173 340 1 PB
173 340 1 PB
3, Desember 2015
Suriadi Ajadan*
Abstract: This study aims to evaluate education and training programs LPMP Prospec-
tive Principal in North Maluku. This study used a descriptive evaluative method CIPPO
evaluation model developed by Stufflebeam and his colleagues and refined by Gilbert Sax.
Data were collected with instrument interview, observation and document study. The re-
sults showed that the implementation of management education and training prospective
principals in 2012 at the Institute for Education Quality Assurance North Maluku province
has been run effectively in accordance with established procedures so that the evaluation
criteria can be met. Fulfillment of the evaluation criteria as stated in Permendiknas number
13 in 2007, is the achievement of the goal of mastery of the five dimensions of competence
(personality, managerial, entrepreneurial, supervision, and social).
Keywords: program evaluation, education and training, prospective principals, CIPPO
models
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan
(diklat) Calon Kepala Sekolah di LPMP Maluku Utara. Penelitian ini menggunakan metode
evaluatif deskriptif dengan model evaluasi CIPPO yang dikembangkan Stufflebeam, dkk.
dan disempurnakan oleh Gilbert Sax. Data dikumpulkan dengan instrumen wawancara,
observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pelaksa-
naan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah tahun 2012 di Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan Provinsi Maluku Utara telah berjalan secara efektif sesuai dengan prose-
dur yang telah ditetapkan sehingga kriteria dalam evaluasi dapat terpenuhi. Terpenuhinya
kriteria evaluasi tersebut sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun
2007, adalah ketercapaian tujuan yaitu penguasaan terhadap lima dimensi kompetensi
(kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial).
Kata kunci: evaluasi program, pendidikan dan pelatihan, calon kepala sekolah, model
CIPPO
* Suriadi Adjadan, LPMP Provinsi Maluku Utara Jl. Raya Rum Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan Hp
081244562844, Email: suriadiajadan@yahoo.co.id
164
Kabupaten/Kota, dan Badan Kepegawaian Daerah. digunakan dengan program yang dievaluasi sangatlah
Namun permasalahannya adalah, semua proses yang penting. Fitzpatrick dan Sander (2004: 5) evaluasi
dilaksanakan itu sangat beragam, baik dari segi adalah mencari sesuatu yang berharga. Sesuatu yang
kriteria maupun tahapan pelaksanaannya. Tidak ada berharga dimaksud dapat berupa informasi tentang
benang merah yang dapat menunjukkan kesamaan suatu program, produksi serta alternatif prosedur
kriteria, keseragaman prosedur, dan kesetaraan hasil tertentu. Wirawan (2011: 7) mengatakan evaluasi
antara satu daerah dengan daerah lain. adalah riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
Tahapan pendidikan dan pelatihan dalam menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai
pola seleksi calon kepala sekolah merupakan salah objek evaluasi, menilainya dan membandingkan
satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan
sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan untuk mengambil keputusan mengenai objek
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan evaluasi. Sedang menurut Haryati (2010: 15) evaluasi
bagi para kepala sekolah dan calon kepala adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah
sekolah serta meningkatkan keterampilan dan suatu program yang telah direncanakan telah tercapai
keahlian mereka. Pola dan tahapan pelaksanaan atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat
seleksi calon kepala sekolah sebagaimana tercantum pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.
dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2010, kemudian Sementara evaluasi menurut Arikunto (2010: 37)
dijabarkan lagi dalam juklak/juknis secara singkat adalah sebuah kegiatan pengumpulan data atau
dapat dijelaskan sebagai berikut: Seleksi Akademik informasi, untuk dibandingkan dengan kriteria,
terdiri dari Rekomendasi Kepala Sekolah/Madrasah kemudian diambil suatu kesimpulan.
dan Pengawas, Penilaian Kinerja (DP3 bagi PNS Selanjutnya evaluasi program (Sutikno, 2011: 2)
biasa), Penilaian Potensi Kepemimpinan (PPK) dan merupakan proses deskripsi, pengumpulan data dan
penulisan Makalah Kepemimpinan (MK). penyampaian informasi kepada pengambil keputusan
Penilaian Potensi Kepemimpinan (PPK) atau yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah
Leadership Potential Assessment (LPA) adalah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan.
penilaian kesiapan kepemimpinan sekolah terhadap Evaluasi program menurut Sudjana (2006: 21) adalah
calon kepala sekolah/madrasah. PPK mencakup kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah,
sejumlah bahan dalam bentuk data, informasi dan menganalisis, dan menyajikan data sebagai masukan
permasalahan yang terjadi di sekolah/madrasah. untuk pengambilan keputusan. Tentang pendidikan,
Makalah kepemimpinan ditulis oleh calon kepala Siagian (1994: 2) mengartikan sebagai keseluruhan
sekolah/ madrasah pada saat melaksanakan seleksi proses, teknik dan metode pembelajaran dalam
akademik. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari orang
memberikan gambaran tingkat pemahaman calon kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah
kepala sekolah/madrasah terhadap kepemimpinan ditetapkan sebelumnya. Russell menyatakan bahwa
sekolah dan visi. pelatihan adalah sebagai upaya untuk meningkatkan
Makalah kepemimpinan dengan nilai minimal kinerja karyawan pada pekerjaan yang ditangani
memuaskan memiliki peluang untuk lolos dari sekarang, atau sesuatu hal yang terkait dengan
seleksi akademik. Seluruh rangkaian proses yang pekerjaan saat ini.
dijelaskan di atas merupakan satu paket seleksi Kemudian Agustinus (2013) mengatakan
calon kepala sekolah, bekerja sama antara dinas bahwa pelatihan adalah upaya untuk memberikan
pendidikan kabupaten/kota, kantor kementerian ketrampilan (skill) yang baru, sedangkan pendidikan
agama kabupaten/kota sebagai pelaksana perekrutan lebih menekankan pada pemberian pengetahuan yang
(seleksi akademik) dengan Lembaga Penjaminan harus diketahui seseorang, baik pengetahuan yang
Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai penyelenggara baru atau pengayaan perbendaharaan pengetahuan
diklat. dan wawasan yang sudah ada. Dalam hubungannya
Guna melihat apakah suatu program berhasil dengan progarm pendidikan dan pelatihan, Purwanto
atau tidak, dapat dilakukan evaluasi terhadap dan Suparman (1999: 9) mendefenisikan bahwa
pelaksanaan program dimaksud. Dalam melakukan evaluasi program diklat adalah proses penerapan
evaluasi kecocokan antara model evaluasi yang prosedur ilmiah untuk mengumpulkan informasi yang
165
valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang assesor, dan penyediaan sarana prasarana pendidikan
program pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan; (3) process, meliputi: kegiatan diklat,
dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah penanggung jawab diklat, jadwal, pemanfaatan
adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan sarana dan prasarana, pencapaian keberhasilan; (4)
calon kepala sekolah/madrasah melalui pemberian product, meliputi: prosedur dan metode diklat, materi
pengalaman pembelajaran teoretik maupun praktik dan bahan ajar, alokasi waktu, kompetensi peserta
tentang kompetensi kepala sekolah/madrasah yang setelah mengikuti diklat; dan (5) outcomes, meliputi:
diakhiri dengan penilaian sesuai standar nasional dampak kinerja lulusan pendidikan dan pelatihan
(Permendiknas 28/2010). calon kepala sekolah. Pemeriksaan keabsahan data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dilakukan untuk memberikan keyakinan terhadap
mengetahui bagaimana proses pelaksanaan data dan informasi yang diperoleh.
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah di
LPMP Maluku Utara. Hal ini untuk perbaikan dan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penyempurnaan program pelatihan. Hasil temuan Hasil Penelitian
penelitian evaluasi ini diharapkan dapat dijadikan Hasil yang diperolah dari evaluasi program
data bagi pihak pengambil keputusan terhadap pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah yang
efektivitas tujuan program. diselenggarakan di Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Propinsi Maluku Utara dengan
METODOLOGI PENELITIAN
menggunakan model CIPPO, maka hasil evaluasi
Penelitian ini menggunakan metode evaluatif yang dipaparkan meliputi deskripsi context, input,
deskriptif. Model evaluasi yang digunakan adalah process, product, dan outcomes.
model CIPPO (context, input, process, product, dan Komponen konteks, meliputi evaluasi latar
outcomes) yang dikembangkan oleh Stufflebeam belakang dan dasar hukum program diklat calon
dan kawan-kawan kemudian disempurnakan oleh kepala sekolah, tujuan penyelenggaraan program
ahli evaluasi dari University of Washington Gilbert diklat, dan tahapan pelaksanaan program diklat.
Sax tahun 1980 dengan satu komponen O singkatan Pertama, berdasarkan hasil analisis dokumen
outcomes sehingga menjadi model CIPPO. pada Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan,
Model evaluasi CIPPO ini merupakan bahwa telah dilakukan analisis kebutuhan kepala
pendekatan dalam melakukan evaluasi program yang sekolah 2 tahun ke depan. Berdasarkan hasil
menitikberatkan pada efektivitas program pendidikan wawancara dan analisis dokumen dapat disimpulkan
dan pelatihan calon kepala sekolah. Evaluasi bahwa jumlah sekolah secara keseluruhan, baik
program dengan pendekatan CIPPO ini dipilih swasta maupun negeri sebanyak 216 sekolah. Dengan
karena memiliki kemampuan mengukur dan menilai demikian, kebutuhan kepala sekolah untuk 2 tahun ke
proses seleksi calon kepala sekolah dimulai dari awal depan masih dibutuhkan sebanyak 182 untuk semua
sampai akhir yaitu seleksi akademik (rekrutmen), jenjang pendidikan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
pendidikan dan pelatihan, pemanfaatan output dan Tabel 1.
dampaknya (outcomes). Kedua, hasil studi dokumen, bahwa pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga program diklat calon kepala sekolah diselenggarakan
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi telah sesuai dan berdasarkan Permendiknas 13/2007
Maluku Utara sebagai penyelenggara pendidikan dan tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala
pelatihan calon kepala sekolah tahun 2012. Waktu Sekolah, dan Permendiknas 28/2010 Tentang Guru
penelitian dimulai dari keluarnya izin penelitian Yang Diberi Tugas Tambahan sebagai Kepala
sampai selesai (16 Juni s/d 4 Juli 2014). Instrumen yang Sekolah. Namun demikian, masih perlu sosialisasi
digunakan adalah wawancara, observasi dan studi tentang regulasi dan peraturan berhubungan dengan
dokumen. Aspek yang dievaluasi, yaitu: (1) context, diklat calon kepala sekolah. Juga diperkuat oleh hasil
meliputi: identifikasi kebutuhan calon kepala sekolah, wawancara yang diperoleh dari siswa, guru sejawat,
analisis terhadap kompetensi calon kepala sekolah; kepala sekolah, pengawas sekolah, sebagian besar
(2) input, meliputi: rekrutmen awal, perencanaan menyampaikan setuju dengan adanya pendidikan dan
manajemen diklat, karakteristik widyaiswara atau
166
berdasarkan surat keterangan dari dokter pemerintah; standar yakni dari widyaiswara LPMP dan LPPKS
(5) memiliki sertifikat pendidik; (6) pengalaman dari berbagai Perguruan Tinggi yang terakreditasi,
mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun menurut jenis baik di Sulawesi maupun di Jawa, semuanya telah
dan jenjang sekolah/madrasah masing-masing; dan memiliki sertifikat sebagai asesor. Selain itu,
(7) memiliki golongan ruang serendah-rendahnya mereka telah memiliki jabatan fungsional minimal
III/c bagi guru pegawai negeri sipil. widyaiswara muda dan telah berpengalaman menjadi
Kedua, karakteristik narasumber/ fasilitator, narasumber dan fasilitator di berbagai diklat.
sesuai hasil wawancara dan studi dokumen maka Ketiga, kurikulum program diklat dari hasil
kriteria atau syarat telah terpenuhi sesuai dengan wawancara dapat disimpulkan bahwa kurikulum
yang diterapkan dalam diklat calon kepala sekolah
syarat) peserta learning,
Tabel 3. Struktur kurikulum in-service 1, on the job
Tabel 3. Struktur kurikulum in-service 1, on the relevan dengan lima kompetensi kepala sekolah.
dan in-service learning 2 Standardisasi kompetensi yang dijabarkan dalam
baik karena dari job learning, dan in-service learning 2
dore Kabupaten materi diklat yang dikembangkan oleh LPPKS
dinyatakan lulus IN-SERVICE LEARNING 1 sebagai penanggung jawab program di tingkat
NO MATA DIKLAT JUMLAH pusat mengacu pada Permendiknas 13/2007 dan
menjadi peserta
A. UMUM JAM Permendiknas 28/2010 seperti dapat dilihat pada
n kepala sekolah
1. Kebijakan 2 JP deskripsi data dalam Tabel 3.
12 dapat dilihat Kementerian Keempat, dalam penelitian ini evaluasi
Pendidikan Nasional terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan
peserta diklat 2. Kebijakan Dinas 2 JP
dengan kategori menggunakan metode observasi checklist skala 5.
Pendidkan
wancara yang Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 4.
B. INTI
di persyaratan 1. Latihan 24 JP Berdasarkan hasil observasi tersebut, sarana dan
olah adalah: (1) Kepemimpinan prasarana diklat secara keseluruhan telah memenuhi
han Yang Maha 2. Kompetensi 31 JP standar dan kriteria evaluasi, kecuali pada fasilitas
kademik paling Manajerial penginapan perlu mendapat perhatian penyelenggara
gi-tingginya 56 3. Supervisi Akademik 4 JP yaitu pada butir keamanan, kebersihan kamar dan
pertama sebagai C. PENUNJANG toilet serta kebersihan seprai dan sarung bantal
1. Pembukaan/Penutupan 2 JP dengan perolehan nilai rata-rata 3,09, persentase
ani dan rohani
2. Rencana Tindak 2 JP 61,82%. Namun, demikian bila dikonversi ke dalam
dari dokter
Lanjut kategorisasi model distribusi normal, maka diperoleh
at pendidik; (6) 3. Pretes dan Postes 2 JP
g-kurangnya 5 pula kesimpulan bahwa fasilitas penginapan peserta
4. Evaluasi 1 JP diklat masuk nilai tinggi dengan kategori baik.
dan jenjang Penyelenggaraan
ing; dan (7) Komponen proses, aspek-aspek yang
JUMLAH 70 JP
ndah-rendahnya dievaluasi dalam komponen proses adalah: pertama,
pil. ON THE JOB LEARNING penyelenggara diklat sesuai hasil wawancara dan
narasumber/ 1. Pelaksanaan rencana 3 bulan studi dokumen bahwa mereka adalah pejabat di
cara dan studi tindakan di sekolah tempat (200 JP) LPMP sebagai penanggung jawab kegiatan dan staf
u syarat telah calon kepala sebagai pelaksana kegiatan. Mereka telah memiliki
dar yakni dari sekolah/madrasah sertifikat ToT tentang pendidikan dan pelatihan calon
S dari berbagai kepala sekolah.
IN-SERVICE LEARNING 2 Kedua, evaluasi terhadap narasumber atau
editasi, baik di
1. Penjelasan kriteria 1 JP fasilitator dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
semuanya telah kelulusan
sor. Selain itu, jauh seorang narasumbser melaksanakan tugasnya
2. Presentasi hasil on the job 10 JP dan kemampuan dalam menyampaikan pengetahuan
tan fungsional learning
a dan telah dan keterampilan kepada peserta dengan baik.
3. Penilain portofolio 14 JP
rasumber dan Berdasarkan hasil observasi diperoleh angka seperti
4. Refleksi pelatihan 3 JP
5. Evaluasi 1 JP pada Tabel 5.
am diklat dari 6. Penutupan 1 JP
mpulkan bahwa JUMLAH 30 JP
am diklat calon
ima kompetensi 168 Keempat, dalam penelitian ini evaluasi
ompetensi yang terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan
diklat yang menggunakan metode observasi checklist skala
gai penanggung 5. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 4.
mengacu pada Berdasarkan hasil observasi tersebut,
3_suryadi.indd 168 10/11/2015 23:15:48
Suriadi Ajadan, Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala ...
169
demikian masih termasuk dalam kategori baik. dalam petunjuk teknis yang telah ditetapkan oleh
Secara keseluruhan dari hasil observasi kompetensi pusat. Kemudian didukung dengan hasil observasi
narasumber dapat diperoleh nilai rata-rata sebesar terhadap kompetensi narasumber, di mana pada butir
3,73 dengan persentase 93,3% termasuk kategori tentang kemampuan menyampaikan materi sesuai
baik. dengan silabus dan RPP dengan skor rata-rata 3,6 dan
Ketiga, kurikulum diklat sesuai temuan persentase 90,0%. Sedangkan pada butir soal tentang
terdapat berbagai materi yang berbasis kompetensi penguasaan metode pembelajaran diklat dengan
telah memenuhi standar sesuai dengan amanat skor rata-rata adalah 3,8 dan persentase 95,0%. Dari
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar perolehan skor maupun persentase tersebut, maka
Kompetensi Kepala Sekolah. Hasil wawancara dapat dikatakan bahwa prosedur dan metode diklat
dengan alumni diklat bahwa materi dan bahan ajar mendapat nilai yang tinggi dengan dikategorikan
yang diperolehnya memberi kontribusi yang besar baik.
bagi kompetensi mereka sebagai seorang calon Keenam, evaluasi terhadap aspek monitoring
kepala sekolah. Karena kurikulum pelatihan memuat diklat adalah dengan istilah Pendampingan OJL
berbagai materi yang mereka butuhkan. yaitu petugas pendampingan dalam kegiatan on the
Keempat, hasil observasi evaluasi aspek job learning diklat calon kepala sekolah di LPMP
alokasi waktu dapat dilihat pada Tabel 6. Maluku Utara yang berasal dari unsur fasilitator
diklat calon kepala sekolah di LPMP Maluku
Tabel 6. Alokasi waktu penyelenggaraan Utara tahun 2012. Dengan diselenggarakannya
Rata- pendampingan kegiatan on the job learning diklat
Persiapan/Perencanaan %
rara calon kepala sekolah, diharapkan peserta diklat calon
Untuk seluruh diklat 39 3.55 70.91 kepala sekolah di Maluku Utara yang dilaksanakan
Diskusi dan Tanya jawab 41 3.73 74.55 oleh LPMP akan dapat melakkukan tugasnya secara
terarah dan berkualitas sesuai dengan rencana
Presentasi tugas 48 4.36 87.27
tindakan kepemimpinan yang telah disusun.
Kerja kelompok 45 4.09 81.82 Ketujuh, penilaian dilakukan terhadap peserta
Tugas mandiri 43 3.91 78.18 mencakup aspek pengetahuan dilakukan pada in-
Telaah modul 41 3.73 74.55 servise learning 1 dengan menggunakan instrumen
257 3.89 77.88 pretes dan postes serta tugas-tugas individu.
Implementasi penilaian sikap dilakukan secara
Aspek pemanfaatan alokasi waktu yang telah menyeluruh, baik pada saat in-service learning 1, on
ditentukan telah dilaksanakan sesuai standar, di the job learning, dan in-service learning 2 melalui
mana terlihat dari alokasi waktu yang paling banyak observasi. Implementasi keterampilan dilakukan
jam pelajaran adalah pada butir presentasi dan pada saat in-service learning 2 terhadap portofolio
portofolio, dan memperoleh skor rata-rata 3,91 dan dan presentasi hasil yang dilakukan pada on the job
persentase 78,18 % sehingga kesimpulan analisisnya learning. Hasil penilaian dapat dilihat pada deskrisi
tinggi dengan kategori baik. Akan tetapi, secara Tabel 7.
keseluruhan hasil observasi memperoleh nilai rata- Berdasarkan data kelulusan peserta diklat telah
rata 3,89 dan persentase 77,99 %. Kemudian nilai memastikan bahwa: (1) instrumen penilaian peserta
mean (x) adalah 23,36 dan persentase 77,88% dengan diklat calon kepala sekolah/madrasah relevan dengan
kesimpulan nilainya tinggi atau kategori baik. perkembangan peningkatan kompetensi calon kepala
Kelima, pendapat responden tentang prosedur sekolah/madrasah selama mengikuti diklat; (2)
dan metode diklat dapat dilaksanakan sesuai pada proses penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/
aturan-aturan main yang telah ditetapkan dalam madrasah relevan dengan materi, tujuan, dan hasil
juklak maupun juknis, terbukti dalam kegiatan tatap diklat pada setiap tahapan pelaksanaan diklat; dan
muka dengan peserta, semua narasumber dapat (3) penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/
mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan madrasah dilakukan sesuai dengan standar yang telah
baik. Kemudian metode yang digunakan juga sangat ditetapkan.
bervariasi, karena itu sudah merupakan ketentuan
170
Tabel 7. Nilai akhir diklat In-On-In calon kepala sekolah baik, hal ini sesuai dengan kriteria evaluasi yang
Kota Tidore Kepulauan telah ditetapkan, di mana sesuai dengan hasil
wawancara dengan peserta menunjukkan para calon
Nilai kepala sekolah dapat menguasai pengetahuan secara
Nilai teoretis atau materi diklat yang disampaikan oleh
Nama In-1 OJL In-2 Kuali-fikasi
Akhir narasumber.
35% 15% 50%
Kedua, evaluasi terhadap sikap dan perilaku
Peserta 1 76.4 78.7 75.6 76.3 Memuaskan
calon kepala pascadiklat dengan responden kepala
Peserta 2 77.1 72.8 73.9 74.8 Memuaskan sekolah dan pengawas sekolah yang bersangkutan
Peserta 3 77.3 77.1 86.5 81.8 Memuaskan dengan menggunakan metode observasi. Responden
Peserta 4 78.6 77.7 88.4 83.4 Memuaskan yang dianggap cocok untuk mengetahui kompetensi
Peserta 5 78.1 77.0 84.9 81.3 Memuaskan para calon kepala sekolah pascadiklat yaitu kepala
Peserta 6 78.3 75.9 85.0 81.3 Memuaskan sekolah di tempat tugasnya serta pengawas sekolah
yang menilai kinerja para calon kepala sekolah yang
Peserta 7 75.5 78.5 77.5 76.9 Memuaskan
bersangkutan. Karena kepala sekolah setiap saat
Peserta 8 77.2 69.8 79.9 77.4 Memuaskan dapat mensupervisi mereka sedangkan pengawas
Peserta 9 77.4 71.3 78.0 76.8 Memuaskan sekolah setiap semester melakukan penilaian kinerja
Peserta 10 77.2 77.8 79.6 78.5 Memuaskan sehingga kepala sekolah dan pengawas sekolah
Peserta 11 78.0 85.6 87.9 84.1 Memuaskan mengetahui secara pasti kinerja calon kepala sekolah
Peserta 12 79.1 80.7 86.3 82.9 Memuaskan tersebut. Hasil observasi sikap dan prilaku calon
kepala sekolah pasca diklat yang menunjukkan bahwa
Peserta 13 77.9 85.4 86.1 83.1 Memuaskan
(1) aspek kedisiplinan kategori sangat baik; (2) aspek
Peserta 14 77.4 80.5 89.7 84.0 Memuaskan kerjasama kategori sangat baik; (3) aspek prakarsa
Peserta 15 77.1 78.8 83.0 80.3 Memuaskan kategori sangat baik; dan (4) aspek tanggung jawab
Peserta 16 79.1 79.4 84.4 81.8 Memuaskan kategori sangat baik.
Peserta 17 79.0 82.3 86.9 83.4 Memuaskan Ketiga, evaluasi penguasaan keterampilan
Peserta 18 78.6 77.1 81.0 79.6 Memuaskan yaitu pada saat calon kepala sekolah melakukan
praktik di lapangan (on the job learning), di
Peserta 19 80.3 91.6 86.6 85.1 Memuaskan
mana mereka ditugaskan untuk menyelesaikan
Peserta 20 81.5 93.5 88.8 86.9 Sangat
memuaskan tagihan-tagihan yang akan dipresentasikan pada
Peserta 21 77.3 74.1 75.6 76.0 Memuaskan saat in-service learning 2. Hal ini membutuhkan
Peserta 22 78.0 77.7 72.4 75.1 Memuaskan keterampilan seorang calon kepala sekolah untuk
mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang
Komponen produk, observasi pada komponen dilakukan pada on the job learning.
ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang Di samping itu ada sumber data tentang hasil
dimiliki oleh para calon kepala sekolah pascadiklat, observasi tentang kompetensi kepemimpinan seperti
di mana kompetensi yang dimiliki calon kepala dapat digambarkan pada Tabel 8.
sekolah merupakan salah satu komponen yang
Tabel 8.Aspek evaluasi kepemimpinan
menjadi penilaian kinerja guru. Kompetensi
dimaksud adalah sikap dan perilaku teridiri atas: Rata-
KEPRIBADIAN %
kedisiplinan, kerjasama, prakarsa, dan tanggung rata
jawab. Sedangkan kompetensi kepemimpinan Kedisiplinan 37 3.70 92.50
terdiri atas: kepribadian, sosial, kewirausahaan, dan Ketaatan 38 3.80 95.00
kepemimpinan. Berdasarkan observasi diperoleh Kerapihan 39 3.90 97.50
hasil sebagai berikut: Kesopanan 38 3.80 95.00
Pertama, penguasaan pengetahuan
Antusias dan motivasi 39 3.90 97.50
(knowledge). Secara umum hasil observasi diri
kompetensi penguasaan pengetahuan calon kepala
191 3.82 95.50
sekolah yang telah didiklat berada dalam kategori
171
172
evaluasi ini adalah untuk mengetahui efektivitas Peserta diklat adalah guru yang telah lulus rekrutmen
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan calon kepala yang dimulai dari seleksi administratif, penilaian
sekolah pada masa yang akan dating. Berdasarkan potensi kepemimpinan, dan penulisan makalah
hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kepemimpinan.
evaluasi program pendidikan dan pelatihan calon Kriteria narasumber diklat calon kepala sekolah
kepala sekolah tahun 2012 di LPMP Maluku Utara yang ditetapkan oleh LPPKS adalah widyaiswara
telah berjalan secara efektif, dengan kata lain proses LPMP, LPPKS, dan dosen perguruan tinggi
pelaksanaan diklat sudah berjalan dengan baik dan terakreditasi yang telah mengikuti ToT master trainer
benar sesuai dengan yang direncanakan karena mulai dan memperoleh sertifikat dari LPPKS, akan tetapi
dari evaluasi konteks, input, proses, produk, dan dalam pelaksanaannya hanya widyaiswara LPMP
outcome telah memenuhi beberapa kriteria yang telah dan LPPKS yang menjadi nara sumber.
ditetapkan. Selanjutnya beberapa hal yang menjadi Materi dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan
temuan penelitian. telah disusun dari pemerintah pusat dalam hal
Evaluasi pada komponen konteks (context) LPPKS sebagai penanggung jawab dan pelaksana
difokuskan pada kesesuaian aspek latar belakang di tingkat daerah. Oleh karena itu, mereka memiliki
dan landasan hukum program, rancangan manajemen kewenangan untuk menyusun materi atau bahan ajar
diklat, tujuan penyelenggaraan program diklat, dan diklat calon kepala sekolah, sedangkan daerah hanya
tahapan pelaksanaan diklat. melaksanakannya. Artinya bahwa materi atau bahan
Berkaitan dengan latar belakang dan landasan ajar diklat calon kepala sekolah disusun oleh pusat
hukum pelaksanaan pendidikan dan pelatihan adalah sehingga tidak LPPKS menggunakan tenaga yang
adanya suatu analisis kebutuhan kepala sekolah yang tidak professional.
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sarana dan prasarana yang digunakan dalam
Pendidikan maupun Kantor Kemenag Kota Tidore pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
Kepulauan untuk 2 tahun ke depan dan memahami terdiri atas akomodasi berupa penginapan, konsumsi,
serta memiliki landasan hukum pelaksanaan diklat. tempat belajar, dan lain-lain sehingga para peserta
Hal ini dapat menjawab bahwa kriteria dari aspek tidak kesulitan untuk memperolehnya, merasa
latar belakang dilakukannya seleksi dan diklat calon nyaman dan lancer pada saat mengikuti proses
kepala sekolah adalah karena adanya kebutuhan kegiatan. Evaluasi fasilitas sarana dan prasarana di
kepala sekolah. sini berkenaan dengan kelengkapan, ragam jenis, dan
Tahapan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan modelnya, kemudahannya untuk digunakan, mudah
dilakukan dengan cara rekrutmen sebagai hasil untuk diperolehnya, kecocokan dengan materi atau
analisis catatan lapangan bahwa peserta diklat calon bahan ajar, jumlah persediaannya.
kepala sekolah adalah para guru yang telah lulus Evaluasi komponen proses (process) meliputi
seleksi administrasi dan seleksi akademik. Peserta kompetensi penyelenggara dan narasumber.
yang telah lulus seleksi akademik dipanggil oleh Penyelenggara diklat selain menyediakan sarana
LPMP untuk mengikuti diklat. dan prasarana untuk kelancaran diklat, juga lebih
Tujuan pendidikan dan pelatihan sudah pada aspek pelayanan kesekretariatan. Memberikan
terlaksana dengan baik dalam meningkatkan pelayanan yang baik bagi peserta yang membutuhkan
kompetensi profesionalitas kepala sekolah sudah bantuan administratif maupun teknis pelatihan,
menjadi prioritas. Ketercapaian tujuan tersebut misalnya meminta data dan pas foto dari peserta
sesuai dengan kriteria atau standar kualifikasi untuk STTPL, serta mendampingi instruktur ketika
dan kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah melakukan kegiatan di kelas sehingga kebutuhan
dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, yakni lain instruktur dapat dipenuhi, termasuk membantu
kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, instruktur dalam pelaksanaan belajar kelompok
kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, peserta diklat.
dan kompetensi sosial. Evaluasi aspek narasumber atau widyaiswara
Evaluasi masukan (input) diklat calon kepala adalah kesiapan materi dan media belajar sebelum
sekolah telah terpenuhi, baik dari aspek peserta, melakukan aktivitas pembelajaran, latar belakang
narasumber, kurikulum maupun sarana dan prasarana. pendidikan formal yang dimiliki, kesesuaian
173
dengan mata ajar yang diampu, penguasaan materi dilakukan terhadap peserta diklat calon kepala sekolah
yang diajarkan, kemampuan menyajikan materi sebagaimana dalam deskripsi temuan menunjukkan
secara sistematis yang sesuai dengan silabus dan bahwa proses penilaian yang diterapkan oleh
RPP, kemampuan memecahkan masalah actual narasumber, fasilitator, maupun penyelenggara sudah
kepemimpinan sekolah, kemampuan menjawab sesuai dengan kriteria evaluasi yaitu mencakup aspek
pertanyaan dari peserta yang relevan dengan materi, pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
kemampuan mendorong peserta, penguasaan metode, Evaluasi komponen produk (product) meliputi
keterampilan menggunakan alat serta kemampuan evalusi aspek penguasaan pengetahuan yang
memanfaatkan waktu dalam kegiatan belajar menunjukkan bahwa peserta diklat calon kepala
mengajar. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan sekolah dapat menguasai pengethuan secara teoretis
narasumber sudah sesuai dengan kriteria dan standar materi diklat yang disampaikan oleh narasumber.
evaluasi. Aspek penguasaan sikap dan prilaku yang dievaluasi
Evaluasi aspek kesesuaian kurikulum dan pascadiklat oleh kepala sekolah dan setiap semester
materi ajar dapat dinyatakan bahwa kurikulum suadah dilakukan penilaian kinerja oleh pengawas sekolah
sesuai dengan materi diklat dengan tujuan dan tema untuk mengetahuai secara pasti kinerja calon kepala
diklat. Materi dan bahan ajar diklat menunjang dalam sekolah tersebut. Dan hal menunjukkan bahwa para
pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai guru di sekolah calon kepala sekolah yang telah mengikuti diklat
karena penekanannya pada aspek kepemimpinan mendapatkan penilaian yang memuaskan, artinya
sekolah. Kesimpulannya bahwa kurikulum dan bahwa kriteria yang dicapai sudah sesuai dengan
materi ajar yang diberikan kepada peserta diklat calon standar.
kepala sekolah sesuai dengan kebutuhan merekan Evaluasi pada aspek penguasaan keterampilan
dalam menjalankan tugas di sekolah karena hal ini yang paling mendasar adalah pada saat calon
sudah sesuai dengan kriteria evaluasi. kepala sekolah melakukan praktik di lapangan di
Evaluasi pada aspek pemanfaatan alokasi waktu mana mereka ditugaskan untuk menyelesaikan
untuk keseluruhan kegiatan diklat telah dilaksanakan tagihan-tagihan yang akan dipresentasikan pada
secara maksimal. Ini dibuktikan dengan adanya saat in-service learning 2. Hal ini membutuhkan
waktu untuk telaah modul yang tersita oleh diskusi keterampilan seorang calon kepala sekolah untuk
dan Tanya jawab. Demikian pula dengan alokasi mempertanggungjawakan semua kegiatan yang
waktu untuk presentasi tugas pada saat In-2 yang dilakukan pada on the job learning. Oleh karena
hanya 30 menit sangat dirasakan kurang karena harus itu, secara keseluruhan aspek yang dievaluasi pada
melayani beberapa pertanyaan dari narasumber dan komponen produk dapat terpenuhi sesuai dengan
sanggahan dari peserta. kriteria evaluasi.
Kesesuaian prosedur dan mata diklat dapat Evaluasi pada komponen dampak (outcomes)
dinyatakan bahwa proses pelaksanaan diklat calon berdasarkan pada hasil evaluasi dapat dikatakan
kepala sekolah berjalan sesuai dengan prosedur bahwa sangat bermanfaat karena ternyata guru-guru
dan metode yang telah ditetapkan. Sementara yang telah mengikuti diklat calon kepala sekolah di
penyelenggaraan diklat harus ada monitoring dan LPMP terdapat perbedaan yang signifikan dengan
evaluasi oleh penyelenggara pada setiap tahapan kinerja sebelumnya. Banyak hal positif yang
kegiatan, baik pada saat praktik di lapangan maupun dilakukan oleh calon kepala sekolah berdasarkan
pembelajaran tatap muka. Evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dari kepala sekolah dan
aspek monitoring diklat adalah dengan istilah pengawas sekolah yang menilai kinerja mereka.
pendampingan OJL. Dengan diselenggarakannya Dampak atau pengaruh diklat terhadap
pendampingan on the job learning diklat calon pelaksanaan tugas mereka cukup besar. Ini sesuai
kepala sekolah diharapkan peserta diklat calon kepala hasil monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
sekolah yang dilaksanakan oleh LPMP akan dapat tugas di sekolah terbukti bahwa hasil diklat sangat
melakukan tugasnya secara terarah dan berkualitas bermanfaat bagi guru-guru calon kepala sekolah
sesuai dengan rencana tindakan kepemimpinan yang dalam tugasnya. Kepala sekolah dalam menjalankan
telah disusun. tugasnya dapat melimpahkan kepada mereka jika
Evaluasi terhadap aspek penilaian yang kepala sekolah berhalangan. Dan mereka dapat
174
melaksanakannya dengan baik dan tidak pernah dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk
mengeluh dan tidak terlalu banyak kendala karena teknis (juknis) sebagai penjabaran dari Permendiknas
mereka telah memahami pekerjaan yang menjadi No. 28/2010. Walaupun demikian masih terdapat
tanggung jawab kepala sekolah. Manajemen beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian dari
pembelajaran di kelas semakin baik karena telah penyelenggara.
memperoleh pengalaman bagaimana mengelola
pembelajaran yang berfokus pada siswa serta masih DAFTAR PUSTAKA
banyak hal positif yang dapat diterapkan di sekolah. Agustinus. Asesmen Kebutuhan Organisasi
Begitu besar manfaat dan pengaruh dari Persekolahan. Jakarta: Gramedia, 2013.
program diklat calon kepala sekolah sehingga dapat
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian-Suatu
dikatakan bahwa program pendidikan dan pelatihan
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
calon kepala sekolah masih sangat perlu dilanjutkan
2010.
pada masa-masa yang akan dating. Atau dengan
kata lain, bahwa rata-rata responden menyampaikan Fitzpatrick & James R. Sanders. Program Evaluation:
permohonan agar program ini jangan dihentikan AlternativeApproaches and Practical
sebab program ini dapat membantu pemerintah Guidelines. Boston: Pearson Education, Inc.,
daerah dalam rangka peningkatan sumber daya 2004.
manusia (SDM) di bidang pendidikan terutama pada Haryati, Mimin. Panduan Model dan Teknik
guru di sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
yang ada di Kota Tidore Kepulauan.. Jakarta: Gaung Persada Press, 2010).
KESIMPULAN Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/
dijelaskan terdahulu, maka dapat ditarik beberapa Madrasah.
kesimpulan sebagai berikut: (1) Manajemen Purwanto. Evaluasi Program Diklat. Jakarta: STIA-
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan calon kepala LAN Press, 1999.
sekolah tahun 2012 di Lembaga Penjaminan Mutu
Russell, Joyce & John Bernardin. Human Resources
Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku Utara telah
Management An Expehental Approach. New
berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang
York: Mc Graw Hill, 1998.
telah ditetapkan sehingga kriteria dalam evaluasi
dapat terpenuhi; dan (2) Proses pelaksanaan Siagian, Sondang. Organisasi Kepemimpinan
pendidikan dan pelatihan sesuai prosedur yang Perilaku Administrasi. Jakarta: Haji Mas
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagaimana Agung, 1994.
diatur dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010
Sudjana. Evaluasi Program Pendidikan Luar
tentang Guru Yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai
Sekolah: Untuk Pendidikan Nonformal.
Kepala Sekolah. Persyaratan menjadi peserta
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
diklat, kriteria penyelenggara, kriteria narasumber,
ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana serta Sutikno, Muzayanah, Evaluasi Program, Jakarta:
tahapan pelaksanaan diklat dapat dilaksanakan sesuai Universitas Negeri Jakarta Press, 2011
Wirawan. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi,
dan Profesi. Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2011.
175