1
d. Kekuasaan Karena Keahlian.
Kekuasaan karena keahlian (Expert power) adalah pengaruh yang
diperoleh dari keahlian, ketrampilan khusus, pengetahuan. Keahlian telah menjadi
salah satu sumber pengaruh yang paling kuat karena dunia sudah semakin
berorientasi pada teknologi.
2) Kelangkaan.
Suatu sumber daya harus bisa dilihat sebagai sesuatu yang langka guna
menciptakan ketergantungan. Hubungan kelangkaan ketergantungan lebih jauh
dapat dilihat dalam kekuasaan yang termasuk kategori jabatan. Individu-individu
yang memiliki jabatan di mana persediaan personil relative rending dibandingkan
dengan kebutuhannya dapat merundingkan paket-paket kompensasi dan tunjangan
yang jauh lebih manarik disbanding bila jumlah calonnya banyak.
2
Pelecehan seksual (sexual harassment) didefinisikan sebagai rayuan yang tidak
diinginkan, permintaan untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan seksual dan
ucapan atau perbuatan fisik lainnya, baik secara terang-terangan atau secara halus.
Kebanyakan studi menegaskan bahwa konsep kekuasaan sangat penting untuk
memahami pelecehan seksual, pelecehan sexual lebih mungkin terjadi ketika ada
kesenjangan kekuasaan yang besar. Pelecehan sexual adalah masalah kekuasaan, yaitu
seorang individu mencoba mengendalikan atau mengancam individu lainnya. Pelecahan
sexual dapat menyebabkan kehancuran sebuah organisasi.
5. Perilaku Politik
3
Impression Management (IM)
Kita tahu bahwa orang senantiasa berkepentingan dengan bagaimana orang lain
memamdang dan menilai mereka. Dipandang positif oleh orang lain akan bermanfaat
bagi orang-orang di dalam organisasi. Dalam konteks politik, kesan yang bagus mungkin
bisa membantu memengaruhi distribusi keuntungan untuk kepentingan mereka sendiri.
Proses yang digunakan individu untuk mengendalikan kesan yang dibentuk orang lain
terhadap diri mereka disebut impression management.
Teknik membuat orang lain terkesan dengan perilaku presentasi diri secara lisan
(verbal self-presentation) yang digunakan oleh para individu untuk memanipulasi
informasi tentang diri mereka:
a) Penjelasan diri. Pernyataan yang dibuat oleh seseorang yang
menjelaskan karakter pribadi.
b) Kesesuaian. Setuju dengan pendapat orang lain dengan maksud agar
memperoleh persetujuannya.
c) Laporan. Alasan pembenaran, atau penjelasan yang lain dari suatu
keadaan sulit yang ditujukan untuk mengurangi tampilan suatu
keadaan yang sulit tersebut.
d) Permintaan maaf. Mengaku bertanggung jawab atas kejadian yang
tidak diinginkan dan segera minta maaf atas pekerjaan tersebut.
e) Pernyataan. Penjelasan tentang kejadian yang menyenangkan dengan
maksud untuk memaksimalkan maksud yang diinginkan oleh orang
tersebut.
f) Pujian yang berlebihan. Memuji orang lain tentang kebaikan-
kebaikan mereka dalam suatu usaha untuk membuat diri seseorang
lebih dimengerti dan disukai.
g) Kebaikan. Melakukan sesuatu yang baik pada seorang untuk
memperoleh persetujuannya.
4
Jika ingin membuat segala sesuatu terlaksana dalam sebuah kelompok atau
organisasi, ada baiknya Anda memiliki kekuasaan, yang ingin memaksimalkan
kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan adalah jalan dua arah. Anda tidak akan sendirian
dalam upaya membangun basis kekuasaan anda. Orang lain, terutama teman sejawat dan
karyawan, akan berusaha membuat anda tergantung kepada mereka. Hasilnya adalah
sebuah pertempuran terus-menerus. Terdapat bukti bahwa orang merespon berbagai basis
kekuasaan secara berbeda-beda.
Manajer yang efektif menerima sifat politis organisasi. Dengan menilai perilaku
dalam kerangka politik, anda dapat memprediksi secara lebih baik tindakan-tindakan
orang lain dan menggunakan informasi ini untuk merumuskan strategi politik yang akan
mendatangkan keuntungan bagi anda dan unit kerja anda.
9. Contoh Kasus
Lapindo Brantas Inc. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan. Perusahaan ini memperoleh izin dari negara untuk melakukan
penambangan minyak dan gas di daratan (onshore) di Desa Porong Kabupaten Sidoharjo.
Pada saat melakukan pengeboran yang dikoordinasikan oleh pemenang tender yaitu
PTTMMJ (Tiga Musim Masa Jaya) di tempat tersebut terjadi keadaan yang tidak
diinginkan berupa semburan lumpur cair yang menyembur ke permukaan daratan(loss).
Berdasarkan berita dari Harian Surya edisi 30/06/2006, sehari sebelum semburan
gas terjadi, salah satu pekerja pengeboran telah melaporkan bahwa terdapat kemungkinan
kebocoran lumpur apabila pengeboran tetap dipaksakan kepada Lapindo brantas tapi hal
tersebut diabaikan.
ANALISIS:
Kerugian yang diakibatkan oleh lumpur lapindo sebagaimana yang dilansir dari
website Antara News yaitu:
5
Kekuasaan dan Politik Dalam Kasus Lapindo Brantas
Dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, jika seseorang berusaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka aktivitas seperti itu telah melibatkannya ke
dalam aktivitas kepemimpinan. Jika kepemimpinan tersebut terjadi dalam suatu
organisasi tertentu dan seseorang berupaya agar tujuan organisasi tercapai, maka orang
tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya
Kekuasaan yang dimiliki oleh para petinggi Lapindo Brantas juga mempengaruhi
jalannya kasus dan tuntutan yang mengarah pada kasus lumpur lapindo. Hal tersebut
merupakan gambaran kekuasaan dan poliitk dalam kaitannya dengan elemen lingkungan
di luar organisasi. Adapun hubungan dominant coalition dengan anggota dalam
organisasi pasti sangat ditentukan oleh direktur dan pemegang saham di Lapindo Brantas
sebagai pihak yang menguasai sumber daya dari Lapindo Brantas Inc.
Kesimpulan Kasus
Penggunaan kekuasaan dan politik untuk mengelola suatu organisasi sangat
menentukan arah dari organisasi yang bersangkutan.
Kaitan antara organisasi, politik, dan kekuasaan dalam kasus Lapindo
menunjukkan adanya pengaruh kuat dari politik, kekuasaan dari dominant coalition di
Lapindo Brantas Inc yang menjadikan kasus dan masalah yang menghalangi Lapindo
Brantas terkait lumpur lapindo dapat diatasi
KESIMPULAN
6
Dari semua landasan kekuasaan formal dan pribadi, yang paling menarik adalah
penelitian secara cukup jelas menunjukkan bahwa sumber-sumber kekuasaan yang bersifat
pribadilah yang paling efektif. Kekuasaan karena keahlian maupun rujukan secara positif
berkaitan dengan kepuasan karyawan berhadap penyeliaan, komitmen keorganisasian mereka,
dan kinerja, sedangkan kekuatan imbalan dan legitimasi tampak tidak terkait secara langsung
hasil-hasil semacam ini.
Para manajer memiliki tanggung jawab untuk melindungi karyawan mereka dari
lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, tetapi mereka juga perlu melindungi diri mereka
sendiri.
Perilaku politik yang sah (legitimate political behavior) mengacu pada politik sehari-hari
yang wajar, menyampaikan keluhan kepada penyelia, memotong rantai komando, membangun
koalisi, menentang kebijakan atau keputusan organisasi lewat pemogokan atau dengan terlalu
berpegang ketat pada ketentuan yang ada. Perilaku politik yang tidak sah (Ilegitimate political
behavior) yang menyimpang dari aturan main yang digariskan, misalnya sabotase, melaporkan
kesalahan, dan protes-protes simbolik.
DAFTAR PUSTAKA
http://tutisriendrawati.blogspot.co.id/2015/06/tugas-perilaku-organisasi-perilaku.html