Anda di halaman 1dari 23

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

CHAPTER 14

RESUME

Dibuat untuk memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Auditing II


Semester Genap 2017
Dosen Pengampu : Akie Rusaktiva Rustam, SE., M.SA., Ak.

Dibuat Oleh : Kelompok 2


Yosi Anita Putri B. 145020300111017
Nurul Azizah 145020300111019
Brigita Pratiwi 145020301111073
Kelas CH

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
PROSEDUR PENILAIAN RISIKO DALAM SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan
penagihan pendapatan dalam bentuk kas. Kelompok transaksi yang
termasuk dalam siklus pendapatan :
1. Transaksi penjulan kredit
2. Transaksi penerimaan kas
3. Transaksi penyesuaian penjualan
Jurnal Siklus Pendapatan :
Transaksi Debet Kredit
Penjualan Kredit Piutang Penjualan
Usaha HPP Persediaan
Penerimaan Kas Kas Piutang Usaha
Potongan Penjualan
Retur & Pot. Retur Penjualan & Piutang Usaha
Penjualan Pengurangan Harga
Penyisihan Piutang Beban Piutang Tak Penyisihan Piutang Tak
Tak Tertagih Tertagih Tertagih
Penghapusan Penyisihan Piutang Tak Piutang Usaha
Piutang Tak Tertagih Tertagih

Mengembangkan Tujuan Audit


Kategori Transaksi Tujuan Audit Spesifik
Asersi / Saldo
Eksistensi / Transaksi Catatan transaksi penjualan menggambarkan barang yang
Kejadian dikirimkan/jasa-jasa yang diberikan selama periode berjalan
(EO1)
Catatan transaksi penerimaan kas menggambarkan kas
yang diterima selama periode berjalan (EO2)
Catatan transaksi penyesuaian penjualan selama periode
berjalan menggambarkan diskon yang telah diotorisasi, retur
dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih (EO3)
Saldo Piutang usaha menggambarkan jumlah tagihan kepada
pelanggan yg ada pada tanggal neraca (EO4)
Kelengkapan Transaksi Seluruh penjualan (C1), penerimaan kas (C2), dan
penyesuaian penjualan (C3) yang dilakukan selama periode
berjalan telah dicatat.
Saldo Piutang usaha termasuk seluruh klaim kepada
pelanggan pada tanggal neraca (C4)
Hak dan Transaksi Perusahaan mempunyai hak atas piutang (RO1) dan kas
Kewajiban (RO2) yang dihasilkan dari transaksi siklus pendapatan
yang dicatat.
Saldo Piutang usaha pada tanggal neraca menggambarkan klaim
resmi perusahaan kepada pelanggan untuk membayar
(RO3) Seluruh penjualan (VA1)
Penilaian atau Alokasi Transaksi dan penerimaan kas (VA2)
serta penyesuaian
penjualan (VA3) telah
Saldo Piutang usaha menggambarkan dinilai dengan
klaim kotor perusahaan
kepada pelanggan pada tanggal neraca dan sesuai dengan
jumlah pada buku pembantu piutang usaha (VA4)
Penyisihan untuk piutang tak tertagih menggambarkan
estimasi yang layak atas perbedaan antara piutang kotor dan
nilai bersih yang dapat direalisasikan (VA5)
Perincian penjualan (PD1), penerimaan kas (PD2), dan
Penyajian Transaksi penyesuaian penjualan (PD3) mendukung penyajiannya
dan dalam laporan keuangan termasuk klasifikasi serta
Pengungkapa pengungkapan yang terkait.
n Piutang usaha (PD4) telah diidentifikasi dan
Saldo diklasifikasikan dengan benar dalam laporan keuangan.
Pengungkapan yang tepat telah dibuat atas piutang usaha
yang telah disetujui atau digadaikan (PD5)

Penggunaan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien untuk


Mengembangkan Strategi Audit

Pemahaman Bisnis dan Industri Klien


Auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan risiko salah saji yang
material. Langkah pertama dalam menilai risiko itu adalah memperoleh
pemahaman tentang bisnis dan industri klien karena hal tersebut juga dapat
membantu auditor dalam :
Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami
kapasitas klien, pasar, dan pelanggan klien risiko pengakuan pendapatan
Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa
pasar dan keunggulan kompetitif klien di pasar risiko volume penjualan
dan marjin kotor, kemampuan untuk menjual persediaan pada marjin
kotor yang masuk akal.
Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode
penagihan rata-rata untuk klien dan industri risiko penagihan piutang.
Materialitas
Total pendapatan merupakan hal yang sangat penting pada laporan
keuangan yang seringkali digunakan sebagai ukuran materialitas secara
keseluruhan untuk penugasan ini. Piutang usaha yang disebabkan oleh transaksi
penjualan kredit hampir selalu bersifat material terhadap neraca. Karena risiko
salah saji dan biaya prosedur yang digunakan dalam mengaudit piutang
usaha tinggi, maka materialitas untuk piutang usaha juga relatif lebih tinggi.

Risiko yang Melekat, Termasuk Risiko Penipuan (Fraud)


Faktor-faktor yang dapat mendorong manajemen untuk mensalahsajikan
asersi siklus pendapatan :
Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka
melaporkan pencarian target pendapatan/profitabilitas yang ditetapkan atau
norma industri yang sebetulnya tidak terpenuhi karena faktor-faktor seperti
kondisi ekonomi global/buruknya manajemen perusahaan.
Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau
menyatakan terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih dalam rangka
melaporkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi untuk kebutuhan
memenuhi akad (covenants) utang.

Faktor-faktor penyebab lainnya :


Volume penjualan, penerimaaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan
seringkali tinggi, sehingga mengakibatkan sejumlah kesalahan terjadi.
Penentuan waktu dan jumlah pendapatan yang akan diakui bertentangan
dengan faktor-faktor seperti standar akuntansi yang mendua, kebutuhan
untuk membuat estimasi, dll.
Pada saat piutang difaktorkan dengan sistem recourse, klasifikasi yang benar
atas transaksi tersebut sebagai penjualan atau pinjaman sering rancu.
Piutang mungkin salah diklasifikasikan sebagai utang lancar/tidak lancar
akibat kesulitan dalam mengestimasi kemungkinan penagihannya di tahun
mendatang atau sumber peristiwa di mana penagihan bersifat kontinjen.
Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentan terhadap
misapropriasi.
Transaksi penyesuaian penjualan mungkin digunakan untuk
menyembunyikan pencurian kas yang diterima dari pelanggan dengan
menetapkan diskon terlalu tinggi, mencatat retur penjualan fiktif, atau
menghapus saldo pelanggan sebagai tak tertagih.

Prosedur Analitis
Prosedur analitis yang dapat dinilai auditor dalam siklus pendapatan antara lain
:
Penjualan terhadap kapasitas yaitu volume penjualan maksimum yang dapat
dihasilkan jika fasilitas dan tenaga kerja dimanfaatkan secara penuh dalam
proses produksi kelayakan pendapatan
Kecenderungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan kecenderungan
pangsa pasar, yaitu membandingkan pendapatan klien dengan total
pendapatan dari pasar produk-produk klien pangsa pasar besar, marjin
kotor besar
Penjualan terhadap total aktiva
Pertumbuhan piutang usaha terhadap pertumbuhan penjualan rasio >1 =
masalah penagihan
AR turn days jika piutang tumbuh lebih cepat dari penjualan, artinya
akan menghabiskan arus kas operasi lebih banyak dan menimbulkan
masalah likuiditas.
Pendapatan produk baru terhadap total pendapatan pendapatan produk
baru yang tinggi dapat menghasilkan marjin kotor yang tinggi, karena inovasi
meningkat.
Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit bersih rasio yang
semakin kecil menunjukkan penyisihan tidak memadai untuk piutang tak
tertagih.
Beban piutang tak tertagih terhadap penghapusan piutang usaha rasio
yang semakin kecil menunjukkan penyisihan tidak memadai untuk piutang
tak tertagih.

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal


a. Lingkungan Pengendalian
Adopsi manajemen dan ketaatan terhadap standar integritas dan nilai-nilai
etika yang tinggi.
Berfungsi untuk mengurangi risiko penyajian pendapatan dan piutang terlalu
tinggi. Aspek-aspek yang berkaitan meliputi penghapusan insentif atas
pelaporan yang tidak jujur seperti penekanan pada pemenuhan pejualan atau
target laba yang tidak realistis, serta penghapusan godaan seperti
ketidaksesuaian/ketidakefektifan dewan komisaris/komite audit.
Karakteristik filosofi manajemen dan gaya operasi
Meliputi pemilihan manajemen yang konservatif/agresif dari prinsip
akuntansi alternatif dan kehati-hatiannya serta konservatisme dalam
mengembangkan estimasi akuntansi seperti penyisihan untuk piutang tak
tertagih dan retur penjualan.
Pemberian otoritas dan tanggung jawab
Manajemen senior harus menetapkan tingkat akuntabilitas yang tepat atas
penggunaan sumber daya perusahaan guna menghasilkan pendapatan dan
marjin kotor, karena jika tekanan yang terlalu besar diberikan pada
pencapaian tujuan yang tidak realistis, maka manajemen mungkin akan
memberi insentif untuk menyatakan pendapatan/marjin terlalu tinggi.
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia khusus
Sering diberlakukan pada karyawan yang menangani penerimaan kas. Salah
satunya dengan cara melakukan pengikatan/bonding (pembelian polis
asuransi ketaatan atas kerugian akibat pencurian kas) terhadap karyawan
yang menangani penerimaan kas.
b. Penilaian Risiko
Upaya manajemen untuk mengidentifikasi jenis-jenis risiko yang berkaitan
dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan dan bagaimana membuat prosedur
untuk memperkecil risiko tersebut.
c. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan yang memerlukan
pengetahuan tentang bagaiamana penjualan diawali, barang dan jasa diberikan,
piutang dicatat, kas diterima, dan penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk
pemrosesan data.
d. Pemantauan (Monitoring)
Memberikan manajemen umpan balik tentang apakah pengendalian internal
yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi
seperti yang diharapkan.
e. Penilaian Awal atas Risiko Pengendalian dan Strategi Audit Pendahuluan
Saat auditor memperoleh bukti tentang keefektifan operasi pengendalian
internal yang berkaitan dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman,
auditor dapat mengevaluasi risiko pengendalian berdasarkan bukti tersebut.

Strategi audit tergantung pada sifat bisnis dan industri klien. Jika
pendapatan klien terkonsentrasi pada beberapa sumber, auditor dapat
mengandalkan terutama pada prosedur analitis dan pengujian substantif
rincian. Dalam beberapa kasus, siklus pendapatan bersifat material dan
pendapatan didistribusikan di antara banyak pelanggan dan transaksi. Dalam
kasus ini, merencanakan untuk menilai risiko pada tingkat yang rendah dan
mengembangkan strategi audit yang mencakup pengujian pengendalian yang
signifikan adalah seringkali dipandang lebih efisien.
AKTIVITAS PENGENDALIAN (TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT)
Dokumen dan Catatan yang Umum
Pesanan Pelanggan
Pesanan Penjualan
Dokumen Pengiriman bill of lading
Faktur Penjualan
Daftar Harga yang Diotorisasi
File Transaksi Penjualan
Jurnal Penjualan
File Induk Pelanggan
File Induk Piutang Usaha
Laporan Bulanan Pelanggan

Fungsi-fungsi
Memprakarsai Penjualan
Penerimaan pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan diterima hanya apabila sesuai dengan kriteria yang
diotorisasi oleh manajemen. Jika pelanggan tersebut adalah pelanggan baru,
maka diperlukan wewenang departemen kredit untuk memberikan
persetujuan. Langkah selanjutnya adalah mendokumentasikan bukti
(membuat formulir pesanan pelanggan) untuk mendukung asersi manajemen
(eksistensi dan keterjadian (EO1)). Komputer akan mencocokkan pelanggan
pada pesanan penjualan dengan file induk pelanggan (EO1).
Persetujuan kredit
Persetujuan kredit diberikan oleh departemen kredit sesuai dengan
kebijakan kredit manajemen dan batas kredit yang diotorisasi untuk setiap
pelanggan. Pemisahan tanggung jawab atas pemrakarsaan penjualan dan
persetujuan kredit dapat mencegah personil penjualan membuat perusahaan
menanggung risiko kredit yang berlebihan guna menaikkan penjualan.
Pengendalian atas persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi risiko
pencatatan setiap transaksi pendapatan pada pada jumlah yang melebihi
jumlah kas yang diharapkan akan direalisasi dari transaksi tersebut (VA1).
Selain itu pengendalian ini memungkinkan manajemen membuat estimasi
yang lebih andal atas besarnya penyisihan yang diperlukan tersebut (VA5).
Pengiriman Barang dan Jasa
Pemenuhan pesanan penjualan
Komputer diprogram untuk mencocokkan seluruh barang yang ditarik
dari persediaan perpetual dengan pesanan penjualan yang disetujui (EO1).
Gudang penyimpanan menerima salinan pesanan penjualan yang telah
disetujui sebagai otorisasi untuk memenuhi pesanan dan mengeluarkan
barang ke departemen pengiriman.
Pengiriman pesanan penjualan
Pengecekan independen oleh petugas pengiriman tentang kesesuaian
barang yang diterima dari gudang dengan pesanan penjualan yang disetujui
(EO1). Komputer akan mencocokkan dokumen pengiriman bernomor urut
dengan pesanan penjualan yang disetujui untuk setiap pengiriman (EO1).
Komputer akan mencetak laporan seluruh pesanan penjualan yang tidak
dipenuhi (C1).
Pencatatan Penjualan
Penagihan pelanggan
Perhatian utama auditor : penagihan telah ditagih untuk seluruh
pengiriman, hanya pengiriman aktual, dan pada harga yg telah diotorisasi.
Komputer mencocokkan informasi pada faktur penjualan dengan
pesanan penjualan dan informasi pengiriman (EO1). Komputer
mencocokkan harga jual dengan daftar harga yang diotorisasi dan harga pada
pesanan penjualan ketika menyiapkan faktur penjualan (VA1). Komputer
yang telah terprogram mengecek keakuratan matematis dari faktur
penjualan (VA1). Membandingkan total pengendalian pada dokumen
pengiriman dengan total yang dicatat pada faktur penjualan (EO1 dan C1).
Pencatatan penjualan
Perhatian utama auditor : bahwa faktur penjualan telah dicatat secara
akurat dalam periode yg benar.
Penjualan hanya dicatat berdasarkan faktur penjualan dan dengan
mencocokkan dokumen pengiriman serta pesanan penjualan yang
membuktikan penjualan tersebut dan tanggal transaksi (EO1, R1, VA1).
Akuntansi untuk seluruh faktur penjualan bernomor urut (C1).
Mengulangi penjumlahan dengan mencocokkan jumlah saldo awal
piutang, ditambah penjualan yang telah diposting dengan saldo akhir
piutang (C1, EO1, VA1).
Melakukan pengecekan yang independen secara periodik atas
kesesuaian buku pembantu piutang usaha atau file induk dengan akun
pengendali buku besar (VA1).

Pengendalian manual tambahan yang penting :


Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan dan menindaklanjuti
komplain (SEMUA TUJUAN).
Tingkat manajemen yang sesuai akan mereview penjualan dan penagihan
atas dasar reguler (SEMUA TUJUAN). Eksekutif penjualan mampu
memperhitungkan marjin kotor dan penagihan penjualan selanjutnya serta
penghapusan piutang usaha (VA4).
Sistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penjualan Kredit
Ikhtisar informasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman
auditor atas pengendalian internal : (1) fungsi-fungsi kunci, (2) dokumentasi
jejak audit, (3) laporan utama yang dihasilkan oleh sistem, (4) program serta
file komputer yang tercakup dalam sistem akuntansi.

AKTIVITAS PENGENDALIAN (TRANSAKSI PENERIMAAN KAS)


Dokumen dan Catatan yang Umum
1. Bukti Penerimaan Uang
2. Pradaftar
3. Lembar Penghitungan Kas
4. Ikhtisar Kas Harian
5. Slip Deposit yang Disahkan
6. File Transaksi Penerimaan Kas
7. Jurnal Penerimaan Kas

Fungsi-fungsi
Menerima Penerimaan Kas
Penerimaan melalui kasir (Over-the-Counter Receipts)
Penting untuk menggunakan register kas/point of sale terminal.
Kuitansi penerimaan yang dicetak atas nama pelanggan dan catatan internal
atas transaksi pada file komputer atau pita register yang terkunci (C2).
Supervisor menetapkan tanggung jawab untuk melakukan pengecekan
independen atas keakuratan lembar penghitungan kas, dan memverifikasi
kesesuaian kas di tangan dengan total yang dicetak oleh register tersebut
(EO2, VA2). Kas, lembar perhitungan, dan register yg dicetak diserahkan
ke departemen kasir untuk disetorkan ke bank (EO2, C2, VA2).
Penerimaan melalui pos
Perusahaan biasanya meminta pelanggan untuk membayar dengan cek
untuk meminimalkan pengalihan penerimaan melalui pos. Selain itu,
penggunaan Lockbox System atau sistem kotak pos (dikendalikan oleh
bank perusahaan) mempercepat penyetoran cek, memungkinkan
perusahaan menerima nota kredit atas penerimaan tersebut lebih cepat, dan
memberikan bukti eksternal mengenai eksistensi transaksi tersebut (EO2).
Hal ini juga mengeliminasi risiko pengalihan penerimaan oleh karyawan
perusahaan dan risiko salah catat (C2). Perusahaan yang tidak memakai
lockbox system harus membatasi pengesahan cek hanya untuk setoran (C2)
dan membuat daftar cek-cek pada salinan pradaftar, kemudian menyiapkan
pradaftar yang menetapkan tanggung jawab atas penerimaan tersebut (EO2)
dan menyediakan total batch atau pengendalian yang digunakan dalam
pengecekan independen atas kelengkapan (C2), dan keakuratan (VA2)
pemrosesan.
Menyetorkan Kas ke Bank
Semua penerimaan kas harus disetorkan secara utuh (pengeluaran kas
tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang belum disetorkan) setiap
hari. Pengendalian ini mengurangi risiko bahwa penerimaan tidak akan
dicatat (C2), dan menghasilkan catatan setoran bank yang menetapkan
eksistensi/kejadian transaksi tersebut (EO2).
Mencatat Penerimaan Kas
Pengendalian harus menjamin bahwa hanya penerimaan yang sah
yang dimasukkan (EO2) dan bahwa seluruh penerimaan aktual telah
dimasukkan (C2) pada jumlah yang benar (VA2). Untuk menjamin hal
tersebut, akses fisik ke catatan akuntansi harus dibatasi pada orang yang
berwenang. Selain itu, rekonsiliasi bank secara periodik harus dilakukan
oleh karyawan yang tidak terlibat dalam melaksanakan atau mencatat
transaksi kas.

Sistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penerimaan Kas


Flowchart sistem ilustratif untuk pemrosesan penerimaan kas ada di Figure 10-24
halaman 455.

AKTIVITAS PENGENDALIAN (TRANSAKSI PENYESUAIAN


PENJUALAN)
Dokumen dan Catatan yang Umum
Transaksi penyesuaian penjualan, meliputi :
Pemberian potongan tunai
Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga
Penentuan piutang tak tertagih
Perhatian utama auditor : kemungkinan pencatatan transaksi penyesuaian
penjualan fiktif untuk menyembunyikan penyelewengan dalam pemrosesan
penerimaan kas. Contoh : menggelapkan kas dengan menghapus penyisihan
piutang tak tertagih/ diskon yg terlalu tinggi. Jadi, aktivitas pengendalian
bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan dalam pemrosesan
transaksi yang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian,
transaksi itu (EO3) dan mencakup hal-hal berikut :
1. Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan
retur harus diotorisasi oleh manajemen penjualan.
2. Perhitungan independen atas barang yang diretur
3. Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat, terutama dalam penggunaan
memo kredit serta memo otorisasi penghapusan.
4. Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan
penanganan serta pencatatan penerimaan kas.

Manajemen mengandalkan pengendalian atas tanggungjawab tingkat


manajer yang lebih rendah untuk mengendalikan tingkat retur penjualan dan
penghapusan piutang tak tertagih. Jika transaksi tersebut bersifat material,
auditor harus menginspeksi laporan manajerial dan melakukan tanya jawab
serta observasi tentang tindakan yang akan diambil atas laporan tersebut.
Auditor harus mempertimbangkan untuk melakukan inspeksi pada :
a. Memorandum kredit atas retur penjualan sebagai indikasi persetujuan
yang tepat dan penyertaan laporan penerimaan yang membuktikan retur
barang aktual.
b. Penulisan otorisasi atas penghapusan piutang usaha dan dokumentasi
pendukung. Risiko inheren yang berkaitan dg transaksi penerimaan kas
adalah tinggi akibat kemungkinan penipuan oleh karyawan mll
pengalihan penerimaan kas, hal ini terbukti jika terdapat kenaikan
pada AR turn days. Oleh karena itu, auditor sering kali akan menguji
prosedur pengendalian yang berkaitan dengan penerimaan kas.
Jika risiko pengendalian ditetapkan tinggi mendukung bukti
yang diperoleh ketika mendapatkan pemahaman mengenai SPI.
Jika risiko pengendalian ditetapkan rendah memperluas pengujian
sehingga mencakup inspeksi dokumen dan pelaksanaan kembali
pengendalian manual.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS PIUTANG USAHA


Penentuan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian
Risiko penjualan kredit yang ditetapkan terlalu besar dan penyisihan piutang
tak tertagih yang ditetapkan terlalu rendah masing-masing dapat
mengakibatkan penilaian risiko inheren yang tinggi untuk asersi EO dan VA
pada piutang usaha kotor serta asersi VA untuk akun penyisihan terkait.
Penilaian risiko pengendalian untuk asersi piutang usaha tergantung pada
penilaian risiko pengendalian terkait untuk kelompok transaksi penjualan kredit,
penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan yang mempengaruhi saldo piutang
usaha. Penilaian atas asersi kelompok transaksi mempengaruhi asersi saldo akun
yang sama untuk akun yang dipengaruhi oleh transaksi ini dengan pengecualian :
penilaian risiko pengendalian untuk asersi EO dan C untuk kelompok
transaksi yang menurunkan saldo akun akan mempengaruhi penilaian atas
asersi akun yang berlawanan. Jadi, karena penerimaan kas dan transaksi
penyesuaian penjualan menurunkan saldo piutang usaha, maka penilaian atas
sersi EO untuk transaksi ini akan mempengaruhi penilaian gabungan atas asersi
C untuk piutang usaha.
Perancangan Pengujian Substantif

Kategori Pengujian Substantif Tujuan Audit


Atas Saldo
Akun
Prosedur 1. Memperoleh pemahaman mengenai bisnis EO4, C4,
Awal dan industri serta menentukan : RO3,
a. Signifikansi pendapatan dan piutang usaha VA5,
bagi entitas. PD45
b. Pemicu ekonomi utama yang
mempengaruhi penjualan, marjin, dan
penagihan perusahaan.
c. Persyaratan perdagangan standar dalam
industri, termasuk penanggalan musiman,
periode penagihan, dst.
d. Perluasan konsentrasi aktivitas dengan
pelanggan.
2. Melakukan prosedur awal atas saldo dan VA45
catatan piutang usaha yang akan diuji lebih
lanjut.
a. Menelusuri saldo awal piutang usaha ke
kertas kerja tahun sebelumnya.
b. Menelaah aktivitas dalam akun buku besar
piutang usaha dan menyelidiki ayat jurnal
yang tampak tidak biasa menyangkut
jumlah atau sumbernya.
c. Memperoleh neraca saldo piutang usaha
dan menentukan bahwa hal tersebut telah
secara akurat menggambarkan catatan
akuntansi yg mendasari dengan :
Menjumlahkan (footing) neraca saldo
dan menentukan kesesuaiannya dengan
total buku pembantu/file induk piutang
usaha dan saldo buku besar.
Menguji kesesuaian pelanggan dan
saldo yang terdaftar pada neraca saldo
dengan yang tercantum dalam buku
pembantu /file induk.
Prosedur 1. Melakukan prosedur analitis. EO4, C4,
Analitis VA45
a. Mengembangkan harapan atas piutang
usaha dengan menggunakan pengetahuan
tentang aktivitas bisnis perusahaan, pangsa
pasar, persyaratan perdagangan yang
nornal, dan riwayat hari perputaran
piutang usaha.
b. Menghitung rasio:
Membandingkan penjualan terhadap
kapasitas perusahaan
Membandingkan pertumbuhan
penjualan dan pertumbuhan piutang.
Perputaran piutang usaha
Beban piutang tak tertagih terhadap
penjualan kredit bersih.
Beban piutang tak tertagihthdp
penghapusan piutang usaha.
c. Menganalisis hasil rasio relatif thdp
harapan berdasarkan data tahun sebelumnya,
data industri, jumlah anggaran, atau data

Pengujia 1. Memvouching sampel catatan transaksi EO4, C4,


n penjualan dan piutang ke dokumentasi RO3,
Rincian pendukung VA4
Transak a. Memvouching pendebetan piutang ke
si bukti faktur penjualan pendukung,
dokumen pengiriman, dan pesanan
penjualan.
b. Memvouching pengkreditan piutang ke
bukti penerimaan uang atau penyesuaian
penjualan, otorisasi atas retur penjualan
dan penguranga harga, atau penghapusan
piutang tak tertagih.
2. Melaksanakan pengujian pisah batas (cut EO4, C4
off) untuk penjualan dan retur penjualan
a. Memilih sampel catatan transaksi
penjualan dari beberapa hari sebelum dan
sesudah akhir tahun serta memeriksa
faktur penjualan pendukung dan
dokumen pengiriman untuk menentukan
bahwa penjualan telah dicatat dalam
periode yang benar.
b. Memilih sampel memo kredit yg
diterbitkan setelah akhir tahun,
memeriksa dokumentasi pendukung
seperti tanggal penerimaan laporan dan
menentukan bahwa retur telah dicatat
pada periode yang benar. Juga
mempertimbangkan apakah volum retur
penjualan setelah akhir tahun
menunjukkan kemungkinan pengiriman
yang tidak diotorisasi sebelum akhir
3. Melaksanakan pengujian pisah batas EO4, C4
penerimaan kas.
a. Mengobservasi bahwa seluruh kas yang
diterima pada penutupan bisnis pada hari
terakhir tahun fiskal sudah dimasukkan
dalam kas di tangan atau SDP dan tidak
ada penerimaan periode berikutnya yang
telah dimasukkan atau
b. Mereview dokumentasi seperti ihktisar
kas harian, duplikat slip setoran, serta
laporan bank yang mencakup beberapa
hari sebelum dan sesudah akhir tahun
pisah batas yang tepat.
Pengujian 1. Mengkonfirmasi piutang usaha. EO4, C4,
Rincian a. Menentukan bentuk, waktu, dan luas RO3,
Saldo permintaan konfirmasi. VA4
b. Memilih dan menggunakan sampel
serta menginvestigasi pengecualian.
c. Untuk permintaan konfirmasi positif,
yang tidak dibalas, melaksanakan
prosedur tindak lanjut alternatif :
Memvouching penerimaan kas
berikutnya yang dapat diidentifikasi
dengan item-item yang terdiri dari
saldo akun pada tanggal konfirmasi
ke dokumentasi pendukung.
Memvouching item-item dalam
saldo pada tanggal konfirmasi e-
dokumen pendukung seperti
pesanan penjualan dan dokumen
Pengujian 1. Mengevaluasi kecukupan komponen VA5
Rincian penyisihan untuk setiap kategori
Saldo : penentuan umur dan jumlah agregat.
Estimasi a. Memeriksa penjumlahan ke bawah
Akuntansi (foot) dan penjumlahan ke samping
(crossfoot) untuk menentukan umur
piutang pada neraca saldo dan
menyesuaikan jumlahnya dengan buku
besar.
b. Menguji penentuan umur dengan
memvouching jumlah dalam kategori
penentuan umur untuk sampel akun ke
dokumen pendukung.
c. Untuk akun yang telah jatuh tempo :
Memeriksa bukti tentang
ketertagihan piutang seperti
korespondensi dengan pelanggan
dan agen penagihan luar, laporan
kredit, serta laporan keuangan
pelanggan.
Membahas ketertagihan piutang
dengan personil manajemen yang
tepat.
d. Mengevaluasi proses manajemen
untuk mengestimasi penyisihan
piutang tak tertagih dengan melihat ke
belakang.
e. Mengevaluasi kecukupan informasi
yang diberikan tentang :
Kecenderungan industri
Penyajian 1. Mengkonfirmasi piutang yg ada dalam
dan langkah pengujian rincian saldo.
Pengungkap 2. Membandingkan penyajian laporan VA4, PD45
an dengan GAAP
a. Menentukan bahwa piutang telah
diidentifikasi dan diklasifikasikan
secara tepat menurut jenis dan periode
realisasi yang diharapkan.
b. Menentukan apakah ada saldo kredit
yang signifikan secara keseluruhan
dan yang harus diklasifikasikan
kembali sebagai kewajiban.
c. Menentukan ketepatan pengungkapan
dan akuntansi untuk pihak yang
mempunyai hubungan istimewa,
piutang yang digadaikan, dibebankan,
atau difaktorkan.

Keterangan Pengujian Rincian Saldo


1. Konfirmasi Piutang
Prosedur Audit Yang Berlaku Umum
AU 330, Proses Konfirmasi (SAS 67), menyatakan bahwa ada anggapan
bahwa auditor akan meminta konfirmasi piutang selama melakukan audit,
kecuali:
- Piutang usaha bersifat tidak material terhadap laporan keuangan
- Penggunaan konfirmasi akan menjadi tidak efektif sebagai suatu
prosedur audit
- Penilaian gabungan auditor atas risiko inheren serta risiko
pengendalian adalah rendah dan bahwa penilaian ini, bersama dengan
bukti yang diharapkan disediakan oleh prosedur analitis atau pengujian
sibstantif rincian lainnya, telah cukup untuk mengurangi risiko
keuangan yang berlaku.
Formulir Konfirmasi
- Konfirmasi Positif
Mengharuskan debitor untuk menjawab apakah saldo yang ditunjukkan
benar atau tidak.
- Konfirmasi Negatif
Meminta debitor untuk menjawab hanya apabila jumlah yang ditunjukkan
tidak benar. Bentuk konfirmasi positif akan digunakan apabila risiko
deteksi adalah rendah atau saldo msing-msing pelanggan relatif besar.
AU 330.20 menyebutkan bahwa bentuk konfirmasi negatif harus
digunakan hanya apabila semua dari ketiga kondisi berikut berlaku :
- Tingkat risiko deteksi yang berlaku untuk asersi-asersi bersangkutan
adalah sedang atau tinggi
- Sejumlah besar saldo yang bernilai kecil terlibat
- Auditor tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa penerima
permintaan konfirmasi tidak akan memberikan pertimbangannya.
Penentuan Waktu Dan Luas Permintaan Konfirmasi
Apabila tingkat risiko deteksi yang berlaku adalah rendah, maka
auditor biasanya mengirimkan permintaan konfirmasi piutang pada tanggal
neraca dan sebaliknya. Luas permintaan konfirmasi atau ukuran sampel
berhubungan terbalik dengan setiap faktor berikut :
- Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk asersi di mana bukti
konfirmasi akan dipakai
- Luas di mana pengujian substantif lainnya akan bermanfaat untuk
mencapai tingkat risiko deteksi tersebut
- Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi
Pengendalian Atas Permintaan Konfirmasi
Auditor harus mengendalikan setiap langkah dalam ptoses konfirmasi. Hal
ini berarti:
- Memastikan bahwa jumlah, nama, alamat pada konfirmasi telah sesuai
dengan data terkait dalam akun pelanggan
- Menjaga penyimpanan konfirmasi sampai dikirimkan
- Menggunakan amplop yang dilampirkan dengan logo perusahaan
bersangkutan untuk menjawab konfirmasi
- Menangani sendiri pemasukan surat konfirmasi ke dalam amplop dan
mengirimkannya melalui pos
- Mewajibkan pengiriman jawaban langsung kepada auditor
Disposisi Pengecualian
Pengecualian tersebut dapat disebabkan oleh barang yang masih dalam
perjalanan dari klien ke pelanggan, barang yang dikembalikan, pembayaran
dari pelanggan kepada klien yang masih dalam perjalanan,dll. Pengecualian
tersebut harus diinvestigasi oleh auditor dan penyelesaiaannya harus
ditunjukkan dalam kertas kerja.
Prosedur Alternatif Untuk Konfirmasi Yang Tidak Dijawab
AU 330.31 menyatakan bahwa pengabaian prosedur semacam itu dapat
diterima apabila dua kondisi berikut berlaku :
- Tidak ada faktor kualitatif yang tidak biasa atau karakteristik sistematik
yang bersangkutan dengan tidak menjawab konfirmasi, seperti semua
jawaban yang diterima menyangkut transaksi akhir tahun.
- Tidak adanya jawaban, yang diproyeksikan sebagai salah saji 100% terhadap
populasi dan ditambahkan ke jumlah semua perbedaan lainnya yang belum
disesuaikan.
Memeriksa Penagihan Berikutnya
Bukti terbaik mengenai eksistensi dan ketertagihan piutang adalah
penerimaan pembayaran dari pelanggan. Dalam melakukan pengujian ini,
auditor harus menyadari kemungkinan implikasi yang merugikan dari
penagihan yang tidak dapat dicocokkan dengan transaksi atau saldo tertentu.
Memvouching Faktur Terbuka Yang Berisi Saldo
Prosedur tersebut dibatasi untuk item yang mengandung saldo akun
per tanggal konfirmasi di mana jawaban konfirmasi tidak diterima dan
bukan keseluruhan populasi piutang usaha.
Mengikhtisarkan Dan Mengevaluasi Hasil
Ikhtisar tersebut harus memberikan, pada tingkat minimum, data
statistik mengenai :
- Jumlah dan nilai dolar konfirmasi yang dikirimkan serta jawaban yang
diterima
- Proporsi dari totak yang dicakup oleh sampel
- Hubungan antara nilai yang diaudit dengan nilai buku item yang
tercakup dalam sampel.
Aplikabilitas Asersi
Konfirmasi piutang usaha merupakan sumber bukti utama dalam
memenuhi asersi-asersi.

2. Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Pengujian saldo ini


meliputi :
Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara
vertikal dan menjumlah ke samping neraca saldo umur piutang usaha serta
mencocokkan totalnya dengan saldo buku besar
Pengujian penentuan umur atas jumlah yang tercantum pada kategori umur
dalam neraca saldo.
Pertimbangan bukti yang berkaitan dengan ketertagihan jumlah yang telah
jatuh tempo
Penilaian kelayakan persentase yang digunakan untuk menghitung
komponen penyisihan yang diperlukan pada setiap kategori umur dan
kelayakan penyisihan secara keseluruhan.
Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan
pengalaman berikutnya dan manfaat melihat kembali pengalaman
sebelumnya.
JASA BERNILAI TAMBAH
Banyak auditor mengembangkan spesialisasi industri sehingga mereka
dapat memahami kecenderungan industri dan mengidentifikasi dengan lebih
baik risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan yang tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan, hasil operasi, arus kas. Oleh karena itu,
setelah auditor menyelesaikan audit atas siklus pendapatan, dia harus
mengikhtisarkan masalah penting yg dapat menghambat kinerja perusahaan
sebagai jasa bernilai tambah kepada klien.

CASE CQ 14-28

PENGENDALIAN ATAS PEMROSESAN PENERIMAAN KAS DI


GEREJA

Kelemahan Rekomendasi Perbaikan


Komite keuangan gereja menyetujui Komite keuangan juga melakukan
sebagian besar pengeluaran tetapi tidak review terhadap proses penagihan dan
terlibat dalam penagihan/pencatatan pencatatan.
pembukuan
Tidak ada audit yang dianggap perlu Sejumlah kebijakan dan praktik sumber
dalam tahun terakhir karena karyawan daya manusia khusus seringkali
trustee yang sama telah mempunyai diberlakukan kepada karyawan yang
catatan tentang gereja dan berfungsi menangani penerimaan kas karena
sebagai sekretaris keuangan selama 15 kerentanan kas terhadap misapropriasi.
tahun Salah satunya adalah melakukan proses
pengikatan (bonding). Pengikatan dapat
memperkuat lingkungan pengendalian
atas penerimaan kas dengan dua cara : (1)
pengikatan dapat mencegah perekrutan
atau terus menempatkan karyawan yang
tidak jujur, (2) berfungsi sebagai alat
pencegah perbuatan yang tidak jujur,
karena perusahaan asuransi dapat
menginvestigasi secara cermat serta
menuntut secara hukum karyawan yang
melakukan tindakan penyelewengan.
Praktik lainnya adalah kewajiban
karyawan yang menangani kas untuk
mengambil cuti atau merotasi jabatan
secara periodik.
Selain itu, rekonsiliasi bank secara
periodik harus dilakukan oleh karyawan
Sekretaris keuangan membuka yang tidak terlibat
Pengendalian fisik dalam melaksanakan
yang tepat atas kas
simpanan penagihan dan menyisihkan mensyaratkan bahwa seluruh penerimaan
sekitar $100 untuk keperluan kas disetorkan secara utuh setiap hari.
pengeluaran kas selama seminggu Kata utuh berarti semua penerimaan
mendatang dan menyetorkan sisanya harus disetorkan, yaitu pengeluaran kas
secara utuh. tidak boleh dilakukan dengan penerimaan
yang belum disetorkan. Oleh karena itu,
rekomendasi perbaikan yang sebaiknya
dilakukan adalah secara independen
mengecek kesesuaian slip setoran yang
disahkan dengan ikhtisar kas harian.
Anggota yang membayar dengan cek Penukaran cek dengan uang tunai justru
diminta untuk menukarkan ceknya mengindikasikan bahwa kemungkinan
dengan uang tunai dengan alasan untuk terdapat praktik pengalihan penerimaan,
memudahkan penyetoran. karena uang tunai lebih mudah untuk
dialihkan/diselewengkan dibandingkan
dengan cek yang harus dicairkan terlebih
dahulu. Oleh karena itu, rekomendasi
perbaikan yang sebaiknya dilakukan
adalah secara independen mengecek
kesesuaian antara kas dan cek dengan
lembar perhitungan kas dan pradaftar.

Sumber : William C. Boynton & Raymond N. Johnson. Modern Auditing 8th


Edition.

Anda mungkin juga menyukai