Artikel Insisi Drainase Abses
Artikel Insisi Drainase Abses
Definisi
Abses adalah pengumpulan eksudat purulen yang terjebak di dalam jaringan yang kemudian
membentuk rongga yang secara anatomis sebelumnya tidak ada dengan jaringan fibrotik
disekitarnya sebagai respon tubuh terhadap adanya infeksi.
Patofisiologi
Kejadian abses bermula dari trauma mayor ataupun minor yang diikuti masuknya bakteri .
Eksudat kemudian terakumulasi, jika tidak segera diekskresikan atau di absorbsi tubuh, maka
akan memicu terbentuknya kapsul fibrous sebagai respon tubuh untuk melokalisir untuk
membatasi penyebaran lebih lanjut.
Sumber: www.drwheatgrass.info/blog/treat_abscess
Abses bisa terjadi dimanapun di bagian tubuh. Untuk tindakan bedah minor akan dibahas
abses di kulit dan subkutis tetapi tidak termasuk abses payudara, abses perianal dan abses
paraanal mengingat penanganannya yang spesialistik.
Abses juga bisa terjadi setelah suatu luka ringan, cedera atau sebagai komplikasi dari
folikulitis. Abses bisa timbul di setiap bagian tubuh dan menyerang berbagai usia.
Abses harus dibedakan dengan empyema. Empyema mengacu pada akumulasi nanah di
dalam kavitas yang telah ada sebelumnya secara normal, sedangkan abses mengacu pada
akumulasi nanah di dalam kavitas yang baru terbentuk melalui proses terjadinya abses
tersebut.
Etiologi
Penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang diikuti bakteri pyogenic.
(Stapilococcus Spp, Esceriscia coli, Streptokokkus beta haemoliticus Spp, Pseudomonas,
Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang
bersifat obligat anaerob (Bakteriodes sp, cClostridium, peptostreptokokkus,fasobakterium).
Infeksi bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi melalui aliran
darah bisa menyebabkan sepsis. Maka dari itu penanganan abses perlu sesegera mungkin
(cito). Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit
diatasnya menipis.
Kemungkinan terbentuknya abses meningkat pada:
Klinis
Terbentuk indurasi disertai reaksi inflamasi disekitarnya yang lama-kelamaan terbentuk masa
kistik dengan temperatur yang lebih hangat dibandingkan jaringan sehat. Pada palpasi akan
didapatkan adanya fluktuasi sebagai akibat banyaknya
eksudat yang terbetuk.
Gejala sistemik yang terjadi bisa timbul demam yang berulang. Gejalanya bisa timbul:
adanya masa
nyeri
teraba hangat
pembengkakan
kemerahan
Jika masih ragu, lakukan aspirasi dengan spuit berjarum besar di daerah yang paling
fluktuatif.
Terapi
Terapi utama adalah drainase sebagai kontrol sumber infeksi (source control). Drainase
dilakukan dengan menginsisi bagian yang paling fluktuatif dan dinding yang paling tipis.
Adakalanya terbetuk septa-septa dalam satu abses sehingga diperlukan multiple insisi.
Pemberian antibiotik idealnya adalah sesuai dengan tes kultur dan resistensi, namun
mengingat hasil kultur setidaknya membutuhkan waktu 3 hari, maka diberikan antibiotik
broad spectrum sesuai pola kuman penyebab terbanyak dan pola resistensi yang berbeda di
setiap daerah.
Teknik Operasi
1. Tindakan a dan antiseptik, jika abses setelah pecah, maka mulai painting dari arah luar
kedalam (bagian yang kotor diusap terakhir).
2. Drepping
10. Cuci dengan antisetik povidon iodine (betadin), chlorhexidin (savlon) dll
11. Jika kemungkinan eksudat masih ada atau diperkirakan masih produktif sebaiknya
dipasang drain (dengan penroos drain atau potongan karet hand scoon steril)
Dokter akan memotong ke dalam lapisan abses, yang memungkinkan nanah untuk melarikan
diri baik melalui tabung drainase atau meninggalkan rongga terbuka untuk kulit. Berapa besar
insisi sangat tergantung pada seberapa cepat nanah yang ditemui. Setelah abses dibuka,
dokter akan membersihkan dan air luka secara menyeluruh dengan garam. Jika tidak terlalu
luas atau dalam, dokter hanya dapat pak abses luka dengan kasa untuk 24-48 jam untuk
menyerap nanah dan debit.
Jika suatu abses yang lebih dalam, dokter mungkin menyisipkan drainase tabung, setelah
membersihkan luka. Setelah tabung di tempat, ahli bedah menutup sayatan dengan jahitan
sederhana, dan menerapkan rias steril. Drainase dipertahankan untuk beberapa hari untuk
membantu mencegah abses dari reformasi.
Persiapan operasi
Kulit di atas abses akan dibersihkan oleh swabbing lembut dengan larutan antiseptik.
Sebagian besar sakit di sekitar abses akan lenyap sesudah pembedahan. Penyembuhan
biasanya sangat cepat. Setelah tabung diambil keluar, antibiotik dapat dilanjutkan untuk
beberapa hari. Menerapkan panas dan menjaga wilayah yang terkena dampak ditinggikan
dapat membantu meringankan peradangan.