Hidrolisa-Minyak-Jarak JADI
Hidrolisa-Minyak-Jarak JADI
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Percobaan
1. Pengaruh konsentrasi katalis minyak jarak dan air terhadap konversi hidrolisa minyak
jarak.
2. Konsentrasi katalis minyak jarak dan air terhadap nilai konsatanta kecepatan reaksi
hidrolisa minyak jarak (k).
3. Pengaruh konsentrasi katalis minyak jarak dan air terhadap arah kesetimbangan reaksi
hidrolisa minyak jarak (K).
4. Mekanisme hidrolisis minyak jarak.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mencari langkah yang mengontrol pada kinetika reaksi, disusun neraca massa air
dan neraca massa minyak di fase minyak sebagai berikut :
3
Neraca massa air dalam fase minyak :
dCA 1
dt = k1a (CA* - CA1) kr CA1 CB (3)
Bila jumlah air berlebihan dan transfer massa air ke fase minyak sangat cepat, maka
fase minyak dianggap selalu jenuh dengan air, maka CA1 = CA* yang bernilai konstan
pada suhu tertentu sehingga :
rB k ' C B
dCA1 dCB
k ' CB
dt dt
CB t
dCB
CB 0 CB k ' 0 dt
...(5)
CB
ln k ' t
CB 0
...(6)
dimana :
CB0 = banyaknya trigliserida mula mula , mgrek/gr minyak
CB = banyaknya trigliserida suatu saat = C B0 banyaknya asam lemak bebas yang
terjadi, mgrek/gr minyak
banyaknya asambebas yang terbentuk
Bila X = banyaknya trigliserida mulamula , maka :
CB 0 C B
X
CB 0
(7)
CB CB 0 (CB 0 CB )
(1 X )
CB 0 CB 0
(8)
ln (1-X) = - k t (9)
dimana:
k = konstanta kecepatan reaksi tingkat satu, menit-1
t = waktu reaksi, menit
4
Nilai konstanta kecepatan reaksi kimia sebagai fungsi suhu dapat dinyatakan dengan
persamaan Arrhenius :
k = Ae-Ea/RT
dimana :
k = konstanta kecepatan reaksi, menit-1
T = suhu, K
R = tetapan gas, (0,082 L.atm.K-1.mol-1)
Ea = energi aktivasi, (kJ/mol)
B. Minyak Jarak
Minyak jarak merupakan minyak nabati yang diperoleh dengan cara pemerasan dari
tanaman Ricinus communis, kegunaan langsung minyak jarak terbatas pada industry
genteng, obat obatan , minyak rem, minyak lincir.
Sifat fisik dari minyak jarak adalah cairan tidak berwarna atau berwarna kuning
pucat, bau lemak, rasa sedikit menggigit, viscositas tinggi dan bilangan asam akan tinggi
sesuai dengan waktu yang ditandai dengan biji rusak dan cara pemerasan yang tidak baik.
Sifat kimia dari minyak jarak adalah mengandung 46 53% minyak. Minyak jarak
mengandung 80% gliserida, asam asinolat, stearat isoresinolat, dihidroksi stearat dan
palmiat. Minyak jarak juga mengandung 20% protein, 0,2 alkaloid piridin beracun,
risinin serta enzim lipase minyak jarak mengandungzat toksin risin.
Dalam praktikum kali ini digunakan minyak jarak karena untuk menghindari
penggunaan bahan baku dari bahan pangan agar tidak terjadi krisis pangan. Sifat dari
minyak jarak sendiri yaitu non adible. Sedangkan minyak biasanya yang dijual di pasar
itu untuk kebutuhan pangan. Agar tidak menggunakan bahan pangan sebagai bahan baku
maka digunakan minyak jarak.
5
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hidrolisa Minyak Jarak
1. Suhu
Kenaikan suhu akan memperbesar nilai konstanta kecepatan reaksiSuhu yang
semakin tinggi akan memperbesar kelarutan air di dalam fase minyak, sehingga makin
banyak pula trigliserida yang bereaksi. Menurut Rahayu (1999) hubungan antara
konstanta kecepatan reaksi dengan suhu dapat dinyatakan dengan persamaan :
k = Ae-Ea/RT
k = 1,2515 . 108 e-8002/T = 1,2515 e-15939/T
Dengan:
k = konstanta kecepatan reaksi, menit-1
T = suhu absolut, K
R = tetapan gas = 1,987 cal/gmol K
2. Katalisator
Katalisator yang dipakai dapat berupa enzim atau asam. Katalisator pada
percobaan ini dipilih katalisator asam. Semakin banyak katalis asam yang
ditambahkan, konversi akan semakin besar demikian juga terhadap konstanta
kecepatan reaksinya. Bila katalisator makin banyak, makin banyak pula molekul
molekul trigliserida yang teraktifkan.
Menurut Rahayu (1999) hubungan antara konstanta kecepatan reaksi (K c)
dengan konsentrasi asam (c) mgmol H2SO4/ gr minyak dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Kc = 0,14525 c13
Dengan c = mgmol H2SO4/ grminya
3. Pencampuran
Agar zat dapat saling bertumbukan dengan baik, maka perlu adanya
pencampuran. Untuk proses batch, hal ini dapat dicapai dengan bantuan pengaduk.
Apabila prosesnya kontinyu maka pengadukan dilakukan dengan cara mengatur aliran
dalam reaktor agar terjadi olakan. Reaksi dapat berjalan baik apabila dilakukan
pencampuran dengan baik. Pengadukan dapat menurunkan tahanan perpindahan
massa dan mempercepat difusi zat reaksi (Fogler, 1999).
6
4. Perbandingan Zat Pereaksi
Bila salah satu zat pereaksi berlebihan jumlahnya, maka kesetimbangan
dapat bergeser ke sebelah kanan dengan baik, begitu pula sebaliknya, jika produk
diambil, maka reaksi akan bergeser ke kanan sehingga memperbesar frekuensi
tumbukan, sehingga konstanta kecepatan reaksi bertambah (Kirk and Othmer, 1980).
7
O
H2C O C R1 H2C OH
O O
HC O C R2 + 3H2O 3RCOH + HC OH
O
H2C O C R1 H2C OH
Trigliserida Air Asam Lemak Gliserol
F. Pengaruh Surfaktan
Pada hidrolisa minyak jarak surfaktan yang digunakan ialah emulsifier berupa sabun.
Molekul surfaktan memiliki gugus yang bersifat hidrofilik dan lipofilik sehingga dapat
mempersatukan campuran minyak dan air. Molekul yang bersifat hidrofilik (suka air) dan
molekul yang bersifat lipofilik (suka minyak). Umumnya bagian nonpolar (lipofilik)
merupakan rantai alkil panjang dan bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus
hidroksil (Hart, 1983).
CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2-C=O
O-
Na+ Gambar 2.2 Rumus Bangun Surfaktan
Di dalam molekul surfaktan salah satu gugus harus dominan jumlahnya. Bila gugus
polar lebih dominan maka molekul surfaktan akan di absorpsi lebih kuat ke air dibanding
minyak. Akibatnya tegangan permukaan menurun sehingga kedua fase mudah menyebar
dan menjadi fase kontinyu. Demikian pula sebaliknya bila gugus non polar lebih
dominan maka molekul surfaktan akan diabsorpsi lebih kuat oleh minyak dibanding air
(Zuhrina, 2010).
8
BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Mengambil
minyak hasil Melakukan
hidrolisa untuk hidrolisa minyak
dianalisa kadar dengan suhu
asam lemak operasi 70
bebas hasil derajat celsius
hidrolisa setiap 5
menit sampai 15
menit
9
2. Alat Percobaan
a. Labu leher tiga
b. Statif
c. Klem
d. Buret
e. Heater, magnetic stirrer
f. Termometer
g. Pendingin balik
h. Waterbath
i. Erlenmeyer
10
Gambar 3.3 Rangkaian Alat Titrasi
Keterangan :
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Erlenmeyer
a. Variabel tetap
Basis campuran total : 280 ml
Volume emulsifier : 15 ml
Interval waktu : 0 15 menit
Konsentrasi NaOH : 0,13 N
Suhu titrasi : 62 0C
b. Variabel berubah
Jenis katalis : HCl
Konsentrasi katalis : 0,1 N, 0,12 N, dan 0,14 N
Perbandingan mol minyak jarak dan air : 1:10
11
3.6 Prosedur Percobaan
A. Menghitung densitas
Densitas Minyak Jarak
Timbang picnometer kosong (m1), masukkan minyak jarak kedalam picnometer
yang telah diketahui volumenya (V), timbang beratnya (m2). Hitung densitas
minyak jarak.
2 1
=
Densitas Katalis
Timbang picnometer kosong (m1), masukkan HCl teknis dilaboratorium kedalam
picnometer yang telah diketahui volumenya (V), timbang beratnya (m2). Hitung
densitas katalis HCl. Lakukan hal yang sama untuk H2SO4.
12
5. Ulangi langkah hidrolisa dan kadar asam lemak bebas hasil hidrolisa dengan jenis
katalis.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
mengaktifkan zat-zat pereaksi sehingga energi aktivitas (Ea) semakin kecil dan
proses hidrolisa dapat terjadi semakin cepat (Setyadji dkk., 2006). Semakin
besar konsentrasi katalis asam yang ditambahkan, maka semakin banyak
molekul-molekul trigliserida yang teraktifkan dan kecepatan reaksi hidrolisa
menjadi lebih cepat. Peningkatan kecepatan reaksi hidrolisa menyebabkan
semakin banyak minyak yang terhidrolisis menjadi asam lemak bebas,
sehingga nilai konversi hidrolisa semakin meningkat (Suwandari dkk., 2013).
f(x) = 0.05x
f(x) = 0.04x
variabel 1 Linear (variabel 1)
f(x) = 0.03x
15
penurunan energi aktivasi menyebabkan nilai konstanta kecepatan reaksi menjadi
bertambah besar. Hal ini dapat ditunjukkan dari data yang diperoleh dalam
praktikum ini. Katalis HCl memiliki bentuk reaksi seperti berikut ini :
dimana semakin besar konsentrasi HCl maka semakin besar jumlah mol HCl dan
semakin besar jumlah mol H+ yang menandakan semakin banyak ion H+ yang
dimiliki oleh katalis tersebut, maka energi aktivasi mengalami penurunan.
Penurunan energi aktivasi ini dapat disebabkan oleh meningkatnya
kereaktifan zat-zat pereaksi untuk saling bertumbukan karena adanya
penambahan katalis (Setyadji dkk.,2006). Oleh karena itu, semakin besar
konsentrasi katalis yang digunakan maka semakin banyak ion H+ yang
mengaktifkan trigliserida menjadi senyawa kompleks yang reaktif yang
menyebabkan energi aktivasi untuk reaksi hidrolisa semakin turun dan nilai
konstanta kecepatan reaksi menjadi semakin besar.
16
Berdasarkan grafik pada gambar 4.3, data yang diperoleh menunjukkan
semakin besar konsentrasi katalis HCl yang digunakan pada reaksi hidrolisa
minyak, konstanta kesetimbangan reaksi yang diperoleh juga semakin besar.
Konstanta kesetimbangan reaksi pada konsentrasi katalis HCl 0,1 N
-8
yang diperoleh yaitu sebesar 3,581x10 , pada konsentrasi katalis HCl 0,12 N
-7
diperoleh konstanta kesetimbangan reaksi sebesar 1,159x10 dan pada HCl 0,14
7
N yang diperoleh yaitu sebesar 2,137x 10 . Reaksi hidrolisa minyak jarak
dapat ditulis dalam bentuk sederhana menjadi persamaan reaksi berikut ini :
b. Support / Penyangga
Support adalah zat padat yang porous dengan luas
permukaan dapat mencapai beberapa ratus meter persegi per gram
katalis.Fungsi yang paling penting adalah menjaga agar luas
permukaankomponen aktif tetap besar Penyangga sendiri harus
tahan terhadap perubahan termal,sehingga seharusnya
mempunyai titik leleh sedikit di ataskomponen aktif.
c. Promotor
Tujuan pemberian promotor ini adalah untukmenghasilkan
aktifitas, selektifitas, dan efek stabilitasyang diinginkan. Promotor
didesain untuk membantu penyangga ataukomponen aktif.Salah satu
peran penting dari promotor adalah dalampengendalian stabilitas
katalis.
18
reaksi kimia Energi aktivasi reaksi merupakan banyaknya energi minimum
yang dibutuhkan oleh reaksi agar reaksi dapat berlangsung.
5.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Semakin besar konsentrasi katalis HCl yang digunakan selama reaksi
hidrolisa maka konversi yang dihasilkan semakin besar.
2. Semakin besar konsentrasi katalis HCl yang digunakan selama reaksi
hidrolisa maka nilai konstanta kecepatan reaksi yang terjadi semakin
besar.
3. Semakin besar konsentrasi katalis HCl yang digunakan selama reaksi
hidrolisa maka semakin banyak produk yang terbentuk sehingga nilai
konstanta kesetimbangan reaksi semakin besar.
4. Mekanisme hidrolisa minyak jarak dengan katalis mengikuti pemecahan
ester. Radikal asam lemak bebas dipindahkan dari molekul gliserida,
sehingga pemecahan lemak tidak berjalan sempurna.
5.2 Saran
1. Sebaiknya memastikan heater yang digunakan dalam kondisi
baik sehingga tidak terjadi fluktuasi suhu terlalu jauh.
2. Suhu operasi dijaga konstan selama proses hidrolisa berlangsung
3. Sebaiknya memastikan indikator PP dalam kondisi yang tidak
terkontaminasi agar tepat dalam menentukan titik akhir titrasi.
4. Perubahasan TAT diamai dnegan cermat dan teliti
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Widjajanti, Endang. 2005. Pengaruh Katalisator terhadap Laju Reaksi. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta:
Yogyakarta
.
22