KAJIAN TEORITIS
3.1. Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang terbuat dari besi tuang (disc
rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan
menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram
(disc).
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self energizing action),
daya pengreman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan
kesetabil tinggi. Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi
panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan menjamin dari tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya. Ukuran disc tambahkan
tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad
akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang sederhana
mudah pada perawatannya penggantian pad.
Piringan (disc)
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid)
dan berlubang-lubang untuk ventilasi.
Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan berlubang untuk menjamin pendinginan yang
baik,kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan
lama
Pad Rem
Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalik fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut
dengan semi metalik disc pad. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas
yang diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan keausan pad. Pada
beberapa pad, penggunaan metalik plat (disebut dengan anti-sequal shim) dipasang pada sisi
piston dari pad untuk mencegah bunyi disaat pengereman berlangsung.
Jenis-jenis Kaliper
Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memanggang piston-piston dan dilengkapi dengan
saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Kaliper dikelompokan sebagai berikut
menurut jenis pemasangannya:
1. Type Fixed Caliper (double piston)
Kaliper dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti digambarkan dibawah ini, pemasangan
caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat apabila pad ditekan piston
secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.
Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat.
Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg,
menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen
yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang digunakan.
Seperti terlihat pada gambar piston banyak ditempatkan pada satu sisi caliper saja. Tekanan
hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc
(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (Reaksi b). Ini menyebabkan
caliper bergeak kekanan dan menjepit cakram dan terjadinya usaha tenaga pengereman.
Kaliper dipasangkan dengan bantuan dua buah pen pad torkue plit. Apabila rem bekerja maka
body bergerak masuk dengan adanya gerak piaton. Tekanan pengereman yang berlaku pada pad
bagaikan luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen kepada arah putaran. Kekuatan
reaksi pada bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan
memenuhi syarat semua perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini sering
digunakan pada cakram belakang yang rem parkirnya terpasang didalamnya.
Syarat-syarat Kopling
1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan
lembut artinya terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa selip jika kopling sudah terhubung
penuh, maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan
putaran mesin harus dapat terpindahkan 100%.
3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
A. Komponen Unit Kopling
Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek adalah:
1. Plat Kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft
transmisi. plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan
logam.
3. Pegas penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.
7. Garpu Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling untuk menekan bantalan
pembebas.
B. Cara Kerja Kopling
a. Pada Saat Pedal Kopling Di Injak
Saat pedal kopling di injak maka release fork akan menekan release bearing ke depan sekaligus
menekan diafragma spring sehingga diafragma spring akan mengungkit pressure plate. Dengan
demikian disc clutch akan terbebas sehingga putaran mesin tidak di teruskan ke transmisi.
b. Pada Saat Pedal Kopling Di Lepaskan
Saat kopling di lepas maka release fork kembali ke posisi semula dan release bearing tidak
menekan diafragma spring sehingga pressure plate kembali menekan clutch disc dengan fly
wheel sehingga daya dari mesin di teruskan ke transmisi.
3.3. Differential
A. Pengertian dan Fungsi Gardan
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang
berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi
dan propeller shaft . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal
dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang
kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu gerak naik turun piston
ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol .
Gerak putar poros engkol pada mesin ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar
transmisi ke as kopel lalu ke gardan . Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda sesuai
dengan beban dari kendaraan dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat
berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin
sampai ke roda , sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
B. Komponen Differential
Adapun komponen - komponen utama gardan adalah sebagai berikut :
1. Final gear : terdiri atas ring gear dan drive pinion .
2. Differential gear : terdiri atas pinion gear , side gear dan differential carrier.
Ukuran dari sebuah differential atau gardan menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan,
mobil bertenaga diesel yang memiliki tubuh yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan
bandel. Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis seperti minibus dan
sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun dalam proses pembagian putaran side
gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki kemampuan yang sama sama baik.
Fungsi Differential
a. Merubah arah putaran mesin
Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil
yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan . Sehingga arah
putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang
membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan
).
b. Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol
mempunyai tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah
kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui
bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya
adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii
memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1
menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros
engkol ini harus diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros
engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau
berjalan.
c. Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran
roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika
kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah
gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok
dengan baik.
BAB IV
KEGIATAN PRAKTIK
4.1. Mengganti Kanvas Rem Cakram Avanza
1. Alat dan Bahan
a. Alat
- Kunci Roda
- Kunci Ring
- Dongkrak
- Jackstand
b. Bahan
- Brake pads
2. Keselamatan Kerja
a. Keselamatan Alat
- Gunakan alat alat kerja dengan benar dan hati hati, sesuai dengan SOP ( Standar
Oprational Procedure ).
- Jangan sampai alat kerja berserakan di tempat kerja.
b. Keselamatan Bahan
- Hindari kerusakan pada bahan kerja.
- Pisahkan part part yang telah rusak dan yang masih bagus.
- Jangan biarkan baut baut dan mur berserakan di tempat kerja.
c. Keselamatan manusia
- Gunakan baju praktik yang sesuai dengan badan kita.
- Gunakan sarung tangan dan masker.
- Bekerjalah dengan benar dan hati hati.
3. Proses Kerja
1. Buka kap mesin.
2. Tarik rem tangan, kemudian kendorkan mur roda depan menggunakan kunci roda.
3. Dongkrak bagian depan kendaraan.
4. Pasang jackstand pada bagian frame kendaraan.
5. Simpan kembali dongkrak ke ruang peralatan.
6. Lepaskan mur roda.
7. Lepaskan roda depan kendaraan.
8. Lepaskan baut sub pin caliper dengan menggunakan kunci ring. Simpan bautnya pada
wadah yang disediakan untuk mencegah baut tersebut hilang.
9. Buka caliper, dan lepaskan brake pads dari dudukan caliper. Simpan brake pads pada
wadah yang telah disediakan.
10. Sebelum melakukan penggantian brake pads, periksa terlebih dahulu keolengan Brake disc
dengan menggunakan dial indicator. Bila keolengannya melebihi limit, maka brake disc harus di
bubut atau di ganti. Bila brake disc masih baik, maka haluskan permukaan brake disc
menggunakan amplas.
11. Bersihkan permukaan brake disc, dan brake caliper dengan menyemprotkannya dengan
tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun.
12. Sebelum melakukan pemasangan brake pads baru, pres caliper piston dengan bantuan brake
pads bekas dan kunci roda. Pengeppress-an piston ini bertujuan untuk menyesuaikan pad baru
dengan kaliper.
- Untuk rem cakram kanan, pasangkan brake pads sebelah kiri pada dudukan caliper.
Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston dengan
menggunakan kunci roda seperti gambar dibawah ini hingga piston beserta sil nya masuk
seluruhnya kedalam kaliper.
- Untuk rem cakram kiri, pasangkan brake pads sebelah kanan pada dudukan caliper.
Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston kaliper
dengan cara seperti pada gambar dibawah hingga piston beserta sil nya masuk ke dalam kaliper.
13. Pasangkan brake pads pada dudukan caliper. Jangan tertukar antara brake pads bagian dalam
dan bagian luar. Brake pads bagian dalam terdapat bekas tekanan piston pada bagian
belakangnya. Karena brake pads ini diganti, maka setelah pemasangan brake pads, tekan tekan
pedal rem hingga pijakan pedal rem keras.
14. Tutup brake pads dengan brake caliper. Pasang dan kencangkan kembali baut sub pin caliper
pada caliper menggunakan kunci ring.
15. Pasangkan roda depan beserta mur-nya. Pres terlebih dahulu mur roda depan sebelum
kendaraan diturunkan untuk mencegah kerusakan pada roda pada saat kendaraan diturunkan.
16. Dongkrak bagian depan kendaraan. Lepaskan jackstand dari frame, lalu turunkan bagian
depan kendaraan dengan hati hati dengan menggunakan dongkrak.
17. Kencangkan mur roda depan dan belakang dengan menggunakan kunci roda.
18. Periksa dan sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang menggunakan tire pressure tester
hingga sesuai standar.
Tekanan udara ban depan = 30 Psi.
Tekanan udara ban belakang = 32 Psi.
4.2. Mengganti Clutch Disc, dan rumah kopling
1. Alat Dan Bahan
a. Alat
- Kunci Ring 12 14 . dan 14 17
- Handle dan Sambungannya
- Kunci Sok 12 , 14 , dan 17
- Rachet Handle
- Kunci Pas 12 14
- Tang lancip
b. Bahan
- Satu set kopling ( Clutch cover, dan clutch disc )
2. Keselamatan Kerja
a. Keselamatan Alat
- Gunakan peralatan kerja dengan benar.
- Jangan biarkan alat kerja berserakan di lantai.
- Simpan kembali alat kerja ke tempatnya apabila telah digunakan.
b. Keselamatan Bahan
- Pisahkan bahan kerja yang masih bagus dengan yang tidak.
- Simpan transmisi dan propeler shaft di tempat yang telah dialasi untuk menghindari
kerusakan.
c. Keselamatan Manusia
- Gunakan baju praktik yang sesuai dengan tubuh kita.
- Gunakan sepatu pelindung untuk melindungi kaki.
3. Proses Kerja
i. Persiapan
1. Buka kap mesin.
2. Lepaskan terminal negatif baterai.
3. Angkat kendaraan dengan menggunakan dongkrak.
4. Pasang jack stand di bawah kendaraan.
ii. Pembongkaran
5. Lepaskan sensor speedometer, clutch cable, dan karet - karet lain dari trasmisi.
6. Lepaskan cross member dari dudukannya. Untuk melepaskan bautnya, gunakan kunci sok 17
untuk membukanya. Lepaskan baut nya secara menyilang.
7. Turunkan propeler shaft, dengan melepaskan baut yang mengikatnya dengan differential
terlebih dahulu, kemudian baut bagian tengah pada body. Dengan menggunakan kunci ring 12
14.
8. Setelah menurunkan propeler shaft, turunkan tansmisi. Lepaskan baut baut yang mengikat
transmisi dengan mesin menggunakan kunci sok 14 dan kunci sok 17.
9. Lepaskan clutch cover dan clutch disc dari flyweel, dengan melepas baut baut
pengikatnya menggunakan kunci sock 12 secara menyilang. Gunakan rachet handle untuk
mempercepat pelepasan bautnya. Hati hati jangan sampai clutch disc jatuh terbanting ke lantai.
iii. Pemasangan
10. Bersihkan permukaan rumah transmisi dan release fork dengan menyemptokan angin
bertekanan.
11. Siapkan clutch cover ( tipe diaphragma spring ), clutch disc.
12. Pasangkan relase bearing baru pada release fork. Kunci release bearing dengan memasang
kawat penguncinya menggunakan tang lancip.
13. Pasangkan clutch cover dan clutch disc pada flywheel, dengan menggunakan SST clutch
pilot aligner atau centre clutch untuk meluruskan lubang tengah clutch disc dengan lubang
tengah pada flywheel. Pasang centre clutch pada lubang tengah kopling, lalu pasang clutch cover.
Kencangkan baut baut pengikat clutch cover secara menyilang menggunakan kunci sok 12, lalu
lepaskan centre clutch.
14. Lepaskan clutch pilot aligner. Naikkan transmisi menggunakan dongkrak transmisi dan
pasangkan transmisi pada dudukannya ( mesin ) dengan mengencangkan baut bautnya
menggunakan kunci sok 14 dan kunci sok 17. Gunakan impact gun untuk mempercepat
pengencangannya, dan keraskan baut bautnya menggunakan kunci sok dengan handle-nya.
15. Pasangkan propeler shaft pada transmisi dan differential. Pasangkan dan kencangkan baut
bagian tengah propeler shaft yang mengikatnya dengan body terlebih dahulu, lalu pasangkan
baut bagian belakang propeler shaft yang mengikatnya dengan differential. pasangkan baut
bautnya menggunakan kunci ring 12 14 atau kunci sok 12 ( bagian belakang ) dan 14 ( bagian
tengah ).
16. Pasangkan cross member baut baut nya menggunakan kunci sok 14. Gunakan impact
gun untuk mempercepat pengencangannya, dan kencangkan baut nya menggunakan handle.
17. Pasangkan sensor speedometer, kabel kopling, karet karet dan kabel - kabel lainnya pada
transmisi.
18. Periksa kembali hasil pekerjaannya.
iv. Penutupan
19. Turunkan kendaraan dengan dongkrak
20. Setel ketinggian pedal kopling. Ketinggian pedal kopling harus distel dengan
mengendorkan baut pedalnya hingga ketinggiannya ( H ) 181 mm 191 mm. setelah
ketinggiannya sesuai, keraskan kembali bautnya.
21. Setel kebebasan release fork kopling, dengan memutarkan baut penyetel nya yang berada
di dekat trasmisi ( ujung clutch cable ) hingga kopling terasa tidak terlalu ringan atau berat.
DAFTAR PUSTAKA