Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN

RAPAT LOKAKARYA MINI BULANAN PUSKESMAS


TAHUN 2013

1. Pendahuluan

Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia


serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, peningkatan kesejahteraan
keluarga dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup sehat. Puskesmas sebagai unit organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan
dan mem- berikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.

Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah meningkatkan pelayanan


kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu, dan berkeadilan serta berbasis bukti
dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif. Untuk kepentingan tersebut
perlu peningkatan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, ada indikasi meningkatnya permintaan (


Demant ) atau tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, fasilitas kesehatan termasuk puskesmas
perlu secara terus-menerus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, serta adanya pembinaan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi /
kabupaten / kota.

Oleh karena itu, puskesmas dan jaringan harus selalu dapat merespon perkembangan
masalah kesehatan yang terjadi (tren penyakit) dan berkembang ditengah masyarakat
di wilayah kerja UPTD Kesehatan Perawatan Sungai Buluh. Salah-satu sarana yang
ada adalah melalui rapat lokakarya mini puskesmas yang dilaksanakan secara rutin
setiap bulan.

2. Tujuan.
Mengetahui permasalahan kesehatan yang berkembang pada masyarakat
Mengetahui hambatan-hambatan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, baik di pustu atau poskesdes
Melalakukan evaluasi pelaksanaan program atau RUK pada bulan sebelumnya
Membuat rencana tindak-lanjut program dalam RUK bulanan
3. Lingkup Kegiatan

Mempersiapkan data-data baik data dasar UPTD Kesehatan, hasil cakupan bulan
sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes.

4. Peserta

Peserta lokakarya mini UPTD Kesehatan adalah seluruh staf induk, pustu, dan
poskesdes, sebanyak 48 orang, dengan rincian sebagai berikut :
a. Puskesmas induk : 40 orang
b. Puskesmas pembantu : 2 orang
c. Poskesdes / Bides : 6 orang

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan : pkl. 09.30 WIB s/d selesai


Tempat pelaksanaan : Ruang rapat UPTD Kesehatan

6. Keluaran (Output)

Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi pelaksanaan program bulan ini dan
rencana tindak-lanjut program bulan akan datang.

7. Hasil (Outcome)

Tersedianya data RUK bulan berikutnya.

8. Pembiayaan

Biaya kegiatan rapat lokakarya mini puskesmas di UPTD Kesehatan Perawatan Sungai
Buluh berasal dari dana bantuan operasional kesehatan ( BOK ) puskesmas sebesar
Rp 950.000,- (Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah).

Sungai Buluh, 30 April 2013


Ka. UPTD Kesehatan Perawatan Sungai Buluh
Kecamatan Singingi Hilir

TTD

ASNAWI A.,S.Sos.,M.Si.
NIP. 19690817 200701 1 013
KERANGKA ACUAN PROGRAM UNGGULAN "PUSKESMAS SAHABAT
REMAJA" PUSKESMAS NGAWEN

1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual, namun remaja
belum mempunyai kematangan dan kedewasaan dalam bertindak, sehingga kondisi ini
sering mendorong perilaku remaja yang tidak sehat antara lain penyalahgunaan
narkoba, pergaulan bebas dan bahkan kriminalitas.
Jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia yang dilaporkan hingga Juni 2012 HIV
mencapai 86.762 dan AIDS mencapai 32.103 dengan jumlah kematian 5.623 jiwa.
Hasil survei terakhir di 33 provinsi pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilaporkan 63% remaja di
Indonesia pada usia antara SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual
pranikah, ironisnya 21% diantaranya dilaporkan melakukan aborsi. Persentase remaja
yang melakukan hubungan seksual pranikah tersebut mengalami peningkatan
dibanding tahun-tahun sebelumnya (Kapan Lagi, 2008)

2. Pengertian
Puskesmas Sahabat Remaja adalah : pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
remaja melalui pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi psikologis remaja dan
peka terhadap kebutuhan yang terkait dengan kesehatan remaja.

3. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan remaja melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan
perilaku tentang kesehatan remaja
Melaksanakan program pelayanan kesehatan remaja di Puskesmas dan jaringannya
sesuai standart pelayanan

4. Sasaran
Remaja usia 10 tahun 19 tahun dan belum menikah ( Definisi WHO )
Sasaran dibagi dalam 2 kategori :
Remaja di sekolah
Remaja di luar sekolah

5. Ruang lingkup kasus kesehatan remaja


- Abortus
- Pernikahan dini
- Anemia
- Obesitas

6. Pelaksana
No Nama Petugas Jabatan
1. Sri Ginarti, Am.Keb. Penanggungjawab Program Kesehatan
Remaja
2. Endang Suprihatin, Koordinator Program KIA
Am.Keb
3. dr.Hari Subagyo Dokter Umum
4. M.Nasir, Am.Kep Penanggungjawab Program UKS
5. Utami Dewi N,S.Gz. Penanggungjawab Program Gizi
6. Bidan desa Pembina Desa
7. ( Terlampir ) Konselor Sebaya
7. Tempat Kegiatan
1) Dalam Gedung Puskesmas dan jaringannya
2) Luar gedung puskesmas dan jaringannya :
Institusi pendidikan : melalui kegiatan UKS
Karang taruna / remaja desa

8. Rincian kegiatan
1) Konseling kesehatan reproduksi remaja
2) Konseling gizi
3) Konseling permasalahan remaja pada umumnya

9. Indikator Keberhasilan.
1) Menurunnya angka kehamilan wanita pada usia remaja.
2) Menurunnya angka kematian bayi dan ibu serta bayi BBLR sebagai akibat kehamilan
pada usia remaja muda.
3) Meningkatnya status kesehatan remaja dengan menurunnya gangguan kesehatan
reproduksi, gangguan kesehatan mental dan penyalahgunaan obat / zat adiktif.
4) Meningkatnya pelayanan kesehatan remaja mulai dari tingkat keluarga sampai ke tingkat
profesional baik oleh pemerintah maupun swasta
5) Meningkatnya peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan remaja.

Adapun kegiatan yang sudah ada di Puskesmas Ngawen untuk Program KRR adalah
1) Lounching Puskesmas Sahabat Remaja.
Di laksanakan pada tanggal 11 Juni 2014 di Aula Puskesmas Ngawen yang di hadiri
oleh :
Guru BP SMP dan SMK di wilayah puskesmas Ngawen.
Ketua karang taruna desa sekecamatan Ngawen.
Pembina desa sekecamatan Ngawen
Dan semua pemegang program di Puskesmas Ngawen.
Dengan Narasumber dari Dinkes Klaten
yaitu Bp. Herlambang Sasmita Aji S. Kep Ns M.Kes
.
2) Pembentukan Konselor Sebaya
Di laksanakan pada tanggal 29 Oktober 2014 yang di hadiri oleh :
Guru BP SMP dan SMKN di Kec. Ngawen
2 orang siswa putra dan putri SMP dan SMK di Kecamatan Ngawen.
Pembina desa Sekecamatan Ngawen,
Semua pemegang program di Puskesmas.Ngawen
Pada acara itu telah terbentuklah Konselor Sebaya. Yang di beri nama
BELIA SAHABAT KITA
Dengan kepengurusan :
1. Ketua : M.Zulkifli Azis Aji (SMKN 2 Klaten )
2. Sekretaris : Dinda Ayu Dia Dewi H ( SMKN 2 Klaten )
3. Bendahara : Klarisa Fitri A A ( SMP AL Islam )

Dan jumlah konselor sebaya adalah 20 orang.


Dan kegiatan selanjutnya setelah terbentuk Konselor sebaya,akan di adakan
pertemuan rutin yang di sesuaikan dengan kalender pendidikan sekolah.
kerangka acuan program yanmed

KERANGKA ACUAN

I. I. PENDAHULUAN
Pengembangan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan nasional adalah meningkatkan
kesadaran, kamauan dan kemampuan hidip sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggaran
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Keberhasilan pembangunan, Khususnya dibidangkesehatan antara lain ditandai
dengan angka kematian ibu dan angka kematian bayi telah berhasil diturunkan dan sementara umur
harapan ibu rata-rata meningkat secara bermakna. Di Jawa Tengah angka kematian ibu 252/100.000 KH
(2005), angka kematian bayi 39/1000 KH (2005), semntara umur harapan hidup rata-rata meningkat dari
65 th pada tahun 2000 menjadi 67,8 tahun 2005 (Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah)
Seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya pendidikan masyarakat dalam
era globalisasi ini puskesmas dituntut untuk menyediakan pelayanan yang bermutu.
Puskesmas dapat dikatakan telah bermutu apabila dalam melayani masyarakat telah
sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan dan pelanggan merasa puas. Sesuai atau
tidaknya puskesmas melaksanakan standar selama ini dilakukan dengan menghitung Compliance Rate
bagi puskesmas yang telah melaksanakan Quality Insurence (QA). NAmun bagi puskesmas yang belum
melaksanakan QA bias dilakuakn dengan menyebarkan angket kepuasan pelanggan, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa sampai saat ini terdapat berbagai keragaman mutu pelayanan di puskesmas.
Sehubungan dengan hal tersebutdan mengacu pada pola penilaian akreditsai rumah
sakit diterapkan pula penilaian akreditasi untuk puskesmas. Adapun rangkaian kegiatan akreditasi
puskesmas meliputi : penilaian akreditasi puskesmas terhadap 7 pokja yang ada ; admen, yanmed, KIA /
KB, promkes, P2, kesling, gizi.
Pokja yanmed merupakan salah satu pokja di puskesmas yang dapat di katakana sebagai wajah
puskesmas, karena meliputi pelayanan medik dasar yang dimulai dari loket, pemeriksaan kesehatan di
PU, laborat, obat, sampai dengan pelayanan selesai.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat
2. Meningkatkena kepuasan pelanggan/ konsumen puskesmas.

b. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan program-program sesuai dengan standart akreditasi puskesmas.
2. Melaksanakan pembenahan administrasi dan sistim manajemen puskesmas.
3. Membuat komitmen yang diikuti dan di patuhi oleh seluruh staf anggota pokja yanmed dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas

III. SASARAN
Sasaran kegiatan di pokja yanmed, meliputi :
a. Unit yang ada pada pokja yanmed :
-loket
-PU
-laborat
-obat
b. Seluruh staf pokja yanmed terlibat sebagai pelaku implementasi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-
masing.
c. Semua sarana dan prasarana di lingkup pokja yanmed

IV. KEGIATAN
Kegiatan di pokja yanmed mendapat alokasi dana untuk :
1. Pemenuhan alat tulis kantor untuk kelengkapan dokumen, pembuatan SOP, data dinding, data
publikasi, dan papan informasi.
2. Pemenuhan kebutuhan untuk kelengkapan sarana dan prasarana penunjang.
3. Biaya studi banding untuk pemenuhan dan pemantapan kinerja pokja

V. WAKTU PELAKSANAAN
Dimulai sejak diberikan SK tentang pembentukan Tim Akreditasi Puskesmas yang terdiri dari 7 pokja,
didalamnya termasuk pokja yanmed

VI. BIAYA
a. Belanja BAhan Bakar Minyak/Gas untuk studi banding
-
b. Belanja ATK
-
c. Belanja Cetak dan penggandaan
-

d. Belanja Pemenuhan sarana dan prasarana


-

VII. OUT PUT


1. Pelaksanaan kegiatan di pokja yanmed sesuai dengan standart akreditasi puskesmas
2. Ada komitmen dari petugas di pokja yanmed puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan yang terbaik.
Kerangka Acuan Pelatihan Dokter Kecil UPTD Puskesmas Boyolali 1.
Oleh: Sawitri Nur Handayani, SGz
Nutrisionis di UPTD Puskesmas Boyolali I

Beberapa dekade mendatang generasi emas Indonesia diharapkan dapat dibangun melalui
pendidikan ahklak dan kesadaran generasi anak saat ini terhadap masalah gizi dan kesehatan. Sasaran
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada kelompok/populasi umur tertentu
sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan kesehatan
dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang (dr.
Awi Muliadi, 2015).
Beberapa hal yang melatar belakangi program ini antara lain, populasi anak usia sekolah yang
mencapai 30% dari jumlah penduduk (Depkes, 2008), kegiatan lintas sektoral terlaksana dengan lancar
karena terorganisir dengan baik di institusi-institusi sekolah, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang
diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada diberikan pada usia yang sudah agak terlambat, masalah
kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi, anak usia sekolah
merupakan generasi penerus yang potensial dan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga
bagi negara, serta banyak kegiatan dapat diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) (dr. Awi Muliadi, 2015).
Peran anak untuk mewujudkan hal tersebut dapat disalurkan melalui program dokter kecil.
Dokter kecil atau biasa disingkat Dokcil adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan
telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Tujuan diadakannya program dokter kecil ini
adalah untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
sehingga siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya serta dapat
menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Pelatihan Dokter Kecil merupakan bagian dari program UKS yang dilakukan bekerja sama
dengan SD/MI di wilayah kerja UPTD Puskesmas Boyolali I. Program ini bertujuan memberikan
pendidikan tentang gizi, kesehatan dan kebersihan diri bagi para siswa SD dan guru sekolah. Hal ini
sejalan dengan misi UPTD Puskesmas Boyolali I untuk turut mewujudkan lingkungan sehat dan perilaku
sehat dalam upaya pencegahan penyakit sesuai dengan tujuan kesehatan.
Materi pelatihan yang diberikan berisi pengetahuan 10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik,
pengetahuan mengenai gizi, sumber energi, zat pengatur dan zat pembangun, pengukuran status gizi
serta praktik pengukuran antropometri hingga kiat-kiat bagaimana memilih jajanan yang sehat dan aman.
Untuk membuat kegiatan lebih menarik, para peserta juga memperoleh berbagai materi pendukung
seperti poster, kartu-kartu, leaflet dan dinamika kelompok.
Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan mereka mampu untuk :
1. Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan pengamatan kebersihan dan kesehatan
pribadi, pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan dan penyuluhan kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara lain distribusi obat
cacing, vitamin, dll, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan Pertama Pada Penyakit
(P3P).
3. Memperoleh pembekalan materi pelatihan, misalnya pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan
lingkungan, dll.
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah, tempat suci, WC, kamar
mandi, persediaan air bersih, tempat sampah, saluran pembuangan, termasuk upaya pemberantasan
sarang nyamuk (PSN).
5. Pencatatan dan pelaporan, antara lain pencatatan dan pelaporan kegiatan dalam BUku Harian Dokter
Kecil.
6. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang ditunjuk.
Manfaat yang diharapkan dari Program Dokter Kecil ini antara lain:
1. Bagi Dokter Kecil:
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Memiliki ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana.
c. Bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya.
d. Memiliki rasa kepedulian social
2. Bagi Peserta Didik Lainnya:
a. Ikut tergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.
3. Bagi Guru:
a. Meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas kesehatan dalam
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
4. Bagi Orang Tua Peserta Didik:
a. Meningkatkan kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri, keluarga
dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan peningkatan kesehatan anak
sekolah.
5. Bagi Masyarakat dan Lingkungannya:
a. Masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat yang diharapkan akan berdampak pada meningkatnya
kualitas lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Sumber
Direktorat Bina Kesehatan Anak, Depkes RI 2008
Pedoman Pelatihan Dokter Kecil, Direktorat Pendidikan Dasar, 2015
Dr. Awi Muliadi Wijaya, Info Kesehatan, 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KLINIK SANITASI
PUSKESMAS KESAMIRAN
TAHUN 2013

1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 162 dan pasal 163;
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat;
3. Peraturan Bupati Tegal Nomor 67 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2013.

b. Gambaran Umum Singkat


Derajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu : faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan mempunyai
pengaruh yang paling besar terhadap kesehatan masyarakat.
Sampai saat ini diketahui bahwa permasalahan penyakit yang paling banyak terdapat di
masyarakat didominasi oleh penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan.
Puskesmas mempunyai misi untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang
bermutu, merata dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk itu perlu dilakukan melalui cara membina
peran serta upaya kesehatan yang inovatif dan pemanfaatan tehnologi tepat guna.
Klinik Sanitasi merupakan suatu upaya yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan
antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada masyarakat yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan yang
dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif
dan aktif di dalam dan di luar gedung.
Konsep Klinik Sanitasi merupakan terobosan untuk memadukan ke tiga jenis upaya
kesehatan tersebut diatas dalam rangka menigkatkan derajat kesehatan masyarakat yang terpadu,
terarah dan berkesinambungan. Klinik Sanitasi bukan kegiatan pokok yang berdiri sendiri tetapi
sebagai bagian integral dari kegiatan Puskesmas yang dilaksanakan secara lintas program dan
lintas sector terkait di wilayah kerja Puskesmas.
Dengan adanya pengembangan Klinik Sanitasi diharapkan dapat memperkuat tugas dan
fungsi Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit
berbasis lingkungan dan semua persoalan yang ada kaitannya dengan kesehatan lingkungan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Hasil studi ISSDP Th. 2006, 47% masyarakat masih berperilaku buang air
besar ke sungai, sawah, kolam, kebun & tempat terbuka;
Hasil BHS, 99,20% masyarakat sudah merebus air untuk mendapatkan air
minum 47,750% masih mengandung E.coli (Bakteri dalam tinja);
Sejalan dengan MDGs tahun 2015 yaitu meningkatkan akses air minum &
sanitasi dasar secara berkesinambungan;
Angka kejadian diare tinggi (423 per 1000 penduduk);
Perlu peningkatan perilaku hidup bersih & sehat dengan perhatian di bidang
hygiene & sanitasi.

2. Kegiatan Yang Dilaksanakan


a. Uraian Kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan secara promotif, preventif dan kuratif.
b. Batasan Kegiatan
Kegiatan Klinik Sanitasi meliputi :
1) Pemberian Konseling
2) Kujungan Rumah (Inspeksi Sanitasi Perumahan dan Lingkungan);
3) Pemberian Stimulan,
4) Monitoring dan evaluasi.

3. Tujuan
a . Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaui upaya preventif,
promotif dan kuratif yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terus
menerus.
b . Tujuan Khusus
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor terkait
dalam upaya pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan
dengan memberdayakan masyarakat;
2. Menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatkan kondisi
kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat;
3. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku
masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan
sehat;
4. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui kemitraan dengan
kelembagaan dan swadaya masyarakat setempat dalam mengupayakan
dukungan dari pemerintah dan swasta.

4. Indikator Keluaran dan Keluaran


a. Indikator Keluaran
Terlaksananya perbaikan sarana sanitasi dasar terutama Perbaikan
Kesehatan Lingkungan.

b. Keluaran
Kualitas kesehatan lingkungan meningkat

5. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini berupa pemberian Konseling dengan Pasien Penyakit
Berbasis Lingkungan yg dapat rujukan dari Klinik BP dan MTBS.

6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


a. Kegiatan di Ruang Klinik Sanitasi lokasi di Puskesmas Kesamiran Kecatan
Tarub, Jadwal Kegiatan Klinik Sanitasi Setiap Hari Senen, Rabu dan Jumat;

7. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas sanitasi Puskesmas Kesamiran,
petugas sanitasi puskesmas dan juga masyarakat.

8. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan bulan Nopember
2013.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
ORIENTASI BAGI PENGELOLA KEUANGAN BOK DI PUSKESMAS
TANGGAL 24 S/D 25 MARET 2012
I. Latar Belakang

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Pemerintah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsensentrasi dan Tugas
Pembantuan
6. Permenkeu Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam
Pelaksanaan APBN;
7. Permenkeu Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik
Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/ Satuan Kerja;
8. Permenkeu Nomor 58/PMK.05/2007 tentang Pembentukan Rekening Pemerintah
pada Kementerian Negara/Lembaga;
9. Permenkeu Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;
10. Permenkeu Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
11. Permenkeu Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tatacara Penatausahaan dan
Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja;
12. Permenkeu Nomor 170/PMK.05/2010 tentang penyelesaian tagihan atas beban
APBN pada satuan kerja.
13. Perdirjen Nomor Per-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran
atas Beban APBN;
14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: PER-47/PB/2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara
Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja.
15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 11/PB/2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara.

B. Gambaran Umum

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1, memberikan jaminan bahwa setiap


orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Oleh karenanya dalam rangka mewujudkan
amanat tersebut, Pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan inovatif, pengadaan sarana dan
prasarana penunjang termasuk tersedianya biaya operasional. Dukungan pemerintah dalam
bentuk dana seperti Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bagi Puskesmas sebagai kegiatan
inovatif di samping kegiatan lainnya seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan
Jaminan Persalinan (Jampersal).

Penyaluran dana BOK merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah dalam
pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat khususnya dalam meningkatkan upaya
kesehatan promotif dan preventif guna tercapainya target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs
Bidang Kesehatan tahun 2015.

Ruang lingkup BOK tahun 2012 mengalami perluasan dengan adanya penambahan
lingkup kegiatan untuk upaya kesehatan lain yang sesuai dengan risiko maupun masalah
kesehatan utama di Kabupaten/Kota dan Puskesmas, termasuk untuk upaya promotif dan
preventif dalam kesehatan haji, kesehatan indera, kesehatan usia lanjut, kesehatan jiwa,
kesehatan kerja, kesehatan olahraga, kesehatan tradisional dan lain lain.

Orientasi Bagi Pengelola Keuangan BOK di Puskesmas merupakan kegiatan yang


sangat penting untuk dilaksanakan guna mengatasi berbagai kendala yang timbul dalam
pelaksanaan BOK tahun 2012, demi tercapainya target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs
Bidang Kesehatan tahun 2015.

2. Tujuan

1. Tujuan Umum

Pembinaan Manajemen BOK Puskesmas Tahun Anggaran 2012.

2. Tujuan Khusus

a. Merumuskan persepsi yang sama antara Pengelola BOK Kabupaten dengan pengelola Keuangan
BOK di Puskesmas dalam memahami Juknis BOK tahun 2012.

b. Memberikan informasi tentang Mekanisme Pencairan dan Pengeluaran dana BOK, Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban Keuangan, Teknik Pembukuan dan Sistem Pelaporan dana BOK.

3. Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu :

Hari / Tanggal : Sabtu s/d Minggu / 24 s/d 25 Maret 2012

Waktu : Jadwal terlampir

Tempat : Aula Wisma Tirta Kencana

Jl. Kajaoladiddong No. Watampone

4. Peserta

a. Kriteria Peserta

Peserta pertemuan dalam rangka Orientasi Bagi Pengelola BOK di Puskesmas TA. 2012 adalah
Pengelola Keuangan BOK Puskesmas dari 36 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bone.

b. Jumlah Peserta

Jumlah peserta sebanyak 36 orang dengan perincian seperti terlampir.

5. Pemateri

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone

2. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone

3. Kabid Kasmas-Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Bone

4. Kasi Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Bone

5. Pengelola BOK Prov. Sul-Sel

6. Metode

Cerama, Tanya jawab, diskusi.

7. Jadwal Kegiatan (terlampir)

8. Pembiayaan

Pembiayaan kegiatan pertemuan dalam rangka Orientasi Bagi Pengelola BOK di Puskesmas TA.
2012 dibiayai oleh DIPA TP BOK 2012 SATKER DINKES KAB. BONE.

9. Out Put

Penilaian keberhasilan kegiatan ditinjau dari beberapa aspek penilaian, diantaranya :

1. Kehadiran jumlah peserta diharpkan hadir semua yaitu 36 orang.

2. Adanya persepsi yang sama antara Pengelola BOK Kabupaten (Dinas Kesehatan) dengan
pengelola BOK di Puskesmas dalam memahami Juknis BOK tahun 2012.

3. Semua peserta memahami tentang Mekanisme Pencairan dan Pengeluaran dana BOK,
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan, Teknik Pembukuan dan Sistem Pelaporan dana
BOK.

10. Penutup

Demikian Kerangka Acuan ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan Orientasi Bagi
Pengelola BOK di Puskesmas TA. 2012.

Watampone, 24 Maret 2012

Mengetahui; Penyusun,
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bone Panitia

D
dr.H.A.ALIMUDDIN, Sp.PD ALIMUNG, SKM, M.Kes.
NIP. 19590907 198802 1 004 NIP. 19641016 198603 1 015

JADWAL KEGIATAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN PERTEMUAN


PEMBINAAN DAN PENGGERAKAN MANAJEMEN BOK TA. 2012
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONE
TANGGAL 14 PEBRUARI 2012

No. Waktu Jenis Kegiatan Ket.


00 30
1. Jam 08. - 08. wita Administrasi Peserta Panitia
30 30
2. Jam 08. - 09. wita Pembukaan Ka. Dinkes Kab. Bone
3. Jam 09.30 - 09.45 wita Istirahat Panitia
4. Jam 09.45 - 10.30 wita Kebijakan & Ruang Lingkup Kegiatan Dr.H.A. Alimuddin, Sp.PD
5. Jam 10.30 - 11.15 wita Pengelolaan BOK Drs. A. Mappangara, MM.
6. Jam 11.15 - 12.00 wita Tanya Jawab Narasumber
00 00
7. Jam 12. - 13. wita Ishoma Panitia
00 45
8. Jam 13. - 13. wita Indikator Kinerja, Pencataan & Pelaporan Dr. Eko Nugroho, S.Ked
45 30
9. Jam 13. - 14. wita SPJ BOK H.Muh.Akib, S.Sos, M.Kes
30 45
10. Jam 14. - 14. wita Istirahat Panitia
45 30
11. Jam 14. - 15. wita Tanya Jawab Narasumber
30 00
12. Jam 15. - 16. wita Penutup Sekretaris Dinkes Bone

Panitia

Dr. EKO NUGROHO, S.Ked.


NIP. 19750819 200502 1 001
3
BERSIH ITU INDAH :
KONTAK KAMI : Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Jln. A.Yani Watampone Email : dinkes_bone@yahoo.co.id
Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten bone Email: promkesdinkesbone@yahoo.com :
oleh Promkesdinkesbone
Kirimkan Ini lewat Email

Anda mungkin juga menyukai