Anda di halaman 1dari 18

.

KONSEPTUAL MODEL DALAM PERAWATAN JIWA

Proses therapy
Psikoanalisisa menggunakan free association and analisa minimal

1.Yang dianalisa adalah masalah penting yang dialami sekarang Psychioanalycal Model
Develop by signuand freud
Central concept : id ego dan super ego
Ego defence machanism: Unconscious level of mental fungtioning
Symptont are symbols by the ariginal conflict
Contoh : obsessive compulsive cuci tangan
hubungannya dgn masa lalu. Kalau tdk ada hubungan tdk usah dikaji lebih lanjut

Psikoanalisa teori kontemporer : Erikson, Anna Freud, Melania Klien, karen Horney

2.Interpersonal Model
Develop by Peplau, H,S. Sullivan
Penekanan pd hubungan interpersonal :
Pengalaman interpersonal : Good me, bad me not me

Jangan sering mengatakan pd anak, kamu salah

Kecemasan timbul jika rasa aman tdk terpenuhi dan merasa ditolak Sebab individu
membutuhkan rasa aman dan kepuasan
Proses therapy : mengoreksi pengalaman interpersonal dgn memberikan pengalaman
hubungan interpersonal yg positif dgn therapy

Therapist moderen klien secara aktif untuk membangun trust

Reedukasi : Identifikasi problem encourage more succesful style dlm hubungan


interpersonal

3.Social Model
Develop by Caplan
Asumsi : lingkungan sosial mempengaruhi individu dan pengalaman seseorang
Lingkungan sosial penyebab stress penyimpangan prilaku, orang yg punya limited
social support predisposisi untuk laladaptive coping respon

Social therapy
Membantu klien menangani sos-sistem
Krisis intervensi
Manipulasi sistem pendukung social (social support)
4.Existensial Model
Develop by Cart Regers
Existensi seseorang sebagai manusia
Penyimpangan prilaku : self alienated ( terasing ) feel helpless, sad, lonely
self criticise hambatan dlm berhubungan dgn orang lain
Prose therapeutik : membantu klien mengeksploitasi diri dan menerimanya

5.Medical Model :
Fokus :
Diagnosa mental illness treatment based on diagnosa
Somatic treatment :
Pharmacotherapy dan Electrocanvulsive therapy
Moderen psyhiatric care are dominated by medical model
Penyimpanan perilaku merupakan gejala dari gangguan pd susunan syaraf pusat

6.Islamic Model ( disadur dari Horikoshi 80)


Polarisasi struktural World diri manusia keadaan
Knowledge Tuhan Akal Selamat and culture
Cool (dingin)
Nature (Hot) Setan Jasad Celaka

Gangguan Jiwa :
physiolocal disorder yg disebabkan oleh panas yg sangat tinggi yg diabsorbsi oleh pasien
dari setan yg mempengaruhi jiwa manusia

Proses Terjadinya :
Panas yg sangat tinggi itu membakar darah manusia dan memblok saraf ke otak dgn
kontaminasi darah kotor. Ini mengakibatkan kurangnya darah segar yg mengalir di otak
sehingga pikiran menjadi sangat panas dan merusak fungsinya untuk menerima
kebijaksanaan dan kata-kata tuhan

Terapi bertujuan mengembalikan keseimbangan hot and cool substance dlm diri
manusia

D.MODEL KEPERAWATAN

Dasar :
1.Rentang
Sehat sakit
Adaptif Maladaptif
2.Nursing Model
Peplau Interpersonal Model

Nursing :
a significant, therapeutik and interpersonal proces
Essence of nursing : relationship nurse client

Nurse harus memahami diri

Dapat berinteraksi dgn klien

Orem :
Self care adalah tingkah laku yg dipelajari dan disegaja yg ditampilkan seseorang untuk
memenuhi kebutuhannya.
Kemampuan seseorang memenuhi kebutuhannya tergantung pd situasi dan kondisinya

E. ASPEK ETIK DAN LEGAL

Etik dan Legal Psychiatry

Tension between individual


Ringth and social need

Legal content of care sangat penting karena ini berfokus pd patient ringht dan kualitas
pelayanan yg diterima oleh pasien

1.Hospitalized Patient
Apakah pasien dgn psikosa diijinkan untuk menandatangani formulir (ijin) dirawat jika
tidak / .
Di USA sejak thn 1940 : 90 % involuntary, 10 % voluntary tapi akhir-akhir ini 73 %
dari1,6 juta pasien yg datang berobat adalah voluntary.

Di Idonesia
Involuntary Justifikasinya : pasien dgn gangguan jiwa yg mempunyai satu atau lebih
dari hal-hal berikut :
Berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain
Membutuhkan treatment
Tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya

2.Dangerousmenss
apakah Sberapa besar kemungkinan pasien berbahaya untuk orang lain pasien dikurung
karena alasan bahwa dia akan berbahaya pd orang lain, dpt diterima ?
(pasien dikurung/diikat tdk etis karena melanggar hak, dia dikurung boleh asal ada alasan
karena mengganggu

3.Freedom of choice
Siapa yg berhak mengambil keputusan tentang yg terbaik untuk pasien harus secara
involuntary dirawat ?

Pasien:
Family memberikan
Health care provider
Judicial system

4.Discharge
5.ECT

F. WHO
Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melaikan mengandung berbagai
karakteristik yg bersifat positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan
kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan kepribadian yg bersangkutan

G.UU KES. JIWA NO 03 THN 1966


Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari
seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.

H.YAHODA
Kes. Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat
dari adanya kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari
realitas dan bukan hanya merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan jiwa
dan kelainan jiwa

I.CIRI-CIRI SEHAT JIWA MENURUT YAHODA


1.Sikap positif terhadap diri sendiri
2.Tumbuh kembang dan aktualisasi
3.Terintegrasi
4.Otonomi
5.Realitas persepsi
6.Penguasaan lingkungan

J.SEHAT MENTAL/KESEHATAN JIWA


It is the capacity of the individual to interact effectively with the environment. Good mental
health means happiness, competence, a sense of pawer over ones live, positive feelings of
self esteem andcapacies to love, work and play. Good mental health also allow individual to
deal appropriately eith difficult live event ( the ministry of helath australia)

K.MASLOW
The achievent of self actualization including an understanding od self and reality, the
expression of emotionality and spontaneity and the achievement of life goals

Kondisi yg memungkinkan seseorang berkembang secara optimal baik fisik, emosional dan
intelegensi dan berjalan selaras / serasi dgn orang lain ( WHO)

L.KRITERIA SEHAT MENTAL MENURUT YAHODA


1.Sikap positif terhadap diri sendiri
2.Tumbuh, berkembang dan aktualisasi
3.Integrasi : Masa lalu dan sekrang
4.Otonomi dlm pengambilan kupusan
5.Persepsi sesuai kenyataan
6.Menguasai lingkungan : mampu beradaptasi

Tidak absolut, ada dlm rentang (Sehat Sakit)


Sehat Sakit
Optimal G. Jiwa

M.MENTAL ILLNESS
An illness with psychologyc o]r behavioral manifestations and or impairment
infungctioning due to a social, psychologic, generic, physical / chemical, or biologic
disturbunce ( stuard dan Sundeen 1998 )

N.KARAKTERISTIK :
Gangguan dlm fungsi seperti skizofrenia. Depresi, kecemasan, keluhan fisik tanpa adanya
penyebab secara organik.
Perubahan yg tiba-tiba ( mood behavior ). Harapan yg tdk rational

Ada 2 kategori : Psikotik dan Non spikotik

O.TANDA DAN GEJALA G. JIWA


Kapan seseorangg dikatakan mengalamai gangguan jiwa
Normall dan Abnormal
Gejala gangguan jiwa merupakan interaksi dari berbagai penyebab sebagai proses
penyesuaian terhadap stressor

P.GEJALA GANGGUAN JIWA DPT BERUPA GANGGUAN PADA :


1.Kesadaran
2.Ingatan
3.Orientasi
4.Efek dan emosi
5.Psikomotor
6.Intelegensi
7.Kepribadian
8.Penampilan
9.Proses pikir, persepsi
10.Pola hidup

Q.PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA

1.PENYEBAB :
Walaupun gejala utama terdapat pd unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di
badan ( Somatogenik), di lingkungan sosial ( sosiogenik) atau psike ( psikogenik)
Penyebabnya tdk tunggal tapi beberapa penyebab yg terjadi bersamaan dan saling
mempengaruhi

Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya gangguan pd otak
tapi tdk diketahui secara pasti apa yg mencetuskannya

Stress diduga sebagai pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil
dari bwerkembangnya mental illness pd diri seseorang

Hubungan antara str..ess6s ddan m.ental iillness sangat komplek

Reaksi tiap orang terhadap stress berbeda-beda

Beberapa kemungkinan penyebab gangguan jiwa ( WF. MARA8MIS 1998 )

2.SOMATOGENIK
Neuroanatomi
Neurofiologis
Neurokimia
Tingkat perkembangan organik
Faktor pre and perinatal
Excessive secretion of the neurotransmitter nor epineprine

Excessive secretion of the neurotransintter norepimephrine may be a factor in anxiety


disorders antai ototng 1995
R.FACTOR PSIKOLOGIK
1.Interaksi ibu dan anak
2.Peranan ayah
3.Persaingan antar saudara kandung
4.Hubungan dalam keluarga, pekerjaan dan masyarakat
5.Kehilangan
6.Kosep diri
7.Pola adaptasi
8.Tingkat perkembangan emosi

S.FAKTOR SOSIAL BUDAYA


1.Kestabilan keluarga
2.Pola asuh anak
3.Tingak ekonomi
4.Perumahan
5.Pengaruh rasial dan keagamaan, nilai-nilai

T.PERAN PERAWAT DLM THERAPY DIBIDANG KES. JIWA

Asuhan yg kompeten ( competent of caring )

1.Pengkajian yg mempertimbangkan budaya


2.Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan
3.Berperan serta dlm pengelolaan kasus
4.Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental
penyuluhan dan konseling
5.Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan
pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan
6.Memberikan pedoman pelayana kesehatan

U.PERAN DAN FUNGSI PSYCHIATRIC NURSE

1.Psychiatric nursing dianggap sebuah profesi sejak akhir abad ke 19 dan sejak awal abad
ke 20 profesi tersebut muncul sebagai spesialisasi dgn peran dan fungsinya yg unik.

2.Praktek psyhiatric nursing kontemporer


Psyhiatric nurse dianggap sebagai satu diatas 5 profesi dlm pelayanan jiwa yg lainnya :
psyhiatrist psychologist social workes dan marriage dan family therapist
Psyhaitric nursing is an interpersonal proces that promotes and maintaina patien behavior
that contributes to integratet fungtional ( stuart dan sundeen 1998 )
Klien dari psyhiatric nurse : individual keluarga, elompok masyarakat
Praktek keperawatan jiwa pd akhir-akhir ini mengacu pd sejumlah premise atau
kepercayaan sebagai berikut:

Philosophicall belief of \nursing Practise


Menggunakan pengetahuan dari blophyysical, psychosocial. Sciieens teotty personality dan
human behavior
Pemilihaan dari model-model konseptual

Era globalisasi praktek harus dpt dipertanggungg jawabkan


Nurse patien rationship berubah menjadi nurse patient partnership, yg mengembangkan
peran dari perawat jiwa profesional yg elemennya terdiri dari:

Kompetensi klien dan keluarga


Advocacy klien dan keluarga
Fisical responsibility
Kolaborasi dgn profesi lain
Social accountability
Legal ethical parameteer

Peran perawat tdk lagi hanya berfocus pd bedside care :


Perawat jiwa harus lebih sensitif pd lingkungan social anda advocacy terhadap kebutuhan
klien dan keluarga
Pengembangan praktek, pendidikan dan riset

3.Tingkat Pencegahan
Primer : Insiden gangguan jiwa
Health promotion, illness prevention
Penyuluhan
Sekunder : illness by eart detection dan treatment of the problem. Skreening, home visit,
crisis intervention
Tertier : residual impairment or disability :
Promote vovational dan rehabilitation
Organisation after care programe
Providing partial hospitalization

4.Rentang dari Perawatan (continuum of care )

5.Tingkat Penampilan
Tergantung pd 4 faktor
Hukum / Peraturan
Peraturan yg ada pd negara tersebut tentang peran dan fungsi psychiatric nurse
Kualifikasi
RN ( Psychiatric mental health registered nurse)
Psychiatric mental Health advence practise registred nurse
Setting praktek : purpose type, location administrasi
Di pemerintah
Di swasta
Personal inistif

V.PATEINT RIGHT
( Diadopsi dari Royal Hobart Hospital 1996)

1.Diberi informasi tentang alasan dirawat, diagnosa dan treatmen


2.Memperoleh perlindungan hukum jika diperlukan
3.Mempunyai hak untuk reviw, treatment yg diberi secara berkala
4.Hak untuk komplain jika pelayanan tdk memuaskan atau tdk sesuai standar
5.Hak untuk mendak treatmen kapanpun mereka ingin
6.Hak untuk menghubungkan keluarga dan teman
7.Confidentiality dan pryvacy
8.Terlibat dlm perencanaan pelayanan
9.Mendapatkan informasi tentang perubahan dlm asuhan
10.Hak untuk menghadap direktur RS untuk complain
11.Mendapatkan saran tentang obat-obatan dan self care
12.Menolak terlibat dlm penelitian
13.Diberi inform concent sebelum tindakan
14.Hak untuk meninggalkan RS kapanpun
15.Hak untuk dikunjungi kensultan psychiatri or psyahite nurse concultan minimal 1 kali
dalam 24 jam
16.Dilindungi dari sexual harrassment dan abuse

W.HAK- HAK PASIEN


( Patient Right)

1.Hak untuk dihormati sebagai manusia


2.Hak memperoleh privacy
3.Hak untuk mempunyai kesempatan yg sama dan warga negara lainnya dlm pelayanan
kesehatan pendapatan, pendidikan pekerjaan perumahan, transportasi dan hukum
4.Hak untuk mendapatkan informasi, pendidikan dan training ttg G.jiwa, pengobatan
perawatan dan pelayanan yg tersedia
5.Hak untuk bekerja atau berinteraksi dgn tenaga kesehatan, khususnya dlm pengambilan
keputusan sehubungan dgn tretment, perawatan dan rehabilitasi
6.Hak untuk komplain
7.Hak untuk mendapatkan advocacy
8.Hak untuk menghubungi teman dan saudara
9.Hak mendapatkan pelayanan yg mempertimbangkan budaya, agama dan jenis kelamin
10.Hak untuk hidup, bekerja dan berpartisipasi dlm masyarakat tanpa diskriminasi

PATIENT RIGHT, PERLU PERHATIAN ?


1.Banyak pasien terlantar dijalanan
2.Bicara kasar kepada pasien
3.Menelantarkan pasien

X. KEBERADAAN PELAYANAN KESEHATAN MENTAL


Untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan promotion of mental health

DULU :
Patien Gangguan Jiwa dianggap sampah, memalukan dipasung

SEKARANG :
Meningkatkan Iptek
Pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa meningkat
Human right
Penting meningkatkan mutu pelayanan dan perlindungan konsumen, perlu pemahaman
tentang human right

Sayangnya di Indonesia perhatian terhadap hal ini belum banyak

Z.PRINSIP ASKEP JIWA


1.Peran dan fungsi perawat jiwa
2.Hubngan terapeutik perawat pasien
3.Model dlm praktek kesehatan jiwa psikiatrik
4.Konteks biopsikososial askep jiwa
5.Kontek etik dan lega
6.Implementasi standar praktek klinik
7.Rentang asuhan

EXAMPLE: ASKEP KLIEN DGN SKIZOFRENIA

1.Maladaptive neurobiological respons


2.Gangguan orientasi realitas
3.1.1 % populasi skizofrenoa
4.25 % klien skizofrenia sebelimnya post psycotic defresion ( weiss, 1989 )
5.risk 0- > 0+
FAKTOR PENYEBAB
1.Genetika ( cloninger 1989 )
Ayah, ibu saudara anak, 10 % diturunkan keponakan,cucu 46 48 % diturun 2-4 %
Diturunkan kembar monozygote
Kembar dizigot 14 17 %

2.Neurobiologikal
Terjadi pembesar ventrikel III pd posies sebelah kiri :
Lobus frontal klien skizofrenia ( dari orang normal, Andreasen, 1991)
Wernicle dan Brocas aphasia disorganisasi pd waktu bicara
Hiperaktifitas dopamine

3.Neurobehavioral
Kerusakan lobus Frontal kesulitan dlm proses pemecahan masalah, berpikir abstrak, G.
Psikomotorik
Kerusakan pd basal ganglia distonia tremor
Gangguan pd lobus temporal limbic meningkatnya kewaspadaan, distractbility,
gangguan memory ( Short Term )
4.Stress
Stress psikososial dan perkembangan gejala psikotik, kemiskinan, kebodohan,
pengangguran, isolasi sosial, kehilangan
5.Penyalagunaan :
Coping yg maladaptif obat- obatan
6.Psikodinamika
Freud : gangguan hubungan pd masa anak

STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN


Oleh : ASOSIASI PERAWAT AMERIKA
(ANA)

Standar Praktek Keperawatan Klinik KeS. Jiwa (Psikhiatric)


1.Menguraikan tingkat kompetensi askep, profesional dan kenerja profesional yg umum
untuk perawat yg terlibat ditiap tatanan praktek klinik kesehatan jiwa

2.Standar asuhan :
Berhubungan dgn aktifitas keperawatan profesional yg dilakukan oleh perawat dgn
melalui proses keperawatan :
Pengkajian St I
Diagnosa St II
Identifikasi hasil St III
Perencanaan ST IV
Implementasi ST V

Konseling, terapi lingkungan,


Aktifitas askep mandiri, intervensi Psikobiologis, penyuluhan kesehatan, manajemen
kasus, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, Psikofarmakologi Psikoterapi, konsultasi

3.Evaluasi :
Standar Kinerja Profesional
St I : Kualitas asuhan
St II : Penilaian kinerja
St III : Pendidikan
St IV : Hub.dgn sejawat
St IV : Etika
St V : Kolaborasi
St VI : Riset

ZZ. PENGEMBANGAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

A.Konsep Pencegahan Primer


Analog : Imunisasi
Orang disiapkan untuk melewati setiap tahap perkembangannya dgn baik
Hal-hal yg perlu dicegah :

1.Perilaku Khusus :
Mengalah / membahayakan
Overacting
Menunda / lamban
Mengelak
Menyalahkan orang lain
2.Kegagalan berperan sebagai orang tua, pelajar
3.Hubungan yg tertutup :
Suami Istri
Ortu anak
Boss anak buah
4.Perasaan yg berlebihan :
Panik, cemas situasi baru fligth
( Perilaku menyerang ) temper tantrum
( Ngadat)
5.Ketidak mampuan Psikologis
Proses berkabung yg Patologis
B.Meningkatkan Kes.Jiwa Keluarga Hal Penting :
Perawat harus memahami tumbuh kembang keluarga dan individu
Prevensi primer, sekunder, tertier

4 STRATEGI PENCEGAHAN PRIMER

1.Healt Education :
Meningkatkan kemampuan mengotrol diri sendiri, strategi coping yg efektif, realistis
terhadap harga diri, sadar akan sumber daya

2.Merupakan lingkungan :
Keluarga
Masyarakat
Misalnya :ada anak yg marah masyarakat mengejek, ia perlu healt edication untuk
masyarakat

3.Sistem sosial yg mendukung :


memperluas dan memperkuat jaring sosial
menggunakan sistem pendukung di masyarakat

4.Bekerja dgn kelompok


Jadi terapi kelompok
Tujuan :
Kontrol perilaku menurunkan stress
Memelihara self esteem dan integritas sosial
Evaluasi :
Penting
Sukar : long term

KETERANGAN :
4 Konteks Biopsikososial keperawatan jiwa

Praktek keperawatan Psikiatri kontemporer Use model yg mengintegrasikan aspek bio


psiko, dan sosialkultural individu dlm pengkajian, perencanaan dan peimplemetasikan
intervensi keperawatan

7 . Rentang Asuhan

Pencegahan Primer

Pencegahan Sekunder
Pencegahan Tertier

Pengkajian Kebutuhan Pasien termasuk :


1.Stressor yg mempercepat respon maladaptif
2.Target atau kel. Populasi yg rentang beresiko tinggi suhubungan dgn stressor, termasuk
anak-anak keluarga baru, keluarga yg mengalami perceraian atau penyakit, wanita dan
lanjut usia

IZ. PERAWATAN KES. JIWA

Pengkajian

Pengumpulan Data :
Sumber Data
Jenis data
Tehnik pengumpulan data
Kerangka konsep

1.Identitas Klien
2.Keluhan utama :
Alasan masuk / Apa yg menyebabkan masuk
3.Faktor presdiposisi
4.Aspek fisik / biologik
5.Aspek psikososial
6.Status mental
7.Kebutuhan persiapan pulang
8.Mekanisme koping
9.Masalah psikososial dan ligkungan
10.Pengetahuan
11.Aspek medik

Alasan Masuk
Masalah aktual berdasarkan keluham utama

Faktor yang mempengaruh terjadinya gangguan jiwa pd individu bersangkutan :


1.Apakah klien klien tersebut sudah pasrah mengalami gangguan jiwa sebelumnnya
2.Pengobatan berhasil / tidak
3.Terkait dengan masalah terminal

Aspek Fisik / Biologi


TD, Pernapasan, BB, TB (komprehensif)
Aspek Psikososial
1.Genogram generasi
tidak mutlak generasi yg utama dgn siap k/ tinggal (pola asuh, komunikasi pengambilan
keputusan )

2.Pola Asuh :
Kehangatan
Kontrol

3.Data diperoleh dgn pertanyaan :


Bagaimana prilaku yg spesifik pd keluarga
Apakah ada anggota keluarga lain yg pernah mengalami gangguan jiwa
Bagaimana komunikasi pd keluarga tersebut
Siapa orang yg terdekat dgn klien secara emosi / psikologis

4.Konsep diri ( gambaran diri, ideal diri, pesan, identitas)

5.Hubungan sosial
Apakah klien mengikuti kegiatan yg ada dilingkungan

6.Status mental :
Penampilan
Pembicaraan
Aktivitas motorik
spritual

PENGKAJIAN

Kemampuan :
1.Kesadaran / titik diri
2.Observasi
3.Kom ter
4.Respek

Kesalahan :
1.Memberi pendapat
2.Menyimpulkan

Deskripsikan / interpretasikan sebagai data

Pohon Masalah
Efek

Care Problem

Causa

ANALISA DATA

1.Mengkaitkan Data
2.Menghubungkan Konsep Teori Prinsip

Kesimpulan :
1.Kesenjangan
2.Masalah kesehatan / keperawatan
a.Validasi
b.Klasifikasi
c.Bandingkan
d.Buat kesimpulan
e.Temukan etiologi

Daftar masalah keperawatan disusun sesuai prioritas :


1.Cara memprioritaskan masalah
Fokus pd ancaman kehidupan
Fokus keluarga/masalah utama
Fokus akibat dengan masalah utama
Fokus sebab dengan masalah utama
Fokus kebutuhan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok, komunitas terhadap proses
kehidupan dan atau masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
mendasari intervensi keperawatan yang menjadi tanggung gugat perawat.

KOMPONEN DALAM DIAGNOSA KEP JIWA


1.Problem keadaan
2.Etiologi
3.Symptom

PROBLEM
Keadaan senjangan klein dgn faktor yg memberi gambaran dimana d/ keperawatan harus
diberikan
ETIOLOGI
Penyebab masalah menunjukkan penyebab keadaan kesehatan yang memberi arah d/
keperawatan

SYMPTOM
Tanda-tanda dan gejala menggambarkan apa yg klien katakan dan apa yang diobservasi
perawat

KOMPONEN
1.Subjek
2.K. Kerja
3.keadaan
4.Kriteri
5.Waktu

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1.Serangkaina kegiatan tindakan
2.Susuai tindakan
3.Tiap tujuan khusus

TINDAKAN KEPERAWATAN
1.Observasi dan onitoring
2.Tindakan keperawatan
3.Pendidikan kesehatan
4.Therapy keperawatan
5.Tindakan kolaborasi

EVALUASI
1.Penilaian pencapaian Tujuan
2.Perubahan / perbaikan rencana :
Orentasi tujuan
Respon verbal dan non verbal
Analisa keberhasilan

Catatan :
1. IQ = Insting , nasluri
2. EGO = Yg mempertahankan diri sampai tahu realitas
3. S. EGO = Nilai norma untuk diinternalisasi

Sumber:
Hamid, Achir Yani. (2000). Buku Pedoman Askep Jiwa-1 Keperawatan Jiwa Teori dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Isaacs, Ann. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Keliat, Budi Anna. (2006) Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Maramis, W. F. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga University Press.
Townsend, Mary. C. (2000). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts Of Care. Edisi 3.
Philadelphia: F. A. Davis Company
Stuart dan Laraia. (2001). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St. Louis:
Mosby Year Book

Anda mungkin juga menyukai