Mekanisme Reaksi Surfaktan
Mekanisme Reaksi Surfaktan
Mekanisme terbentuknya lignosulfonate ini terjadi melalui dua reaksi, yaitu hidrolisis dan
sulfonasi. Hidrolisis merupakan reaksi pemecahan molekul lignin/lignosulfonat (polimer)
menjadi molekul yang lebih kecil. Dengan pemecahan molekul ini maka lignosulfonate
dapat larut dalam air. Sulfonasi merupakan reaksi antara ion bisulfite dengan molekul
lignin. Gugus sulfonate pada lignosulfonate merupakan gugus hydrophilic sehingga
menyebabkan lignosulfonat mempunyai struktur amphipatic (surfaktan). Reaksi yang
terjadi pada proses sulfonasi lignin ini termasuk reaksi ireversibel dan bersifat
endotermis. Suhu dan pH merupakan faktor yang paling berpengaruh pada reaksi
pembentukan lignosulfonate ini. Semakin tinggi tingkat keasamannya (pH rendah) maka
laju hidrolisis akan semakin meningkat dan semakin tinggi temperatur, laju reaksi juga
akan semakin besar.
2. Dietanolamida
Dietanolamida pertama kali diperoleh dengan mereaksikan dua mol dietanolamina
dengansatu mol asam lemak. Senyawa ini diberi nama Kritchevsky amida sesuai dengan
nama penemunya. Bahan baku yang digunakan dalam produksi dietanolamida dapat berupa
asam lemak, trigliserida atau metil ester. Dietanolamida biasanya diproduksi secara kimia
konvensional pada temperatur 150 oC selama 6-12 jam. Dari hasil reaksi akan dihailkan
dietanolamida dan hasil sampirng berupa sabun amina. Kehadiran sabun amina ini, tentu saja
akan menaikkan ph produk. Pada tahap pemurnian diperlukan pemisahan produk utama
dengan sabun amina.
Bahan Baku:
PEMBUATAN SURFAKTAN DARI AMPAS TEBU
Daftar Pustaka
Ari P, Hepi., Heru Enggar T., Lilik Iskandar. 2009 Studi Awal Mengenai Pembuatan
Surfaktan Dari Ampas Tebu. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Rachim, Putri Fiona., Eva Linda Mirta., M. Yusuf Thoha. 2012. Pembuatansurfaktan
Natrium Lignosulfonat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Sulfonasi
Langsung. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.