NIM : 5215122633
PRODI : PEND. TEK. ELEKRONIKA
Transmisi Microwave
A. Fungsi
Salah satu fungsi dari transmisi radio adalah untuk menghubungkan antara BTS (Base
Tranceiver Station) ke BSC (Base System Control) agar percakapan bisa terlaksana
antara MS (Mobile Station) A ke MS B, frekuensi yang banyak digunakan di dunia
telekomunikasi untuk transmisi radio adalah frekuensi 15 GHz untuk jarak dekat
misalnya di perkotaan dan 7 GHz untuk link yang cukup jauh biasanya di atas 10km jarak
udara antara dua transmisi radio, hal yang mempengaruhi kualitas penerimaan sinyal
(receive level) salah satunya adalah propagasi di daerah tersebut, propagasi gelombang
radio terbagi atas :
1. Gelombang permukaan, merambat relatif dekat dengan permukaan bumi jika
dibandingkan terhadap panjang gelombangnya, contohnya pada band frekuensi LF ke
bawah.
2. Gelombang ruang (merupakan resultante antara gelombang langsung dan gelombang
pantul), merambat relatif jauh dengan permukaan bumi jika dibandingkan terhadap
panjang gelombangnya, contohnya pada Frekuensi Radio > 1 GHz, yang juga dikenal
sebagai gelombang
mikro.
3. Gelombang langit (merupakan gelombang ruang yang dipancarkan ke langit), contoh
pada band frekuensi HF dan pada frekuensi > 250 MHz.
Apabila sarana microwave sudah ada di suatu tempat untuk mendukung sarana
lainnya berarti masyarakat dari lokasi tersebut sudah dapat menggunakan telepon
nirkabel, seperti yang dialami masyarakat di Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah. Selama
ini telepon merupakan suatu impian yang sudah lama ditunggu, pengoperasian BTS
dengan perangkat MW bulan Oktober 2005 menjadikan impian tersebut sebagai suatu
kenyataan. Kendala untuk berkomunikasi sudah tidak ada lagi, pelanggan di desa tersebut
sewaktu-waktu dan bebas melakukan kontak dengan siapapun dan kemanapun. Memang
tidak semua masyarakat mampu membeli handphone, hal ini dapat dijembatani dengan
warung selular yang diperuntukkan bagi masyarakat yang akan menggunakan telepon dan
menjadi peluang bisnis bagi yang mau mengelola. Agar telekomunikasi menjadi
stimulator (pendorong) aktivitas masyarakat, operator atau provider tidak berhenti hanya
membangun dan mengoperasikan saja, namun mengupayakan agar masyarakat luas
memanfaatkannya diantaranya melalui penurunan tarif. Kalau boleh dikatakan saat ini
tarif telepon selular cukup kompetitif, dengan nilai Rp.3000,- pengguna Mentari di
Sorkam sudah dapat melakukan percakapan selama 2 menit dengan sanak saudara atau
mitranya sesama pelanggan Mentari di Medan.
Kecepatan kirim percakapan atau SMS, data dan gambar pelanggan banyak ditentukan
oleh transmisi yang tersedia dari suatu operator, hal ini menggambarkan kesinambungan
pelayanan maupun keberhasilan panggilan tidak terlepas dari sarana transmisi yang ada.
Berbicara transmisi tentu saja menyangkut kanal (Channel) yang tersedia, analoginya
sama seperti jalan raya semakin besar jalan raya tersebut semakin banyak mobil yang
dapat lewat. Demikian juga dengan kanal, semakin besar kapasitas yang tersedia berarti
semakin bamyak informasi yang disalurkan.