Anda di halaman 1dari 51

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS

PRANIKAH PADA REMAJA SMA DI


SURAKARTA

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Memperoleh Ijasah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:

RIRIN DARMASIH
J 410 050 007

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

ii
ABSTRAK

RIRIN DARMASIH J 410 050 007

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH


PADA REMAJA SMA DI SURAKARTA

Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang
belum menikah semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
pengaruh pengetahuan, sumber informasi, pemahaman tingkat agama, dan
peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja SMA di
Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan
cross- sectional, yang dilengkapi pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 15-18 tahun yang
bersekolah SMA di Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA
di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 6, SMA Batik 2 Surakarta, dan SMA Warga
Surakarta kelas 2 yang pernah atau sedang pacaran dengan jumlah 1158 siswa,
dengan sampel 114 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Simple random sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah statistik
2
chi square (X ) dan regresi ganda (multiple regression), dengan tingkat
kepercayaan = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi pengetahuan p=0,022 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,129),
pemahaman tingkat agama p=0,002 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,315),
sumber informasi p=0,022 (p<0,05) dengan nilai koefisien (0,201), dan peranan
keluarga p=0,000 (p<0,05) dengan nilai koefisien (-0,394). Sehingga dapat di
simpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, pemahaman tingkat agama,
sumber informasi, dan peranan keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada
remaja SMA di Surakarta.

Kata Kunci: Perilaku, Seks Pranikah, Remaja


SMA Kepustakaan: 31, 1999-2009
Surakarta, 30 Oktober 2009
Pembimbing I Pembimbing II

Azizah Gama T, SKM, M.Pd Noor Alis Setiyadi, SKM


NIK. 1 001 017 NIK. 1 001 043

Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes
(Epid) NIK. 863
RIRIN DARMASIH J 410 050 007

THE FACTORS THAT INFLUENCE IN BEFORE MARRIED SEXUAL


BEHAVIOR AT SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT IN SURAKARTA

ABSTRACT

The aim of this reseach was to prove the influence of knowledge, source of
information, understanding of religion level and family role related toward
before married sexual behavior at senior high school students in Surakarta. The
research was observasional with cross-sectional approach and qualitative and
kuantitative method. The subject was students with 15-18 years old who study in
senior high school in Surakarta. The population were students in SMAN 1,
SMAN 2, SMAN 6, SMA Batik 2, and SMA Warga in Surakarta who ever or was
having experience for dating, with the amount was 1158 students and the
sample were amount 114 students. The sampling technique was simple random
sampling. The analysis use chi squere test and multiple regression statistics with
significant level 95% confidence interval ( =0,05). The results could be
presented that the significant level of knowledge got p=0,022 (p<0,05) and
coefficient value (-0,129), the understanding of religion value got p=0,002
(p<0,05) and coefficient value (- 03915), the information resource got p=0,022
(p<0,05) and coefficient value (0,201), and the family role got p=0,000
(p<0,05) and coefficient value (-0,394). Based on the result it can be concluded
there are influence of knowledge, source of information, understanding of
religion value, and family role toward before married sexual behavior at of
senior high school students in Surakarta.

Keyword: Before Married Sexual Behavior, senior high school Students

iii
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS
PRANIKAH PADA REMAJA SMA DI
SURAKARTA

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Memperoleh Ijasah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:

RIRIN DARMASIH
J 410 050 007
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
@ 2009
Hak Cipta Pada Penulis
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS


PRANIKAH PADA REMAJA SMA DI SURAKARTA

Disusun Oleh : Ririn Darmasih


NIM : J 410 050 007

Telah kami setujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi


Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Surakarta, 30 Oktober 2009

Pembimbing I Pembimbing II

Azizah Gama T, SKM, M.Pd Noor Alis Setiyadi, SKM


NIK. 1 001 017 NIK. 1 001 043
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS


PRANIKAH PADA REMAJA SMA DI SURAKARTA

Disusun Oleh : Ririn Darmasih


NIM : J 410 050 007

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan


Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
pada tanggal 30 Oktober dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan Tim
Penguji.

Surakarta, 30 Oktober 2009

Ketua Penguji : Azizah Gama T, SKM, M.Pd (.................................)


Anggota Penguji I : Noor Alis Setiyadi, SKM (.................................)
Anggota Penguji II : Ambarwati S.Pd, M.Si (.................................)

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Arif Widodo A.Kep, M.Kes


NIK. 630
MOTTO

Barang siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia


tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan
kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan amal yang
sholeh baik laki-laki maupun perempuan sedang dia
dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk
surga, mereka diberi rizki didalamnya tanpa hisap.

(Quran 40 :40).

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak


mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan
diminta pertanggungan jawabnya

(Quran 17 :36).

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku


hanyalah untuk ALLAH SWT, Tuhan semesta alam.
(Quran 6 :162).

Dan hamba-hamba yang baik dari tuhan Yang Maha


ftenyayang itu ialah orang- orang yang berjalan di atas
bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.

(Quran 25 :63).

Hanya dengan kesabaran dan ketabahan hati menjadi


tenang serta mengalahkan hati yang sedang gelisah

(ftenulis).
ftERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk Ibuku dan


paman-pamanku tersayang yang menjadi
motivasiku dalam pencapaian tujuan hidup ini.
Kalian adalah pemberi inspirasi terhebat dalam
hidupku, pemberi kasih sayang dan motivasi
yang terkuat dan tiada tara.

Kakakku dan adik-adikku tersayang yang


menjadi penyemangat pemberi inspirasi, canda
dan tawa serta kasih sayang yang tercurah di
setiap
langkah ku.

Mas Agoes Edi tercinta dan tersayang yang


memberikan warna dalam hidupku, selalu
memberikan semangat, motivasi, dorongan,
dukungan serta cinta dan kasih sayangnya
selama ini baik suka maupun duka.

Sahabat-sahabatku yang aku sayangi


karena kebaikan dan ketulusan hati
kalian menerima aku apa adanya.

Teman-teman Kesehatan Masyarakat UMS


angkatan 2005.

Almamaterku tercinta.
RIWAYAT HIDUP

Nama : Ririn Darmasih


Tempat/Tanggal Lahir: Pamekasan, 17 Juni
1986 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Pamoroh 2 Kecamatan Kadur Pamekasan-
Madura Riwayat Pendidikan :
1. Lulus SDN Pamoroh 2 tahun 1999
2. Lulus SLTPN 2 Pamekasan-Madura tahun 2002
3. Lulus SMAN 1 Pamekasan-Madura tahun 2005
4. Menempuh pendidikan di Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta mulai tahun 2005
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat ALLAH SWT yng telah
memberikan kemudahan dan petunjik dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul
"Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja SMA Di
Surakarta". Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak banyak yang
bisa penulis lakukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas semua bantuan dan
dukungannya selama pelaksanaan dan penyusunan laporan skripsi ini kepada:
1. Bpk. Arif Widodo, A. Kep, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Ibu Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes (Epid) Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu Azizah Gama T, SKM, M.Pd selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukan dalam skripsi ini.
4. Bpk. Noor Alis Setiyadi, SKM selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukan dalam skripsi ini.
5. Dosen-dosen kesmas Ibu Azizah Gama T, SKM, M.Pd, Ibu Dwi Linna
Suswardany SKM, Dr. Bhisma Murti MPH, MSc, PhD, Ibu Ambarwati
S.Pd, M.Si, Bpk. Noor Alis Setiyadi, SKM, Ibu Yuli Kusumawati, SKM,
M.Kes (Epid), Ibu Dwi Astuti, S.Pd, M.Kes, Bpk Sri Darnoto SKM, Bpk
Badar Kirwono SKM, M.Kes, dan yang lainnya terima kasih atas ilmu yang
diberikan pada penulis.
6. Bpk. Drs. H. M. Thoyibun, SH, MM selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di
sekolah.
7. Bpk. Drs. Sukardjo, MA selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Surakarta
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah.
8. Bpk. Drs. Makmur Sugeng, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 6
Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di
sekolah.
9. Bpk. Drs. Rusetyo Antariksa selaku kepala sekolah SMA Warga Surakarta
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah.
10. Bpk. Drs. H. Soewarto, MM selaku kepala sekolah SMA Batik 2 Surakarta
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah.
11. Ibuku tersayang dan Mbah Tamo yang telah menjaga dan membesarkanku,
merawat, memberikan doa tanpa kenal waktu, semangat, nasehat, dukungan,
dorongan, motivasi, dan kasih sayang yang tak terhitung banyaknya.
12. Paman-pamanku tersayang, paman Sadin, Ali, Husen, Doil, dan Sholeh, kak
samsuri, adikku Iis, ulfa dan salamah yang telah memberikan kasih sayang,
dorongan, dukungan, motivasi, biaya, dan semangat yang tak terhitung
banyaknya sehingga penulis bisa menyelesaikan kuliyah ini dengan baik.
13. Mas Agoes Edi tercinta dan tersayang yang telah memberikan warna dalam
hidupku, memberikan semangat, nasehat, dorongan, dukungan, motivasi,
dan kasih sayangnya yang tiada tara baik suka maupun duka yang tak
terhitung banyaknya.
14. Sahabat-sahabatku tersayang Imanda, Junitha, Mela, Umi, Aria, dan Vita
yang telah memberikan banyak pengalaman dalam hidup, memberikan
nasehat, semangat, dorongan, motivasi, doa, canda, tawa dan mengajarkan
penulis tentang arti sebuah persahabatan.
15. Widia, Ida, Anjar, Riana, Phitaloka, Dewi, Irfan, Pambudi, Dwi, Farid, Agus
Samsudrajat, Aput, wahyu, dan semua teman2 seperjuangan kesmas 2005.
16. Dewi Rahayu, Dian lestari, Jeryanto, dan semua kakak tingkat seperjuangan
di kesmas yang telah memberikan semangat dan dorongan pada penulis.
17. Teman- teman kos, Ambar, Rini, dina, Retno, Dewi, Linda, Ifa, Darti, Nova
dan lainnya yang telah berbagi canda dan tawa selama penulis berada di kos.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Surakarta, 14 Oktober 2009
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN....................................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... vii
MOTTO............................................................................................................ viii
PERSEMAHAHAN............................................................................................ix
RIWAYAT HIDUP................................................................................................ x
KATA PENGANTAR......................................................................................... xi
DAFTAR ISI...................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN................................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Perumusan Masalah................................................................................4
C. Tujuan Penelitian....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..................................................................................5
E. Ruang Lingkup........................................................................................6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A.................................................................................................................Rema
ja.............................................................................................................7
1. Pengertian Remaja............................................................................. 7
2. Cici-ciri Masa Remaja........................................................................7
3. Tahap Perkembangan Remaja............................................................ 8
4. Perkembangan Fisik........................................................................... 9
5. Karakteristik Remaja........................................................................ 11
6. Perkembangan Perilaku Seksual Remaja......................................... 13
B. Perilaku.................................................................................................15
1. Pengertian Perilaku.......................................................................... 15
2. Faktor Perilaku.................................................................................17
C. Perilaku Seksual Pada Remaja.............................................................17
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja.18
E. Dampak Perilaku Seksual Pranikah Remaja.........................................20
F. Kerangka teori.......................................................................................21
G. Kerangka Konsep..................................................................................22
H. Hipotesis...............................................................................................23

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................23
B. Subjek Penelitian..................................................................................23
C. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................24

D. Populasi dan Sampel.............................................................................25


1. Populasi............................................................................................25
2. Besar Sampel....................................................................................25
E. Variabel Penelitian................................................................................26
F. Definisi Operasional Variabel...............................................................27
1. Variabel Bebas.................................................................................26
2. Variabel Terikat...............................................................................26
G. Pengumpulan Data................................................................................28
1. Jens Data..........................................................................................28
2. Sumber Data.....................................................................................28
3. Cara Pengumpulan Data...................................................................29
4. Instrumen Penelitian.........................................................................29
a. Kuesioner.....................................................................................29
b. Uji Validitas dan Reabilitas.........................................................30
c. Pedoman Wawancara..................................................................32
H. Pengolahan Data...................................................................................36
I. Anlisis Data..........................................................................................36
1. Analisis Univariat.............................................................................36
2. Analisis Bivariat...............................................................................36
3. Analisis multivariat..........................................................................37

BAB IV. HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................................40
B. Karakteristik Responden................................................................... 42
C. Hasil Penelitian.................................................................................44
D. Hasil Uji Normalitas.........................................................................47
E. Hasil Analisis Hubungan......................................................................48
F. Hasil Analisis Bivariat......................................................................51
G. Hasil Analisis Multivariat.................................................................52

BAB V. PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden...................................................................56
B. Hasil Analisis Bivariat......................................................................57
C. Hasil Analisis Multivariat.................................................................64

BAB VI. KESIMPULAN


A. Kesimpulan...........................................................................................71
B. Saran.................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Definisi Operasional Variabel.......................................................................27


2. Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y..............................31
3. Hasil Uji Validitas Pengetahuan Tentang Seks Pranikah.............................32
4. Hasil Uji Validitas Pemahaman Tingkat Agama..........................................33
5. Hasil Uji Validitas Peranan Keluarga...........................................................33
6. Hasil Uji Validitas Sumber Informasi...........................................................34
7. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Umur...............................43
8. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin.................43
9. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan orang tua......44
10. Gambaran Karakteristik Responden tentang Faktor yang Mempengaruhi
11. Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja SMA di Surakarta..............................47
12. Hasil Uji Normalitas Kolomogorov Smirnov................................................48
13. Distribusi Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seks Pranikah pada
14. Remaja SMA di Surakarta...........................................................................49
15. Distribusi Hubungan Pemahaman Tingkat Agama dengan Perilaku Seks
Pranikah pada Remaja SMA di Surakarta.....................................................50
16. Distribusi Hubungan Sumber Informasi dengan Perilaku Seks Pranikah pada
Remaja SMA di Surakarta...........................................................................50
17. 15 Distribusi Hubungan Keluarga dengan Perilaku Seks Pranikah pada
Remaja SMA di Surakarta...........................................................................51
18. 16 Ringkasan Hasil Uji Chi Square..............................................................52
19. 17 Ringkasan Hasil Uji Regresi Ganda (Multiple Regresiaon)....................53
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori Penelitian.........................................................................21


2. Kerangka Konsep Penelitian....................................................................22
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMA Negeri I Surakarta


2. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Surakarta
3. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMA Negeri 6 Surakarta
4. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMA Warga Surakarta
5. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMA Batik 2 Surakarta
6. Kuesioner penelitian pengetahuan tentang perilaku seks pranikah remaja
7. Kuesioner penelitian pemahaman tingkat agama
8. Kuesioner penelitian sumber informasi
9. Kuesioner penelitian peranan keluarga
10. Pedoman wawancara terstruktur tentang perilaku seks pranikah remaja SMA
11. Data penelitian faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada
remaja SMA di Surakarta.
12. Data kualitatif perilaku seks pranikah pada remaja SMA di Surakarta.
13. Uji validitas pengetahuan, pemahaman tingkat agama, sumber informasi dan
peranan keluarga
14. Uji reabilitas pengetahuan, pemahaman tingkat agama, sumber informasi
dan peranan keluarga
15. hasil frequensi tabel umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua pengetahuan,
pemahaman tingkat agama, sumber informasi dan peranan keluarga.
16. Uji normalitas data
17. Tabulasi silang dan uji Chi-Squere pengetahuan dengan perilaku seks pranikah
18. Tabulasi silang dan uji Chi-Squere pemahaman tingkat agama dengan
perilaku seks pranikah
19. Tabulasi silang dan uji Chi-Squere sumber informasi dengan perilaku seks
pranikah
20. Tabulasi silang dan uji Chi-Squere peranan keluarga dengan perilaku seks
pranikah
21. Analisis hubungan beberapa variabel (Multivariat)
DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Aquired Immune Defisiency Syndrom


HIV : Human Immunodeficiency Virus
HP : Handpone
MUI : Majelis Ulama Indonesia
PMS : Penyakit menular
Seksual
PPFAI : Planned Parented Federation of America Inc
TV : Televisi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) remaja merupakan

individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-

angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa

kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi

dari ketergantungan menjadi relatif bebas. (Notoatmodjo, S. 2012)

Jumlah penduduk indonesia pada tahun 2010 sebanyak 237,6 juta

jiwa dan 26,67 persen diantaranya adalah remaja. Penduduk remaja (10-24

tahun) perlu mendapat perhatian serius karena remaja sangat berisiko

terhadap masalah-masalah kesehatan reproduksi seperti perilaku seksual

pranikah, NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif), HIV/AIDS.

(Wahyuni D, Rahmadewi. 2011)

Masalah remaja merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam

pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi karena mereka

tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan

dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan

remaja mencakup aspek fisik biologis dan mental sosial. Pada masa remaja

adalah masa-masa yang rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan

reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya. Dengan

meningkatnya jumlah remaja yang bermasalah akan menggagu

pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja. (BKKBN, 2012).

Kejadian perilaku seks pada remaja sangat memprihatinkan. Data

dunia menyebutkan diantara siswa sekolah tinggi di amerika 47% pernah


melakukan hubungan seksual, 34% telah melakukan hubungan seksual

selama 3 bulan sebelumnya, 15% diantaranya telah melakukan hubungan

seks dengan empat atau lebih selama hidup mereka (CDC, 2013). angka

kehamilan penduduk perempuan 10-54 tahun adalah 2,68 %, terdapat

kehamilan pada umur kurang 15 tahun, menikah pada usia dini merupakan

masalah kesehatan reproduksi karena semakin muda umur menikah semakin

panjang rentang waktu untuk bereproduksi. (Riskesdes, 2013) Menurut hasil

survey (Komisi Nasional (KOMNAS) Perlindungan Anak, 2008) dalam

(Agustini T, 2013) di 33 provinsi di Indonesia, 62,7 % siswi remaja yang

tercatat sebagai pelajar SMP dan SMA di Indonesia sudah tidak perawan lagi.

Hal ini merupakan gambaran dari remaja yang melakukan free sex sebelum

menikah yang merupakan salah satu faktor penyebaran HIV/AIDS, PMS dan

masalah kesehatan reproduksi serius lainnya.

Sementara itu perilaku seksual dikalangan remaja khususnya di

daerah Banten juga menunjukkan angka yang memprihatinkan. Dari 2.408

wanita pekerja seks (WPS) di Banten sekitar lebih 40% di dominasi oleh

WPS berusia remaja yakni berusia 16-20 tahun (Kab. Tanggerang, Lebak,

Serang, Cilegon, Kota Tanggerang, Tanggerang Selatan). Data tesebut minus

Kabupaten Pandeglang karena pandeglang belum melakukan pendataan. Para

WPS belia ini masih duduk di bangku sekolah SMP dan SMA (Harahap,

2012). Dari data tersebut menunjukkan bahwa maraknya para WPS terutama

pada anak yang masih sekolah akan sangat membahayakan generasi muda

selanjutnya.

Kasus pernikahan dini yakni 15-20 tahun di kabupaten Pandeglang

Provinsi Banten saat ini masih tinggi 5,6 % penyebabnya antara lain masih

kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya yang di timbulkan


daripernikahan dini itu sendiri, terutama masyarakat pedesaan (Mudofar,

2016) sedangkan sampai akhir Desember 2011 kasus komulatif HIV/AIDS di

kabupaten Pandeglang tercatat 62 kasus HIV dan 17 AIDS, sedikitnya 1.514

warga di provinsi Banten tertular HIV dan terdapat 554 yang mengidap

AIDS. (Dinkes Pandeglang, 2011). Menurut Ketua Forum Silatuahmi Pondok

Pesantren (FSPP) Pandeglang (Asror, 2016) Tingginya kasus pelecehan

seksual yang terjadi di kabupaten pandeglang, di tuding akibat kesalahan

keluarga dalam menerapkan pola asuh kepada anak. Alasannya, faktor

keluarga merupan hal utama dalam pembentukan karakter anak.

Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko

terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Oleh karena itu penyebaran

informasi kesehatan reproduksi dikalangan remaja, perlu diupayakan secara

tepat agar dapat memberi informasi yang benar dan tidak terjerumus terutama

di institusi pendidikan sekolah. (BKKBN, 2012).

Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual tersebut seperti halnya

dengan teori perubahan perilaku yang di dikemukakan oleh Bandura (1977)

yaitu Social Learning Theory (SLT). Suatu teori pembelajaran yang berfokus

pada lingkungan atau faktor eksternal dengan pembelajaran melalui

observasi, dimana Person (Pengetahuan, Sikap, Pengharapan), Environment

(Stimuli: sosial dan fisik) dan Behavior (Skill, Latihan, Efektivitas Diri)

saling berhubungan dalam pembentukan perilaku seseorang. Menurut Green

(2003), perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor

predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Hasil penelitian

Seotjiningsih (2006) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku seks pranikah remaja adalah hubungan orangtua-remaja, tekanan

negatif teman sebaya, pemahaman tingkat agama (religiusitas), dan eksposur


media pornografi memiliki pengaruh yang signifikan, baik langsung maupun

tidak langsung terhadap perilaku seksual pranikah remaja.

Tingkat pengetahuan seks yang di dasari pendidikan seks bukan

sekedar penerangan tentang seks (atau hubungan seks), melainkan

sebagaimana pendidikan lainnya (Pendidikan agama, pendidikan pancasila)

pendidikan seks juga mengandung nilai-nilai (baik buruk, benar salah) yang

harus di transformasikan kepada subyek didik. Nilai-nilai inilah (yang

berorientasi pada agama, etika dan susila) yang akan mencegah perilaku seks

yang tidak bertanggung jawab (bukan malah mendorongnya). Karena itu

sebaiknya informasi tentang seks kepada remaja umum diberikan oleh

profesional (dokter, psikolog, guru, rohanian, dsb) yang terlatih dalam bentuk

kegiatan ekstrakulikuler atau ceramah-ceramah umum atau media massa

yang disesuaikan dengan konteks lingkungan setempat (budaya, tingkat

pendidikan, pergaulan, agama dan sebagainya) (Sovita, 2011) dalam

(Fresilia, 2013)

Berdasarkan hasil penelitian (Giatsudint 2014) dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan negatif antara Religiustitas dengan perilaku seksual

yang berarti semakin tinggi perilaku seksualnya, begitupun sebaliknya jika

religiusitas seseorang rendah maka tingkat perilaku seksual akan tinggi. Hasil

analisa (Suparmi, Isfandari. 2016) menunjukkan teman sebaya memiliki

peran terhadap perilaku seks Pranikah baik pada remaja laki-laki maupun

perempuan.pengaruh teman sebaya laki-laki lebih besar dibandingkan remaja

perempuan.

Bedasarkan hasil penelitian Pujiningtyas (2011) menunjukkan bahwa

terdapat 79,5 % siswa mengetahui tentang media sosial, 74,6% siswa

termasuk gemar menggunakan media sosial dalam berkomunikasi dengan


orang lain, 54,9% siswa lebih memilih menggunakan media sosial dalam

bekomunikassi dengan orang lain daripada media yang lain, 90,2% siswa

mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial, 52,3%

siswa diberi kebebasan oleh orang tua dalam menggunakan media sosial.

Sedangkan 61,4% siswa menjawab sering menggunakan media sosial dalam

berkomunikasi dengan lawan jenis dan 64,8% siswa mengaku pernah

berkenalan dengan lawan jenis lewat media sosial.

Berdasarkan hasil wawancara saat studi pendahuluan pada bulan Mei

2017 kepada salah satu guru di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3

Pandeglang serta Pembina Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R)

diperoleh informasi bahwa perilaku berpacaran siswa saat ini memang cukup

mengkhawatirkan, mereka sudah tidak segan-segan lagi berpegangan tangan

dan berangkulan di depan umum (khalayak ramai). Menurut keterangan

siswa SMAN 3 Pandeglang, setiap tahunnya memang selalu ada beberapa

siswa yang terpaksa dikeluarkan dari sekolah sebagai konsekuensi dari

perilaku seksual tersebut. Hasil pendekatan dengan dua orang siswa laki-laki

didapatkan informasi bahwa mereka pernah melihat konten pornografi

bersama teman melalui handphone dan Internet.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas penulis tertarik

melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Seksual pada Remaja di SMA Negeri 3 Pandeglang ?.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah

faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja SMA

Negeri 3 Pandeglang ?
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada

remaja SMA Negeri 3 Pandeglang.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis Perilaku Sekssual pada remaja di SMA Negeri 3 Pandeglang

b. Menganalisis pengetahuan terhadap perilaku seksual pada remaja

SMA Negeri 3 Pandeglang

c. Menganalisis sumber informasi terhadap perilaku seksual pada

remaja SMA Negeri 3 Pandeglang

d. Menganalisis pemahaman tingkat agama (religiusitas)

terhadap perilaku seksual pada remaja SMA Negeri 3 Pandeglang.

e. Menganalisis peran keluarga terhadap perilaku seksual pada remaja

SMA Negeri 3 Pandeglang

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Remaja SMA

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak

sekolah tentang gambaran perilaku seksual siswa-siswi, sehingga

diharapkan program pendidikan kesehatan reproduksi remaja dapat

direncanakan dan dilaksanakan setiap tahunnya.

2. Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap

pengembangan program pelayanan kesehatan peduli remaja di wilayah

kerja Puskesmas.

3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang


Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan untuk pengembangan

program pelayanan kesehatan peduli remaja di Kabupaten Pandeglang.

4. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglan

Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan untuk pengembangan

program pendidikan kesehatan reproduksi remaja di Sekolah Kejuruan di

Kabupaten Pandeglang.

5. Bagi Peneliti

Dapat mengembangkan wawasan peneliti dan pengalaman

berharga dalam melatih kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian

yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada

remaja SMA

6. Bagi Pengembangan Penelitian Kesehatan Reproduksi Remaja

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau

perbandingan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja.

A. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka,terdapat penelitian yang hampir

sejenis, yang dilakukan oleh:

Ririn (2009) Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks PranikahPada

Remaja SMA di Surakarta. Variabel bebas adalah Faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah, sedangkan variabel terikat ialah

remaja. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh

pengetahuan, sumber informasi, pemahaman tingkat agama, dan peranan

keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja SMA di Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross

sectional, yang dilengkapi pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif.

Subjek penelitian inI adalah remaja yang berusia antara 15-18 tahun yang
bersekolah SMA di Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja

SMA di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 6, SMA Batik 2 Surakarta, dan SMA

Warga Surakarta kelas 2 yang pernah atau sedang pacaran dengan jumlah

1158 siswa, dengan sampel 114 siswa. Tehnik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Simple randomsampling. Analisis statistik yang

digunakan dalam penelitian


2
ini adalah statistik chi square (X ) dan regresi ganda (multiple regression).

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks dan menggunakan metode

kuantitatif. Perbedaan dalam penelitian ini adalah terletak pada waktu,

tempat, dan subyek peneliti juga berbeda.

a. Eirene (2012) Hubungan antara Tingkat pengetahuan tentang kesehatan

Reproduksi dengan persepsi perilaku seks bebas pada siswa SMU Negeri

Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan persepsi perilaku seks

bebas pada siswa SMU Negeri kota Malang.Jenis penelitian ini adalah

analitik korelasi, metode yang digunakan Cross Sectional. Sampel terdiri

dari

100 responden berdasarkan clustersampling. Variabel independen adalah

tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan variabel dependen

adalah persepsi perilaku seks bebas pada siswa SMU Negeri di Kota

Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Hasil penelitian

menunjukkan Tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

(68%)
remaja laki-laki dan (90%) remaja perempuan memiliki tingkat

pengetahuan sangat baik. Pada persepsi perilaku seks bebas didapatkan

persepsi positif (68%) remaja laki-laki dan (83%) remaja perempuan.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama mengambil

variabel bebas tentang pengetahuan perilaku seks bebas. Perbedaan dalam

penelitian ini adalah penelitian menggunakan analisa korelasi sedangkan

penelitian menggunakan kuantitaif. Perbedaan lain terletak pada waktu,

tempat, dan subyek peneliti juga berbeda.

b. Vera (2013) Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kelas XI melakukan

seks pranikah di SMAN 16 Bandung.Variabel dependen itu faktor-faktor

yang mempengaruhi siswa, variabel independen ialah seks pranikah.

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif .Populasi ini adalah

seluruh siswa kelas XI SMAN 16 Bandung yang berjumlah 559 siswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random

sampling, dengan sampel berjumlah 233 siswa. Tehnik pengumpulan data

dalam penelitian ini melalui kuesioner. Sedangkan tehnik analisa data

menggunakan rumus prosentase (%). Setelah dilakukan penelitian dapat

diketahui bahwa sebagian besar responden dipengaruhi oleh lingkungan

keluarga (58.8%), sebagian kecil responden dipengaruhi oleh faktor

lingkungan Sekolah (22.75%), sebagian kecil responden dipengaruhi oleh

faktor lingkungan masyarakat (12.02%) dan sebagian kecil responden

dipengaruhi oleh faktor individu (6.43%). Dari hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa keluarga memberikan peranan besar terhadap

terjadinya perilaku seks pranikah.


Persamaan dalam penelitian tersebut tentang variabel terikat

perilaku seksual, Perbedaan dalam penelitian ini menggunakan metode

deskriptif sedangkan penulis menggunakan kuantitatif perbedaan lain

adalah waktu dan tempat, subyek penelitian.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi mengenai faktor yang

mempengaruhi perilaku seksual pada remaja SMA Negeri 3 Pandeglang..


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

1. Pengertian remaja

Remaja dalam ilmu psikologis juga diperkenalkan dengan istilah

lain, seperti puberteit, adolescence, dan youth. Dalam bahasa Indonesia

sering pula dikaitkan pubertas atau remaja. Remaja merupakan suatu fase

perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, berlangsung

antara usia 12 sampai 21 tahun. Masa remaja terdiri dari masa remaja

awal usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan usia 15-18 tahun, dan

masa remaja akhir usia 18-21 tahun (Monks, et al. 2002). Masa remaja

disebut juga sebagai periode perubahan, tingkat perubahan dalam sikap,

dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan perubahan fisik

(Hurlock, 2004).

2. Ciri-ciri masa remaja

Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan

dengan periode sebelum dan sesudahnya. Gunarsa (2001) menyatakan

ciriciri tertentu yaitu:

a. Masa remaja sebagai periode yang penting.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan.


d. Masa remaja sebagai periode bermasalah.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

g. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.

Gunarsa (2001) menyebutkan bahwa masa remaja sebagai masa

peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua

perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.

Semua aspek perkembangan dalam masa remaja secara global

berlangsung antara umur 1221 tahun, dengan pembagian usia 12-15

tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja

pertengahan, 18- 21 tahun adalah masa remaja akhi (Monks, et al. 2002).

3. Tahap perkembangan remaja

Menurut tahap perkembangan, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap

yaitu :

a. Masa remaja awal (12-15 tahun), dengan ciri khas antara lain:

1) Lebih dekat dengan teman sebaya

2) Ingin bebas

3) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai

berpikir abstrak

b. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas antara lain

1) Mencari identitas diri

2) Timbulnya keinginan untuk kencan

3) Mempunyai rasa cinta yang mendalam


4) Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak

5) Berkhayal tentang aktifitas seks

c. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas antara lain

1) Pengungkapan identitas diri

2) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

3) Mempunyai citra jasmani dirinya

4) Dapat mewujudkan rasa cinta

5) Mampu berpikir abstrak

4. Perkembangan fisik

Pada masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung sangat pesat.

Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu

ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. Berikut ini adalah uraian

lebih lanjut mengenai kedua hal tersebut

a. Ciri-ciri seks primer

Dalam modul kesehatan reproduksi remaja (Depkes, 2002) disebutkan

bahwa ciri-ciri seks primer pada remaja adalah:

1) Remaja laki-laki

Remaja laki-laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila

telah mengalami mimpi basah. Mimpi basah biasanya terjadi pada

remaja laki-laki usia antara 10-15 tahun.

2) Remaja perempuan

Jika remaja perempuan sudah mengalami menarche (menstruasi),

menstruasi adalah peristiwa keluarnya cairan darah dari alat


kelamin perempuan berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim

yang banyak mengandung darah.

b. Ciri-ciri seks sekunder

Menurut Sarwono (2003), Ciri-ciri seks sekunder pada masa remaja

adalah sebagai berikut :

1) Remaja laki-laki

a) Bahu melebar, pinggul menyempit

b) Petumbuhan rambut disekitar alat kelamin, ketiak, dada,

tangan, dan kaki

c) Kulit menjadi lebih kasar dan tebal

d) Produksi keringat menjadi lebih banyak

2) Remaja perempuan

a) Pinggul lebar, bulat, dan membesar, puting susu membesar

dan menonjol, serta berkembangnya kelenjar susu, payudara

menjadi lebih besar dan lebih bulat.

b) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-

pori bertambah besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat

menjadi lebih aktif.

c) Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada

pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga

memberikan bentuk pada bahu, lengan, dan tungkai.

d) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.


5. Karakteristik remaja

Menurut Makmun (2003) karakteristik perilaku dan pribadi pada

masa remaja terbagi ke dalam dua kelompok yaitu remaja awal (11-13

dan14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 dan 18-20 tahun) meliputi

aspek:

a. Fisik, laju perkembangan secara umum berlangsung pesat, proporsi

ukuran tinggi, berat badan seringkali kurang seimbang dan

munculnya ciri-ciri sekunder.

b. Psikomotor, gerak-gerik tampak canggung dan kurang

terkoordinasikan serta aktif dalam berbagai jenis cabang permainan.

c. Bahasa, berkembangnya penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik

mempelajari bahasa asing, menggemari literatur yang bernafaskan

dan mengandung segi erotik, fantastik, dan estetik.

d. Sosial, keinginan menyendiri dan bergaul dengan banyak teman

tetapi bersifat temporer, serta adanya kebergantungan yang kuat

kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi.

e. Perilaku kognitif

1) Proses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah

logika formal (asosiasi, diferensiasi, komparasi, kausalitas) yang

bersifat abstrak, meskipun relatif terbatas,

2) Kecakapan dasar intelektual menjalani laju perkembangan yang

terpesat,

3) Kecakapan dasar khusus (bakat) mulai menujukkan

kecenderungan-kecenderungan yang lebih jelas.


f. Moralitas

1) Adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi

pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua.

2) Sikapnya dan cara berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-

kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku

sehari-hari oleh para pendukungnya.

3) Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat

dengan tipe idolanya.

g. Perilaku Keagamaan

1) Mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan tuhan

mulai dipertanyakan secara kritis dan skeptis.

2) Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup.

3) Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan atas

pertimbangan adanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar

dirinya.

h. Konatif, emosi, afektif, dan kepribadian

1) Lima kebutuhan dasar (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga

diri, dan aktualisasi diri) menunjukkan arah kecenderungannya.

2) Reaksi-reaksi dan ekspresi emosionalnya masih labil dan belum

terkendali seperti pernyataan marah, gembira atau kesedihannya

masih dapat berubah-ubah dan silih berganti.


3) Merupakan masa kritis dalam rangka menghadapi krisis

identitasnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi psikososialnya,

yang akan membentuk kepribadiannnya.

4) Kecenderungan kecenderungan arah sikap nilai mulai tampak

(teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius), meski

masih dalam taraf eksplorasi dan mencoba-coba.

6. Perkembangan perilaku seksual remaja

Perkembangan fisik termasuk organ seksual yaitu terjadinya

kematangan serta peningkatan kadar hormon reproduksi atau hormon

seks baik pada laki-laki maupun pada perempuan yang akan

menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja secara keseluruhan.

Pada kehidupan psikologis remaja, perkembangan organ seksual

mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis.

Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap lawan jenis sangat

dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama periode

pubertas (Santrock, 2003). Remaja perempuan lebih memperlihatkan

bentuk tubuh yang menarik bagi remaja laki-laki, demikian pula remaja

pria tubuhnya menjadi lebih kekar yang menarik bagi remaja perempuan

(Rumini dan Sundari, 2004).

Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual

sangat penting dalam pembentukan hubungan yang lebih matang dengan

lawan jenis. Matangnya fungsi-fungsi seksual maka timbul pula

dorongan- dorongan dan keinginan-keinginan untuk pemuasan seksual.


Sebagian besar dari remaja biasanya sudah mengembangkan perilaku

seksualnya
dengan lawan jenis dalam bentuk pacaran atau percintaan. Bila ada

kesempatan para remaja melakukan sentuhan fisik, mengadakan

pertemuan untuk bercumbu bahkan kadang-kadang remaja tersebut

mencari kesempatan untuk melakukan hubungan seksual (Pangkahila

dalam Soetjiningsih, 2004).

Meskipun fungsi seksual remaja perempuan lebih cepat matang

dari pada remaja laki-laki, tetapi pada perkembangannya remaja laki-laki

lebih aktif secara seksual dari pada remaja perempuan. Banyak ahli

berpendapat hal ini dikarenakan adanya perbedaan sosialisasi seksual

antara remaja perempuan dan remaja laki-laki. Bahkan hubungan seks

sebelum menikah dianggap benar apabila orang-orang yang terlibat

saling mencintai ataupun saling terikat. Mereka sering

merasionalisasikan tingkah laku seksual mereka dengan mengatakan

pada diri mereka sendiri bahwa mereka terhanyut cinta. Sejumlah

peneliti menemukan bahwa remaja perempuan, lebih daripada remaja

laki-laki, mengatakan bahwa alasan utama mereka aktif secara seksual

adalah karena jatuh cinta (Santrock, 2003).

B. Perilaku

1. Pengertian perilaku

Perilaku manusia merupakan hasil segala macam pengalaman

serta interaksi manusia yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap

dan tindakan. Perilaku merupakan suatu tindakan yang mempunyai

frekuensi,
lama, dan tujuan khusus, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak

sadar (Green, 2000).

Menurut Skinner (2001) seorang ahli psikologi, merumuskan

bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku manusia dari segi biologis

adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai

bentangan yang sangat luas seperti berjalan, berbicara, menangis, bekerja

dan sebagainya. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus Skinner

membedakan perilaku menjadi dua:

a. Perilaku tertutup (Covert Behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup. Respon terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,

persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada

orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati

secara jelas oleh orang lain.

b. Perilaku terbuka (Overt Behavior)

Repon seseorng terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat

orang lain.

Skinner dalam Notoatmodjo (2001) mengemukakan bahwa

perilaku adalah merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus)

dan tanggapan atau respon, respon dibedakan menjadi dua respon:


1) Respondent response atau reflexive respon, ialah respon yang

ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu yang relatif tetap.

Responden respon (Respondent behaviour) mencakup juga emosi

respon dan emotional behaviour.

2) Operant respons atau instrumental respon adalah respon yang timbul

dan berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu. Perangsang ini

disebut reinforsing stimuli atau reinforcer.

Proses pembentukan atau perubahan perilaku dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar individu. Aspek-

aspek dalam diri individu yang sangat berperan/berpengaruh dalam

perubahan perilaku adalah persepsi, motivasi dan emosi. Persepsi adalah

pengamatan yang merupakan kombinasi dari penglihatan, pendengaran,

penciuman serta pengalaman masa lalu. Motivasi adalah dorongan

bertindak untuk memuaskan sesuatu kebutuhan. Dorongan dalam

motivasi diwujudkan dalam bentuk tindakan (Sarwono, 2003).

2. Perilaku ditentukan oleh 3 faktor:

Menurut Green (2000), perilaku ditentukan oleh 3 faktor:

a. Faktor predisposisi (predidposing factors) yaitu faktor-faktor yang

dapat mempermudah terjadinya suatu perilaku.

b. Faktor pendukung atau pemungkin (enabling factors) meliputi semua

karakter lingkungan dan semua sumber daya atau fasilitas yang

mendukung atau memungkinkan terjadinya suatu perilaku.


c. Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors) yaitu faktor yang

memperkuat terjadinya perilaku antara lain tokoh masyarakat, teman

atau kelompok sebaya, peraturan, undang-undang, surat keputusan

dari para pejabat pemerintahan daerah atau pusat (Notoatmodjo,

2003).

C. Perilaku Seksual pada Remaja

Menurut Sarwono (2003), perilaku seksual adalah segala tingkah

laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan

lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut

agama. Menurut Stuart dan Sundeen (1999), perilaku seksual yang sehat dan

adaptif dilakukan ditempat pribadi dalam ikatan yang sah menurut hukum.

Sedangkan perilaku seksual pranikah merupakan perilaku seksual yang

dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum

maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing (Mutadin, 2002).

Menurut Irawati (2002) remaja melakukan berbagai macam perilaku

seksual beresiko yang terdiri atas tahapan-tahapan tertentu yaitu dimulai dari

berpegangan tangan, cium kering, cium basah, berpelukan, memegang atau

meraba bagian sensitif, petting, oral sex, dan bersenggama (sexual

intercourse). Perilaku seksual pranikah pada remaja ini pada akhirnya dapat

mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan remaja itu sendiri.


D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suryoputro (2003-2004)

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di Jawa

Tengah adalah, (1) faktor internal (pengetahuan, aspek-aspek kesehatan

reproduksi, sikap terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi,

perilaku, kerentanan yang dirasakan terhadap resiko, kesehatan reproduksi,

gaya hidup, pengendalian diri, aktifitas sosial, rasa percaya diri, usia, agama,

dan status perkawinan), (2) faktor eksternal (kontak dengan sumber-sumber

informasi, keluarga, sosial-budaya, nilai dan norma sebagai pendukung

sosial untuk perilaku tertentu), (Suryoputro, et al. 2006).

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 450 sampel tentang perilaku

seksual remaja berusia 14-24 tahun mengungkapkan 64% remaja mengakui

secara sadar bahwa melakukan hubungan seks sebelum menikah melanggar

nilai dan moral agama. Sedangkan 31% menyatakan bahwa melakukan

hubungan seks sebelum menikah adalah biasa atau sudah wajar dilakukan

tidak melanggar nilai dan moral agama. Dari hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa pemahaman agama berpengaruh terhadap perilaku seks

pranikah remaja (Media Indonesia, 27 Januari 2005).

Seringkali remaja merasa bahwa orang tuanya menolak

membicarakan masalah seks pranikah sehingga mereka kemudian mencari

alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media massa (Syafrudin,

2008). Beberapa kajian menunjukkan bahwa remaja sangat membutuhkan

informasi mengenai persoalan seksual dan reproduksi. Remaja seringkali

memperoleh informasi
yang tidak akurat mengenai seks dari teman-teman mereka, bukan dari

petugas kesehatan, guru atau orang tua (Saifuddin dan Hidayana, 1999).

Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap perilaku

reproduksi remaja diantaranya adalah faktor keluarga. Remaja yang

melakukan hubungan seksual sebelum menikah banyak diantara berasal dari

keluarga yang bercerai atau pernah cerai, keluarga dengan banyak konflik

dan perpecahan (Kinnaird, 2003). Hubungan orang-tua yang harmonis akan

menumbuhkan kehidupan emosional yang optimal terhadap perkembangan

kepribadian anak sebaliknya. Orang tua yang sering bertengkar akan

menghambat komunikasi dalam keluarga, dan anak akan melarikan diri

dari keluarga. Keluarga yang tidak lengkap misalnya karena perceraian,

kematian, dan keluarga dengan keadaan ekonomi yang kurang, dapat

mempengaruhi perkembangan jiwa anak (Rohmahwati, 2008). Faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja paling tinggi

hubungan antara orang tua dengan remaja, diikuti karena tekanan teman

sebaya, religiusitas, dan eksposur media pornografi (Soetjiningsih, 2006).

Beberapa faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual pada

remaja adalah perubahan hormonal, penundaan usia perkawinan, penyebaran

informasi melalui media massa, tabu-larangan, norma-norma di masyarakat,

serta pergaulan yang makin bebas antara laki-laki dan perempuan (Sarwono,

2003).
E. Dampak Perilaku Seksual Pranikah Remaja

Perilaku seksual pranikah dapat menimbulkan berbagai dampak

negatif pada remaja, diantaranya sebagai berikut :

a. Dampak psikologis

Dampak psikologis dari perilaku seksual pranikah pada remaja

diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah

dan berdosa.

b. Dampak Fisiologis

Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah tersebut diantaranya

dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.

c. Dampak sosial

Dampak sosial yang timbul akibat perilaku seksual yang dilakukan

sebelum saatnya antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja

perempuan yang hamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi

tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut

(Sarwono, 2003).

d. Dampak fisik

Dampak fisik lainnya sendiri menurut Sarwono (2003) adalah

berkembangnya penyakit menular seksual di kalangan remaja, dengan

frekuensi penderita penyakit menular seksual (PMS) yang tertinggi

antara usia 15-24 tahun. Infeksi penyakit menular seksual dapat

menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatkan

risiko terkena PMS dan HIV/AIDS.


F. Kerangka Teori

Remaja

Remaja Awal 12-15


Remaja
tahun Menengah 15-18
Remaja
tahun Akhir 18-21 tahun

Karakteristik Remaja
Fisik7. Konatif
Psikomotor8. Moralitas
Bahasa9. Perilaku keagamaan
Perilaku kognitif10. Emosi, afektif
6. Sosial11. Kepribadian

PMS dan
HIV/AIDS
Perilaku Seks Pranikah Remaja

Faktor Internal Perilaku Seks


FaktorPranikah
Eksternal
Remaja
Perilaku Seks Pranikah Remaja
Pengetahuan Gambar 1. Peran Keluarga
Kerangka Teori
Sikap Sumber
Pengendalian diri informasi (media)
Rasa percaya diri Sosial budaya
Usia Nilai dan norma
Pemahaman tingkat agama (religiusitas)
Status perkawinan
Aktifitas sosial
Gaya hidup

Tidak diteliti

Diteliti
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

H. Kerangka Konsep

Variabel Bebas
Variabel Terikat
Pengetahuan
Perilaku Seks Pranikah Remaja
Pemahaman tingkat agama (religiusitas)
Sumber informasi (media)
Peran keluarga

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

I. Hipotesis

1. Ada pengaruh perilaku seksual pada remaja di SMA Negeri 3 Pandeglang

2. Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap perilaku seks pranikah

remaja SMA Negeri 3 Pandeglang.

3. Ada pengaruh antara pemahaman tingkat agama (religiusitas) terhadap

perilaku seks pranikah remaja SMA Negeri 3 Pandeglang.


4. Ada pengaruh antara sumber informasi (media) terhadap perilaku seks

pranikah remaja SMA Negeri 3 Pandeglang.

5. Ada pengaruh antara peran keluarga terhadap perilaku seks pranikah

remaja SMA Negeri 3 Pandeglang

Anda mungkin juga menyukai