II. PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Tindakan operasi adalah sebuah tindakan yang bagi sebagian besar pasien
adalah sesuatu yang menakutkan dan mengancam jiwa pasien. Hal ini dimungkinkan
karena belum adanya pengalaman dan dikarenakan juga adanya tindakan anestesi
yang membuat pasien tidak sadar dan membuat pasien merasa terancam takut
apabila tidak bisa bangun lagi dari efek anestesi. Tindakan operasi membutuhkan
persiapan yang matang dan benar-benar teliti karena hal ini menyangkut berbagai
organ, terutama jantung, paru, pernafasan. Untuk itu diperlukan perawatan yang
komprehensif dan menyeluruh guna mempersiapkan tindakan operasi sampai dengan
benar-benar aman dan tidak merugikan pasien maupun petugas.
B. Pengertian
Keperawatan post operatif adalah periode akhir dari keperawatan
perioperatif. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan pada menstabilkan
kondisi pasien ada keadaan equlibrium fisiologis pasien, menghilangkan nyeri dan
pencegahan komplikasi. Pengkajian yang cermat dan intervensi segera membantu
pasien kembali pada fungsi optimalnya dengan cepat, aman dan nyaman.
Semarang,
Mengetahui, Kepala Ruang Dahlia 4
Pengertian Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre
dan intra operatif yang dimulai saat pasien diterima di ruang
pemulihan / pasca anaestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sesudah pasien dioperasi
Tujuan
agar keadaan pasien pulih kembali seperti semula.
Sesudah pasien dioperasi, pasien harus segera dipindahkan ke ruang
Kebijakan
pemulihan
1. Posisi kepala pasien lebih rendah dan kepala dimiringkan pada
pasien dengan pembiusan umum, sedang pada pasein dengan
anaesthesi regional posisi semi fowler.
2. Pasang pengaman pada tempat tidur.
3. Monitor tanda vital : TD, nadi, respirasi, suhu tubuh / 30-60
menit.
4. Monitor tanda-tanda komplikasi post operasi, yang meliputi ;
Syok, perdarahan, trombosis vena, emboli paru ataupun
komplikasi pernafasan, retensi urine, komplikasi gastrointestinal.
5. Penghisapan lendir daerah mulut dan trakea bila ada gangguan
Prosedur bersihan jalan nafas.
6. Beri oksigen sesuai program.
7. Observasi adanya mual muntah.
8. Catat intake dan output cairan.
9. Semua pesan harus ditulis di rekam medis pasien saat pasien akan
dipindahkan dari ruang pemulihan ke ruang rawat inap
10. Jika keadaan pasien membaik, pernyataan persetujuan harus
dibuat untuk kehadiran pasien tersebut oleh seorang perawat
khusus yang bertugas pada unit dimana pasien akan dipindahkan.
11. Staf dari unit dimana pasien harus dipindahkan, perlu diingatkan
untuk menyiapkan dan menerima pasien tersebut.
1. Bidang Perawatan
Unit Terkait
2. Kelompok Kerja Fungsional Keperawatan
2
3
10
11
12
13
14
15