SOP PELAYANAN KESEHATAN

ORANG DENGAN RESIKO TERINVEKSI HIV

Nomor :
SOP Terbit ke :
UPTD
No.Revisi :
Puskesmas
Tgl.Diberlaku :
Cot
Halaman : 1/2
Seumeureung

Penanggung Jawab Ditetapkan Kepala UPTD

Puskesmas Cot
Seumeureung

SUMARNI Dr.SUSANTI
NIP.197201211994032002 NIP.196810212000122001

Pengertian Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) adalah pengobatan

antiretroviral jangka pendek untuk menurunkan kemungkinan
terjadinya infeksi pasca pajanan.

Tujuan Untuk meminimalkan risiko tertular HIV/AIDS pada petugas yang

terpajan alat kesehatan yang terkontaminasi darah atau cairan
tubuh pasien yang status HIV diketahui atau tidak.

Kebijakan 1. Semua petugas wajib mengetahui prosedur pertolongan

pertama apabila terpajan darah atau cairan tubuh pasien dan
mengetahui alur manajemen profilaksis pasca pajanan.
2. Semua petugas yang terpajan wajib melaporkan kasus
pajanan.

Petugas 1. Dokter Klinik

2. Perawat Klinik

Peralatan - Spoit 3cc dan torniket

- Rapid test
Prosedur 1. Pertolongan Pertama yang dilakukan apabila petugas terpajan
dengan darah atau cairan tubuh pasien :
Bersihkan luka atau kulit yang terpapar dengan sabun dan air
yang mengalir.
Kulit yang terluka harus dengan segera di cuci dan dibersikan
berulang kali dengan sabun kemudian berikan povidone iodine
atau klorhexidine.
Mata atau membran mukosa harus diirigasi dengan NaCL 0,9
% atau air bidestilata selama 5-10 menit
Untuk luka suntik atau alat tajam, biarkan darah keluar untuk
beberapa saat sebelum dibersihkan (jangan dipencet-
pencet) setelah itu bersihkan dengan air yang mengalir dan
sabun, kemudian olesi dengan antiseptic.

2. Setelah melakukan prosedur pertolongan pertama, petugas

segera menghubungi petugas untuk manajemen profilaksis
pasca pajanan dalam 2-4 jam maksimal 72 jam.

3. Petugas melakukan penilaian risiko pajanan dan konseling

prates.

4. Petugas yang terpajan melakukan tes serologis yang

dibutuhkan.

5. Petugas melakukan konseling pascates.

6. Petugas melakukan dokumentasi.

Unit terkait 1. Petugas

2. Perawat
3. Cleaning Service