A. PENDAHULUAN
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di rumah sakit maupun di
sarana pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karenanya kondisi maupun fungsi alat kesehatan
harus baik agar dapat mendukung pelayanan medik prima pada sarana pelayanan kesehatan
tersebut.
Dengan berkembangnya pasar global, tingginya permintaan alat kesehatan khususnya
laboratorium yang semakin canggih, namun diiringi dengan munculnya pruduk-produk yang
beraneka ragam dimulai dari merek yang berkualitas tinggi sampai yang tidak berkualitas,
harga yang sangat mahal sampai yang biasa-biasa saja yang sering menimbulkan
ketidakseimbangan dalam proses pengadaan.
Menanggapi situasi yang beraneka ragam tersebut laboratorium klinik bersama dengan
manajemen rumah sakit Rumah Sakit Mardi Waluyo berupaya mengatasinya dengan membuat
sebuah program Pengelolaan Peralatan Laboratorium yang salah satu isinya adalah seleksi
dan pengadaan alat dengan harapan agar kualitas pelayanan laboratorium berkualitas dan
harga terjangkau oleh masyarakat dan tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Laboratorium Klinik memiliki sarana dan prasarana laboratorium sesuai standar dan
terpelihara secara aman.
2. Tujuan Khusus
2.1. Memperoleh peralatan yang berkualitas dan harga terjangkau
2.2. Mendapat peralatan laboratorium yang mudah dioperasikan
2.3. Mendapat peralatan laboratorium yang bahan baku atau suku cadangnya
mudah diperoleh.
2.4. Standarisasi laboratorium terkini.
F. JADWAL PELAKSANAAN
Uraian Waktu
Agst Nov
Seleksi Dan Pengadaan Alat Instalasi Laboraorium 2
1. Menganalisa
kebutuhan peralatan
laboratorium klinik
2. Menetapkan jenis alat
yang digunakan sesuai
dengan jenis layanan.
3. Menetapkan jumlah
alat yang dibutuhkan
sesuai dengan volume
pelayanan (jumlah
layanan dan frekuensi
layanan)
4. Memastikan unit alat
yang dipesan lengkap
(termasuk suku
cadang, aksesoris, dan
tool kit)
5. Memastikan
memperoleh paket
training bagi Operator
6. Memastikan
memperoleh layanan
purna jual,
ketersediaan dan
suplay suku cadang
serta consumable.
7. Memastikan
Infrastruktur
laboratorium
mendukung peralatan
yang dipesan.
8. Membuat anggaran
biaya pengadaan alat.
9. Menentukan sistem
pengadaan alat
(pembelian atau
kerjasama dengan
Seleksi Dan Pengadaan Alat Instalasi Laboraorium 3
distributor)
10. Membuat usulan
pengadaan alat ke
manajemen rumah
sakit.
11. Tanggapan usulan
12. Presentasi alat oleh
distributor
13. Proses penawaran
pembelian atau
kerjasama (KSO)
14. Instal alat di
laboratorium
15. Pelatihan operator.
H. LAPORAN
Hasil kegiatan dilaporkan secara tertulis kepada Direktur melalui Kepala Departemen
Penunjang Medis setiap akhir pelaksanaan program, untuk dapat dilakukan evaluasi dan
ditindaklanjuti.