skala Likert, sebagai beli produknya.
berikut : 4) Promosi produk keripik pisang agung seba-
1) Saya mudah menemukan tempat untuk gai produk unggulan dilakukan secara rutin
membeli produk keripik pisang agung. sehingga membuat saya tetap ingat pada
2) Saya merasa nyaman saat membeli di toko produknya.
yang menjual keripik pisang agung. d. Harga ( X4)
3) Tempat penjualan produk keripik pisang Yang dimaksudkan harga dalam
agung berada di lokasi yang strategis jadi penelitian ini adalah sejumlah uang yang harus
saya mudah menjangkaunya. dibayar oleh pembeli untuk mendapatkan
4) Perusahaan tempat saya membeli produk produk tertentu. Harga ini diungkapkaan
keripik pisang agung mempunyai tempat dengan berbagai istilah seperti tarif, iuran,
parkir yang cukup luas dan aman. sewa dan sebagainya. (Kotler, 2000:93).

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 35


Hesti Budiwati

Adapun indikator dari variabel harga adalah : 3) Saya melakukan perbandingan dan me-
1) Kesesuaian harga dengan daya beli nyeleksi terlebih dulu sebelum memutus-
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk kan untuk membeli produk keripik pisang
3) Adanya potongan harga yang menarik agung.
4) Adanya cash back jika produk mengalami 4) Setelah membeli produk keripik pisang
kerusakan agung, saya akan tetap mengkonsumsi
Berdasarkan indikator tentang harga produk tersebut.
tersebut, maka disusun kuesioner dengan
jawaban dalam skala Likert, sebagai berikut : 3.6. Teknik Pengumpulan Data
1) Harga produk keripik pisang agung sesuai a. Kuesioner
dengan kemampuan beli saya. Kuesioner sebagai bahan penelitian
2) Harga produk keripik pisang agung sesuai diberikan kepada responden sebanyak 100
dengan kualitas produk yang saya beli. orang. Pengukuran data untuk masing-masing
3) Ada potongan menarik untuk pembelian variabel dilakukan dengan memberi skor
keripik pisang agung dalam jumlah tert- berdasarkan skala likert. Adapun bentuk skala
entu. likert menurut Sugiyono (2008:93) sebagai
4) Harga produk keripik pisang agung mam- berikut:
pu bersaing dengan produk keripik lain- 1. Sangat setuju/ selalu/ sangat positif (SS/
nya. SL) diberi skor 5
e. Keputusan Pembelian (Y) 2. Setuju/ sering/ positif (ST/ SR) diberi skor
Yang dimaksudkan keputusan pembelian 4
dalam penelitian ini adalah keputusan 3. Ragu- ragu/ kadang-kadang. Netral (RG/
konsumen mengenai preferensi atas merek KS) diberi skor 3
merek yang ada didalam kumpulan pilihan. 4. Tidak setuju/ hampir tdak pernah/ negative
(Philip Kotler dan Keller, 2008:240). (TS/ TP) diberi skor 2
Adapun indikator yang digunakan 5. Sangat tidak setuju/ tidak pernah (STS/ S)
untuk keputusan pembelian ini merujuk diberi skor 1
pada tahapan keputusan pembalian yang b. Wawancara
dilakukan konsumen (Cannon, Perreault dan Wawancara atau interview adalah
McCarthy,2008:70), yaitu : komunikasi dua arah untuk mendapatkan
1) Pengenalan masalah data dari responden (Sugiyono, 2008:92).
2) Pencarian informasi Wawancara yang dilakukan dalam penelitian
3) Evaluasi alternatif ini adalah wawancara dengan pemilik,
4) Keputusan pembelian karyawan dan konsumen pada 5 (lima)
5) Perilaku pasca pembelian perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.
Berdasarkan indikator tentang harga c. Observasi
tersebut, maka disusun kuesioner dengan Merupakan metode penelitian dimana
jawaban dalam skala Likert, sebagai berikut : peneliti mengamati secara langsung obyek
1) Saya membeli produk keripik pisang penelitian, guna menambah data dan informasi
agung karena saya membutuhkannya. yang diperlukan (Sugiyono, 2008:93).
2) Saya mencari informasi dari sumber-sum- Observasi yang dilakukan peneliti adalah
ber yang berkaitan sebelum saya memu- datang dan mengamati secara langsung proses
tuskan untuk membeli produk keripik pi- produksi dan proses penjualan pada 5 (lima)
sang agung. perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.

36 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944


Hesti Budiwati

3.7. Tehnik Analisis Data untuk mengetahui sampai sejauh mana


Sesuai dengan hipotesis dan tujuan kuesioner yang diajukan dapat memberikan
yang ingin dicapai dalam penelitian, maka hasil yang tidak berbeda (Sugiyono,
digunakan analisis regresi linier berganda 2008:137). Jika dilakukan pengukuran
dengan bentuk hubungan assosiatif kausal, kembali terhadap subjek yang sama pada
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh waktu yang berlainan. Suatu kuesioner disebut
variabel independen dalam memprediksi mempunyai reliabilitas atau dapat dipercaya,
variabel dependen dalam penelitian ini. jika kuesioner itu stabil dan dapat diandalkan
(Sugiyono, 2009:35). sehingga karena penggunaan kuesioner
Sebelum dilakukan analisis dan uji tersebut berkali-kali akan memberikan hasil
pengaruh, maka terhadap kuesioner perlu yang serupa.
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Menurut Yohanes Anton Nugroho
Selanjutnya akan dilakukan analisis dan (2011:33), uji realibilitas dapat dilakukan
uji pengaruh yang menggunakan asumsi dengan melihat koefisien Alpha Cronbach.
dasar regresi linier berganda bahwa data Indeks kriteria reliabilitas dibedakan dalam
harus berdistribusi normal, terbebas dari tabel sebagai berikut :
Multikoliniearitas (Multicolonearity) dan Interval Alpha
Heterokedastisitas. No. Tingkat Reliabilitas
Cornbach
3.7.1. Pengujian Instrumen 0,000 - 0,20 Kurang Reliabel
Sebelum dilakukan pengujian terhadap 0,201 - 0,40 Agak Reliabel
hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian
0,401 - 0,60 Cukup Reliabel
validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner
0,601 - 0,80 Reliabel
yang digunakan untuk menjaring data
responden, dimana asumsi dasar yang harus 0,801 - 1,00 Sangat Reliabel
dipenuhi oleh kuesioner adalah data harus Sumber: Yohanes Anton Nugroho (2011:33)
valid dan realibel untuk bisa dilakukan
pengujian hipotesis tahap berikutnya. 3.7.2. Pengujian Asumsi Dasar Regresi
a. Pengujian Validitas Linier Berganda
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui a. Pengujian Normalitas Data
sampai sejauh mana suatu kuesioner yang Menurut Mudrajad Kuncoro (2007:94),
diajukan dapat menggali data atau informasi penggunaan model analisis pengaruh terikat
yang diperlukan. Seperti dikatakan oleh dengan asumsi bahwa data harus distribusi
Arikunto (2003:135) bahwa instrumen normal agar diperoleh hasil yang tidak bias.
dikatakan valid apabila mampu menggali apa Pengujian ini dilakukan dengan maksud untuk
yang diinginkan dan mengungkapkan data dari mengetahui apakah data berada berdistribusi
variabel yang diteliti secara tepat. Menurut normal sehingga dapat dipakai dalam statistik,
Sugiyono ( 2008 : 134 ), syarat minimum parametik. Uji normalitas juga dapat dilakukan
untuk suatu data kualitatif dianggap memenuhi dengan cara lain yaitu dengan melihat normal
syarat validitas apabila r minimal bernilai probability plot pada output SPSS, jika nilai-
0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan skor nilai sebaran data terletak disekitar garis
total kurang dari 0,3 maka butir-butir dalam lurus diagonal maka persyaratan normalitas
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. terpenuhi. (Singgih Santoso, 2012:361).
b. Pengujian Reliabilitas b. Pengujian Multikolinieritas
Reliabilitas atau keandalan dilakukan Menurut Mudrajad Kuncoro (2007:98),

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 37


Hesti Budiwati

multikolinieritas menunjukan adanya mosi, harga)


hubungan linier yang sempurna atau mendekati a = konstanta
sempurna diantara beberapa atau semua b = koefisien regresi variabel independen
variabel. Untuk mengetahui apakah data e = error
memenuhi syarat atau tidak multikolinieritas Untuk mengetahui variabel independen yang
adalah dengan melihat out put SPSS pada table dominan pengaruhnya terhadap variabel de-
coefficients jika nilai VIF (Variance Inflantion penden, ditunjukkan dengan koefisien regresi
Factor) dibawah angka 10 (VIF<10) berarti (b) yang sudah distandardisasi yaitu nilai beta.
tidak terjadi multikolinieritas. (Sugiyono, (Sutanto Priyo Hastono, 2006:6).
2009:139).
c. Pengujian Heteroskedastisitas 3.7.4. Pengujian Hipotesis
Model regresi yang baik adalah tidak a. Uji t (Uji Parsial)
terdapat heterokedastisitas. Menurut Mudrajad Uji t digunakan untuk mengetahui
Kuncoro (2007:96), heteroskedastisitas pengaruh variabel independen yaitu marketing
muncul apabila kesalahan atau residual dari mix yang terdiri dari kualitas produk, tempat,
model yang diamati tidak memiliki varians promosi dan harga terhadap keputusan
yang konstan dari satu observasi ke observasi pembelian secara parsial yang diuji dengan
lainnya. Gejala heterokedastisitas lebih sering cara signifikansi, dengan kriteria pengujian :
dijumpai dalam data silang tempat daripada Jika - t tabel > t hitung > ttabel , maka H0 ditolak
runtut waktu. Pada asumsi ini mengharuskan dan Ha diterima
bahwa nilai sisa yang merupakan variabel Jika - t tabel t hitung ttabel , maka H0 diterima
pengganggu pada masing-masing variabel dan Ha ditolak
selalu konstan atau tidak berubah. Jika b. Uji F (Uji Simultan)
terdapat pola tertentu, seperti titik-titik Uji F digunakan untuk mengetahui
(point) yang ada membentuk suatu pola pengaruh variabel independen yaitu marketing
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, mix yang terdiri dari produk, tempat, promosi
kemudian menyempit), maka telah terjadi dan harga terhadap keputusan pembelian
heterokedastisitas. Jika ada pola yang jelas (variabel dependen) secara simultan yang
serta titik yang menyebar diatas dan dibawah diuji dengan cara signifikansi. Adapun kriteria
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi pengujiannya adalah :
heterokedastisitas. Jika F hitung F tabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima
3.7.3. Analisis Regresi Linier Berganda Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha
Analisis regresi berganda adalah suatu ditolak
metode analisa yang digunakan untuk
menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh 3.7.5. Koefisien Determinasi
yang terjadi antara variabel independen (X) Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan
terhadap variabel dependen (Y). untuk mengetahui tingkat ketepatan yang
Formula untuk regresi berganda adalah seba- paling baik dalam analisa regresi, hal ini
gai berikut: ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi
Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + e (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu).
Dimana : Menurut Singgih Santoso (2012:355), untuk
Y = variabel dependen yaitu volume penjualan melihat koefisien determinasi pada regresi
X = variabel independen (produk, tempat, pro- linier berganda adalah dengan menggunakan

38 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944


Hesti Budiwati

nilai R Square. Dari koefisien determinasi (R2)


ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur
besarnya sumbangan dari beberapa variabel
X terhadap variasi naik turunnya variabel Y
yang biasanya dinyatakan dalam prosentase.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
a. Hasil Uji Validitas
Hasil pengujian melalui SPSS versi 16,
menunjukkan bahwa semua pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel yang
digunakan dalam penelitian ini mempunyai Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner
koefisien korelasi yang lebih besar dari Dengan SPSS
0,3 sesuai dengan pendapat Sugiyono
(2008:134), syarat minimum untuk suatu data Hasil pengujian tersebut menunjukkan
kualitatif dianggap memenuhi syarat validitas bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis
apabila r minimal bernilai 0,3. Berdasarkan diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi
pendapat tersebut dan tingkat signifikasi juga tersebut sudah berdistribusi normal.
menunjukkan di bawah 5% atau 0,05, maka b. Hasil Uji Multikolinieritas
semua kuesioner yang digunakan dalam Hasil pengujian melalui SPSS versi 16,
penelitian ini adalah valid. menunjukkan bahwa hasil uji multikolinieritas
b. Hasil Uji Reliabilitas pada semua variabel mempunyai nilai VIF di
Hasil pengujian melalui SPSS versi 16, men- bawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa
unjukkan bahwa hasil uji reliabilitas untuk variabel kualitas produk, tempat, promosi dan
kualitas produk adalah cukup reliabel, sedang- harga telah bebas dari multikolinieritas.
kan kuesioner tentang tempat/lokasi, promosi, c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
harga dan keputusan pembelian adalah relia- Hasil pengujian heteroskedastisitas
bel. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner disajikan sebagai berikut :
yang digunakan dalam penelitian ini merupa-
kan kuesioner yang handal. (Yohanes Anton
Nugroho, 2011:33)

4.1.2. Hasil Uji Asumsi Dasar Regresi


Linier Berganda
a. Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan
menggunakan grafik P-P Plot. Data yang
normal adalah data yang membentuk titik-titik
yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal.
Hasil analisis regresi linier dengan grafik
Sumber data : Hasil Pengolahan Data Kue-
normal P-P Plot :
sioner dengan SPSS

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 39


Hesti Budiwati

Hasil pengujian heteroskedastisitas kansi 5% atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar


menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas 1,980. Ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti
dari titik-titik tersebut. Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat pen-
bahwa model regresi tidak memiliki gejala garuh yang signifikan antara promosi terhadap
adanya heteroskedastisitas, yang berarti keputusan pembelian konsumen pada produk
bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam unggulan keripik pisang agung di Kabupaten
model regresi ini. Lumajang.
4) Hasil Uji t Variabel Harga (X2)
4.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil uji t pada variabel harga (X4)
a. Hasil Uji t diperoleh nilai t hitung = - 2,066 dengan
Untuk melakukan pengujian t terhadap signifikansi 0,029. Dengan menggunakan
masing - masing variabel independen, maka batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t
diperlukan hasil t tabel. Hasil t tabel pada tabel sebesar 1,980. Ini berarti t hitung < - t
tingkat signifikansi 5% dengan derajat tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
kebebasan ( n - 2 ) = 100 2 = 98, maka Jadi terdapat pengaruh yang signifikan
diperoleh t tabel = 1,980. antara harga terhadap keputusan pembelian
1) Hasil Uji t Variabel Kualitas Produk konsumen pada produk unggulan keripik
(X1) pisang agung di Kabupaten Lumajang.
Hasil uji t pada variabel kualitas produk Jadi hipotesis pertama yang mengatakan
(X1) diperoleh nilai t hitung = 2,130 dengan terdapat pengaruh antara marketing mix yang
signifikansi 0,003. Dengan menggunakan terdiri dari kualitas produk (X1), tempat
batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t (X2), promosi (X3) dan harga (X4) terhadap
tabel sebesar 1,980. Ini berarti t hitung > t keputusan pembelian konsumen pada produk
tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. unggulan keripik pisang agung Lumajang
Jadi terdapat pengaruh yang signifikan antara terbukti dimana ke empat variabel tersebut
kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial mempunyai pengaruh terhadap
konsumen pada produk unggulan keripik keputusan pembelian konsumen.
pisang agung di Kabupaten Lumajang. b. Hasil Uji F
2) Hasil Uji t Variabel Tempat / Lokasi Untuk melakukan pengujian F terhadap
(X2) variabel penelitian, maka diperlukan hasil F
Hasil uji t pada variabel tempat/lokasi tabel. Hasil F tabel pada tingkat signifikansi
(X2) diperoleh nilai t hitung = 2,200 dengan 5% atau 0,05 dengan derajat kebebasan ( n - k
signifikansi 0,014. Dengan menggunakan - 1 ) = 100 4 1 = 95, maka diperoleh F tabel
batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t = 2,53. Hasil uji F pada variabel penelitian
tabel sebesar 1,980. Ini berarti t hitung > t diperoleh nilai F hitung = 8,371 dengan tingkat
tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. signifikansi 0,002. Dengan menggunakan
Jadi terdapat pengaruh yang signifikan antara batas signifikansi 5% atau 0,05, diperoleh F
tempat/lokasi terhadap keputusan pembelian tabel sebesar 2,53. Ini berarti F hitung > F
konsumen pada produk unggulan keripik tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
pisang agung di Kabupaten Lumajang. Jadi terdapat pengaruh yang signifikan antara
3) Hasil Uji t Variabel Promosi (X3) marketing terdiri dari kualitas produk (X1),
Hasil uji t pada variabel promosi (X3) diper- tempat (X2), promosi (X3) dan harga (X4)
oleh nilai t hitung = 3,264 dengan signifikan- secara simultan atau bersama-sama terhadap
si 0,022. Dengan menggunakan batas signifi- keputusan pembelian konsumen pada produk

40 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944


Hesti Budiwati

unggulan keripik pisang agung di Kabupaten mutu produknya yang terbaik, produknya
Lumajang. sesuai dengan selera konsumen, produknya
mempunyai daya tahun yang bagus, terdapat
4.1.4. Fungsi Regresi Linier Berganda sentuhan-sentuhan yang menarik pada
Yang Dihasilkan setiap produknya dalam hal rasa.Maka dapat
Analisis regresi linier berganda digunakan disimpulkan bahwa konsumen yang membeli
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel produk unggulan keripik pisang agung ini
independen secara parsial maupun secara sangat dipengaruhi oleh kualitas produk.
simultan terhadap variabel dependen. Model Jika kualitas produk baik maka akan akan
persamaan regresi yang dapat dituliskan dari membawa rasa puas yang cukup tinggi bagi
hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi pembelinya dan pada akhirnya dapat menarik
Unstandardized coefficients adalah sebagai minat masyarakat untuk membeli produk
berikut : unggulan keripik pisang agung di Kabupaten
Y = 8,935 + 0,212 X1 + 0,227 X2 + 0,323 X3 Lumajang ini.
0,209 X4 b. Pengaruh Tempat/Lokasi Terhadap
Berdasarkan tabel coefficient, diketahui Keputusan Pembelian
bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh Pemilihan tempat/lokasi mempunyai
terhadap keputusan pembelian konsumen fungsi yang strategis karena dapat ikut
adalah variabel promosi dengan koefisien menentukan tercapainya tujuan perusahaan.
0,329. Konsumen berpendapat bahwa lokasi/tempat
mereka untuk mendapatkan produk unggulan
4.1.5. Koefisien Determinasi (R2) keripik pisang agung di Lumajang mudah
Dari hasil perhitungan dengan ditemukan, mereka merasa nyaman saat
menggunakan program SPSS versi 16 dapat membeli di toko yang disediakan perusahaan,
diketahui bahwa koefisien determinasi (R lokasinya strategis sehingga mudah dijangkau
Square) yang diperoleh sebesar 0,555. Hal dan mempunyai tempat parkir yang luas
ini berarti 55,5% keputusan pembelian dapat sehingga konsumen leluasa dalam melakukan
dijelaskan oleh variabel kualitas produk, pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa
tempat, promosi dan harga, sedangkan sisanya tempat/lokasi ini sangat mempengaruhi
yaitu 45,5% keputusan pembelian dipengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian
oleh variabel-variabel lainnya yang tidak produk unggulan keripik pisang agung di
diteliti dalam penelitian ini. Lumajang. Jika tempat mudah terjangkau,
maka akan sangat membantu konsumen yang
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian pada akhirnya akan mengkonsumsi keripik
a. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap pisang agung di Lumajang.
Keputusan Pembelian c. Pengaruh Promosi Terhadap Keputu-
Kualitas produk merupakan pemahaman san Pembelian
bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual Promosi itu bertujuan untuk menarik
mempunyai nilai jual lebih yang tidak dan mendorong masyarakat konsumen untuk
dimiliki oleh produk lainnya. Konsumen menaruh perhatian pada barang dan jasa yang
produk unggulan keripik pisang agung ditawarkan. Atas kegiatan promosi yang
ini menginginkan produk yang dibelinya dilakukan terhadap produk unggulan keripik
berpenampilan menarik, kerusakan akan pisang agung ini telah membuat konsumennya
diganti sepenuhnya oleh perusahaan, mengambil keputusan untuk membeli dan

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 41


Hesti Budiwati

menggunakan produknya, konsumen dapat produk unggulan keripik pisang agung di


memperoleh informasi tentang keunggulan Kabupaten Lumajang.
produknya, dapat membujuk mereka untuk b. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
melakukan pembelian dan mereka tetap bahwa implementasi marketing mix
ingat pada produk tersebut. Oleh karena itu yang terdiri dari produk, tempat/lokasi,
kegiatan promosi secara gencar diharapkan promosi dan harga mempunyai pengaruh
dapat dilakukan untuk mempengaruhi yang signifikan secara simultan terhadap
perilaku konsumen, membujuk konsumen keputusan pembelian konsumen pada
untuk membeli, dapat memberikan semua produk unggulan keripik pisang agung di
informasi tentang keunggulan produknya dan Kabupaten Lumajang.
dapat membujuk konsumen untuk melakukan c. Koefisien determinasi sebesar 0,555
pembelian dan memperlihatkan bahwa mereka menunjukkan bahwa implementasi
dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara marketing mix yang telah dilakukan
lebih baik dibandingkan produk lainnya. mempunyai pengaruh terhadap
d. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan keputusan konsumen untuk membeli
Pembelian produk unggulan keripik pisang agung
Konsumen produk unggulan keripik sebesar 55,5% dan sisanya sebesar 44,5%
pisang agung beranggapan bahwa harga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
produk sesuai dengan kemampuan beli mereka, diteliti dalam penelitian ini.
perusahaan memberikan potongan harga yang 5.2. Saran
menarik jika konsumen melakukan pembelian a. Implementasi marketing mix mempunyai
dalam jumlah banyak, harganya sesuai dengan berpengaruh terhadap keputusan
kualitas produk yang dibeli, dan harganya pembelian, oleh karena itu disarankan
lebih murah serta mampu bersaing dengan semua perusahaan yang menghasilkan
produk jenis keripik lainnya. Oleh karena itu produk unggulan keripik pisang agung
diharapkan harga produk ini bisa bersaing dapat mengelola 4 (empat) unsur
tetapi dengan tidak mengurangi kualitas produk dalam marketing mix tersebut secara
yang dapat memuaskan konsumen itu sendiri, bersama-sama untuk membangun
sehingga kepercayaan konsumen terhadap ekuitas pelanggan yaitu keuntungan
perusahaan tetap terjaga dan pada akhirnya yang diharapkan dari pelanggan atau
dapat meningkatkan keputusan pembelian dan konsumen.
kesetiaan mereka dalam menggunakan produk b. Sebesar 55,5% keputusan pembelian
unggulan keripik pisang agung di Lumajang. dipengaruhi oleh dari variabel
independen yang dipilih dan sisanya
5. KEISMPULAN DAN SARAN sebesar 44,5% dipengaruhi oleh variabel-
Kesimpulan variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
a. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan penelitian ini. Oleh karena itu disarankan
bahwa implementasi marketing mix kepada peneliti selanjutnya untuk
yang terdiri dari produk, tempat/lokasi, melakukan penelitian terhadap variable-
promosi dan harga mempunyai pengaruh variabel lain yang berpengaruh terhadap
yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian pada tempat dan
keputusan pembelian konsumen pada periode penelitian yang berbeda.

42 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944


Hesti Budiwati

DAFTAR PUSTAKA

Admaja, Setia, Lukas, 2009, Stastistika Pertama, BPFE, Yogyakarta.


untuk Bisnis dan Ekonomi, ANDI, Kotler, P, dan Gary, A.1997. Dasar-dasar
Yogyakarta. Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia
Arikunto, 2003, Manajemen Penelitian, Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.
Renika Cipta, Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2007,
Assauri, Sofyan, 2007, Manajemen Manajemen Pemasaran, PT. Indeks,
Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada. Indonesia.
Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2008,
Assauri, Sofyan, 2002, Manajemen Manajemen Pemasaran, Erlangga,
Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta. Indonesia.
Bakar, Abu, 2005, Pengaruh Pelaksanaan Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran,
Bauran Pemasaran Terhadap Proses Edisi milinium, Jilid 2, PT Pren
Keputusan Pembelian tKonsumen hallindo, Jakarta.
Pada Jamu di Banda Aceh, Skripsi di Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran
Terbitkan http://www.googlecendekia. Analisis Perencanaan Implementasi
com. Sumatra Utara. Program S1 dan Kontrol, Jilid I, Penerbit
Universitas Sumatra Utara. Prenhallindo: Jakarta.
Cannon, Perreault, McCarthy, 2008, Kotler, Philip, 2003, Marketing Management
Pemasaran Dasar Pendekatan International Edition, Eleventh
Manajerial Global, Buku 1 Edisi 16, Edition, Prentice Hall, Person
Salemba Empat, Jakarta. Education International, Inc.
Cannon, Perreault, McCarthy, 2008, Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2007,
Pemasaran Dasar Pendekatan Manajemen Pemasaran, PT. Indeks,
Manajerial Global, Buku 2 Edisi 16, Indonesia.
Salemba Empat, Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2008,
Dkk, Satmoko, 2005, Analisis Efektifitas Manajemen Pemasaran, Erlangga,
Marketing Mix Terhadap Tingkat Indonesia.
Pembelian Kentucky Fried Chicken Kuncoro, Mudrajad, 2007, Metode Kuantitatif,
(KFC) di kota malang, Skripsi di Unit Penerbit dan Percetakan (UPP)
Terbitkan http://www.googlecendekia. STIM YKPN, Yogyakarta
com. Malang. Mraz, 2006, www.untukku.com.
Fandy, Tjiptono, 1999, Strategi Pemasaran, Nugroho, Anton, Yohanes, 2011, Its Easy
Edisi Kedua. Andi Offset, Yogyakarta. Olah Data Dengan SPSS, Skripta
Ghozali, Imam, 2001, Analisis Multivariate Media Creative, Yogyakarta.
dengan Program SPSS, Badan Penerbit Santoso, Singgih, 2012, Panduan Lengkap
Universitas Diponegoro, Semarang. SPSS Versi 20, Penerbit PT Elex Media
Hastono, Sutanto Priyo, 2006, Analisis Komputindo, Jakarta.
Multivariate, Penerbit FKM UI, Saputra, Hendra, 2008, Analisis Pengaruh
Jakarta. Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Indriantoro, N dan Supomo, B, 1999, Keputusan Pembelian Teh Celup
Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Sariwangi Oleh Konsumen Rumah
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Tangga di Kota Medan, Skripsi di

Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944 43


Hesti Budiwati

Terbitkan http://www.googlecendekia. Swastha, Basu, 1999, Asas-asas Marketing,


com. Sumatra Utara. Program S1 Edisi ke tiga, cetakan kedua, Jakarta.
Universitas Sumatra Utara. Swastha, Basu, 2001, Manajemen Pemasaran
Stanton J, William, Prinsip Manajemen Modern, Liberty, Yogyakarta.
Pemasaran, 1996, Erlangga, Jakarta. Tjiptono, F, 1999, Strategi Pemasaran, Edisi
Kedua. Andi Offset, Yogyakarta.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Tjiptono, F, 2000, Strategi Pemasaran.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&, Yogyakarta: Andi Sri, W, dan
Alfabeta, Bandung. Agustinus, 1996, Edisi 4, Manajemen
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Stategi Pengantar Proses Berfikir
CV Alvabeta, Bandung. Strategi, Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Triton, PB, 2008, Marketing Strategi
Cetakan Kesembilan, Penerbit CV Meningkatkan Pangsa Pasar
Alpha Betha, Bandung. dan Daya Saing, Tugu Publisher,
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Yogyakarta.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Umar, Husein, 2003, Metode Riset Bisnis, PT.
Alfabeta, Bandung. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, WY Staton (dalam www.untukku.com.2006)
Alfabeta, Bandung.

44 Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944

Anda mungkin juga menyukai