Anda di halaman 1dari 13

MENGEVALUASI PERFORMANCE PRIMARY AIR FAN, FORCED DRAFT FAN,

INDUCED DRAFT FAN PLTU SURALAYA UNIT 3

Ir. Ammar Asof, MT, Ir. Harianto dan Dicky Khairuddinsyah


Sekolah Tinggi Teknik PLN - Jakarta

Abstrak

Boiler merupakan bagian utama dari PLTU yang berfungsi merubah air menjadi uap
melalui pemanasan yang dilakukan dengan pembakaran bahan bakar di ruang bakar dalam boiler.
Uap yang dihasilkan merupakan uap superheat yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Primary
air fan, forced draft fan dan induced draft fan adalah kipas yang digunakan sebagai peralatan
bantu boiler PLTU Suralaya. Primary air fan dan forced draft fan berfungsi sebagai mensuplai
udara untuk proses pembakaran didalam boiler, sedangkan induced draft fan berfungsi sebagai
menghisap gas sisa pembakaran dari boiler. Dikarenakan kipas-kipas tersebut bekerja secara
continue, sangat dianjurkan untuk menganalisis performance dari kipas-kipas tersebut. Hal itu
guna sebagai bahan peninjauan dan pengawasan kinerja kipas-kipas tersebut yang akan datang.
Fan performance adalah suatu hasil kerja dari kipas-kipas PLTU Suralaya yang sesuai dengan
ditentukan baik secara kualitas maupun kuantitas. Ada lima parameter yang digunakan untuk
mengetahui fan performance tersebut, yaitu fan volume flow rate, fan total pressure,
compressibility coefficient, fan output power dan fan total efficiency. Dalam meningkatkan fan
performance harus diperiksa pula bearing pada poros motor pada masing-masing kipas secara
terus-menerus agar tidak terjadi vibration yang besar sehingga dapat menyebabkan fan
performance menurun. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu terjadi peningkatan
performance antara sebelum dan setelah inspection.

Kata kunci : boiler, primary air fan, forced draft fan, induced draft fan, fan performance

I. PENDAHULUAN
kondensor, dan generator. Boiler merupakan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah bagian dari PLTU yang berfungsi merubah air
jenis pembangkit listrik skala besar yang menjadi uap melalui pemanasan yang
paling banyak dijumpai. Kurang lebih 75% dilakukan dengan pembakaran bahan bakar di
kebutuhan listrik di Jawa dan Bali disuplai dari ruang bakar dalam boiler. Dalam 3 hal yang
jenis pembangkit ini. Pusat Listrik Tenaga Uap harus diperhatikan dalam pembakaran yaitu
(PLTU) merupakan jenis pembangkit yang udara, bahan bakar dan sumber panas.
menggunakan air dan uap sebagai media Apabila 3 hal itu tidak diperhatikan maka tidak
kerjanya. akan terjadi suatu proses pembakaran
Objek penelitian dalam membuat didalam Boiler. Dalam penelitian ini penulis
Penelitian ini adalah boiler pada PLTU akan membahas salah satu dari 3 hal
Suralaya unit 3. PLTU Suralaya terletak di tersebut, yaitu udara. Dalam proses penyuplai
Merak Banten. PLTU Suralaya memiliki udara, PLTU Suralaya menggunakan Primary
delapan unit, yaitu unit 1, 2, 3 dan 4 dengan Air Fan dan Forced Draft Fan. Sedangkan
kapasitas masing-masing 400 MW dan unit 5, untuk menghisap gas hasil pembakaran
6, dan 7 dengan kapasitas masing-masing menggunakan Induced Draft Fan. Kipas-kipas
600 MW dan unit baru yaitu unit 8 dengan tersebut selalu bekerja saat PLTU mulai
kapasitas terbesar yaitu 625 MW. beroperasi. Agar kipas-kipas tersebut bekerja
PLTU Suralaya mempunyai bagian- dengan baik, sangat diperlukan untuk
bagian utama, diantaranya boiler, turbin uap, mengetahui performance kipas tersebut dan

1
perlu diadakan evaluasi dari performance dapat dijadikan sebagai bahan masukkan
sebelumnya. Untuk itu penulis mengambil untuk pemeliharaan boiler PLTU dan sebagai
judul Mengevaluasi Performance Primary Air bahan informasi terkait permasalahan boiler
Fan, Force Draft Fan dan Induced Draft Fan PLTU. Adapun batasan masalah dalam
PLTU Suralaya Unit 3 dimaksudkan untuk penelitian ini adalah boiler yang digunakan
mengetahui bagaimana menjaga performance sebagai objek analisis adalah boiler PLTU
kipas-kipas tersebut dapat bekerja dengan Suralaya Unit 3 dengan beban operasi 100%
baik dan proses kerjanya dapat ditingkatkan dan Analisis fan performance yang digunakan
lagi. berdasarkan fan volume flow rate, fan total
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pressure, compressibility coefficient, fan
mengetahui dan meningkatkan proses kinerja output power, dan fan total efficiency sesuai
primary air fan, forced draft fan, dan induced buku ASME (American Society of Mechanical
draft fan. Manfaat dari penelitian ini agar Engineer) PTC 11-1984.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kipas-Kipas PLTU Suralaya Primary Air Fan berfungsi untuk


membawa serbuk barubara dari pulverizer ke
Kipas merupakan alat bantu atau burner, dan mensuplai udara pembakaran ke
tambahan pada boiler yang berfungsi sebagai dalam ruang bakar sebesar 20%-25%. Pada
penyuplai udara pada proses pembakaran setiap unit PLTU Suralaya terdapat 2 buah
yang terjadi didalam ruang bakar boiler dan Primary Air Fan dengan kapasitas masing-
menghisap gas hasil pembakaran. Kipas masing 50%, artinya untuk kerja dengan
bergerak dalam jumlah udara atau gas kapasitas 100% diperlukan 2 buah Primary Air
dengan menambahkan energi yang cukup Fan beroperasi secara bersamaan.
untuk memulai gerak dan mengatasi
resistensi terhadap aliran. Kipas terdiri dari
impeller yang melakukan pekerjaan yang B. Forced Draft Fan
sebenarnya, dan biasanya untuk
mengumpulkan dan mengarahkan udara atau
gas diberhentikan oleh impeller. Pada PLTU
Suralaya Unit 3 terdapat beberapa kipas yang
digunakan sebagai alat bantu, diantaranya
Primary Air Fan, Forced Draft Fan dan
Induced Draft Fan.

A. Primary Air Fan

Gambar 2: Forced Draft Fan

Forced Draft Fan berfungsi sebagai


penyuplai udara pembakaran ke dalam ruang
bakar sebesar 75%-80%. Pada setiap unit
PLTU Suralaya terdapat 2 buah Forced Draft
Fan dengan kapasitas masing-masing 50%,
artinya untuk kerja dengan kapasitas 100%
diperlukan 2 buah Forced Draft Fan yang
Gambar 1: Primary Air Fan beroperasi secara bersamaan.

2
C. Induced Draft Fan Keterangan Gambar 4:
1. Air Heater 6. Burner
2. Hot Damper 7. Furnace
3. Tempering Damper 8. Economizer
4. PA Flow Damper

9.

Electrostatic
Precipitator
5. Pulverizer 10. Stack

Gambar 3: Induced Draft Fan Udara primer yang bersuhu 40C


dihisap oleh Primary Air Fan setelah
Induced Draft Fan berfungsi sebagai sebelumnya melalui filter udara. Udara ini
menghisap gas hasil pembakaran selanjutnya dibagi menjadi 2 jalur. Jalur pertama,
dibuang lewat cerobong sehingga sebagian udara dialirkan menuju Air Heater
menciptakan tekanan negatif pada ruang untuk dipanaskan hingga bersuhu 280C
bakar. Arti tekanan negatif dalam hal ini dengan memanfaatkan gas panas setelah
adalah dimana tekanan didalam boiler lebih melewati dari Economizer agar kandungan air
kecil disbanding tekanan atmosfer. Tekanan dalam udara menguap lalu keluar melalui Hot
negatif sangat diperlukan sebagai pengaman Damper. Hot Damper adalah alat yang
jika sewaktu-waktu boiler bocor, gas berfungsi sebagai membuka dan menutup
pembakaran didalam ruang bakar (furnace) jalur udara Primary Air Fan yang dipanaskan
tidak menyembur keluar boiler. Pada setiap terlebih dahulu dengan melewati Air Heater.
unit PLTU Suralaya terdapat 2 buah Induced Jalur kedua, sebagian udara langsung
Draft Fan dengan kapasitas masing-masing dialirkan menuju Tempering Damper.
50%, artinya untuk kerja dengan kapasitas Tempering Damper adalah alat yang berfungsi
100% diperlukan 2 buah Induced Draft Fan sebagai membuka dan menutup jalur udara
yang beroperasi secara bersamaan. Primary Air Fan suhu atmosfer atau tanpa
dipanaskan. Selanjutnya udara yang keluar
2.2 Sistem Kerja Kipas-Kipas PLTU dari Hot Damper dan Tempering Damper
Suralaya bertemu dan menyatu hingga suhu 150-180C
untuk melewati PA Flow Damper yang menuju
Pada setiap kipas-kipas yang digunakan ke penggiling batubara (Pulverizer). Udara
pada PLTU Suralaya melakukan kerja yang panas ini akan memanaskan batubara yang
berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat pada sudah dihancurkan oleh Pulverizer menjadi
sistem kerja pada Primary Air Fan, Forced serbuk sebesar 200 mesh menjadi serbuk
Draft Fan dan Induced Draft Fan dibawah ini. batubara panas, dan mendistribusikan serbuk
batubara yang panas tersebut menuju ke
A. Sistem Kerja Primary Air Fan burner pada boiler.

B. Sistem Kerja Forced Draft Fan

Gambar 4: Siklus Primary Air Fan

3
Gambar 6: Siklus Induced Draft Fan
Gambar 5: Siklus Forced Draft Fan
Keterangan Gambar 6:
Keterangan Gambar 5:
1. Furnace
1. Steam Coil Air Heater & Air Heater
2. Superheater
2. Wind Box & Burner
3. Reheater
3. Furnace
4. Economizer
4. Economizer
5. Air Heater
5. Electrostatic Precipitator
6. Electrostatic Precipitator
6. Stack
7. Stack
Udara dihisap oleh kipas tekan paksa
Didalam boiler terjadi pencampuran
(Forced Draft Fan) setelah sebelumnya juga
antara batubara serbuk, udara dari primary air
melalui filter udara dan dialirkan menjadi 2
fan dan udara dari forced draft fan yang
jalur. Jalur pertama, udara langsung dialirkan
kemudian dibakar. Hasil pembakaran berupa
menuju windbox. Jalur kedua, udara dialirkan
gas panas dan abu. Induced draft fan
dan dipanaskan dengan uap pada Steam Coil
menghisap gas panas dan abu tersebut
Air Heater (SCAH) sampai dengan
sehingga terjadi aliran gas panas dan abu dari
temperature sekitar 130C. Tujuannya agar
ruang bakar boiler menuju cerobong (stack).
bila udara ini masuk air heater suhu rata-rata
Gas panas tersebut memanaskan air pada
element pemanas udara tidak lebih dari pada
pipa-pipa wall tube terletak di ruang bakar
titk embun belerang 115C sehingga tidak
(furnace) dan pipa-pipa pemanas lanjut
menyebabkan rusaknya element-element
(superheater). Gas panas kemudian
pentransfer panas pada Air Heater. Udara
memanaskan uap pada pipa-pipa pemanas
keluar elemen pemanas tersebut kemudian
ulang (reheater), dan memanaskan air pada
menuju Air Heater untuk dipanaskan lagi
pipa-pipa pemanas awal (economizer).
dengan memanfaatkan gas pembakaran
Setelah dari economizer gas panas masih
setelah melewati Economizer. Tujuan
bertemperatur tinggi yaitu sekitar 4000C maka
pemanasan ini adalah untuk memudahkan
agar tercipta efisiensi boiler dimanfaatkan
proses pembakaran dari udara panas (sekitar
kembali gas panas sisa tersebut sebagai
340C). Dari pemanas ini udara sekunder
sumber kalor untuk memanaskan element-
dialirkan ke Wind Box yang dihubungkan ke
element air heater. Setelah melewati air
lubang udara pembakaran pada Burner.
heater udara panas melalui duct dialirkan
Fungsi udara ini selain sebagai pensuplai
melewati electrostatic precipitator (penangkap
udara pembakaran juga sebagai pendingin
abu), 99,5% abu terbang sisa pembakaran
bagian-bagian pembakar (Firing System) agar
tertangkap oleh electrostatic precipitator .
tidak rusak karena panas api pembakaran.
Sedangkan sisanya (0,5%) terbawa bersama
udara yang dihisap oleh Induced Draft Fan
C. Sistem Kerja Induced Draft Fan
dan akhirnya dibuang kelingkungan melalui
cerobong (stack).

2.3 Fan Performance

4
Performance atau kinerja kipas adalah kipas dan tekanan total udara rata-rata pada
suatu hasil kerja dari kipas-kipas PLTU saluran inlet kipas.
Suralaya yang sesuai dengan ditentukan baik
secara kualitas maupun kuantitas. Ada pFt = pt 2 pt 1 ............................ (2.2)
beberapa parameter yang harus diperhatikan
dalam menjaga atau mempertahankan
performance dari kipas-kipas tersebut, yaitu:
Dimana:
A. Fan Volume Flow Rate
pFt = Fan total pressure [kPa]
pt1 = Fan pressure inlet [kPa]
Fan volume flow rate adalah massa laju
pt2 = Fan pressure outlet [kPa]
aliran udara dibagi dengan kepadatan gas
kipas.
C. Compressibility Coefficient
C m
Qf = 2 f ....................................
f Compressibility coefficient adalah
(2.1) koefisien berdimensi digunakan untuk
Dimana: memperhitungkan efek kompresibilitas dan
Qf = Fan volume flow rate [m3/s] dihitung sesuai dengan prosedur.
mf = Fan mass flow rate [kg/s]
f P I C 17
=
Density [kg/m ] 3
z= ( k1
k )Q F pt 1
.............................
C2 = Unit conversions (2.3)
4 jam p Ft
[ 2,7778 10 ] x=
s ...........................................
pt 1
B. Fan Total Pressure (2.4)
K p=lihat pada gambar 7. ...............
Fan total pressure adalah perbedaan (2.5)
antara tekanan total udara rata-rata di outlet

5
Gambar 7: Diagram Compressibility Coefficient
pFt = fan total
D. Fan Output Power pressure [kPa]
Kp =
Fan output power sama dengan produk
dari fan volume flow rate, fan total pressure,
compressibility coefficient
dan compressibility coefficient. C17 = unit
conversions [1 kJ/kW.s]
Q F p Ft K p
PO= ................................
C17 E. Fan Total Efficiency
(2.6)
Fan total efficiency adalah rasio fan
Dimana: output power ke fan input power. Ini juga
PO = fan dapat disebut total - untuk - efisiensi total.
output power [kW]
QF = fan PO
t = .........................................
volume flow rate [m3/s] PI
(2.7)

6
Dimana: Reaksi Pembakaran Karbon Dengan
PO = fan output power Oksigen :
[kW] C+O2 CO 2
PI = fan input power
[kW] Reaksi Pembakaran Hidrogen Dengan
t = fan total efficiency Oksigen :
[%] H 2+O2 2 H 2 O
2.4 Pembakaran
Reaksi Pembakaran Nitrogen Dengan
A. Pengertian Pembakaran Oksigen :
N 2 +2O2 2 N O 2
Pembakaran adalah suatu urutan reaksi
kimia antara suatu bahan bakar dan suatu Reaksi Pembakaran Belerang Dengan
oksidan, disertai dengan produksi panas yang Oksigen :
kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar S +O2 SO 2
atau api.
Unsur-unsur kimia yang terkandung C. Kebutuhan Udara Pembakaran
dalam batubara adalah karbon (C), hidrogen
(H2), belerang (S), nitrogen (N2), air (H2O), dan Pembakaran bisa terjadi jika didalamya
abu. Tetapi yang menghasilkan energi panas terdapat tiga unsur penting dalam proses
adalah karbon (C), hidrogen (H2), dan pembakaran yaitu adanya bahan bakar, alat
belerang (S). Unsur-unsur tersebut akan pemanas, dan udara (oksigen). Udara dalam
teroksidasi di ruang bakar dan membentuk hal ini adalah oksigen, memiliki peran amat
gas-gas yang disebut gas asap. penting dalam mata rantai reaksi
Padaumumnya, bahan bakar juga pembakaran. Udara (oksigen) untuk proses
mengandung oksigen (O2) yang bereaksi pambakaran pada boiler dibutuhkan dalam
terlebih dahulu dengan hidrogen. Adanya jumlah besar dan proses cepat sehingga
hidrogen merupakan kerugian energi panas dihasilkan pembakaran yang sempurna.
karena jumlah hidrogen yang seharusnya Cara menghitung kebutuhan udara
menghasilkan energi panas di ruang bakar untuk pembakaran sempurna sebagai berikut:
seluruhnya, sebagian telah terambil oleh
oksigen. Unsur Pokok Pada Batubara : .............. (2.8)
Untuk mencapai pembakaran yang C=C%
mendekati sempurna (pembakaran yang H2 = H2 %
optimal) adalah perlu diperhatikan, yaitu: N2 = N2 %
a) Bahan bakar. S=S%
b) Kebutuhan oksigen untuk pembakaran.
c) 3 faktor yaitu waktu, suhu dan turbulensi. Komposisi Batubara Dalam Mol : ........... (2.9)
C
B. Proses Pembakaran C=
berat C
H2
Proses pembakaran dikatakan H 2=
sempurna apabila semua karbon di bahan berat H 2
bakar terbakar menjadi karbon dioksida, N2
hidrogen terbakar menjadi air dan semua N 2=
berat N 2
sulfur terbakar menjadi sulfur dioksida, jika S
kondisi teori pembakaran tidak memenuhi S=
maka pembakaran tidak sempurna. berat S
Proses pembakaran sempurna tanpa
oksigen pada produk disebut teori Kebutuhan Udara Pembakaran : .......... (2.10)
pembakaran. Udara=O2 + N 2

7
79
Udara=O 2 + O2
21

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN data tersebut guna melengkapi data yang


dibutuhkan dalam penelitian ini. Selanjutnya
Metode penelitian ini sangat membantu dari data-data tersebut dipisah menjadi dua
penulis dalam melakukan penyusunan Skripsi. kategori, yang pertama untuk menjelaskan
Karena penulis dapat melakukan penelitian teori-teori mengenai istilah-istilah yang
dengan benar karena sudah ada langkah berlaku pada penelitian ini, sedangkan yang
langkah yang digunakan dalam melakukan kedua berupa data-data aktual dan rumus-
penelitian. Dalam Skripsi ini penulis rumus yang berlaku dalam penelitian ini yang
menggunakan metode deskriptif dimana selanjutnya diolah dan analisis menjadi suatu
metode ini biasa digunakan dalam penulisan rumus perhitungan untuk menyelesaikan
laporan penelitian fakultas teknik. Dimana masalah dari penelitian ini. Dari pengolahan
metode deskriptif yang digunakan penulis data tersebut akan diketahui performance
memiliki tujuan untuk melakukan Primary Air Fan, Forced Draft Fan dan
pengembangan, karena dalam Skripsi ini Induced Draft Fan.
penulis memiliki judul Mengevaluasi
Performance Primary Air Fan, Forced Draft 3.4 Teknik Analisis Data
Fan dan Induced Draft Fan PLTU Suralaya
Unit 3. Teknik analisis data pada penelitian
Dalam metodologi penelitian ini penulis ini menjelaskan kegiatan interpretasi
dapat menggambarkan apa yang terjadi pada informasi yang dilakukan pada tahap
saat sebelum dilakukan dan dapat pula pengolahan data. Pengolahan data
menggambarkan apa yang sedang dilakukan berdasarkan data primer
berlangsung ( dalam analisis ). Dimana
maupun data sekunder yang didapat.
gambaran ini berupa data data yang didapat
oleh penulis. Langkah-langkah dalam teknik analisis
data pada skripsi ini meliputi :
3.2 Teknik Pengumpulan Data 1. Menghitung fan volume flow rate
dengan rumus (2.1).
Pengumpulan data dalam penelitian ini 2. Menghitung fan total pressure dengan
menggunakan beberapa cara untuk rumus (2.2).
mendukung tercapainya tujuan yang telah 3. Menghitung compressibility coefficient
diuraikan sebelumnya agar tercapai dengan dengan rumus (2.3).
baik, maka diperlukan data yang akurat 4. Menghitung fan output power dengan
sebagai dasar penelitian. Data yang rumus (2.4).
digunakan untuk penelitian ini dibagi menjadi
5. Menghitung fan total efficiency dengan
dua jenis, yaitu data sekunder dan data
primer. rumus (2.5).
6. Unsur pokok batubara dengan rumus
3.3 Teknik Pengolahan Data (2.6).
7. Komposisi batubara dalam mol dengan
Pengolahan data dalam penelitian ini rumus (2.7).
menggunakan data primer dan data sekunder 8. Kebutuhan udara pembakaran dengan
yang telah didapat penulis pada waktu rumus (2.8).
berkunjung ke PLTU Suralaya Unit 3 dengan 9. Analisis data perbandingan sebelum
kapasitas 400 MW. Penulis menggabungkan dan setelah inspection.
8
10.
11.
12.
13.
14. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
15.
16. 4.1 Hasil Perhitungan
17. draft fan pada saat sebelum dan setelah
18. Dari pengolahan data yang mean inspection yang dimana mean
dilakukan didapat nilai dari hasil perhitungan inspection dilaksanakan pada tanggal 24
berdasarkan parameter-parameter yang Januari 2012.
diketahui untuk mengetahui performance 19. Hasil perhitungan tersebut
primary air fan, forced draft fan, dan induced dapat dilihat pada tabel 1.
20.
21.
22. Tabel 1. Hasil Perhitungan Fan Performance
25. Hasil
24.
23. Parameter 28. Seb 29. Set
Satuan
elum Inspection elah Inspection
30. Kebutuhan udara 31. 32. 135 33. 14
pembakaran kg/jam 0,0896 57,616
34. Total udara boiler 35. 36. 1131 37. 11
kg/jam 169,9104 71782,384
38. Primary Air Fan
39. Fan volume flow rate 40. 41. 65,5 42. 67,
m3/s 39 89
43. Fan total pressure 44. 45. 9,20 46. 9,7
kPa 2 83
47. Compressibility 48. 49. 0,97 50. 0,9
Coefficient 7
51. Fan output power 52. 53. 583, 54. 64
kW 188 1,625
55. Fan total efficiency 56. 57. 73,8 58. 81,
% 5 25
59. Forced Draft Fan
60. Fan volume flow rate 61. 62. 196, 63. 20
3
m /s 618 3,689
64. Fan total pressure 65. 66. 3,00 67. 3,0
kPa 5 34
68. Compressibility 69. 70. 0,99 71. 0,9
Coefficient 9
72. Fan output power 73. 74. 583, 75. 60
kW 824 9,938
76. Fan total efficiency 77. 78. 81,1 79. 84,
% 3 76
80. Induced Draft Fan
81. Fan volume flow rate 82. 83. 306, 84. 30
m3/s 87 6,87
85. Fan total pressure 86. 87. 2,79 88. 2,9
kPa 9 07
89. Compressibility 90. 91. 0,99 92. 0,9
Coefficient 9

9
93. Fan output power 94. 95. 849, 96. 88
kW 48 1,154
97. Fan total efficiency 98. 99. 62,2 100. 64,
% 8 61
101.
102. 107. Performance primary air fan,
103. forced draft fan dan induced draft fan antara
104. 4.2 Analisis Dan Pembahasan sebelum dan sesudah inspection mengalami
105. peningkatan, hal itu dapat dilihat dari nilai fan
106. Terjadi perbedaan kebutuhan total efficiency pada masing-masing kipas
udara pada saat setelah inspection lebih terjadi peningkatan antara sebelum dan
besar dibanding sebelum inspection, hal itu sesudah inspection. Fan total efficiency pada
dikarenakan nilai unsur dari bahan bakar yang primary air fan meningkat dari 73,85%
digunakan yaitu batubara selalu berubah dan menjadi 81,25%, forced draft fan dari 81,13%
tidak selalu batubara yang digunakan nilai menjadi 84,76%, dan induced draft fan
unsur kimia nya sama. Selain itu total udara meningkat dari 62,28% menjadi 64,61%.
didalam boiler pada setelah inspection lebih Peningkatan fan total efficiency tersebut
besar dibanding sebelum inspection, dipengaruhi karena fan volume flow rate, fan
dikarenakan primary air fan dan forced draft total pressure, dan fan output power pada
fan sebagai kipas penyuplai udara ke dalam masing-masing kipas juga meningkat. Tetapi
boiler mengalami kenaikan kinerja dalam tidak untuk induced draft fan, walaupun nilai
mensuplai udara pada setelah inspection. Hal fan volume flow rate antara sebelum dan
itu dapat dilihat dari parameter-parameter fan sesudah inspection adalah sama yaitu
3
performance seperti fan volume flow rate, fan m
total pressure, compressibility coefficient, fan 306,87 , tapi nilai fan total efficiency-
s
output power dan fan total efficiency. nya tetap meningkat.
Kenaikan fan volume flow rate pada tiap-tiap 108. Selain itu, demi meningkatkan
kipas tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja kipas-kipas tersebut secara terus-
massa aliran udara pada masing-masing menerus harus diperhatikan bearing pada
kipas tersebut. Kenaikan fan total pressure poros motor kipas tersebut. Secara rutin
dipengaruhi oleh selisih antara tekanan memeriksa dudukan bearing tersebut tidak
masuk kipas dengan tekanan yang keluar pindah posisi. Karena apabila dudukan
kipas. Kenaikan fan output power dipengaruhi bearing pindah posisi akan mengakibatkan
oleh nilai fan volume flow rate, fan total getaran yang akan menghambat perputaran
pressure dan compressibility coefficient. poros motor tersebut. Sehingga udara yang
Kenaikan fan total efficiency dipengaruhi disuplai dan dihisap oleh kipas-kipas tersebut
perbandingan antara fan output power dengan jadi berkurang. Berkurangnya udara yang
fan input power, apabila nilai fan output power dialirkan akan mengurangi nilai performance
mendekati nilai fan input power maka fan total dari kipas-kipas tersebut karena jumlah aliran
efficiency kipas tersebut akan mendekati udara sangat mempengaruhi nilai
100%. performance kipas-kipas tersebut. Dimana hal
itu berdasarkan perhitungan diatas.
109.
110.
111.
112. V. KESIMPULAN DAN SARAN
113.
114. 5.1 KESIMPULAN coefficient, fan output power, dan fan total
115. efficiency.
1. Parameter yang digunakan untuk mencari 2. Performance dari kipas-kipas tersebut
fan performance adalah fan volume flow dapat dilihat dari nilai fan total efficiency
rate, fan total pressure, compressibility tiap-tiap kipas, karena fan total efficiency

10
merupakan perhitungan akhir yang meliputi 116.
nilai-nilai dari parameter yang lain. 117.
3. Primary air fan, forced draft fan, induced 118. 5.2 SARAN
draft fan mengalami peningkatan 119.
performance pada saat setelah dilakukan 1. Harus selalu dicek dudukan bearing pada kipas-
inspection. kipas tersebut agar tidak terjadi getaran
4. Nilai unsur kimia batubara selalu berubah- (vibration).
ubah setiap penggunaannya sehingga 2. Agar performance kipas-kipas tersebut stabil
kebutuhan udara pada proses pembakaran dan meningkat diperlukan pengecekkan secara
pun ikut berubah-rubah. rutin karena primary air fan, forced draft fan,
5. Getaran (vibration) dapat menyebabkan induced draft fan beroperasi secara continue.
menurunnya kinerja dari primary air fan,
forced draft fan, induced draft fan.
120.
121.
122.
123. DAFTAR PUSTAKA
124.
125. 130.
PT. PLN (Persero), CEP-
OM Pembangkitan 131.
Operasi PLTU Pada ASME (American Society
Boiler, Jasa Diklat of Mechanical
Unit Pendidikan Dan Engineer), PTC
Pelatihan Suralaya. (Performance Test
Volume (4), hal 1-35, Codes) 11-1984:
2005. Fans, New York, USA,
126. 1984.
132.
127.
John B. Kitto and Steven 133.
C. Stultz, Steam Its Dicky Khairuddinsyah,
Generation and Use, Sistem Kipas
41st edition, The Penyuplai Udara Dan
Babcock & Wilcox Penghisap Gas
Company, Barberton, Buang PLTU Suralaya
Ohio, U.S.A. 2005. Unit 3. Laporan Kerja
128. Magang S1 Teknik
129. PT. Babcock & Mesin Sekolah Tinggi
Wilcox Teknik PLN (Jakarta:
Indonesia/Marubeni 2012).
Corporation/Babcock 134.
& Wilcox Canada,
1984, Suralaya Steam 135.
Power Plant Units 3 & Abd. Rahman Arigayota.
4 Design Manual Diktat Bahan Bakar
Volume BD 5 dan BD Dan Pelumas.
6, Bristol: Monenco Sekolah Tinggi Teknik
Associates Limited. YPLN (Jakarta:
Januari, 2002).

11
136. pada hari Senin, 3
137. http://www.scrib September 2012, pukul
d.com/doc/40733710/Pe 08.00 WIB tentang
rwatan-PLTU dibuka Perawatan PLTU.

12
138.
139.

Anda mungkin juga menyukai