Anda di halaman 1dari 6

Momentum, Vol. 6, No.

2, Oktober 2010 : 42 - 47

TEGANGAN MAKSIMUM DAN FAKTOR


KEAMANAN PADA POROS ENGKOL
Achmad Zainuri
DAIHATSU ZEBRA ESPASS
achmadzainuri70@yahoo.co.id BERDASARKAN METODE NUMERIK
Sujita The purpose of this study was to determine the maximum stress and safety
factor on the crankshaft Daihatsu Zebra Espass based on numerical
methods. Material is selected as the crankshaft material is AISI 1053 steel.
Alam Lawe Popo This numerical method uses CATIA software program to determine the
maximum stress based on Von Mises failure theory. Research procedure
Jurusan Teknik Mesin begins by measuring the dimensions of the crankshaft Daihatsu Zebra
Fakultas Teknik Espass, then draw and analyze. Results of analysis in the form of images that
Universitas Mataram show the stress distribution that occurs in the elements of the crankshaft.
From the analysis results can be concluded that the highest maximum stress
occurred in the area of the crankshaft fillet into 4 at the position 360o angle
of 86.5 MPa with the lowest safety factor of 4.22.
Keywords: crank shaft, CATIA, maximum stress, safety factor.

Pendahuluan perangkat lunak (software) seperti ABAQUS,


Perkembangan teknologi dalam bidang NASTRAN atau CATIA. Menurut Rifky (2007),
otomotif merupakan salah satu bidang teknologi metode numerik telah membuktikan
yang perkembangannya sangat pesat. Hal ini kehandalannya dalam memecahkan persoalan-
dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan persoalan di bidang mekanika.
efisiensi dan keamanan dari mobil itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Dalam bidang desain, perancangan konstruksi mengetahui tegangan maksimum dan faktor
mesin sangatlah mempengaruhi unjuk kerja keamanan pada poros engkol (crankshaft)
mobil seperti efisiensi bahan bakar, kecepatan Daihatsu Zebra Espass berdasarkan metode
dan akselerasi, daya dan getaran yang dihasilkan numerik menggunakan program software CATIA
serta umur mesin itu sendiri. V5R14.
Ketika proses pembakaran terjadi di
dalam silinder, energi yang dihasilkan oleh gas CATIA
pembakaran sangatlah tinggi. Energi ini Program CATIA (Computer Aided Three-
diberikan kepada piston yang diteruskan oleh Dimensional Interactive Application) merupakan
connecting rod yang hubungkan dengan poros program komputer yang dibuat dengan
engkol (crankshaft). Fungsi poros engkol mendasarkan pada teori yang terdapat dalam
adalah untuk mentransmisikan daya dari hasil perumusan metode elemen hingga. Aplikasi untuk
pembakaran ke fly wheel yang kemudian desain dan analisa yang ditawarkan atau diberikan
ditransmisikan ke gear box atau kopling menjadi oleh CATIA adalah sebagai berikut :
daya berguna untuk menggerakkan roda mobil, a. CATIA untuk desain (gambar geometri)
radiator, dynamo dan kompresor AC. Jika b. CATIA untuk pembuatan model elemen hingga.
tekanan gas pembakaran melebihi tegangan c. CATIA untuk perhitungan berbasis metode
maksimum pada poros engkol, maka kerusakan elemen hingga.
tak dapat dihindarkan. d. CATIA untuk menampilkan hasil dan analisa
Untuk menghindari terjadinya detail dari perhitungan.
kerusakan pada komponen poros engkol, maka CATIA V5 Release 14 merupakan program desain
dilakukan perancangan terlebih dahulu untuk grafis tiga dimensi yang dibuat oleh Dassault
mengetahui distribusi tegangan sebelum System yang mampu membuat gambar dan
dilakukan eksperimen. Perancangan secara analisis dalam bidang teknik.
analitis memerlukan waktu yang sangat lama
dan sangat rumit. Kemudian metode ekpserimen Poros Engkol (Crankshaft )
memerlukan biaya yang sangat mahal. Salah Sistem Kerja poros engkol
satu alternatif yang lebih mudah dan efisien Dalam sistem pembakaran 4 silinder,
adalah metode numerik menggunakan program bentuk dari poros engkol sangatlah menentukan
42
Tegangan Maksimum Dan Faktor Keamanan Pada Poros Engkol.....
Engkol (Achmad Zainuri)

terutama dari posisi tempat conrod dengan engkol; l : panjang connecting rod; m3b:
posisi dudukan di Blok engine sendiri, terutama massa connecting rod yang bekerja pada wrist
sudutnya. Karena sudut yang dibentuk antara pin; m4: massa piston; :: kecepatan putaran poros
kedua posisi tersebut
ersebut akan menentukan unjuk engkol; t: besar sudut putaran poros engkol.
kerja dari mesin itu sendiri. Urutan kerja
k poros
engkol adalah 1, 3, 4 dan 2, artinya ketika piston
1 terjadi pembakaran pada ruang bakar 1 maka
akan disusul pembakaran pada ruang bakar 3
untuk piston 3,, kemudian akan diikuti dengan
pembakaran pada ruang bakar ke 4 untuk piston
4 dan kemudian piston 2 kembali ke piston 1
dan seterusnya berulang selama mesin
beroperasi.. Sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 1 berikut:

1 2 3 4
Gambar 1: Mekanisme poros engkol

Baja karbon sedang (AISI 1029-1053,


1029
1137-1151 dan 1541-1552)
1552) dapat diperlakukan
panas untuk mendapatkan keseimbangan dari
keliatan dan kekuatan tinggi. Baja jenis ini
banyak digunakan pada komponen-komponen
komponen
berukuran besar dan komponen-komponen
komponen
mesin seperti poros engkol,, bolt, tubing, gear
dan lain-lain. (www.efunda.com) Gambar 2 : Posisi fourbar slider crank linkage
dan analisis gas force
Gaya-gaya pada Poros Engkol (Norton, 1999)
Gaya-gaya
gaya yang terjadi pada poros
engkol adalah gaya gesek pada bearing, gaya Dari analisa dinamik yang dilakukan memiliki
yang diterima dari conrod,, dan gaya yang hasil tegangan yang lebih realistis dari analisa
diakibatkan oleh berat dari poros engkol itu statik. Keakuratan tegangan yang tejadi pada
sendiri seperti pada Gambar 2.. Torsi mesin poros engkol yang disebabkan oleh gaya inersia
(engine torque) dapat dicari melalui persamaan
persamaan dan gaya dari hasil
sil pembakaran pada ruang bakar
persamaan berikut ini. yang menyebabkan gaya torsi dan gaya bending
pada poros engkol. David dkk (2009) mengatakan,
Ttotal = Tg + Ti (1) secara umum untuk semua komponen(2-1) mesin
menggunakan faktor keamanan 1,5. Sedangkan
(2) (2-2)
2)
Roger dkk (2005) dalam analisa mesin bensin
- - (3) 1,8L, untuk kecepatan tinggi 3)yaitu 5000
(2-3) 5000-7000
(4) rpm, faktor keamanan yang digunakan adalah 1,5
1,5-
Keterangan : 2,0.
Ttotal : total engine torque; Tg: torsi gas; Ti: torsi Faktor keamanan yang digunakan pada
inersia; Fg : gaya gas; r : panjang lengan poros rangka dihitung berdasarkan perbandingan

43
Momentum, Vol. 6, No. 2, Oktober 2010
0 : 42 - 47

tegangan luluh (yield strength) pada material pada poros engkol. Setelah itu dilakukan
yang digunakan dengan tegangan von mises pemodelan dengan program CATIA untuk
maksimum seperti dibawah ini. mengetahui tegangan maksimum menurut teori
Sy Von Mises.
n= (5)
e Tabel 1: Spesifikasi Daihatsu Zebra Espass
Dimana, n = faktor keamanan; Sy = Yield MESIN
Strength; e = Tegangan Von Mises Maksimum
Tipe Tipe HD--C bensin
analisa. (Purnomo:2009)
(premium), sejajar
sejajar-4
silinder, 4 langkah, 16
Tegangan Von Misses
valve, SOHC dan
Pada elemen tiga dimensi, bekerja
berpendingin air
tegangan searah sumbu x, y dan z. pada tiap-tiap
tiap
Kapasitas mesin 1,589 cc
sumbu dapat diketahui tegangan utama ((1, 2,
3) yang dihitung dari komponen tegangan Tenaga kuda 82 HP/ 5600 rpm
dengan persamaan berikut: maksimum
Torsi maksimum 12,5 kg-mm (123 Nm)/
3200 rpm
TRANSMISI
Jenis Manual, 5 kecepatan
maju, 1 mundur,
tongkat pemindah di
lantai
Dimana: 0 = Tegangan utama yang bekerja Perbandingan gigi Gigi 1 : 3,752 Gigi 2 :
pada sumbu; x = Tegangan arah sumbu x;x y = 2,182
Tegangan arah sumbu y; z = Tegangan
ngan arah Gigi 3 : 1,428 Gigi 4 :
sumbu z; xy= Tegangan arah sumbu xy;xy xz= 1,000
Tegangan arah sumbu xz; yz= Tegangan arah Gigi 5 : 0,774 Mundur :
sumbu yz 3,942
Penggabungan tegangan regangan Rasio gigi akhir 4,222
utama pada suatu elemen merupakan suatu cara http://www.capellagroup.com/cm/spec_zebra_espas
untuk mengetahui nilai tegangan maksimum s.html
yang terjadi pada elemen tersebut. Salah satu
cara mendapatkan tegangan gabungan adalah Data Spesifikasi Daihatsu Zebra Espass
dengan menggunakan formula tegangan Von Data yang digunakan untuk analisis
Misses yaitu: tegangan Von Misses
es dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 2: Data properties material ((ASM Metals


(6) Reference Book Third Edition 1993 dan
Dimana, e = Tegangan maksimum; 1 = www.efunda.com)
Tegangan utama 1; 2= Tegangan utama 2; 3 = Material Crankshaft AISI 1053
Tegangan utama 3. Modulus Young (1011 N/m2) 1,9-2,1
Poisson Ratio 0,3
Metode Penelitian Density (1000Kg/m3) 8,03
Penggambaran dan Pemodelan
Thermal Expansion (10-6/0K) 13,5
Tahap pemodelan diawali dengan cara
Yield Strength (108 N/m2) 3,654
mempersiapkan peralatan dan bahan untuk
menggambar poros engkol sesuai dengan
dimensi sesungguhnya. Alat dan bahan yang Hasil Dan Pembahasan
digunakan adalah jangka sorong, mistar, Hasil Analisa Gaya
timbangan digital, computer, dan poros engkol. Besarnya gaya yang diterima oleh
Selanjutnya memasukkan data spesikasi masing-masing poros engkol adalah daya
Daihatsu Zebra Espass (Tabel 1) dan sifat maksimum dibagi 4 silinder yaitu 82/4 adalah
material (Tabel 2) serta menghitung
ung gaya-gaya
gaya 20,5 HP, dikonversi kedalam Newton maka besar
gaya masing-masing
masing yang diterima oleh piston
44
Tegangan Maksimum Dan Faktor Keamanan Pada Poros Engkol..... (Achmad Zainuri)

yang ditransfer ke poros engkol adalah 4527,08


N. Jadi gaya yang diterima untuk setiap sudut
dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Besar gaya yang diterima untuk


masing-masing posisi sudut crank (engkol)
Sudu Besar gaya (N)
t Crank Crank Crank Crank Gambar 6: Hasil analisa poros engkol untuk pada
crank 1 2 3 4 sudut 5400
o 4527,0
0 0 0 0 Hasil analisa tegangan maksimum dan faktor
8
4527,0 keamanan untuk masing-masing posisi sudut
180o 0 0 0 putaran dari poros engkol dapat dilihat pada Tabel
8
4 berikut ini.
4527,0
360o 0 0 0
8
Tabel 4: Tegangan maksimum dan faktor
o 4527,0
540 0 0 0 keamanan.
8
Uraian Posisi sudut putaran
0o 180o 360o 540o
Hasil Analisa Tegangan Von Mises
Dari hasil analisa simulasi yang Tegangan
dilakukan didapakan tegangan Von Mises pada maksimum 83,6 85,4 86,5 84,2
poros engkol untuk kondisi maksimum (MPa)
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3, 4,5, Faktor 4,37 4,28 4,22 4,31
dan 6 dibawah ini: Keamanan
Displacement 1,19 1,24 1,25 1,22
(mm)
Keterangan Ama Ama Ama Ama
n n n n

Hasil Analisa Displacement


Displacement merupakan pergeseran/ perpindahan
Gambar 3: Hasil analisa poros engkol untuk yang terjadi pada material akibat pembebanan
pada sudut 00 yang diberikan. Hal ini untuk membantu
menjelaskan keamanan terutama umur
penggunaan material dalam suatu konstruksi,
dimana semakin besar tegangan maka
displacementpun semakin besar maka tingkat
keamanannya semakin kecil begitu juga
sebaliknya. Hasil analisa displacement dapat
dilihat pada Tabel 4.
Gambar 4: Hasil analisa poros engkol untuk Pembahasan
pada sudut 1800 Dari hasil analisa tegangan tegangan Von
Mises, memperlihatkan bahwa daerah terjadinya
tegangan maksimum adalah pada fillet masing-
masing crank tempat terjadinya pembebanan
ataupun pada fillet ataupun shaft dari crankshaft
tersebut. Hal ini dikarenakan oleh tumpuan
bearing yang diberikan, yaitu dengan mengikuti
pembebanan merata pada batang. Dalam
pembebanan batang yang merata dari sebuah
Gambar 5: Hasil analisa poros engkol untuk batang ataupun benda pejal yang diberikan
pada sudut 3600 tumpuan statis pada setiap ujungnya, maka
tegangan maksimum akan terjadi pada daerah

45
Momentum, Vol. 6, No. 2, Oktober 2010 : 42 - 47

tumpuan tersebut. Pada fillet, hal ini bisa terjadi memberikan jaminan keamanan konstruksi yang
karena pada fillet itu memiliki luas penampang rendah dan displacement yang yang lebih besar.
paling kecil dibanding dengan penampang Displacement merupakan berubahnya
lainnya. Sebagaimana rumus dasar dari tegangan posisi/bentuk material dari bentuk semula karena
telah diperlihatkan didalam landasan teori, tegangan yang diberikan. Oleh karena itu besarnya
dimana konsep dasar dari tegangan adalah tegangan dan pusat pembebanan mempengaruhi
besarnya gaya dibagi dengan luas besarnya displacement yang terjadi. Jika tegangan
penampangnya yaitu F/A. Untuk tegangan yang yang terjadi besar maka displacement yang terjadi
terjadi pada crank dan fillet diperlihatkan oleh juga akan besar, begitupun juga sebaliknya jika
Gambar 7 dan 8 berikut: tegangan yang terjadi kecil, maka displacement
yang terjadi juga kecil.

Pemberian Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan yang
Tumpuan pada dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
crankshaft 1. Tegangan maksimum tertinggi terjadi didaerah
(bearing) fillet pada poros engkol ke 4 pada posisi sudut
putaran 360o sebesar 86,5 MPa. Sehingga
bagian ini harus menjadi perhatian dalam setiap
Tegangan pada desain crankshaft.
fillet shaft 2. Faktor keamanan tertinggi terjadi pada poros
engkol ke 1 pada posisi sudut putaran 0o
sebesar 4,37 dan yang terendah pada poros
engkol ke 4 pada posisi sudut putaran 360o
sebesar 4,22. Hal berarti bahwa kondisi
konstruksi poros engkol masih melebihi batas
Gambar 6: Tegangan maksimum pada keamanan yang diijinkan yaitu 1,5 2,0.
crankshaft yang tejadi pada shaft
Daftar Pustaka
ASM International. 1993. ASM Metals Reference
Book Third Edition. ASM INTERNATIONAL
Pemberian PRINTED: UNITED STATES OF AMERICA
Daryono. 2007. Analisa umur pegas daun pada
Tumpuan pada suspensi kendaraan roda empat.:
crankshaft Lembaga Penelitian Universitas
Muhammadiyah Malang: Malang.
Hariandja, B. 1997. Mekanika Bahan dan
Pengantar Teori Elastisitas. Erlangga:
Jakarta.
Tegangan pada http://www.capellagroup.com/cm/spec_zebra_esp
fillet crank ass.html (Akses 17 Juli 2010).
Indrakto, Rifky Tatang. 2007. Analisis
Pembebanan Statik dengan Variasi
Temperature pada Connecting Rod Motor
Gambar 7: Tegangan maksimum pada Honda Tipe Grand 100 cc Dengan
crankshaft yang tejadi pada crank Material Baja AISI 1006, AISI 1040 dan
AISI 1070 Menggunakan Software CATIA
Tegangan maksimum terbesar terjadi V5R14. Fakultas Teknik UNS: Semarang.
pada sudut putaran 360o sebesar 86,5 MPa Material Property Data (www.efunda.com).
dengan faktor keamanan 4,22 serta displacement (Akses10 Juli 2010).
1,25 seperti pada Tabel 4. Hal ini menunjukkan Norton, R.L.. 1999. Design of Machinery An
bahwa kriteria pemilihan material terletak pada Introduction to Syntesis and Analysis of
posisi sudut putaran 360o. semakin besar Mechanism, 2nd Edition. Mc Graw Hill:
tegangan yang terjadi pada material akan Singapore.

46
Tegangan Maksimum Dan Faktor Keamanan Pada Poros Engkol..... (Achmad Zainuri)

Surdia, Tata M.s. 2000. Pengetahuan Bahan Waldron, Kenneth J., Gary L. Kinzel. 1999.
Teknik. Pradnya Pratama: Jakarta. Kinematics, Dynamics and Design of
Sykes, David M,dkk. 2009. Development of A Machinery. John Wiley & Sons, Inc:
Lightweight, Multi Fuel Capable, 30- USA
kWe APU For Non-Primary Power. Daily, Roger B, dkk. 2005. Crankshaft Durability
GVSETS. of Rover K-Series Engine:Comparison
Vijayaraja, S. 2008. Finite Element Analysis of of ENGDYN Analysis with Dynamic
Critical Components of The 2.6L Measurement. BMW Group: UK
Gasoline Engine. AVTEC: India
Weaver W. Jr., Johnston, P. R. 2003. Elemen
Hingga Untuk Analisis Struktur. Edisi
Kedua. Eresco: Bandung.

47

Anda mungkin juga menyukai