Anda di halaman 1dari 12

MODUL II

PENGUAT OPERASIONAL PEMBALIK (INVERTING OP-AMP)

TARUNA : Siska Sulistyaningrum

NPT : 41.15.0022

LABORATORIUM INSTRUMENTASI 1
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
2016

MODUL 02
PENGUAT OPERASIONAL PEMBALIK (INVERTING OP-AMP)

Hari, tgl, waktu praktikum : Kamis, 25 Mei 2016

Pukul 10.00 11.40

Dosen praktikum : Nardi, S.T, M .Kom

I. TUJUAN
Menyusun rangkaian op-amp pembalik sederhana untuk isyarat AC
dan DC
Menerapkan perhitungan untuk menunjukan besarnya penguatan
tegangan dan penguatan arus dengan memasang resistor yang
dipilih
Menyusun penguat operasional sederhana dengan tingkat
penguatan tertentu

II. ALAT DAN BAHAN


Resistor : 1 k, 200k, 2k
Kapasitor : 4.7 F, 25v
IC Op-amp : A741
Osiloskop
Multimeter
Kabel
Protoboard
Pencatu daya : 9 V atau 15 V DC
Pembangkit isyarat AC

III. TEORI DASAR


Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana
rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan
karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-
Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu
penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output. Op-amp ini
digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam
atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali
disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-
Amp) merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai
amplifier multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol sebagai
berikut : Simbol Operasional Amplifier (Op-Amp)

Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah


membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-
inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak
ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output
Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier (Op-
Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input. Sebagai penguat
operasional ideal , operasional amplifier (Op-Amp) memiliki karakteristik
sebagai berikut : Impedansi Input (Zi) besar = Impedansi Output (Z0)
kecil= 0 Penguatan Tegangan (Av) tinggi = Band Width respon
frekuensi lebar = V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada
besarnya V1. Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak
tergantung temperatur / suhu.

Rangkaian penguat pembalik sinyal masukkan diberikan melalui sebuah


resistor masukkan (Ri) yang dihubungkan secara seri terhadap masukkan
pembalik (inverting input) yang disimbolkan dengan (-). sinyal keluaran
penguat operasional pada rangkaian penguat pembalik (inverting
amplifier) diumpan balikan melalui (Rf) kemasukkan yang sama.

pada prinsip sebuah penguat operasional (operational amplifier) idela


memiliki impedansi masukan yang sangat besar hingga dinyatakan sebagai
impedansi masukkan tak terhingga (infinite input impedance). kondisi
penguat operasional yang memiliki impedansi masukkan tak terhingga
tersebut menyebabkan tidak adanya arus yang melewati masukkan
membalik (inverting input) pada penguat opersional. keadaan tak berarus
pada masukkan membalik tersebut membuat tegangan jatuh diantara
masukkan membalik dan masukkan tak membalik bernilai 0Volt. kondisi
tersebut menunjukan bahwa tegangan pada masukkan membalik adalah
bernilai 0Volt karena kondisi masukkan tak membalik (non-inverting
input) yang di hubungkan ke ground. kondisi masukkan membalik
(inverting input) yang memiliki tegangan 0Volt tersebut dinyatakan
sebagai ground semu (Virtual Ground).

groun semu ( virtula ground)


arah aliran arus
untuk mencari Vout maka rumus yang di perlukan adalah:

rumus untuk mendapatkan nilai |Acl| (penguat loop tertuup) :

rumus untuk mencari Rout (AL= penguat loop) (Aol= penguat loop
terbuka) :
IV. DATA DAN PENGOLAHAN

1. Menyusun rangkaian pembalik Op-Amp DC seperti terlihat pada gambar


2.1 . Gunakan sumber DC variable sebagai catu daya untuk A741.

Gambar 2.1 Rangkaian Op-Amp DC

2. Buatlah rangkaian pembagi tegangan seperti terlihat pada gambar 2.2


untuk mendapatkan nilai V input variable, yaitu dengan mengatur

RB
hambatan potensio . Mengatur sumber DC masukan untuk

menghasilkan isyarat sebesar 5 V DC.


3. Hidupkan IC dengan menguhubungkannya dengan catu daya. Tegangan

RL
keluaran yang terukur (dengan multimeter) pada kaki kaki adalah

sebesarV
Jawab : Tegangan yang terukur adalah - 9,89 V
Berdasarkan perhitungan,
RF 2000
VO V = -
= - R 1000 . 4,99 = -9,98 V

4. Bagaimana polaritas keluaran dibandingkan dengan isyarat masukan ?


Jawab : Polaritas yang terjadi antara masukan dengan keluaran
menunjukan hasil yang berbeda. Yakni, pada isyarat masukan menunjukan
polaritas positif (+) sedangkan pada hasil keluaran menunjukan polaritas
(-)

5. Secara hati hati naikkan tegangan masukan V input ke harga 0.3 V, dengan
menggunakan multimeter ukur besarnya isyarat keluaran. Isyarat yang
terukur adalah sebesar V DC
Jawab : Besarnya penguatan tegangan yang terukur adalah -0,62 V

6. Besarnya penguatan DC Op-Amp dapat ditentukan dengan persamaan

RF
AV
= - R . Tanda negative menunjukan op-amp sebagai fungsi

inversi. Untuk isyarat masukan sebesar 0,3 V, besarnya penguatan


tegangan adalah.V
Jawab :
RF 2000
AV
= - R = - 1000 = -2

Besarnya penguatan dengan isyarat masukan 0,3 V adalah


AV
= -2 V = -2 . 0,3 = -0,6 V

7. Bandingkan besarnya penguatan hasil pengukuran yang anda lakukan pada


langkah 3 dan 5 dengan hasil perhitungan. Berikan alasan jika terjadi
perbedaan.
Jawab : Besar penguatan langkah 3 menghasilkan 9,89 V sedangkan
besar penguatan pada langkah 5 menghasilkan -0,62 V. Dari 2 langkah
tersebut terdapat perbedaan nilai, hal itu tidak disebabkan oleh besarnya
penguatan namun disebabkan oleh tegangan input atau isyarat masukan
yang diberikan.

8. Matikan/lepaskan catu daya yang terpasang dan lepaskan sumber isyarat


DC yang terpasang. Hubungkan kapasitor 4,7 F secara seri dengan R dan
isyarat AC 400 Hz. Atur keluaran sumber AC tersebut pada harga yang

RL
terendah. Hubungkan osiloskop ke kaki kaki .

9. Nyalakan pencatu daya dan sumber isyarat masukan. Secara hati hati atur
besarnya isyarat masukan sinusoida sampai mencapai harga maksimum
dimana isyarat masukan tidak mengalami kecacatan (distorsi). Besarnya
tegangan puncak ke puncak keluaran yang terbaca di osiloskop adalah
sebesar Vp-p
Jawab : Besarnya tegangan puncak ke puncak adalah 0,4 Vp-p
V p-p= 200 mV . 0,2 = 0,4 Vp-p

10. Besarnya tegangan masukan pada titik tes 1 (TP1) adalah sebesar ..Vp-p
Jawab : 0,2 Vp-p
11. Hitung besarnya penguatan tegangan dari penguat dengan menggunakan

RF
AV
rumus = R
Jawab :
RF 2000
AV
= R = 1000 = 2

RF
12. Jika diganti sebesar 250K dan 50K , bagaimana pengaruhnya

AV
terhadap penguatan tegangan ( ) pada langkah 6?
Jawab :
Diketahui, V = 0,3 V
RF
Untuk = 250K
RF 25000
AV
=- R . V = 1000 . 0,3 = -75 V

RF
Untuk = 50K
RF 5000
AV .V
=- R = 1000 . 0,3 = -15 V

RF
Pengaruhnya ialah hasil dari besar penguatannya berbeda jika

RF
berubah nilainya. Semakin besar nilai yang diberikan, maka akan

membuat besar penguatan yang dihasilkan menjadi semakin kecil.

V. ANALISIS/ PEMBAHASAN

Pada modul pertama ini kami mempratikan cara membuat rangkain


penguat operasional pembalik (inverting OP-AMP).IC yang digunakan
pada percobaan kali ini adalah IC dengan tipe A741. Konfigurasi IC
A741 adalah
Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin
output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin offset null. Pin offset
null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap
arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol
ketika kedua input bernilai nol.

Penguatan inverting amplifier ini bisa lebih kecil nilai besaran dari 1.
Sehingga dapat kita buktikan melalui praktikum yang telah kita lakukan, dan
hasilnya terbukti bahwa polaritas antara isyarat masukan dengan hasil
keluaran adalah berbeda, polaritas positif (+) untuk isyarat masukan dan
polaritas negatif (-) untuk hasil keluaran. Kami pun melakukan pengukuran
menggunakan multitester dengan menghubungkan terlebih dahulu dengan
pencatu daya sebesar 12 V, untuk mencari besar tegangan keluaran yang

RL
terukur pada kaki kaki didapatkan hasil -9,89 V, tidak berbeda jauh

dengan hasil perhitungan yakni sebesar -9,98 V. Sehingga dapat disimpulkan


bahwa praktikum berhasil karena tidak ada perbedaan nilai yang berarti.

Kami menerapkan perhitungan untuk menunjukan besarnya penguatan


arus dan penguatan tegangan dengan memasang resistor yang kami pilih,

RF R
resistor yang kami pilih ialah untuk sebesar 2k dan sebesar 1k

sehingga besarnya penguatan ialah 2, dan terbukti pada hasil percobaan


langkah 3, 5 dan 6.
RF
Besarnya penguatan tegangan dipengaruhi oleh nilai dan isyarat

masukan ( V ), semakin besar isyarat yang dimasukan dengan nilai resistor

konstan menghasilkan penguatan yang lebih kecil begitu pula jika

RF RF
memvariabelkan nilai , jika nilai lebih besar maka besar

penguatan akan menjadi semakin kecil. Dengan tetap bernilai minus (-).

Selanjutnya dilakukan pengujian bentuk gelombang dan menentukan


beraenggunakan osiloskop dengan menghubungkan kapasitor 4F secara seri
dengan R dan isyarat AC 400 Hz, dan mengatur keluaran sumber AC tersebut
pada harga yang terendah. Didapatkan gelombang yang menunjukan besarnya
tegangan puncak ke puncak yang terbaca sebesar 0,4 Vp-p, sedangkan
besarnya tegangan masukan pada titik tes 1 (TP1) sebesar 0,2 Vp-p.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan
1. Rangkaian pembalik/Inverting OP-Amp merupakan inverting
amplifier yang memiliki polaritas yang berbeda antara input
dengan output
2. Rumus penguatan rangkaian inverting op-amp ini adalah
RF
VO V
= - R

3. Besarnya penguatan dipengaruhi oleh nilai tegangan input (isyarat


masukan) dan nilai resistor (Rf dan Rin) yang dipilih
4. Semakin besar tegangan masukan maka semakin besar pula
tegangan outputnya dan semakin besar Rf yang dipasang maka
semakin besar nilai penguatan yang terjadi

B. SARAN
1. Ada baiknya sebelum memulai praktikum memahami terlebih
dahulu materi yang akan dipraktekan
2. Ada baiknya mempersiapkan terlebih dahulu bahan bahan yang
akan diperlukan
3. Ada baiknya mengecek terlebih dahulu komponen yang akan
digunakan masih dalam kondisi baik atau tidak

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.co.id

http://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-penguat-membalik-
inverting-amplifier/

Anda mungkin juga menyukai