Judul Praktikum
Uji Keasaman Lemak
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui sifat asam basa pada minyak.
C. Waktu/tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,01 November 2016 pukul
16.00-18.00 di labolatorium 1 gedung A lantai 3.
D. Latar Belakang
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol, kedua istilah
ini berarti triester (dari) gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak
bersifat sebarang: pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak
bersifat cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak,
sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak
Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam
lemaknya. Adapun penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh
Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang
tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi
dan lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih dominan. Asam
lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis
asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan
rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh
Lemak dan minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam-asam
lemak dan gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja bisa dilakukan dengan
penambahan basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan
menghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak oleh alkali disebut
reaksi penyabunan atau saponifikasi..
Uji Keasaman Minyak murni umumnya bersifat netral, sedangkan
minyak yang sudah tengik bersifat asam. Hal ini disebabkan minyak
mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida, keton, dan asam
asam lemak bebas.Proses ketengikan pada lemak atau minyak dapat
dipercepat oleh adanya cahaya, kelembaban, pemanasan, aksi mikroba, dan
katalis logamtertentu, seperti Fe, Ni, atau Mn. Sebaliknya, zat-zat yang dapat
menghambat terjadinya proses ketengikan disebut antioksidan,
misalnyatokoferol (vitamin E), asam askorbat (vitamin C), polifenol,
hidroquinon,dan flavonoid.
Prinsip :
1. Saponifikasi: bila lemak dan minyak dipanaskan dengan alkali maka
asam lemak bebas dan gliserol akan dibebaskan dan proses ini
dikenal dengan nama saponifikasi.
2. Pembentukan Sabun: adanya kelebihan alkali akan bereaksi dengan asam
lemak untuk membentuk garam NA atau K yang memberi kenampakan
sifat-sifat larutan yang mengandung sabun
3. Uji Penyabunan Minyak
E. Tinjaun Pustaka
Dikehidupan sehari hari kita mengenal lemak atau lipid, Lemak dan
minyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mentega dan
lemak hewan. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, contohnya minyak
jagung, minyak zaitun, minyak kacang, dan lain-lain. Walaupun lemak
berbentuk padat dan minyak adalah cairan, keduanya mempunyai struktur
dasar yang sama. Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol, yang
dinamakan trigliserida.
Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa tak
larut air yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik
seperti eter dan kloroform. Sifat inilah yang membedakannya dari
karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya.
Lipid adalah senyawa biomolekul yang digunakan sebagai sumber energi dan
merupakan komponen struktural penyusun membran serta sebagai pelindung
vitamin atau hormon. Lipid dapat dibedakan menjadi trigliserida, fosfolipid,
dan steroid. Trigliserida sering disebut lemak atau minyak. Disebut lemak
jika pada suhu kamar berwujud padat. Sebaliknya, disebut minyak jika pada
suhu kamar berwujud cair.
Perannya pada kehidupan sehari hari yang cukup banyak maka kita
harus mengetahui lemak atau lipid ini lebih mendalam, Karena ini dianggap
penting dalam analis kesehatan, maka pada praktikum ini akan menguji
berbagai bahan yang mengandung lipid pada beberapa pelarut.
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam
alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar
seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Lipid adalah senyawa yang
merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang kadang-kadang
mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organic seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene.
Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam
lemaknya. Adapun penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh
Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang
tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi
dan lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih dominan. Asam
lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis
asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan
rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh .
Jika digunakan NaOH maka akan dihasilka sabun yang bersifat lebih
keras atau biasa disebut sabun cuci, sedangkan jika digunakan KOH maka
dihasilkan sabun yang lebih lunak atau biasa disebut sabun mandi.
Diantara sekian banyak jenis Minyak, manyak kelapalah yang paling
sering digunakan. Minyak kelapa diperoleh dari ekstraksi terhadap. Minyak
kelapa kasar mengandung komponen bukan minayk seperti fosfatida, gum,
sterol (0,06%-0,8%), tokoferol (0,003%) dan asam lemak nenas kurang dari
5% .
Menurut ketaren,warna pada minyak disebabkan oleh adanya pigmen-
pigmen warna alam karoten yang merupakan hidrokarbon tidak jenuh.
Sedangkan menurut Kisshenbuar ,warna pada minyak selain disebabkan oleh
zat warna karoten juga disebabkan oleh kotoran lain karena asam-asam
lemak dan gliserida murni tidak berwarna.
Karoten merupakan hidrokarbon sangat tidak jenuh dan tiak stabil pada
suhu tinggi. Karoten tidak dapat dihilangkan dengan proses oksidasi,
walaupun minyak sampai menjadi tengik, tetapi dapat diserap oleh beberapa
absorben, sehingga minyak tidak berwarna lagi.
Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan
dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar,
yaitu 44-52% dalam minyak. Berdasarkan tingkat ketidakjenuhannya yang
dinyatakan dengan bilangan iod, maka minyak kelapa dapat dimasukkan
kedlam golongan non drying oil, karena bilangan iod minyak berkisar antara
7,5-10,5.
Asam lemak jenuh minyak kelapa kurang lebih 90%. Minyak kelapa
mengandung 84% trigliserida dengan tiga molekul asam lemak jenuh, 12%
trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4% trigliserida denganasam
lemak jenuh .
Sifat fisik Minyak kelapa yang terpenting adalah tidak mencair tahap
demi tahap seperti lemak yang lain akan tetapi langsung berubah menjadi
cair, hal ini disebabkan karena titik cair asam lemak penyusunnya bedekatan,
asam lemak laurat 44C,asam lemak miristat 54C, asam lemak palmitat
63C. Dengan demikian plastisitasa trigliserida juga terbatas.
F. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Tabung reaksi
2) Rak tabung
3) Pipet tetes
4) Kertas PH
b. Bahan
1) Minyak baru
2) Minyak bekas
3) Scot emulsion
G. Prinsip Kerja
Minyak murni umumnya bersifat netral, sedangkan minyak yang sudah
tengik bersifat asam. Hal ini disebabkan minyak mengalami hidrolisis dan
oksidasi menghasilkan aldehida, keton, dan asam-aasm lemak bebas.
Proses ketengikan pada lemak atau minyak dapat dipercepat oleh adanya
cahaya, kelembaban, pemanasan, aksi mikroba, dan katalis logam tertentu,
seperti Fe, Ni, atau Mn. Sebaliknya, zat-zat yang dapat menghambat
terjadinya proses ketengikan disebut antioksidan, misalnya tokoferol
(vitamin E), asam askorbat (vitamin C), polifenol, hidroquinon,dan
flavonoid.
H. Cara Kerja/Prosedur kerja
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dipipet 1 ml minyak kelapa baru dan dimasukkan kedalam tabung
reaksi.
3) Diuji keasaman minyak menggunakan kertas PH.
4) Diulangi prosedur dengan minyak bekas dan scot emulsion.
I. Hasil Pengamatan
1) Tabel pengamatan
Sampel PH Hasil
Minyak baru 6 Asam
Minyak bekas 6 Asam
Scot emulsion 3 Asam
Keterangan: >7 Basa <7 Asam
2) Gambar
J. Pembahasan
Pada uji keasaman lemak ini, kita ingin mengetahui sifat asam basa
minyak kelapa. Pada percobaan ini, hasil yang diperoleh ialah ketiga jenis
sampel, baik minyak kelapa baru dan minyak kelapa bekas sama-sama
menunjukkan perubahan pada pengujian sifat asam basa dengan
menggunakan kertas PH yang menjukkan minyak baru dan minyak bekas
mempunyai PH 6.Artinya, minyak baru dan minyak bekas bersifat asam.
Sedangkan pada scot emulsion pada pengujian asam basa menggunakan
kertas PH menunjukan PH 3 yang berarti scot emulsion bersifat asam.
Menurut teori, Proses keasaman pada minyak dapat dipercepat oleh
adanya cahaya, kelembaban, aksi mikroba, dan katalis logam tertentu,
seperti Fe, Ni, atau Mn. Sebaliknya.
Minyak baru dan minyak bekas bersifat asam karena telah mengalami
hidrolisis dan oksidasi yang menghasilkan aldehid, keton, dan asam-asam
lemak bebas.
Dan,scotts Emulsion bersifat asam karena dibuat dari minyak hati
ikan kod dan mengandung asam lemak Omega-3 (DHA + EPA), Vitamin A,
Vitamin D, dan Kalsium .Ikan kod memiliki ciri kandungan asam lemak tak
jenuh ganda(polyunsaturated fatty acid/PUFA) yang tinggi, memiliki
panjang rantai karbon hingga 20 atau 22. Minyak ini memiliki manfaat
diantaranya sebagai pencegah penyakit jantung dan penyakit degeneratif,
dapat membantu dalam proses tumbuh-kembang otak, perkembangan sistem
kekebalan tubuh dan perkembangan indra penglihatan pada bayi dan balita,
serta tingginya kandungan omega-3 yang dapat membantu menghindari
resiko gangguan penglihatan.
K. Kesimpulan
Minyak kelapa baru memiliki PH 6,minyak kelapa bekas juga memiliki
PH 6,dan scot emulsion memiliki PH 3.Sehingga dapat dikatakan ketiga
larutan atau sempel tersebut bersifat asam.
L. Saran
1) Sebelum masuk lab praktikan harus mengetahui prosedur kerja yang
akan dilakukan.
2) Sebaiknya praktikan menggunakan APD.
3) Sebaiknya, alat dan bahan yang digunakan selama percobaan bisa
dilengkapi, untuk memudahkan praktikan dalam melakukan percobaan
sehingga praktikum dapat berjalan lancar, sesuai dengan penuntun, dan
tidak ada yang tertunda.
M. Daftar Pustaka
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta.
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Santoso, Anwar. 2008. Rumus Lengkap Kimia SMA. Jakarta : PT. Wahyu
Media.
Tranggono, dkk. 1988. Petunjuk Laboratorium Biokimia Pangan.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.