Anda di halaman 1dari 43

A.

injektor pada motor diesel


Injector Salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar diesel di
antarnya adalah Injector atau pengabut atau Nozle. Injector berfungsi untuk
menghantarkan bahan bakar diesel dariinjection pump ke dalam silinder pada
setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA.
Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari
injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan
antara 60 sampai 200 kg/cm, tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu
pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600C. Tekanan udara dalam
bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada setiap siklusnya
yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga setelah sekali
penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan yang
sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk
menutup atau membuka saluran injectror ini sehingga kelebihan bahan bakar yang
tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar
sebagai kelebihan aliran (overflow).
Untuk menyempurnakan fungsi injector ini maka injektor akan kita
temukan dalam beberapa jenis, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda
antara lain terdiri atas (Single hole) dan injetor berlubang banyak (multi hole).
Injector model pin atau trotle, injeKtor ini terdapat dalam model trotle dan model
pintle. Macam-macam injektor seperti disebutkan diatas dengan sifat pengabutan
dan karakteristik yang berbeda maka pemilihan untuk fungsi pemakaiannya juga
berbeda yang bergantung pada proses pembakarannya dan proses pembakaran ini
ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya, untuk sifat-sifat injector ini antara lain
adalah seperti berikut Injector berlubang satu (Single hole) proses pengabutannya
sangat baik akan tetapi mememrlkukan tekanan injektion pump yang tinggi.
Demikian halnya dengan Injektor berlubang banyak (multi hole)
pengabutannya sangat baik. Injector ini sangat tepat digunakan pada direct
injection (injeksi langsung).Injektor dengan model pin, injektor model pin ini
model trotle maupunmodel pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan
ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar
pusar (turbulen) dan Type Lanova.
Injektor pada motor diesel berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke
dalam selinder pada akhir langkah konpresi saat piston berada pada 14 sebelum
TMA, pada langkah ini nozzle ( bagian injektor ) menyemprotkan bahan bakar
dalam bentuk kabut sempurnya secara kontyniu dan teratur sesuai mekhanisme
katup. Injektor di dalam mekhanismenya di bantu oleh komponen komponen
penunjang agar memaksimalkan kinerja dari injektor di dalam mengabutkan
bahan bakar.

Gambar 1. Komponen-komponen injector dan penepatannya

a. Nozzle adalalah klep yang digunakan menyemprotkan bahan bakar ke dalam


cylinder dalam bentuk kabut, sehingga bahan bakar dapat tercampur dengan udara
secara merata ( homogen ) dan mudah terbakar.

b. Jenis jenis nozzle :


1. Capsule type nozzle di pergunakan pada precombution camber ( PC ) dan direct
injektion engine ( DI ), nozzle jenis ini tidak dapat di perbaiki atau di stel, jadi
apabila ada kerusakan nozzle harus diganti dengan yang baru.
2. Pencyl tipe nozzle yang dipergunakan pada direc injektion engine ( DI ) , nozzle
jenis ini ada yang dapat di perbaiki dan ada juga yang tidak dapat diperbaiki.

c. Tipe Injection Nozzle dapat diklasifikasikan :

1) Hole type :
a) Single hole
b) Multiple hole
2) Pin type :
a) Throttle.
b) Pintle
B. Jenis jenis injektor yang sering digunakan pada motor diesel menurut
waktu penginjeksian bahan bakar
Injektor dalam penggunaannya pada motor diesel terdiri dari berbagai jenis
yaitu injektor langsung dam injektor tidak langsung.Dari segi pemakaian kedua
jenis injektor ini sering digunakan pada kendaraan karena keduanya memiliki
kekurangan serta kelebihan masing masing.Adapun perbedaan antara injektor
langsung dan tidak langsung adalah :
1. Injektor jenis tidak langsung ( precombution camber PC )
Pada sistem ini bahan bakar tidak langsung disemprotkan langsung ke dalam
cylinder ( ruang bakar utama ), melainkan terlebih dahulu melalui suatu kamar
muka atau precombution camber ( PC ), sehingga proses pembakaran terjadi
secara menjalar ke ruang bakar utama.
Gambar : injeksi tidak langsung ( precombution camber PC )
2. injeksi langsung ( direct injeksion DI )
Injeksi langsung pada motor diesel cara kerjanya adalah nozzle menyemprotkan
baha n bakar dalam bentuk kabut ke dalam selinder ( ruang bakar ) sehingga
proses pembakaran terjadi secara serempak.

Gambar : injeksi langsung ( direct injeksion )

Kelebihan kelebihan injeksi langsung (direct injeksion ) dengan injeksi tidak


langsung (precombution) :
a. Untuk precombution pembakaran lebih sempurna , sedangkan direct injektion
pemakaian bahan bakar lebih hemat.
b. precombution umur komponen utama lebih panjang, pada direct injektion
engine response ( percepatan ) lebih baik.
c. Pada precombution nozzle tidak cepat kotor atau buntu, untuk direct injektion
engine lebih mudah dihidupkan.
d. Precombution lebih ramah lingkungan, karena tingkat polusi udara lebih
rendah , padadirect injektion kapasitas alat pendingin lebih kecil.
e. Pada precombution kemungkinan pemakaian bahan bakar yang lebih berat
( energi lebih besar ) sedangkan pada direct injetion horse power lebih besar.

C. Cara Kerja Injector


1. Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksimelalui oil
passage menuju oil pool pada bagian bawah nozzle body.
2. Penginjeksian Bahan Bakar
Bila tekanan pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan nozzle needle.Bila
tekanan ini melebihi tegengan pegas,maka nozzle needle terdorong keatas dan
menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar.

3. Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar,tekanan bahan bakar turun
dan pressure spring mengembalikan nozzle needle keposisi semula (menutup
saluran bahan bakar).Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan
nozle body,melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.
D. Proses Pengabutan Bahan Bakar pada Injector
Proses pengabutan bahan bakar diesel melalui injektor ini diperlukan agar
terjadi proses pembakaran yang sempurna didalam silinder, kendati pada motor
diesel ini pembakaran diberikan melalui panas yang dihasilkan oleh pemampatan
udara luar namun nyala api tidak akan terjadi tanpa adanya penambahan oksigen.
Oleh karena itu, dalam proses pengabutan ini pada dasarnya adalah mencampur
bahan bakar dengan oksigen, untuk itu proses pengabutan untuk memperoleh gas
bahan bakar yang sempurna pada injector dapat dilakukan dengan tiga sistem
pengabutan yaitu :
1) Pengabutan Udara
Proses pengabutan udara terjadi pada saat bahan bakar yang bertekanan 60 sampai
85 kg/cm mengakibatkan tekanan pada rumah pengabut sebesar 60 kg/cm yang
selalu berhubungan langsung dengan tabung udara dengan tekanan bahan bakar
dari pompa mencapai 70 kg/cm pada Volume tertentu akan tertampung pada
cincin pembagi dari pengabut tersebut. Tekanan bahan bakar dari pompa tadi juga
akan mengangkat jarum pengabut dengan demikian, udara yang bertekanan tadi
akan mengalir bersama bahan bakar melalui lubang-lubang halus pada cincin
pembagi sehingga membentuk gas bahan bakar dan masuk kedalam silinder. Gas
bahan bakar yang terbentuk karena proses persenyawaan antara udara dengan
bahan bakar maka akan sangat mudah terbakar bila berhubungan dengan udara
panas dan bertekanan tinggi. Dengan plunger pompa injeksi yang digerakan oleh
poros bubungan dan distel sedemikian rupa maka pengabutan hanya terjadi pada
akhir kompresi.
2) Pengabutan Tekan
Pada proses pengabut tekan ini saluran bahan bakar dan ruangan dalam rumah
pengabut harus selalu terisi penuh oleh bahan bakar, dengan jarum pengabut yang
tertekan oleh pegas sehingga saluran akan tertutup. Namun ketika bahan bakar
dari injection pump yang beterkanan 250 kg/Cm mengalir kebagian takikan jarum
pengabut, pengabut akan tertekan keatas sehingga saluran akan terbuka. Dengan
demikian, bahan bakar akan terdesak melalui celah di antara jarum pengabut
dalam bentuk gas. Untuk memperoleh proses pembakaran yang sempurna didalam
silinder maka proses pemampatan udara di dalam silinder diusahakan
menghasilkan turbulensi udara.

3) Pengabutan Gas
Pengabut ini dikonstruksi sedemikisn rups dengan komponen-komponen yang
terdiri atas rumah poengabut, katup dan bak pengabut yang ditempatkan di bagian
bawah dari pengabut dan berada di dalam ruang bakar. Dalam proses pengabutan
ini bahan bakar telah berada dalam keadaan bertekanan tinggi dan katup injeksi
sudah terbuka sejak langkah pengisapan oleh torak dan pada kondisi demikan ini
sebagian bahan bakar telah menetes ke bak pengabut yang di bagian sisinya
terdapat lubang-lubang kecil. Keadaan ini akan mengakibatkan motor menjadi
sangat panas sehingga bahan bakar tadi akan berubah menjadi kabut. Pada akhir
langkah kompresi udara yang bertekanan akan menerobos masuk ke bak pengabut
tersebut melalui lubang-lubang kecil dari bak pengabut tersebut dan
mengakibatkan letusan Namun hal ini tidak cukup membakar bahan bakar secara
keseluruhan kartena tidak cukup oksigen sehingga sisa bahan bakar yang tidak
terbakar akan keluar masuk didalam ruang bakar dan terbakar pada ruangan ini,
oleh kerena itu pada sisitem pengabutan ini askan terjadi dua kali proses
pembakaran yaitu proses pembakaran mula dan prose pembakaran yang
sebenarnya, kendati sistem ini jarang digunakan namun proses pengabutan dengan
gan ini dapat menghasilkan kabut bahan bakar yang memenuhi syarat dalam
kebutuhan proses pembakaran.

E. Bentuk bentuk pengabutan pada injektor


Di dalam menyemprotkan bahan bakar, nozzle memiliki bentuk bentuk
penyemprotan bahan bakar , bentuk penyemprotan ini sangat berpengaruh
terhadap kualitas campuran bahan bakar di dalam selinder.Di bawah ini akan
dijelaskan mengenai bentuk penyemprotan nozzle serta pengaruhnya terhadap
pembakaran.
Gambar : bentuk bentuk penyemprotan pada nozzle.

Keterangan :
a) Pada gambar a terlihat tidak terjadi penyemprotan pada nozzle dan ini
menandakan bahwa terjadi penyumbatan pada nozzle nedle. Keadaan ini apabila
dibiarkan akan menimbulkan kerugian serta efek samping terhadap mesin. Nozzle
yang tersumbat akan mengakibatkan tidak adanya bahan bakar yanga disalurkan
ke dalam selinder, ini akan mengakibatkan mesin akan pincang dan tenaga akan
berkurang bila nozzle yang tersumbat hanya satu buah.
b) Sedangkan pada gambar b terlihat penyemprotan nozzle tidak sempurna
karena pengabutan hanya berpusat pada satu titik saja dan keadaan ini
mengakibatkan pembakaran tidaklah sempurna karena bahan bakar yang
dikabutkan tidak terkabut secara sempurna dan pemakaian bahan bakar alan boros
dan asap pada kenalpot akan tebal dan berwarna putih.
c) Pada gambar c terlihat pengabutan yang sempurna dimana pengabutannya
menyebar dan tidak berpusat pada satu titik . Pengabutan yang baik membentuk
sudut pengabutan dengan sudut 14 .
Pengabutan yang sempurna akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dan
pembakaran yang sempurna akan menngkatkan efisiensi mesin. Diameter nozzle
akan mempengaruhi tekanan pengabutan tekanan pengabutan yang baik tergantug
dari spesifikasi motor diesel.
F. Pelindung panas untuk nozzle
Pelindung panas pada nozzle berfungsi untuk melindungi nozzle dari temperatur
yang tinggi, temperatur yang tinggi akan mempengaruhi kinerja dari nozzle
karena dengan temperatur yang tinggi akan menyebabkan berubahnya bentuk dan
fisik nozzle itu sendiri. Melihat dari kondisi di atas maka para insinyur mulai
mengembangkan pendingin nozzle yang berfungsi untuk mengurangi resiko yang
ditimbulkan akibat temperatur yang tinggi.Di bawah ini akan dijelaska jenis jenis
pendingin pada nozzle yang banyak digunakan dewasa ini pada motor diesel.
1. Pelindung panas nozzle jenis pintel dan trotle
Jenis pelindung nozzle pintel dan trothle dengan cara meletakkan / menyisipkan
plat di antara mur penahan dan kepala nozzle. Tujuan diletakkannya plat ini
adalah sebagai sirip pendingin yang gunanya untuk membuang panas ke udara,
dengan begitu permukaan nozzle yang menerima panas lebih sedikit.

keterangan gambar :
1. nozzle
2. Mur penahan
3. Plat pelindung panas
4. kepala nozzle

2. Pelindung panas nozzle jenis lubang


Pelindung panas ini digunakan pada nozzle jenis kubang banyak dan langsung
dipasang pada badan nozzle. Dengan pemasangan pelindung panas ini temperatur
nozzle dapat berkurang hingga 40 c pelindung panas ini dibuat dari bahan bebas
karat yaitu tembaga dan kuningan

Gambar : pendingin nozzle

keterangan gambar :
1. Nozle lubang banyak
2. Mur penahan nozzle
3. Ring / perapat
4. Pelindung panas
5. Kepala nozzle

G. Katup penyalur pada nozzle


Katup penyalur pada nozzle merupakan suatu bagian dari injrktor yang berfungsi
untuk menyalurkan bahan bakar yang akan dikabutkan .
Fungsi dari katup penyalur :
Memisahkan hubungan solar antara pipa tekanan tinggi dengan ruang tekan pada
pompa injeksi pada waktu alur pengontrol membuka lubang pemberi.
Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran solar
sehingga dapat mencegah tetesan solar pada nozel (pada akhir penyemprotan).
Mempertahankan supaya didalam pipa tekanan tinggi selalu terisi solar.
gambar : Katup penyalur
H. Spuyer pembalik aliran
Spuyer pembalik aliran merupakan fungsi dari bagian nozzle yang berfungsi
untuk pembalik aliran ketika aliran / jumlah bahan bakar yang akan dikabutkan
melebihi standard.
Fungsi dari spuyer pembalik aliran :
Menghindari terjadinya kelapukan/keausan pada sistem tekanan yang tinggi yang
disebabkan oleh kecepatan aliran solar.
Kelapukan/keausan dapat terjadi pada elemen pompa dan nozel pada saat langkah
efektif berakhir yang disebabkan oleh getaran solar yang masih mempunyai
tekanan tinggi.
Tidak semua motor diesel mempunyai spuyer peredam aliran seperti ini (hanya
dipakai pada motor diesel ukuran besar).
Gambar : spuyer pembalik aliran.

I. Pemeriksaan serta penyetelan injektor


Penyetelan injektor sangat erat sekali hubungannya dengan sempurna atau
tidaknya pembakaran karena menyangkut hubungan dengan homogenisasi
campuran bahanbakar dan udara.
1. Melakukan pemeriksan tes kebocoran pada injektor
Melakukan tes pemeriksan kebocoran pada injektor dengan cara sebagai berikut :
Letakkan / pasangkan injektor pada dudukan yang telah di sediakan pada injektor
tester. Kemudian kuatkan dudukan injekor pada posisinya agar pada saat
pengetesan injektor tidakterlepas.
Setelah itu kemudian hidupkan injektor tester.
Tekan hendle injektor tester sampai jarum manometer menunjukkan angka pada
tekanan 80 kg/cm .
Biarkan injektor selama 5 menit baru kemudian lakukan pengetesan dengan cara
menempelkan nozzle ke tangan dan periksa kebocoran solar. Apabila tangan basah
karena solar berarti ada kebocoran pada ijektor dan sebaliknya.
Gambar : melakukan pengetesan kebocoran pada injektor.
Gambar : ijektor tester

2. Melakukan tes tekanan penyemprotan injektor


Melakukan tes tekanan penyemprotan bertujuan untuk memastikan berapa
tekanan yang di hasilkan injektor. Besarnya tekanan sangat berpengaruh terhadap
kesempurnaan pembakaran serta bentuk penyemprotan.
Melakukan tes pemeriksan kebocoran pada injektor dengan cara sebagai berikut :
Letakkan injektor pada posisi yang telah disediakan pada injektor tester.
Kemudian tekan handl/ tuas pda injektor tester dengan durasi tiap tekanan 1 detik
dengan banyak tekanan 15 kali tekanan.
Setelah itu lihat besarnya tekanan pada manometer , kemudian bandingkan hasil
tekanan dengan sepesifikasi tekanan dengan limit tekanan 120-150 kg/cm untuk
engine mitshubishi L 300.
Apabila tekanan melebihi spesifikasi lakuan pengurangan shim pada nozzle
karena shim dengan ketebalan 0.1 mm akan mengurangi tekanan sebesar 10
kg/cm . Dan sebaliknya apbila tekanan penyemprotan kurang dari spesifikasi hal
yang harus dilakukan adaah dengan cara penmbahan shim pada injektor sesuai
dengan ketentuan di atas.
gambar : melakukan tes tekanan penyemprotan.

Warning : sewaktu bekerja dengan nozzle tester, jangan mengarahkan semprotan


kebagian tubuh mekanik. Semprotan nozzle dapat masuk ke aliran darah
sehingga dapat menimbulkan keracunan pada darah.

3. Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan


Langkah langkah melakukan tes bentuk penyemprotan :
Pasang injektor pada tester tidak perlu kuat- kuat / longgarkan saja.
Kemudian lakukan pembangan udara yang ada pada saluran tester, dengan
menggerakkan handle sampai solar ke luar pada sambungan pipa.
Kemudian tutup kran saluran tekan ke mnometer, lakukan pengetesan bentuk
penyemprotan dengan menekan handle selama 15 kali teknan dan durasi tekanan
selama 1 detik dengan kuat dan cepat.
Kemudian lakukan tes pemeriksaan bentuk penyemprotan
Bentuk penyemprotan sangat erat sekali hubungannya dengan proses pembakaran
karena bentuk penyemprotan yang baik akan menghasilkan atomisasi pengabutan
empurna sedangkan bentuk pengabutan yang tidak baik akan mempengaruhi
atomisasi pengabutan, oleh sebab itu bentuk penyemprotan juga wajib
diperhatikan.
Langkah-langkah pemeriksaan hasil penyemprotan :
Pasang injektor pada injektor tester kemudian tekan handle tester secara penuh
selama 15 kali tekanan, dan amati bentuk penyemprotan.
Indikator bentuk penyemprotan :
gambar : bentuk bentuk penyemprotan pada injector

Keterangan :
a) gambar A bentuk penyemprotan tidak baik karena penyemprotannya pendek dan
menyebar.
b) Gambar B bentuk penyemprotan kurang baik karena sudut penyemprotannya
lebih lebar dan juga pendek.
c) Gambar C bentuk penyemprotan baik hanya saja penyemprotannya tidak lurus.
d) Gambar D bentuk penyemprotan yang di harapkan karena sudut penyemprotan
membentuk sudut 14 dan arah penyemprotan juga lurus.

gambar : pengetesan bentuk penyemprotan pada injector

4. Pembongkaran dan penyetelan injektor


Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan , lepas injektor pada
tester kemudian jepit injektor pada ragum dengan alas penjepit alumunium dan
bongkar bagian bagian injektor.

Gambar : bagian bagian injektor

Keterangan:
1. Nut
2. Gasket
3. Nozzle holder
4. Shim
5. Preasure spring
6. Retaining pin
7. Distance spase
8. Nozzle pin
9. Retaining nut

Kemudian bersihkan semua komponen menggunakan injektor


cleaner
Gambar : membersihkan injektor menggunakan injekror cleaner.

Setelah melakukan pembersihan komponen menggunakan solar, kemudian


lakukan tes luncur jarum pada nozzle pin dan bodynya. Jarum harus meluncur
pelan pelan dengan sendirinya.
Kemudian lakukan penyetelan tekanan penyemprotn dengan cara mengurangi
ataupun menambah tebal shim. Perbedaan tebal 0.04 mm akan merubah tekanan
penyemprotan 4 bar, atau menambahkan shim dengan tebal 0.1 mm akan
menambah tekanan sebesar 10 kg/cm .
Setelah semua penyetelan tekanan penyemprotan selesai dan hasil tes
menunjukkan tekanan penyemprotan sudah sama dengan standard , kemudian
pasang injektor pada mesin.
Terakhir hidupkan mesin dan lakukan pembuangan angin palsu pada injektor saat
mesin mati dan saat nesin hidup.
Gambar : membuang angin palsu ( membleding ) pada injektor.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas , maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada kendaran motor diesel, mekanisme sistim pengabutan bahan bakar sangat
penting dijaga kondisinya agar maksimalnya proses pembakaran serta
homogenisasi pembakaran.
2. Injektor yang baik pada motor diesel dapat memaksimalkan kinerja serta
perfomani kendaraan di lapangan.
3. Perawatan pada injektor sangat mudah bila dilakukan perawatan secara berkala.

B. Saran
1. Bagi teknisi kendaraan, bagian maintenence dealer dan masyarakat secara
umum hendaknya memperhatikan kondisi serta keadaan mekhanisme sisitim
pengabutan pada kendaraan ( khusus untuk motor diesel ) , terutama bila terjadi
gejala- gejala yang tidak normal pada mesin dan tebalnya asap kendaraan yang
menandakan adanya ketidak beresan pada pembakaran. Hal ini juga berhubungan
dengan kurangnya perawatan secara berkala pada kendaraan serta tidak
maksimalnya kinerja sistim penyemprotan bahan bakar pada kendaraan akan
merugikan pengendara sendiri. Jadi, diharapkan agar perawatan serta pemerisaan
sisitim pengabutan dilaksanakan sesuai dengan Standard Operation
Prosedur ( SOP ) masing masing kendaraan.
2. Mudah- mudahan makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca
mengenai pemeriksaan serta penyetelan sisitim pengabutan bahan bakar ( injektor
system ) pada kendaraan.
3. Harapan penulis makalah ini dapat menjadi sumber rujukan dan pedoman dalam
melakukan service dan reparasi injektor pada kendaraan nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Budi santoso , 1989 Teknis Praktis Sevise Motor Diesel . Surabaya :Karya Anda
Basic Engine System for Heavy Equipment , 1999 . Perawang : Repair Centre
PT.INDAH KIAT PULP DAN PAPER CORP, repair centre, 1991 Dasar dasar
Motor Diesel
Grotamsil purba , 1991 Trouble Shooting For Diesel . Perawang : Repair
Centre Dept. Heavy Equipment
Sistem Bahan Bakar Diesel ( Bagian 6)

Pengabut bahan bakar


Pengabut dalam istilah lain disebutkan " injector nozzle" adalah suatu alat untuk
menyemprotkan bahan bakar solar dalam hamburan - hamburan yang sangat halus
(bentuk kabutan) ke dalam suatu udara yang sedang dipadatkan (dikompresi) di
dalam ruang bakar silinder motor, di mana udara yang dipadatkan itu memiliki
suhu yang sangat cukup tinggi. Penghamburan dari bahan bakar ke dalam udara
yang bersuhu tinggi, menyebabkan bahan bakar menguap dan membentuk gas dan
selanjutnya bahan bakar yang berubah menjadi gas akan terbakar.

Pembakaran bahan bakar akan menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan panas
yang tinggi akan memiliki tenaga tekanan yang sangat besar. Dari keterangan di
atas dapat disimpulkan bahwa motor diesel sangat cocok sekali untuk operasi
peralatan yang memerlukan tenaga yang sangat besar.

Nozzle dan injector


Jenis nozzle dapat kita bagi atas:

1. Nozzle berlubang tunggal ( single hole)


2. Nozzle berlubang banyak ( Multi hole)
3. Nozzle model Pintle type
1. Nozzle berlubang tunggal ( single hole)
Semprotan atau kabutan bahan bakar yang dihasilkan berbentuk tirus dengan
sudut kira - kira 4 sampai 15 derajat yang dikeluarkan oleh ujung nozzle
berlubang satu. Pembuatan yang kurang sempurna dan seksama menyebabkan
semprotan bahan bakar tidak merata bila sudutnya terlalu besar, keadaan ini dapat
membatasi sudut semprotan yang bisa dipakai. Karena itu nozzle berlubang
tunggal dipakai pada mesin - mesin dimana bentuk ruang bakar akan
menimbulkan pusaran dan karena tidak begitu membutuhkan pengatoman bahan
bakar yang halus dan semprotan yang merata.

Nozzle berlubang tunggal macam ini juga baik karena pembukaan lubang nozzle
yang luas bahan dalam mesin - mesin putaran tinggi ukuran kecil, akan
mengurangi gangguan karena buntunya lubang nozzle.

2. Nozzle berlubang banyak ( multi hole)


Nozzle jenis ini banyak dipakai pada motor diesel dengan penyemprotan secara
langsung (direct injectie), di mana diperlukana penyemprotan bahan bakar meluas
ke semua bagian - bagian ruang bakar yang dangkal. Makin banyak jumlah
pembukaan semprotan bahan bakar, makin kecil tiap pembukaannya dan makin
memerlukan bahan bakar yang bersih. Pembukaan lubang semprotan mempunyai
diameter 0.006 in. sampai 0.033 in, dan jumlahnya dapa berbeda - beda 3 sampai
18 lubang pada mesin yang mempunyai ukuran yang besar silinder motornya.

3. Nozzle model pintle type


Nozzle jenis ini digunakan untuk motor diesel dengan sistem kamar depan dan
kamar pusar, dipasang dengan katup - katup yang ujungnnya mempunyai batang
atau pena yang disebut dengan " pintle" yang bentuknya disesuaikan dengan
bentuk semprotan yang diinginkan. Pintle terpasang pada lubang nozzle,
membentuk ruang berlingkar di mana bahan bakar mengalir. Dengan
pembentukan pena yang cocok, akan diperoleh semprotan bahan bakar yang
silindris yang berlubang dengan daya tembus semprotan bahan bakar yang tinggi
ataupun semprotan bahan bakar berbentuk konis yang berongga dengan sudut kira
- kira 60 derajat.
Nozzle jenis pintle ini bekerja secara seragam dan teliti, gerakannya akan
mencegah pembentukan kerak karbon pada ujung nozzle. Pemasangan katup -
katup nozzle, katup jarum dan badan nozzle yang mengatur jalannya bahan bakar
biasanya dibuat dari baja campuran yang diolah dengan pemanasan untuk
mengurangi keausan katup - katup dan saluran bahan bakar dipasanga bersama -
sama untuk guna mendapatkan pemasangan yang betul - betul dan tepat, dan
karenanya pemasangan ini tidak dapat ditukar - tukarkan.

Cara kerja pengabut ( injector nozzle)


Bahan bakar dari pompa penekan bahan bakar dengan tekanan tinggi mengalir
melalui saluran bahan bakar menekan katup jarum hingga terangkat beberapa per
sepuluh milimeter, melalui lubang sempit ( lubang nozzle) bahan bakar
dikabutkan ke dalam ruang bakar dalam silinder motor. Bila pompa penekan
bahan bakar berhenti menekan bahan bakar maka pada saat itu penyemprotan
bahan bakar berhenti, menyebabkan katup jarum menutup lubang nozzle.Katup
jarum menutup lubang nozzle dengan kekuatan dari tekanan pegas. Untuk
mendapatkan tekanan penyemprotan bahan bakar yang dikehendaki dapat
dilakukan dengan merubah - rubah sekrup pengatur. Saluran bahan bakar dan
ruang dalam rumah nozzle ( nozzle body) harus selalu terisi penuh dengan bahan
bakar. Bila penyemprotan bahan bakar telah selesai maka bahan bakar yang tidak
ikut dikabutkan akan dikembalikan melalui penghubung saluran balik untuk
seterusnya kembal ke pompa penekan bahan bakar. Bilat terjadi suatu kebocoran
pada saluran - saluran bahan bakar dan udara dapat masuk ke dalam dan
bercampur dengan bahan bakar, maka untuk mengeluarkan udara tersebut
disediakan suatu tempat untuk mengelurkan udara palsu tersebut yang biasanya
dipasang pada injector nozzle maupun pada popa penekan bahan bakar.

Pemegang pengabut kode dan artinya

Nomor jenis tertera pada badan nozzle dari pemegang pengabut ( nozzle injector)
ND - dibuat oleh Nippon Denso
K - pemegang pengabut
B - Dipasang pada silinder mesin menggunakan flens
C - Dipasang pada silinder mesin menggunakan sekrup berulir
D - Dipasang pada silinder mesin menggunakan sekrup berulir
A - Pegas tekanan dapat dipasangkan dalam bagian badan dari nozzle
55
38 - dimensi pemasangan
30
43
S - diameter badan nozzle collar 17 mm
D - nozzle throttle
319
1 - nomor design
2
53

Pengujian penyemprotan bahan bakar


A. Unit peralatan tester injector nozzle
B. Prosedur pengujian penyemprotan bahan bakar solar

1. Lepaskan injector nozzle dari silinder mesin dengan memakai alat


extractor ( alat khusu
Nozzle Tipe Lubang (Hole) Motor Diesel

Nozzle tipe hole ini terdiri dari dua model, yaitu satu lubang (single hole) dan
banyak lubang (multiple hole). Untuk nozzle dalam motor diesel pembakaran
langsung lebih sering dugunakan nozzle yang bayak lubang.

Nozzle Tipe Pin Motor Diesel


Nozzle tipe pin terdiri dari dua model, yaitu throttle nozzle dan pintle nozzle.
Untuk nozzle dalam motor diesel pembakaran tidak langsung lebih sering
dugunakan nozzle tipe ini. Pada tipe pin ini, nozzle yang paling sering digunakan
adalah yang model throttle karena model ini memiliki pengabutan yang sangat
bagus, sehingga efisiensi bahan bakar menjadi meningkat.

Saringan atau filter bahan bakar harus dipasangkan pada saluran sebelum menuju
pengabut (nozzle), hal ini berkaitan dengan penanggulangan penyumbatan pada
nozzle oleh kotoran yang nantinya mengurangi suplai bahan bakar menuju ruang
bakar yang berakibat pada tidak optimalnya kerja mesin diesel.

1. Fungsi Pompa Injeksi Bahan Bakar


Pompa injeksi bahan bakar (Fuel Injection Pump) berfungsi untuk mensuplai
bahan bakar ke
ruang bakar melalui nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2). Bahan
bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi tersebut akan membentuk kabut
dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat halus sehingga mudah
bercampur dengan udara.
Lokasi Pompa Injeksi Bahan Bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fueli njection pump) pada diesel engine dengan
susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri atau kanan dari
engine. Sedangkan pada V-engine biasanya diletakkan di tengah. Ada juga V-
engine yang menggunakan dua buah pompa injeksi yang masing-masing
diletakkan di bagian kanan dan kiri engine.

Pompa bahan bakar yang umum digunakan pada diesel engine putaran tinggi
untuk
automobile dan mesin-mesin konstruksi adalah tipe jerk pump system. Jerk berarti
bergerak ke
atas. Hal ini dikarenakan pompa ini menggunakan plunger yang bergerak ke atas
pada saat
memompa bahan bakar ke ruang bakar engine.
Pompa injeksi bahan bakar tipe central diklasifikasikan ke dalam empat tipe,
yaitu: tipe in-line,
distributor, V, dan parallel. Tipe in-line digunakan pada diesel engine kelas
menegah dan besar, dimana plunger-nya disusun segaris dengan jumlah sesuai
dengan banyaknya silinder. Tipe ditributor kadang digunakan pada diesel engine
ukuran kecil, dimana pada tipe ini, bahan bakar disuplai oleh satu buah plunger
yang melayani semua silinder. Pada tipe V, plunger-nya disusun dengan bentuk V.

Pada tipe parallel, dua buah in-line pump disusun secara parallel. Pompa injeksi
bahan bakar tipe separate diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu: tipe single dan
tipe unit injector. Pada tipe single, camshaft-nya digunakan untuk memompa
bahan bakar. Sedangkan pada tipe unit injector, antara injection pump dan
injection nozzle-nya dijadikan satu.
2. Pemeriksaan/penyetelan :
Saat menginjeksian bahan bakar merupakan salah satu faktor penting dalam mesin
diesel. Kesalahan penyetelan dapat mengakibatkan efisiensi pembakaran
berkurang dan konsumsi bahan bakar akan meningkat seiring dengan
meningkatnya asap gas buang.
Saat menginjeksian ini bisa berubah apabila pompa injeksi selesai diganti dan
keausan pada roda gigi atau timing belt. Pemeriksaan timing injeksi bisa
dilakukan dengan dua cara, sebagai berikut :
a) Pemeriksaan statis, pada saat pemasangan pompa injeksi, lakukan kegiatan
berikut ini.
Tempatkan pompa injeksi yang baru pada mesin. Pastikan tanda pada pompa
lurus dengan tanda pada mesin.
Keluarkan udara dalam sistem bahan bakar.
Lepaskan pipa injeksi silinder nomor 1, lalu pasang pipa pemeriksaaan
(inspection pipe) pada penahan delivery valve nomor 1.
Putar mesin secara manual sehingga bahan bakar keluar dari pipa
pemeriksaan
Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan (A)
sehhingga permukaan bahan bakar rata dengan tepi pipa (B)
Putar poros engkol pelan-pelan sehingga permukaan bahan bakar pada pipa
pemeriksaan mulai menonjol keluar. Pada saat ini, jika tanda timing pada puley
tepat padda tanda timing berarti penyelesaian sudah tepat
Jika belum tepat, majukan atau mundurkan saat injeksi dengan cara pompa
injeksi dimiringkan ke arah mendekati atau menjauhi mesin.
b) Pemeriksaan dinamik, pada saat mesin hidup, digunakan strobo light atau
timing light. Kemudian lakukan kegiatan berikut ini
Hidupkan mesin, jaga putaran idling mesin sesuai dengan spesifikasi.
Hidupkan timing light, dan arahkan chayanya ke arah tanda timing di puley
atau di roda gila.
Apabila tanda timing di puley tepat dengan tanda di mesin berarti timing
injeksi sudah benar.
Apabila tanda timing tidak tepat maka harus merubah posisi pompa injeksi
hingga tanda timing tepat.

3. Pelepasan Fuel Injection Pump


Lepaskan semua hose yang tersambung dengan Fuel injection pump
Lepaskan semua Line dan return Line yang tersambung
Lepaskan semua baut-baut pengikat
Setelah semua baut terlepas, lalu lepaskan Fuel injection pump

4. Pemasangan Fuel injection pump


Putaran crank shaft searah putaran engine (biasanya searah jarum jam / CW )
sampai piston 1 posisi TDC compressi. Perhatikan tanda Top 1.6 ( tanda ini dapat
dilihat pada pulley ) lalu tepatkan dengan pointer ( penunjuk )
Putar kembali crank shaft berlawanan putaran engine hingga tanda IJ tepat
dengan pointer ( tanda IJ adalah tanda pada saat injection fuel).
Luruskan tanda yang ada di flange penggerak FIP (Assoseries gear) dengan
flange FIP- nya
lepaskan fuel injection pipe silinder No. 1. Buka delivery valve holder,
ambil spring delivery valve dan delivery valve kemudian pasang kembali delivery
valve holder.
Kemudian pompakan fuel dengan mengoperasikan hand pump sampai fuel
yang keluar dari plunger satu berhenti, pada waktu yang sama dimana saat
memompakan juga dilakukan memutar flange FIP atau body RID perlahan-lahan .
Apabila suplai fuel sudah berhenti keluar pada plungger satu, berarti mulai
saat injection.

Kencangkan baut-baut pengikat ( sesuai standar torquenya ), dan pasang


kembali delievery valve dan spring delievery valve
SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

PRINSIP KERJA SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

pada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan


dikompresikan. Bahan bakar dan udara dicampur di dalam
silinder dengan cara setelah udara dikompresikan, bahan bakar
disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi
pembakaran. Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa
(15-40 bar) sehingga temperatur udara naik 700-900oc. Bahan
bakar harus dikabutkan halus, oleh pompa injeksi pada tekanan
(100-250 bar).

Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang


bakar yaitu injeksi langsung dimana injection
nozzlemenyemprotkan bahan bakar langsung keruang bakar
utama (main combustion chamber) pada akhir langkah kompresi.
Udara tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan
tekanannya naik bahan bakar cepat menguap dan menyala
dengan sendirinya setelah disemprotkan.

Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung


dimana bahan bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar
depan (precombustion chamber). Udara yang dikompresikan oleh
torak memasuki kamar pusar dan membentuk
aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang diijeksikan. Tetapi
sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke
ruang bakar utama melalui saluran transfer untuk menyelesaikan
pembakaran.

Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap


bahan bakar dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring
oleh fuel filter dan kandungan air yang terdapat pada bahan
bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke
pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi selanjutnya
melalui pipa injeksi bahan bakar dialirkan ke injektor untuk
diinjeksikan ke ruang bakar.

FUNGSI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

A.Menyimpan bahan bakar.

B.Menyaring bahan bakar.

C.Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.

D.Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.

E.Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.

F.Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan penyaluran


bahan bakar.

G.Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.

SYARAT SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

A.Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar harus setiap saat
tertentu memberikan sejumlah tertentu bahan bakar ke tiap-tiap silinder mesin
diesel.
B.Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam
silinder tepat pada saat kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga
yang maksimum. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu lambat
selama langkah usaha menyebabkan terjadinya kerugian tenaga.

C.Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin diesel yang halus pada
tiap-tiap silinder tergantung pada lama waktu yang diperlukan untuk
menginjeksikan bahan bakar. Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai
dengan pemasukan bahan bakar yang lebih cepat pula.

D.Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara
untuk pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan
menjadi partikel-pertikeal yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan
bakar ke dalam silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang
tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

Ada Dua Tipe Pompa Injeksi Pada Sistem Bahan Bakar Diesel Yaitu Pompa
InjeksiIn-line Dan Pompa Injeksi Distributor.

1. Pompa injeksi in-line

Keterangan:
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)

2.Fuel line (pipa bahan bakar)

3.Priming pump (pompa priming)

4.Feed pump

5.Water Sedimenter dan Fuel filter

6.Injection pump (pompa injeksi)

7.Injection pipe (pipa injeksi)

8.Injection nozzle (injektor)

9.Over flow pipe (pipa pengembali)

ALIRAN BAHAN BAKAR


POMPA INJEKSI IN-LINE

Cara Kerja Pompa Injeksi in-line


1. Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection
Nozzle dengan tekanan dan dilengkapi dengan sebuah
mekanisme untuk menambah dan mengurangi jumlah bahan
bakar yang menuju nozzle. Plunger di dorong ke atas oleh
camshaft dan dikembalikan oleh Plunger Spring. Plunger
bergerak ke atas dank e bawah di dalamPlunger barrel dan pada
jarak stroke yang telah ditetapkan guna mensuplai bahan bakar
dengan tekanan. Dengan naik dan turunya Plunger berarti akan
membuka dan menutup section dan discharge port sehingga
mengatur banyaknya injeksi bahan bakar. Dan pengaturan
pergerakan naik turun plunger diatur oleh governor.

2. Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk


mengatur kecepatan mesn. Kecepatan mesin ini sebanding
dengan mengalirnya bahan bakar ke dalam silinder ruang bakar

3. Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya


sesuai dengan kerja governor yang bekerja berdasarkan gaya
sentrifugal. Plunger dari pompa injeksi berputar oleh gerakan
dari batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ), dengan
demikian mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke
dalam silinder.

4. Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila


putaran mesin naik, batang gerigi pengatur bahan bakar
bergerak mengurangi jumlah bahan bakar yang di injeksikan. Bila
putaran mesin turun, batang gerigi pengatur bahan bakar
( Control Rod ) bergerak menambah bahan bakar yang di
injeksikan. Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme
untuk lever ratio dari floating lever.

5. Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight


adalah kecil. Jika gaya sentrifugal ini tidak cukup besar untuk
mengatasi tahanan dari batang gerigi pengatur bahan bakar
( control Rod ) mesin dapat.

POMPA INJEKSI INLINE (sebaris)

Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan
tekanan yang cukup melalui kerja elemen pompa. Seperti telah diuraikan di
atas bahwa pompa injeksi bahan bakar berupa pompa injeksi sebaris

Gambar : Pompa Injeksi Sebaris Tipe Bosch (PE) & Elemen Pompa Injeksi
In Line
(1) Pompa Injeksi Sebaris

Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel


yang bertenaga besar, karena pompa injeksi ini mempunyai
kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder
mesin.

elemen pompa injeksi in line yang terdiri dari plunyer


(plunger) dan silinder (barrel) yang keduanya sangat presisi,
sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000
mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat
injeksi, walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal
yang disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari
plunyer yang dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan
dengan bagian atas plunyer oleh sebuah lubang. Bahan bakar
yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi
dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan
putaran poros nok pompa injeksi.
Proses Kerja Elemen Pompa Injeksi In Line

Gambar : Proses kerja elemen pompa injeksi in line

keterangan

1.Plunyer

2.Silinder (barrel)

3. Alur pengontrol

4. Lubang masuk elemen

5. Katup penyalur

6. Sleeve pengontrol plunyer

7. Pinion pengontrol plunyer

8. Plunger driving face

9. Batang pengatur (control rack)


Cara Kerja ElemenPompa Injeksi Sebaris

Gambar :elemen pompa injeksi sebaris

Cara Kerja Elemen Pompa Injeksi Sebaris

(a) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar
mengalir melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder ke
ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer.

(b) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan
menyentuh tappet roller maka plunyer bergerak ke atas. Apabila
permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas lubang
masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar
pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector.

(c) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas
control groove bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka
penyaluran bahan bakar terhenti.

(d) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar


yang tertinggal dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang
pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk
menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang
disalurkan.
Ukuran elemen pompa dapat dilihat pada GAMBAR

Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan


plunyer naik turun juga sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada
posisi terbawah, plunyer menutup lubang masuk kirakira 1,1 mm
dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan
demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas
kira-kira 1,9 mm. Langkah ini disebut prestroke dan
pengaturannya dapat dilakukan dengan menyetel baut pada
tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi (injection
timing) bahan bakar keluar pompa.

Pengontrolan Jumlah Bahan Bakar yang diinjeksikan

Gambar : Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan


Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor
sesuai dengan kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan
control rack yang berkaitan dengan control pinion yang diikatkan
pada control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas terhadap
silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian
bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim
tergantung pada posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah
efektif (Gambar). Langkah efektif adalah langkah plunyer dimulai
dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer sampai control
groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan
berubah sesuai dengan posisi plunyer dan jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya langkah efektif.

Katup Penyalur

Gambar . Katup Penyalur


Penekanan bahan bakar dari elemen pompa ke injector diatur
oleh katup penyalur (delivery valve). Katup penyalur ini berfungsi
ganda, yaitu selain mencegah bahan bakar dalam pipa tekanan
tinggi mengalir kembali ke plunyer juga berfungsi mengisap
bahan bakar dari ruang injector setelah penyemprotan
(Gambar ).

Dengan demikian katup penyalur pada pompa injeksi ini


menjamin injektor akan menutup dengan cepat pada saat akhir
injeksi, karena untuk mencegah bahan bakar menetes yang
dapat menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama
siklus pembakaran berikutnya.

KOMPONEN
Katup Penyalur (Pengalir)

1.Rumah

2.Katup

3.Pegas katup

4.Penahan pegas katup


Cara Kerja Katup Penyalur

1. Pada saat awal penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi


terangkat dari dudukan, dengan adanya tekanan bahan bakar
yang dipompa keluar dari pompa plunyer. Hal ini memungkinkan
bahan bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel injeksi.

2. Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur


menekan katup penyalur ke bawah, maka relief valve akan
menutup hubungan antara ruang penyalur dengan pipa injeksi
dan selanjutnya katup akan masuk ke dalam sampai dudukan
bersentuhan dengan body mencegah menurunnya katup.

2. Pompa Injeksi Distributor

keterangan

1.Fuel tank (tangki bahan bakar)

2.Fuel line (pipa bahan bakar)


3.Water sedimenter dan fuel filter

4.Priming pump (pompa priming)

5.Injection pump (pompa injeksi)

6.Injection pipe (pipa injeksi)

7.Injection nozzle (injektor)

8.Over flow pipe (pipa pengembali)

ALIRAN BAHAN BAKAR


POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR

Pompa Injeksi Tipe Distributor Di Bedakan Menjadi 2 Tipe

1.TIPE DPA
2. TIPE VE

CARA KERJA POMPA INJEKSI TIPEDISTRIBUTOR

. Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi


distributor, pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen
pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani
empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada
pompa.
Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang
digunakan, sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih
banyak Digunakan Pompa injeksi sebaris pada umumnya
digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang
bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection),
sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk
mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar
tambahan.

SECARA UMUM KOMPONEN-KOMPONEN INJEKSI BAHAN BAKAR


MESIN DIESEL ADALAH:

a) Tangki bahan bakar (fuel tank)

b) Saringan bahan bakar (fuel filter)

c) Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)

d) Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)

e) Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)

f) Injektor (fuel injector)

g) Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)

Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen


sistem injeksi tambahan yang lain adalah:

h) Pengatur kecepatan (governor)


i) Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis
(advancer/automatic timer)

Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi


satu kesatuan dan saling berhubungan dan saling membantu
dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin
dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.

a) Tangki bahan bakar (fuel tank)

Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung


bahan bakar. Tangki bahan bakar harus tertutup untuk mencegah
masuknya kotoran, namun demikian harus mempunyai lubang
pernafasan (ventilation) dan untuk lubang pengisian bahan bakar
sebagai pengganti bahan bakar yang telah dipakai. Dengan
demikian paling tidak harus ada tiga buah lubang, yaitu untuk
mengisi, mengalirkan keluar dan lubang untuk mengeringkan
(draining). Kadangkala terdapat lubang untuk saluran kebocoran
bahan bakar (fuel overflow/fuel leak-off).

Anda mungkin juga menyukai