Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN METODE PRESIPITASI UNTUK MENURUNKAN KADAR Cu

DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI PERAK DI KOTAGEDE


PENGGUNAAN METODE PRESIPITASI UNTUK MENURUNKAN KADAR Cu
DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI PERAK DI KOTAGEDE
Chanel
ChanelTri
TriHandoko*,
Handoko, Tri
TriBudi
BudiYanti,
Yanti,Halimatus
HalimatusSyadiyah,
Syadiyah,Siti
SitiMarwati
Marwati
Fakultas
Chanel TriMatematika
Handoko*, danTri
Ilmu Pengetahuan
Budi Alam Universitas
Yanti, Halimatus NegeriSiti
Syadiyah, Yogyakarta
Marwati
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta
Fakultas Matematika*e-mail:
dan Ilmu
e-mail: Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
chaneltrihandoko@yahoo.com
chaneltrihandoko@yahoo.com
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta
*e-mail: chaneltrihandoko@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimal penurunan kadar logam Cu
Abstrak
menggunakan metode presipitasi serta efektivitas aplikasi penurunan kadar logam Cu
Penelitian
menggunakan ini agen
bertujuan untuk larutan
pengendap mengetahui
kapur.pHPenelitian
optimal penurunan kadar logam
dilakukan dengan mengum-Cu
menggunakan metode presipitasi serta efektivitas aplikasi penurunan
pulkan sampel limbah cair industri perak di Kotagede dari 3 sumber yang berbeda, kadar logam Cu
menggunakan agen pengendap larutan kapur. Penelitian dilakukan
menganalisis kandungan awal logam Cu, perlakuan presipitasi terhadap sampel, dan dengan mengum-
pulkan sampelkandungan
menganalisis limbah cair industri
akhir logam perak
Cu. diProses
Kotagede dari 3 dilakukan
presipitasi sumber yang berbeda,
dengan cara
menganalisis
mereaksikan sampel limbah cair dan larutan Ca(OH)2 0,2 M pada variasi pH 7, 8, 9, dan
kandungan awal logam Cu, perlakuan presipitasi terhadap sampel, 10,
menganalisis kandungan akhir logam Cu. Proses presipitasi
dan 11, kemudian didiamkan selama 24 jam. pH optimal dari percobaan tersebut dilakukan dengan cara
mereaksikan sampelpH
digunakan sebagai limbah
pada cair danpresipitasi
proses larutan Ca(OH) 2 0,2 M pada
menggunakan variasi
larutan kapurpH5%.
7, 8, 9, 10,
Analisis
dan 11, kemudian didiamkan selama 24 jam. pH optimal dari
kandungan logam Cu pada penelitian ini menggunakan alat AAS. pH sampel C = 10,3 percobaan tersebut
digunakan sebagaitidak
(basa), sehingga pH pada prosesproses
dilakukan presipitasi menggunakan
presipitasi lebih lanjutlarutan kapursampel
terhadap 5%. Analisis
C. pH
kandungan
optimal presipitasi untuk menurukan kadar logam Cu adalah 8. Kadar CuC setelah
logam Cu pada penelitian ini menggunakan alat AAS. pH sampel = 10,3
(basa), sehingga
perlakuan tidakmenggunakan
presipitasi dilakukan proses presipitasi
larutan kapur lebih
5% pada lanjut
pHterhadap
8 adalahsampel
0,6583C.ppm
pH
optimal presipitasi
untuk sampel A dan untuk
0,4697menurukan
ppm untuk kadar
sampellogam
B. JikaCu adalah 8. dengan
dibandingkan Kadar Cu setelah
kadar awal
perlakuan presipitasi menggunakan larutan kapur 5% pada pH 8
Cu untuk sampel A sebesar 28132,7430 ppm dan sampel B sebesar 11233,467 ppm, maka adalah 0,6583 ppm
untuk sampel A dan 0,4697 ppm untuk sampel B. Jika dibandingkan
metode presipitasi menggunakan larutan kapur efektif digunakan untuk menurunkan dengan kadar awal
Cu untuk
kadar Cu. sampel A sebesar 28132,7430 ppm dan sampel B sebesar 11233,467 ppm, maka
metode presipitasi menggunakan larutan kapur efektif digunakan untuk menurunkan
Kata kunci:
kadar Cu. presipitasi, AAS, Ca(OH)2, larutan kapur, Cu
Kata kunci: presipitasi, AAS, Ca(OH)2, larutan kapur, Cu
Abstract
This research was to determine the optimal pH decreased level of Cu using precipitation
Abstract
method and effectivity of the reduction Cu metal level using lime solution as precipitating
This
agent.research was towas
The research determine
conducted the by
optimal pH decreased
collecting the silver level of Cuwastewater
industrial using precipitation
samples
method and effectivity of the reduction Cu metal level using lime
from 3 different places, analyzing the initial Cu level, precipitation treatment solution as precipitating
of the
agent.
sample,Theandresearch
analyzing was
theconducted by collecting
Cu level after the silver
precipitation industrial
process. wastewater
Precipitation samples
process was
from
done 3bydifferent
reactingplaces, analyzing
the waste water the sampleinitial
andCua level, precipitation
solution of Ca(OH)treatment of the
2 0.2 M at pH
sample,
variationand analyzing
of 7, 8, 9, 10,the
andCu11,
level
thenafter precipitation
allowed to settle process. Precipitation
for 24 hours. Then theprocess
optimalwas
pH
done by reacting the waste water sample and a solution
of the experiment was used as a pH in the precipitation process using 5% of Ca(OH) 2 limeM
0.2 at pH
solution.
variation
Analysis of of the
7, 8,
Cu9,metal
10, and
level11,inthen
this allowed
study was to using
settle AAS
for 24instrument.
hours. Then the optimal
Sample C has pH
pH
of the experiment was used as a pH in the precipitation process
value =10.3 (alkaline), so no further precipitation process is carried out on sample using 5% lime solution.
C.
Analysis
Optimal pH of the Cu metal level
precipitation in this study
to decresase Cu levelwasisusing
8. CuAAS
levelinstrument. Sample
after treatment C has pH
precipitation
value =10.3
using 5% lime(alkaline),
solution atsopHno8further
is 0.6583precipitation
ppm for sample process
A andis carried
0.4697 ppm out onfor sample
sample C.B.
Optimal pH precipitation to decresase Cu level is 8. Cu level
When compared with the initial Cu level it is 28132.7430 ppm for sample A and after treatment precipitation
using 5% lime
11233.467 ppmsolution at pHB,8 is
for sample the0.6583 ppm for method
precipitation sample Ausing
and 0.4697 ppm foreffective
lime solution sample B.to
When compared
reduce Cu level. with the initial Cu level it is 28132.7430 ppm for sample A and
11233.467 ppm for sample B, the precipitation method using lime solution effective to
Keywords:
reduce precipitation, AAS, Ca(OH)2, lime solution, Cu
Cu level.
Keywords: precipitation, AAS, Ca(OH)2, lime solution, Cu

51
51
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

PENDAHULUAN limbah cair industri untuk logam Ag, Cr, dan


Industri kerajinan perak di Kotagede
PENDAHULUAN Cu berturut-turut
limbah adalah
cair industri untuk0,1 ppm,
logam Ag,0,5
Cr,ppm,
dan
merupakan salah
Industri satu industri
kerajinan perak diPendapatan
Kotagede dan 2 ppm (Anonim,
Cu berturut-turut 1998).
adalah 0,1 Hasil
ppm, penelitian
0,5 ppm,
Asli Daerahsalah
merupakan (PAD)
satuyang terbesar
industri di kota
Pendapatan tersebut
dan 2 ppmmenunjukkan bahwaHasil
(Anonim, 1998). kadarpenelitian
Cu jauh
Yogyakarta.
Asli Daerah Berdasarkan
(PAD) yang hasil survei
terbesar di yang
kota melampaui
tersebut nilai ambang
menunjukkan bahwabatas.
kadar Jika hal
Cu jauh
dilakukan oleh
Yogyakarta. penulis, sampai
Berdasarkan hasil sekarang ini
survei yang tersebut
melampauidibiarkan, maka limbah
nilai ambang logam
batas. Jikaberat
hal
masih adaoleh
dilakukan kurang lebihsampai
penulis, 150 perajin perak
sekarang ini ini akan dibiarkan,
tersebut meresap ke tanah
maka dan logam
limbah mencemari
berat
rumahan
masih adayang masih
kurang aktif.
lebih 150Seiring
perajindengan
perak sumber-sumber airke
ini akan meresap yang adadan
tanah di pemukiman
mencemari
meningkatnya
rumahan yangkomoditas kerajinan
masih aktif. Seiringini,dengan
maka warga karena air
sumber-sumber limbah ini disangat
yang ada sulit
pemukiman
meningkat
meningkatnyapula limbah kerajinan
komoditas buangan ini,
yangmaka
di- didegradasi.
warga karena Apabila air yang
limbah mengandung
ini sangat sulit
hasilkan. Beberapa
meningkat limbahbuangan
pula limbah buanganyang
cair dari
di- limbah logam
didegradasi. berat air
Apabila ini yang
sampai masuk ke
mengandung
kerajinan perak merupakan
hasilkan. Beberapa limbahcair
limbah buangan logam
dari tubuh
limbah manusia, maka
logam berat ini akan terakumulasi
sampai masuk ke
berat yang perak
kerajinan sangat merupakan
berbahaya bagi lingkungan,
limbah logam terus-menerus
tubuh manusia, danmaka
menimbulkan keracunan
akan terakumulasi
salah satunya
berat yang adalah
sangat logambagi
berbahaya tembaga (Cu)
lingkungan, (Inglezakis et al.,
terus-menerus dan2003)
menimbulkan keracunan
yang terkandung
salah dalamlogam
satunya adalah air buangan (Giyatmi
tembaga (Cu) Tembaga
(Inglezakis dengan nama kimia cu-
et al., 2003)
dkk, 2008). Limbah
yang terkandung dalamCu
air biasanya muncul
buangan (Giyatmi prum dilambangkan
Tembaga dengan dengan Cu, kimia
nama berbentuk
cu-
dari
dkk, pencelupan dengan
2008). Limbah Cumenggunakan HCl
biasanya muncul kristal dengan warna kemerahan
prum dilambangkan dengan Cu,dan di alam
berbentuk
yang bersifat asam
dari pencelupan danmenggunakan
dengan berfungsi untuk
HCl dapat
kristalditemukan dalam
dengan warna bentuk logam
kemerahan dan dibebas,
alam
melarutkan kotoran-kotoran
yang bersifat yang menempel
asam dan berfungsi untuk akan
dapat tetapi lebihdalam
ditemukan banyak ditemukan
bentuk dalam
logam bebas,
pada perak setelah
melarutkan proses penempaan
kotoran-kotoran (Andaka,
yang menempel bentuk persenyawaan
akan tetapi atau ditemukan
lebih banyak sebagai senyawa
dalam
2008).
pada Apabila
perak tidak
setelah dilakukan
proses proses
penempaan treat-
(Andaka, padat
bentukdalam bentuk mineral.
persenyawaan Dalam
atau sebagai tabel
senyawa
ment,
2008). maka
Apabilalimbah logam berat
tidak dilakukan ini treat-
proses akan periodik
padat unsur-unsur
dalam kimia tembaga
bentuk mineral. me-
Dalam tabel
meresapmakake limbah
ment, tanah logam
dan berat
menimbulkan
ini akan nempati
periodik posisi dengan kimia
unsur-unsur nomor tembaga
atom 29 me-
dan
pencemaran.
meresap ke tanah dan menimbulkan mempunyai
nempati posisibobot 63.456
dengan nomor(Palar, 1994).
atom 29 dan
Menurut penelitian yang dilakukan
pencemaran. Tembaga
mempunyai adalah
bobotlogam
63.456merah muda1994).
(Palar, yang
oleh Giyatmi (2008),
Menurut kandungan
penelitian yangAg, Cr, dan
dilakukan lunak,
Tembagadapat ditempa,
adalah logamliat,merah
dan melebur pada
muda yang
Cu dalam limbah
oleh Giyatmi (2008),cair kerajinan
kandungan Ag,perak di
Cr, dan suhu
lunak,1038C. Logam liat,
dapat ditempa, tembaga juga dinama-
dan melebur pada
Kotagede
Cu dalamsecara berturut-turut
limbah adalah
cair kerajinan 0,052
perak di kan cupro
suhu untukLogam
1038C. yang bervalensi +1 dan
tembaga juga cupri
dinama-
ppm, 4,464secara
Kotagede ppm,berturut-turut
dan 11,457 ppm. Sedang-
adalah 0,052 yang bervalensi
kan cupro untuk+2. Garam-garam
yang tembaga
bervalensi +1 (II)
dan cupri
kan
ppm,berdasarkan
4,464 ppm,Keputusan
dan 11,457Gubernur Kepa-
ppm. Sedang- umumnya berwarna
yang bervalensi biru, baik dalam
+2. Garam-garam bentuk
tembaga (II)
la
kan Daerah Istimewa
berdasarkan Yogyakarta
Keputusan GubernurNomor:
Kepa- hidrat,
umumnya padat, maupun
berwarna biru,dalam larutan
baik dalam air.
bentuk
281/KPTS/1998 tentangYogyakarta
la Daerah Istimewa baku mutu Nomor:
limbah Logam tembagamaupun
hidrat, padat, dan beberapa
dalam bentuk
larutan per-
air.
cair kegiatan industri
281/KPTS/1998 tentangdibaku
Propinsi
mutu Daerah
limbah senyawannya seperti
Logam tembaga danCuO,
beberapa , Cu(OH)
CuCO3bentuk 2,
per-
Istimewa
cair Yogyakarta,
kegiatan industri dikadar maksimum
Propinsi Daerah dan Cu(CN)2seperti
senyawannya tidak CuO,
dapatCuCO
larut3, dalam
Cu(OH)air
2,

Istimewa
52 Yogyakarta, kadar maksimum dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air

52
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)

dingin atau air panas, tetapi dapat dilarutkan pun adsorpsi (Erdem et al., 2004). Dari
dalam atau
dingin asam.air Logam tembaga
panas, tetapi dapatitu sendiri
dilarutkan beberapa
pun metode
adsorpsi tersebut,
(Erdem et al.,metode
2004). yang
Dari
dapat dilarutkan
dalam dalam tembaga
asam. Logam senyawa asam sulfat
itu sendiri paling sederhana
beberapa metode adalah metode
tersebut, presipitasi
metode yang
panas,dilarutkan
dapat dan dalam larutan
dalam basa
senyawa NHsulfat
asam 4OH (pengendapan)
paling sederhanadengan
adalah cara
metodemereaksikan
presipitasi
(Vogel, 1985).
panas, dan dalam larutan basa NH4OH limbah buangan dengan
(pengendapan) yang mengandung logam
cara mereaksikan
(Vogel, Toksisitas
1985). yang dimiliki oleh tem- berat dengan
limbah suatuyang
buangan bahan kimia pengendap.
mengandung logam
baga baru akan bekerja
Toksisitas yang dan memperlihatkan
dimiliki oleh tem- Bahan-bahan
berat yang bahan
dengan suatu biasa kimia
digunakan untuk
pengendap.
pengaruhnya
baga bila
baru akan logamdan
bekerja ini memperlihatkan
telah masuk ke proses pengendapan
Bahan-bahan beberapa
yang biasa logam untuk
digunakan berat
dalam tubuh organisme
pengaruhnya bila logamdalam jumlah
ini telah besar
masuk ke adalah pengendapan
proses senyawa hidroksida,
beberapakarbonat, dan
logam berat
atau melebihi
dalam nilai toleransi
tubuh organisme organisme
dalam jumlah terkait
besar sulfida (Mahmood,
adalah 2011).
senyawa hidroksida, karbonat, dan
(Palar,
atau 1994). nilai
melebihi Setiap studi toksikologi
toleransi yang
organisme terkait sulfidaSekitar 75% dari
(Mahmood, kegiatan elektroplating
2011).
pernah dilakukan
(Palar, terhadap
1994). Setiap studipenderita keracunan
toksikologi yang menggunakan
Sekitar 75%metode presipitasi
dari kegiatan untuk
elektroplating
tembagadilakukan
pernah hampir semuanya meninjaukeracunan
terhadap penderita metabo- mengurangi kadarmetode
menggunakan logam berat dalam limbah-
presipitasi untuk
lisme tembaga
tembaga hampiryang masukmeninjau
semuanya ke dalam tubuh
metabo- nya. Senyawa
mengurangi yang
kadar biasanya
logam berat dipakai adalah
dalam limbah-
secaratembaga
lisme oral. Pada
yangsaat proses
masuk penyerapan
ke dalam tubuh hidroksida,
nya. Senyawakarbonat, sulfida, atau
yang biasanya kombinasi
dipakai adalah
bahan makanan
secara yangsaat
oral. Pada telahproses
diolah penyerapan
di lambung, dari ketiganya.
hidroksida, Teknik
karbonat, sulfida,presipitasi yang
atau kombinasi
tembaga
bahan yang ada
makanan yangikut terserap
telah diolah oleh darah.
di lambung, sering ketiganya.
dari digunakan adalah
Teknikpresipitasi mengguna-
presipitasi yang
Darah selanjutnya
tembaga yang ada akan membawa
ikut terserap olehtembaga
darah. kan senyawa
sering digunakanhidroksida, karena
adalah presipitasi sangat
mengguna-
ke dalam
Darah hati (tempat
selanjutnya akanpenyimpanan
membawa tembaga sederhana,
kan senyawabiaya yang diperlukan
hidroksida, relatif
karena sangat
yang
ke paling
dalam hati besar dalam
(tempat tubuh manusia),
penyimpanan tembaga murah, dan biaya
sederhana, mudahyang
untukdiperlukan
mengontrol pH
relatif
kemudian
yang tembaga
paling dikirimtubuh
besar dalam dalammanusia),
kandung nya. Presipitasi
murah, dan mudahlogam beratmengontrol
untuk menggunakan
pH
empedu dan
kemudian dikeluarkan
tembaga dikirimkembali ke usus
dalam kandung senyawa
nya. hidroksida
Presipitasi mengikuti
logam reaksi sebagai
berat menggunakan
untuk selanjutnya
empedu dibuangkembali
dan dikeluarkan melaluike feses.
usus berikut: hidroksida mengikuti reaksi sebagai
senyawa
n+
Pada manusia
untuk dalam
selanjutnya dosis melalui
dibuang tinggi feses.
dapat berikut:M + n OH M(OH)n
menyebabkan
Pada manusiagejala
dalamginjal,
dosishati, muntaber,
tinggi dapat Ketika
Mn+ + nlogam
OH berat M(OH)
memasukin proses
pusing, lemah,gejala
menyebabkan anemia, koma,
ginjal, hati, dan dapat
muntaber, treatment; logam-logam
Ketika berat
logam berat ini sangatproses
memasuki stabil
menyebabkan
pusing, lemah,penderita
anemia, meninggal.
koma, dan Dalam
dapat dalam larutan
treatment; dan tidakberat
logam-logam dapat membentuk
ini sangat stabil
dosis rendah dapat
menyebabkan menimbulkan
penderita rasaDalam
meninggal. kesat, suatu padatan.
dalam larutan Tujuan metal
dan tidak treatment
dapat meng-
membentuk
warnarendah
dosis dan korosi pada pipa, sambungan,
dapat menimbulkan rasa kesat, gunakan
suatu hidroksida
padatan. sebagai
Tujuan metal agen pengendap
treatment meng-
dan peralatan
warna dapur pada
dan korosi (Palar,pipa,
1994).sambungan, ini adalah
gunakan meningkatkan
hidroksida sebagai pH
agen(konsentrasi
pengendap
Beberapa
dan peralatan metode
dapur yang
(Palar, dapat diguna-
1994). H+) adalah
ini dari air,meningkatkan
sehingga logam-logam berat
pH (konsentrasi
kan untuk menurunkan
Beberapa kadardapat
metode yang logam berat
diguna- akan
H + mengendap.
) dari Ketika logam-logam
air, sehingga logam mengendap,
berat
antarauntuk
kan presipitasi, ion
lain: menurunkan exchange,
kadar elek-
logam berat makamengendap.
akan akan dengan mudah
Ketika dipisahkan
logam dari
mengendap,
antara lain:reverse
trodialisis, osmosis,
presipitasi, ion ultrafiltrasi,
exchange, mau-elek- larutanakan
maka ataupun air, mudah
dengan sehingga kadar logam
dipisahkan dari
trodialisis, reverse osmosis, ultrafiltrasi, mau- larutan ataupun air, sehingga kadar logam
53
53
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

dalam air pun menjadi lebih rendah. Proses kan sebagai alternatif untuk mengurangi
pengendapan
dalam air punini
PENDAHULUAN pada prinsipnya
menjadi bergantung
lebih rendah. Proses pencemaran
kan sebagai
limbah lingkungan
alternatif
cair industri akibat
untukuntuk
logamlogam berat.
mengurangi
Ag, Cr, dan
pada 2 Industri
faktor,ini
pengendapan yaitu
padakonsentrasi
prinsipnya
kerajinan logam
perak di berat
bergantung
Kotagede Penelitian
pencemaran ini bertujuan
lingkungan
Cu berturut-turut adalah akibat untuk
logam
0,1 ppm, me-
0,5berat.
ppm,
dan
padapH air. salah
2 faktor,
merupakan Konsentrasi
yaitusatu logam logam
konsentrasi
industri berat berat
yang
Pendapatan ngetahui pH(Anonim,
optimal
Penelitian
dan 2 ppm inipenurunan
bertujuan
1998). kadar
Hasiluntuk logam
me-
penelitian
ada pH
dan
Asli dalam
air. limbah
Daerah (PAD) cair
Konsentrasi biasanya
yanglogam berkisar
berat
terbesar di yang
kota Cu menggunakan
ngetahui
tersebut pH optimalmetode
menunjukkan bahwapresipitasi
penurunan serta
kadarCulogam
kadar jauh
antara 1-100 limbah
ada dalam
Yogyakarta. ppm dengan
cair pH
Berdasarkan air survei
biasanya
hasil kurang dari
berkisar
yang efektivitas aplikasi
Cu menggunakan
melampaui penurunan
metode
nilai ambang kadar
presipitasi
batas. logam
Jika serta
hal
7. Kedua
antara
dilakukan faktor
1-100
olehppm inilah
penulis, yang
dengansampai menyebabkan
pH air kurang dari
sekarang ini Cu menggunakan
efektivitas
tersebut agen
aplikasimaka
dibiarkan, pengendap
penurunan
limbahkadar
logam larutan
logam
berat
logam-logam
7. Kedua
masih sukar
ada faktor
kurang mengendap.
inilah
lebihyang
150 menyebabkan
perajin perak kapur.
Cu akan
ini Agen pengendap
menggunakan
meresap agen
ke awal yang
pengendap
tanah dan diguna-
larutan
mencemari
Beberapa
logam-logam
rumahan logam
yangsukar
masih berat
mengendap.
aktif. bersifat
Seiring am-
dengan kan adalah
kapur. Ca(OH)
Agen pengendap
sumber-sumber 2, awal
air yang kemudian
ada diyang setelah
diguna-
pemukiman
foter, oleh
meningkatnyakarena
Beberapa itu kelarutannya
logam
komoditas mencapai
berat bersifat
kerajinan am-
ini, maka didapat pH
kan adalah
warga optimal
karenaCa(OH)maka akan
ini diaplikasikan
2, kemudian
limbah sangatsetelah
sulit
nilai minimum
foter,
meningkat puladalam
oleh karenalimbahpHbuangan
tertentu mencapai
itu kelarutannya (berbeda
yang di- menggunakan
didapat agen pengendap
pH optimal
didegradasi. Apabilamaka akan larutan
air yang kapur/
diaplikasikan
mengandung
untuk masing-masing
nilai minimum
hasilkan. dalam
Beberapa logam
limbah berat).(berbeda
pH buangan
tertentu Penam-
cair dari gamping untuk
menggunakan
limbah logam agen mengetahui
beratpengendap efektivitas
larutan
ini sampai kapur/
masuk ke
bahan senyawa
kerajinan perakhidroksida
untuk masing-masing logam
merupakan iniberat).
akan mening-
limbah Penam-
logam penurunan
gamping kadar
untuk logam
tubuh manusia, Cu.
mengetahui
maka efektivitas
akan terakumulasi
katkan
berat pH larutan.
bahanyang
senyawa Senyawaini
sangathidroksida
berbahaya hidroksida
bagiakan yang
mening-
lingkungan, penurunan kadar
terus-menerus danlogam Cu.
menimbulkan keracunan
sering satunya
katkan
salah digunakan
pH larutan. yaitu natrium
Senyawa
adalah logam hidroksida
hidroksida
tembaga yang
(Cu) METODE PENELITIAN
(Inglezakis et al., 2003)
(NaOH) dan kalsium
seringterkandung
yang digunakan hidroksida
yaitu
dalam airnatrium (Ca(OH)
buangan 2).
hidroksida
(Giyatmi METODE Subjek penelitian
dengan adalah
PENELITIAN
Tembaga nama limbah
kimia cair
cu-
Kekurangan
(NaOH)
dkk, dan penggunaan
2008). kalsium Cunatrium
Limbah hidroksida hidroksida
(Ca(OH)
biasanya 2).
muncul industri kerajinan
Subjek perak
penelitian
prum dilambangkan di Cu,
Kotagede
adalah
dengan limbah dan
cair
berbentuk
yaitu
dari lebih mahal
Kekurangan
pencelupan daripada
penggunaan kalsium hidroksida
natrium hidroksida.
dengan menggunakan HCl objek
kristal penelitian
industri adalah
kerajinan
dengan perak
warna penurunandankadar
di Kotagede
kemerahan Cu
dan
di alam
Sedangkan
yaitu lebih
yang keuntungan
mahal
bersifat asam danapabila
daripada kalsium digunakan
hidroksida.
berfungsi untuk dalam
objek limbah cair
penelitian
dapat ditemukan industri
adalah
dalam kerajinan
penurunan
bentuk logam perak
kadar Cu
bebas,
larutan
Sedangkankalsium
melarutkan hidroksida
keuntungan
kotoran-kotoran adalah
apabila
yang dapat
digunakan
menempel di Kotagede.
dalam
akan limbah
tetapi Bahan yang digunakan
cairbanyak
lebih industri kerajinan adalah
ditemukan perak
dalam
berfungsi
larutan
pada perak ganda
kalsium sebagai
setelah proses koagulan
hidroksida adalah
penempaan selama
dapat
(Andaka, Ca(OH)
di 2 teknis,
Kotagede.
bentuk akuades,
Bahan
persenyawaan ataukapur,
yang dansenyawa
digunakan
sebagai larutan
adalah
proses
2008). pengendapan
berfungsi gandatidak
Apabila berlangsung.
sebagai koagulan
dilakukan Apabila
treat-
selama
proses Buffer dalam
Ca(OH)
padat 42 dan 7.bentuk
teknis, akuades, kapur,Dalam
mineral. dan larutan
tabel
limbah maka
ment,
proses cair mengandung
pengendapan suatuberat
agen ini
berlangsung.
limbah logam pengom-
Apabila
akan Buffer 4Analisis
periodik dan 7. kadar Cu
unsur-unsur pada sampel
kimia tembagalimbah
me-
pleks,
limbahyang
meresap dapattanah
cairke menjaga
mengandung faseagen
suatu
dan logam berat
pengom-
menimbulkan cair sebelum
nempati diberi
Analisis
posisi perlakuan.
kadar
dengan pada Sebanyak
Cunomor sampel
atom 29 500
limbah
dan
dalam larutan
pleks, yang
pencemaran. dapatdan mencegah
menjaga terjadinya
fase logam berat mL sampel limbah
cair sebelum
mempunyai diberi cair industri
bobot perlakuan.
63.456 kerajinan
Sebanyak
(Palar, 500
1994).
pengendapan,
larutanmaka
dalam Menurut dan kemencegah
dalam
penelitian agenterjadinya
yang pengom-
dilakukan perak di Kotagede
mL sampel
Tembaga limbah
adalah diambil
cair merah
logam darimuda
industri 3kerajinan
sumber
yang
pleksGiyatmi
oleh tersebut (2008),
pengendapan, ditambahkan
maka ke senyawa
dalam
kandunganagen hidrok-
Ag,pengom-
Cr, dan yang berbeda.
perak
lunak, di Sampel
Kotagede
dapat ditempa, dimasukkan
diambil
liat, dandari 3kesumber
melebur dalam
pada
sida
Cu agar
pleks dalam logam
tersebut berat
ditambahkan
limbah dapat mengendap
senyawa
cair kerajinan hidrok-
perak di botol dan diberiLogam
yang berbeda.
suhu 1038C. label. tembaga
Sampel Kadar awal
dimasukkan logam
juga Cu
kedinama-
dalam
(Ayres
sida
Kotagede et al.,
agar 1994).
logam
secara berat dapat adalah
berturut-turut mengendap
0,052 padacupro
botol
kan sampel
dan dianalisis
diberi
untuk menggunakan
label.bervalensi
yang Kadar awal dan AAS
+1logam Cu
cupri
ppm, Berdasarkan
et al.,ppm,
(Ayres4,464 danhasil
1994). uraian
11,457 ppm. tersebut,
Sedang- (Atomic Absorption
pada bervalensi
yang sampel Spectrophotometer).
dianalisis menggunakan
+2. Garam-garam tembagaAAS
(II)
makaberdasarkan
kan usaha untukKeputusan
Berdasarkan menurunkan kadar
hasil uraian logam
tersebut,
Gubernur Kepa- (AtomicAnalisis
umumnya kadarSpectrophotometer).
Absorption
berwarna Cu pada
biru, baik sampel limbah
dalam bentuk
Cu
maka
la dalam
usaha limbah
Daerah untuk
Istimewa cairYogyakarta
industri
menurunkan perak
kadar di
logam
Nomor: cair setelah
hidrat, perlakuan
Analisis
padat, presipitasi.
kadar Cu
maupun pada sampel
dalam Sebanyak
limbah
larutan air.
Kotagede
Cu dalam dengan
limbah
281/KPTS/1998 menggunakan
cair
tentang industri
baku metode
mutuperak di
limbah 500 setelah
cair
Logam mLtembaga
larutan Ca(OH)
perlakuan
dan 2 0,2 bentuk
presipitasi.
beberapa M dibuat
Sebanyak
per-
presipitasi
Kotagede
cair merupakan
dengan
kegiatan industri hal
di yang
menggunakan bisa metode
Propinsi dilaku-
Daerah menggunakan labu takar.
500 mL larutan
senyawannya Ca(OH)
seperti CuO,Sampel
2 0,2
CuCO limbah
3, M cair 2,
dibuat
Cu(OH)
presipitasi merupakan
Istimewa
54 Yogyakarta,halkadar
yang bisa dilaku-
maksimum menggunakan
dan Cu(CN)2labu takar.
tidak Sampel
dapat limbah
larut cairair
dalam

54
52
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)

sebanyak 15 mL dimasukkan dalam beaker air dan tidak dapat membentuk padatan.
glass 500 15
sebanyak mL.mL
Ditambahkan
dimasukkanlarutan
dalamCa(OH)
beaker2 Tujuan
air dandari proses
tidak presipitasi
dapat adalah padatan.
membentuk mening-
0,2 M500
glass secara
mL.perlahan-lahan
Ditambahkan ke dalamCa(OH)
larutan larutan2 katkan dari
Tujuan pH proses
larutan,presipitasi
sehinggaadalah
logam akan
mening-
tersebut
0,2 sampai
M secara didapatkan ke
perlahan-lahan pHdalam
7, kemudian
larutan mengendap.
katkan pH yang
pH larutan, tinggi logam
sehingga berbanding
akan
diaduk dengan
tersebut sampaikecepatan
didapatkan100
pHrpm selama 2
7, kemudian lurus denganpHbesarnya
mengendap. konsentrasi
yang tinggi ion
berbanding
menit dengan
diaduk dan 50kecepatan
rpm selama
100 rpm40selama
menit.2 hidroksida
lurus dalam besarnya
dengan larutan. Ketika ion hidroksida
konsentrasi ion
Campuran
menit dan didiamkan 24 jam40sehingga
50 rpm selama menit. ditambahkan
hidroksida pada
dalam sampel
larutan. Ketika limbah yang
ion hidroksida
terjadi endapan.
Campuran Setelah terbentuk
didiamkan 24 jam 2sehingga
lapisan, mengandung logam
ditambahkan pada berat,
sampelmaka logam berat
limbah yang
campuran
terjadi disaring
endapan. danterbentuk
Setelah larutan 2dianalisis
lapisan, akan bereaksi logam
mengandung denganberat,
ion hidroksida sehingga
maka logam berat
kadar Cr dandisaring
campuran Cu nya menggunakan
dan larutanAAS.
dianalisis membentuk
akan endapanion logam
bereaksi dengan hidroksida.
hidroksida sehingga
kadar CrHal yang
dan Cu nya sama dilakukan
menggunakan AAS.untuk Setelah logamendapan
membentuk berat mengendap,
logam maka kan-
hidroksida.
analisisHal
kadaryang
Cu pada
samapH dilakukan
8, 9, 10, dan 11.
untuk dungan logam berat
Setelah berat mengendap,
dalam air limbah
maka akan
kan-
Prosedurkadar
analisis yangCu
sama diulangi,
pada pH 8, 9,tetapi larutan
10, dan 11. menjadi logam
dungan rendah, sehingga
berat dapat
dalam air dibuang
limbah akan
Ca(OH)2 0,2
Prosedur M sama
yang diganti dengan tetapi
diulangi, larutanlarutan
kapur langsung ke
menjadi perairansehingga
rendah, et al., 2011).
(Mahmooddapat dibuang
5% (b/v).
Ca(OH) pH
2 0,2 presipitasi
M diganti yang
dengan digunakan
larutan kapur langsungSampel limbah
ke perairan cair yang
(Mahmood diambil
et al., 2011).
adalah
5% pH pH
(b/v). optimal yang didapatkan
presipitasi pada
yang digunakan adalah sampel
Sampel yang sudah
limbah tidak
cair dipakai
yang lagi
diambil
percobaan
adalah pHdengan larutan
optimal yangCa(OH) 2 0,2 M.
didapatkan pada dan hanya
adalah sampeldikumpulkan di pinggir
yang sudah tidak dipakai per-
lagi
percobaan dengan larutan Ca(OH)2 0,2 M. sawahan
dan maupun
hanya di pinggiran
dikumpulkan perumahan
di pinggir per-
HASIL DAN PEMBAHASAN penduduk maupun
sawahan tanpa dilakukan treatment.
prosesperumahan
di pinggiran
HASILProses presipitasi terutama tergan-
DAN PEMBAHASAN Kadar awaltanpa
penduduk logam Cu dalam
dilakukan sampel
proses limbah
treatment.
tung pada 2 faktor,
Proses yaitu konsentrasi
presipitasi logam
terutama tergan- cair sebelum
Kadar dilakukan
awal logam proses
Cu dalam presipitasi
sampel limbah
dan pH
tung padalarutan. Logam
2 faktor, yaitu berat sangat logam
konsentrasi stabil ditunjukkan
cair sebelumpada Tabel 1. proses presipitasi
dilakukan
dalam
dan pHsuasana
larutan.asam sehingga
Logam beratterlarut
sangat dalam
stabil ditunjukkan pada Tabel 1.
dalam suasana asam sehingga terlarut dalam
Tabel 1. Kadar Cu sebelum Perlakuan Presipitasi
No 1.Sampel
Tabel Pengulangan
Kadar Cu ke- Kadar
sebelum Perlakuan Cu (ppm)
Presipitasi Kadar Rata-Rata (ppm) pH Awal
I 28243,558
No Sampel Pengulangan ke- Kadar Cu (ppm) Kadar Rata-Rata (ppm) pH Awal
1. A II 27744,891 28132,7430 0,8
I 28243,558
III 28409,780
1. A II 27744,891 28132,7430 0,8
I 11122,652
III 28409,780
2. B II 10956,430 11233,4670 1,5
I 11122,652
III 11621,319
2. B II 10956,430 11233,4670 1,5
I 1743,910
III 11621,319
3. C II 1777,155 1766,0730 10,3
I 1743,910
III 1777,155
3. C II 1777,155 1766,0730 10,3
III 1777,155 55
55
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

Tabel 1 menunjukkan kadar Cu dikarenakan endapan Cu(OH)2 yang dihasil-


sangat pekat,
Tabel bahkan jauh melebihi
1 menunjukkan ambang
kadar Cu kan dari proses
dikarenakan presipitasi
endapan Cu(OH)2 larut
yang kembali
dihasil-
batas
sangatyang ditetapkan
pekat, pemerintah
bahkan jauh melebihisebesar
ambang2 sebagai
kan dariionproses
kompleks akibat larut
presipitasi penambahan
kembali
ppm
batas (Anonim, 1998),pemerintah
yang ditetapkan sehingga diperlukan
sebesar 2 larutan
sebagai basa, sehingga akibat
ion kompleks logam penambahan
Cu kembali
2+
pengolahan lebih1998),
ppm (Anonim, lanjutsehingga
sebelumdiperlukan
limbah ada dalam
larutan larutan
basa, sebagai
sehingga logam Cu .kembali
ion Cu Reaksi
dibuang
pengolahanke lebih
perairan.
lanjutSampel A dan
sebelum B
limbah pengendapan yang sebagai
ada dalam larutan ion Cu2+. Reaksi
terjadi adalah:
mempunyai
dibuang ke pH asam karena
perairan. Sampelkemungkinan
A dan B Cu2+ (aq) yang
pengendapan + 2 OH -
(aq)adalah:
terjadi Cu(OH)2 (s)
2+ 2+
larutan limbah
mempunyai pHtersebut dicampurkan
asam karena dengan
kemungkinan Proses
Cupresipitasi OH- (aq)
(aq) + 2 Cu menggunakan
Cu(OH)larutan
2 (s)

larutan limbah
HCl yang digunakan
tersebut untuk mencuci
dicampurkan dengan Ca(OH) Cu2+ menggunakan
2 0,2 M menghasilkan
Proses presipitasi endapanlarutan
yang
barang-barang kerajinan
larutan HCl yang perak.
digunakan pH sampel
untuk C
mencuci berwarna biru,
Ca(OH)2 0,2 M yaitu endapan endapan
menghasilkan tembagayang
(II)
10,3 (basa) sehingga
barang-barang tidak
kerajinan mungkin
perak. dilaku-
pH sampel C hidroksida (Vogel,
berwarna biru, 1985). Pada
yaitu endapan proses
tembaga (II)
kan
10,3 proses presipitasitidak
(basa) sehingga menggunakan larutan
mungkin dilaku- presipitasi
hidroksida terjadi pembentukan
(Vogel, koloidproses
1985). Pada yang
basa
kan (Ca(OH) 2 maupun larutan
proses presipitasi kapur. larutan
menggunakan mengikat Cu2+ pembentukan
presipitasi terjadi dan akan koloid
mengendap
yang
2+
Pengaruh
basa (Ca(OH) meningkatnya
2 maupun pH larutan
larutan kapur. menghasilkan dan2 karena
mengikat CuCu(OH) akan adanya gaya
mengendap
terhadapPengaruh
penurunan kadar Cu dalam
meningkatnya pH sampel
larutan gravitasi (Andaka,
menghasilkan 2008).
Cu(OH) Kadaradanya
2 karena Cu setelah
gaya
dapat dilihat
terhadap pada Tabel
penurunan kadar2.Cu
Kadar Cusampel
dalam dalam perlakuan presipitasi
gravitasi (Andaka, dapat
2008). dilihat
Kadar pada
Cu setelah
sampel mengalami
dapat dilihat penurunan
pada Tabel dibandingkan
2. Kadar Cu dalam Gambar
perlakuan1. presipitasi dapat dilihat pada
kadar
sampel awalnya.
mengalamiEndapan
penurunanCu(OH)2 akan
dibandingkan GambarTabel
1. 2 dan Gambar 1 menunjukkan
terbentuk seiring dengan
kadar awalnya. Endapanmeningkatnya pH
Cu(OH)2 akan bahwa Tabel
kondisi2 dan
pH optimal
Gambar presipitasi pada
1 menunjukkan
larutan.
terbentukKadar Cudengan
seiring dalam sampel cenderung
meningkatnya pH percobaan ini adalah
bahwa kondisi pH 8, karena
pH optimal padapada
presipitasi pH
mengalami penurunan
larutan. Kadar sampai
Cu dalam pHcenderung
sampel 8, tetapi 8percobaan
didapatkan kadar Cu
ini adalah pH yang paling
8, karena kecil.
pada pH
ketika pH sampel
mengalami ditingkatkan
penurunan sampai pHlagi, maka
8, tetapi Hal tersebut berarti
8 didapatkan kadar banyak Cu2+ kecil.
Cu yangionpaling yang
2+
kadar
ketika logam Cu kembali
pH sampel meningkat.
ditingkatkan lagi,Hal ini
maka mengendap
Hal tersebutpada pHbanyak
berarti 8 sehingga kadar
ion Cu Cu
yang
kadar logam Cu kembali meningkat. Hal ini mengendap pada pH 8 sehingga kadar Cu
Tabel 2. Kadar Rata-Rata Cu setelah Presipitasi dengan Larutan
Ca(OH)2 0,2 M pada Berbagai Variasi pH
Tabel 2. Kadar Rata-Rata Cu setelah Presipitasi dengan Larutan
Kadar Cu (ppm)
No Ca(OH)pH 2 0,2 M pada Berbagai Variasi pH
Sampel A Sampel B
Kadar Cu (ppm)
1.
No 7
pH 0,1168 0,6298
Sampel A Sampel B
2. 8 0,0915 0,4085
1. 7 0,1168 0,6298
3. 9 0,1555 0,5998
2. 8 0,0915 0,4085
4. 10 0,4040 0,6193
3. 9 0,1555 0,5998
5. 11 3,3320 0,6980
4. 10 0,4040 0,6193
5. 11 3,3320 0,6980

56
56
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)
Penggunaan Metode Presipitasi (Chanel Tri Handoko dkk)

3.5
Sampel A
3.5
3.0
Sampel A

(ppm)(ppm) 3.0
2.5

2.5
2.0
Konsentrasi

2.0
1.5
Konsentrasi

1.5
1.0
Sampel B
1.0
0.5
Sampel B
0.5
0.0

0.0 7 8 9 10 11
pH
7 8 9 10 11

Gambar 1. Kadar Cu setelah


pH Perlakuan Presipitasi

Gambar 1. Kadar Cu setelah Perlakuan Presipitasi


dalam larutan menjadi sangat kecil. Oleh A0 = kadar awal Cu (ppm)
karena
dalam itu, pH 8menjadi
larutan diterapkan untukkecil.
sangat perlakuan
Oleh At0 == kadar
kadar akhir
awal Cu (ppm)
presipitasi
karena itu, menggunakan larutan
pH 8 diterapkan untukkapur 5%.
perlakuan At = Tabel 3 menunjukkan
kadar akhir Cu (ppm) bahwa larutan
Kadar
presipitasi Rata-Rata larutan
menggunakan Cu setelah
kapur Presi-
5%. kapur 5% juga3 dapat
Tabel menurunkan
menunjukkan kadar
bahwa Cu
larutan
pitasi dengan
Kadar Larutan Kapur
Rata-Rata Cu 5% pada Presi-
setelah pH 8 secara signifikan
kapur 5% jika menurunkan
juga dapat dibandingkankadar
dengan
Cu
ditunjukkan
pitasi denganpada TabelKapur
Larutan 3. 5% pada pH 8 kadar
secara awal sampel.
signifikan jika Persentase penurunan
dibandingkan dengan
Persentase
ditunjukkan penurunan
pada Tabel 3. kadar Cu dalam kadar Cu untuk
awal sampelPersentase
sampel. A sebesar penurunan
99,9977%
sampel Persentase
dapat dihitung dengankadar
penurunan menggunakan
Cu dalam dan
kadaruntuk sampel
Cu untuk B sebesar
sampel 99,9958%.
A sebesar Hal
99,9977%
rumus:
sampel dapat dihitung dengan menggunakan tersebut
dan untukmengindikasikan bahwa
sampel B sebesar metodeHal
99,9958%. ini
rumus:      efektif
tersebutdigunakan untuk menurunkan
mengindikasikan kadar
bahwa metode ini

  Cu pada
efektif limbah untuk
digunakan cair menurunkan
industri perak di
kadar
dengan   

dengan Cu pada limbah cair industri perak di

Tabel 3. Kadar Rata-Rata Cu setelah Presipitasi dengan Larutan Kapur 5% pada pH 8


No 3. Kadar
Tabel SampelRata-Rata
Pengukuran ke- Presipitasi
Cu setelah Kadar Cudengan
(ppm) Larutan
Rata-Rata
Kapur(ppm)
5% pada%pH
Penurunan
8
I 0,673
No Sampel Pengukuran ke- Kadar Cu (ppm) Rata-Rata (ppm) % Penurunan
1. A II 0,644 0,6583 99,9977%
I 0,673
III 0,658
1. A II 0,644 0,6583 99,9977%
I 0,455
III 0,658
2. B II 0,484 0,4697 99,9958%
I 0,455
III 0,470
2. B II 0,484 0,4697 99,9958%
III 0,470
57
57
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

Kotagede. Metode ini sangat sederhana, Anonim. 1998. Baku Mutu Limbah Cair
Kegiatan Industri di Propinsi Daerah
membutuhkan biaya ini
Kotagede. Metode yangsangat
relatif sederhana,
kecil, dan Anonim. 1998. Baku Mutu Limbah Cair
Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan Industri di Propinsi Daerah
bahan-bahan
membutuhkanyang
biayadigunakan juga
yang relatif mudah
kecil, dan
Istimewa
Ayres, David Yogyakarta.
M., Davis, Allen P. & Gietka,
didapatkan
bahan-bahansehingga harapannyajuga
yang digunakan metode ini
mudah Paul M.. 1994. Removing heavy metals
Ayres, David M., Davis, Allen P. & Gietka,
dapat diaplikasikan
didapatkan sehinggadiharapannya
masyarakat.metode ini from wastewater. University of Mary-
Paul M.. 1994. Removing heavy metals
land: Engineering Research Center
dapat diaplikasikan di masyarakat. from wastewater. University of Mary-
Report.
land: Engineering Research Center
KESIMPULAN Report.
Erdem, E., Karapinar, N. & Donat, R. 2004.
pH optimal presipitasi untuk menurun-
KESIMPULAN The removal of heavy metal cations by
Erdem, E., Karapinar, N. & Donat, R. 2004.
kan kadar logam presipitasi
pH optimal Cu adalahuntuk
8. Kadar Cu
menurun- natural zeolite. Journal of Colloid and
The removal of heavy metal cations by
Interface Science. 280: 309314.
setelah perlakuan
kan kadar presipitasi
logam Cu adalah menggunakan
8. Kadar Cu natural zeolite. Journal of Colloid and
Interface
Giyatmi, Science.
Kamal, 280:&309314.
Zaenul Melati, Dama-
larutan
setelah kapur 5% pada
perlakuan pH 8 adalah
presipitasi 0,6583
menggunakan
jati. 2008. Penurunan Kadar Cu, Cr, dan
ppm
larutanuntuk
kapursampel A pH
5% pada dan8 adalah
0,4697 0,6583
untuk Giyatmi, Kamal, Zaenul & Melati, Dama-
Ag dalam limbah cair industri perak di
jati. 2008. Penurunan Kadar Cu, Cr, dan
sampel B. Jika dibandingkan dengan untuk
kadar kotagede setelah diadsorpsi dengan
ppm untuk sampel A dan 0,4697 Ag dalam limbah cair industri perak di
tanah liat dari daerah Godean. Seminar
awal CuB.
sampel untuk
Jikasampel A sebesar
dibandingkan 28132,7430
dengan kadar kotagede setelah diadsorpsi dengan
Nasional IV SDM Teknologi Nuklir
tanah liat dari daerah Godean. Seminar
ppm dan untuk
sampel B sebesar 11233,467 ppm, Yogyakarta, 25-26 Agustus 2008. Hal.
awal Cu sampel A sebesar 28132,7430 Nasional IV SDM Teknologi Nuklir
99-106.
maka metode
ppm dan presipitasi
sampel menggunakan
B sebesar 11233,467larutan
ppm, Yogyakarta, 25-26 Agustus 2008. Hal.
99-106.V.J., Loizidou, M.D. & Grigoro-
Inglezakis,
kapur efektif presipitasi
maka metode digunakan menggunakan
untuk menurunkan
larutan poulou, H.P. 2003. Ion exchange of
Inglezakis, V.J., Loizidou, M.D. & Grigoro-
kadar
kapur Cu.
efektif digunakan untuk menurunkan Pb2+, Cu2+, Fe3+ and Cr3+ on natural
poulou, H.P. 2003. Ion exchange of
clinoptilolite: Selectivity determination
Endapan
kadar Cu. yang dihasilkan pada Pb2+, Cu2+, Fe3+ and Cr3+ on natural
and influence of acidity on metal
clinoptilolite: Selectivity determination
proses presipitasi
Endapan akanyanglebih bermanfaatpada
dihasilkan jika uptake. Journal of Colloid and Interface
and influence of acidity on metal
Science. 261 (1): 49-54.
digunakan sebagaiakan
proses presipitasi campuran beton dengan
lebih bermanfaat jika uptake. Journal of Colloid and Interface
Science.B.M.,
Mahmood 261 (1): 49-54.
Abid, Balasim A. & Al-
perbandingan tertentu,
digunakan sebagai sehingga
campuran tidak
beton me-
dengan
Shuwaiki, Najah M. 2011. Removal of
nimbulkan masalah
perbandingan baru.sehingga tidak me-
tertentu, Mahmood B.M., Abid, Balasim A. & Al-
heavy metals using chemicals precipi-
Shuwaiki, Najah M. 2011. Removal of
nimbulkan masalah baru. tation. Eng.& Tech. Journal. 29 (3):
heavy metals using chemicals precipi-
595-612.
tation. Eng.& Tech. Journal. 29 (3):
DAFTAR PUSTAKA
Palar,595-612.
H. 1994. Pencemaran dan toksikologi
DAFTARGanjar.
Andaka, PUSTAKA 2008. Penurunan kadar logam berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Palar, H. 1994. Pencemaran dan toksikologi
tembaga pada limbah cair industri
Andaka, Ganjar. 2008. Penurunan kadar logam
Vogel. berat.
1985. Jakarta:
Analisa Rineka Cipta.
anorganik kuantitatif
kerajinan perak dengan presipitasi
tembaga pada limbah cair industri makro dan semi mikro. London: Long-
menggunakan natrium hidroksida. Jur- Vogel. 1985. Analisa anorganik kuantitatif
kerajinan perak dengan presipitasi man Scientific & Technical.
nal Teknologi. 1 (2): 127-134. makro dan semi mikro. London: Long-
menggunakan natrium hidroksida. Jur-
nal Teknologi. 1 (2): 127-134. man Scientific & Technical.

58
58

Anda mungkin juga menyukai