Anda di halaman 1dari 6

B.

Konsep Asuhan Keperawatan

1. PENGKAJIAN

Data yang umum ditemukan pada pasien dengan tetralogi fallot adalah:

a. Cyanosis menyeluruh atau pada membran mukosa bibir,

lidah, konjungtiva. Sianosis juga timbul pada saat menangis, makan,

tegang, berendam dalam air dapat perifer atau sentral.

b. Dispnea biasanya menyertai aktifitas makan, menangis atau

tegang/stress.

c. Kelemahan, umum pada kaki.

d. Pertumbuhan dan perkembangan tidak sesuai dengan usia.

e. Digital clubbing

f. Sakit kepala

g. Epistaksis

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Resiko penurunan cardiac output b/d adanya kelainan

structural jantung.

b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan

suplay oksigen

c. Intolerans aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2

terhadap kebutuhan tubuh.

d. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi

tidak adekuat, kebutuhan nutrisis jaringan tubuh, isolasi social.

e. Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat.

1
3. RENCANA INTERVENSI

a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan

suplay oksigen

Tujuan : Pertukaran gas adequat

Intervensi Rasional
obsevasi vital sign tanda-tanda vital merupakan
indikator kesehatan secara
umum
observasi frekwensi dan berguna dalam evaluasi
kedalaman pernafasan derajat distress pernafasan dan
kronisnya proses penyakit
awasi tingkat kesadaran/status gelisah dan ansietas
mental pasien manifestasi umum dari
hipoksia, AGD buruk disertai
manifetasi umum
bingung/somnolen
observasi tanda syanosis berhubungan dengan
hipoksemia
syanosis merupakan tanda
beri pasien posisi yang akibat dari hipoksia dan
nyaman/semi fowler hipoksemia
peninggian kepala tempat
tidur mempermudah fungsi
pernafasan dan untuk
kolaborasi dalam pemberian pengembangan paru-paru
O2 dan pantau AGD lebih baik
O2 dapat memperbaiki dan
mencegah memburuknya
hipoksia

b. Resiko penurunan cardiac output b/d adanya kelainan

structural jantung.

Tujuan: penurunan cardiac output tidak terjadi.

Kriteria hasil: tanda vital dalam batas yang dapat diterima, bebas gejala

gagal jantung, melaporkan penurunan episode dispnea, ikut serta dalam

aktifitas yang mengurangi beban kerja jantung, urine output adekuat: 0,5 2

ml/kgBB.

2
Rencana intervensi dan rasional:
Intervensi Rasional
Kaji frekuensi nadi, Memonitor adanya perubahan
RR, TD secara teratur sirkulasi jantung sedini mungkin.
setiap 4 jam. Mengetahui adanya perubahan
Catat bunyi jantung. irama jantung.
Kaji perubahan Pucat menunjukkan adanya
warna kulit terhadap penurunan perfusi perifer terhadap
sianosis dan pucat. tidak adekuatnya curah jantung.
Sianosis terjadi sebagai akibat
adanya obstruksi aliran darah pada
Pantau intake dan
ventrikel.
output setiap 24 jam.
Ginjal berespon untuk
Batasi aktifitas
menurunkna curah jantung dengan
secara adekuat.
menahan produksi cairan dan
natrium.
Berikan kondisi Istirahat memadai diperlukan
psikologis lingkungan untuk memperbaiki efisiensi
yang tenang. kontraksi jantung dan menurunkan
komsumsi O2 dan kerja berlebihan.
Stres emosi menghasilkan
vasokontriksi yangmeningkatkan
TD dan meningkatkan kerja jantung.

c. Intolerans aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2


terhadap kebutuhan tubuh.
Tujuan: Pasien akan menunjukkan keseimbangan energi yang adekuat.

Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti aktifitas sesuai kemampuan,

istirahat tidur tercukupi.

Rencana intervensi dan rasional:

3
Intervensi Rasional
Ikuti pola istirahat Menghindari gangguan pada
pasien, hindari pemberian istirahat tidur pasien sehingga
intervensi pada saat kebutuhan energi dapat dibatasi
istirahat. untuk aktifitas lain yang lebih
Lakukan perawatan penting.
dengan cepat, hindari Meningkatkan kebutuhan
pengeluaran energi istirahat pasien dan menghemat
berlebih dari pasien. energi paisen.
Bantu pasien
Menghindarkan psien dari
memilih kegiatan yang
kegiatna yang melelahkan dan
tidak melelahkan.
meningkatkan beban kerja jantung.
Hindari perubahan Perubahan suhu lingkungna
suhu lingkungan yang yang mendadak merangsang
mendadak. kebutuhan akan oksigen yang
meningkat.
Kurangi kecemasan
Kecemasan meningkatkan
pasien dengan memberi
respon psikologis yang merangsang
penjelasan yang
peningkatan kortisol dan
dibutuhkan pasien dan
meningkatkan suplai O2.
keluarga.
Stres dan kecemasan
Respon perubahan
berpengaruh terhadap kebutuhan O2
keadaan psikologis pasien
jaringan.
(menangis, murung dll)
dengan baik.

d. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi

tidak adekuat, kebutuhan nutrisis jaringan tubuh, isolasi social.

Tujuan: Pertumbuhan dan perembangan dapat mengikuti kurca tumbuh

kembang sesuai dengan usia.

4
Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti tahap pertumbuhan dan

perkembangan yang sesuia dengan usia, pasien terbebas dari isolasi

social.

Rencana intervensi dan rasional:

Intervensi Rasional
Sediakan kebutuhan Menunjang kebutuhan nutrisi
nutrisi adekuat. pada masa pertumbuhan dan
perkembangan serta meningkatkan
daya tahan tubuh.
Monitor BB/TB, buat
Sebagai monitor terhadap
catatan khusus sebagai
keadaan pertumbuhan dan keadaan
monitor.
gizi pasien selama dirawat.
Kolaborasi intake Fe
Mencegah terjadinya anemia
dalam nutrisi.
sedini mungkin sebagi akibat
penurunan kardiak output.

e. Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat.

Tujuan: Infeksi tidak terjadi.

Kriteria hasil: Bebas dari tanda tanda infeksi.

Intervensi Rasional
Kaji tanda vital dan Memonitor gejala dan tanda
tanda tanda infeksi umum infeksi sedini mungkin.
lainnya. Menghindarkan pasien dari
Hindari kontak dengan kemungkinan terkena infeksi dari
sumber infeksi. sumber yang dapat dihindari.
Sediakan waktu Istirahat adekuat membantu
istirahat yang adekuat. meningkatkan keadaan umum
Sediakan kebutuhan pasien.
nutrisi yang adekuat sesuai Nutrisi adekuat menunjang
kebutuhan. daya tahan tubuh pasien yang
optimal.

5
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan

sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi

defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi

ventrikel kanan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor endogen dan

eksogen.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah

a. Bagi pembaca

Penyakit tetralogi fallot dapat di cegah dengan menghindari faktor

eksogen dan endogen. Pencegahan dilakukan melalui tidak mengkonsumsi

alkohol , obat, jamu atau makan yang tidak dianjurkan pada saat kehamilan,

sehingga menurunkan resiko dari faktor endogen.

b.Bagi perawat

Perawat sebaiknya menambah pengetahuan untuk memberikan asuhan

keperawatan yang efekti dan efisien dalam mencegah , mengobati, dan

memelihara kondisi pasien dengan tetralogi fallot.

Anda mungkin juga menyukai