Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO


JL.Raya Tugurejo Semarang Telp. (024) 7605297, 7605378, Fax. 7604398 Semarang
Email : tugurejo@jatengprov.go.id, Website : rstugurejo.com

LAPORAN DISKUSI REFLEKSI KASUS


RUANG PERAWATAN DAHLIA 4

Nama ruang : Dahlia 4


Tanggal pelaksanaan :
Topik Diskusi Refleksi Kasus : Monitoring Pasien Post Operasi

I. MASALAH / ISU YANG MUNCUL


Ruang Dahlia 4 sebagian merupakan ruang rawat inap pasien bedah untuk
perempuan, sehingga ada sebagian pasien perempuan yang dilakukan tindakan operasi,
untuk meningkatkan mutu pelayanan maka pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
harus dilakukan monitoring secara menyeluruh baik pre operasi maupun post operasi,
serta Perawat Dahlia 4 diharapkan dapat sesegera mungkin melakukan observasi dan
monitoring pasien post operasi

II. PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Tindakan operasi adalah sebuah tindakan yang bagi sebagian besar pasien
adalah sesuatu yang menakutkan dan mengancam jiwa pasien. Hal ini dimungkinkan
karena belum adanya pengalaman dan dikarenakan juga adanya tindakan anestesi
yang membuat pasien tidak sadar dan membuat pasien merasa terancam takut
apabila tidak bisa bangun lagi dari efek anestesi. Tindakan operasi membutuhkan
persiapan yang matang dan benar-benar teliti karena hal ini menyangkut berbagai
organ, terutama jantung, paru, pernafasan. Untuk itu diperlukan perawatan yang
komprehensif dan menyeluruh guna mempersiapkan tindakan operasi sampai dengan
benar-benar aman dan tidak merugikan pasien maupun petugas.
B. Pengertian
Keperawatan post operatif adalah periode akhir dari keperawatan
perioperatif. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan pada menstabilkan
kondisi pasien ada keadaan equlibrium fisiologis pasien, menghilangkan nyeri dan
pencegahan komplikasi. Pengkajian yang cermat dan intervensi segera membantu
pasien kembali pada fungsi optimalnya dengan cepat, aman dan nyaman.

C. Kriteria Pasien Yang di Perbolehkan Keluar Dari Recovery Room


Pasien dipindahkan dari ruang pemulihan bila kriteria berikut sudah bisa
dipenuhi :
1. Gejala vital stabil dan fungsi respiratori serta sirkulatori sempurna.
2. Pasien sudah bangun atau mudah bangun dan bisa memanggil bila ada
keperluan.
3. Komplikasi pasca bedah telah dievaluasi dengan cermat dan terkendali.
4. Setelah anastesi regional fungsi motorik dan sebagian sensori telah pulih
kembali pada daerah yang terkena anestesi.
5. Pasien telah mempunyai kontrol suhu tubuh yang baik, fungsi ventilasi yang
baik, nyeri dan mual minimal, pengeluaran urin yang adekuat, dan cairan
elektrolitnya seimbang.
Pasien-pasien yang sakit akut yang memerlukan supervisi ketat dipindahkan ke unit
intensif. Banyak pasien dipindahkan ke unit klinis. Unit diberi tahu bahwa akan
datang pasien dan semua informasi yang tepat mengenai status pasien
dikomunikasikan pada perawat yang akan meneruskan asuhan keperawatan pasca
bedah. Perawat dari ruang pemulihan membuat ringkasan tentang catatan sebelum
pasien meninggalkan ruang pemulihan.
D. Tugas Perawat Ruangan Setelah Menerima Pasien dari Recovery Room
Pada saat pasien siap dipindahkan dari Recovery Room, petugas
memberitahu pada divisi keperawatan tentang kedatangan pasien. Hal ini akan
memudahkan petugas keperawatan untuk memberi informasi kepada anggota
keluarga pasien tentang tindakan pembedahan yang telah dijalani pasien. Perawat
biasanya menganjurkan anggota keluarga tetap berada diruang tunggu sehingga
mereka dapat ditemukan jika dokter bedah datang untuk menjelaskan kondisi pasien.
Dokter bedah akan memeberikan gambaran tentang status pasien, hasil pembedahan
dan adanya komplikasi.
Rasa cemas akan meningkat jika dokter bedah menginformasikan keluarga
tentang lamanya pembedahan dan jika pasien masih berada dalam ruang operasi
melebihi waktu yang diperkirakan. Perawat dapat membantu keluarga
menghilangkan rasa khawatir dengan menjelaskan alasan penundaan yang normal,
seperti perlunya persiapan ruang operasi atau adanya keterlambatan pembedahan
sebelumnya. Apabila lama pasien berada di RR bertambah, perawat dapat
menjelaskan pada keluarga bahwa pasien lebih lama di sana untuk diobservasi.
Apabila pasien mengalami komplikasi, dokter bedah bertanggung jawab untuk
menjelaskan tentang apa yang terjadi selama pembedahan berlangsung.
1. Persiapan di unit klinis
Ruang pasien dipersiapkan sehingga memberi fasilitas kepada
kepindahan pasien serta dilaksanakan pemantauan. Keluarga diberitahu bahawa
pasien akan kembali. Banyak ahli bedah suka menceritakan hasil bedah dengan
keluarganya segera setelah boperasi usai dan mengunjungi pasien dan
menceritakan apa yang ditemukan secara singkat dan memberi jaminan.
Keluarga pasien kebanyakan suka cemas tentang kondisi pasien dan suka tidak
bisa menanggapi apa yang ahli bedah terangkan kepada mereka. Pasien sering
menderita amnesia pada jam-jam pertama mulai sadar dan tidak dapat
mengingat apa yang sudah dikatakan kepadanya.
Perawat harus mengetahui apa yang sudah dikatakan kepada pasien dan
keluarganya sehingga bisa memberi jawaban jika mereka ditanya. Keluarga juga
harus mengetahui apa yang diharapkan bila pasien kembali ke unit.
2. Persiapan bangsal untuk pasien yang kembali dari kamar bedah
a. Menyiapkan tempat tidur terbuka untuk pasien bedah agar perpindahan
berjalan lancar.
b. Disiapkan cukup selimut (pasien masih suka kedinginan).
c. Perintang-perintang lalu lintas dipindahkan.
d. Persiapan perlengkapan :
1) Tiang infuse
2) Sphygmomanometer
3) Alat khusus yang dipesan oleh perawat ruang pemulihan

III. RENCANA TINDAK LANJUT


Isu yang
Kegiatan Indikator
muncul
Monitoring Pemantauan Perawat melakukan pengkajian segera, pasien bedah saat kembali ke
pasien post terhadap unit klinik terdiri atas yang berikut :
operasi pasien post 1. Respirasi : Kecepatan jalan napas, kedalaman, frekuensi, dan
operasi karakter pernapasan, sifat dan bunyi napas.
2. Sirkulasi : Tanda-tanda vital termasuk tekanan darah dan kondisi
kulit.
3. Tingkat kesadaran : Respon secara verbal terhadap pertanyaan atau
reorientasi terhadap tempat terbangun ketika dipanggil namanya.
4. Drainase : Adanya drainase, keharusan untuk menghubungkan
selang ke sistem drainase yang spesifik, adanya dan kondisi
balutan.
5. Kenyamanan : Tipe nyeri dan lokasi, mual atau muntah, perubahan
posisi yang dibutuhkan.
6. Psikologi : Sifat dari pertanyaan pasien, kebutuhan akan istirahat
dan tidur, gangguan oleh kebisingan, pengunjung, ketersediaan bel
pemanggil atau lampu pemanggil.
7. Keselamatan : Kebutuhan akan pagar tempat tidur, drainase selang
tidak tersumbat, cairan IV terinfus dengan tepat dan letak IV
terbebat dengan baik.
8. Peralatan : Diperiksa untuk fungsi yang baik.

Semarang,
Mengetahui, Kepala Ruang Dahlia 4

Herni Andariyani, S. Kep, Ns

SOP PERAWATAN POST OPERASI

Pengertian Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre
dan intra operatif yang dimulai saat pasien diterima di ruang
pemulihan / pasca anaestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sesudah pasien dioperasi
Tujuan
agar keadaan pasien pulih kembali seperti semula.
Sesudah pasien dioperasi, pasien harus segera dipindahkan ke ruang
Kebijakan
pemulihan
1. Posisi kepala pasien lebih rendah dan kepala dimiringkan pada
pasien dengan pembiusan umum, sedang pada pasein dengan
anaesthesi regional posisi semi fowler.
2. Pasang pengaman pada tempat tidur.
3. Monitor tanda vital : TD, nadi, respirasi, suhu tubuh / 30-60
menit.
4. Monitor tanda-tanda komplikasi post operasi, yang meliputi ;
Syok, perdarahan, trombosis vena, emboli paru ataupun
komplikasi pernafasan, retensi urine, komplikasi gastrointestinal.
5. Penghisapan lendir daerah mulut dan trakea bila ada gangguan
Prosedur bersihan jalan nafas.
6. Beri oksigen sesuai program.
7. Observasi adanya mual muntah.
8. Catat intake dan output cairan.
9. Semua pesan harus ditulis di rekam medis pasien saat pasien akan
dipindahkan dari ruang pemulihan ke ruang rawat inap
10. Jika keadaan pasien membaik, pernyataan persetujuan harus
dibuat untuk kehadiran pasien tersebut oleh seorang perawat
khusus yang bertugas pada unit dimana pasien akan dipindahkan.
11. Staf dari unit dimana pasien harus dipindahkan, perlu diingatkan
untuk menyiapkan dan menerima pasien tersebut.
1. Bidang Perawatan
Unit Terkait
2. Kelompok Kerja Fungsional Keperawatan

DAFTAR HADIR RAPAT RUANGAN DAHLIA 4


DESEMBER 2016

No Nama Tanda Tangan


1

2
3

10

11

12

13

14

15

Anda mungkin juga menyukai