Paper Fix Intan
Paper Fix Intan
Paper Fix Intan
OLEH:
INTAN SILAMBI MANGOLO
D621 14 317
GOWA
2017
Keown (2000), risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak disukai
return).
Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott (1978), risiko
didefinisikan sebagai;
1) Kans kerugian the chance of loss,
2) Kemungkinan kerugian the possibility of loss,
3) Ketidakpastian uncertainty,
4) Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan the
kerugian dengan teori accident model dari ILCI, maka manajemen risiko
B. Kategori Resiko
Resiko dibagi kedalam beberapa kategori yaitu:
1. Resiko Pasar
Risiko pasar(market risk) adalah suatu risiko yang timbul karena
pasar. Empat faktor standar risiko pasar adalah risiko modal, risiko suku
saham jatuh, sehingga nilai pasar saham tersebut turun menjadi Rp 800
juta.Perusahaan tersebut mengalami kerugian karena nilai portofolio
ekonomi dunia tahun 1930-an, krisis ekonomi Indonesia 1997 dan 1998,
coupdtat yang terjadi di Filipina pada saat presiden Marcos di ambil alih
a) General market risk (risiko pasar secara umum) ini di alami oleh
dikenal dua bentuk pasar yaitu pasar modal (capital market) dan
faktor-faktor tertentu.
4. Equity position risk(risiko perubahan kekayaan) adalah suatu
karyawan.
5. Politic risk(Stabilitas politik) adalah sesuatu sangat pening bagi
kemimpinan.
b) Specific market risk ( risiko pasar secara spesifik) adalah suatu
bentuk risiko yang hanya dialami secara khusus pada satu sektor
2. Resiko Keuangan
Risiko keuangan adalah segala macam risiko yang berkaitan
adalah risiko nilai tukar, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.
Resiko keuangan adalah resiko yang timbul akibat ketidakpastian
kondisi keuangan usaha yang bisa berupa arus kas, laba usaha, dan
pertumbuhan penjelasan.
terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan ekuitas. Risiko
volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Para
Resiko nilai tukar atau resiko mata uang adalah suatu bentuk resiko
(hedging).
Resiko nilai tukar yang terkait dengan instrument mata uang asing
likuid.
Hal ini bisa terjadi jika pihak pengutang tidak dapat menjual
dijual sehingga jika asset yang tersisa tersebut masih ingin dijual
membahayakan.
3. Resiko Teknologi
tidak sesuai. Risiko teknologi tidak hanya dialami pelaku industri jasa
keuangan, namun juga para konsumen. Oleh karena itu, konsumen juga
4. Resiko Orang