Anda di halaman 1dari 12

MEMBIDIK MAHASISWA SEBAGAI CALON

WIRAUSAHAWAN

Harsono* dan SM. Budiyanto*


*Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Akuntansi
** Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl.A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta
mr.buddy99@gmail.com

ABSTRACT
he research main target is to give direction and guiding the students to

T study Entrepreneurship for their future choice job as the entrepreneur


candidates. Entrepreneurship education is very brilliant idea in the era
of very tight competion for job hunting for university graduaters, and
this writing will give useful, valuable and meaningful contribution for
students for being honest, reliable and kind heart entrepreneur in the future. The
research kind is quantitative, entrepreneurship spirit is measured by Likert model
attitude scale. The research instrument is questionnaire. The research design is
survey, population 750 respondents, 150 samples are choosen by random sampling.
Questionaires that are fulfilling the requirement is only 130. Then, it was cultivated
SPSS method, and obtaining data presenting table and central tendency data
analyzed by doubled linier regression. The research result showed that the
entrepreneurship lesson score has influenced the studentsmotivation for doing
business, and students study motivation also has influenced to study result
entrepreneurship, though the influenced of both variables only 17 %. The growing of
the entrepreneurshipspirit can be done if there was motivation and formal education
was on. The formal education pushed the students to have positive attitude for doing
entrepreneurship.

Keywords: brave; entrepreneurship honest; motivation; reliable

PENDAHULUAN keberadaannya oleh pemerintah.


Undang-undang Dasar 1945 Pendidikan yang berkualitas adalah
pasal 31 ayat 1 menekankan perlunya pendidikan yang prosesnya
pendidikan untuk semua. Negara memberikan peluang tumbuh dan
memiliki kewajiban berkembangnya aspek kognitif,
menyelenggarakan pendidikan yang afektif, dan psikomotorik bagi
baik bagi seluruh warga negara. semua peserta didik secara beradap
Pendidikan yang baik berarti dan berkeadilan (Mudjiono, 1985).
pendidikan yang berkualitas, Demikian juga, output pendidikan itu
pendidikan yang menjamin dibutuhkan oleh masyarakat luas
keselamatan bagi seluruh sesuai dengan dinamika sosial yang
penyelenggara pendidikan dan selalu berubah, dan melahirkan
peserta didik, dan pendidikan yang akselerasi bagi kesejahteraan sosial.
secara legal formal diakui

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
34
Di Indonesia, diperkenalkan Fakta tingginya angka
penjenjangan pendidikan yang pengangguran di Indonesia
mencerminkan persamaan pelayanan disebabkan oleh rendahnya minat
pendidikan bagi semua kelompok dan motivasi pemuda Indonesia
umur, sesuai dengan struktur untuk menciptakan lapangan kerja.
kependudukan yang berkembang. Terutama lulusan perguruan tinggi
Jenjang pendidikan dimaksud yang memilih untuk menetap di zona
meliputi Sekolah Dasar (SD), nyaman dengan memasuki dunia
Sekolah Menengah Pertama (SMP), kerja pada perusahaan. Tanpa adanya
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau keinginan untuk menciptakan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pekerjaan. Berbagai upaya dilakukan
sampai dengan perguruan tinggi. untuk meningkatkan jiwa
Seluruh jenjang pendidikan di atas kewirausahaan terutama dengan
mempunyai peranan masing-masing mengubah pemikiran-pemikiran
dalam mendidik siswa. Mulai dari utama lulusan dari menjadi tenaga
pendidikan karakter bagi siswa SD, kerja berubah menjadi juragan
SMP, dan SMA/K (Umum dan tidak pernah menunjukkan
Kejuruan) (Wibowo, 2015). Kemu- keberhasilan (Aziz,2015).
dian berlanjut pada pendidikan yang Salah satu upaya yang
mengarah pada pelatihan untuk dilakukan pemerintah adalah dengan
peserta didik dengan tujuan meningkatkan pendidikan kewira-
menyiapkan lulusan pendidikan yang usahaan. Hingga saat ini semua
siap memasuki masyarakat. perguruan tinggi di Indonesia
Perguruan tinggi sebagai diwajibkan untuk memasukkan mata
jenjang pendidikan tertinggi di kuliah kewirausahan di dalam
Indonesia menjadi sorotan kurikulum perguruan tinggi.
masyarakat mengenai kualitas Pendidikan kewirausahaan didekati
lulusan. Kualitas disini dinilai dari dari sisi teoritis, terdiri atas
kompetensi keahlian diwujudkan membentuk sikap, perilaku, dan pola
melalui kesiapan lulusan memasuki pikir seorang wirausahawan. Dengan
dunia kerja. Kemampuan lulusan demikian diharapkan para lulusan
perguruan tinggi yang mampu perguruan tinggi mampu dijadikan
beradaptasi dengan lingkungan investasi oleh negara dalam usaha
tempat tinggal. Dengan demikian peningkatan tingkat ekonomi dan
masyarakat menilai bahwa lulusan kesejahteraan masyarakat. Namun
perguruan tinggi memiliki bekal dan manfaat tersebut perlu dikaji apakah
kemampuan yang lebih banyak dengan adanya mata kuliah
dalam mempersiapkan diri memasuki kewirausahaan dapat melahirkan
masyarakat (Anonime,2013). Namun mahasiswa yang mampu berpikiran
fenomena yang terjadi justru berbeda dan bersikap sesuai dengan prinsip
dari yang diharapkan. Data terakhir wirausahawan, apakah mampu
menunjukkan lulusan perguruan melahirkan wirausaha meskipun
tinggi atau universitas di Indonesia dalam skala yang kecil. Atau justru
yang menjadi pengangguran tidak berpengaruh terhadap angka
mencapai 13,86% pada Agustus pengangguran, pemikiran mahasiswa
2010, meningkat 5,71% dari yang lebih condong menjadi pekerja
persentase tahun 2004 (BPS:2011 dibanding wirausaha, serta
dalam Budi dan Wijaya:2012,112).

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
35
kemampuan pola pikir mahasiswa haan adalah sebuah
setelah lulus kuliah. pendekatan pada manajemen
Oleh karena itu, kami merasa yang kami definisikan
perlu melakukan kajian atas hasil- sebagai berikut: Mengejar
hasil penelitian untuk meningkatkan peluang tanpa
program-program kuliah kewira- memperdulikan sumber daya
usahaan. Dengan tujuan mampu yang saat ini dibawah kendali
membantu pemerintah dalam d. S.Wijandi menyatakan bahwa
menciptakan generasi wirausahawan. Kewirausahaan adalah
Pertanyaan yang dikemukakakan sebuah Sifat keberanian,
dalam kajian ini adalah bagaimana keutamaan dalam keteladanan
membidik para mahasiswa dan dalam mengambil resiko yang
menjadikannya sebagai kader bersumber pada kemampuan
wirausaha pada masa yang akan diri sendiri
datang. 2. Pendidikan Kewirausahaan
Bodiguard pendidikan
LANDASAN TEORI Indonesia, Ki Hajar Dewantara
1. Pengertian Kewirausahaan yang popular, berpendapat
Pengertian Kewirausahaan bahwa pendidikan merupakan
menurut beberapa pakarnya/ suatu upaya untuk memajukan
ahlinya sebagai berikut: pikiran serta jasmani anak, agar
a. Peter Drucker seorang pakar dapat memajukan kesempurnaan
manajemen USA menyatakan hidup yang selaras dengan alam
bahwa kewirausahaan adalah dan masyarakat (Arya, 2012;
sebuah Aktifitas yang secara Sumarna,2014). Keselarasan
konsisten dilakukan guna alam dan sosial menjadi titik
mengkonversi ide ide yang penting dari ending sebuah
bagus menjadi kegiatan usaha proses pendidikan. Hal yang
yang menguntungkan. berbeda, dapat kita kutip dari
b. Peggy A L and Charles RK Undang-undang No. 2 tahun
menyatakan bahwa 1989, pendidikan merupakan
kewirausahaan adalah sebuah usaha sadar untuk menyiapkan
Tindakan kreatif yang peserta didik melalui kegiatan
membangun suatu value/nilai bimbingan, pengajaran dan
dari suatu yang tidak ada. pelatihan bagi peranannya di
Entrepreneurship/ masa yang akan datang. Dari
Kewirausahaan merupakan dua kutub makna pendidikan itu,
proses untuk menangkap dan kita bisa menarik kesimpulan,
mewujudkan peluang terlepas bahwa pendidikan diarahkan
dari sumber daya yang ada, untuk melatih perilaku manusia.
serta membutuhkan ke Dengan mengutamakan proses
beranian untuk mengambil pembentukan perilaku individu
resiko yang sudah maupun kelompok, agar sesuai
diperhitungkan. dengan nilai-nilai agama, politik,
c. Howard H Stevenson (Dosen ekonomi, sosial, dan budaya.
dari Harvard University) Pendidikan bertujuan
menyatakan bahwa sebagai pembentuk kepribadian
Entrepreneurship/Kewirausa- manusia sesuai dengan hakikat

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
36
kemanusiaan dan perubahan sayang terhadap sesama
zaman (Jabarudin, 2015). (kepribadian humanis).
Kepribadian menurut Lanyon, Kepribadian humanis
merupakan suatu karakteristik tidak hanya terfokus pada
kebiasaan individu yang penguasaan pengetahuan.
signifikan dalam tingkah- Kepribadian yang humanis dapat
lakunya berhubungan dengan tercipta manakala ada kombinasi
orang lain (Munawar:2010,399). yang tepat antara pengetahuan,
Sedangkan Atkinson, perasaan, dan ketrampilan.
menyatakan bahwa kepribadian Memang tidak ada jaminan
adalah pola perilaku dan cara manakala seseorang memiliki
berpikir yang khas, yang pendidikan tinggi dan secara
menentukan penyesuaian diri bersamaan memiliki sifat
seseorang terhadap humanis. Hal itu terjadi
lingkungannya. tujuan manakala pendidikan hanyalah
pendidikan menekankan pada menekankan dimensi
dimensi pembentukan pengetahuan saja dan
kepribadian. mengabaikan dua dimensi yang
Kalau kita renungkan, lain. Tetapi kita harus yakin
kepribadian dapat diberi makna kalau kepribadian humanis dapat
sebagai usaha yang dilakukan tercipta melalui media
sesorang untuk beradaptasi pendidikan.
dengan lingkungan Pendidikan moral dapat
(Kotamadihutu,2012). Usaha dilatih di pendidikan formal,
adaptasi ini dapat dilihat meskipun demikian pendidikan
bagaimana seseorang keluarga memiliki sumbangan
memperlakukan dirinya sendiri, yang jauh lebih kuat. Pendidikan
orang lain, dan lingkungan kewirausahaan merupakan salah
sekitarnya. Kepribadian satu unsur bentuk pendidikan
seseorang dikatakan baik moral yang dilatih di perguruan
manakala orang lain melihat tinggi. Kita juga harus sadar,
perilaku orang itu selaras dengan kalau pelatihan pendidikan
nilai-nilai dirinya, nilai-nilai kewirausahaan tidak akan
yang dianut orang lain, dan alam berhasil dilaksanakan di
sekitar. Perilaku yang sesuai dan universitas apabila tidak ada
dapat dilihat orang lain dukungan yang kuat dari
manakala ada kesesuaian antara keluarga dan lingkungan.
bagaimana memperlakukan diri Apabila universitas hanya
sendiri, orang lain, dan alam menyampaikan pendidikan
dengan nilai-nilai universal dan kewirausahaan secara formal
nilai lokal itulah yang disebut kurikuler, tetapi lingkungan dan
kepribadian yang baik. keluarga dapat menumbuhkan
Kepribadian yang paling tepat jiwa-jiwa kewirausahaan yang
untuk beradaptasi di lingkungan praktis, pengalaman, dan penuh
adalah kepribadian yang mampu daya juang.
mengelola pikiran, perasaan dan Penumbuhan jiwa-jiwa
perilaku dengan dilandasi kasih kewirausahaan dapat dilatih di
lingkungan tempat tinggal

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
37
mahasiswa dengan cara dan masyarakat dengan
menerapkan sikap-sikap inisiatif mengedepankan sifat-sifat
untuk menolong, sikap wirausaha. Beberapa sifat
menerima pendapat orang lain wirausaha yang dapat dilatiih
dan mentaati nilai-nilai yang sejak dini dalam lingkungan
ditetapkan masyarakat keluarga dan masyarakat antara
(Murti,2014). Sedangkan jiwa lain :
kewirausahaan dapat di latih 1. Tanggung jawab, merupakan
dalam pendidikan formal dengan sikap yang dapat dilatih di
cara menyiapkan kurikulum lingkungan keluarga dengan
khusus untuk melatih pendidikan memberikan kewajiban-
moral dan karakter mahasiswa, kewajiban kepada anak untuk
penanaman perilaku disiplin melaksanakan salah satu
melalui tugas kuliah, dan tugas ringan rumah tangga.
penumbuhan pendidikan inovatif 2. Menanggung resiko, adalah
melalui penciptaan karya-karya suatu sifat seseorang mampu
mahasiswa. menghadapi masalah tertentu.
3. Varian-varian Pembentuk Jiwa 3. Disiplin waktu, pelatihan
Kewirausahaan di Universitas disiplin waktu dapat
Jiwa kewirausahaan dilakukan orang tua dengan
merupakan suatu bentuk cara menetapkan jam-jam
kepribadian setiap manusia tertentu untuk melaksanakan
dalam upaya meningkatkan aktivitas. Seperti rutin bangun
kemampuan diri seseorang pagi dan tidur malam di
dengan tujuan akhir waktu yang tepat.
meningkatkan kesejahteraan 4. Belajar melayani, cara
hidup. Kondisi jiwa manusia menumbuhkan sikap ini
dipengaruhi dengan perilaku adalah dengan melatih anak
pribadi (soft skills), ketrampilan, untuk senantiasa bersemangat
dan pengetahuan (knowledge) dalam mengerjakan tugas-
serta lingkungan masyarakat. tugas nya di rumah. Dengan
Perilaku pribadi seseorang demikian dapat menjadikan
dipengaruhi oleh beberapa anak merasa ringan dalam
faktor, yaitu pendidikan melaksanakan tanggung
keluarga, pendidikan dari jawab.
lingkungan sekitar baik secara 5. Belajar menginspirasi, cara
fisik maupun sosial, dan tingkat ini dilakukan kepada anak
pendidikan formal yang dengan menumbuhkan jiwa-
ditempuh seseorang (Said, jiwa kewirausahaan yang
2015). Untuk menjadi wirausaha dikemas melalui cerita-cerita
yang sukses butuh pelatihan. menarik.
Pelatihan yang dilaksanakan 6. Berbagi, orang tua dapat
bukan pelatihan instan, mengajarkan sikap ini dengan
melainkan pelatihan yang memberi contoh ringan
dilaksanakan teratur. Secara tangan kepada sesama
tidak langsung dapat dikatakan manusia.
bahwa jiwa wirausaha dapat Langkah tersebut dapat
dilatih di lingkungan keluarga menciptakan diri wirausahawan

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
38
kepada seseorang apabila diikuti untuk berlatih secara
kemampuan kognitif. Pada usia langsung kepada pengusaha-
mahasiswa yang tergolong pengusaha di lingkungan
produktif, kiranya sangat tepat sekitar. Program ini bertujuan
untuk belajar kewirausahaan. untuk melatih kemampuan
Kemampuan kognitif dalam siswa dalam pemahaman
usaha hendaknya dilakukan pada resiko-resiko yang akan
pendidikan formal. Pendidikan dihadapi dan cara
perguruan tinggi yang memiliki pemecahannya.
tanggung jawab yang besar 7. Program Kreativitas
dalam menciptkan lululusan Mahasiswa yang dilanjutkan
yang memiliki kemampuan ke Karya Alternatif
menciptakan lapangan kerja Mahasiswa.
untuk dirinya sendiri dan orang 8. Para mahasiswa yang telah
lain. Program kewirausahaan ini mempelajari ilmu penge-
mulai dibentuk pemerintah tahuan dasar kewirausahaan
dengan menciptakan Program didorong untuk menciptakan
Kreativitas Mahasiswa (PKM), produk-produk baru.
dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pengetahuan mengenai
Namun kedua program tersebut pendidikan kewirausahaan dan
dirasa masih belum nampak tata cara pelatihannya saja tidak
hasilnya bagi lulusan mampu menumbuhkan jiwa
mahasiswa. Sumaryanto wirausaha. Apabila lingkungan
(2012:16) menyatakan terdapat mahasiswa tidak mendukung
empat program rintisan yang untuk itu. Pelatihan di
telah diujicobakan di beberapa lingkungan dapat dilakukan
perguruan tinggi untuk melatih dengan meningkatkan jiwa
mahasiswa berjiwa wirausaha, peduli bagi mahasiswa untuk
antara lain : saling menolong terhadap
1. Kuliah kewirausahaan secara sesama. Meningkatkan sifat
terstruktur. inisiatif mahasiswa dalam
2. Kuliah kewirausahaan ini menghadapi suatu masalah.
hendaknya dilakukan tidak Suhati dan Sirine (2011)
mengacu pada landasan teori menyatakan bahwa dorongan
saja. Melainkan memasukkan dari unsur lingkungan sosial
unsur-unsur pendidikan seperti motivasi dan dukungan
karakater di dalamnya. dari orang terdekat (teman,
3. Kuliah Kerja nyata-usaha. keluarga dan rekan kerja)
4. Program KKN ini perlu terbukti berpengaruh postif
dilaksanakan dengan tujuan terhadap niat berwirausaha
memberikan pemahaman mahasiswa setelah lulus kuliah.
kepada mahasiswa mengenai Apabila unsur lingkungan,
praktek kewirausahaan secara pengetahuan dan perilaku
langsung. pribadi seseorang telah di
5. Magang kewirausahaan. seimbangkan dalam pelatihan
6. Program ini dilaksanakan peningkatan jiwa wirausaha
dengan memberikan penga- mahasiswa. Dalam diri
laman kepada mahasiswa mahasiswa dengan sendirinya

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
39
akan tercipta jiwa-jiwa DATA DAN ANALISIS
wirausaha yakni bertanggung Hasil penelitian yang
jawab, berani mengambil resiko, dianggap utama adalah yang
disiplin dalam waktu dan dilakukan Anggi dan Harsono.
tindakan, dan mampu berfikir Penelitian Angi dan Harsono yang
inisiatif. berjudul Minat Berwirausaha
Ditinjau Dari Motivasi Berwirausaha
METODE KAJIAN dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Jenis penelitian yang dipakai Kewirausahaan pada Siswa Kelas XI
adalah penelitian kuantitatif, jiwa Program Keahlian Karawitan dan
kewirausahaan diukur dengan skala Seni Tari SMK Negeri 8 Surakarta
sikap model likert. Instrumen Tahun Ajaran 2014/2015
penelitian berupa angket. Desain menyatakan bahwa nilai pelajaran
penelitian adalah survai, dimana kewirausahaan berpengaruh dengan
hanya sebagian anggota sampel yang minat siswa untuk berwirausaha.
dipilih untuk mewakili populasi. Selain itu motivasi belajar juga
Jumlah populasi 750 responden, berpengaruh terhadap hasil belajar
sampel 150 orang, yang dipilih kewirausahaan, meskipun pengaruh
secara acak. Kepada sampel terpilih kedua variable itu hanyalah 17
diberikan angket untuk diisi dan persen. Hal ini akan menumbuhkan
setelah selesai pengisian, diminta minat siswa dalam berwirausaha.
mengembalikan kepada tim peneliti. Dengan kata lain penumbuhan jiwa
Setelah angket kembali, wirausaha dapat dilakukan apabila
angket diteliti untuk memastikan adanya dukungan dari diri sendiri
apakah semua pertanyaan terjawab (yang berupa motivasi) maupun dari
dengan logis dan lengkap atau tidak. orang lain dan pendidikan formal
Ternyata angket yang memenuhi yang ditempuh. Pendidikan formal
syarat hanyalah 130. Selanjutnya mendorong seorang siswa dapat
dioleh dengan SPSS, dengan bersikap positif untuk
perolehan table sajian data dan berwiraswasta. Pengaruh yang kecil
tendensi sentral, serta dianalisis mendorong kami untuk melakukan
dengan teknik regresi linier kajian ulang melalui teknik
berganda. membandingkan dengan hasil
Hasil analisis dibandingkan penelitian terdahulu.
dengan beberapa penelitian Penelitian Setyowati (2015)
sebelumnya, langkah ini disebut dalam penelitian diuraikan
posisioning. Posisioning untuk kemandirian beserta orientasi masa
memastikan apakah hasil penelitian depan mahasiswa berpengaruh
kami sejalan dengan penelitian yang positif terhadap upaya berwirausaha
lain saling melengkapi dengan yang pada mahasiswa. Kemandirian
lain, ataukah berbeda dengan yang merupakan salah satu jiwa wirausaha
lain. yang harus dimiliki. Sifat mandiri
Penelitian yang ditulis oleh dapat diciptakan melalui lingkungan
Anggi dan Harsono tersebut keluarga. Keluarga yang berjiwa
dianalisis ulang oleh Harsono dan wirausaha akan mendidik anak-anak
SM.Budiyanto dengan literatur yang untuk tidak bergantung dengan orang
lebih luas. lain. Sedangkan orientasi di masa
depan merupakan suatu sikap

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
40
merencanakan kehidupan yang banyak pihak, karena bersifat
hendak dicapai seseorang dengan mandiri, tidak tergantung pada
harapan memperoleh kesejahteraan. ketersediaan dana, dan banyak yang
Orientasi di masa depan dapat dilatih melakukannya. Pengelolaan usaha
melalui pendidikan keluarga. dikerjakan sendiri, dari awal
Pendidikan ini dibuat orang tua agar pengembangan hingga mencapai
mendorong anaknya untuk tahapan kemajuan, banyak
merencanakan masa depan. Namun kreativitas yang tercipta dan
orientasi di masa depan tidak akan diwariskan secara turun temurun
terwujud kecuali diiringi dengan kepada anak curu mereka. Anak
pelaksanaan pendidikan formal. cucu mereka dididik sedemikian rupa
Karena semakin tinggi dan sesuai dengan pengalaman
berkualitasnya pendidikan formal pengembangan usaha, yang telah
yang ditempuh, akan semakin tinggi dididik menjadi saute pengusaha.
pula pemikiran sesorang dalam Disini memberitahukan pada kita
orientasi hidup di masa yang akan bahwa pengusaha yang berlatar
datang. Penelitian ini sejalan dengan belakang keluarga adalah hasil
Anggi dan Harsono, sekaligus didikan keluarga itu sendiri.
kelemahannya terulang dalam Ibnu Batutah
a
penelitian ini. (Anonim ,2015), mengatakan bahwa
Penelitian Suharti dan Sirine tidak sedikit orang Cina sebagai bos.
(2011) menyimpulkan : pertama Hampir semua toko elektronik
faktor-faktor sosial dalam hal ini dimiliki kalangan Cina. Di
pekerjaan orang tua dan pengalaman Indonesia, tidak pernah ditemukan
berwirausaha seseorang berpengaruh orang Cina sebagai karyawan kecil.
signifikan terhadap niat Sebagaimana didikan keluarganya,
berwirausaha. Kedua faktor jenis mereka memilih sebagai pengusaha
kelamin tidak berpengaruh terhadap kecil dari pada sebagai karyawan
tinggi nya motivasi mahasiswa untuk kecil. Warisan keberhasilan orang
berwirausaha. Ketiga faktor keikut tua akan diberikan kepada anak cucu
sertaan mahasiswa dalam pelatihan mereka, bukan nama besar dan
wirausaha dan kondisi lingkungan kekayaannya, tetapi mental
usaha tidak terbukti berpengaruh bisnisnya. Mental pandai berhitung,
terhadap niat berwirausaha mandiri, tidak mau jadi buruh, dan
mahasiswa. Hasil penelitian ini jujur adalah harga mati mereka.
memberikan keseimbangan antara Penelitian ini sejalan dengan temuan
pendidikan yang diberikan orang tua, Agustin di atas.
jenis kelamin, dan pelatihan yang Anonim (2015 b) sebagaimana
didapat selama menjadi mahasiswa dirilis kompasindo telah
membentuk mahasiswa bersikap menampilkan hasil penelitian Hurun
positif dimana mereka bercita-cita Research Institute yang telah merilis
sebagai wirasuastawan. daftar orang terkaya di dunia 2015.
Penelitian Agustina (2015), Laporan penelitian bertajuk Hurun
bahwa bisnis keluarga yang turun Global Rich List 2015, dari daftar
temurun di jaman modern ini masih tersebut ada 2.089 milyader dunia,
banyak dijalankan. Bisnis yang dimana 24 orang diantaranya adalah
dilakukan oleh suami istri atau mom orang-orang terkaya dari Indonesia.
and pop interprise menjadi pilihan Memang ada jatuh bangun antara

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
41
orang satu ke orang lain, sehingga buku hasil intepretasi lapangan tidak
tiap tahun diketemukan wajah baru, mudah diintepretasikan ulang.
disamping wajah lama yang Magang bisnis hanyalah
bertahan. Dari hasil penelusuran, menghasilkan pengalaman yang
mereka yang terdaftar sebagai orang kecil, apalagi tidak dilakukan secara
terkaya adalah bisnisman yang telah serius. Namun demikian magang
melaksanakan bisnis secara turun bisnis menjadi titik pencerahan yang
temurun. Hal serupa juga terjadi mengantarkan mahasiswa pada area
pada hasil rilisan Bisnishack.com bisnis yang sesungguhnya manakala
tentang 50 orang terkaya dan semua aktivitas pembelajaran
tersuksesdi Indonesia direorientasikan kepada pemberian
(Anonim,2015c). pengalaman bisnis yang senyatanya.
Variabel yang lain, selain Perguruan tinggi, melalui
turunan, adalah pendekatan dosennya yang memiliki kemampuan
kompleks, dilahirkan dari keluarga akademik cukup dan bijak, haruslah
bisnis, sekolah di program bisnis, membidik para mahasiswa yang
dilanjutkan belajar dari para memiliki latar belakang usahawan di
usahawan sukses. Itulah pengalaman keluarga dan atau lingkungannya,
Erick Tohir (Anonim, 2015), dia kemudian diberikan sentuhan
putra Teddy Thohir, dilarang akademik yang tepat. Sentuhan
mengelola bisnis keluarganya, akademik yang tepat adalah
belajar bisnis di Glendale University reorientasi kurikulum, pembelajaran
(Sarjana), dan program master di berbasis saintifik, dan orientasi
Universitas Nasional california praktek dikedepankan. Kiranya
jurusan Administrasi Bisnis. Belajar itulah calon usahawan yang bias
bisnis dari praktisi terkenal seperti dilahirkan dari perguruan tinggi yang
Dahlan Iskan dan Yacob Oetama. secara efektif akan berhasil.
Bisnis Erick telah melampaui batas
negara, sukses luar biasa, dan SIMPULAN
membanggakan bangsa. Kewirausahaan merupakan
Dari semua penelitian di salah satu bentuk pendidikan yang
atas, nampaknya memang usahawan bertujuan memberikan bekal kepada
adalah profesi yang tidak mudah. seseorang agar mampu menciptakan
Sekolah formal, jurusan bisnis lapangan pekerjaan. Mahasiswa
sekalipun, tidak dapat memberikan sebagai lulusan pendidikan formal
jaminan bahwa lulusannya akan tertinggi hendaknya dibekali dengan
menjadi ahli bisnis, apalagi praktisi jiwa wirausaha. Selain berfungsi
bisnis. Pebisnis lebih banyak untuk menciptakan lapangan
dibentuk oleh pendidikan keluarga pekerjaan sehingga akan menambah
yang memberikan pengalaman kesejahteraan masyarakat. Jiwa
praktek dan berstrategi bisnis secara kewirausahaan dapat berfungsi
langsung, selebihnya adalah berguru sebagai penumbuhan karakter yang
secara grounded kepada pebisnis baik untuk mempersiapkan
senior yang telah sukses. mahasiswa di kehidupan
Bagaimana kalau perguruan bermasyarakat. Adapun faktor-faktor
tinggi menyiapkan mahasiswanya yang berpengaruh terhadap
untuk menjadi pebisnis? Saya pikir penumbuhan jiwa wirausaha terdiri
bukan merupakan hal yang mudah, dari faktor internal dan eksternal.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
42
Faktor internal seperti perilaku diri wiraswastawan muda, paling tinggi
seorang mahasiswa, motivasi diri dan hanyalah membentuk sikap positif
kemampuan akademik. Sedangkan terbentuknya sikap kewirausahaan.
faktor eksternal dapat berupa kondisi Kewirausahaan yang nyata lebih
lingkungan, tingkat pengetahuan dan banyak dibentuk oleh pendidikan
pengalaman orang tua, jenjang keluarga, khususnya yang memiliki
pendidikan mahasiswa dan sifat turun temurun. Sementara
sebagainya. pendidikan langsung melalui
Pendidikan wiraswasta di lingkungan bisnis juga memberikan
perguruan tinggi yang bersifat andil yang positif pembentukan
teoritik tidak memiliki kaitan mental wirausaha yang tangguh.
langsung dengan pembentukan calon

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Ipuk Rahayu. 2015. Bisnis keluarga Turun Temurun.


http:\\www.Google.com. Diakses 25 Agustus 2015

Anonima. 2015. Membongkar Kiat Sukses Berbisnis Ala Cina.


http:\\www.Google.com. Dipublikasikan 13 Juli 2013. Diakses 25
Agustus 2015

Anonim b. 2015. Ini 24 Orang Terkaya Indonesia. Kompasindo.


http:\\www.Google.com. Dipublikasikan Februari 2015. Diakses 25
Agustus 2015

Anonimc. 2015. 50 Pengusaha Terkaya dan Tersukses di Indonesia. Bisnishack.


http:\\www.Google.com. Diakses 25 Agustus 2015

Anonimd. 2015. Riri Nhuri Biografi, Milyader, Pebisnis Sukses, Profil


Pengusaha, sepakbola, Tokoh Indonesia. http:\\www.Google.com.
Diakses 25 Agustus 2015

Anonime, 2013, Lulusan 10 Jurusan Paling Mudah Cari Kerja, Kompas Cyber
Media, Sabtu 9 Maret 2013.

Angi&Harsono, 2015. Minat Berwirausaha Ditinjau dari Motivasi


Berwirausahadan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan
Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Karawitandan Seni Tari
SMK Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015

Ary, Ela. 2012. Catatan Universitas Borobudur Jakarta. http//m.facebook.cor.


diunggah 13 September 2012. Diunduh 18 September 2005.

Aziz, Azmi, 2015, Mendidik Rakyat Berwirausaha, http://mdn.biz.id/n/79627/,


diunduh tangga; 10 September 2015

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
43
Howard H Stevenson (September 16, 2011) Getting to Giving: Fund Raising The
Entrepreneurial Way

Jabarudin. 2015. Pendidikan Karakter dan Pembentukan Kepribadian.


Gurupasuloi.blogspot.co.id. diunggah 13 Maret 2015. Diunduh 19
September 2015.

Kotamadihutu, 2012, Pengaruh Lingkungan terhadap Pembentukan Kepribadian


Anak, adam-tagafura.blogspot.com. diunggah tanggal 3 April 2012

Mudjiono, 1985, Pelayanan Pembelajaran yang berkualitas dapat


mengembangkan potensi peserta didik, Belajar dan Pembelajaran,
Jakarta: Rinekacipta

Murti, Aryo. 2014. Menumbuhkan Rasa Kewirausahaan Sejak Dini.


Aryomurti.blogspot.com. diunggah Kamis 31 Juli 2013

Munawar, Wahid. 2010. awar@bdg.centrin.net.id. Pengembangan Model


Pendidikan Afeksi Berorientasi Konsiderasi untuk Membangun
Karakter Siswa yang Humanis di Sekolah Menengah Kejuruan.
Indonesia University of Education, Dept of Mechnical Engineering
Education.

Peter Drucker (2010) Next Management; New Institution; New Theories and
Practices Edited by; Winfried W. Weber and Gladius. Kulothungan.
Society

Peggy A L and Charles RK (April 20, 2006) EntrepreunershipPrentice Hall; 4


edition

Octavianus, Fanny. 2012. www.beritasatu.com. Untuk menjadi negara maju harus


miliki empat persen wirausaha. Diakses pada 12 agustus 2015 pukul
13.35 WIB

Said, Emi Nur Hayati Masum. 2015. Peran Lingkungan Keluarga dalam
Membentuk Kepribadian Anak. Blog Saleh dan Emi.

Setyowati, Nita. 2015. Upaya berwirausaha Ditijau dari Kemandirian dan


Orientasi Mas aDepan pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP
UMS Angkatan 2011/2012. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suharti dan Sirine. 2011. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat


kewirausahaan (studi terhadap mahasiswa universitas kristen satya
wacana, salatiga). Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Sumarna. 2014. Konsep Guru dalam Pandangan Ki Hajar Dewantara dilihat dari
Perspektif Pendidikan Isam. Tesis. Bandung: UPI

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
44
Sumaryanto. 2012. Pembinaan Mahasiswa Menuju Wirausawan yang Unggul.
Universitas Negeri Yogyakarta.

Sutrisno, Budi. 2013, Budi. 2013. Perencanaan Karir Siswa SMK. Jurnal Model
Berbasis Pengembangan Soft Skills. Universitas Muhammadiyah
Suarakarta

S Wijandi (6 Agustus 2013) Kewirausahaan

Wibowo, Timothy, 2015, Mewujudkan Pendidikan Karakter yang Berkualitas,


www.pendidikankarakter.com, diunduh 10 September 2015.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
45

Anda mungkin juga menyukai