BEBERAPA KASUS PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
+ Perubahan pemanfaatan ruang
~ Pertanian menjadi industri, real estate, dll
— Perumahan menjadi toko, tempat kost, café, kantor
— Taman menjadi pompa bensin, pos polisi, fasos/fasum, PKL, dll
= Bantaran sungai/KA menjadi permukiman kumuh
+ Kegiatan tambahan yang berkembang di perumahan
— Warung, penjahit, kantor, praktek dokter, salon, kost, dll
+ Penilaian terhadap permohonan pembangunan:
— Apartemen, pompa bensin, SD-SMP-SMA dalam 1 lokasi,
toko bahan bangunan, dil
MENGAPA PERLU PERATURAN ZONASI?
* RTRW Kota dengan skala 1:10.000 dan RTRW Kabupaten
dengan skala 1: 100.000 BELUM OPERASIONAL sehingga
sulit dijadikan rujukan untuk pengendalian pembangunan
dan pengendalian pemanfaatan ruang
* RDTRK pada skala 1:5000 sudah lebih rinci (mengatur guna
lahan, intensitas bangunan, tata masa, prasarana
lingkungan), tetapi juga KURANG OPERASIONAL sebagai
rujukan pengendalian pembangunan karena tidak disertai
dengan aturan yang lengkap
Peraturan Zonasi (Zoning Regulation) yang merupakan
erangkat pengendalian pembangunan pada skala blok dan
jazim digunakan di negara maju yang menganut regulatory
system Sangat potensial untuk melengkapi RDTR Kota agar
LEBIH OPERASIONAL untuk rujukan pengendalian
pembangunan2. APA ITU PERATURAN ZONASI ?
Pengertian:
Peraturan Zonasi (Zoning Regulation):
* Ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi
zona, serta pengaturan lebih lanjut mengenai
pemanfaatan ruang dan prosedur pelaksanaan
pembangunan
Di beberapa negara zoning regulation dikenal
juga dengan istifah: land development code,
zoning code, zoning ordinance, zoning e
resolution, Zoning by-law, urban code, panning
act, dil.
Peraturan Zonasi
dalam UU 26/2007 ttg Penataan Ruang
Ketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang
dan unsur-unsur pengendalian yang disusun
untuk setiap zona peruntukan sesuai dengan
rencana rinci tata ruang.
Ketentuan yang mengatur tentang persyaratan
pemanfaatan ruang dan ketentuan
pengendaliannya dan disusun untuk setiap
blok/zona peruntukan yang penetapan
zonanyadalam rencana rinci tata ruang”.KEDUDUKAN PERATURAN ZONASI
DALAM PENATAAN RUANG
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Pengaturan
TU eerie cds ete
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan melalui
Pee ued
dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.
MENGAPA PEMERINTAH PERLU
MENGENDALIKAN PEMANFAATAN RUANG?
* Mewujudkan keadilan, mengurangi konflik dan
dampak negatif pemanfaatan ruang serta menjamin
berlangsungnya pembangunan kota yang efisien,
efektif serta sesuai fungsi kota dan konsisten dengan
rencana tata ruang.
* Pemerintah wajib menjalankan fungsi pengendalian
pemanfaatan ruang di samping pelaksana
pembangunan.
+ Dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah juga
berkewajiban menjalankan peranserta masyarakat,
demikian pula dalam pengendalian pemanfaatan
ruang.FUNGSI PERATURAN ZONASI
salah satu perangkat pengendalian pemanfaatan ruang
— Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan
peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta
pengenaan sanksi (ps. 35)
sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
— Pelaksanaan RRTR untuk mengoperasionalkan RUTR harus tetap
mematuhi batasan yang telah diatur dalam rencana rinci dan
peraturan zonasi
— Penyempurnaan RRTR berdasarkan aspirasi masyarakat harus tetap
mematuhi batasan yang telah diatur dalam rencana rinci dan
peraturan zonasi (penjelasan ps. 14 ayat 1),
Peraturan zonasi yang melengkapi rencana rinci tata ruang
kabupaten/kota menjadi salah satu dasar dalam pengendalian
pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai
dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang
(penjelasan umum angka 6).
PERATURAN ZONASI?
Zona
+ kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteri
yang spesifik.
ik lingkungan
Zoning:
+ pembagian lingkungan kota ke dalam zona-zona dan menetapkan
pengendalian pemanfaatan ruang/ memberlakukan ketentuan
hukum yang berbeda-beda (Barnett, 1982: 60-61; So, 1979:251).
Dalam Peraturan Zonasi
* Wilayah kota dibagi ke dalam zona-zona dengan ukuran yang
bervariasi
+ Zona yang sama mempunyai aturan yang seragam (guna lahan,
intensitas, massa bangunan),PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK
ZONING REGULATION
ZONA KAWASAN atau AREA yang memiliki fungsi dan
karakteristik lingkungan yang spesifik
PEMBAGIAN lingkungan kota ke dalam zona-zona dan
ZONING
MENETAPKAN PENGENDALIAN pemanfaatan
ruang/memberlakukan ketentuan hukum yang
berbeda-beda (Barnett, 1982: 60-61; So, 1979:251)
ZONING KETENTUAN yang mengatur tentang KLASIFIKASI
ZONA, pengaturan lebih lanjut mengenai
baat PEMANFAATAN LAHAN, dan PROSEDUR
PELAKSANAAN pembangunan
Tujuan Pengendalian
Menjamin tercapainya konsistensi pemanfaatan ruang yang telah
ditetapkan,
Dalam hal ini: Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan
mekanisme untuk memastikan rencana tata ruang dan
pelaksanaannya telah berlangsung sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
Prasyarat pengendalian berjalan efektif dan efisien: Produk rencana
yang baik, berkualitas serta informasi yang akurat terhadap
praktek-praktek pemanfaatan ruang yang berlangsung.4. APA YANG HARUS DIKENDALIKAN?
= Guna lahan/Fungsi Kegiatan:
+ (Memperkecil) konflik antarguna lahan ( negative externalities)
+ (Memaksimalkan) manfaat antarguna lahan
= Lokasi kegiatan
= Waktu pembangunan/ redevelopment
= Penyediaan prasarana yang diperlukan
= Tampilan lingkungan :
‘= struktur dan tapak bersejerah/estetik;
‘+ lingkungen lama yang indah/menarik;
= keragaman dalam pembangunan baru/redevelopment
1 Perangkat/cara untuk kompensasi ekonomi
= Kecukupan rancangan fisik dari pembangunan baru, dan
= Pemeliharaan kualitas lingkungan binaan/terbangun
M
NGUNAN
* Perormance soning
spect ong
'* Spot Zoning, | :
cee 1 aan
+ Building, Housing ar PeranghatAPA LANDASAN KEWENANGAN PEMERINTAH
DALAM PENGENDALIAN PEMBANGUNAN?
1. Bundles of Rights
— Kewenangan untuk mengatur hak atas lahan,
hubungan hukum antara orang/badan dengan
lahan, dan perbuatan hukum mengenai lahan.
2. Police Power
— Kewenangan menerapkan peraturan hukum
(bengaturen: pengawasan dan pengendalian
pembangunan di atas lahan maupun kegiatan
manusia yang menghuninya) untuk menjamin
kesehatan umum, keselamatan, moral dan
kesejahteraan.
— Seringkali dianggap sebagai ‘limitation on
private property/individual rights’.
3. Eminent Domain
— Kewenangan tindakan mengambil alih atau mencabut
hak atas lahan di dalam batas kewenangannya
dengan kompensasi seperlunya dengan alasan untuk
kepentingan umum
4. Taxation
— Kewenangan mengenakan beban atau pungutan yang
dilandasi ewallban hukum eechadap,
perorangan/kelompok atau pemilik lahan untuk demi
tujuan masyarakat.
5. Spending Power
— Kewenangan membelanjakan dana publik untuk
kepentingan umumMengapa Peraturan Zonasi bermanfaat
untuk pengendalian pemanfaatan ruang?
Fungsi Utama Peraturan Zonasi
+ Sebagai instrumen pengendalian pembangunan.
+ Peraturan Zonasi yang lengkap akan memuat prosedur pelaksanaan
pembangunan sampai ke tata cara pengawasannya.
+ Sebagai pedoman penyusunan rencana operasional.
‘+ Ketentuan dalam Peraturan Zonasi dapat menjadi jembatan dalam
enyusunan rencana tata ruang yang bersifat operasional, karena memuat
ketentuan-ketentuan tentang penjabaran rencana yang bersifat makro ke
dalam rencana yang bersifat sub makro sampai pada rencana yang rin.
‘+ Sebagai panduan teknis pengembangan/ pemanfaatan lahan.
+ Peratuan Zonasi mencakup guna lahan, intensitas pembangunan, tata
bangunan, prasarana minimum, dan standar perencanaan
Tujuan utama Peraturan Zonasi
¢ Menjamin bahwa pembangunan yang akan
dilaksanakan dapat mencapai standar kualitas
lokal minimum (health, safety and welfare)
— Melindungi atau menjamin agar pembangunan
baru tidak mengganggu penghuni atau pemanfaat
ruang yang telah ada.
— Memelihara nilai properti
— Memelihara/memantapkan lingkungan dan
melestarikan kualitasnya
— Menyediakan aturan yang seragam di setiap zona+ “mengurangi kemacetan lalu-lintas; menjamin
keselamatan dari kebakaran; kepanikan, dan bahaya lain;
mendorong kesehatan dan kesejahteraan umum;
menyediakan cahaya dan udara yang cukup; mencegah
terlalu padat; menghindarkan konsentrasi penduduk
berlebihan; menyediakan fasilitas transportasi, air bersih,
saluran buangan, sekolah, taman, dan krbutuhan publik
lainnya” (s.3)
+ Catatan:
— Peraturan Zonasi harus dibuat sesuai dengan RTRW dan
pertimbangan yang beralasan/masuk akal (mis. Karakter
kawasan, kesesuaian dengan guna lahan tertentu, konservasi
nilai bangunan, dan mendorong guna lahan yang paling tepat).
* Manfaat:
— Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai
— Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang
bersifat publik
— Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat
— Mendorong pengembangan ekonomi
* Kelebihan Peraturan Zonasi:
— adanya certainty (kepastian), predictability,
legitimacy, accountability.
* Kelemahan Peraturan Zonasi:
— tidak ada yang dapat meramalkan keadaan di masa
depan secara rinci, sehingga banyak permintaan
REZONING (karena itu, amandemen Peraturan Zonasi
menjadi penting)7. BAGAIMANA KEDUDUKAN PERATURAN ZONAS!
DALAM PERENCANAAN TATA RUANG?
Kaitan RDTRK dan Peraturan Zonasi
; cane a
<= Ep
+ +
salah satu jenjang salah satu perangkat
rencana tata ruang pengendalian
kota dengan skala pemanfaatan wang (Ree 7 RTBL
1:5000 yang lazim
Sigurakanéinegare SSI]
maj
KEDUDUKAN PERATURAN ZONASI
DALAM SISTEM PERENCANAAN KOTA
PERENCANAAN PEMANFAATAN, PENGENDALIAN
Undang-undang
Manajemen Lahan
- Manajemen Lahan
Jaringan (kawasen) Peraturan, Perijinan,
al Pengawasan,
Kegiatan a Penertiban,
Land Development —
(Gatcel, block, sector)
Kepadatan
Intensitas
Peraturan
ZonasiPeraturan Zondsi_
z I
KELENGKAPAN ZONING REGULATION
Zoning regulation terdiri dari:
i
Zoning text/zoning statement/legal text: _ \ >
— berisi aturan-aturan (= regulation)
— menjelaskan tentang tata guna lahan \-
dan kawasan, permitted arid conditional
uses, minimum lot requirements,
standar pengem angan, administrasi
pengembangan zoning
Zoning map:
— berisi pembagian blok peruntukan
leon yPdengan Ketentuan aturan untuk
‘jap blok peruntukan tersebut i
~ Sar ess ap TURP anePERBEDAAN OBYEK
ZONING REGULATION
DAN BUILDING CODE
(OBYEK ZONING REGULATION
~ OBYER BUILDING CODE
DASAR-DASAR PENYUSUNAN ZONING REGULATION (1)
PRINSIP DASAR:
Wilayah kota dibagi menjadi beberapa kawasan/zona dengan luas yang
tidak perlu sama.
Setiap zona diatur penggunaannya, intensitas/ kepadatannya, dan massa
bangunannya
Penggunaan lahan/bangunan paling sedikit dibagi menjadi 4 kategori;
perumahan, industri, komersial, dan pertanian.
Penentuan kegiatan pada tiap zona:
— Kegiatan yang diperbolehkan, bersyarat, atau kegiatan yang dilarang.
— Kegiatan yang tidak disebutkan dalam daftar kegiatan yang boleh artinya
dilarang, sedangkan kegiatan yang tidak disebutkan dalam kegiatan yang
dilarang berarti diperbolehkanDASAR-DASAR PENYUSUNAN ZONING REGULATION
RINCIAN MATERI ZONING REGULATIO!
Standar aturan yang perlu disiapkan:
1. Kegiatan yang diperbolehkan
2. Kegiatan yang dilarang
3. Aturan khusus untuk kegiatan
4, Kegiatan tambahan dan aturannya
5. Kegiatan bersyarat dan aturannya
6. Pengecualian khusus
7. Ketentuan luas persil (minimum/maksimum)
8. _Ketentuan luas pekarangan (sempadan depan, samping, belakang)
9. KDB maksimum
10. Luas minimum lantai bangunan
11. Batas tinggi bangunan
12. Variansi
Pembagian zona dengan pertimbangan Pembagian zona dengan
batasan fii jalan (lermasuk I blok dengan ertimbangan batasah fisik sungal,
batas Jalan), gang, branchgang, batas kepling apis bangunan, rencana jalan Jalan),
dan orientasi bangunan, lapis bangunan. ang, batas kapling dan orientasi
jangunan.
sping
Diggayee
oe eeeCONTOH ktasirikasi ZONA
DIGAMBARKAN DALAM BENTUK HURUF DAN ANGKA.
“R residential
iC) = commercial
* Mataul Manufacturing atau Industri
A agriculture
Oi = public use
*R-1 = residential zone and single district family
CER=3 a multifamily residential zone
*M-1 =a light manufacturing district
* M-2 =a heavy manufacturing district
CONTOH KLasiFikasi ZONA
Contoh Zona:
= Act Agricultural district 1. Permitted uses
R-1 One and two-family residential district 2. Excluded uses
R-2 Multifamily residential district 3. Special rules for uses
= R-3 Mobile home residential dis-trict 4. Accessory uses
= R-4 Planned unit development district 5. Conditional uses
+ C-1 Commercial district (low density) 6. Special exception
+ C2 Commercial district (medium . density) 7. Required lot size
M-1 ight industrial district 8. Required yard size
+ M.2 Heavy industrial district 9. Maximum coverage ratio
+ FC-1 Floodplain or conservation district 10. Minimum building size
11. Height limitation
12. VariancesCONTOH kerenTuan PEMANFAATAN
RUANG DI SINGAPURA
kKlasifikasi Zona
Klasifikasi Kegiatan
“p" = diperbolehkan (permitted)
‘C" = bersyarat (consideration,
conditional)
"x" = dilarang
[Low Densiry
MODERATE DENSITYee ‘SUB KATEGORI HIRARKI 3
PEMANFAATAN ROA | RRA [AR2 | RGA [RG2] ATA | AT2| ASA [RSA
[anion
Raman Tonga eo enero om | |
Rumah Kopel. Rumah Deret 0 | fT a a
Fparemen, Kendemnim = ts fe,[elelefe,[+|t
mah Sun a) Sr |r| | |
Rumah Dinas | a ee [LS
Wisma Tarn (vos Hous, zest fv | as ta ee
saga stron
Rumah Usehasebessiaess | 1 | 7 | 1]. )1]1)+]* |
Rumah Jompo a a
Pant Perawatanehabikas in| ei] a ||
Fant AsunanvPenampungan i i nn ony | en ce
sree x | er [cs [=
FurahHarian Sementare Siu | reine] CN [Ta TE] ee a
os | xis | kon | oss | css | cse | tinct
PERUNTUKAN | MAKS | MAKS | WIN | DEPAN | SAMPING | BLKG | BANGUNAN
m | ce | cH | im (my | om wn
no [** | 2 | o4 | 78 R R R 2
| rer | 40 | o8 | 4 R R R 2
| rea | 4 | o8 | 62 R R R 2
| rer | eo | 42 | 28 R R R 2
Ro -
es ROD 60 12 10 R R R 2
| ate
rr [| ao | 16 R R R 2
| rz |e | 46 | 40 R R R 2
| rei | 60 Soe R R R 6
RS
| rsa | 4 | 24 | 28 R R R 6Romar 3 06 R RR A?
Salah satu sis bangunan dlperkenankan rapatsejauh 2
‘658, sis lin mengikuttabel datas (tidak berlaku untuk
rum tinggal di kawasan khusus atau bengunan cagar
budava
Psi hee
sikarilat G88 pada matriksketentuan peribanguran
lebih kei dari ketentuan, maka yang ipakal adalah ili
‘erkecl dantara keduany,
renga | eens aah
TES gree tol RURY/RS FO Fe W OD TH TA FT FU WO HOH
esuinnan am cas ec re fetepe tr Teper ears
ORY
ZONASI Perumahan Kepadatan Rendah (RO) dan Ketentuan
Pemanfaatan Ruangnya di Kota Cimabi ‘ :