Jenis Dan Besaran Tunjangan PNS
Jenis Dan Besaran Tunjangan PNS
Tunjangan PNS pengertiannya pendapatan sah yang diterima seorang PNS sesuai jabatan dan
status.
1. Tunjangan Keluarga yang besarnya untuk Istri/Suami : 10 % dari gaji pokok, sedang
anak 2 % dengan maksimal yang dapat diajukan 2 anak.
2. Tunjangan Pangan sebesar nilai beras per 10 kg/orang yang masuk daftar gaji. Perdirjen
Perbendaharaan Depkeu Nomor Per-57/PB/2009 Tanggal 30-11-2009 menetapkan tarif beras
sebesar Rp 4.950,- per kg.
Update:
3. Tunjangan Jabatan, merupakan tunjangan bagi PNS yang diangkat dlm jabatan struktural
maupun fungsional
No Eselon Tunjangan
1 IA 5,500,000
2 IB 4,350,000
3 IIA 3,250,000
4 IIB 2,050,000
5 IIIA 1,260,000
6 IIIB 980,000
7 IVA 540,000
8 IVB 490,000
9 VA 360,000
Fungsional Terampil:
No Jabatan Tunjangan
1 Pelaksana Pemula 220,000
2 Pelaksana 240,000
Pelaksana
3 265,000
lanjutan
4 Penyelia 500,000
Fungsional Ahli:
No Jabatan Tunjangan
1 Pertama 300,000
2 Muda 600,000
3 Madya 850,000
Fungsional Profesi:
No Jabatan Tunjangan
1 Pertama 325,000
2 Muda 750,000
3 Madya 1,200,000
4 Utama 1,400,000
4. Tunjangan Umum
Untuk PNS yang tidak mendapatkan tunjangan struktural maupun fungsional berhak akan
tunjangan umum yg besarnya sbb:
No Gol Tunjangan
1 IV 195,000
2 III 185,000
3 II 180,000
4 I 175,000
Tunjangan Khusus Papua diberikan kepada PNS,Hakim, Anggota TNI/Polri termasuk calon
Pegawai Negeri Sipil yang bekerja/bertugas pada daerah Provinsi Papua. Tunjangan ini diatur
dalam Keputusan Presiden RI No. 68 Tahun 2002 tanggal 31 Agustus 2002.
Tunnjangan Khusus Papua diberikan kepada PNS,Hakim, Anggota TNI/Polri termasuk calon
Pegawai Negeri Sipil yang bekerja/bertugas pada daerah Provinsi Papua. Tunjangan ini diatur
dalam Keputusan Presiden RI No. 68 Tahun 2002 tanggal 31 Agustus 2002.
No Gol/Ruang Pangkat Rp
1 I/a Juru Muda 200.000
2 I/b Juru Muda Tingkat I 225.000
3 I/c Juru 250.000
4 I/d Juru Tingkat I 275.000
5 II/a Pengatur Muda 300.000
6 II/b Pengatur Muda Tingkat I 325.000
7 II/c Pengatur 350.000
8 II/d Pengatur Tingkat I 375.000
9 III/a Penata Muda 425.000
10 III/b Penata Muda Tingkat I 450.000
11 III/c Penata 475.000
12 III/d Penata Tingkat I 500.000
13 IV/a Pembina 525.000
14 IV/b Pembina Tingkat I 550.000
15 IV/c Pembina Utama Muda 575.000
16 IV/d Pembina Utama Madya 600.000
17 IV/e Pembina Utama 625.000
b. Hakim pada Peradilan Umum, Peradilan Tata UsahaNegara dan Peradilan Agama
No Gol/Ruang Pangkat Rp
1 III/a Penata Muda 750.000
2 III/b Penata Muda Tingkat I 900.000
3 III/c Penata 1.050.000
4 III/d Penata Tingkat I 1.200.000
5 IV/a Pembina 1.515.000
6 IV/b Pembina Tingkat I 1.585.000
7 IV/c Pembina Utama Muda 1.650.000
8 IV/d Pembina Utama Madya 1.715.000
9 IV/e Pembina Utama 1.7
6. Tunjangan Risiko
Tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang diangkat dan ditugaskan secara penuh
di K/L sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bentuk kompensasi
atas risiko bahaya keselamatan dan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya.
Jenis-jenis tunjangan kompensasi kerja antara lain Tunjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di
lingkungan BPTN, Tunjangan Bahaya Radiasi bagi Pekerja Radiasi, Tunjangan Resiko
Bahaya Keselamatan dan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Permasyarakatan, Tunjangan
Pengamanan Persandian, Tunjangan Resiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan dalam
Penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan bagi Pegawai Negeri di Lingkungan Badan SAR
Nasional, Tunjangan Pengelola Arsip Statis bagi PNS di lingkungan Arsip Nasional RI dan
tunjangan lain yang sejenis dengan tunjangan kompensasi/bahaya yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan.
Tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang diangkat dan ditugaskan secara penuh
di K/L sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bentuk kompensasi
atas risiko bahaya keselamatan dan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya.
Besaran tunjangan resiko diberikan berdasar sistem penilaian yang diperoleh dari hasil
penjumlahan nilai dari masing- masing unsur penilaian.
Tabel TPP:
4. Tunjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di lingkungan BPTN (Badan Pengawas Tenaga
Nuklir)
Dasar Hukum: Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 48 Tahun 2005
Unsur Penilaian:
a.Potensi risiko bahaya radiasi;
b.Tingkat keahlian atau keterampilan;
c.Tanggung jawab manajemen pengawasan tenaga nuklir.
Dasar penilaian:
a. Kontak fisik dengan arsip statis;
b.Tanggung jawab pelaksanaan pengelolaan arsip statis;
c. Lama bekerja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia.
Tunjangan PPh
1. PPh Pasal 21 atas penghasilan tetap dan teratur setiap bulan (gaji)
Tidak banyak yang menyadari bahwa sebenarnya setiap penghasilan PNS (yang berupa gaji
dan tunjangan-tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan gaji) dikenakan Pajak
penghasilan (PPh) pasal 21. Yang dimaksud dengan tunjangan yang terkait dengan gaji adalah
tunjangan yang sifatnya tetap yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk
tunjangan keluarga, tunjangan struktural/fungsional, tunjangan pangan dan tunjangan khusus.
Akan tetapi berdasar Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 2010 tanggal 20 Desember 2010,
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang atas penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang
menjadi beban APBN atau APBD ditanggung oleh pemerintah selaku pemberi kerja. Artinya
setiap PNS akan menerima gajinya secara utuh tanpa dipotong PPh Pasal 21. Ketentuan ini
berlaku bagi setiap PNS, golongan I sampai IV.
Pengecualian bagi PNS yang tidak mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atas
penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang dibebankan pada APBN atau APBD dikenai
tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 lebih tinggi sebesar 20% (dua puluh persen) daripada tarif
yang diterapkan. Pemotongan dilakukan dilakukan pada saat penghasilan tetap dan teratur
setiap bulan dibayarkan (tidak ditanggung pemerintah).
Selain menerima penghasilan tetap dan teratur setiap bulan, terkadang PNS menerima
honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun yang menjadi beban APBN atau APBD,
salah satu contoh: uang makan. Pemotongan dilakukan oleh bendahara pemerintah yang
membayarkan honorarium atau imbalan lain tersebut.
Berdasar PP No. 80 Tahun 2010 PPh atas honor/imbalan dikenakan tarif sbb:
a. sebesar 0% bagi PNS Gol. I dan II, Anggota TNI dan POLRI Pangkat Tamtama dan
Bintara, dan Pensiunannya;
b. sebesar 5% bagi PNS Golongan III, Anggota TNI dan POLRI Pangkat Perwira Pertama,
dan pensiunannya;
c. sebesar 15% bagi Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan POLRI Pangkat
Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya.
Ketentuan tarif diatas bagi golongan III merupakan suatu keuntungan, karena sebelumnya
berdasar PP No. 45 Tahun 1994 dikenakan tarif 15%.