Tugas Kliping Bio Anis
Tugas Kliping Bio Anis
Nama Kelompok
1. Anisa Arianti
2. Muttahida
3. Fiolina Juliantari
4. Ismi Nabila
1. Reproduksi Wanita
Mons Veneris
Mons veneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagian yang menutupi tulang kemaluan (simfisis
pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Mons Veneris juga sering
dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris akan ditutupi oleh rambut
rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik.
b. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian lanjutan dari mons
veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk perineum. Bagian Luar dari
Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan saat dewasa biasanya ditutupi oleh rambut
rambut kemaluan yang merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan selaput lemak yang tidak
berambut, namun memiliki banyak ujung ujung saraf sehingga sensitif saat melakukan hubungan seksual.
c. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini tidak
memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah sehingga dapat
membesar saat gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini mengelilingi Orifisium Vagina (lubang
Kemaluan). Labia Minora analog dengan Kulit Skrotum pada Alat Reproduksi Pria.
d. Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan seksual.
Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya, oleh karena itu Organ
ini sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis pada Alat Reproduksi Pria.
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi
oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian belakang (bawah)
nya.
Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :
Uretra (saluran kencing)
Muara Vagina (liang Senggama)
Masing Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini mengeluarkan cairan
seperti lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan masuknya penis)
f. Himen (Selaput Dara)
Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek sehingga
dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya Himen memiliki satu lubang agak
besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan tempat keluarnya cairan atau darah saat
menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen biasanya akan robek dan
mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa sisa himen yang disebut caruncula
Hymenalis (caruncula mirtiformis).
. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia
luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum,
memiliki dinding yang berlipat lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir, lapisan
tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang berserat.
Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan sebagai saluran
untuk mengalirkan darah dan lendir saat menstruasi.
Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot
anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar
yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal dari kelenjar
yang terdapat pada rahim.
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan
tersusun atas lapisan lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan
bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin.
Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan menjaga janin ketika proses
kehamilan selama 9 bulan.
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel sel epitel dan
membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh
pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh ligamentum dan
jaringan ikat.
Uterus memiliki beberapa bagian :
Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu
mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan kembali ke bentuk
semula dalam waktu sekitar 6 minggu.
c. Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung Telur
(Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya seperti
saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 20 cm. Tuba Fallopi berfungsi untuk :
Penangkap ovum
Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian dalam
Uterus (Rahim).
Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri atas 4 bagian :
1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum
dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)
4. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari.
Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH.
FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan
merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan
pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga
menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk
menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan
LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit
sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus
menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan
masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk
menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini
menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
2. Reproduksi Pria
a. Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma
ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis merupakan organ
yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya
penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah
pada penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) yang melapisi glan penis akan
dipotong. Penis Juga memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu mengeluarkan sperma melalui uretra
(saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot pada kandung kemih akan mengkerut, untuk
mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil
ejakulasi. Penis terdiri atas beberapa bagian yaitu :
Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit
Pangkal Penis
b. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat
bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot
polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat
mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan
testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas,
maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
2. Alat Reproduksi Pria Dalam
a. Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Testis
berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae
(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap
berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke arah
tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat
pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut lobulus
testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok kelok yang terletak di
dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis berfungsi dalam
pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma
tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah epididimis
menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun belum sempurna.
Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju
vesikula seminalis.
Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung
berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar
5 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH
7,3) mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan
prostaglandin. Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume
semen. Vesikula Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk
membentuk saluran ejakulasi.
Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi
untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini
disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh
volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis
dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ
ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.