51
51
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Istimewa
52 Yogyakarta, kadar maksimum dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air
52
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
dingin atau air panas, tetapi dapat dilarutkan pun adsorpsi (Erdem et al., 2004). Dari
dalam atau
dingin asam.air Logam tembaga
panas, tetapi dapatitu sendiri
dilarutkan beberapa
pun metode
adsorpsi tersebut,
(Erdem et al.,metode
2004). yang
Dari
dapat dilarutkan
dalam dalam tembaga
asam. Logam senyawa asam sulfat
itu sendiri paling sederhana
beberapa metode adalah metode
tersebut, presipitasi
metode yang
panas,dilarutkan
dapat dan dalam larutan
dalam basa
senyawa NHsulfat
asam 4OH (pengendapan)
paling sederhanadengan
adalah cara
metodemereaksikan
presipitasi
(Vogel, 1985).
panas, dan dalam larutan basa NH4OH limbah buangan dengan
(pengendapan) yang mengandung logam
cara mereaksikan
(Vogel, Toksisitas
1985). yang dimiliki oleh tem- berat dengan
limbah suatuyang
buangan bahan kimia pengendap.
mengandung logam
baga baru akan bekerja
Toksisitas yang dan memperlihatkan
dimiliki oleh tem- Bahan-bahan
berat yang bahan
dengan suatu biasa kimia
digunakan untuk
pengendap.
pengaruhnya
baga bila
baru akan logamdan
bekerja ini memperlihatkan
telah masuk ke proses pengendapan
Bahan-bahan beberapa
yang biasa logam untuk
digunakan berat
dalam tubuh organisme
pengaruhnya bila logamdalam jumlah
ini telah besar
masuk ke adalah pengendapan
proses senyawa hidroksida,
beberapakarbonat, dan
logam berat
atau melebihi
dalam nilai toleransi
tubuh organisme organisme
dalam jumlah terkait
besar sulfida (Mahmood,
adalah 2011).
senyawa hidroksida, karbonat, dan
(Palar,
atau 1994). nilai
melebihi Setiap studi toksikologi
toleransi yang
organisme terkait sulfidaSekitar 75% dari
(Mahmood, kegiatan elektroplating
2011).
pernah dilakukan
(Palar, terhadap
1994). Setiap studipenderita keracunan
toksikologi yang menggunakan
Sekitar 75%metode presipitasi
dari kegiatan untuk
elektroplating
tembagadilakukan
pernah hampir semuanya meninjaukeracunan
terhadap penderita metabo- mengurangi kadarmetode
menggunakan logam berat dalam limbah-
presipitasi untuk
lisme tembaga
tembaga hampiryang masukmeninjau
semuanya ke dalam tubuh
metabo- nya. Senyawa
mengurangi yang
kadar biasanya
logam berat dipakai adalah
dalam limbah-
secaratembaga
lisme oral. Pada
yangsaat proses
masuk penyerapan
ke dalam tubuh hidroksida,
nya. Senyawakarbonat, sulfida, atau
yang biasanya kombinasi
dipakai adalah
bahan makanan
secara yangsaat
oral. Pada telahproses
diolah penyerapan
di lambung, dari ketiganya.
hidroksida, Teknik
karbonat, sulfida,presipitasi yang
atau kombinasi
tembaga
bahan yang ada
makanan yangikut terserap
telah diolah oleh darah.
di lambung, sering ketiganya.
dari digunakan adalah
Teknikpresipitasi mengguna-
presipitasi yang
Darah selanjutnya
tembaga yang ada akan membawa
ikut terserap olehtembaga
darah. kan senyawa
sering digunakanhidroksida, karena
adalah presipitasi sangat
mengguna-
ke dalam
Darah hati (tempat
selanjutnya akanpenyimpanan
membawa tembaga sederhana,
kan senyawabiaya yang diperlukan
hidroksida, relatif
karena sangat
yang
ke paling
dalam hati besar dalam
(tempat tubuh manusia),
penyimpanan tembaga murah, dan biaya
sederhana, mudahyang
untukdiperlukan
mengontrol pH
relatif
kemudian
yang tembaga
paling dikirimtubuh
besar dalam dalammanusia),
kandung nya. Presipitasi
murah, dan mudahlogam beratmengontrol
untuk menggunakan
pH
empedu dan
kemudian dikeluarkan
tembaga dikirimkembali ke usus
dalam kandung senyawa
nya. hidroksida
Presipitasi mengikuti
logam reaksi sebagai
berat menggunakan
untuk selanjutnya
empedu dibuangkembali
dan dikeluarkan melaluike feses.
usus berikut: hidroksida mengikuti reaksi sebagai
senyawa
n+
Pada manusia
untuk dalam
selanjutnya dosis melalui
dibuang tinggi feses.
dapat berikut:M + n OH M(OH)n
menyebabkan
Pada manusiagejala
dalamginjal,
dosishati, muntaber,
tinggi dapat Ketika
Mn+ + nlogam
OH berat M(OH)
memasukin proses
pusing, lemah,gejala
menyebabkan anemia, koma,
ginjal, hati, dan dapat
muntaber, treatment; logam-logam
Ketika berat
logam berat ini sangatproses
memasuki stabil
menyebabkan
pusing, lemah,penderita
anemia, meninggal.
koma, dan Dalam
dapat dalam larutan
treatment; dan tidakberat
logam-logam dapat membentuk
ini sangat stabil
dosis rendah dapat
menyebabkan menimbulkan
penderita rasaDalam
meninggal. kesat, suatu padatan.
dalam larutan Tujuan metal
dan tidak treatment
dapat meng-
membentuk
warnarendah
dosis dan korosi pada pipa, sambungan,
dapat menimbulkan rasa kesat, gunakan
suatu hidroksida
padatan. sebagai
Tujuan metal agen pengendap
treatment meng-
dan peralatan
warna dapur pada
dan korosi (Palar,pipa,
1994).sambungan, ini adalah
gunakan meningkatkan
hidroksida sebagai pH
agen(konsentrasi
pengendap
Beberapa
dan peralatan metode
dapur yang
(Palar, dapat diguna-
1994). H+) adalah
ini dari air,meningkatkan
sehingga logam-logam berat
pH (konsentrasi
kan untuk menurunkan
Beberapa kadardapat
metode yang logam berat
diguna- akan
H + mengendap.
) dari Ketika logam-logam
air, sehingga logam mengendap,
berat
antarauntuk
kan presipitasi, ion
lain: menurunkan exchange,
kadar elek-
logam berat makamengendap.
akan akan dengan mudah
Ketika dipisahkan
logam dari
mengendap,
antara lain:reverse
trodialisis, osmosis,
presipitasi, ion ultrafiltrasi,
exchange, mau-elek- larutanakan
maka ataupun air, mudah
dengan sehingga kadar logam
dipisahkan dari
trodialisis, reverse osmosis, ultrafiltrasi, mau- larutan ataupun air, sehingga kadar logam
53
53
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
dalam air pun menjadi lebih rendah. Proses kan sebagai alternatif untuk mengurangi
pengendapan
dalam air punini
PENDAHULUAN pada prinsipnya
menjadi bergantung
lebih rendah. Proses pencemaran
kan sebagai
limbah lingkungan
alternatif
cair industri akibat
untukuntuk
logamlogam berat.
mengurangi
Ag, Cr, dan
pada 2 Industri
faktor,ini
pengendapan yaitu
padakonsentrasi
prinsipnya
kerajinan logam
perak di berat
bergantung
Kotagede Penelitian
pencemaran ini bertujuan
lingkungan
Cu berturut-turut adalah akibat untuk
logam
0,1 ppm, me-
0,5berat.
ppm,
dan
padapH air. salah
2 faktor,
merupakan Konsentrasi
yaitusatu logam logam
konsentrasi
industri berat berat
yang
Pendapatan ngetahui pH(Anonim,
optimal
Penelitian
dan 2 ppm inipenurunan
bertujuan
1998). kadar
Hasiluntuk logam
me-
penelitian
ada pH
dan
Asli dalam
air. limbah
Daerah (PAD) cair
Konsentrasi biasanya
yanglogam berkisar
berat
terbesar di yang
kota Cu menggunakan
ngetahui
tersebut pH optimalmetode
menunjukkan bahwapresipitasi
penurunan serta
kadarCulogam
kadar jauh
antara 1-100 limbah
ada dalam
Yogyakarta. ppm dengan
cair pH
Berdasarkan air survei
biasanya
hasil kurang dari
berkisar
yang efektivitas aplikasi
Cu menggunakan
melampaui penurunan
metode
nilai ambang kadar
presipitasi
batas. logam
Jika serta
hal
7. Kedua
antara
dilakukan faktor
1-100
olehppm inilah
penulis, yang
dengansampai menyebabkan
pH air kurang dari
sekarang ini Cu menggunakan
efektivitas
tersebut agen
aplikasimaka
dibiarkan, pengendap
penurunan
limbahkadar
logam larutan
logam
berat
logam-logam
7. Kedua
masih sukar
ada faktor
kurang mengendap.
inilah
lebihyang
150 menyebabkan
perajin perak kapur.
Cu akan
ini Agen pengendap
menggunakan
meresap agen
ke awal yang
pengendap
tanah dan diguna-
larutan
mencemari
Beberapa
logam-logam
rumahan logam
yangsukar
masih berat
mengendap.
aktif. bersifat
Seiring am-
dengan kan adalah
kapur. Ca(OH)
Agen pengendap
sumber-sumber 2, awal
air yang kemudian
ada diyang setelah
diguna-
pemukiman
foter, oleh
meningkatnyakarena
Beberapa itu kelarutannya
logam
komoditas mencapai
berat bersifat
kerajinan am-
ini, maka didapat pH
kan adalah
warga optimal
karenaCa(OH)maka akan
ini diaplikasikan
2, kemudian
limbah sangatsetelah
sulit
nilai minimum
foter,
meningkat puladalam
oleh karenalimbahpHbuangan
tertentu mencapai
itu kelarutannya (berbeda
yang di- menggunakan
didapat agen pengendap
pH optimal
didegradasi. Apabilamaka akan larutan
air yang kapur/
diaplikasikan
mengandung
untuk masing-masing
nilai minimum
hasilkan. dalam
Beberapa logam
limbah berat).(berbeda
pH buangan
tertentu Penam-
cair dari gamping untuk
menggunakan
limbah logam agen mengetahui
beratpengendap efektivitas
larutan
ini sampai kapur/
masuk ke
bahan senyawa
kerajinan perakhidroksida
untuk masing-masing logam
merupakan iniberat).
akan mening-
limbah Penam-
logam penurunan
gamping kadar
untuk logam
tubuh manusia, Cu.
mengetahui
maka efektivitas
akan terakumulasi
katkan
berat pH larutan.
bahanyang
senyawa Senyawaini
sangathidroksida
berbahaya hidroksida
bagiakan yang
mening-
lingkungan, penurunan kadar
terus-menerus danlogam Cu.
menimbulkan keracunan
sering satunya
katkan
salah digunakan
pH larutan. yaitu natrium
Senyawa
adalah logam hidroksida
hidroksida
tembaga yang
(Cu) METODE PENELITIAN
(Inglezakis et al., 2003)
(NaOH) dan kalsium
seringterkandung
yang digunakan hidroksida
yaitu
dalam airnatrium (Ca(OH)
buangan 2).
hidroksida
(Giyatmi METODE Subjek penelitian
dengan adalah
PENELITIAN
Tembaga nama limbah
kimia cair
cu-
Kekurangan
(NaOH)
dkk, dan penggunaan
2008). kalsium Cunatrium
Limbah hidroksida hidroksida
(Ca(OH)
biasanya 2).
muncul industri kerajinan
Subjek perak
penelitian
prum dilambangkan di Cu,
Kotagede
adalah
dengan limbah dan
cair
berbentuk
yaitu
dari lebih mahal
Kekurangan
pencelupan daripada
penggunaan kalsium hidroksida
natrium hidroksida.
dengan menggunakan HCl objek
kristal penelitian
industri adalah
kerajinan
dengan perak
warna penurunandankadar
di Kotagede
kemerahan Cu
dan
di alam
Sedangkan
yaitu lebih
yang keuntungan
mahal
bersifat asam danapabila
daripada kalsium digunakan
hidroksida.
berfungsi untuk dalam
objek limbah cair
penelitian
dapat ditemukan industri
adalah
dalam kerajinan
penurunan
bentuk logam perak
kadar Cu
bebas,
larutan
Sedangkankalsium
melarutkan hidroksida
keuntungan
kotoran-kotoran adalah
apabila
yang dapat
digunakan
menempel di Kotagede.
dalam
akan limbah
tetapi Bahan yang digunakan
cairbanyak
lebih industri kerajinan adalah
ditemukan perak
dalam
berfungsi
larutan
pada perak ganda
kalsium sebagai
setelah proses koagulan
hidroksida adalah
penempaan selama
dapat
(Andaka, Ca(OH)
di 2 teknis,
Kotagede.
bentuk akuades,
Bahan
persenyawaan ataukapur,
yang dansenyawa
digunakan
sebagai larutan
adalah
proses
2008). pengendapan
berfungsi gandatidak
Apabila berlangsung.
sebagai koagulan
dilakukan Apabila
treat-
selama
proses Buffer dalam
Ca(OH)
padat 42 dan 7.bentuk
teknis, akuades, kapur,Dalam
mineral. dan larutan
tabel
limbah maka
ment,
proses cair mengandung
pengendapan suatuberat
agen ini
berlangsung.
limbah logam pengom-
Apabila
akan Buffer 4Analisis
periodik dan 7. kadar Cu
unsur-unsur pada sampel
kimia tembagalimbah
me-
pleks,
limbahyang
meresap dapattanah
cairke menjaga
mengandung faseagen
suatu
dan logam berat
pengom-
menimbulkan cair sebelum
nempati diberi
Analisis
posisi perlakuan.
kadar
dengan pada Sebanyak
Cunomor sampel
atom 29 500
limbah
dan
dalam larutan
pleks, yang
pencemaran. dapatdan mencegah
menjaga terjadinya
fase logam berat mL sampel limbah
cair sebelum
mempunyai diberi cair industri
bobot perlakuan.
63.456 kerajinan
Sebanyak
(Palar, 500
1994).
pengendapan,
larutanmaka
dalam Menurut dan kemencegah
dalam
penelitian agenterjadinya
yang pengom-
dilakukan perak di Kotagede
mL sampel
Tembaga limbah
adalah diambil
cair merah
logam darimuda
industri 3kerajinan
sumber
yang
pleksGiyatmi
oleh tersebut (2008),
pengendapan, ditambahkan
maka ke senyawa
dalam
kandunganagen hidrok-
Ag,pengom-
Cr, dan yang berbeda.
perak
lunak, di Sampel
Kotagede
dapat ditempa, dimasukkan
diambil
liat, dandari 3kesumber
melebur dalam
pada
sida
Cu agar
pleks dalam logam
tersebut berat
ditambahkan
limbah dapat mengendap
senyawa
cair kerajinan hidrok-
perak di botol dan diberiLogam
yang berbeda.
suhu 1038C. label. tembaga
Sampel Kadar awal
dimasukkan logam
juga Cu
kedinama-
dalam
(Ayres
sida
Kotagede et al.,
agar 1994).
logam
secara berat dapat adalah
berturut-turut mengendap
0,052 padacupro
botol
kan sampel
dan dianalisis
diberi
untuk menggunakan
label.bervalensi
yang Kadar awal dan AAS
+1logam Cu
cupri
ppm, Berdasarkan
et al.,ppm,
(Ayres4,464 danhasil
1994). uraian
11,457 ppm. tersebut,
Sedang- (Atomic Absorption
pada bervalensi
yang sampel Spectrophotometer).
dianalisis menggunakan
+2. Garam-garam tembagaAAS
(II)
makaberdasarkan
kan usaha untukKeputusan
Berdasarkan menurunkan kadar
hasil uraian logam
tersebut,
Gubernur Kepa- (AtomicAnalisis
umumnya kadarSpectrophotometer).
Absorption
berwarna Cu pada
biru, baik sampel limbah
dalam bentuk
Cu
maka
la dalam
usaha limbah
Daerah untuk
Istimewa cairYogyakarta
industri
menurunkan perak
kadar di
logam
Nomor: cair setelah
hidrat, perlakuan
Analisis
padat, presipitasi.
kadar Cu
maupun pada sampel
dalam Sebanyak
limbah
larutan air.
Kotagede
Cu dalam dengan
limbah
281/KPTS/1998 menggunakan
cair
tentang industri
baku metode
mutuperak di
limbah 500 setelah
cair
Logam mLtembaga
larutan Ca(OH)
perlakuan
dan 2 0,2 bentuk
presipitasi.
beberapa M dibuat
Sebanyak
per-
presipitasi
Kotagede
cair merupakan
dengan
kegiatan industri hal
di yang
menggunakan bisa metode
Propinsi dilaku-
Daerah menggunakan labu takar.
500 mL larutan
senyawannya Ca(OH)
seperti CuO,Sampel
2 0,2
CuCO limbah
3, M cair 2,
dibuat
Cu(OH)
presipitasi merupakan
Istimewa
54 Yogyakarta,halkadar
yang bisa dilaku-
maksimum menggunakan
dan Cu(CN)2labu takar.
tidak Sampel
dapat limbah
larut cairair
dalam
54
52
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
sebanyak 15 mL dimasukkan dalam beaker air dan tidak dapat membentuk padatan.
glass 500 15
sebanyak mL.mL
Ditambahkan
dimasukkanlarutan
dalamCa(OH)
beaker2 Tujuan
air dandari proses
tidak presipitasi
dapat adalah padatan.
membentuk mening-
0,2 M500
glass secara
mL.perlahan-lahan
Ditambahkan ke dalamCa(OH)
larutan larutan2 katkan dari
Tujuan pH proses
larutan,presipitasi
sehinggaadalah
logam akan
mening-
tersebut
0,2 sampai
M secara didapatkan ke
perlahan-lahan pHdalam
7, kemudian
larutan mengendap.
katkan pH yang
pH larutan, tinggi logam
sehingga berbanding
akan
diaduk dengan
tersebut sampaikecepatan
didapatkan100
pHrpm selama 2
7, kemudian lurus denganpHbesarnya
mengendap. konsentrasi
yang tinggi ion
berbanding
menit dengan
diaduk dan 50kecepatan
rpm selama
100 rpm40selama
menit.2 hidroksida
lurus dalam besarnya
dengan larutan. Ketika ion hidroksida
konsentrasi ion
Campuran
menit dan didiamkan 24 jam40sehingga
50 rpm selama menit. ditambahkan
hidroksida pada
dalam sampel
larutan. Ketika limbah yang
ion hidroksida
terjadi endapan.
Campuran Setelah terbentuk
didiamkan 24 jam 2sehingga
lapisan, mengandung logam
ditambahkan pada berat,
sampelmaka logam berat
limbah yang
campuran
terjadi disaring
endapan. danterbentuk
Setelah larutan 2dianalisis
lapisan, akan bereaksi logam
mengandung denganberat,
ion hidroksida sehingga
maka logam berat
kadar Cr dandisaring
campuran Cu nya menggunakan
dan larutanAAS.
dianalisis membentuk
akan endapanion logam
bereaksi dengan hidroksida.
hidroksida sehingga
kadar CrHal yang
dan Cu nya sama dilakukan
menggunakan AAS.untuk Setelah logamendapan
membentuk berat mengendap,
logam maka kan-
hidroksida.
analisisHal
kadaryang
Cu pada
samapH dilakukan
8, 9, 10, dan 11.
untuk dungan logam berat
Setelah berat mengendap,
dalam air limbah
maka akan
kan-
Prosedurkadar
analisis yangCu
sama diulangi,
pada pH 8, 9,tetapi larutan
10, dan 11. menjadi logam
dungan rendah, sehingga
berat dapat
dalam air dibuang
limbah akan
Ca(OH)2 0,2
Prosedur M sama
yang diganti dengan tetapi
diulangi, larutanlarutan
kapur langsung ke
menjadi perairansehingga
rendah, et al., 2011).
(Mahmooddapat dibuang
5% (b/v).
Ca(OH) pH
2 0,2 presipitasi
M diganti yang
dengan digunakan
larutan kapur langsungSampel limbah
ke perairan cair yang
(Mahmood diambil
et al., 2011).
adalah
5% pH pH
(b/v). optimal yang didapatkan
presipitasi pada
yang digunakan adalah sampel
Sampel yang sudah
limbah tidak
cair dipakai
yang lagi
diambil
percobaan
adalah pHdengan larutan
optimal yangCa(OH) 2 0,2 M.
didapatkan pada dan hanya
adalah sampeldikumpulkan di pinggir
yang sudah tidak dipakai per-
lagi
percobaan dengan larutan Ca(OH)2 0,2 M. sawahan
dan maupun
hanya di pinggiran
dikumpulkan perumahan
di pinggir per-
HASIL DAN PEMBAHASAN penduduk maupun
sawahan tanpa dilakukan treatment.
prosesperumahan
di pinggiran
HASILProses presipitasi terutama tergan-
DAN PEMBAHASAN Kadar awaltanpa
penduduk logam Cu dalam
dilakukan sampel
proses limbah
treatment.
tung pada 2 faktor,
Proses yaitu konsentrasi
presipitasi logam
terutama tergan- cair sebelum
Kadar dilakukan
awal logam proses
Cu dalam presipitasi
sampel limbah
dan pH
tung padalarutan. Logam
2 faktor, yaitu berat sangat logam
konsentrasi stabil ditunjukkan
cair sebelumpada Tabel 1. proses presipitasi
dilakukan
dalam
dan pHsuasana
larutan.asam sehingga
Logam beratterlarut
sangat dalam
stabil ditunjukkan pada Tabel 1.
dalam suasana asam sehingga terlarut dalam
Tabel 1. Kadar Cu sebelum Perlakuan Presipitasi
No 1.Sampel
Tabel Pengulangan
Kadar Cu ke- Kadar
sebelum Perlakuan Cu (ppm)
Presipitasi Kadar Rata-Rata (ppm) pH Awal
I 28243,558
No Sampel Pengulangan ke- Kadar Cu (ppm) Kadar Rata-Rata (ppm) pH Awal
1. A II 27744,891 28132,7430 0,8
I 28243,558
III 28409,780
1. A II 27744,891 28132,7430 0,8
I 11122,652
III 28409,780
2. B II 10956,430 11233,4670 1,5
I 11122,652
III 11621,319
2. B II 10956,430 11233,4670 1,5
I 1743,910
III 11621,319
3. C II 1777,155 1766,0730 10,3
I 1743,910
III 1777,155
3. C II 1777,155 1766,0730 10,3
III 1777,155 55
55
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
larutan limbah
HCl yang digunakan
tersebut untuk mencuci
dicampurkan dengan Ca(OH) Cu2+ menggunakan
2 0,2 M menghasilkan
Proses presipitasi endapanlarutan
yang
barang-barang kerajinan
larutan HCl yang perak.
digunakan pH sampel
untuk C
mencuci berwarna biru,
Ca(OH)2 0,2 M yaitu endapan endapan
menghasilkan tembagayang
(II)
10,3 (basa) sehingga
barang-barang tidak
kerajinan mungkin
perak. dilaku-
pH sampel C hidroksida (Vogel,
berwarna biru, 1985). Pada
yaitu endapan proses
tembaga (II)
kan
10,3 proses presipitasitidak
(basa) sehingga menggunakan larutan
mungkin dilaku- presipitasi
hidroksida terjadi pembentukan
(Vogel, koloidproses
1985). Pada yang
basa
kan (Ca(OH) 2 maupun larutan
proses presipitasi kapur. larutan
menggunakan mengikat Cu2+ pembentukan
presipitasi terjadi dan akan koloid
mengendap
yang
2+
Pengaruh
basa (Ca(OH) meningkatnya
2 maupun pH larutan
larutan kapur. menghasilkan dan2 karena
mengikat CuCu(OH) akan adanya gaya
mengendap
terhadapPengaruh
penurunan kadar Cu dalam
meningkatnya pH sampel
larutan gravitasi (Andaka,
menghasilkan 2008).
Cu(OH) Kadaradanya
2 karena Cu setelah
gaya
dapat dilihat
terhadap pada Tabel
penurunan kadar2.Cu
Kadar Cusampel
dalam dalam perlakuan presipitasi
gravitasi (Andaka, dapat
2008). dilihat
Kadar pada
Cu setelah
sampel mengalami
dapat dilihat penurunan
pada Tabel dibandingkan
2. Kadar Cu dalam Gambar
perlakuan1. presipitasi dapat dilihat pada
kadar
sampel awalnya.
mengalamiEndapan
penurunanCu(OH)2 akan
dibandingkan GambarTabel
1. 2 dan Gambar 1 menunjukkan
terbentuk seiring dengan
kadar awalnya. Endapanmeningkatnya pH
Cu(OH)2 akan bahwa Tabel
kondisi2 dan
pH optimal
Gambar presipitasi pada
1 menunjukkan
larutan.
terbentukKadar Cudengan
seiring dalam sampel cenderung
meningkatnya pH percobaan ini adalah
bahwa kondisi pH 8, karena
pH optimal padapada
presipitasi pH
mengalami penurunan
larutan. Kadar sampai
Cu dalam pHcenderung
sampel 8, tetapi 8percobaan
didapatkan kadar Cu
ini adalah pH yang paling
8, karena kecil.
pada pH
ketika pH sampel
mengalami ditingkatkan
penurunan sampai pHlagi, maka
8, tetapi Hal tersebut berarti
8 didapatkan kadar banyak Cu2+ kecil.
Cu yangionpaling yang
2+
kadar
ketika logam Cu kembali
pH sampel meningkat.
ditingkatkan lagi,Hal ini
maka mengendap
Hal tersebutpada pHbanyak
berarti 8 sehingga kadar
ion Cu Cu
yang
kadar logam Cu kembali meningkat. Hal ini mengendap pada pH 8 sehingga kadar Cu
Tabel 2. Kadar Rata-Rata Cu setelah Presipitasi dengan Larutan
Ca(OH)2 0,2 M pada Berbagai Variasi pH
Tabel 2. Kadar Rata-Rata Cu setelah Presipitasi dengan Larutan
Kadar Cu (ppm)
No Ca(OH)pH 2 0,2 M pada Berbagai Variasi pH
Sampel A Sampel B
Kadar Cu (ppm)
1.
No 7
pH 0,1168 0,6298
Sampel A Sampel B
2. 8 0,0915 0,4085
1. 7 0,1168 0,6298
3. 9 0,1555 0,5998
2. 8 0,0915 0,4085
4. 10 0,4040 0,6193
3. 9 0,1555 0,5998
5. 11 3,3320 0,6980
4. 10 0,4040 0,6193
5. 11 3,3320 0,6980
56
56
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
3.5
Sampel A
3.5
3.0
Sampel A
(ppm)(ppm) 3.0
2.5
2.5
2.0
Konsentrasi
2.0
1.5
Konsentrasi
1.5
1.0
Sampel B
1.0
0.5
Sampel B
0.5
0.0
0.0 7 8 9 10 11
pH
7 8 9 10 11
Kotagede. Metode ini sangat sederhana, Anonim. 1998. Baku Mutu Limbah Cair
Kegiatan Industri di Propinsi Daerah
membutuhkan biaya ini
Kotagede. Metode yangsangat
relatif sederhana,
kecil, dan Anonim. 1998. Baku Mutu Limbah Cair
Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan Industri di Propinsi Daerah
bahan-bahan
membutuhkanyang
biayadigunakan juga
yang relatif mudah
kecil, dan
Istimewa
Ayres, David Yogyakarta.
M., Davis, Allen P. & Gietka,
didapatkan
bahan-bahansehingga harapannyajuga
yang digunakan metode ini
mudah Paul M.. 1994. Removing heavy metals
Ayres, David M., Davis, Allen P. & Gietka,
dapat diaplikasikan
didapatkan sehinggadiharapannya
masyarakat.metode ini from wastewater. University of Mary-
Paul M.. 1994. Removing heavy metals
land: Engineering Research Center
dapat diaplikasikan di masyarakat. from wastewater. University of Mary-
Report.
land: Engineering Research Center
KESIMPULAN Report.
Erdem, E., Karapinar, N. & Donat, R. 2004.
pH optimal presipitasi untuk menurun-
KESIMPULAN The removal of heavy metal cations by
Erdem, E., Karapinar, N. & Donat, R. 2004.
kan kadar logam presipitasi
pH optimal Cu adalahuntuk
8. Kadar Cu
menurun- natural zeolite. Journal of Colloid and
The removal of heavy metal cations by
Interface Science. 280: 309314.
setelah perlakuan
kan kadar presipitasi
logam Cu adalah menggunakan
8. Kadar Cu natural zeolite. Journal of Colloid and
Interface
Giyatmi, Science.
Kamal, 280:&309314.
Zaenul Melati, Dama-
larutan
setelah kapur 5% pada
perlakuan pH 8 adalah
presipitasi 0,6583
menggunakan
jati. 2008. Penurunan Kadar Cu, Cr, dan
ppm
larutanuntuk
kapursampel A pH
5% pada dan8 adalah
0,4697 0,6583
untuk Giyatmi, Kamal, Zaenul & Melati, Dama-
Ag dalam limbah cair industri perak di
jati. 2008. Penurunan Kadar Cu, Cr, dan
sampel B. Jika dibandingkan dengan untuk
kadar kotagede setelah diadsorpsi dengan
ppm untuk sampel A dan 0,4697 Ag dalam limbah cair industri perak di
tanah liat dari daerah Godean. Seminar
awal CuB.
sampel untuk
Jikasampel A sebesar
dibandingkan 28132,7430
dengan kadar kotagede setelah diadsorpsi dengan
Nasional IV SDM Teknologi Nuklir
tanah liat dari daerah Godean. Seminar
ppm dan untuk
sampel B sebesar 11233,467 ppm, Yogyakarta, 25-26 Agustus 2008. Hal.
awal Cu sampel A sebesar 28132,7430 Nasional IV SDM Teknologi Nuklir
99-106.
maka metode
ppm dan presipitasi
sampel menggunakan
B sebesar 11233,467larutan
ppm, Yogyakarta, 25-26 Agustus 2008. Hal.
99-106.V.J., Loizidou, M.D. & Grigoro-
Inglezakis,
kapur efektif presipitasi
maka metode digunakan menggunakan
untuk menurunkan
larutan poulou, H.P. 2003. Ion exchange of
Inglezakis, V.J., Loizidou, M.D. & Grigoro-
kadar
kapur Cu.
efektif digunakan untuk menurunkan Pb2+, Cu2+, Fe3+ and Cr3+ on natural
poulou, H.P. 2003. Ion exchange of
clinoptilolite: Selectivity determination
Endapan
kadar Cu. yang dihasilkan pada Pb2+, Cu2+, Fe3+ and Cr3+ on natural
and influence of acidity on metal
clinoptilolite: Selectivity determination
proses presipitasi
Endapan akanyanglebih bermanfaatpada
dihasilkan jika uptake. Journal of Colloid and Interface
and influence of acidity on metal
Science. 261 (1): 49-54.
digunakan sebagaiakan
proses presipitasi campuran beton dengan
lebih bermanfaat jika uptake. Journal of Colloid and Interface
Science.B.M.,
Mahmood 261 (1): 49-54.
Abid, Balasim A. & Al-
perbandingan tertentu,
digunakan sebagai sehingga
campuran tidak
beton me-
dengan
Shuwaiki, Najah M. 2011. Removal of
nimbulkan masalah
perbandingan baru.sehingga tidak me-
tertentu, Mahmood B.M., Abid, Balasim A. & Al-
heavy metals using chemicals precipi-
Shuwaiki, Najah M. 2011. Removal of
nimbulkan masalah baru. tation. Eng.& Tech. Journal. 29 (3):
heavy metals using chemicals precipi-
595-612.
tation. Eng.& Tech. Journal. 29 (3):
DAFTAR PUSTAKA
Palar,595-612.
H. 1994. Pencemaran dan toksikologi
DAFTARGanjar.
Andaka, PUSTAKA 2008. Penurunan kadar logam berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Palar, H. 1994. Pencemaran dan toksikologi
tembaga pada limbah cair industri
Andaka, Ganjar. 2008. Penurunan kadar logam
Vogel. berat.
1985. Jakarta:
Analisa Rineka Cipta.
anorganik kuantitatif
kerajinan perak dengan presipitasi
tembaga pada limbah cair industri makro dan semi mikro. London: Long-
menggunakan natrium hidroksida. Jur- Vogel. 1985. Analisa anorganik kuantitatif
kerajinan perak dengan presipitasi man Scientific & Technical.
nal Teknologi. 1 (2): 127-134. makro dan semi mikro. London: Long-
menggunakan natrium hidroksida. Jur-
nal Teknologi. 1 (2): 127-134. man Scientific & Technical.
58
58