Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 17, No.

3, Desember 2015

Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah


(Studi Evaluatif Pascadiklat di LPMP Provinsi Maluku Utara)

Suriadi Ajadan*

Abstract: This study aims to evaluate education and training programs LPMP Prospec-
tive Principal in North Maluku. This study used a descriptive evaluative method CIPPO
evaluation model developed by Stufflebeam and his colleagues and refined by Gilbert Sax.
Data were collected with instrument interview, observation and document study. The re-
sults showed that the implementation of management education and training prospective
principals in 2012 at the Institute for Education Quality Assurance North Maluku province
has been run effectively in accordance with established procedures so that the evaluation
criteria can be met. Fulfillment of the evaluation criteria as stated in Permendiknas number
13 in 2007, is the achievement of the goal of mastery of the five dimensions of competence
(personality, managerial, entrepreneurial, supervision, and social).
Keywords: program evaluation, education and training, prospective principals, CIPPO
models

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan
(diklat) Calon Kepala Sekolah di LPMP Maluku Utara. Penelitian ini menggunakan metode
evaluatif deskriptif dengan model evaluasi CIPPO yang dikembangkan Stufflebeam, dkk.
dan disempurnakan oleh Gilbert Sax. Data dikumpulkan dengan instrumen wawancara,
observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pelaksa-
naan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah tahun 2012 di Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan Provinsi Maluku Utara telah berjalan secara efektif sesuai dengan prose-
dur yang telah ditetapkan sehingga kriteria dalam evaluasi dapat terpenuhi. Terpenuhinya
kriteria evaluasi tersebut sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun
2007, adalah ketercapaian tujuan yaitu penguasaan terhadap lima dimensi kompetensi
(kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial).
Kata kunci: evaluasi program, pendidikan dan pelatihan, calon kepala sekolah, model
CIPPO

PENDAHULUAN merupakan orang-orang yang terpilih dari sisi


kualifikasi maupun kompetensinya sebagaimana
Kepala sekolah/madrasah sebagai sumber daya yang dimaksud dalam Permendiknas Nomor 13
manusia pada bidang pendidikan memiliki peran Tahun 2007.
strategis dalam peningkatan mutu, relevansi dan daya Memenuhi kualifikasi dan kompetensi
saing pendidikan. Kepala sekolah/madrasah juga sebagaimana dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun
memiliki peran penting dalam upaya membentuk 2007, selama ini telah banyak dikembangkan pola
insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui seleksi calon kepala sekolah/madrasah oleh berbagai
kesungguhan dan kreativitasnya dalam mengelola pihak, seperti LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi,
sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagai Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah
konsekuensinya, kepala sekolah/madrasah harus Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama

* Suriadi Adjadan, LPMP Provinsi Maluku Utara Jl. Raya Rum Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan Hp
081244562844, Email: suriadiajadan@yahoo.co.id

164

3_suryadi.indd 164 22/11/2015 22:27:31


Suriadi Ajadan, Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala ...

Kabupaten/Kota, dan Badan Kepegawaian Daerah. digunakan dengan program yang dievaluasi sangatlah
Namun permasalahannya adalah, semua proses yang penting. Fitzpatrick dan Sander (2004: 5) evaluasi
dilaksanakan itu sangat beragam, baik dari segi adalah mencari sesuatu yang berharga. Sesuatu yang
kriteria maupun tahapan pelaksanaannya. Tidak ada berharga dimaksud dapat berupa informasi tentang
benang merah yang dapat menunjukkan kesamaan suatu program, produksi serta alternatif prosedur
kriteria, keseragaman prosedur, dan kesetaraan hasil tertentu. Wirawan (2011: 7) mengatakan evaluasi
antara satu daerah dengan daerah lain. adalah riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
Tahapan pendidikan dan pelatihan dalam menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai
pola seleksi calon kepala sekolah merupakan salah objek evaluasi, menilainya dan membandingkan
satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan
sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan untuk mengambil keputusan mengenai objek
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan evaluasi. Sedang menurut Haryati (2010: 15) evaluasi
bagi para kepala sekolah dan calon kepala adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah
sekolah serta meningkatkan keterampilan dan suatu program yang telah direncanakan telah tercapai
keahlian mereka. Pola dan tahapan pelaksanaan atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat
seleksi calon kepala sekolah sebagaimana tercantum pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.
dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2010, kemudian Sementara evaluasi menurut Arikunto (2010: 37)
dijabarkan lagi dalam juklak/juknis secara singkat adalah sebuah kegiatan pengumpulan data atau
dapat dijelaskan sebagai berikut: Seleksi Akademik informasi, untuk dibandingkan dengan kriteria,
terdiri dari Rekomendasi Kepala Sekolah/Madrasah kemudian diambil suatu kesimpulan.
dan Pengawas, Penilaian Kinerja (DP3 bagi PNS Selanjutnya evaluasi program (Sutikno, 2011: 2)
biasa), Penilaian Potensi Kepemimpinan (PPK) dan merupakan proses deskripsi, pengumpulan data dan
penulisan Makalah Kepemimpinan (MK). penyampaian informasi kepada pengambil keputusan
Penilaian Potensi Kepemimpinan (PPK) atau yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah
Leadership Potential Assessment (LPA) adalah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan.
penilaian kesiapan kepemimpinan sekolah terhadap Evaluasi program menurut Sudjana (2006: 21) adalah
calon kepala sekolah/madrasah. PPK mencakup kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah,
sejumlah bahan dalam bentuk data, informasi dan menganalisis, dan menyajikan data sebagai masukan
permasalahan yang terjadi di sekolah/madrasah. untuk pengambilan keputusan. Tentang pendidikan,
Makalah kepemimpinan ditulis oleh calon kepala Siagian (1994: 2) mengartikan sebagai keseluruhan
sekolah/ madrasah pada saat melaksanakan seleksi proses, teknik dan metode pembelajaran dalam
akademik. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari orang
memberikan gambaran tingkat pemahaman calon kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah
kepala sekolah/madrasah terhadap kepemimpinan ditetapkan sebelumnya. Russell menyatakan bahwa
sekolah dan visi. pelatihan adalah sebagai upaya untuk meningkatkan
Makalah kepemimpinan dengan nilai minimal kinerja karyawan pada pekerjaan yang ditangani
memuaskan memiliki peluang untuk lolos dari sekarang, atau sesuatu hal yang terkait dengan
seleksi akademik. Seluruh rangkaian proses yang pekerjaan saat ini.
dijelaskan di atas merupakan satu paket seleksi Kemudian Agustinus (2013) mengatakan
calon kepala sekolah, bekerja sama antara dinas bahwa pelatihan adalah upaya untuk memberikan
pendidikan kabupaten/kota, kantor kementerian ketrampilan (skill) yang baru, sedangkan pendidikan
agama kabupaten/kota sebagai pelaksana perekrutan lebih menekankan pada pemberian pengetahuan yang
(seleksi akademik) dengan Lembaga Penjaminan harus diketahui seseorang, baik pengetahuan yang
Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai penyelenggara baru atau pengayaan perbendaharaan pengetahuan
diklat. dan wawasan yang sudah ada. Dalam hubungannya
Guna melihat apakah suatu program berhasil dengan progarm pendidikan dan pelatihan, Purwanto
atau tidak, dapat dilakukan evaluasi terhadap dan Suparman (1999: 9) mendefenisikan bahwa
pelaksanaan program dimaksud. Dalam melakukan evaluasi program diklat adalah proses penerapan
evaluasi kecocokan antara model evaluasi yang prosedur ilmiah untuk mengumpulkan informasi yang

165

3_suryadi.indd 165 22/11/2015 22:27:31


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 17, No. 3, Desember 2015

valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang assesor, dan penyediaan sarana prasarana pendidikan
program pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan; (3) process, meliputi: kegiatan diklat,
dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah penanggung jawab diklat, jadwal, pemanfaatan
adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan sarana dan prasarana, pencapaian keberhasilan; (4)
calon kepala sekolah/madrasah melalui pemberian product, meliputi: prosedur dan metode diklat, materi
pengalaman pembelajaran teoretik maupun praktik dan bahan ajar, alokasi waktu, kompetensi peserta
tentang kompetensi kepala sekolah/madrasah yang setelah mengikuti diklat; dan (5) outcomes, meliputi:
diakhiri dengan penilaian sesuai standar nasional dampak kinerja lulusan pendidikan dan pelatihan
(Permendiknas 28/2010). calon kepala sekolah. Pemeriksaan keabsahan data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dilakukan untuk memberikan keyakinan terhadap
mengetahui bagaimana proses pelaksanaan data dan informasi yang diperoleh.
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah di
LPMP Maluku Utara. Hal ini untuk perbaikan dan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penyempurnaan program pelatihan. Hasil temuan Hasil Penelitian
penelitian evaluasi ini diharapkan dapat dijadikan Hasil yang diperolah dari evaluasi program
data bagi pihak pengambil keputusan terhadap pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah yang
efektivitas tujuan program. diselenggarakan di Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Propinsi Maluku Utara dengan
METODOLOGI PENELITIAN
menggunakan model CIPPO, maka hasil evaluasi
Penelitian ini menggunakan metode evaluatif yang dipaparkan meliputi deskripsi context, input,
deskriptif. Model evaluasi yang digunakan adalah process, product, dan outcomes.
model CIPPO (context, input, process, product, dan Komponen konteks, meliputi evaluasi latar
outcomes) yang dikembangkan oleh Stufflebeam belakang dan dasar hukum program diklat calon
dan kawan-kawan kemudian disempurnakan oleh kepala sekolah, tujuan penyelenggaraan program
ahli evaluasi dari University of Washington Gilbert diklat, dan tahapan pelaksanaan program diklat.
Sax tahun 1980 dengan satu komponen O singkatan Pertama, berdasarkan hasil analisis dokumen
outcomes sehingga menjadi model CIPPO. pada Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan,
Model evaluasi CIPPO ini merupakan bahwa telah dilakukan analisis kebutuhan kepala
pendekatan dalam melakukan evaluasi program yang sekolah 2 tahun ke depan. Berdasarkan hasil
menitikberatkan pada efektivitas program pendidikan wawancara dan analisis dokumen dapat disimpulkan
dan pelatihan calon kepala sekolah. Evaluasi bahwa jumlah sekolah secara keseluruhan, baik
program dengan pendekatan CIPPO ini dipilih swasta maupun negeri sebanyak 216 sekolah. Dengan
karena memiliki kemampuan mengukur dan menilai demikian, kebutuhan kepala sekolah untuk 2 tahun ke
proses seleksi calon kepala sekolah dimulai dari awal depan masih dibutuhkan sebanyak 182 untuk semua
sampai akhir yaitu seleksi akademik (rekrutmen), jenjang pendidikan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
pendidikan dan pelatihan, pemanfaatan output dan Tabel 1.
dampaknya (outcomes). Kedua, hasil studi dokumen, bahwa pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga program diklat calon kepala sekolah diselenggarakan
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi telah sesuai dan berdasarkan Permendiknas 13/2007
Maluku Utara sebagai penyelenggara pendidikan dan tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala
pelatihan calon kepala sekolah tahun 2012. Waktu Sekolah, dan Permendiknas 28/2010 Tentang Guru
penelitian dimulai dari keluarnya izin penelitian Yang Diberi Tugas Tambahan sebagai Kepala
sampai selesai (16 Juni s/d 4 Juli 2014). Instrumen yang Sekolah. Namun demikian, masih perlu sosialisasi
digunakan adalah wawancara, observasi dan studi tentang regulasi dan peraturan berhubungan dengan
dokumen. Aspek yang dievaluasi, yaitu: (1) context, diklat calon kepala sekolah. Juga diperkuat oleh hasil
meliputi: identifikasi kebutuhan calon kepala sekolah, wawancara yang diperoleh dari siswa, guru sejawat,
analisis terhadap kompetensi calon kepala sekolah; kepala sekolah, pengawas sekolah, sebagian besar
(2) input, meliputi: rekrutmen awal, perencanaan menyampaikan setuju dengan adanya pendidikan dan
manajemen diklat, karakteristik widyaiswara atau

166

3_suryadi.indd 166 10/11/2015 23:15:48


rendah mempresentasikan portofolio mereka.
2 SMAS 8 8 - - Komponen input, evaluasi input
3 SMK 5 5 3 -
Pensiun
mencakup analisis persoalan yang berhubungan
4 SMPN 28 28 15 -
Pensiun &
dengan pemanfaatan sumber-sumber yang
kompetensi
rendah
tersedia, alternative strategi yang harus
5 SMPS 6 6 - -
6 SDN 97 97 97 Suriadi
- Ajadan, dipertimbangkan
Pensiun &Evaluasi untukdan
Program Pendidikan mencapai
Pelatihansuatu
Calonprogram.
Kepala ...
kompetensi
rendah Dalam penelitian evaluasi pada komponen input
semua 7jenjang
TK pendidikan.
62 61Lebih 62 jelasnya
1 dapat
Kompetensi rata-rata
program dapat menguasai
pendidikan dan materi
pelatihan dan
antaradapat
lain
rendah
pelatihan calon
dilihat pada kepala
Tabel
Total 1.216sekolah
215 yang182 diprogramkan
1 dan pelatihan
mempresentasikan
mengenai antara lainpeserta
portofolio
karakteristik mengenai
mereka. karakteristik
Sehingga
pendidikan dan
oleh pemerintah. peserta
pelatihanpendidikan
calon dan
kepala pelatihan
sekolah,
secara keseluruhan telah sesuai dan memenuhi calon kepala
karakteristik
Tabel 1. Kedua, Daftar hasil
analisis kebutuhan
studi dokumen,kepala sekolah, karakteristik
fasilitator
bahwa kriteria Hal fasilitator
atau widyaiswara,
evaluasi. atau widyaiswara,
ini jugakurikulum program
diutarakan oleh
sekolah
Tabel 2 tahun
1. Daftar yang
analisis akan
kebutuhan datang Kota
kepala sekolah Tidore
2 kurikulum
diklat dan program
sarana diklat
dan dan sarana
prasarana
pelaksanaan program diklat calon kepala sekolah salah satu penyelenggara dan narasumbser dan dan prasarana
pendidikan dan
tahun yang akan datang Kota Tidore Kepulauan tahun
Kepulauan tahun 2012 pendidikan dan pelatihan
pelatihandiklat
calon calondiklat
kepala sekolah. kepalamemuaskan
sekolah.
2012 diselenggarakan telah sesuai dan berdasarkan fasilitator bahwa hasil
Permendiknas 13/2007 tentang Standar karena semuanya dinyatakan lulus dengan
Jml Jumlah Kepala Tabel
Tabel 2. 2. Peserta
Peserta diklat
diklat caloncalon kepala
kepala sekolah
sekolah Kota
Kota Tidore
Kualifikasi
No Jenjang dan Kompetensi
Sekolah
Kepala Sekolah,
Ket dan kategori
Kepulauan baik.
tahunArtinya
2012tahunsaat2012
penilaian para peserta
Sklh 28/2010 Tentang Guru Yang Tidore Kepulauan
Permendiknas Ada Butuh Kurang rata-rata dapat menguasai materi dan dapat
1 Diberi
SMANTugas10Tambahan 10 sebagai
5 -Kepala Sekolah. mempresentasikan portofolio mereka.
Kompetensi
rendah UNIT
NO NAMA PESERTA
2 Namun
SMAS demikian, 8 masih
8 perlu
- sosialisasi
- tentang Komponen input, evaluasi KERJAinput
3 regulasi
SMK dan5 peraturan
5 3berhubungan
- Pensiundengan mencakup 1. Idaanalisis
Adam, S.Pd.SD.
persoalan yang berhubungan SDN
4 diklat
SMPNcalon28 kepala28sekolah.15 Juga- diperkuat
Pensiun & oleh
2.
dengan Abdurrasyid
pemanfaatan Amir sumber-sumber SDN yang
kompetensi
hasil wawancara yang diperoleh dari rendah siswa, guru 3. Hawiah Muhammad, S.Pd.SD. SDN
tersedia, alternative strategi yang harus
5 sejawat,
SMPS kepala 6 6
sekolah, - pengawas- sekolah, 4. Norma R. Humanggio, S.Pd. SDN
6 sebagian
SDN 97 menyampaikan
97 97 - setuju
Pensiun & dipertimbangkan untuk mencapai suatu program.
besar dengan
kompetensi 5. Sitti Hamisi, S.Pd. SDN
Dalam penelitian evaluasi
6. Nursam Hatuwe, S.Pd. pada komponen SDNinput
adanya pendidikan dan pelatihan calon kepala rendah
7 sekolah
TK yang62diprogramkan
61 62 oleh 1pemerintah.
Kompetensi program
7. Nur pendidikan
Ali, S.Pd. dan pelatihan antara SDNlain
rendah
Total Ketiga,216 berdasarkan
215 182 analisis 1 dokumen mengenai 8. Salim karakteristik
Anwar, S.Pd. peserta pendidikan SDNdan
penyelenggara, proses pelaksanaan diklat telah pelatihan calon kepala
9. Sumiyati Karim, S.Pd. sekolah, karakteristik
MIN
Kedua,
sesuai hasildalam
tahapan studijuklak
dokumen,dan juknis bahwa yang 10.
fasilitatorImran
atau Puha Marsaoly,
widyaiswara, S.Pd.
kurikulum SMPN
program
Ketiga, berdasarkan analisis dokumen 11. Inang Ibrahim, S.Pd. SMPN
pelaksanaan
meliputiprogram
3 tahapdiklat calonmodel
dengan sekolah diklat dan sarana dan prasarana pendidikan
kepala in-service dan
penyelenggara, proses pelaksanaan diklat telah 12. Djufri Kodja, S.Pd. SMPN
diselenggarakan
learning 1 yaitu telahpembelajaran
sesuai dan melalui berdasarkan
kegiatan pelatihan calon kepala sekolah.
sesuai tahapan dalam juklak dan juknis yang meliputi 13. Drs. Haryanto Kin SMAN
tatap muka, on-the job learning adalah
3Permendiknas
tahap dengan model 13/2007
in-servicetentang
learningStandar
1 yaitu Tabel 14.2.Rahman T. Puluhulawa, S.Pd.
Peserta diklat calon kepala sekolah SMAN
Kota
pembelajaran
Kualifikasi danmelalui di lapangan
Kompetensi Kepala dalam dan situasi
pembelajaran kegiatan tatapSekolah,
muka, on- Tidore 15. Kepulauan
Drs. Mustafa Muhsin,
tahun 2012 MA. SMAN
pekerjaan yang nyata,
Permendiknas sedangkan in-service
the job learning 28/2010 Tentang
adalah pembelajaran Guru Yang
di lapangan 16. Dra Aisyah Syukur SMAN
learning
Diberi situasi 2 adalah
Tugas pekerjaan
Tambahanyang kegiatan
sebagai tatap
Kepala muka
Sekolah.untuk 17. Fatmah Idris, S.Pd.I., M.Si. SMAN
dalam nyata, sedangkan in- UNIT
Namun mempresentasikan
demikian, masih dan merefleksikan
perlu sosialisasi hasil on- NO18. Makrudin
tentang NAMA PESERTA
Mandiong, S.Pd. SMAN
service learning 2 adalah kegiatan tatap muka untuk KERJA
the job
regulasi learning.
dan peraturan berhubungan 19. Dra. Masitha Abdullatif SMAN
mempresentasikan dan merefleksikan hasildengan
on-the 1. Ida Adam, S.Pd.SD. SDN
diklat Keempat, hasil studi
calon kepala sekolah. Juga diperkuat oleh dokumen dan 20. Abdul Mujid Kamidin, S.Pd. SMAN
job learning. 2. Abdurrasyid Amir SDN
wawancara terdapat hasil diklat memuaskan 21. Umar, S.Pd. MA
hasil Keempat,
wawancarahasil yang diperoleh
studi dokumen dari
dansiswa,
wawancaraguru 3. Hawiah Muhammad, S.Pd.SD. SDN
karena semuanya dinyatakan lulus dengan 22. Abidin Lasipo, S.Pd., MM. SMKN
terdapat
sejawat, hasil
kepaladiklatsekolah,
memuaskan karena semuanya
pengawas sekolah, 4. Norma R. Humanggio, S.Pd. SDN
kategori baik. Artinya, saat penilaian para peserta
dinyatakan lulus dengan
sebagian besar kategori baik.
menyampaikan Artinya,
setuju dengansaat 5. Sitti Hamisi, S.Pd. SDN
penilaian para peserta
adanya pendidikan danrata-rata
pelatihan dapatcalonmenguasai
kepala 6. Nursam
Pertama,Hatuwe, S.Pd. (syarat) peserta
karakteristik SDNdiklat
materi dan dapat mempresentasikan
sekolah yang diprogramkan oleh pemerintah. portofolio 7. Nur
dapat Ali, S.Pd.
terlaksana dengan baik karena dariSDN 25 orang
mereka.Ketiga,
Sehinggaberdasarkan
secara keseluruhan telah sesuai
analisis dokumen dan 8.
guru Salim
untuk Anwar,
Kota S.Pd.
Tidore Kabupaten yang SDN
ikut dalam
memenuhi kriteria evaluasi. Hal ini
penyelenggara, proses pelaksanaan diklat telah juga diutarakan 9. Sumiyati
seleksi, Karim, S.Pd.
yang dinyatakan MIN guru
lulus adalah 22 orang
oleh salah satu penyelenggara
sesuai tahapan dalam juklak dan juknis yangdan narasumbser 10.
yang Imran
menjadi Puha Marsaoly,
peserta diklat.S.Pd.
Daftar SMPN
peserta diklat
dan fasilitator diklat bahwa hasil diklat memuaskan 11. Inang Ibrahim, S.Pd.
calon kepala sekolah Kota Tidore Kepualaun tahun SMPN
meliputi 3 tahap dengan model in-service
karena semuanya dinyatakan lulus dengan kategori 12. 2012Djufri Kodja,dalam
dapat dilihat S.Pd.tabel 2. SMPN
learning 1 yaitu pembelajaran melalui kegiatan
baik. Artinya saat penilaian para peserta rata-rata 13. Drs. Haryanto Kin
Kemudian seluruh peserta diklat memperoleh SMAN
tatap muka, on-the job learning adalah
dapat menguasai materi dan dapat mempresentasikan 14. nilai Rahman
memuaskan T. Puluhulawa,
dengan kategori S.Pd. SMAN
baik. Berdasarkan
pembelajaran di lapangan dalam situasi
portofolio mereka. 15. Drs. Mustafa Muhsin, MA.
hasil wawancara yang dilakukan maka yang SMAN
menjadi
pekerjaan yang nyata, sedangkan
Komponen input, evaluasi input mencakup 16. in-service Dra Aisyah Syukur
persyaratan peserta diklat calon kepalaSMAN sekolah
learning persoalan
analisis 2 adalah kegiatan tatap muka dengan
yang berhubungan untuk 17. Fatmah Idris, S.Pd.I., M.Si. SMAN
adalah: (1) beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
mempresentasikan
pemanfaatan dan merefleksikan
sumber-sumber yang hasil on-
tersedia, 18.
YangMakrudin
Maha Esa;Mandiong,
(2) memiliki S.Pd.
kualifikasiSMAN
akademik
the job learning.
alternative strategi yang harus dipertimbangkan 19. Dra. Masitha Abdullatif
paling rendah S1; (3) berusia setinggi-tingginya 56 SMAN
untuk Keempat,
mencapai suatu hasilprogram.
studi Dalam
dokumen dan
penelitian 20.
tahunAbdulpada Mujid
waktu Kamidin,
pengangkatanS.Pd. pertamaSMANsebagai
wawancara
evaluasi pada terdapat
komponenhasil input diklat
programmemuaskan
pendidikan 21. Umar, S.Pd.
kepala sekolah; (4) sehat jasmani dan rohani MA
karena semuanya dinyatakan lulus dengan 22. Abidin Lasipo, S.Pd., MM. SMKN
kategori baik. Artinya, saat penilaian para peserta
167

3_suryadi.indd 167 10/11/2015 23:15:48


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 17, No. 3, Desember 2015

berdasarkan surat keterangan dari dokter pemerintah; standar yakni dari widyaiswara LPMP dan LPPKS
(5) memiliki sertifikat pendidik; (6) pengalaman dari berbagai Perguruan Tinggi yang terakreditasi,
mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun menurut jenis baik di Sulawesi maupun di Jawa, semuanya telah
dan jenjang sekolah/madrasah masing-masing; dan memiliki sertifikat sebagai asesor. Selain itu,
(7) memiliki golongan ruang serendah-rendahnya mereka telah memiliki jabatan fungsional minimal
III/c bagi guru pegawai negeri sipil. widyaiswara muda dan telah berpengalaman menjadi
Kedua, karakteristik narasumber/ fasilitator, narasumber dan fasilitator di berbagai diklat.
sesuai hasil wawancara dan studi dokumen maka Ketiga, kurikulum program diklat dari hasil
kriteria atau syarat telah terpenuhi sesuai dengan wawancara dapat disimpulkan bahwa kurikulum
yang diterapkan dalam diklat calon kepala sekolah
syarat) peserta learning,
Tabel 3. Struktur kurikulum in-service 1, on the job
Tabel 3. Struktur kurikulum in-service 1, on the relevan dengan lima kompetensi kepala sekolah.
dan in-service learning 2 Standardisasi kompetensi yang dijabarkan dalam
baik karena dari job learning, dan in-service learning 2
dore Kabupaten materi diklat yang dikembangkan oleh LPPKS
dinyatakan lulus IN-SERVICE LEARNING 1 sebagai penanggung jawab program di tingkat
NO MATA DIKLAT JUMLAH pusat mengacu pada Permendiknas 13/2007 dan
menjadi peserta
A. UMUM JAM Permendiknas 28/2010 seperti dapat dilihat pada
n kepala sekolah
1. Kebijakan 2 JP deskripsi data dalam Tabel 3.
12 dapat dilihat Kementerian Keempat, dalam penelitian ini evaluasi
Pendidikan Nasional terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan
peserta diklat 2. Kebijakan Dinas 2 JP
dengan kategori menggunakan metode observasi checklist skala 5.
Pendidkan
wancara yang Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 4.
B. INTI
di persyaratan 1. Latihan 24 JP Berdasarkan hasil observasi tersebut, sarana dan
olah adalah: (1) Kepemimpinan prasarana diklat secara keseluruhan telah memenuhi
han Yang Maha 2. Kompetensi 31 JP standar dan kriteria evaluasi, kecuali pada fasilitas
kademik paling Manajerial penginapan perlu mendapat perhatian penyelenggara
gi-tingginya 56 3. Supervisi Akademik 4 JP yaitu pada butir keamanan, kebersihan kamar dan
pertama sebagai C. PENUNJANG toilet serta kebersihan seprai dan sarung bantal
1. Pembukaan/Penutupan 2 JP dengan perolehan nilai rata-rata 3,09, persentase
ani dan rohani
2. Rencana Tindak 2 JP 61,82%. Namun, demikian bila dikonversi ke dalam
dari dokter
Lanjut kategorisasi model distribusi normal, maka diperoleh
at pendidik; (6) 3. Pretes dan Postes 2 JP
g-kurangnya 5 pula kesimpulan bahwa fasilitas penginapan peserta
4. Evaluasi 1 JP diklat masuk nilai tinggi dengan kategori baik.
dan jenjang Penyelenggaraan
ing; dan (7) Komponen proses, aspek-aspek yang
JUMLAH 70 JP
ndah-rendahnya dievaluasi dalam komponen proses adalah: pertama,
pil. ON THE JOB LEARNING penyelenggara diklat sesuai hasil wawancara dan
narasumber/ 1. Pelaksanaan rencana 3 bulan studi dokumen bahwa mereka adalah pejabat di
cara dan studi tindakan di sekolah tempat (200 JP) LPMP sebagai penanggung jawab kegiatan dan staf
u syarat telah calon kepala sebagai pelaksana kegiatan. Mereka telah memiliki
dar yakni dari sekolah/madrasah sertifikat ToT tentang pendidikan dan pelatihan calon
S dari berbagai kepala sekolah.
IN-SERVICE LEARNING 2 Kedua, evaluasi terhadap narasumber atau
editasi, baik di
1. Penjelasan kriteria 1 JP fasilitator dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
semuanya telah kelulusan
sor. Selain itu, jauh seorang narasumbser melaksanakan tugasnya
2. Presentasi hasil on the job 10 JP dan kemampuan dalam menyampaikan pengetahuan
tan fungsional learning
a dan telah dan keterampilan kepada peserta dengan baik.
3. Penilain portofolio 14 JP
rasumber dan Berdasarkan hasil observasi diperoleh angka seperti
4. Refleksi pelatihan 3 JP
5. Evaluasi 1 JP pada Tabel 5.
am diklat dari 6. Penutupan 1 JP
mpulkan bahwa JUMLAH 30 JP
am diklat calon
ima kompetensi 168 Keempat, dalam penelitian ini evaluasi
ompetensi yang terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan
diklat yang menggunakan metode observasi checklist skala
gai penanggung 5. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 4.
mengacu pada Berdasarkan hasil observasi tersebut,
3_suryadi.indd 168 10/11/2015 23:15:48
Suriadi Ajadan, Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala ...

Tabel 4. Keadaan asrama/penginapan, ruang kelas, dan Tabel 5. Kompetensi narasumber/fasilitator


pelayanan konsumsi
Rata-
1. Keadaan Asrama/Penginapan No Aspek Yang Dinilai %
rata
Rata- 1. Kesiapan materi dan media 3.6 90.0
Penyiapan Penginapan %
rata belajar
Kebersihan kamar tidur 36 3.27 65.45 2. Latar belakang pendidikan 3.4 85.0
Kebersihan kamar 34 3.09 61.82 formal
mandi dan toilet 3. Kesesuaian dengan materi 3.8 85.0
Ketenangan dan 35 3.18 63.64 ajar yang diampu
ketertiban 4. Penguasaan materi yang 3.7 92.5
Keamanan 34 3.09 61.82 diajarkan
Penggantian sprei 34 3.09 61.82 5. Kemampuan menyajikan 3.8 95.0
materi secara sistematis
Penerangan/lampu 38 3.45 69.09
listrik 6. Kemampuan 3.6 90.0
menyampaikan materi
Meja dan kursi 37 3.36 67.27 sesuai silabus dan RPP
248 3.22 64.42 7. Kemampuan memecahkan 3.8 95.0
2. Keadaan Ruang Belajar masalah actual
Kemampuan Penataan Rata- kepemimpinan sekolah
%
Ruang Belajar rata 8. Kemampuan menjawab 3.8 95.0
Suasana ruang belajar 40 3.64 72.73 pertanyaan
Kebersihan ruang 39 3.55 70.91 9. Kemampuan memotivasi 3.6 90.0
belajar peserta
Kenyamanan dan 40 3.64 72.73 10. Penguasaan metode 3.8 95.0
ketenangan ruang pengajaran
belajar 11. Keterampilan 3.8 95.0
Fasilitas belajar 40 3.64 72.73 menggunakan alat bantu
mengajar 12. Kemampuan menciptakan 3.9 97.0
Lampu penerangan 41 3.73 74.55 suasana belajar yang
menyenangkan
Tersedianya daya listrik 38 3.45 69.09
13. Kemampuan 3.9 97.0
238 3.61 72.12
berkomunikasi
3. Keadaan Pelayanan Konsumsi
14. Kemampuan kerjasama 3.9 97.0
Kemampuan Pelayan Rata- antarpengajar
%
Konsumsi rata
15. Kemampuan 3.6 90.0
Pengaturan waktu 41 3.73 74.55 memanfaatkan waktu
makan dan snack
Rata-rata 3.73 93.3
Gizi makanan yang 40 3.64 72.73
dihidangkan
Evaluasi narasumber sesuai hasil observasi
Kesegaran hidangan 39 3.55 70.91 tersebut diperoleh nilai rata-rata yang paling tinggi
Variasi hidangan 39 3.55 70.91 adalah kemampuan menciptakan suasana belajar
Kebersihan makanan 41 3.73 74.55 yang menyenangkan, kemampuan berkomunikasi
Kebersihan ruang 40 3.64 72.73 dengan peserta diklat, kemampuan kerja sama antar
makan pengajar, di mana nilai rata-rata dan persentase sama
Ketenangan dan 39 3.55 70.91 yaitu: nilai rata-rata 3,9 dengan persentase 97,5%
kenyamanan ruang kategori jawaban baik. Sedangkan nilai rata-rata
makan yang paling rendah adalah pada butir latar belakang
319 3.63 72.50 pendidikan formal yang dimiliki yaitu nilai rata-
rata sebesar 3,4 dengan persentase 85,0%, meski

169

3_suryadi.indd 169 10/11/2015 23:15:48


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 17, No. 3, Desember 2015

demikian masih termasuk dalam kategori baik. dalam petunjuk teknis yang telah ditetapkan oleh
Secara keseluruhan dari hasil observasi kompetensi pusat. Kemudian didukung dengan hasil observasi
narasumber dapat diperoleh nilai rata-rata sebesar terhadap kompetensi narasumber, di mana pada butir
3,73 dengan persentase 93,3% termasuk kategori tentang kemampuan menyampaikan materi sesuai
baik. dengan silabus dan RPP dengan skor rata-rata 3,6 dan
Ketiga, kurikulum diklat sesuai temuan persentase 90,0%. Sedangkan pada butir soal tentang
terdapat berbagai materi yang berbasis kompetensi penguasaan metode pembelajaran diklat dengan
telah memenuhi standar sesuai dengan amanat skor rata-rata adalah 3,8 dan persentase 95,0%. Dari
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar perolehan skor maupun persentase tersebut, maka
Kompetensi Kepala Sekolah. Hasil wawancara dapat dikatakan bahwa prosedur dan metode diklat
dengan alumni diklat bahwa materi dan bahan ajar mendapat nilai yang tinggi dengan dikategorikan
yang diperolehnya memberi kontribusi yang besar baik.
bagi kompetensi mereka sebagai seorang calon Keenam, evaluasi terhadap aspek monitoring
kepala sekolah. Karena kurikulum pelatihan memuat diklat adalah dengan istilah Pendampingan OJL
berbagai materi yang mereka butuhkan. yaitu petugas pendampingan dalam kegiatan on the
Keempat, hasil observasi evaluasi aspek job learning diklat calon kepala sekolah di LPMP
alokasi waktu dapat dilihat pada Tabel 6. Maluku Utara yang berasal dari unsur fasilitator
diklat calon kepala sekolah di LPMP Maluku
Tabel 6. Alokasi waktu penyelenggaraan Utara tahun 2012. Dengan diselenggarakannya
Rata- pendampingan kegiatan on the job learning diklat
Persiapan/Perencanaan %
rara calon kepala sekolah, diharapkan peserta diklat calon
Untuk seluruh diklat 39 3.55 70.91 kepala sekolah di Maluku Utara yang dilaksanakan
Diskusi dan Tanya jawab 41 3.73 74.55 oleh LPMP akan dapat melakkukan tugasnya secara
terarah dan berkualitas sesuai dengan rencana
Presentasi tugas 48 4.36 87.27
tindakan kepemimpinan yang telah disusun.
Kerja kelompok 45 4.09 81.82 Ketujuh, penilaian dilakukan terhadap peserta
Tugas mandiri 43 3.91 78.18 mencakup aspek pengetahuan dilakukan pada in-
Telaah modul 41 3.73 74.55 servise learning 1 dengan menggunakan instrumen
257 3.89 77.88 pretes dan postes serta tugas-tugas individu.
Implementasi penilaian sikap dilakukan secara
Aspek pemanfaatan alokasi waktu yang telah menyeluruh, baik pada saat in-service learning 1, on
ditentukan telah dilaksanakan sesuai standar, di the job learning, dan in-service learning 2 melalui
mana terlihat dari alokasi waktu yang paling banyak observasi. Implementasi keterampilan dilakukan
jam pelajaran adalah pada butir presentasi dan pada saat in-service learning 2 terhadap portofolio
portofolio, dan memperoleh skor rata-rata 3,91 dan dan presentasi hasil yang dilakukan pada on the job
persentase 78,18 % sehingga kesimpulan analisisnya learning. Hasil penilaian dapat dilihat pada deskrisi
tinggi dengan kategori baik. Akan tetapi, secara Tabel 7.
keseluruhan hasil observasi memperoleh nilai rata- Berdasarkan data kelulusan peserta diklat telah
rata 3,89 dan persentase 77,99 %. Kemudian nilai memastikan bahwa: (1) instrumen penilaian peserta
mean (x) adalah 23,36 dan persentase 77,88% dengan diklat calon kepala sekolah/madrasah relevan dengan
kesimpulan nilainya tinggi atau kategori baik. perkembangan peningkatan kompetensi calon kepala
Kelima, pendapat responden tentang prosedur sekolah/madrasah selama mengikuti diklat; (2)
dan metode diklat dapat dilaksanakan sesuai pada proses penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/
aturan-aturan main yang telah ditetapkan dalam madrasah relevan dengan materi, tujuan, dan hasil
juklak maupun juknis, terbukti dalam kegiatan tatap diklat pada setiap tahapan pelaksanaan diklat; dan
muka dengan peserta, semua narasumber dapat (3) penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/
mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan madrasah dilakukan sesuai dengan standar yang telah
baik. Kemudian metode yang digunakan juga sangat ditetapkan.
bervariasi, karena itu sudah merupakan ketentuan

170

3_suryadi.indd 170 10/11/2015 23:15:48


Suriadi Ajadan, Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala ...

Tabel 7. Nilai akhir diklat In-On-In calon kepala sekolah baik, hal ini sesuai dengan kriteria evaluasi yang
Kota Tidore Kepulauan telah ditetapkan, di mana sesuai dengan hasil
wawancara dengan peserta menunjukkan para calon
Nilai kepala sekolah dapat menguasai pengetahuan secara
Nilai teoretis atau materi diklat yang disampaikan oleh
Nama In-1 OJL In-2 Kuali-fikasi
Akhir narasumber.
35% 15% 50%
Kedua, evaluasi terhadap sikap dan perilaku
Peserta 1 76.4 78.7 75.6 76.3 Memuaskan
calon kepala pascadiklat dengan responden kepala
Peserta 2 77.1 72.8 73.9 74.8 Memuaskan sekolah dan pengawas sekolah yang bersangkutan
Peserta 3 77.3 77.1 86.5 81.8 Memuaskan dengan menggunakan metode observasi. Responden
Peserta 4 78.6 77.7 88.4 83.4 Memuaskan yang dianggap cocok untuk mengetahui kompetensi
Peserta 5 78.1 77.0 84.9 81.3 Memuaskan para calon kepala sekolah pascadiklat yaitu kepala
Peserta 6 78.3 75.9 85.0 81.3 Memuaskan sekolah di tempat tugasnya serta pengawas sekolah
yang menilai kinerja para calon kepala sekolah yang
Peserta 7 75.5 78.5 77.5 76.9 Memuaskan
bersangkutan. Karena kepala sekolah setiap saat
Peserta 8 77.2 69.8 79.9 77.4 Memuaskan dapat mensupervisi mereka sedangkan pengawas
Peserta 9 77.4 71.3 78.0 76.8 Memuaskan sekolah setiap semester melakukan penilaian kinerja
Peserta 10 77.2 77.8 79.6 78.5 Memuaskan sehingga kepala sekolah dan pengawas sekolah
Peserta 11 78.0 85.6 87.9 84.1 Memuaskan mengetahui secara pasti kinerja calon kepala sekolah
Peserta 12 79.1 80.7 86.3 82.9 Memuaskan tersebut. Hasil observasi sikap dan prilaku calon
kepala sekolah pasca diklat yang menunjukkan bahwa
Peserta 13 77.9 85.4 86.1 83.1 Memuaskan
(1) aspek kedisiplinan kategori sangat baik; (2) aspek
Peserta 14 77.4 80.5 89.7 84.0 Memuaskan kerjasama kategori sangat baik; (3) aspek prakarsa
Peserta 15 77.1 78.8 83.0 80.3 Memuaskan kategori sangat baik; dan (4) aspek tanggung jawab
Peserta 16 79.1 79.4 84.4 81.8 Memuaskan kategori sangat baik.
Peserta 17 79.0 82.3 86.9 83.4 Memuaskan Ketiga, evaluasi penguasaan keterampilan
Peserta 18 78.6 77.1 81.0 79.6 Memuaskan yaitu pada saat calon kepala sekolah melakukan
praktik di lapangan (on the job learning), di
Peserta 19 80.3 91.6 86.6 85.1 Memuaskan
mana mereka ditugaskan untuk menyelesaikan
Peserta 20 81.5 93.5 88.8 86.9 Sangat
memuaskan tagihan-tagihan yang akan dipresentasikan pada
Peserta 21 77.3 74.1 75.6 76.0 Memuaskan saat in-service learning 2. Hal ini membutuhkan
Peserta 22 78.0 77.7 72.4 75.1 Memuaskan keterampilan seorang calon kepala sekolah untuk
mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang
Komponen produk, observasi pada komponen dilakukan pada on the job learning.
ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang Di samping itu ada sumber data tentang hasil
dimiliki oleh para calon kepala sekolah pascadiklat, observasi tentang kompetensi kepemimpinan seperti
di mana kompetensi yang dimiliki calon kepala dapat digambarkan pada Tabel 8.
sekolah merupakan salah satu komponen yang
Tabel 8.Aspek evaluasi kepemimpinan
menjadi penilaian kinerja guru. Kompetensi
dimaksud adalah sikap dan perilaku teridiri atas: Rata-
KEPRIBADIAN %
kedisiplinan, kerjasama, prakarsa, dan tanggung rata
jawab. Sedangkan kompetensi kepemimpinan Kedisiplinan 37 3.70 92.50
terdiri atas: kepribadian, sosial, kewirausahaan, dan Ketaatan 38 3.80 95.00
kepemimpinan. Berdasarkan observasi diperoleh Kerapihan 39 3.90 97.50
hasil sebagai berikut: Kesopanan 38 3.80 95.00
Pertama, penguasaan pengetahuan
Antusias dan motivasi 39 3.90 97.50
(knowledge). Secara umum hasil observasi diri
kompetensi penguasaan pengetahuan calon kepala
191 3.82 95.50
sekolah yang telah didiklat berada dalam kategori

171

3_suryadi.indd 171 10/11/2015 23:15:48


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 17, No. 3, Desember 2015

Kategori sangat baik metode wawancara, di mana peneliti melakukan


wawancara dengan pejabat yang berwewenang
Rata-
SOSIAL % terhadap seleksi calon kepala sekolah, baik di Dinas
rata
Pendidikan maupun di kantor Kemenag Kota Tidore
Kepedulian 38 3.80 95.00
Kepulauan. Pertama, jawaban responden bahwa,
Keterbukaan 37 3.70 92.50 memang sangat bermanfaat karena ternyata guru-
Keteladanan 38 3.80 95.00 guru yang telah ikut diklat calon kepala sekolah
Akseptabilitas 37 3.70 92.50 di LPMP bila dibandingkan dengan sebelumnya,
Toleransi 39 3.90 97.50 perbedaannya signifikan. Hasil penilaian kinerja
189 3.78 94.50 guru rata-rata mereka memperoleh nilai memuaskan
bila dibandingkan dengan guru-guru yang belum
Kategori sangat baik
mengikuti diklat. Banyak hal positif yang kita
Rata- peroleh dari informasi kepala sekolah masing-masing
KEWIRAUSAHAAN %
rata
maupun pengawas sekolah yang menilai kinerja
Keunggulan 36 3.60 90.00 mereja. Termasuk melaksanakan tugas pembelajaran
Keunikan 37 3.70 92.50 di kelas, itu sangat berbeda. Hasil penilaian kinerja
Keaktifan 37 3.70 92.50 guru rata-rata mereka memperoleh nilai memuaskan
Kepeloporan 37 3.70 92.50 bila dibandingkan dengan guru-guru yang belum
Menarik 39 3.90 97.50 mengikuti diklat.
Para siswa yang mereka bimbing merasa
186 3.72 93.00
semakin bersemangat pada saat guru calon kepala
Kategori sangat baik sekolah melaksanakan pembelajaran di kelas setelah
Rata- memperoleh pengalaman bagaimana mengelola
KEPEMIMPINAN %
rata pembelajaran yang terfokus pada siswa serta masih
Responsif 39 3.90 97.50 banyak hal positif yang dapat diterapkan di sekolah.
Koordinatif 38 3.80 95.00 Kedua, hasil monitoring dan evaluasi terhadap
Memotivasi 39 3.90 97.50 pelaksanaan tugas di sekolah terbukti bahwa, hasil
Mengilhami 38 3.80 95.00 diklat sangat bermanfaat bagi guru-guru calon
kepala sekolah dalam tugasnya. Kepala sekolah
Memberdayakan 38 3.80 95.00
dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dapat
192 3.84 96.00 melimpahkan kepada mereka jika kepala sekolah
Kategori sangat baik berhalangan dan mereka melaksanakannya dengan
baik dan tidak pernah mengeluh dan tidak terlalau
Berdasarkan hasil observasi secara umum banyak kendala karena mereka telah paham semua
penulis menarik suatu kesimpulan bahwa, ternyata pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kepala
kompetensi guru yang telah mengikuti diklat calon sekolah.
kepala sekolah rata-rata dalam kategori memadai
dan layak untuk diangkat menjadi kepala sekolah. Pembahasan
Hal ini di perkuat dengan hasil wawancara peneliti Evaluasi adalah proses pengumpulan, analisis,
dengan kepala seksi peningkatan mutu PTK pada dan interpretasi informasi yang diperoleh untuk
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan menentukan apakah sesuatu rencana berhasil sehingga
juga kepala seksi yang menangani kepala sekolah dapat digunakan untuk mengambil keputusan.
di Kemenag Kota Tikep. Hasil wawancara juga Pengambilan keputusan merupakan tindakan yang
berpendapat yang sama bahwa pengetahuan dan diambil oleh seseorang atau lembaga dalam rangka
kompetensi yang dimiliki oleh para calon kepala perbaikan atau penyempurnaan manajemen suatu
sekolah cukup baik sehingga mereka sangat layak program.
diangkat menjadi kepala sekolah. Penelitian ini fokus pada evaluasi program
Komponen outcomes (dampak), evaluasi pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah tahun
pada tahap outcomes adalah peneliti menggunakan 2012 di LPMP Propinsi Maluku Utara. Tujuan dari

172

3_suryadi.indd 172 10/11/2015 23:15:49


Suriadi Ajadan, Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala ...

evaluasi ini adalah untuk mengetahui efektivitas Peserta diklat adalah guru yang telah lulus rekrutmen
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan calon kepala yang dimulai dari seleksi administratif, penilaian
sekolah pada masa yang akan dating. Berdasarkan potensi kepemimpinan, dan penulisan makalah
hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kepemimpinan.
evaluasi program pendidikan dan pelatihan calon Kriteria narasumber diklat calon kepala sekolah
kepala sekolah tahun 2012 di LPMP Maluku Utara yang ditetapkan oleh LPPKS adalah widyaiswara
telah berjalan secara efektif, dengan kata lain proses LPMP, LPPKS, dan dosen perguruan tinggi
pelaksanaan diklat sudah berjalan dengan baik dan terakreditasi yang telah mengikuti ToT master trainer
benar sesuai dengan yang direncanakan karena mulai dan memperoleh sertifikat dari LPPKS, akan tetapi
dari evaluasi konteks, input, proses, produk, dan dalam pelaksanaannya hanya widyaiswara LPMP
outcome telah memenuhi beberapa kriteria yang telah dan LPPKS yang menjadi nara sumber.
ditetapkan. Selanjutnya beberapa hal yang menjadi Materi dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan
temuan penelitian. telah disusun dari pemerintah pusat dalam hal
Evaluasi pada komponen konteks (context) LPPKS sebagai penanggung jawab dan pelaksana
difokuskan pada kesesuaian aspek latar belakang di tingkat daerah. Oleh karena itu, mereka memiliki
dan landasan hukum program, rancangan manajemen kewenangan untuk menyusun materi atau bahan ajar
diklat, tujuan penyelenggaraan program diklat, dan diklat calon kepala sekolah, sedangkan daerah hanya
tahapan pelaksanaan diklat. melaksanakannya. Artinya bahwa materi atau bahan
Berkaitan dengan latar belakang dan landasan ajar diklat calon kepala sekolah disusun oleh pusat
hukum pelaksanaan pendidikan dan pelatihan adalah sehingga tidak LPPKS menggunakan tenaga yang
adanya suatu analisis kebutuhan kepala sekolah yang tidak professional.
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sarana dan prasarana yang digunakan dalam
Pendidikan maupun Kantor Kemenag Kota Tidore pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
Kepulauan untuk 2 tahun ke depan dan memahami terdiri atas akomodasi berupa penginapan, konsumsi,
serta memiliki landasan hukum pelaksanaan diklat. tempat belajar, dan lain-lain sehingga para peserta
Hal ini dapat menjawab bahwa kriteria dari aspek tidak kesulitan untuk memperolehnya, merasa
latar belakang dilakukannya seleksi dan diklat calon nyaman dan lancer pada saat mengikuti proses
kepala sekolah adalah karena adanya kebutuhan kegiatan. Evaluasi fasilitas sarana dan prasarana di
kepala sekolah. sini berkenaan dengan kelengkapan, ragam jenis, dan
Tahapan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan modelnya, kemudahannya untuk digunakan, mudah
dilakukan dengan cara rekrutmen sebagai hasil untuk diperolehnya, kecocokan dengan materi atau
analisis catatan lapangan bahwa peserta diklat calon bahan ajar, jumlah persediaannya.
kepala sekolah adalah para guru yang telah lulus Evaluasi komponen proses (process) meliputi
seleksi administrasi dan seleksi akademik. Peserta kompetensi penyelenggara dan narasumber.
yang telah lulus seleksi akademik dipanggil oleh Penyelenggara diklat selain menyediakan sarana
LPMP untuk mengikuti diklat. dan prasarana untuk kelancaran diklat, juga lebih
Tujuan pendidikan dan pelatihan sudah pada aspek pelayanan kesekretariatan. Memberikan
terlaksana dengan baik dalam meningkatkan pelayanan yang baik bagi peserta yang membutuhkan
kompetensi profesionalitas kepala sekolah sudah bantuan administratif maupun teknis pelatihan,
menjadi prioritas. Ketercapaian tujuan tersebut misalnya meminta data dan pas foto dari peserta
sesuai dengan kriteria atau standar kualifikasi untuk STTPL, serta mendampingi instruktur ketika
dan kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah melakukan kegiatan di kelas sehingga kebutuhan
dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, yakni lain instruktur dapat dipenuhi, termasuk membantu
kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, instruktur dalam pelaksanaan belajar kelompok
kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, peserta diklat.
dan kompetensi sosial. Evaluasi aspek narasumber atau widyaiswara
Evaluasi masukan (input) diklat calon kepala adalah kesiapan materi dan media belajar sebelum
sekolah telah terpenuhi, baik dari aspek peserta, melakukan aktivitas pembelajaran, latar belakang
narasumber, kurikulum maupun sarana dan prasarana. pendidikan formal yang dimiliki, kesesuaian

173

3_suryadi.indd 173 10/11/2015 23:15:49


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 17, No. 3, Desember 2015

dengan mata ajar yang diampu, penguasaan materi dilakukan terhadap peserta diklat calon kepala sekolah
yang diajarkan, kemampuan menyajikan materi sebagaimana dalam deskripsi temuan menunjukkan
secara sistematis yang sesuai dengan silabus dan bahwa proses penilaian yang diterapkan oleh
RPP, kemampuan memecahkan masalah actual narasumber, fasilitator, maupun penyelenggara sudah
kepemimpinan sekolah, kemampuan menjawab sesuai dengan kriteria evaluasi yaitu mencakup aspek
pertanyaan dari peserta yang relevan dengan materi, pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
kemampuan mendorong peserta, penguasaan metode, Evaluasi komponen produk (product) meliputi
keterampilan menggunakan alat serta kemampuan evalusi aspek penguasaan pengetahuan yang
memanfaatkan waktu dalam kegiatan belajar menunjukkan bahwa peserta diklat calon kepala
mengajar. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan sekolah dapat menguasai pengethuan secara teoretis
narasumber sudah sesuai dengan kriteria dan standar materi diklat yang disampaikan oleh narasumber.
evaluasi. Aspek penguasaan sikap dan prilaku yang dievaluasi
Evaluasi aspek kesesuaian kurikulum dan pascadiklat oleh kepala sekolah dan setiap semester
materi ajar dapat dinyatakan bahwa kurikulum suadah dilakukan penilaian kinerja oleh pengawas sekolah
sesuai dengan materi diklat dengan tujuan dan tema untuk mengetahuai secara pasti kinerja calon kepala
diklat. Materi dan bahan ajar diklat menunjang dalam sekolah tersebut. Dan hal menunjukkan bahwa para
pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai guru di sekolah calon kepala sekolah yang telah mengikuti diklat
karena penekanannya pada aspek kepemimpinan mendapatkan penilaian yang memuaskan, artinya
sekolah. Kesimpulannya bahwa kurikulum dan bahwa kriteria yang dicapai sudah sesuai dengan
materi ajar yang diberikan kepada peserta diklat calon standar.
kepala sekolah sesuai dengan kebutuhan merekan Evaluasi pada aspek penguasaan keterampilan
dalam menjalankan tugas di sekolah karena hal ini yang paling mendasar adalah pada saat calon
sudah sesuai dengan kriteria evaluasi. kepala sekolah melakukan praktik di lapangan di
Evaluasi pada aspek pemanfaatan alokasi waktu mana mereka ditugaskan untuk menyelesaikan
untuk keseluruhan kegiatan diklat telah dilaksanakan tagihan-tagihan yang akan dipresentasikan pada
secara maksimal. Ini dibuktikan dengan adanya saat in-service learning 2. Hal ini membutuhkan
waktu untuk telaah modul yang tersita oleh diskusi keterampilan seorang calon kepala sekolah untuk
dan Tanya jawab. Demikian pula dengan alokasi mempertanggungjawakan semua kegiatan yang
waktu untuk presentasi tugas pada saat In-2 yang dilakukan pada on the job learning. Oleh karena
hanya 30 menit sangat dirasakan kurang karena harus itu, secara keseluruhan aspek yang dievaluasi pada
melayani beberapa pertanyaan dari narasumber dan komponen produk dapat terpenuhi sesuai dengan
sanggahan dari peserta. kriteria evaluasi.
Kesesuaian prosedur dan mata diklat dapat Evaluasi pada komponen dampak (outcomes)
dinyatakan bahwa proses pelaksanaan diklat calon berdasarkan pada hasil evaluasi dapat dikatakan
kepala sekolah berjalan sesuai dengan prosedur bahwa sangat bermanfaat karena ternyata guru-guru
dan metode yang telah ditetapkan. Sementara yang telah mengikuti diklat calon kepala sekolah di
penyelenggaraan diklat harus ada monitoring dan LPMP terdapat perbedaan yang signifikan dengan
evaluasi oleh penyelenggara pada setiap tahapan kinerja sebelumnya. Banyak hal positif yang
kegiatan, baik pada saat praktik di lapangan maupun dilakukan oleh calon kepala sekolah berdasarkan
pembelajaran tatap muka. Evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dari kepala sekolah dan
aspek monitoring diklat adalah dengan istilah pengawas sekolah yang menilai kinerja mereka.
pendampingan OJL. Dengan diselenggarakannya Dampak atau pengaruh diklat terhadap
pendampingan on the job learning diklat calon pelaksanaan tugas mereka cukup besar. Ini sesuai
kepala sekolah diharapkan peserta diklat calon kepala hasil monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
sekolah yang dilaksanakan oleh LPMP akan dapat tugas di sekolah terbukti bahwa hasil diklat sangat
melakukan tugasnya secara terarah dan berkualitas bermanfaat bagi guru-guru calon kepala sekolah
sesuai dengan rencana tindakan kepemimpinan yang dalam tugasnya. Kepala sekolah dalam menjalankan
telah disusun. tugasnya dapat melimpahkan kepada mereka jika
Evaluasi terhadap aspek penilaian yang kepala sekolah berhalangan. Dan mereka dapat

174

3_suryadi.indd 174 10/11/2015 23:15:49


Suriadi Ajadan, Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala ...

melaksanakannya dengan baik dan tidak pernah dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk
mengeluh dan tidak terlalu banyak kendala karena teknis (juknis) sebagai penjabaran dari Permendiknas
mereka telah memahami pekerjaan yang menjadi No. 28/2010. Walaupun demikian masih terdapat
tanggung jawab kepala sekolah. Manajemen beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian dari
pembelajaran di kelas semakin baik karena telah penyelenggara.
memperoleh pengalaman bagaimana mengelola
pembelajaran yang berfokus pada siswa serta masih DAFTAR PUSTAKA
banyak hal positif yang dapat diterapkan di sekolah. Agustinus. Asesmen Kebutuhan Organisasi
Begitu besar manfaat dan pengaruh dari Persekolahan. Jakarta: Gramedia, 2013.
program diklat calon kepala sekolah sehingga dapat
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian-Suatu
dikatakan bahwa program pendidikan dan pelatihan
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
calon kepala sekolah masih sangat perlu dilanjutkan
2010.
pada masa-masa yang akan dating. Atau dengan
kata lain, bahwa rata-rata responden menyampaikan Fitzpatrick & James R. Sanders. Program Evaluation:
permohonan agar program ini jangan dihentikan AlternativeApproaches and Practical
sebab program ini dapat membantu pemerintah Guidelines. Boston: Pearson Education, Inc.,
daerah dalam rangka peningkatan sumber daya 2004.
manusia (SDM) di bidang pendidikan terutama pada Haryati, Mimin. Panduan Model dan Teknik
guru di sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
yang ada di Kota Tidore Kepulauan.. Jakarta: Gaung Persada Press, 2010).
KESIMPULAN Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/
dijelaskan terdahulu, maka dapat ditarik beberapa Madrasah.
kesimpulan sebagai berikut: (1) Manajemen Purwanto. Evaluasi Program Diklat. Jakarta: STIA-
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan calon kepala LAN Press, 1999.
sekolah tahun 2012 di Lembaga Penjaminan Mutu
Russell, Joyce & John Bernardin. Human Resources
Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku Utara telah
Management An Expehental Approach. New
berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang
York: Mc Graw Hill, 1998.
telah ditetapkan sehingga kriteria dalam evaluasi
dapat terpenuhi; dan (2) Proses pelaksanaan Siagian, Sondang. Organisasi Kepemimpinan
pendidikan dan pelatihan sesuai prosedur yang Perilaku Administrasi. Jakarta: Haji Mas
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagaimana Agung, 1994.
diatur dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010
Sudjana. Evaluasi Program Pendidikan Luar
tentang Guru Yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai
Sekolah: Untuk Pendidikan Nonformal.
Kepala Sekolah. Persyaratan menjadi peserta
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
diklat, kriteria penyelenggara, kriteria narasumber,
ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana serta Sutikno, Muzayanah, Evaluasi Program, Jakarta:
tahapan pelaksanaan diklat dapat dilaksanakan sesuai Universitas Negeri Jakarta Press, 2011
Wirawan. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi,
dan Profesi. Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2011.

175

3_suryadi.indd 175 22/11/2015 22:28:51

Anda mungkin juga menyukai