Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

TINJAUAN KEPUSTAKAN

2.1 Anamnesa

Data yang muncul saat pengkajian:

1. Gangguan integritas kulit b.d. inflamasi dermal dan epidermal

KH:

Menunjukkan kulit dan jaringan kulit yang utuh

Intervensi:

a. Observasi kulit setiap hari catat turgor sirkulasi dan sensori serta perubahan
lainnya yang terjadi.

Rasional: menentukan garis dasar dimana perubahan pada status dapat


dibandingkan dan melakukan intervensi yang tepat

b. Gunakan pakaian tipis dan alat tenun yang lembut

Rasional: menurunkan iritasi garis jahitan dan tekanan dari baju, membiarkan
insisi terbuka terhadap udara meningkat proses penyembuhan dan menurunkan resiko
infeksi

c. Jaga kebersihan alat tenun

Rasional: untuk mencegah infeksi

d. Kolaborasi dengan tim medis

Rasional: untuk mencegah infeksi lebih lanjut


2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kesulitan menelan

KH:

Menunjukkan berat badan stabil/peningkatan berat badan

Intervensi:

a. Kaji kebiasaan makanan yang disukai/tidak disukai

Rasional: memberikan pasien/orang terdekat rasa kontrol, meningkatkan


partisipasi dalam perawatan dan dapat memperbaiki pemasukan

b. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering

Rasional: membantu mencegah distensi gaster/ketidaknyamanan

c. Hidangkan makanan dalam keadaan hangat

Rasional: meningkatkan nafsu makan

d. Kerjasama dengan ahli gizi

Rasional: kalori protein dan vitamin untuk memenuhi peningkatan kebutuhan


metabolik, mempertahankan berat badan dan mendorong regenerasi jaringan.

3. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d. inflamasi pada kulit

KH:

a. Melaporkan nyeri berkurang

b. Menunjukkan ekspresi wajah/postur tubuh rileks


Intervensi:

a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi dan intensitasnya

Rasional: nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat beratnya


keterlibatan jaringan

b. Berikan tindakan kenyamanan dasar ex: pijatan pada area yang sakit

Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot dan kelelahan


umum

c. Pantau TTV

Rasional: metode IV sering digunakan pada awal untuk memaksimalkan efek


obat

d. Berikan analgetik sesuai indikasi

Rasional: menghilangkan rasa nyeri

4. Gangguan intoleransi aktivitas b.d. kelemahan fisik

KH:

klien melaporkan peningkatan toleransi aktivitas

Intervensi:

a. Kaji respon individu terhadap aktivitas


Rasional: mengetahui tingkat kemampuan individu dalam pemenuhan aktivitas
sehari-hari.

b. Bantu klien dalam memenuhi aktivitas sehari-hari dengan tingkat keterbatasan


yang dimiliki klien

Rasional: energi yang dikeluarkan lebih optimal

c. Jelaskan pentingnya pembatasan energy

Rasional: energi penting untuk membantu proses metabolisme tubuh

d. Libatkan keluarga dalam pemenuhan aktivitas klien

Rasional: klien mendapat dukungan psikologi dari keluarga

5. G3 Persepsi sensori: kurang penglihatan b.d konjungtifitis

KH :

Kooperatif dalam tindakan

Menyadari hilangnya pengelihatan secara permanen

Intervensi:

a. Kaji dan catat ketajaman pengelihatan

Rasional: Menetukan kemampuan visual

b. Kaji deskripsi fungsional apa yang dapat dilihat/tidak.


Rasional: Memberikan keakuratan thd pengelihatan dan perawatan.

c. Sesuaikan lingkungan dengan kemampuan pengelihatan:

Rasional: Meningkatkan self care dan mengurangi ketergantungan.

d. Orientasikan thd lingkungan.

- Letakan alat-alat yang sering dipakai dalam jangkuan pengelihatan klien.

- Berikan pencahayaan yang cukup.

- Letakan alat-alat ditempat yang tetap.

- Berikan bahan-bahan bacaan dengan tulisan yang besar.

- Hindari pencahayaan yang menyilaukan.

- Gunakan jam yang ada bunyinya.

e. Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang dapat diterima klien.

Rasional: Meningkatkan rangsangan pada waktu kemampuan pengelihatan menurun.

Informasi biografis
Nama : Syafila
Usia : 40 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : -
Alamat : Jl. Mangga No.2, Siteba Padang

Keluhan utama

Ruam pada kulit, konjungtivitis


Riwayat penyakit sekarang

Keluhan utama pada pasien ini ialah demam, sakit kepala, batuk, dan pegal, yang dapat

berlanjut dari 1-14 hari. Kemudian pasien mengalami ruam datar berwarna merah pada

muka dan batang tubuh, sering kali kemudian meluas ke seluruh tubuh dengan pola

yang tidak rata. Kulit lepuh sangat longgar, dan mudah dilepas bila digosok, susah

tidur, tiba-tiba menjerit saat tidur, diare, kejang, dan terkadang memegang telinga yang

sakit dan konjungitivitis

Riwayat penyakit dahulu

Pasien belum pernah mendapatkan penyakit ini sebelumnya.

Riwayat pekerjaan dan lingkungan

Tidak ada

Riwayat keluarga

Tidak ada

Riwayat psikososial

Tidak ada

Tinjauan sistem

Ruam kulit dan mukosa


konjungtivitis

2.4 Pemeriksaan Fisik

1. inspeksi : ruam, kulit melepuh, kelihatan lemas.

2. palpasi :-

3. perkusi :-

4. aukultasi : -

2.5 Pemeriksaan Penunjang

1. Tidak didapatkan pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu dalam


penegakan diagnosis.

2.CBC (complete blood count) bisa didapatkan sel darah putih yang normal atau
leukositosis nonspesifik. Peningkatan jumlah leukosit kemungkinan disebakan karena infeksi
bakteri.

3. Kultur darah, urin, dan luka merupakan indikasi bila dicurigai penyebab infeksi.20

Tes lainnya:

Biopsi kulit merupakan pemeriksaan diagnostik tapi bukan merupakan prosedur unit
gawatdarurat Biopsi kulit memperlihatkan bulla subepidermal

Adanya nekrosis sel epidermis

Infiltrasi limfosit pada daerah perivaskular

Anda mungkin juga menyukai