Laba Kotor
Perseroan membukukan kenaikan laba kotor sebesar 20,9%, dari Rp883,36 miliar pada tahun
2015 menjadi Rp1,07 triliun. Pertumbuhan laba kotor diikuti oleh kenaikan pada marjin laba
kotor dari 39,8% di tahun 2015 menjadi 41,7% di tahun 2016. Kenaikan laba kotor dan
marjin laba kotor terjadi karena perubahan bauran penjualan Perseroan, dimana segmen Jamu
Herbal dan Suplemen dengan marjin laba kotor yang lebih tinggi yaitu 55,4%, memberikan
kontribusi yang lebih besar di tahun 2016
Beban Operasional
Beban operasional meningkat 25,5% dari Rp404,9 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp508,3
miliar. Beban penjualan dan pemasaran meningkat sebesar Rp67,16 miliar atau 22,2% dari
Rp303,03 miliar menjadi Rp370,19 miliar terutama disebabkan adanya kenaikan pada beban
gaji dan tunjangan, beban promosi dan iklan, serta beban bongkar muat.Beban umum dan
administrasi meningkat sebesar Rp36,14 miiliar atau 35,5% dari Rp101,89 miliar menjadi
Rp138,03 miliar terutama disebabkan oleh kenaikan pada beban gaji dan tunjangan.
Aktivitas Investasi
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) untuk aktivitas investasi sebesar Rp7,30
miliar. Kas yang digunakan untuk uang muka pembelian aset tetap dan perolehan aset tetap
masing-masing sebesar Rp68,7 miliar dan Rp107 miliar.
Aktivitas Pendanaan
Total kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan di tahun 2016 adalah sebesar
Rp312,14 miliar.
Liabilitas
Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2016 sebesar Rp229,73 miliar, naik 16,1%
dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp197,80 miliar. Liabilitas jangka pendek naik
17,2% dari Rp184,06 pada tahun 2015 menjadi Rp215,89 miliar. Perseroan mencatat
kenaikan utang usaha sebesar 20,4% dari Rp147,75 miliar di tahun 2015 menjadi Rp177,86
miliar. Liabilitas jangka panjang sedikit meningkat sebesar 2,2% dari Rp13,74 miliar di tahun
2015 menjadi Rp14,04 miliar.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2016 sebesar Rp2,76 triliun, atau naik 6,1%
dibandingkan Rp2,60 triliun per 31 Desember 2015. Saham treasuri turun dari Rp104,76
miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp 61,79 miliar.
PROSPEK USAHA
Tingkat pertumbuhan industri jamu dan obat tradisional yang signifikan dari tahun ke tahun
menunjukkan bahwa prospek industri jamu dan obat tradisional sangat menjanjikan
mengingat potensi pasar domestik yang belum tergarap masih sangat besar. Industri jamu dan
obat tradisional sebagai industri berbasis kearifan lokal bangsa Indonesia tidak akan
kekurangan bahan baku yang berasal dari keanekaragaman hayati Indonesia. Tantangannya
adalah bagaimana menguasai teknologi pengolahan bahan baku menjadi ekstraksi sehingga
menjamin ketersediaan bahan baku sepanjang musim. Pemerintah sangat mendukung
perkembangan industri jamu dan obat tradisional yang berpotensi menjadi salah satu
komoditas ekpor non-migas unggulan di tahun-tahun mendatang.Perseroan mencanangkan
target pertumbuhan pendapatan tahun 2017 sekitar 15% atau kurang lebih Rp2,7 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Perseroan akan terus berinovasi mengembangkan produk-
produk baru untuk meningkatkan penjualan.
ASPEK PEMASARAN
Perseroan menerapkan strategi pemasaran yang terintegrasi yang meliputi strategi produk,
strategi distribusi, strategi harga dan strategi promosi. Salah satu bentuk promosi tidak
langsung adalah kegiatan CSR yang telah menjadi ikon Perseroan seperti kegiatan mudik
gratis menjelang lebaran yang telah diadakan dalam 27 tahun terakhir sejak tahun 1991, dan
operasi katarak gratis untuk masyarakat tidak mampu yang telah berlangsung selama 6 tahun
sejak 2011. Perseroan selalu berinovasi meluncurkan produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada berdasarkan sambutan pasar dan harapan masyarakat untuk
mengkonsumsi produk jamu dan obat tradisional yang berkualitas, praktis, tidak pahit dan
mempunyai cita rasa kaya. Strategi distribusi terutama adalah dengan melakukan distribusi
intensif agar produk Perseroan mudah diperoleh semua lapisan masyarakat.
Untuk itu, saluran distribusi terus ditambah baik melalui outlettradisional maupun
modern. Produk Perseroan tersedia di toko jamu, apotik, toko kelontong, dan toko retail
modern seperti minimarket dan supermarket.Salah satu inovasi terbaru untuk memperluas
distribusi pemasaran yang diperkenalkan pada tahun 2016 adalah konsep Caf Jamu
sebagai saluran distribusi terdepan produk Sido Muncul. Melalui Caf Jamu, Perseroan
menjalin kemitraan yang lebih erat dengan pedagang jamu eceran yang menjadi ujung
tombak penjualan.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tanggal 18 Mei 2016,
pemegang saham menyetujui untuk mendistibusikan dividen kas kepada pemegang saham
dari laba neto tahun 2015 sebesar Rp368,50 miliar atau Rp 25 per saham dengan dividend
payout 85,3%. Pembagian dividen tunai ini telah didistribusikan dan dibayarkan pada tanggal
17 Juni 2016.Berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 13 Mei 2015, pemegang saham menyetujui
untuk mendistribusikan dividen kas kepada pemegang saham dari laba neto tahun 2014
sebesar Rp360 miliar atau Rp24 per saham dengan dividend payout 85,6%. Pembagian
dividen tunai ini telah didistribusikan dan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2015.
KELANGSUNGAN USAHA
Untuk menjamin kelangsungan usaha, Perseroan memberikan perhatian pada tiga aspek
utama yaitu teknologi, ketersediaan bahan baku dan strategi pemasaran. Untuk menghasilkan
produk yang berkualitas, pabrik Perseroan telah dilengkapi dengan peralatan dan teknologi
canggih untuk proses produksi yang cepat dan higienis didukung oleh keberadaan Divisi
Riset dan Pengembangan (R&D) yang telah menghasilkan pengembangan produk-produk
andalan.
Dilihat dari sisi tinjauan keuangan, MD&A sangat penting bagi investor, karena hanya
dengan melihat tinjauan keuangan, investor dapat dengan mudah mengestimasikan laba,
penjualan, investasi dan aktivitas arus kas. Investor juga dapat menerima informasi berupa
kebijakan pembagian, prospek perusahaan dan kelangsungan usaha dengan sangat jelas dan
mudah dipahami. Sehingga investor dapat dengan mudah mengambil keputusan untuk
membeli atau menjual sekuritas.