Jbptunikompp GDL s1 2007 Rozanarosa 6554 Bab II
Jbptunikompp GDL s1 2007 Rozanarosa 6554 Bab II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Selain itu pasar modal
pasar modal dirasakan dapat memberikan peranan yang cukup penting dalam
sentral biaya informasi dan transaksi surat berharga, bahkan kondisi ekonomi
suatu negara dapat dilihat dari kondisi pasar modal negara tersebut (sebagai
leading indicator).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 19
dikemukakan oleh Suad Husnan dalam bukunya Teori Portofolio dan Analisis
Pasar modal menurut Peter S. Rose dalam bukunya Money and Capital
The institution that provides a channel for the borrowing and lending
sekuritas jangka panjang (lebih dari satu tahun), bagi pihak yang meminjamkan
dana kepada pihak yang diberikan pinjaman, baik dalam bentuk hutang ataupun
konkrit dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak,
Efek. Pada kenyataannya pasar modal dikenal sebagai Bursa Efek atau Stock
Exchange. Bursa Efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi
yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara
langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Para penjual dan pembeli dana
perantara perdagangan efek untuk melakukan transaksi jual beli dan lembaga ini
satu faktor yang sangat dominan terlaksananya transaksi pasar modal bahkan
memiliki peran penting terhadap pengembangan pasar modal itu sendiri. Lembaga
secara langsung oleh emiten kepada investor tanpa melalui Bursa Efek (pasar
lainnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21
harga yang wajar untuk efek tersebut dan jangka waktu efek (obligasi dan
sekuritas kredit).
- Penyusunan prospektus
- Pendistribusian efek
2. Akuntan Publik
memberikan pendapatnya.
diperlukan).
3. Konsultan Hukum
emiten.
4. Notaris
Notaris bertugas :
5. Agen Penjual
Agen penjual (selling agent) ini umumnya perusahaan efek dengan tugas ;
6. Perusahaan Penilai
besarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi
tersebut kemudian dicatatkan (listing) di Bursa Efek misalnya Bursa Efek Jakarta.
Begitu efek tersebut telah tercatat di bursa, maka efek atau saham yang
bersangkutan akan diperdagangkan secara terus menerus dan harganya pun akan
berfluktuasi. Transaksi jual beli efek di Bursa Efek ini disebut pasar sekunder
(secondary market).
1. Pedagang Efek
Pedagang efek berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian
Biro administrasi efek yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten
pasar modal bersifat kepemilikan atau bersifat hutang. Instrumen pasar modal
Intrumen pasar modal yang ada di bursa efek dengan data yang diambil
1. Saham Biasa
biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana
dari masyarakat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 25
2. Saham Preferen
paemegangnya.
3. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi pinjaman
(BUMN).
4. Obligasi Konversi
memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konvesi memiliki keunikan, yaitu
bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu memiliki
5. Reksa dana
uang atau pasar modal. Pada prinsipnya, investasi pada reksadana adalah
6. Right Issue
Right Issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang
7. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang
lain, misalnya obligasi atau saham. Waran diterbitkan dengan tujuan agar
seperti penjabaran mengenai laporan keuangan menurut IAI dalam buku Standar
keuangan pada periode tertentu, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas
laporan keuangan.
kepada pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Menurut IAI dalam buku
saat ini di masa lalu berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas di masa depan. Informasi struktur keuangan
laba dan arus kas di masa depan akan disidtribusikan kepada pihak-pihak yang
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, juga
pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 29
membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai
menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1 paragraf 7
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan
keuangan :
1. Dapat dipahami
wajar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 30
2. Relevan
mereka mengevalusi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan
3. Keandalan
disajikan.
4. Dapat Dibandingkan
keuangan menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1
1. Investor
2. Karyawan
3. Pemberi Pinjaman
4. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Masyarakat.
keuangan :
1. Investor
dividen.
2. Karyawan
3. Pemberi Pinjaman
5. Pelanggan
perusahaan.
6. Pemerintah
7. Masyarakat
lengkap menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1
1. Neraca,
2. Laporan Laba Rugi,
3. Laporan Perubahan Ekuitas,
4. Laporan Arus Kas,
5. Catatan Atas Laporan Keuangan.
sebagai berikut :
1. Neraca
modal pemilik.
Dalam menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar agar para
pengguna laporan keuangan dengan mudah dapat memahami informasi yang akan
laporan keuangan tersebut yang dapat dimengerti oleh para pengguna laporan
terbagi menjadi dua kelompok dari laporan keuangan, dimana 2 bentuk dari
neraca dan 2 bentuk lagi dari laporan rugi-laba, yang terdiri dari:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 35
1. Bentuk Neraca
a. Bentuk Rekenig T
b. Bentuk Laporan
2. Bentuk Laporan Rugi-Laba
a. Multiple Step (Bertahap)
b. Single Step
1. Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda, dimana urutan
kelompok baik aktiva maupun pasiva juga berbeda-beda. Bentuk neraca yang
Bentuk multiple step adalah bentuk laporan rugi laba di mana dilakukan
usaha.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 36
di luar usaha.
luar biasa).
b. Single Step
dipisahkan antara:
2.3 Dividen
adalah :
oleh direksi serta disahkan oleh rapat pemegang saham, untuk dibagikan
kepada pemilik.
Selain itu menurut Skousen dan Stice yang diterjemahkan oleh Thomson
dari R. Agus Sartono dalam buku Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi
or to retain them for investment in the firm, and the determination of the
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa teori kebijakan
dividen membahas masalah penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham.
Pada dasarnya laba tersebut bisa dibagikan sebagai dividen atau ditahan untuk
investasi kembali. Kebijakan dividen akan menentukan besarnya laba yang akan
perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh Arthur J. Keown, David F. Scott, Jhon
Dari definisi tersebut di atas, terdapat tiga jenis kebijakan dividen yang
yang diharapkan yang sama apakah pendapatan datang melalui dividen. Tapi,
satu dolar dividen. Dengan kata lain, kita akan menilai satu dolar dividen yang
lebih tinggi daripada satu dolar perolehan modal yang diharapkan lebih tinggi
Argumen ini sebagian besar didasarkan pada perbedaan perlakuan pajak atas
dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham. Masalah
dengan kebijakan ini adalah jika pendapatan perusahaan turun atau rugi pada
suatu periode tertentu maka dividen menjadi rendah atau tidak ada. Karena
dividen merupakan indikator dari kondisi perusahaan yang akan datang maka
yang tetap dalam setiap periode. Sering kali kebijakan dividen teratur
keperluan tersebut, yang berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari
kalau ekspansi dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil penjualan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor dari dalam
berapa besar posisi likuiditas pada suatu perusahaan untuk berbagai kebutuhan
dividen,
2. Tanggal cum-dividen (cum-dividend date)
Tanggal cum dividen adalah batas waktu pemindahtanganan saham
(recording date).
3. Tanggal Pencatatan Saham (recording date)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 45
tanggal tersebut.
4. Tanggal Pemisahan Dividen (ex-dividend date)
Tanggal pemisahan dividen adalah tanggal pada saat dividen dipisahkan
tanggal cum-deviden.
5. Tanggal Pembayaran (Payment Date)
Pada tanggal pembayaran ini, dividen yang sudah diumumkan
Weygandt dan Warfield yang diterjemahkan oleh Gina Gania dan Ihsan Setiyo
1. Dividen tunai,
2. Dividen properti,
3. Dividen skrip,
4. Dividen likuidasi,
5. Dividen saham.
tunai.
2. Dividen Properti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 46
dan lain-lain.
3. Deviden skrip
Dividen skrip adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan dalam
kesulitan likuiditas .
4. Dividen likuiditas
Dividen likuiditas adalah dividen yang diberikan perusahaan dengan
diberikan.
paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Hal ini
Jumlah laba yang besar tidak selalu berarti bahwa perusahaan mampu
membayarkan dividen tunai karena dituntut adanya uang kas yang melebihi
bersih yang ditahan dalam perusahaan , tidak berkaitan langsung dengan kas.
ini akan lebih didukung oleh situasi dimana perolehan informasi dirasakan mahal
sehingga dividen merupakan alat yang lebih murah dan akurat bagi pemegang
saham.
2.4 Saham
Salah satu instrumen dalam pasar modal adalah saham. Saham atau stocks
adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan
terbatas (emiten).
Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek , saham atau sering pula disebut
diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk dan wujud saham adalah berupa
Menurut Charles C. Zhang with Lynn Chen Zhang dalam buku Make
Youre Self a Millionaire New York (2003; 53) pengertian saham adalah :
Stocks are equity claims represent ownership of the net assets and
maka ia pun menjadi pemilik perusahaan dan memiliki andil pada asset
perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula
saham (stock). Jika perusahaan perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham
saja, saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik
lain dari saham, yaitu yang disebut dengan saham preferen (preferen stock).
berikut:
Harga saham adalah nilai sekarang atau present value dari aliran kas
oleh Dahlan Siamat dalam buku Manajemen Lembaga Keuangan (2004; 268)
pengurus.
buku Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal (2001;45) dibedakan
3. Kinerja Saham.
Jika dilihat dari cara peralihan hak, maka saham dapat diklasifikasikan :
a. Saham Atas Unjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut tidak
saham tersebut maka dialah sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut
Jika ditinjau dari segi kemampuan dalam hal klaim, maka saham terbagi
atas :
3. Kinerja Saham
mendatang.
kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat
Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan
saham tersebut. Kadang-kadang keputusan beli atau jual dilakukan karena adanya
Dalam artikel klinik Go Public dan investasi yang diterbitkan oleh Bursa
Efek Jakarta, disebutkan bahwa untuk menilai saham yang menguntungkan bisa
dilakukan dengan melihat kinerja suatu emiten, yang biasanya dilihat dari
kemampuan emiten tersebut dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi laba bersih
suatu emiten, maka semakin besar keuntungan yang dapat dinikmati oleh investor
sebagai pemegang saham dan semakin besar pula kemungkinan harga saham akan
naik. Selain kinerja emiten, prospek dan perkembangan industri dimana emiten
berada, kondisi mikro dan makro ekonomi juga akan mempengaruhi harga saham
suatu emiten.
1. Analisis Fundamental
2. Analisis Teknikal
1. Analisis Fundamental
saham.
2. Analsis Teknikal
yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis ini adalah (i) bahwa harga
ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu dan (iii) karena
perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan
berulang.
faktor internal perusahaan yang dapat dijadikan tolak ukur para investor dalam
Harga Saham
yang dilakukan oleh para investor, selain proses tawar-menawar banyak lagi
faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham. Hak atas dividen yang
perusahaan pun terkadang tidak sesuai dengan yang diinginkan pemegang saham.
Jika dilihat dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan harga
perusahaan (2002;203):
prospek dimasa yang akan datang. Maka dengan melihat adanya informasi
tersebut investor akan lebih selektif dalam membeli saham, tentunya investor akan
bersedia membeli saham tersebut apabila harganya sesuai dengan tingkat resiko