Masalah Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap petani terhadap
penerapan teknologi budidaya kedelai di lahan pasang surut. Sikap tersebut terdiri
dari afektif, kognitif dan konatif. Komponen kognitif berisi kepercayaan
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap,
komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap
suatu objek sikap dan komponen konatif menunjukkan bagaimana prilaku atau
kecenderungan berprilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan sikap
yang dihadapinya.
Prosedur Pengumpulan Data
Hasil
Sikap petani di daerah penelitian dari segi kognitif yaitu 54.6 %, kemudian dari
segiafektif sebesar 60.6 % dan segi konatif yaitu 66.7 %. Konsep penerapan
teknologi budidaya tanaman kedelai di daerah penelitian sudah terlaksana dengan
baik yang ditunjukkan oleh data penerapan teknologi yaitu 57.5 % yang termasuk
dalam kategori tinggi. Kemudian Hubungan Sikap petani terhadap penerapan
teknologi budidaya kedelai di daerah penelitian dari aspek Kognitif tergolong
tinggi yaitu 36.1 % dengan derajat hubungan r = 0.51 dikategorikan hubungan
kuat dan memiliki hubungan nyata sebesar 3.03, kemudian dari segi afektif
tergolong tinggi sebesar 35.9 % dengan derajat hubungan r = 0.508 dikategorikan
hubungan kuat dan memilki hubungan nyata 3.28 dan segi konatif tergolong
tinggi yaitu 46 % dengan derajat hubungan r = 0.651 dikategorikan hubungan kuat
dan memiliki hubungan nyata 4.78.
Komentar
Terdapat beberapa kekurangan dari artikel ilmiah yang berjudul Sikap Petani
Terhadap Penerpan Teknologi Budidaya Kedelai Lahan Pasang Surut. Seperti
kurangnya literatur mengenai tinggi rendahnya usahatani kedelai yang
dipengaruhi oleh sikap petani. Selain itu menggunakan kalimat Indonesia adalah
negara agraris pada pendahuluan yang terlalu luas dalam suatu latar belakang
penelitian. Tidak ditampilkannya hipotesis dalam artikel juga menjadi kekurangan
tersendiri. Serta pemilihan tempat penelitian di lahan pasang surut yang tidak
mendasar dan tidak dijelaskan secara jelas pengaruhnya terhadap usahatani
kedelai.
Referensi
Sadati, S. A., Fami, H. S., Asadi, A., & Sadati, S. A. (2010). Farmers attitude on
sustainable agriculture and its determinants: A case study in Behbahan
county of Iran. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and
Technology, 2(5), 422427.
Masalah Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sikap dan persepsi petani Iran
terhadap konsep dan pengalaman pertanian berkelanjutan dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang efektif pada sikap mereka. Untuk menggambarkan karakteristik
sosial ekonomi; untuk mengukur sikap petani terhadap pertanian berkelanjutan,
dan untuk menentukan sejauh mana yang dipilih karakteristik sosial ekonomi
mempengaruhi pentingnya sikap petani untuk pertanian berkelanjutan.
Hasil
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa petani yang lebih tua mempunyai
pengalaman dalam kegiatan pertanian dan tanah agraria lebih luas memiliki sikap
rendah terhadap pertanian berkelanjutan dari petani muda. Petani dengan tingkat
melek huruf tinggi dan partisipasi dalam program ekstensi memiliki sikap yang
lebih baik terhadap jenis pertanian ini. Di daerah penelitian menurut hasil
penelitian, faktor-faktor yang memiliki korelasi positif dengan sikap petani yaitu
melek huruf, pendapatan off-farm, pengetahuan petani, penggunaan metode
mampu tidak memiliki status yang baik, karena dari semuafaktor ini dapat
mengakibatkan petani tidak memiliki tingkat yang baik dari sikap terhadap
pertanian berkelanjutan.
Komentar
Penelitian ini sudah baik, memiliki teori yang dapat menjadikan dasar yang kuat,
serta literatur yang lengkap sehingga dapat mendukung pernyataan dengan baik.
Hanya saja pada tabel pembahasan kurang dijelaskan secara detail. Selain itu juga
kurang dijelaskan pada kerangka pemikiran dan hipotesis.
Latar Belakang
Kondisi seperti ini tentu saja memberikan dampak bagi petani. Sikap
petani terhadap pertanian berlanjut ini menjadi kajian menarik untuk diteliti.
Sikap petani menunjukkan bagaimana seharusnya bertindak dengan cara tertentu
dalam menghadapi sesuatu (Rahman et al., 1999 dalam Sadati 2010). Sikap ini
dilihat berdasarkan karakteristik individu yang meliputi jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, status pekerjaan bertani, jumlah tanggungan dalam keluarga,
tingkat pendapatan, serta luas dan penguasaan lahan oleh petani.