Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel memiliki


ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Sel-sel tersebut
membentuk kesatuan untuk membentuk kehidupan. Kita biasa lihat
bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki
lebih dalam lagi, ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan
lebih sederhana dari yang kita bayangkan. Dari masa kemasa
dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari
penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665
sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah
mencapai tahap materi genetik.

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek


kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan manusia tidak
lepas dari kegiatan Biologi seperti sel. Oleh karena itu, penulis akan
memaparkan makalah tentang Sel sebagai Dasar Kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang


akan menjadi pembahasan dalam makalah ini, yaitu :

1.Bagaimana sejarah tentang sel dan perkembangannya ?

2.Apa saja struktur dan fungsi sel ?

3.Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?

1
1.3 Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1.Agat dapat memahami sejarah dan perkembangan sel.

2.Agar mampu mengetahui teori, struktur, dan fungsi sel


dalam kehidupan.

3.Agar dapat mengetahui perbedaan sel hewan dan sel


tumbuhan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Ditemukannya Sel

Mikroskop majemuk dengan dua lensa telah ditemukan pada akhir abad ke-16
dan selanjutnya dikembangkan di Belanda, Italia, dan Inggris. Hingga pertengahan
abad ke-17 mikroskop sudah memiliki kemampuan perbesaran sampai 30 kali.
Ilmuwan Inggris Robert Hooke kemudian merancang mikroskop majemuk yang
memiliki sumber cahaya sendiri sehingga lebih mudah digunakan. Ia mengamati
irisan-irisan tipis gabus melalui mikroskop dan menjabarkan struktur mikroskopik
gabus sebagai "berpori-pori seperti sarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan" .

Gambar tersebut adalah struktur gabus yang dilihat Robert Hooke melalui mikroskopnya.

Hooke menyebut pori-pori itu cells karena mirip dengan sel (bilik kecil) di
dalam biara atau penjara. Yang sebenarnya dilihat oleh Hooke adalah dinding sel
kosong yang melingkupi sel-sel mati pada gabus yang berasal dari kulit pohon ek. Ia

3
juga mengamati bahwa di dalam tumbuhan tumbuhan hijau terdapat sel yang berisi
cairan.1

Pada masa yang sama di Belanda, Antony van Leeuwenhoek, seorang


pedagang kain, menciptakan mikroskopnya sendiri yang berlensa satu dan
menggunakannya untuk mengamati berbagai hal. Ia berhasil melihat sel darah merah,
spermatozoid, khamir bersel tunggal, protozoa, dan bahkan bakteri. Pada tahun 1673
ia mulai mengirimkan surat yang memerinci kegiatannya kepada Royal Society,
perkumpulan ilmiah Inggris, yang lalu menerbitkannya. Pada salah satu suratnya,
Leeuwenhoek menggambarkan sesuatu yang bergerak-gerak di dalam air liur yang
diamatinya di bawah mikroskop. Ia menyebutnya diertjen atau dierken (bahasa
Belanda: 'hewan kecil', diterjemahkan sebagai animalcule dalam bahasa Inggris oleh
Royal Society), yang diyakini sebagai bakteri oleh ilmuwan modern. Pada tahun
16751679, ilmuwan Italia Marcello Malpighi menjabarkan unit penyusun tumbuhan
yang ia sebut utricle ('kantong kecil'). Menurut pengamatannya, setiap rongga
tersebut berisi cairan dan dikelilingi oleh dinding yang kokoh. Nehemiah Grew dari
Inggris juga menjabarkan sel tumbuhan dalam tulisannya yang diterbitkan pada tahun
1682, dan ia berhasil mengamati banyak struktur hijau kecil di dalam sel-sel daun
tumbuhan, yaitu kloroplas.

2.2Teori Sel

Teori sel yang dikenal dalam bentuk modern ialah Rudolf Virchow, seorang
ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden mengenai
pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis
membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh
Robert Remak dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu
bahwa sel berasal dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29#Sejarah

4
menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e
cellula (semua sel berasal dari sel).

2.3 Komponen Kimia Sel


Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi kimia yang
berlangsung dalam sel. Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma, yang meru
pakan substansi kompleks. Protoplasma terdiri dari unsur-unsur kimia. Meskipun
sebagian besar protoplasma terdiri dari air, tetapi bahan yang memberi strukturnya
ialah protein. Unsur-unsur kimia penyusun protoplasma terdapat dalam senyawa
kimia, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik dalam protoplasma
berupa karbohidrat, lemak, lipid, protein, dan asam nukleat. Sedangkan senyawa
anorganik seperti hidrogen, karbon , nitrogen, dan lain-lain.2

2.4Struktur dan Fungsi Sel

Semua sel memiliki beberapa kesamaan ciri dasar : semuanya dibatasi oleh
perintang selektif disebut membran plasma. Membran itu menyelubungi zat serupa-
jeli yang semi cair yang disebut dengan sitosol (cytosol), tempat organel dan
komponen-komponen lain berada. Semua sel juga mengandung kromosom yang
membawa gen dalam bentuk DNA dan memiliki ribosom (kompleks kecil yang
membuat proteinberdasarkan instruksi dari gen).3

2 http://diki-komarudin8.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-
sel.html?m=1

3 Campbell,dkk, Biologi, (Jakarta : Erlangga, 2008), h.106

5
Sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara
daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap organisme tersusun atas salah satu dari
dua jenis sel yang secara struktur berbeda, yaitu: sel prokariotik atau sel eukariotik.
Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan,
jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.

2.3.1Sel Prokariotik
Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, sebelum dan karyon, biji),
tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah
tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Sel prokariotik itu sel
yang tidak memiliki membran inti. Kebanyakan prokariota merupakan organisme
uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,72,0 m dan volumenya sekitar
1 m3). Makhluk hidup uniseluler termasuk golongan sel prokariotik, contoh bakteri
(bacteria) dan sianobakteri (cyanobacteria).

Sel prokariotik

Struktur sel prokariotik sebagai berikut.


a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, lipid,dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.

6
b. Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran
plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di
sekitarnya.
c. Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim.
Enzim-enzim untuk mencerna makanan secara intraseluler dan untuk
melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosem
terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi
oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA terusun dari gula deoksiribosa, fosfat,dan basa-basa nitrogen. DNA
berfungsi sebagai pembawa informasi ginetik yaitu sifat-sifat yang
diwariskan kepada keturunannya.

Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar selubung selnya. Banyak


jenis bakteri memiliki lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu
sel bakteri melekat pada permukaan benda dan sel lain. Sejumlah bakteri melekat
pada permukaan benda dan sel lain dengan benang protein yang disebut pilus (jamak:
pili) dan fimbria (jamak: fimbriae). Banyak jenis bakteri bergerak menggunakan
flagelum (jamak: flagela) yang melekat pada dinding selnya dan berputar seperti
motor.
Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur
terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki bahan
genetik tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar.
Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton, yang
pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein skeleton tersebut
meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.

2.3.2 Sel Eukariotik

7
Kata eukaryotic berasal dari kata Yunani eu, yang berarti sejati dan karyon
yang berarti biji disini mengacu pada nukleus. Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki
membran inti dan sistem endomembran. Sistem endomembran yaitu organel-organel
bermembran seperti retikulim endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan
lisosom. Sel hewan dan sel tumbuhan tergolong sel eukariotik, sel eukariotik
umumnya lebih besar daripada sel prokariotik, yaitu biasanya berdiameter 10 hingga
100 m, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Struktur sel eukariotik terdiri atas
tiga komponen utama yaitu membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel.

a. Membran plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma.
Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-
molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion. Membran
plasma berfungsi melindungi isi sel, mengatur keluar masuknya berbagai zat, dan
sebagai tempat reaksi respirasi dan oksidasi.
Membran plasma terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein).
Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membran
sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan yaitu
lapisan protein perifer dan integral.

b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang berada diluar membran inti. Komponen utama
penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel yang disebut sitosol
2) Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma
3) Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel
4) Organel-organel sel
Fungsi sitoplasma yaitu sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat
terjadinya teaksi metabolisme

c. Organel-organel sel
Organel-organel sel terdapat dalam sitoplasma. Macam-macam organel penyusun
sel sebagai berikut.

8
1) Inti sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan
diameter sekitar 10 m . Nukleus berfungsi sebagai pengatur
pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa
informasi genetik.
2) Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh
membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum
endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah RE yang
ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus adalah RE
yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa fungsi berikut.
a) Mensintesis lemak dan kolestrol (RE kasar dan RE halus)
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar)
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus)
d) Menetralkan racun (detoksifikasi)

3) Ribosom
Ribosom merupakan struktur unit gabungan protein dengan RNA-
ribosom (RNA-r). Ribosom terdiri atas dua subunit, yaitu subunit kecil
dan subunit besar. Ribosom berperan dalam sintesis protein.

4) Kompleks golgi
Kompleks golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu
komponen terbesar dalam sel. Komleks golgi mempunyai hubungan yang
erat dengan RE dalam sintesisi protein. Selain itu, kompleks golgi juga
mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus,
selulosa,hemiselulosa,dan pektin.
b) Membentuk membran plasma
c) Membentuk kantong sekresi untuk membuungkus zat yang akan
dikeluarkan sel.
d) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur,
dan lisosom.

5) Lisosom

9
Lisosom merupakan kantong membran yang berisi enzim-enzim
hidrolitik (lisozim) seperti eznim protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan
enzim pencerna yang lain. Enzim lisozim meripakan protein ynag
dihasilkan di ribosom dan disimpan didalam ruangan retikulum
endoplasma. Lisosom terdapat hampir pada semua sel eukriotik. Beberapa
fungsi lilsosom sebagai berikut.
a) Melakukan pencernaan intra sel
b) Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki,
misal organel lain yang sudah tidak berfungsi lagi.
c) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel.
d) Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan membenaskan isi
lisosom kedalam sel.

6) Badan mikro
Badan mikri tersiri atas dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.
Peroksisim terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tumbuhan tingkat
tinggi. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2
yang selanjutnya dipecah menjadi H2O dan O2. Selain itu, peroksisom
juga berperan dalam pengubahan lemak menjadi karbohidrat dan
penguraian urin dalam sel. Adapun glioksisom berperan dalam
metabolisme asam lemak dan sebagai tempat terjadinya siklus glioksilat.

7) Mitokondria
Mikondria memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan
membran dalam. Kedua membran ini bersifat kuat, fleksibel, stabil dan
tersusun dari lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan
yang disebut kristi. Tonjolan-tonjoloan tersebut befungsi untuk
memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.
Ruangan dalam mitokindria berisi cairan yang disebut matriks
mitokondria. Didalam matriks mitokondria terdapat enzim pernafasan,
DNA, RNA, dan protein.

10
Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel,
dehidrogenasi, fosforolasi oksidatif, dan sistem transfer elektron.
Berkaitan dengan fungsi tersebut, mitokondria sering disebut The power
house of cell.4

2.4Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel hewan dan sel tumbuhan walaupun mempunyai struktur dasar yang sama
tetapi ada perbedaan-perbedaan yang dapat digunakan sebagai ciri khas untuk tiap
jenis sel tersebut. Apabila kita mengamati suatu sel dengan bantuan mikroskop jelas
terlihat bahwa ada batasan disekeliling sel tersebut. Pengamatan terhadap sel
tumbuhan akan menghasilkan sesuatu yang berbeda dibandingkan sel hewan.
Pada sel tumbuhan, batasan yang mengelilingi sel lebuh tebal dan dikenal
sebagai diniding sel. Pada sel hewan tidak dijumpai adanya dinding sel. Batasan yang
mengelilingi sel hewan merupakan selaput tipis yang dikenal sebagai membran sel.
Tumbuhan juga mempunyai membran sel seperti halnya sel hewan, tapi membran
tersebut agak sulit terlihat. Karena melekat atau terletak tepat didinding sebelah
dalam. Selain dinding sel yang hanya ada pada sel tumbuhan, masih ada lagi beberapa
organel yang tidak ada pada sel hewan dan sebaliknya. Dibawah ini dapat dilihat
perbandingan anatara sel hewan dan sel tumbuhan.5

2.4.1Struktur sel tumbuhan


Bagian-bagian sel yang hanya dapat dimiliki oleh sel tumbuhan yaitu dinding
sel vakuola, dan pastida.

a. Dinding sel

4 Omegawati,dkk, Biologi, (Klaten : PT Intan Pariwara , 2011), h.


2-5

5 Winatasasmita Djamhur,dkk, Biologi Umum, (Jakarta :


Universitas Terbuka,1999), h.37-38

11
Dinding sel merupakan lapisan terluar yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa,
dan pektin. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong dan

Gambar sel tumbuhan

pelindung selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan. Adanya
dinding sel mengakibatkan bentuk sel timbuhan relatif tetap.
Diantara dua dinding sel yang berdekatan terdapat lamela tengah. Dua sel yang
berdekatan dihubungkan oleh saluran plasmodesmata.
Dinding sel dibedakan menjadi dua, yaitu dinding sel primer dan dinding sel
sekunder. Ciri-ciri dinding sel primer yaitu dibentuk pada waktu sel membelah serta
tersusun dari selulosa 9-25%, hemiselulosa, pektin, dan beberapa senyawa lainnya.
Ciri-ciri dinding sel sekunder yaitu dimiliki oleh sel-sel dewasa serta tersusun dari
selulosa 41-45%, hemiselulosa,dan lignin. Dinding sel dapat mengalami
penebalan(lignifikasi) yaitu mengakibatkan silem dari sklerenkim mengayuh. Bagian
dinding sel yang tidak mengalami penebalan disebut noktah.
b. Vakuola
Vakuola(rongga sel) adalah organel sitoplasmig yang berisi cairan yang dibatasi
membran tonoplas. Sel dewasa hanya memiliki satu vakuola tengah yang berukuran
besar. Vakuola mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.

12
1. Tempat menyimpan zat makanan, seperti amilum dan gula
2. Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgiditas sel
bersama dinding sel.
3. Menyimpan pigmen. Pada vakuola sel-sel mahkota bunga terdapat
pigmen warna merah, biru, kuning dan warna lain.
4. Menyimpam minyak asiri seperti minyak kayu putih, pepermint, dan
aroma harum pada bunga.
5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolit sekunder seperti
Ca-Oksalat, tanin, getah karet, dan alkaliod.

c. Plastida
Plastida berasal dari perkembangan proplastida didaerah meristematik. Terdapat
tiga tipe plastida berdasarkan kandungan pigmen didalamnya.

1) Kloroplas
Kloroplas yaitu ploastida yang mengandung klolofil, karotenoid, dan
pigmen fotosintetik lainnya.
Kloroplas tersusun dari membran luar dan membran dalam . membran
luar berfungsi mengatur keluar masuknya zat. Mebran dalam
membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma. Membran dalam
melipat kearah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut
tilakoid. Pada tempat-tempat tertentu, tilakoid bertumpuk-tumpuk
membentuk grana. Pada umumnya sebuah kloroplas mengandung 40-60
grana. Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Berdasarkan panjang gelombang (spektrum warna) yang diserap
klorofil dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut:
a) Klorofil a menyerap spektrum warna hijau-biru.
b) Klorofil b menyerap waran hijau-kining.
c) Klorofil c menyerap spektrum warna hijau-coklat.
d) Klorofil d menyerap spektrum warna hijau-merah
2) Kromoplas
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen nonfotosintetik
(merah,orange,atau kuning ). Pigmen yang terkandung dalam kromoplas

13
yaitu karoten (warna kuning), xantofil (warna kuning kecoklata),dan
vikosianin (warna biru).
3) Leukoplas
Leukoplas yaitu plastida yang tidak berwarna.biasanya terdapat pada
organ penyimpan makanan cadangan seperti biji dan umbi. Ada 3 macam
leukoplas yaitu amiloplas untuk menyimpan amilum,elaiopas untuk
membentuk dan menyimpan lemak,serta proteoplas umtuk menyimpan
protein.

2.4.2 Struktur Sel Hewan

Sel Hewan

Sel hewan memiliki 2 sentriol didalam sentrosom. Sentriol merupakan hasil


perkembangan dari sentrosom, berupa kumpulan dari mikrotubulus yang berperan
dalam proses pembelahan sel. Saat pembelahan sel,tiap-tiap sentriol memisahkan diri
menuju kutub yang berlawan dan memancarkan benang-benang gelondong

14
pembelahan yang akan menjerat kromosom. Adapun sel tumbuhan tidak memiliki
sentrosom ,sentriol dan lisosom.6

BAB III

KESIMPULAN

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Didalam sel terdapat
protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.
Berdasarkan tipe sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.

Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup. Bagian dari sel
meliputi membran sel, sitoplasma, dan organel-organel sel.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah, sel hewan tidak memiliki
dinding sel, vakuola, dan plastida yang dimiliki oleh sel tumbuhan. Sedangkan sel
tumbuhan tidak memiliki sentrosom, sentriol, dan lisosom yang dimiliki oleh sel
hewan.

6Omegawati,dkk Op.Cit , h. 7-9

15
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga

http://diki-komarudin8.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-sel.html?m=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29#Sejarah

Omegawati,dkk. 2011. Biologi. Klaten : PT Intan Pariwara

Winatasasmita Djamhur,dkk.1999. Biologi Umum.Jakarta : Universitas Terbuka

16

Anda mungkin juga menyukai