OLEH :
OLEH :
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Rukun Mufakat, Rt. 02/03, Banjarbaru
No. Medical Record : 15.02.xx
Tanggal Masuk : 17 April 2017
Tanggal Pengkajian : 20 April 2017
Diagnosa Medis : Combutio Grade I 4,5% + Grade II 45%
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Saat pengkajian tanggal 20 April 2017, klien mengatakan nyeri pada area
luka bakar, makan dan minum sulit dikarenakan luka bakar di daerah
mulut, badan menggigil saat luka bakar dibersihkan, belum ada BAB 3
hari, keterbatasan gerak dikarenakan luka bakar, dan kadang terbangun
dikarenakan nyeri.
5. Genogram
Keterangan :
: Laki -Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
6. Aktivitas
a. Mobilitas fisik secara mandiri Bantuan sebagian
b. Olahraga tidak menentu tidak pernah
c. Rekreasi tidak menentu tidak pernah
E. Data Psikologis
Klien mengatakan sabar dengan keadaannya sekarang. Klien sangat berharap
dirinya cepat sembuh.
F. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga klien baik ditandai dengan banyaknya sanak
saudara klien yang menjenguk ke RS, klien juga berhubungan baik dengan
perawat dan dokter, klien selalu mudah untuk diajak berkomunikasi. Hubungan
klien dengan lingkungan sekitar klien dirawat juaga baik, klien dapat
berinteraksi dengan orang lain.
G. Data Spiritual
Keinginan klien untuk sembuh sangat tinggi, klien sering terlihat berdoa dan
klien yakin penyakitnya akan sembuh
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum klien
Klien tampak terbaring lemah di tempat tidur, klien mengatakan nyeri
pada area luka bakar, makan dan minum sulit dikarenakan luka bakar di
daerah mulut, badan menggigil saat luka bakar dibersihkan, belum ada
BAB 3 hari, keterbatasan gerak dikarenakan luka bakar, dan kadang
terbangun dikarenakan nyeri.
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kuantitatif : E4, V5, M6
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dada mengikuti irama
pernafasan, tidak didapatkan otot bantu pernafasan, klien tidak tampak
sesak
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan kiri dan kanan, taktil primitus
kiri dan kanan seimbang.
c. Perkusi
Suara nafas vesikuler
d. Auskultasi
Bunyi redup dilapang dada sebelah kiri
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi
Iktus cordis tidak terlihat, tidak tampak sianosis
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, nadi 80x /menit, tidak ada oedema,
c. Perkusi
Terdengar pekak dilapang dada sebelah kiri
d. Auskultasi
Bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal lup dup
6. Sistem persyarafan
a. Kesadaran : Composmentis
b. GCS: E=4 ; V=5 ; M=6
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi
Tidak ada distensi abdomen
b. Auskultasi
Terdengar bising usus >13x / menit
c. Perkusi
Terdengar suara tympani
d. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada penumpukan cairan
8. Sistem musculoskeletal
Tidak ada deformitas, postur tubuh tegap, nyeri pada area luka bakar.
9. Sistem integument
Akral teraba hangat, penurunan turgor kulit dan tampak keriput pada area
yang tidak ada luka bakar, membran mukosa/mulut kering akibat luka
bakar. Terdapat luka bakar derajat II 45% di tangan dan kaki dengan dan
derajat I 4,5% di wajah. .Kulit yang terkena luka bakar tampak basah dan
berwarna putih, sebagian berwarna merah, dan ada bulla.
Rule of Nine
10. Sistem endokrin
Rambut hitam beruban, klien tidak demam, tidak terlihat ada pembesaran
kelenjar tyroid.
I. Data Penunjang
1. Laboratorium :
Selasa, 18 April 2017
Hasil Nilai Normal
Hb = 12,7 gr/dl (12-18 gr/dl)
Leukosit = 13.000/mm3 (4000-10.000/mm3)
Trombosit = 149.000 /mm3 (100.000-400.000 / mm3)
Hematokrit = 35 % (36-55%)
GDS = 95 mg (-115 mg/100 ml)
2. Therapy Medis
Kamis, 20 April 2017
Infus RL 20 tetes/ menit
Inj. Ceftriaxone 2x1gr (i.v)
Inj. Ranitidin 2x1 amp (i.v)
Inj. Ketorolac 3x1 amp (i.v)
Burnazin salep pada area luka bakar
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Kehilangan Defisit
Klien mengatakan nyeri pada area luka volume cairan Volume
bakar, makan dan minum sulit dikarenakan secara aktif Cairan
luka bakar di daerah mulut, badan (evaporasi
menggigil saat luka bakar dibersihkan, akibat luka
belum ada BAB 3 hari, keterbatasan gerak bakar)
dikarenakan luka bakar, dan kadang
terbangun dikarenakan nyeri.
DO :
a. Klien terbaring lemah di tempat tidur.
b. Akral teraba hangat.
c. Terdapat luka bakar derajat II 45% di
tangan dan kaki dengan dan derajat I
4,5% di wajah.
d. Terdapat bulla.
e. Kulit yang terkena luka bakar tampak
basah dan berwarna putih, sebagian
berwarna merah,
f. Penurunan turgor kulit pada area yang
tidak terkena luka bakar,
g. Membran mukosa/mulut kering.
h. Terpasang IVFD RL 20 tetes/menit
i. Terpasang kateter urine
j. Klien tampak sulit membuka mulut
dikarenakan ada luka bakar di area
mulut/wajah.
k. Haluaran urine/hari : 2000 cc/hari.
l. Frekuensi minum 4-5 gelas/hari.
m. Tanda-tanda vital
T : 36,5 oC, N : 68 x /menit,
R : 22x /menit, TD : 120/80 mmHg
III.Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
secara aktif (evaporasi akibat luka bakar)
V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Defisit 1. Meninspeksi S:
Volume popok/pembalut Klien mengatakan makan dan minum
Cairan 2. Memperrtahankan sulit dikarenakan luka bakar di daerah
berhubungan catatan intake dan mulut, badan menggigil saat luka bakar
dengan output yang akurat dibersihkan, belum ada BAB 3 hari.
Kehilangan Hasil : RL 20 tpm
volume cairan 3. Memonitor status O:
secara aktif hidrasi a. Klien terbaring lemah di tempat
(evaporasi (kelembaban tidur.
akibat luka membran, nadi, b. Akral teraba hangat.
bakar) adekuat, tekanan c. Terdapat luka bakar derajat II 45%
darah ortostatik) di tangan dan kaki dengan dan
Hasil : derajat I 4,5% di wajah.
TD : 120/80 d. Terdapat bulla.
mmHg e. Kulit yang terkena luka bakar
4. Memonitor hasil tampak basah dan berwarna putih,
laboratorium yang sebagian berwarna merah,
sesuai dengan f. Penurunan turgor kulit pada area
retensi cairan yang tidak terkena luka bakar,
(BUN, HMT, g. Membran mukosa/mulut kering.
Osmolaritas urine) h. Terpasang IVFD RL 20 tetes/menit
Hasil: i. Terpasang kateter urine
Hematokrit 35% j. Klien tampak sulit membuka mulut
5. Memonitor vital dikarenakan ada luka bakar di area
sign mulut/wajah.
Hasil : k. Haluaran urine/hari : 2000 cc/hari
TTV l. Frekuensi minum 4-5 gelas/hari.
T : 37 oC, m. Tanda-tanda vital
N : 65x /menit, T : 36,5 oC, N : 68 x /menit,
R : 22x /menit, R : 22x /menit, TD : 120/80 mmHg
TD:120/80 mmHg
6. Memonitor A : Masalah belum teratasi
masukan makanan Indikator IR ER
atau cairan dan 1. Tekanan darah 4 5
hitung intake dalam batas yang
kalori harian diharapkan
Hasil : 2. Rata-rata tekanan 4 5
- pemberian
arteri dalam batas
makanan
porsi dihabiskan yang diharapkan
- Minum 2-3 3. Tekanan vena 4 5
gelas/hari sentral dalam batas
7. Berkolaborasi yang diharapkan
pemberian cairan 4. Nadi perifer teraba
4 5
atau makanan jelas
Hasil: 5. Tidak ada
Terpasang IVD RL 4 5
hipotensi ortostatik
20 tetes/menit 6. Intake dan output
8. Memonitor status 24 jam seimbang 3 4
nutrisi 7. Tidak terdapat
9. Mendorong 3 4
edema perifer
masukan oral
8. Pusing tidak ada
10. Mendorong
9. Tidak terdapat 4 5
keluarga untuk
membantu klien haus abnormal 4 5
makan 10. Hidrasi kulit
11. Membrane mukosa 3 4
lembab 3 4
12. Tidak terdapat
endapan urine
4 5
P : Lanjutkan intervensi
1. Timbang popok/pembalut jika
diperlukan
2. Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
3. Monitor status hidrasi (kelembaban
membran, nadi, adekuat, tekanan
darah ortosstatik)
4. Monitor hasil laboratorium yang
sesuai dengan retensi cairan (BUN,
HMT, Osmolaritas urine)
5. Monitor vital sign
6. Monitor masukan makanan atau
cairan dan hitung intake kalori
harian
7. Kolaborasi pemberian cairan atau
makanan
8. Monitor status nutrisi
9. Dorong masukan oral
10. Dorong keluarga untuk membantu
pasien.