Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan dapat
menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu
mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas
senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan
perkembangan umat manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan
membimbing perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia.
Tujuan pendidikan nasional menurut UUD 1945 (versi Amendemen),
Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Pasal 31, ayat 5
menyebutkan, Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.Jabaran UUD 1945
tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003.
Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, maka guru
mempunyai tugas dan peranan yang sangat penting. Tugas seorang guru tidak
hanya memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi lebih jauh dari itu juga
turut membentuk pribadi anak didik agar menjadi manusia pembangunan
sesuai dengan yang dinyatakan dalam falsafah negara Pancasila dan UUD
1945. Pendidikan merupakan proses pendewasaan anak menuju sikap yang

1
dapat mempertanggung jawabkan segala pikiran maupun pola tingkah
lakunya sehari-hari. Mengingat beratnya tugas tersebut, maka seorang guru
hendaknya menguasai 4 (empat) kompetensi utama meliputi kompetensi
pedagogik, profesional, personal, dan sosial sehingga dapat dihasilkan guru
yang profesional.
Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, tugas guru sebagai
pendidik tidaklah dapat dikatakan ringan, sebab tidak hanya memberikan
bekal pada anak didik berupa ilmu pengetahuan semata, tetapi hal yang lebih
penting adalah membentuk keperibadian anak didik menjadi manusia yang
berguna bagi dirinya, orang tua, masyarakat, agama, bangsa dan Negara.
Pendidikan merupakan proses pengembangan yang utuh menuju kearah
kedewasaan dalam proses berfikir dan bertindak. Oleh karena itu seorang
calon pendidik sebelum diterjunkan kedunia pendidikan hendaknya dibekali
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
profesi, dan kemampuan diri agar dalam melaksanakan tugasnya dapat
berhasil seperti yang diharapkan.
Secara teoritis, sebagai calon seorang guru tidak cukup hanya dibekali
dengan ilmu pengetahuan tentang pendidikan, tetapi harus dilengkapi dengan
pengalaman yang cukup sebagai aplikasi antara teori dengan kenyataan yang
dihadapi di lapangan. Penguasaan keterampilan mengajar dan kemampuan
dasar adalah unsur penting bagi mahasiswa calon guru, terlebih lagi dengan
tuntutan kurikulum yang setiap waktu selalu berubah-ubah.
Berdasarkan hal tersebut, kegiatan program pengalaman lapangan (PPL)
sangatlah perlu untuk dilaksanakan. Dengan adanya pelaksanaan PPL ini,
mahasiswa calon pendidik diharapkan dapat memperoleh ilmu yang selama
ini tidak mereka peroleh di bangku kuliah, tetapi juga situasi dunia
pendidikan yang sesungguhnya melalui kenyataan yang mereka lihat dan
alami di lapangan.

B. Pengertian PPL
Bertolak dari asumsi bahwa Program Pengalaman Lapangan (PPL)
adalah titik kulminasi (puncak) dari seluruh program pendidikan yang telah

2
dihayati dan dialami oleh mahasiswa dalam bangku kuliah. Oleh karena itu
PPL dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan
yang bertujuan untuk menerapkan dan menanamkan berbagai pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional.
Dengan demikian maka PPL adalah program pendidikan yang
memprasyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman
belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dari semua hal
yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan belajar mengajar
maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut
diselenggarakan dalam bentuk pembelajaran terbatas (Micro Teaching),
pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yang diarahkan pada
terbentuknya kemampuan keguruan, yang terjadwal secara sistematis di
bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong.
Apabila dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata
kuliah proses belajar-mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan
prajabatan guru. PPL dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru
untuk memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang menyeluruh dan
terpadu, sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka dapat
mengemban tugas dan tanggungjawabnya secara profesional.
Jadi Program Pengalaman Lapangan (PPL) atau Praktik Keguruan adalah
seluruh kegiatan yang mencakup latihan mengajar dan tugas-tugas
kependidikan, yang harus dilakukan mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) sebagai persyaratan bagi pembentukan profesi
kependidikan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) termasuk kegiatan
intrakurikuler yang dilaksanakan secara terbimbing dan terpadu.

C. Dasar Pelaksanaan PPL


Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu mata kuliah
yang harus ditempuh oleh mahasiswa FKIP Universitas Sembilanbelas
November Kolaka. PPL memiliki peranan penting dalam membentuk pribadi
mahasiswa untuk menjadi seorang guru. Selama masa PPL mahasiswa FKIP

3
dapat melakukan praktik langsung dan memperoleh pengalaman terjun ke
dunia pendidikan sebagai seorang guru.Program Pengalaman Lapangan tidak
hanya dilakukan untuk memudahkan guru dalam proses pembelajaran, namun
juga akan memberikan pengalaman dalam mencapai tujuan umum dan khusus
yang telah direncanakan. Sehingga secara idealis semakin banyak kualitas
mengajar, maka seorang guru akan akan lebih mengetahui kondisi dan situasi
kelas yang sebenarnya.
Dalam mengimplementasikan pola pemikiran tersebut, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sembilanbelas November
Kolaka yang berspesifikasi mempersiapkan calon-calon guru atau pendidik
yang profesional mewajibkan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program pengalaman lapangan di sekolah-sekolah yang telah dipercaya untuk
membantu program tersebut.
Yang menjadi dasar dari Program Pengalamam Lapangan ( PPL ) adalah
surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 039/5/1980 dan
surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 013/5/1980
yang mengarahkan kepada:
1. Terpautnya rancangan dan proses pelaksanaan kurikulum Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan ( LPTK ) di atas wawasan kependidikan
yang berarti terpadunya teori dan praktek dalam mengatur tenaga
kependidikan yang profesional.
2. Terkoordinasinya dengan mantap kegiatankegiatan pembinaan tenaga
kependidikan yang meliputi kependidikan, prajabatan, pengangkatan,
penempatan, latihan dalam jabatan dan pengembangan karir.
Atas tuntutan konsep keterpaduan tersebut, maka salah satu komponen
kegiatan yang harus mendapat penanganan sungguh-sungguh adalah Program
Pengalaman Lapangan (PPL) atau praktik pendidikan yang merupakan muara
di mana semua unsur setiap komponen kurikulum yang dapat menampakkan
wajah kependidikan.

D. Tujuan PPL
Secara umum tujuan PPL adalah untuk membentuk pribadi calon guru
yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang
cerdas dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

4
Secara khusus tujuan PPL hdala agar :
1. Mahasiswa menguasai beberapa ketrampilan mengajar.
2. Mahasiswa mampu mengajar sendiri secara profesional.
3. Mahasiswa memahami dan menghayati pelaksanaan administrasi dan
pengelolaan sekolah.
4. Mahasiswa mampu membimbing siswa dalam menanggulangi kesulitan
belajar dan mengembangkan aspek pribadi dan sosial.
5. Untuk lebih memahami persyaratan dan tuntutan kurikulum dalam rangka
meningkatkan kompetensi dasar keilmuan dan disiplin ilmu bidang studi
masing masing.
6. Mampu merenovasi forum konsolidasi perkembangan penyelenggaraan
proses belajar mengajar.
7. Mampu mengambil keputusan dan langkah kerja secara profesional.
8. Mampu menyusun laporan dan penghayatan pengalamannya selama PPL.

E. Manfaat PPL
1. Bagi mahasiswa
Adapun manfaat y'ang diperoleh mahasiswa dari kegiatan PPL antara
lain:
1) Mahasiswa PPL mendapatkan pengalaman tentang bagaimana cara
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam suatu lembaga
pendidikan.
2) Mahasiswa PPL memperoleh kesempatan untuk mempraktikkan teori
yang didapatkan pada saat perkuliahan.
3) Mahasiswa PPL mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan
tugas-tugas sebagai tenaga pendidik sesuai dengan program studi yang
ditekuni.
4) Lebih matang dalam keilmuan karena memadukan teori yang
didapatkan selama di perkuliahan dengan praktik secara langsung di
sekolah
5) Menumbuhkan rasa percaya diri, bahwa setiap individu memiliki
potensi untuk menjadi professional dibidang pendidikan.
6) Mahasiswa PPL lebih memahami karakteristik peserta didik dalam
setiap proses kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi sekolah
Dengan adanya PPL ini, sekolah akan memperoleh informasi tentang
perkembangan dunia pendidikan pada umumnya dan perkembangan teori-
teori suatu bidang tertentu, sehingga kehadiran mahasiswa PPL tidak

5
perlu dianggap sebagai penghambat proses belajar mengajar, tetapi
merupakan suatu kebutuhan
3. Bagi perguruan tinggi
Dengan adanya PPL ini, perguruan tinggi akan memperoleh informasi
proses belajar mengajar di sekolah, terutama kurikulum yang digunakan
dan perangkat-perangkat yang berfungsi untuk menunjang proses belajar
mengajar tersebut. Dan dari informasi tersebut dunia perguruan tinggi
dapat mempersiapkan tenaga-tenaga dosen yang profesional.

BAB II
HASIL OBSERVASI DAN ORIENTASI DI SEKOLAH

A. Kegiatan 1: Berkenalan dengan Kepala Sekolah, Guru Pamong, TU, dan


Staf Sekolah

Alamat
No. Nama Jabatan
Rumah
1. Samsul Bahri, S.pd Kepala Sekolah Ranteangin

2. Hasmawati , S.pd Wakil Kepala Sekolah Kompleks sekolah

3. Dra. Islamiati Guru Pamong Desa Lambai

4. Mustika, S.pd Guru Pamong Kompleks sekolah

5. Sunarsi, S.pd Guru Pamong Desa Pohu

6
6. A. Suardi, S.pd Guru Mapel Kompleks sekolah

7. Abd. Asis Salim, S.pd Guru Mapel Woise

8. Andi Parista, S.pd Tenaga Administrasi Kompleks sekolah


Sekolah
9. Andi Teping, S.pd Guru Mapel Kompleks sekolah

10 Anugrawati, S.pd Guru Mapel Desa Lambai

11. Burhanudin, S.E Tenaga Administrasi Kompleks sekolah


Sekolah
12. Dahliani, S.pd Tenaga Administrasi Kompleks sekolah
Sekolah
13. Harjun Tenaga Administrasi Desa Lapasi-pasi
Sekolah
14. Jusang, S.P Guru Mapel Kompleks sekolah

15. Karsumah, S.pd Tenaga Administrasi Woise


Sekolah
16. Marianah, S.Pd.I Guru Mapel Kompleks sekolah

17. Masliani M, S, Ag Guru Mapel Kompleks sekolah

18. Muhammad Asri Rasjid, Guru Mapel Kompleks sekolah


S.P
19. Naimah, S.pd Tenaga Administrasi Desa Lapasi-pasi
Sekolah
20. Nur Fadillah Idris, S.pd Guru Mapel Desa Lambai

21. Nurjannah, S.pd Guru Mapel Kompleks sekolah

22. Nursamsi, S.P Guru Mapel

23. Riswan Tenaga Administrasi Desa Lapasi-pasi


Sekolah
24. Rusdiana, S.pd Guru Mapel Desa Lapasi-pasi

25. Syamsidar, S.Ag Guru Mapel

1. Kesan dalam perkenalan, yaitu:


= Menyenangkan/akrab
= Biasa-biasa saja
= Kurang menyenangkan/kurang akrab

2. Manfaat yang dapat saudara peroleh dengan perkenalan.

7
Dapat mengetahui nama-nama kepala sekolah ,guru-guru, dan stap di
SMP Negeri 2 Ranteangin
Dapat mengenali dan memahami situasi sekolah SMP Negeri 2
Ranteangin
Dapat mempererat hubungan kekeluargaan antara mahasiswa PPL dan
dan guru-guru SMP Negeri 2 Ranteangin
Dapat mempermudah proses belajar mengajar

B. Kegiatan 2: Mengenal Lokasi Tempat PPL


1. Nama dan Lokasi Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ranteangin
b. Alamat : Desa Lapasi-pasi, Kab. Kolaka Utara, Kec.
Lambai
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi
Unggul dalam prestasi, terdidik, berbudaya, dan berwawasan
lingkungan yang berlandaskan Imtaq
b. Misi
1) Mewujudkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang
lengkap, mutakhir, dan berwawasan kedepan.
2) Mewujudkan perangkat pembelajaran dan silabus.
3) Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, efektif, kreatif,
dan menyenangkan.
4) Mewujudkan pengembangan metode pembelajaran di sekolah.
5) Mewujudkan pengembangan kegiatan bidang akademik.
6) Mewujudkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif.
7) Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang mampu dan
tangguh.
8) Mewujudkan standar professional guru.
9) Mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana yang ideal dan
memadai.
10) Mewujudkan pengembangan media pembelajaran.
11) Mewujudkan implementasi manajemen berbasis sekolah.
3. Gedung Sekolah

Jumlah Kondisi
No. Jenis Ruang/Gedung Ket.
Unit Baik Rusak
1. Bangunan/Gedung 9
2. Sekolah 1
3. Ruang Belajar 8
4. Ruang Kepala Sekolah 1
5. Ruang Wakil Kepala 1

8
Sekolah
6. Ruang Guru 1
7. Ruang BK/BP 1
8. Ruang Tata Usaha 1
9. Ruang Pertemuan/Aula 1
10. Ruang Rapat 1
11. Ruang Olahraga 1
12. Kamar Mandi/WC 3
13. Gudang 1
14. Halaman Sekolah 2
15. Ruang Laboratorium 2
16. Bengkel/Tempat -
Praktik
17. Musollah 1
18. Perpustakaan 1
19. UKS 1
20. Dapur 1
21. Parkiran 1

4. Kesan terhadap kondisi sekolah


= Sangat baik untuk berlangsungnya proses belajar
= Cukup memadai berlangsungya proses belajar
= Kurang memadai berlangsungnya proses belajar

5. Manfaat yang Diperoleh dari Kegiatan Observasi
Dapat Mengenal lingkungan sekolah
Dapat mengetahui jumlah bangunan dan ruang belajar SMP Negeri 2
Ranteangin

C. Kegiatan 3: Mempelajari Tugas-Tugas di Sekolah dan Tata Tertib


Sekolah
1. Tugas-tugas Guru di Sekolah:
a. Menyusun pembelajaran yaitu : Silabus, Program Tahunan, Program
Semister, KKM dan RPP.
b. Guru membuat Evaluasi dan Penilaian dari hasil belajar peserta didik.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
bimbingan dan pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik- baiknya untuk menunjang
berhasilnya pembelajran.
e. Guru memilaha hubungan baik dengan oerang tua peserta didik dan
masyarakat sekitar untuk membina peran serta dan tanggung jawab.
f. Guru memelihara hubungan sejawat kepropesian, semangat, kekeluargaan.

9
2. Tata Tertib Sekolah:
a. Tata Tertib Guru
1) Wajib menjaga kode etik keguruan.
2) Wajib hadir 10 menit sebelum KBM dimulai.
3) Berpenampilan rapi dan sopan.
4) Wajib menandatangani daftar hadir.
5) Msuk dan keluar kelas tepat waktu ( sesuai jam pelajaran)
6) Menyiapkan program pembelajaran pada awal tahun
pembelajaran.
7) Membantu menegakkan disiplin sekolah.
8) Menjalin hubungan kekeluargaan sesame warga sekolah.
b. Tata Tertib Staf Tata Usaha
1) Mentaati ketentuan jam kerja.
2) Menandatangani daftar hadir.
3) Melaksanakan tugas kedinasan deangan sebaik baiknya dengn
penuh peabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
4) Berpakaian rapih dan sopan.
5) Manjaga nama baik profesi dan organisasi sekolah.
6) Dilarang menggunakan barang barang milik sekolah untuk
kepentingan pribadi tanpa izin kepala sekolah.
c. Tata Tertib Siswa
1) Takwa kepada Allah Swt, berbakti kepada orang tua, bangsa,
Negara, serta rajin, jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
2) Memelihara ketenangan belajaer dan kerukuan sesama teman, baik
di dalam maupun diluar sekolah.
3) Bersikap sopan terhadap Kepala Sekolah, Guru, Staf dan sesame
peserta didik, baik didalam maupun diluar sekolah.
4) Ikut memilahara dan menjaga peralatan sekolah, gedung, dan
sanggup mengganti apabila terjadi kerusakan atau kehilangan
peralatan dan gedung sekolah disebabkan kelalaian baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja.
5) Hadir 15 menit sebelum bel tanda masuk.
6) Berpakaian seragam sekolah lengkap, rapih dan sopan.
7) Dilarang membawa senjata tajam.
8) Dilarang merokok dan mengkomsumsi zat zat adiktif lainnya.
9) Model rambut dan pakaian sesui dengan aturan sekolah.

d. Tata Tertib Mahasiswa PPL


1) Wajib hadir 10 menit sebelum KBM dimulai.
2) Berpenampilan rapih dan sopan.
3) Masuk dan keluar kelas tepat waktu ( sesuai jam pelajaran ).
4) Membantu menegakkan disiplin sekolah.
5) Menjalin hubungan baik dengan warga sekolah.
6) Disisplin menjalankan tugas yang diberikan guru pamong.

10
D. Kegiatan 4: Berkenalan dengan Siswa dan Mencatat Nama-Nama
Mereka serta Denah Kelas
1. Nama-nama Siswa
a. Kelas : VII A
b. Tahun Pelajaran : 2016/2017
No NIS Nama Siswa L/P Ket.
.
1. 1358 A. Fuad Hidayat. S L
2. 1362 Adelia Safitri P
3. 1365 Ariel Fryaditra L
4. 1366 Arjun L
5. 1367 Awal L
6. 1369 Danil Febrian L
7. 1375 Kartika P
8. 1376 M. Rifky Syawal L
9. 1378 Meliana P
10. 1380 Muhammad Irfandi L
11. 1381 Musfira P
12. 1382 Nanda Sari P
13. 1385 Nur Fadillah P
14. 1386 Nurul Hikmah P
15. 1387 Rahma P
16 1388 Rahmat L
17. 1389 Ratriani P
18. 1392 Sri Rahayu P
19. Hasriani P
20. Wati P

2. Denah Kelas
Ruang kelas VII A SMP Negeri 2 Ranteangin cukup memadai,
pengaturan kursi yang dilengkapi dengan 20 meja dan 20 kursi , papan
tulis yang berjumlah 1 buah yakni whiteboard. Walaupun fasilitas ruang
kelas cukup memadai namun masih memprihatinkan, yakni ada beberapa
jendela dari setiap ruangan kelas mengalami kerusakan seperti kaca
jendela yang pecah selain itu dinding ruang kelas yang mengalami
pengikisan/ retak dan cat dinding ruangan yang telah memudar sehingga
membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dan pihak sekolah yang
bersangkutan.

11
E. Kegiatan 5: Mempelajari dan Mencatat Model RPP yang Dibuat oleh
Guru Pamong
1. Model RPP Guru Pamong
Menggunakan model RPP K13

2. Manfaat yang Anda peroleh dari RPP Guru Pamong


Menambah wawasan tentang cara membuat prangkat pembelajaran
Dapat di jadikan acuan dalam membuat Rancangan pembelajaran
F. Masalah yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah
1. Masalah yang Dihadapi

Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ada


beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) antara lain:

Kesulitan dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran yang


tepat

Siswa sering terlambat sehingga dapat mengganggu kegiatan Belajar


Mengajar (KBM) di kelas.

Ada beberapa siswa yang masih belum mengerjakan tugas (PR) yang
diberikan.

Ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi saat guru menjelaskan


materi, sehingga latihan yang diberikan guru kurang dipahami.

Ada beberapa siswa yang suka ribut saat jam pelajaran, sehingga
mengganggu konsentrasi guru saat menjelaskan materi pembelajaran.

Kurangnya motivasi siswa dalam berargumentasi.

Kurang aktifnya siswa dalam kegiatan belajar mengajar

2. Pemecahan Masalah
Mempersiapkan fisik dan mental sebelum mulai mengajar.
Berkonsultasi dengan guru pamong tentang cara mengelola kelas
yang baik.

12
Mengadakan pendekatan terhadap siswa diluar jam belajar.
Memperluas pengetahuan dengan cara banyak membaca.
Memberikan pertanyaan kepada siswa yang kurang memperhatikan
pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Memberikan bimbingan kepada siswa akan pentingnya pendidikan
bagi masa depan.
Memberikan teguran secara langsung pada siswa yang kurang serius
mengikuti pembelajaran.
Menggunakan metode belajar yang bervariasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melewati masa kegiatan Praktek Pengalamn Lapangan (PPL),
dan tugas kependidikan lainnya, maka penulis menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :

1. Tujuan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah untuk
menghasilkan calon guru yang telah memiliki seperagkat pengetahuan,
ketrampilan, sikap serta pola tingkah laku yang sesuai dengan profesi
keguruan.

2. Melalui Praktek Pengalaman Lapangan, dapat menghasilkan sarjana


pendidikan yang menguasasi ketrampilan mengajar yang diperlukan bagi
profesinya secara cakap dan tepat untuk digunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.

3. Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) calon guru


diharapakan dapat memahami seluruh sistem pendidikan dan
permasalahan persekolahan melalui kegiatan belajar di sekolah.
Penyelenggaraan administrasi sekolah secara keseluruhan pada SMP
Negeri 1 Kefamenanu yang sangat baik. Hal ini tampak pada peran setiap
komponen dalam struktur oraganisasi sekolah

13
B. Saran

Menyadari dari artinya sebuah praktek pengalaman lapangan bagi


seseorang mahasiswa pada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, maka
secara pribadi saya menyarankan beberapa hal :

1. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman


Lapangan) sebaiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik secara
fisik maupun secara mental

2. Pelaksanaan PPL pada minggu pertama hendaknya dimanfaatkan dengan


sebaik-baiknya untuk melakukan observasi secara menyeluruh, sehingga
mempermudah mahasiswa dalam proses pelaksanaan PPL nantinya.

3. Bagi mahasiswa PPL hendaknya selalu berkomunikasi kepada guru,murid


dan staf disekolah sehingga mahasiswa selalu mendapatkan informasi
tentang kegiatan sekolah dan dapat mempermudah dalam penyusunan
laporan akhir.

14

Anda mungkin juga menyukai