RESIKO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi dan aplikasi pada dunia industri
semakin lama semakin meningkat. Peningkatan tidak hanya pada standart
teknologi dan aplikasi yang digunakan , standart dalam mendesain, dan inspeksi
juga semakin di tingkatkan. Peningkaan ini di dasarkan kepada modernya
peralatan terknologi yang digunakan sehingga membuat standart baik
keselamatan, lingkungan, kekuatan, servis, dan inspeksi menjadi kian ketat. Hal
ini terbukti dari revisi yang dilakukan oleh beberapa standart seperti DNV, ISO,
API, dll yang mana ketika tahun 1990 resiko yang berada pada level medium
ditingkatkan menjadi high karena faktor-faktor diatas.
Resiko kecil (low risk), dimana diwakilkan dengan warna hijau dan
masih dapat diterima resikonya
Resiko sedang (medium risk) dimana diwakilkan dengan warna kuning
dan masih dapat diterima resikonya namun harus dengan perwatan
Resiko tinggi (high risk) dimana diwakilkan dengan warna merah dan
tidak dapat diterima resikonya.
DASAR TEORI
2.1 RBI (Risk Based Inspection)
RBI (Risk Based Inspection) merupakan teknik pengambilan keputusan
untuk perencanaan pemeriksaan berdasarkan resiko yang terdiri
dari Consequences of Failure (CoF) dan probability of failure (PoF) . ini
pendekatan formal yang dirancang untuk membantu pengembangan optimasi
inspeksi, dan rekomendasi untuk pemantauan dan pengujian rencana untuk sistem
produksi. Hal ini memberikan fokus untuk Kegiatan inspeksi, untuk mengatasi
secara eksplisit ancaman lingkungan, asset, dan keselamatan kerja untuk
menghasilkan pendapatan melalui produksi. Berikut adalah langkah langkah yang
dipersiapkan ketika akan melakukan inspeksi yaitu sebagai berikut:
.1 Kuantitatif
Kuantitatif merupakan metode yang menggunakan numerical atau
angka. Angka yang didapat bisa di sederhanakan ke dalam kualitatif
dengan memberikan level-level atau peringkat dengan menetapkan
probalitas kegagalan, konsekuensi kegagalan dan nilai resiko dari tingkat
terendah sampai tingka paling tinggi. Penyerdehaan ini bertujun untuk
mempermudah dalam analisa. Keuntungan menggunakan metode ini
adalah angka yang didapat bisa digunakan dengan ketelitian tinggi
sehingga batas diterima tidaknya resiko bisa dilakukan dengan teliti.
.1 Kualitatif
Kualitatif meruapakan metode yang menggunakan skala besar yang
biasanya di bagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Sehingga keuntungan
yang di dapat dari metode adalah pengerjaan yang cepat dan dengan biaya
cukup murah. Walaupun kerugian menggunakan metode ini adalah kurang
objektif dan dalam satu tim bisa memiliki pandangan yang berbeda.
Perbedaan ini lantaran range yang dibagi hanya 3 saja seperti penjelasan
sebelumnya yaitu rendah, medium dan tinggi.
.1 Semi-kuantitatif
Semi-kuantitatif merupakan metode perpaduan dari kualitatif dan
kuantitatif yang mana menggunakan angka dan level. Semi-kuantitatif
biasanya digunakan untuk memadukan antara Consequenced of Failure
dan probability of failure.
2.2 Probability
2.3 Consequence
2.4 Risk Matrix
Risk matrix merupakan matriks yang tersusun atas level, probability,
consequence, dan frekuensi yang terjadi. Berikut adalah gamabaran dari risk
matrix DNV RP G-101.
Gambar 2.2 Risk Matrix
BAB III
PEMBAHASAN
.1 Cara membaca Risk Matrix
Berikut merupakan langkah langkah yang harus dipersiapkan sebelum
membaca Risk Matrix:
Dari 4 langkah di atas akan di jabarkan lebih lanjut pada makalah ini yakni
sebagai Berikut:
Dari tabel ini terdapat 5 kategori dengan angka 1 sebagai angka yang
paling rendah yang disebut Negligible ( Diabaikan), hingga angka
nomor 5 yaitu Failure expected (ekpetasi kegagalan). Tabel yang
dibuat juga menambahkan deskripsi yang mana akan memperjelas lagi
dari frekuensi yang terjadi.
2. Pengelompokan konsekuensi yang di timbulkan yang dijelaskan
seperti pada tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2 Consequences Of Failure
Asumsi data yang di miliki adalah sebesar 0,0004 dari total semua
kejadian di bagi titik yang akan di tinjau. Sehingga angka tersebut masuk pada
level medium. Pada bagian deskripsi di jelaskan bahwa pada medium ini
beberaopakali akan terjadi kegagalan saat proses instalasi untuk komponen yang
relatif kecil. Apabila di korelasikan dengan tabel konsekuensi maka akan
mengarah pada local effect yang hanya sebagian kecil saja. Data yang sudah di
miliki ini akan kita jadikan acuan untuk membaca risk matrix.
Sehingga hasil yang di dapat adalah bahwa resiko yang diterima masih
bisa ditoleransi yaitu berada pada level 2 yaitu medium karena memiliki warna
kuning.