Kurniawan Erman W PDF
Kurniawan Erman W PDF
FILSAFAT ILMU
oleh
Kurniawan Erman Wicaksono
NIM. 162520102001
2. Problem Statement
Keoptimalan kinerja tenaga kesehatan puskesmas (perawat, bidan dan dokter)
mempengaruhi dalam pemberian pelayanan MTBS.
3. Judul Penelitian
Analisis Kinerja Tenaga Kesehatan (Perawat, Bidan, Dokter) Puskesmas
dalam Pelayanan MTBS di Puskesmas Wilayah Kota Malang.
4. Kerangka Konsep
Kinerja
Faktor Organisasi
Tenaga Kesehatan Puskesmas
- Kepemimpinan dalam dalam Pelayanan MTBS
pelayanan MTBS
- Sumber daya dalam Bidan Desa dalam
pelayanan MTBS Pelayanan Neonatus
- Supervisi - Kualitas dalam pelayanan MTBS
- Penghargaan/imbalan - Kuantitas dalam pelayanan MTBS
- Struktur organisasi - Ketepatan waktu dalam pelayanan MTBS
- Design pekerjaan - Efektivitas sumber daya dalam pelayanan
MTBS
- Kebutuhan supervisi dalam pelayanan MTBS
- Pengaruh hubungan interpersonal (kerja sama)
dalam pelayanan MTBS
5. Landasan Filosofis
a) Ontologis
Kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dalam hal ini
Puskesmas adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan
salah satu tujuan puskesmas yaitu penurunan angka kematian bayi
yang dapat dicapai dengan keoptimalan pelayanan MTBS oleh tenaga
kesehatan. Dengan demikian bahwa kinerja tenaga kesehatan
puskesmas merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh puskesmas
dan Dinas Kesehatan dalam menekan angka kematian bayi.
Membicarakan kinerja akan selalu terkait dengan ukuran atau standar
kinerja. Ukuran atau standar kinerja terkait dengan parameter-
parameter tertentu atau dimensi yang dijadikan dasar atau acuan oleh
organisasi untuk mengukur kinerja. Menurut Bernardin and Russel,
terdapat enam kriteria dasar dalam pengukuran kinerja yaitu kualitas,
kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas biaya, kebutuhan akan supervisi
dan pengaruh hubungan interpersonal.
b) Epistemiologi
Penelitian ini untuk memahami bagaimana kinerja tenaga
kesehatan puskesmas dalam pelayanan MTBS di wilayah puskesmas
Kota Malang dengan melihat aspek kualitas, kuantitas, ketepatan
waktu, efektifitas sumber daya, kebutuhan supervisi, pengaruh
hubungan interpersonal dan faktor organisasi (kepemimpinan).
Pegumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam
(indepth interview). Wawancara dilakukan dengan menggunakan
pertanyaan terbuka, dibantu alat tulis dan voice recorder untuk
mencatat dan merekam informasi yang diperoleh. Data sekunder
diperoleh melalui pengamatan langsung ke Dinas Kesehatan dan
Puskesmas mengenai dokumentasi ketenagaan dan upaya
pengembangan yang telah dilakukan. Kesimpulan dari hasil penelitian
diperoleh dengan membandingkan pertanyaan penelitian dengan hasil
penelitian dan tujuan penelitian serta konsep teori.
c) Aksiologi
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah
tentang manajemen pelayanan kesehatan pada unit perawatan dasar
khususnya Manajemen Terpadu Balita Sakit.
Manfaat Parktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pada petugas dan
pengelola program MTBS dalam keberhasilan menerapkan MTBS,
meningkatkan kualitas dan kuantitas cakupan MTBS di Puskesmas,
serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Kesehatan dalam
membuat kebijakan teknis dalam pelayanan MTBS di Puskesmas.