SOP Pertemuan Tinjauan Manejemen
SOP Pertemuan Tinjauan Manejemen
No. Dokumen:
Tgl. Revisi :
Revisi Yang Ke :
Tgl. Efektif :
KAB. LANGKAT PUSK. SAMBIREJO
Disetujui oleh
SOP TanggalTerbit : Kepala Puskesmas Sambirejo.
PERTEMUAN
TINJAUAN 04Januari 2016.
MANEJEMEN Arlina Prihhesti, SKM
Nip. 19650820 198801 2 001.
Pertemuan tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian
Pengertian dan efektivitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara
berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional
kegiatan organisasi.
No. Dokumen:
Tgl. Revisi :
Revisi Yang Ke :
Tgl. Efektif :
KAB. LANGKAT PUSK. SAMBIREJO
Disetujui oleh
SOP TanggalTerbit : Kepala Puskesmas Sambirejo.
TINDAKAN
KOREKTIF 04Januari 2016.
Arlina Prihhesti, SKM
Nip. 19650820 198801 2 001.
Tujuan Prosedur ini adalah untuk memastikan diterapkannya Koreksi dan tindakan
Tujuan koreksi terhadap penyebab-penyebab ketidak-sesuaian produk
Prosedur -
Langkah-langkah a. Setelah menerima laporan ketidak-sesuaian dan permintaan tindakan koreksi,
Prosedur kepala bagian yang bertanggung- jawab harus mengambil tindakan untuk
meneliti hal-hal yang menjadi penyebab ketidak-sesuaian.
b. Berdasarkan analisis ketidak-sesuaian, maka penanggung- jawab bagian yang
bersangkutan bersama WMM menentukan Koreksi dan tindakan koreksi yang
harus diambil dalam waktu yang ditentukan
c. Koreksi dan Tindakan koreksi yang diambil didokumentasikan pada
Formulir
d. Setelah tindakan koreksi dilakukan atau batas waktu yang ditentukan dilampaui,
tindakan koreksi harus ditinjau oleh WMM guna memastikan bahwa tindakan-
tindakan tersebut dilaksanakan dengan baik dan memberikan hasil yang efektif.
e. Bila tindakan koreksi yang diambil tidak efektif, analisis dan tinjauan terus
dilakukan sampai diperoleh hasil yang memuaskan.
f. Tindakan koreksi yang memerlukan perubahan prosedur diberitahukan kepada
Wakil Manajemen Mutu. Dan selanjutnya Wakil Manajemen Mutu harus
meninjau dokumen tersebut sesuai dengan Prosedur Pengendalian Dokumen.
g. Rekaman tindakan koreksi serta hasilnya dicatat dan disimpan olehpersonil yang
ditunjuk pada unit yang bersangkutan
a. Bagan Alur
Menerima
laporan ketidak Menentukan Koreksi
sesuaian dan Koreksi dan Dan Tindakan
permintaan Tindakan Koreksi
tindakan koreksi Koreksi
ermintaan
tindakan koreksi
Rekaman
Tindakan
b.Dokumentasi
Terkait
c.Rekaman
Historis
Perubahan
Tugas Manajemen Mutu:Pengertian Mutu dan ISO 90001
Mochamad Fadelah Fauzan
2243 07 005
Pengertian Mutu
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada
upayamenciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi.
Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta
komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan
figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat
memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat
dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau
jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh
anggota dalam organisasi.
Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :
- Unggul dan bermutu tinggi
- Mahal harganya
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa
dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan
mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya.
Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat
diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan
(custumer).
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau
kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen
mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal
(di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya,
adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis
mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam
arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari
petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi
keinginan siswa.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan
melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan
partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada
pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan,
diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir,
sebagai berikut:
1. Setiap orang memiliki pelanggan
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem
3. Semua sistem menunjukkan variasi
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu
Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa
sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah,
walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara
lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan
dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan
Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.
. PMP- Mutu
BAB III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Standar : 3.1. Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan
tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Pimpinan Puskemas, penanggung jawab
program dan pelaksana.
Agar mutu dapat dikelola dengan baik, maka perlu ditetapkan adanya Penanggungjawab
manajemen mutu (wakil manajemen mutu) yang bertanggung jawab untuk koordinasi,
monitoring, dan membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara
berkesinambungan akan menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja
dilakukan secara konsisten dan sistematis.
Elemen Penilaian
2. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab Penanggungjawab manajemen mutu
3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja disusun bersama oleh penanggung jawab
manajemen mutu dengan pimpinan dan penanggung jawab Program/Upaya Puskesmas.
4. Kebijakan mutu dan tatanilai disusun bersama dan dituangkan dalam manual/pedoman
Peningkatan Mutu dan Kinerja sesuai dengan visi, misi dan tujuan Puskesmas.
2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas dilakukan sesuai dengan rencana
kegiatan yang tersusun dan di lakukan pertemuan tinjauan manajemen yang membahas
kinerja pelayanan dan upaya perbaikan yang perlu dilaksanakan.