Anda di halaman 1dari 8

Bab 1.

Sejarah Infestasi Hama Pasca Panen

a. Sebelum manusia panen, serangga hama pasca panen hidup pada biji-bijian di permukaan
tanah dan tanaman/tumbuhan, pada batang daun, dan kulit kayu, serta pada jamur.
Cth : Rhyzoperta dominica (pada batang)
Serangga-serangga juga ada yang hidup di sarang-sarang lain (burung, tikus, semut), gua-
gua tempat manusia purba dan seresah.
Cth : Scavenger insects
b. Setelah manusia menyimpan hasil panen, pada bahan simpanan di dalam gudang, atau
tempat-tempat lain misalnya penyimpanan bahan pangan di dapur rumah tangga, hama
berhabitat disana.

Gudang : suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan bahan pangan tanpa harus
memperhatikan bentuk, ukuran, maupun lokasinya.

Penyesuaian yang dihadapi serangga hama pasca panen :


a. Kelangkaan air
b. Melimpahnya panen
c. Perlakuan dalam sistem penyimpanan

Sumber infestasi hama pasca panen di tempat penyimpanan :


a. Wild hosts (inang liar), cth : Prostephanus truncates
b. Field Infestation
c. Residual Infestation

Infestasi Latent : Infestasi yang berasal dari fasilitas tempat penyimpanan.

Arti penting Hama Pasca Panen : Suatu kerugian yang diakibatkan oleh hama pada suatu
hasil panen.

Bentuk Kerusakan :

Kerusakan Langsung Kerusakan Tidak Langsung


a. Pada butiran a. Menurunnya daya kecambah tinggi
b. Terjadi kontaminan b. Menurunnya kualitas produk yang
c. Adanya tepung sisa gerekan menggunakan bahan dasar yang terkontaminasi.
d. Kerusakan pada fasilitas penyimpanan c. Tumbuhnya jamur yang tidak dikehendaki

Bab 2. Klasifikasi Hama Penyakit Pasca Panen


Menurut Linsley :
1. Infestasi Biji-bijian Coleoptera
Curculionidae
Burchidae
Gelechidae (Lepidoptera)
2. Pemakan Jamur
Pyralidae
Tineidae Lepidoptera
Crypthopasidae
Latridiidae
Mycetophasidae Coleoptera
Tenebrionidae
3. Pemakan sisa-sisa tanaman yang sudah mati
Phycitidae
a. Ephestia elutella
b. Cadra cautella
c. Anagasta kuhniella
d. Plodia interpinetella
4. Pemakan bangkai binatang
Dermestidae : Coleoptera
Tineidae
a. Tineola bisselliella
b. Tineola pellionella
5. Scavenger/ Semi Predator
Tiogossitidae : Tenebroides mauritanicus
Laemophloidae : Crptotestes spp
Trenebrionidae
a. Tribolium spp
b. Palorus sp
c. Latheticus sp
d. Gnatocerus sp

6. Penggerek batang dan Pemakan kayu


Anobiidae
a. Lassioderma serricorne
b. Stegobium paniceum
Bostrichidae
a. Rhysopertha dominica
7. Scavenger pada sarang binatang lain
Galleridae
Phycitidae Lepidoptera
Ptinidae
Dermestidae Coleoptera
8. Predator dan Parasitoid
Diptera
Hemiptera
Phymenoptera

Menurut Wilburg :
1. Major Pest (19 spesies)
Acarus siro
Anagasta kuehniella
Cadra cautella
Cryptolestes ferruginus
S. oryzae
C. pussilus
C. turcicus
Ephesia elutella
Oryzaephilus surinamensis
S. zea mais
2. Minor Pest (24 spesies)
Ahaverus advena
Alphitobius diaperinus
Araecerus fasciculatus
Gnathocerus cornutus
3. Incidental Pest (150 spesies)
Blattidae
Tenebrionidae
Ptinidae
Dermestidae
Bostrichidae
Cucujidae
Cryptophogidae
Nitidulidae
Phycitidae
Tineidae

Menurut USDA (1979)


1. Grain Weevils
S. granaries
S. zeamais
S. oryzae
Caulophilus oryzae
Araecerus fasciculatus
2. Grain Borers
Rhyzoperta dominica
Prostephanus truncates
Dinoderus minutus
3. Grain Moths
Sitotroga cerealella
Sathobrota rileyi
Nemapogen granella
Corcyra cephalonica
4. Flour Moths
Plodia interpunctella
Anagesta kuhniella
Pyralis farinalis

5. Grain and Flour Beetles


Tenebroides mauritanicus
Oryzaephilus surinamensis
O. mercaton
Cathartus guadricollis
Aharverus advena
6. Mealworms
Tenebrio molitos
T. abscurus
Alphitobius diaperinus
A. laevigatus
Platydema ruficorne
7. Dermestid Beetle
Attagenus megatoma
Trogoderma inclusum
T. variabile
T. granarium
8. Spider Beetles
Ptinus villiger
P. fur
P. clavipes
P. ocellus
9. Miscellneous Beetles
Alphitophagus bifasciatus
Thyphaea stercorea
Carpophilus dimidiatus
Lassioderma serricorne
10. Booklice or Pscocids
Spesies : Lipocelis entomophila
11. Silverfish
Spesies : Lepisma saccharina

Berdasarkan Sistematika
1. Insecta
Ordo Coleoptera
Ordo Lepidoptera
Ordo Diptera
Ordo Orthoptera
2. Arachnida
Sub Kelas : Acarina
Ordo : Acariformes (Actinochaeta)
Sub Ordo : Acridida (Astigmata)
3. Mamalia
Ordo Rodentia
4. Aves
Ordo Posseriformes
Ordo Columbiformes

Ordo Lepidoptera :
1. Famili Gelechiidae
2. Famili Galleriidae
3. Famili Phycitidae
4. Famili Oecophoridae
5. Famili Heliodinidae
6. Famili Tineidae
7. Famili Cosmopterygidae

Bab 3. Ekologi Hama Pasca Panen


Hal ini dipelajari agar dapat mengetahui upaya pengendaliannya.

Iklim

Musuh
Pakan HPP
Alami

Manusia
10 asam amino esensial yang dibutuhkan serangga :
Arginin, Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionine, Phenilalanin, Treonin, Triptofan,
Valin.

Yang dibutuhkan Serangga :


Karbohidrat, Nutrisi, Protein, Mineral, Vitamin (Thiamina dan Riboflavin)

Bab 4. Karakteristik Morfologi HPP


a. Linnaeus (1763) menamakan spesies ini Curculio oryza
b. Motschulsky (1855) menamakan S. zeamais yaitu spesies yang mempunyai ukuran tubuh
yang lebih besar.
c. Takashi (1928, 1931) menamakan C. sasakii

Biologi S. zeamais dan S. oryzae


a. Siklus hidup 20-45 hari. Tanpa pakan, betina dapat bertahan hidup selama 36 hari dan
dengan pakan 3-5 bulan. Keperdian 575 butir telur per betina.
b. Kondisi optimum suhu 30oC dan RH 70%
c. Komoditas yang diserang : Jagung, padi, beras, sorghum.
Cylas furmicarius F.
a. Imago mempunyai rostrum, panjang tubuh : 5-6.5 mm. Berwarna biru metalik atau
kehitam-hitaman. Tungkai dan thoraks merah coklat.
b. Larva apoda, bewarna putih dengan kepala kuning kecoklatan, berkuran 6-8 mm.
c. Pupa bertipe bebas, berwarna putih, ukuran 6-6.5 mm
d. Telur putih transparan, ukuran diameter 1 mm.
e. Hama penting pada Ubi Jalar. Daur hidup 6-7 minggu, umur telur 7 hari. Larva 21-26
hari.
f. Spesies Lain :
Cylas formicarius
C. puncticollis
C. formalis
C. brunneus
C. compressus
C. cyanescens

Rhyzopertha dominica
a. Kingdom : Animal
b. Phyllum : Arthropoda
c. Class : Insecta
d. Ordo : Ceoptera
e. Famili : Bostrichidae

Siklus Hidup :

Dewasa
20
minggu

25 hari
Pupa Suhu 34oC Telur
4 hari RH 70% 5 hari

Larva
16 hari

Karakteristik Morfologi :
a. Dewasa
Berukuran sangat kecil (2-3 mm)
Coklat kemerahan- coklat gelap
Kepala tersembunyi dibawah pronotum dan permukaan kasar
Elyptra mempunyai tonjolan-tonjolan kecil tersusun memanjang beraturan.
Antena terdiri dari 10 segmen, 3 segmen bagian ujung membesar.
b. Telur
Bentuk oval
Ukuran pj 0.5-0.6 mm, 0.2-0.25 mm
Umur 5 hari (34oC, RH 70%)
Fekunditas 207-586 butir/ betina selama hidup. Periode ovulasi 4 bulan.
c. Larva
Berwarna putih
Aktif bergerak, berbentuk C
Ukuran pada pertumbuhan penuh 4 mm
Umur 16 hari pada kondisi optimum
3 pasang tungkai
d. Pupa
Berwarna putih, terbentuk di dalam biji/ pad tepung hasil gerekan imago
Bertipe bebas (exarate) dengan ukuran 3.5-4 mm
Umur 4 hari pada kondisi optimum
e. Imago
Kemampuan terbang kuat
Polyfag
Feromon agregasi
Longevity Betina

Anda mungkin juga menyukai