DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Jl. Kesuma No.02 Kel. Bungo Timur Kec. Pasar Muara Bungo
email : bungosatu@yahoo.com
TENTANG
PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MEMBERIKAN RESEP
DI PUSKESMAS MUARA BUNGO I
b. Bahwa sehubungan dengan butiran tersebut diatas maka perlu menetapkan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas Muara Bungo I tentang Persyaratan petugas yang
Berhak Memberikan Resep
M E M U T U S K AN
Ketiga :
Oneng Soekiraten
TENTANG
PENANGANAN OBAT KADALUARSA / RUSAK
DI PUSKESMAS MUARA BUNGO 1
Menimbang : a. Bahwauntuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu di dukung oleh
pelayanan obat yang baik
b. Bahwa untuk menjamin terlaksananya pelayanan obat yang baik, maka perlu di
tetapkan penanganan obat kadaluarsa / rusak
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 922 tahun 2008 tentang Obat Perbekalan
Kesehatan
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 445/011/PKM MB1/2016
TENTANG : PENANGANAN OBAT KADALUARASA / RUSAK
Tujuan dilaksanakannya penanganan obat kadaluarsa / rusak adalah sebagai acuan bagi petugas
dalam menangani obat kadaluarsa / rusak
Dalam menangani obat kadaluarsa / rusak, maka langkah langkah yang harus dilaksanakan
adalah :
1. Petugas Farmasi mengidentifikasi semua obat yang kadaluarsa / rusak di ruang farmasi
dan gudang obat puskesmas
2. Petugas farmasi mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsanya
3. Petugas farmasi memisahkan obat kadaluarsa / rusak dari penyimpanan obat lainnya
4. Petugas farmasi mencatat di buku kadaluarsa obat ruang farmasi dari gudang obat
puskesmas
5. Petugas farmasi membuat berita acara obat kadaluarsa / rusak
6. Berita acara obat kadaluarsa / rusak dengan lampiran jenis dan jumlah obat kadaluarsa /
rusak di serahkan ke UPTD Instalasi Farmasi
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Jl. Kesuma No.02 Kel. Bungo Timur Kec. Pasar Muara Bungo
email : bungosatu@yahoo.com
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN OBAT
DI PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penanggung jawab dalam pelayanan obat perlu menetapkan
standar pelayanan kefarmasian di Apotik
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Jl. Kesuma No.02 Kel. Bungo Timur Kec. Pasar Muara Bungo
email : bungosatu@yahoo.com
TENTANG
PELAYANAN OBAT 24 JAM PUSKESMAS MUARA BUNGO I
b. Bahwa sehubungan dengan butir (a) tersebut maka perlu menetapkan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Muara Bungo I tentang penanggung jawab pelayanan obat
M E M U T U S K AN
Kedua :
Oneng
Soekiraten
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB TINDAK LANJUT PELAPORAN
DI PUSKESMAS MUARA BUNGO I
M E M U T U S K AN
Kedua :
Oneng Soekiraten
TENTANG
PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN / KELUARGA
Menimbang : a. Bahwa Puskesmas harus melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak
professional
d. Bahwa untuk terbitnya pelaksanaan tugas yang dimaksud, dipandang perlu untuk
menuangkannya dalam surat keputusan
a. Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 54 ayat (1)
menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
Mengingat :
bertanggung jawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten
TENTANG
PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
Menimbang : a. Bahwa untuk menjamin penanganan pasien gawat darurat secara cepat, tepat terarah
dan berkualitas, maka di perlukan piata pelaksanaan pasien gawat darurat
M E M U T U S KAN
Menetapkan :
Kedua :
Petugas di unit emergensi bertanggung jawab akan ketersediaan obat-obatan
emergensi tersebut, baik dalam hal pemesanan maupun keamanannya
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan di adakan pembeetulan
sebagai mana mestinya.
Keempat :
Oneng Soekiraten
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 445/012/PKM MB1/2016
TENTANG : DAFTAR OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
1. Epinefrin inj
2. Dexamethason inj
3. Diazepam inj
4. Fotomenadion inj
5. Lidocain inj
6. Cairan RL
7. Cairan D 5 %
8. Cairan NaCl
9. Fenol Gliserol Tetes telinga
10.Betadin 30 ml
11.Rifanol 60 ml
12.Alkohol 70 % 1 Ltr
TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
KEPALA UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang layanan klinis di puskesmas, maka perlu didukung oleh
pelayanan obat yang baik
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 922 tahun 2008 tentang Obat dan
Perbekalan Kesehatan
M E M U T U S K AN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 445/008/PKM MB1/2016
TENTANG :PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diwujudkan dalam kegiatan pengendalian
obat, Tujuan pengendalian obat agar tidak terjadi kelebiahan dan kekosongan obat unit pelayanan
kesehatan dasar, yang terdiri dari :
1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan
seluruh unit pelayanan
2. Menentukan :
- Stok optimum
- Stok pengaman/penyangga(buffer stok)
3. Menentukan Waktu tunggu
1. Pengendalian Persediaan
2. Pengendalian Penggunaan
3. Penanganan Obat hilang
1. Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap stok kerja,
stok pengaman, Waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan
perlu diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau
jika dimungkinkan memesan, maka dapat dihitung jumlah obat yang dapat dipesan
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan maka hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah
1. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok
2. Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo apabila terdapat pemakaian
yang melebihi rencana
3. Membuat lapaoran secara sederhana dan berkata kepada Kepala Puskesmas tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai persediaan
banyak
Pemeriksaan besar dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara kartu stok obat
dengan fisik obat, yaitu jumlah setiap jenis obat, Pemeriksaan ini dilakukan setiap
bulan
2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan, efesiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi :
a. Prosentase penggunaan antibiotic
b. Prosentase penggunaan injek
c. Prosentase rata-rata jumlah R/.
d. Prosentase penggunaan obat generic
e. Kesesuaian dengan pedoman.
Oneng Soekiraten
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Jl. Kesuma No.02 Kel. Bungo Timur Kec. Pasar Muara Bungo
email : bungosatu@yahoo.com
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1332 Tahun 2002 tentang tugas Pokok
dan Fungsi Apoteker di Puskesmas
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten
TENTANG
PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT
Menimbang : a. Bahwa pelayanan pengobatan dipuskesmas perlu ditunjang dengan pemberian obat
yang rasional
b. Bahwa untuk memberikan obat yang rasional diperlukan petugas yang memiliki
kopetensi kefarmasian
M E M U T U S KAN
Keempat :
TENTANG
PELATIHAN BAGI PETUGAS YANG DIBERI KEWENANGAN MENYEDIAKAN
OBAT TETAPI BELUM SESUAI PERSYARATAN
c. Bahwa sehubungan dengan butir (a) dan (b) tersebut diatas maka perlu
menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Muara Bungo I tentang
persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat.
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten
TENTANG
PETUGAS YANG BERHAK MEMBERIKAN RESEP
PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten
TENTANG
PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menjamin pelayanan kefarmasian yang baik maka
pengelolaan obat pelayanan kefarmasian puskesmas harus dilakukan secara
sistematis dan terkoordinasi
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 922 tahun 2008 tentang Obat dan
Perbekalan Kesehatan
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten
Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien
RAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOKOPI, TIDAK BOLEH DISIMPAN
DALAM REKAM MEDIK, DILAPORKAN MAKSIMAL 2X24 JAM
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
DATA
PASI
EN ..
Nama Ruangan :
: ..
No 0-1 bulan > 1 bulan 1 tahun
RM > 1 tahun 5 tahun > 5 tahun 15 tahun
: > 15 tahun 30 tahun > 30 tahun 65 tahun
Umur
> 65 tahun
*
Laki laki Perempuan
:
Jenis
Kela
min :
Penanggung biaya pasien * :
4. Tipe Insiden* :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near Miss)
Kejadian Tidak Diharapkan / KTD ( Adverse Event)/ Kejadian Sentinel
(Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden *
Karyawan : Dokter / Pasien / Petugas Lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping Pasien
Pengunjung
Lain lain
..( sebutkan)
6. Insiden terjadi pada* :
Pasien
Lain-lain
Mis : Karyawan / Pengunjung, Pendamping/Keluarga Pasien, lapor ke K3RS
7. Insiden Menyangkut Pasien * :
Pasien rawat Jalan
Pasien UGD
Lain-lain ..
...(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian :
..
(sebutkan)
(tempat pasien berada)
9. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden
Unit kerja Penyebab :
.
10. Akibat Insiden Terhadap Pasien
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Cedera Ringan
Tidak ada Cedera
11. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya* :
12. Tindakan dilakukan oleh* :
Tim : terdiri dari :
..
Dokter
Perawat
Petugas lainnya
13. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja Saudara ?*
Ya Tidak
Apabila Ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ?dan Langkah/tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja Saudara untuk
mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
Pembuat : Penerima :
Laporan Laporan
Paraf : Paraf :
Tgl Laporn : Tgl Terima :
TENTANG
PERSYARATAN PENYIMPANAN OBAT
DI PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien dan penggunaan obat yang
amat, perlu diatur penulisan resep, proses pemesanan, dan pencatatan
perbekalan farmasi di Puskesmas
b. Bahwa penyimpanan obat dan sediaan farmasi yang tidak sesuai dengan
standarnya dapat menyebabkan berkurangnya kualitas obat dan beresiko untuk
kehilangan
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika
Mengingat :
b. Undang-undang Nomor. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
M E M U T U S KAN
Kesatu : Bahwa penyimpanan obat dan sediaan farmasi lain harus sesuai dengan
prosedur penyimpanan yang telah ditetapkan
Ketiga : Obat-obat dan sediaan farmasi tertentu seperti narkotika dan psikotropika
harus disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Keempat : Surat Keputusan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Oneng Soekiraten
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Jl. Kesuma No.02 Kel. Bungo Timur Kec. Pasar Muara Bungo
email : bungosatu@yahoo.com
TENTANG
PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT DAN KTD
DI UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien dan penggunaan obat yang
aman, perlu diatur penulisan resep, pemantauan dan pencatatan perbekalan
farmasi di Puskesmas
b. Bahwa untuk memantau setiap respon terhadap obat yang merugikan atau yang
tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan perlu adanya
pencatatan dan pelaporan
a. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Mengingat : Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
M E M U T U S KAN
Kedua : Surat Keputusan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Oneng Soekiraten
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA BUNGO I
Jl. Kesuma No.02 Kel. Bungo Timur Kec. Pasar Muara Bungo
email : bungosatu@yahoo.com
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB TINDAK LANJUT PELAPORAN INSIDEN
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis yang bermutu sangat dipengaruhi oleh kemampuan
puskesmas dalam mengidentifikasi, mendokumentasi, menganalisis dan
melaporkan permasalahan mutu pelayanan klinis seperti kesalahan pemberian
obat untuk itu perlu dibuat suatu standar prosedur yang dapat membakukan
manajemen resiko klinis
b. Bahwa sehubungan dengan butir (a) tersebut diatas maka perlu menetapkan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Muara Bungo 1 tentang penanggung jawab
tindak lanjut pelaporan kesalahan pemberian obat
a. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Mengingat :
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
M E M U T U S KAN
Oneng Soekiraten