Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
9.Asesor harus menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen maupun hasil
penilaian proses uji kompetensi , kecuali kepada pihak yang berwenang.
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
KODE ETIK ASESOR
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN DAN KODE ETIK ASESOR LSP-TO INDONESIA
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
KODE ETIK ASESOR
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN DAN KODE ETIK ASESOR LSP-TO INDONESIA
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
KODE ETIK ASESOR
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN DAN KODE ETIK ASESOR LSP-TO INDONESIA
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
KODE ETIK ASESOR
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN DAN KODE ETIK ASESOR LSP-TO INDONESIA
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
KODE ETIK ASESOR
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan dan step yang harus dilakukan,
namun dari semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui
sebelumnya yaitu mengenai peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini
adalah informasi yang kami sajikan mengenai peran dan kode etik menjadi
seorang asesor :
PERAN DAN KODE ETIK ASESOR LSP-TO INDONESIA
PERAN ASESOR
Uji kompetensi harus dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memiliki
sertifikat asesor kompetensi sebagaimana diatur dalam pedoman BNSP dan LSP-
TO Indonesia.
Asesor kompetensi, bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada LSP.
Asesor kompetensi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkaji ulang uji kompetensi.
Sesuai dengan penugasannya, asesor kompetensi memiliki wewenang
merekomendasikan hasil uji kompetensi kepada LSP atau BNSP.
Asesor kompetensi bertanggung jawab penuh terhadap hasil rekomendasi.
Asesor kompetensi wajib membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi
kepada LSP atau BNSP.
Asesor mendapat kompensasi dari hasil pekerjaanya sesuai aturan yang
ditentukan
8. Asesor harus bertugas secara objektif dan mengikuti aturan dan ketentuan
LSP-TO Indonesia