Aneka Tarian Daerah Di Indonesia 1. Tarian Bedhaya Ketawang Dari Daerah Jawa Tengah
Aneka Tarian Daerah Di Indonesia 1. Tarian Bedhaya Ketawang Dari Daerah Jawa Tengah
Tarian tradisional daerah yang pertama yaitu Bedhaya Ketawang. Nama tarian ini berasal dari
dua suku kata yang berbeda. Setiap kosakatanya juga mengandung arti yang berbeda yakni
bedhaya yang memiliki arti penari wanita sedangkan ketawang artinya langit. Apabila dua
suku kata tersebut disatukan maka makna yang dimaksud adalah penari wanita yang berasal dari
istana langit.
Biasanya tarian bedhaya ketawang di pertunjukkan hanya untuk acara resmi dengan tujuan
menghibur pada hadirin. Untuk sejarah dari tarian bedhaya ketwang ini bercerita tentang
hubungan Ratu Kidul atau yang biasa kita sebut sebagai Nyai Roro Kidul.
Tarian Gambyong merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Surakarta. Pada
awalnya tarian gambyong merupakan tarian rakyat untuk memeriahkan suasane ketika musim
panen padi. Namun untuk saat ini tarian gambyong juga dipakai untuk acara sakral dan sekaligus
sebagai penghormatan kepada tamu.
Untuk sejarahnya, nama Gambyong ini diambil dari salah satu nama penari wanita jaman dulu
yakni Sri Gambyong. Penari wanita tersebut memiliki suara emas dan tubuh yang lentur
sehingga dengan kedua bakat yang dimilkinya, nama Gambyong bisa cepat terkenal dan diminati
oleh banyak orang.
Pada awalnya tarian tradisional saman dari Aceh merupakan tarian etnis Suku Gayo. Dimana
Suku Gayo ini merupakan ras tertua di pesisir Aceh pada masa itu. Pada mulanya Tarian Saman
bertujuan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Seiring berjalannya waktu,
saat ini Tarian Saman bersifat hiburan dan lebih sering dibawakan untuk mengisi festival
kesenian bahkan sampai ke luar negeri.
Berdasarkan dari beberapa referensi menyebutkan bahwa Tarian Saman pertama kali didirikan
dan dikembangkan oleh seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo Aceh Tenggara Syaikh
Saman.
Beliau merupakan seorang seniman dalam bidang seni lukis yang berasal dari negara Jerman.
Mereka berdualah yang memiliki peran penting dalam berkembangnya Tarian Kecak sampai
terkenal seperti saat ini.
Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional daerah yang berasal dari Gowa,
Sulawesi Selatan. Tarian Kipas Pakarena dimainkan oleh para penari perempuan ataupun laki-
laki dengan mengenakan busana adat Miangkabau. Mereka menari dengan gerakan yang khas
Minangkabau serta menggunakan kipas sebagai atribut untuk menarinya.
Tarian Kipas Pakarena termasuk salah satu tarian tradisional daerah yang cukup ternama di
Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa. Tarian Kipas Pakarena juga sering dimainkan pada
berbagai acara-acara hiburan maupun yang bersifat adat, bahkan tarian ini juga sebagai salah satu
daya tarik tersendiri untuk wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Gowa.
Pada umumnya sebuah tarian tradisional akan mengangkat dari kisah-kisah legenda yang ada di
masyarakat lokal hingga kejadian situasional di dalam sebuah tatanan kehidupan masyarakat itu
sendiri. Tari Nandak Ganjena adalah salah satu tarian tradisional yang cukup kondang, kreasi
dari masyarakat Betawi atau yang kita kenal dengan nama Jakarta.
Artikulasi dari tarian Nandak Ganjen apabila ditinjau berdasarkan dari nama tarian tersebut
berasal dari dua suku kata yang berbeda yakni Nandak dalam bahasa Betawi maksutnya ialah
8. Tarian Serimpi, Tarian Tradisional Daerah di Indonesia dari Yogyakarta
Salah satu tarian tradisional daerah Yogyakarta yang sangat terkenal ialah tarian Serimpi.
Biasanya tarian ini di bawakan oleh empat orang perempuan berparas cantik nan anggun. Lemah
gemulai pada setiap gerakan yang dilakukan oleh para penari menggambarkan kesopanan dan
perilaku santun yang dimiliki oleh masyarakat sekitar.
Berdasarkan sejarah yang umum diketahui, Tarian Serimpi ini telah ada sejak zaman kejayaan
Kerajaan Mataran ketika dipimpim oleh Sultan Agung. Pada saat itu Tarian Serimpi merupakan
tarian sakral yang hanya dipertunjukkan pada lingkungan Keraton Yogyakarta saat ada acara
resmi kenegaraan atau peringatan kenaikan tahta pada Sultan. Sehingga para penarinya pun
merupakan orang-orang tetentu yang telah dipilih oleh keluarga Kerajaan.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di
persandingkan.