Mata Kuliah :
Disusun Oleh :
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik kepada
dosen kami Ibu Wati dan Ibu Dianyang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
tugas makalah yang akan datang.
Penulis
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
__________________________________________________________________
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
3. Tujuan...........................................................................................................2
4. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Pengertian Sistem...........................................................................................4
2.2 Komponen Sistem Secara Umum..................................................................6
2.3 Komponen Sistem dalam Keperawatan.........................................................8
2.4 Tipe Sistem...................................................................................................11
2.5 Pendekatan Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan........................................12
2.6 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan.........................................................14
2.7 Penerapan Sistem dalam Keperawatan........................................................15
2.8 Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem..............................19
2.9 Pengaruh Sistem Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Perspektif Sistem.....21
BAB III Analisis Jurnal mengenai Konsep Sistem dan Pendekatan Sistem..........23
BAB IV PENUTUPAN..........................................................................................24
4.1 Kesimpulan..............................................................................................24
4.2 Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
3. Tujuan
4. Manfaat
PEMBAHASAN
a) L. James Havery.
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang
suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan.
b) John Mc Manama.
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari
fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
c) C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan
untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
d) J.C. Hinggins.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling
berhubungan.
1. Input.
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala
masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan.
2. Proses.
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah
suatu masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut,
sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang
dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. Output.
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam
sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan
yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4. Dampak.
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang
terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam
sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan
masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena
pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan Balik.
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan
masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat berupa
kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu
meningkat.
6. Lingkungan.
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis,
atau situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi
diluar pelayanan kesehatan
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Kesehatan
c. Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu secara
aktif dan terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus berubah sebagai
interaksi antara individu dengan perubahan lingkungan baik internal maupun
eksternal.
4. Keperawatan
Ada dua jenis sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.Sistem
terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses
keperawatan, interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan
seorang pasien.
Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang terus
mengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim perawat merencanakan
asuhan keperawatan kepada pasien secara perorangan.
a) Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah sakit, selama
klien dirawat secara terus-menerus serta pengkajian dapat dilakukan ulang untuk
menambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan sumber data, data
pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder :
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien
bagaimanapun kondisi klien.
Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti dari
perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisiotheraphy, keluarga atau kerabat klien,
catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.
b) Pengelompokan data
Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data terkumpul
dikelompokkan, data dapat dibagi atas data dasar dan data khusus.
Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data
social, data spiritual dan data tentang tumbuhkembang klien.
Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan intake
dan output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan hematology,
pemeriksaan roentgen dan sebagainya.
Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi atas data
objektif dan data subjektif.
Data objektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil
pemeriksaan atau observasi secara langsung.
Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau
perkataan klien atau keluarganya.
3. Tahap Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan
intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan perencanaan adalah
untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien.
d) Rencana intervensi
Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat memutuskan srategi
dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan. Strategi dan tindakan yang
dilakukan diarahkan langsung pada etiologi atau faktor pendukung dari diagnosa
keperawatan.
4. Tahap implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual, dan
tekhnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang
tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan didokumentasi keperawatan
berupa pencatatan dan pelaporan.
5. Tahap evaluasi
6. Tahap dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses
keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi masalah,
perencanaan, tindakan.
2.9 Pengaruh Sistem pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Perspektif Sistem
Internal
a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat
dapat mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan standar. Jadi
akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan profesi
Keperawatan secara keseluruhan.
b. Bagi Perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan
meningkatkan kecintaan pada profesi.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan
d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya
pendidikan.
Eksternal
a. Bagi Klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam
perawatan disetiap tahapan proses keperawatan.
b. Tekanan dan Tuntutan kebutuhan Masyarakat
c. Perkembangan global Keperawatan Profesional
Pendekatan sistem yang pertama ialah dengan menjaga kesehatan fisik dan
mental. Pada manula akan terjadi perubahan pada fungsi fisiknya sehingga manula
memerlukan peningkatan kesehatan fisik dan mental sebagai jalan untuk mencapai
kesejahteraan masa usila. Namun, bagi manula yang tidak dapat menjaga
kesehatan fisiknya disebabkan oleh penyakit terminal perlu diberikan hospis
sebagai alternatif perawatannya. Selain itu, pendekatan sistem yang berikutnya
ialah melalui hospis sosial untuk orang tua perlu digalakkan. Pendekatan ini lebih
menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan sistem sosial yang luas.
Salah satu premis dalam orientasi sistem sosial adalah bahwa perubahan di
satu bagian sistem akan mempengaruhi seluruh aspek dari seorang usila hidup
bersama sistem. Misalnya anak atau cucunya. Kebetulan ia sakit terminal dan
tidak diberitahu oleh dokternya tentang kanker yang dideritanya, tetapi seluruh
anak cucunya tahu. Keadaan ini banyak mempengaruhi hubungannya dengan
dokter, staf rumah sakit, dan anak cucunya. Mereka semua merahasiakan apa
yang dialami oleh manusia usila tersebut. Pendekatan sistem menekankan antara
sistem dalam kehidupan usila, kehilangan anak cucunya, dan keadaan rumah sakit.
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Diharapkan dalam perkembangan dunia keperawatan, perawat maupun
mahasiswa keperawatan dapat menerapkan konsep sistem dan penerapan
sistem dalam dunia keperawatan.