Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA Ny. R dengan KEHAMILAN NORMAL

Disusun untuk menyelesaikan manajemen kasus

Modul 1 dengan Kehamilan Normal

Di Susun oleh: Kelompok 1

1. Akhyen Nurhanifah
2. Alifatun Khasanah
3. Anggun Kusuma Dewi
4. Anis Listyaningsih
5. Anissa Shohwatul Islam
6. Arif Purnomo
7. Bambang Dedi Setiawan
8. Danang Ardiaziz
9. Devi Rahayu Agustin
10. Dika Ruliyana
11. Dini Saputri

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH
GOMBONG
2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah bagi perempuan. Meskipun
alamiah, kehamilan, persalinan, dan masa setelah persalinan dapat terjadi adanya suatu
komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kehamilan, kelahiran, menjadi ibu adalah suatu peristiwa fisiologis normal dalam
kehidupan perempuan. Peristiwa ini merupakan suatu perayaan keluarga yang
membahagiakan bukan mimpi buruk yang menyakitkan. Kelahiran merupakan suatu
peristiwa spiritual yang berkaitan erat dengan situasi fisik dan emosional.
B. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi efektif pada ibu hamil.
2. Mahasiswa mampu menjalin hubungan interpersonal.
3. Mahasiswa mampu menerapkan spek etik dan legal dalam keperawatan pada ibu hamil.
4. Mahasiswa mampu mengetahui teori pada kehamilan.
5. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan
keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik,
agama dan faktor lain dari sistem klien(individu, keluarga dan masyarakat).
C. Metode Penulisan
a. Skenario Kasus
Melakukan keterampilan dan daya fikir mahasiswa dalam mengembangkan dan
melengkapi data obyektif dan subyektif yang akurat dan relevan.
b. Pemeriksaan fisik dan observasi
Pemeriksaan meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi sedangkan
observasi dengan mengamati pada klien.
c. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data yang didapatkan dari skenario kasus dan di kembangkan
sehingga mencapai standar asuhan keperawatan.
d. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan maternitas pada kehamilan normal.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Masa Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari
pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implansi. Bila dihitung dari saat fertilisasi sampai lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender inernasional (Prawirihardjo, 2009).
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).
B. Klasifikasi
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester :
1. Kehamilan Trimester pertama (masa konsepsi 14 minggu)
2. Kehamilan Trimester kedua ( 14 27 minggu)
3. Kehamilan Trimester ketiga ( 28 40 minggu) (Saifuddin,2002).
C. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan Trimester III
1. Rahim atau Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi
hasil konsepsi ( janin, plasenta amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai
kemampuan yang laur biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan
dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan.
Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat berat 70 gram dan kapasitas 10
ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang
mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan
volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapai mencapai 20 liter atau lebih, dengan
berat rata-rata 1100 gram (Prawirohardjo, 2009).
Pada bulan-bulan pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah alpukat. Pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan
akan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa.
Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang,
sehingga bila diraba terasa lunak (soft), pelunakan isthmus disebut tanda Hegar.
Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi air ketuban, dinding rahim
terasa tipis. Karena itu, bagian-bagian janin dapat diraba melelui dinding perut dan
dinding rahim (Mochtar, 2002).
2. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium dan akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16
minggu.
3. Vulva Dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan kebiru-biruan yang dikenal
dengan tanda Chadwicks.
4. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih
lunak. Setelah bukan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di
bawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan
tegak.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas suatu cairan berwarna kekuningan yang
disebut kolostum dapat keluar dari puting susu. Kolostum ini berasal dari kelenjar-
kelenjar asinus yang mulai bersekresi.Ukuran payudara sebelum hamil tidak
mempunyai hubungan dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan.
5. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan
ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada banyak perempuan kulit di garis
pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecokelatan yang
disebut dengan linea nigra.
Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan
leher yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum. Selain itu, pada
areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi
yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah
persalinan.
D. Kebutuhan Ibu Hamil pada Trimester III
1. Pantang diet saat hamil
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena
kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak dan mineral yang sangatlah tinggi. Zat
besi, Asam Folat dan Kalsium juga di perlukan dalam masa kehamilan. Nilai gizi
dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5 sampai 15 kilogram
selama hamil. Berat badan yang terlalu besar atau kurang perlu mendapat perhatian
khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.
2. Imunisasi
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka
kematian bayi karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali
selama kehamilan.
3. Persiapan persalinan
Perencanaan dini jika tidak aman bagi ibu melahirkan dirumah ; menyepakati
diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana kelahiran, persiapan
atau pengaturan transportasi untuk ke tempat persalinan dengan aman, rencana
pendanaan untuk transport dan perawatan ditempat persalinan yang aman, apabila ibu
menabung cukup uang dan persiapan asuhan anak jika dibutuhkan selama persalinan.
4. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan kemampuan,
dan makin dikurangi dengan semakin bertambahnya usia kehamilan (Manuaba, 2010).
Hindari kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Beristirahat
cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang hari (Prawirohardjo,
2009).
5. Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga
dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam
hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang
menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal, penyulit kehamilan ( hamil
dengan perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak) dan hamil
disertai anemia.
Senam hamil pada umur kehamilan sekitar 24 minggu sampai 28 minggu. Dan
aktivitas yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan pada waktu pagi hari untuk
ketenangan dan mendapatkan udara segar.
6. Pengawasan gigi
Saat hamil biasanya sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis-
hiperemesis gravidarum, hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan kalsium disekitar
gigi. Memeriksakan gigi saat hamil diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang
dapat menjadi sumber infeksi.
7. Istirahat dan relaksasi
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, kearena istirahat dan
tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 1998).
E. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
1. Edema
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah pergelangan kaki
terkadang juga mengenai daerah tangan, hal ini disebut oedema yang disebabkan oleh
pertumbuhan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
8. Hemoroid
Hemoroid sering terjadi karena konstipasi. Maka dari itu, semua yang
menyebebkan konstipasi merupakan pemicu bagi terjadinya hemoroid. Progesteron
juga menyebebkan relaksasi dinding vena dan usus besar. Ada sejumlah tindakan
untuk mengurangi hemoroid. c.
9. Insomnia
Insomnia pada wanita hamil dapat disebabkan oleh ketidaknyamanan secara
fisik karena pembesarkan uterus / rahim dan pergerakan janin.
10. Keputihan (Leukorhoe)
Leukorhoe marupakan sekresi vagina yang bermula selama trimester pertama
pertama. Sekresi bersifat asam karena perubahan peningkatan sejumlah glikogen
pada sel epitel vagina menjadi asam laktat doderlin basillus. Meskipun ini
memberikan fungsi perlindungan ibu dan fetus dari kemunginan infeksi yang
merugikan, ini menghasilkan media yang memungkin pemtumbuhan organisme
pada vaginitis.
11. Nyeri punggung
Umum dirasakan ketika kehamilan lanjut. Disebabkan oleh progesteron dan
relaksin (yang melunakan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta
meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim. Cara mengatasinya yaitu
gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda, hindari sepatu atau
sandal hak tinggi, hindari mengangkat beban yang berat, gunakan kasur yang keras
untuk tidur, gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung, Hindari tidur
terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi
terhambat, lakukan pemanasan pada bagian yang sakit, dan istirahat yang cukup
(Yeyeh, 2009).
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 11 N0vember 2014 pukul 07.00 WIB
1. Biodata
a) Identitas pasien
Nama : Ny. R
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Rawamangun, Kalibagor
Tanggal masuk : 10 November 2014
Tanggal pengkajian : 11 November 2014
No RM : 87656
b) Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. Y
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hubungan : Suami
2. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri punggung.
b) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan hamil anak ke dua G2 P0 A1, pasien mengeluh sering
kesemutan, terkadang sesak dan terdapat benjolan pada anus, pasien mengatakan
belum tahu tentang persiapan persalinan yang harus dilakukan. HPHT tanggal 1
Maret 2014.
c) Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan saat hamil anak pertama keguguran pada umur 12 minggu
dan dilakukan kuretase karena masih ada sisa konsepsi.
d) Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan dalam anggota keluarga yang lain tidak ada yang
mengalami keguguran. Di dalam anggota keluarga juga tidaka ada yang
mempunyai riwayat penyakit menurun.
3. Riwayat Obstetry Gynekologi
a) Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : Teratur
Lama : 28 hari
Bau : Khas
b) Riwayat kehamilan
G2 P0 A1, HPHT: 1 Maret 2014, HPL: 27 Desember 2014.
Riwayat konsumsi saat hamil: selama hamil klien mengatakan jarang
mengkonsumsi jamu. Sebelum hamil TD klien normal 110/70 mmHg. Pada
trimester ke 3 TD klien menjadi 130/90 mmHg.
4. Riwayat perkawinan
Pasien mengatakan menikah satu kali dengan suami sekarang Tn. Y dan telah
menikah selama 2 tahun.
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan daftar lalu
Klien mengatakan pernah hamil anak pertama dan mengalami keguguran pada umur
12 minggu dan dilakukan kuretase karena masih ada sisa konsepsi, dan saat ini sedang
hamil untuk kehamilan yang kedua.
6. Riwayat KB
Setelah menikah pasien belum pernah KB, namun setelah mengalami keguguran
klien mengatakan KB telah dijalani selama 6 bulan.
7. Pengkajian Pola Fungsional menurut Gordon
a) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
Pasien mengatakan dirinya sehat jika tubuhnya tidak merasa sakit. Bila sakit
pasien mengatakan berobat ke puskesmas dan bila perlu pasien datang ke rumah
sakit untuk pengobatan lebih lanjut.
b) Pola nutrisi dan metabolic.
Pasien mengatakan pada bulan pertama nafsu makan berkurang karena
merasa mual dan muntah saat makan. Selama hamil klien makan lebih banyak
karena tidak merasa ada pantangan untuk makanan dan tidak merasa ada keluhan
saat makan. Dalam sehari pasien makan 3-4 kali sehari denagn komposisi sayur, lauk
dan terkadang ditambah dengan buah. Pasien minum dapat 7-8 gelas perhari (air
putih, the dan susu untuk ibu hamil).
c) Pola Eliminasi
Sebelum datang ke poli kandungan pasien BAB dengan normal yaitu satu kali
dalam sehari, pasien BAK 6-7 kali dalam sehari tanpa ada keluhan. Saat ini pasien
BAB satu kali perhari dan mengeluh nyeri serta ada benjolan di bagian anus, BAK
6-7 kali perhari tanpa ada keluhan.
d) Pola Aktifitas Latihan
Selama kehamilan pasien dapat beraktifitas seperti biasanya sebagi ibu rumah
tangga dan melakukan aktifitas secara mandiri karena tidak mempunyai pembantu.
Saat ini pasien terkadang dibantu oleh suaminya karena sering merasa kesemutan.
e) Pola Reproduksi dan Seksual
Selama hamil pasien pernah melakukan hubungan dengan suaminya sebanyak
dua kali dan melakukan dengan hati-hati karena pasien takut terjadi hal yang tidak
diinginkan dengan janinnya.
f) Pola Aktifitas dan Tidur
Sebelum datang dan sebelum merasa ada keluhan pasien biasa tidur selama 8
sampai 9 jam sehari, pasien biasa tidur siang. Saat ini pasien merasa susah tidur
karena terkadang sesak saat tidur.
g) Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Pasien tidak mengalami gangguan pada fungsi inderanya, pasien mampu
mendengar dan menjawab pertanyaan dengan baik, dalam berkomunikasi pasien
mengunakan bahasa indonesia. Daya ingat pasien masih dalam keadaan baik dan
normal.
h) Pola Peran dan Hubungan
Pasien menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan dalam masyarakat
pasien tidak mempunyai hambatan dalam bersosialisasi.
i) Pola Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan anggota tubuhnya adalah yang terbaik untuk dirinya,
karena semua yang ada dalam dirinya adalah pemberian dari Tuhan YME.
b. Identitas Diri
Pasien mengatakan anak ke 3 dari 3 bersaudara dan pasien anak perempuan
terakhir. Di rumah pasien tinggal dengan suaminya, pasien hanya dirumah
sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja.
c. Peran
Pasien mengatakan bahwa dirinya sebagai seorang ibu rumah tangga dan tidak
bekerja. Pasien menjadi anggota masyarakat di dalam desanya dengan mengikuti
kegiatan masyarakat seperti pengajian dan arisan.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan kebutuhan pasien dipenuhi oleh suaminya dan pasien
merasa cukup dengan penghasilan yang diberikan oleh suaminya.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat senang dan bahagia memiliki suami
yang sangat baik padanya dan dapat hamil kembali saat dulu pernah mengalami
keguguran.
j) Pola Koping dan Toleransi Stress
Pasien mengatakan jika pasien mempunyai masalah selalu membicarakan
dengan suami dan orang tuanya, karena pasien tidak bisa memendam masalah
sendiri.
k) Pola Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam dan selalu menjalankan ibadahnya.
8. Pemeriksaan Fisik (Tanggal 11 November 2014)
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital : Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Suhu: 37 0C, Nadi: 80 x/menit,
RR: 20 x/menit.
Rambut : Hitam, bersih, tidak ada lesi, tidak mudah rontok.
Wajah : Terdapat kloasma pada wajah.
Mata : Konjungtiva anemis, sclera ikterik.
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada secret.
Mulut : Bibir lembab, gigi bersih dan tidak ada stomatitis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada : Dada simetris, bunyi nafas vesikuler.
Payudara : Bentuk simetris, putting susu menonjol besar, areola mamae
menghitam.
Paru : Tidak ada bunyi wheezing.
Abdomen : TFU 3 jari di bawah pusat, terdapat linea nigra.
Genetalia : Terdapat tanda chadwik.
Ekstermitas bawah : Tidak mengalami oedem.
B. ANALISA DATA

Tanggal Data Problem Etiologi


11 DS: Klien mengatakan nyeri Gangguan rasa Perubahan fisik,
November pada punggung. aman: Nyeri pengaruh
Klien mengatakansering
2014 hormonal.
kesemutan.
Klien mengatkan ada
benjolan di anus.
DO: Klien tampak memegangi
pinggangnya.
Klien meringis kesakitan.
Klien takut unuk melakukan
aktivitas.
Skala nyeri 7

11 DS: Klien mengatakan Ketidakefektifan Pergeseran


November terkadang sesak. pola nafas diafragma
DO: Klien tampak lemas
2014 pembesaran
TD: 120/80 mmHg, N: 80
uterus
x/m, S: 370C, RR: 20 x/m.
11 DS: Klien mengatakan belum Kurang Kurang
November tahu tentang persiapan pengetahuan tentang pengalaman
2014 persalinan. persiapan persalinan atau informasi
DO: Klien selalu bertanya
tentang kesehatannya.
Klien tampak bingung.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh
hormonal.
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus.
3. Kurang pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungan dengan kurang
pengalaman atau informasi.
D. INTERVENSI

No Tujuan dan Kriteria


Diagnosa Keperawatan Intervensi
. Hasil
1. Gangguan rasa nyaman Tujuan: 1. Tentukan
nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan karakteristik dan
dengan perubahan fisik, keperawatan selam 3x24 lokasi nyeri.
2. Ajarkan dan anjurkan
pengaruh hormonal. jam nyeri dapat berkurang.
tekhnik relaksasi.
Kriteria Hasil:
3. Anjurkan penggunaan
Klien mengatakan nyeri
bra penyokong.
berkurang. 4. Anjurkan untuk tidak
Klien tenang dan rileks. terlalu mengejan saat
defekasi.
5. Instruksikan
penggunaan anastesi
topikal dalam
perubahan fisiologis.
6. Kaji tingkat kelelahan
dan sifat dasar
pekerjaan.
7. Berikan tambahan
suplemen kalsium.
8. Kolaborasi pemberian
analgesic.
2. Ketidakefektifan pola Tujuan: 1. Kaji pola nafas dan
Setelah dilakukan tindakan
nafas berhubungan hitung pernafasan
keperawatan selama 3x24
dengan pergeseran klien dalam 1 menit.
jam pola nafas dapat 2. Berikan informasi
diafragma karena
pembesaran uterus. teratasi. tentang rasional untuk
Kriteria Hasil:
kesulitan pernafasan.
Klien mengatakan sesak
3. Anjurkan pasien
dapat berkurang dan dapat
untuk tidur dengan
dikondisikan.
posisi miring.
Klien rileks dan tidak
4. Anjurkan klien untuk
cemas.
istirahat.
Tanda-tanda vital dalam
5. Batasi aktivitas yang
batas normal.
berat.
TD: 120/80 mmHg, N: 80
6. Gunakan pakaian
0
x/m, S: 37 C, RR: 20 x/m
yang longgar.
3. Kurang pengetahuan Tujuan: 1. Bina hubungan saling
Setelah dilakukan tindakan
tentang persiapan percaya.
keperawatan selama 3x24 2. Perhatikan sikap
persalinan berhubungan
jam informasi dapat terbuka terhadap
dengan kurang
diterima dengan baik. klien.
pengalaman atau
Kriteria Hasil: 3. Klarifikasi
informasi. Klien mengatakan tahu
kesalahpahaman.
tentang kondisi 4. Berikan bimbingan
kesehatannya. antisipasi.
Kien mengatakan tahu 5. Evaluasi keyakinan
tentang persiapan yang dan budaya yang
dilakukan pada saat berkenaan dengan
persalinan. kehamilan.
Klien merasa tenang. 6. Berikan informasi
tentang perubahan
pada trimester tiga.
7. Berikan informasi
tentang awitan
persalinan.
8. Berikan informasi
tentang perawatan
bayi.
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Pada primipara, tonus uterus
meningkat sehingga fundus pada umumnya tetap kencang. Relaksasi dan kontraksi yang
periodic sering dialami multipara dan menimbulkan rasa nyeri. Jaringan penopang dasar
panggul yang terobek atau teregang saat ibu melahirkan memerlukan waktu sampai enam
bulan untuk kembali ke tonus semula. Istilah relaksasi panggul berhubungan dengan
pemanjangan dan melemahnya topangan permukaan struktur panggul.
Pengembalian tonus otot-otot dinding perut bergantung pada kondisi tonus sebelum
hamil, latihan fisik yang tepat, dan jumlah jaringan lemak. Distensi kandung kemih yang
muncul segera setelah melahirkan dapat menyebabkan perdarahan berlebih karena
keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan baik. Pada masa pascapartum
tahap lanjut, distensi yang berlebihan ini dapat menyebabkan kandung kemih lebih peka
terhadap infeksi sehingga menggganggu proses berkemih. Ligamen, fasia, dan diafragma
pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur
menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang. Intervensi
yang dapat diberikan kepada ibu yang mengalami perubahan pada masa nifas diantaranya
adalah intervensi yang dapat mmberikan rasa nyaman,istirahat dan ambulasi.

B. SARAN
Lakukan kompres hangat,istirahat dan ambulasi untuk meringankan rasa nyeri atau
berkunjung ke dokter untuk mendapatkan obat analgesic.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC-


Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai