Anda di halaman 1dari 6

ARTI MENCARI TUHAN

5
BY INGRID LISTIATI ON MAR 24, 2010 TANYA-JAWAB, TJ: SPIRITUALITAS

Pertanyaan:
Salam damai sejahtera

Dear pengasuh Katolisitas

APA ARTINYA MENCARI TUHAN ?

Amos 5 : 4 Sebab beginilah Firman Tuhan kepada kaum Israel : Carilah


AKU, maka kamu akan hidup (juga ayat 6).

Begitu sederhana dan indah janji Tuhan, tetapi apakah ini bisa betul-betul
nyata dalam hidup kita ?

APA ARTINYA MENCARI TUHAN ?

Salam
Mac.

Jawaban:
Shalom Machmud,

Benar, sebagai umat beriman, tentu penting kita ketahui artinya mencari
Tuhan, sebab memang hidup kita di dunia ini adalah suatu perjalanan
iman untuk mencari-Nya dan segala kehendak-Nya.

Mengapa kita mencari Tuhan?


Kita mencari Tuhan, pertama- tama karena kita mengetahui bahwa itulah
kehendak Tuhan bagi kita yang dinyatakan dalam firman-Nya, yaitu agar
kita memperoleh hidup di dalam-Nya:

Hatiku mengikuti firman-Mu: Carilah wajah-Ku; maka wajah-Mu kucari,


ya TUHAN. (Mzm 27:8)

Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: Carilah Aku,


maka kamu akan hidup! (Am 4:5)
Apa artinya mencari Tuhan?
Dari ayat- ayat di atas, kita mengetahui bahwa Allah memerintahkan kita
untuk mencari Dia dan mencari wajah-Nya. Selanjutnya kita bertanya apa
artinya mencari Allah? Kristus mengajarkan kepada kita, Aku adalah
jalan, kebenaran, dan hidup dan tidak seorangpun sampai kepada Allah
Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh 14:6) Dengan demikian, kita mencari
Allah dengan mencari Kristus. Kristuslah gambaran Allah yang tidak
kelihatan (lih. Kol 1:15), sehingga dengan melihat kepada Yesus dan
segala ajaran-Nya, kita dapat mengenal Allah.

Kristus adalah Sang Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1:14), sehingga
untuk mencari Kristus, kita dapat memulai dengan membaca Sabda
Tuhan dan merenungkan-Nya. Namun kita tidak boleh berhenti pada
menyelidiki Kitab Suci saja tanpa mau datang kepada Yesus sendiri
sebagai sumber hidup itu. Yesus pernah mengajar demikian,
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-
Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci
itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang
kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. (Yoh 5:39-40)

Maka pembacaan dan permenungan Kitab Suci harus sampai menuntun


kita kepada Kristus itu sendiri yang adalah Kerajaan Allah; oleh sebab itu
Injil Kristus disebut sebagai Injil Kerajaan Allah (lih. Mat 4:23; 9:35; 24:14).
Kedatangan Kristus sebagai Kerajaan Allah itu diberitakan oleh Yohanes
Pembaptis (Mat 3:2) dan Yesus sendiri mengajarkan bahwa Ia adalah
Kerajaan Allah, melalui perumpamaan (lih. Mat 13:24, 37). Untuk dapat
mencapai Kerajaan Allah itu, Yesus mengajarkan agar kita menerima
Pembaptisan, yaitu dilahirkan kembali dalam air dan Roh kudus (lih. Yoh
3:5).

Selanjutnya, Tuhan Yesus menghendaki agar kita menyambut Diri-Nya


sendiri agar kita beroleh hidup yang kekal. Tuhan Yesus mengajarkan
bahwa motivasi kita mencari Tuhan seharusnya tidak terarah kepada
kebutuhan duniawi semata, tetapi terarah kepada kehidupan yang kekal.
Kehidupan yang kekal bersama Yesus inilah yang menjadi arti kamu akan
hidup (Am 4:5). Dan untuk menerima hidup kekal ini, Kristus mengatakan
bahwa kita harus menyantap-Nya sebagai Roti Hidup yang turun dari
sorga:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena
kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti
itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang dapat
binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup
yang kekal. Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah
kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah. Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa
percaya kepada-Ku ia tidak akan haus lagi. Aku telah turun dari
sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku tetapi untuk melakukan
kehendak Dia yang telah mengutus Aku. . Sebab inilah kehendak Bapa-
Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman. Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum
darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup
oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan
hidup oleh Aku. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-
lamanya. (Yoh 6:26-58)

Maka di sini kita mengetahui bahwa janji Yesus untuk memberikan hidup
kepada mereka yang mencari Tuhan, dipenuhi oleh-Nya dengan
menjadikan Diri-Nya sebagai santapan rohani bagi umat-Nya.

Bagaimana caranya kita mencari Tuhan?


Kitab suci mengajarkan kepada kita, bahwa untuk mencari Tuhan kita
harus menanyakan Dia dengan segenap hati, mengarahkan hati dan
dengan segala kerendahan hati berdoa dan bertobat dari segala dosa
dan kesalahan kita.
. di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal
engkaumenanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu (Ul 4:29) apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan
Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati (Yer 29:13).
Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN,
Allahmu. (1 Taw 22:19)
. dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri,
berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat,
maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka,
serta memulihkan negeri mereka. (2 Taw 7:14)

Setelah kita bertobat dan mempunyai sikap batin yang baik, kita datang
kepada Tuhan yang mengundang kita untuk mengambil bagian dalam
perjamuan Ekaristi, yaitu di mana kita dapat menyambut-Nya sebagai
Roti Hidup.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam diabarangsiapa yang memakan Aku akan
memperoleh hidup oleh Aku. (Yoh 6:56, 57)

Selanjutnya, kita umat Katolik mengingat bahwa Allah selalu hadir di


dalam setiap tabernakel dalam Gereja Katolik dan juga di dalam kapel-
kapel Adorasi Sakramen Maha Kudus. Tabernakel Gereja Katolik sekarang
merupakan tempat kediaman Tuhan yang hadir secara istimewa di tengah
umat-Nya, seperti ketika dalam PL Allah hadir di tengah umat Israel dalam
Kemah Pertemuan (lih. Kel 33:7). Tuhan adalah Allah yang sama, dahulu
sekarang dan selamanya; dan bahwa Allah- lah yang pertama- tama
mencari kita sehingga menempatkan kerinduan dalam hati kita untuk
mencari-Nya. Dan Allah juga memberikan jalan kepada kita untuk
menemukan Dia, sebab Ia sungguh hadir di tengah kita umat-Nya. Hanya
dibutuhkan iman dan kerendahan hati dari pihak kita untuk menerima
cara Tuhan untuk menyampaikan rahmat dan hidup ilahi-Nya kepada kita.

Wajah Tuhan juga dijumpai di dalam sesama yang kecil dan hina
Jangan lupa juga bahwa mencari Tuhan juga tak bisa dilepaskan dengan
memperhatikan dan mengasihi sesama, terutama yang kecil dan miskin.
Sebab dalam diri mereka-lah kita dapat melihat wajah Tuhan:

sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang


dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk
Aku. (Mat 25:40)

Apa akibatnya bagi orang yang mencari Tuhan?


Tuhan akan mengampuni dosa/ kesalahan orang yang mencari Dia dan
memulihkannya. Bagi umat Katolik ini sungguh nyata, terutama setelah
kita menerima Sakramen Tobat, sebab pada saat itu rahmat
pengampunan Tuhan mengalir untuk menyembuhkan dan memulihkan
jiwa kita.

. dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri,


berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat,
maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka,
serta memulihkan negeri mereka. (2 Taw 7:14)

Sabda Tuhan mengajarkan bahwa mereka yang mencari Tuhan akan


bersuka cita.

Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-


orang yang mencari TUHAN! (1 Taw 16:10) Biarlah bergembira dan
bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah
mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: TUHAN
itu besar! (Mzm 40:16)

Mereka yang mencari Tuhan akan selalu disertai oleh Tuhan, dan tidak
akan kekurangan sesuatupun yang baik; mereka akan memperoleh
pengertian akan segala sesuatu.

Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak


Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN (Mzm 9:10) Aku
telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari
segala kegentaranku. tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak
kekurangan sesuatupun yang baik. (Mzm 34:4, 10) selama ia mencari
TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil (2 Taw 26:5).

Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari
TUHANmengerti segala sesuatu. (Ams 28:5)
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33)

Kesimpulannya, kita mencari Tuhan dengan tiga cara, yaitu melalui: 1)


doa dan pertobatan 2) Sabda-Nya: membaca dan merenungkan Sabda
Tuhan, 3) menerima sakramen- sakramen, terutama Ekaristi. Selanjutnya,
setelah kita mencari Tuhan, tentu kita harus berjuang untuk hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan yang kita ketahui melalui ketiga cara tersebut,
terutama dengan memberikan perhatian dan kasih kepada sesama kita
yang membutuhkan pertolongan, karena pada merekalah kita melihat
wajah Tuhan. Jika kita tekun mencari Tuhan, maka Tuhan akan selalu
menyertai kita, mencukupkan kebutuhan kita, dan menghantar kita
kepada hidup yang kekal.
Demikianlah yang dapat saya tuliskan untuk menjawab pertanyaan anda.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,


Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

SHARE.

Anda mungkin juga menyukai