Anda di halaman 1dari 5

Insisi Drainase Abses

Oleh: dr.Asep Hermana,SpB, FINACS

Definisi
Abses adalah pengumpulan eksudat purulen yang terjebak di dalam jaringan yang kemudian
membentuk rongga yang secara anatomis sebelumnya tidak ada dengan jaringan fibrotik
disekitarnya sebagai respon tubuh terhadap adanya infeksi.

Patofisiologi
Kejadian abses bermula dari trauma mayor ataupun minor yang diikuti masuknya bakteri .
Eksudat kemudian terakumulasi, jika tidak segera diekskresikan atau di absorbsi tubuh, maka
akan memicu terbentuknya kapsul fibrous sebagai respon tubuh untuk melokalisir untuk
membatasi penyebaran lebih lanjut.

Sumber: www.drwheatgrass.info/blog/treat_abscess
Abses bisa terjadi dimanapun di bagian tubuh. Untuk tindakan bedah minor akan dibahas
abses di kulit dan subkutis tetapi tidak termasuk abses payudara, abses perianal dan abses
paraanal mengingat penanganannya yang spesialistik.
Abses juga bisa terjadi setelah suatu luka ringan, cedera atau sebagai komplikasi dari
folikulitis. Abses bisa timbul di setiap bagian tubuh dan menyerang berbagai usia.
Abses harus dibedakan dengan empyema. Empyema mengacu pada akumulasi nanah di
dalam kavitas yang telah ada sebelumnya secara normal, sedangkan abses mengacu pada
akumulasi nanah di dalam kavitas yang baru terbentuk melalui proses terjadinya abses
tersebut.

Etiologi
Penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang diikuti bakteri pyogenic.
(Stapilococcus Spp, Esceriscia coli, Streptokokkus beta haemoliticus Spp, Pseudomonas,
Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang
bersifat obligat anaerob (Bakteriodes sp, cClostridium, peptostreptokokkus,fasobakterium).

Infeksi bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi melalui aliran
darah bisa menyebabkan sepsis. Maka dari itu penanganan abses perlu sesegera mungkin
(cito). Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit
diatasnya menipis.
Kemungkinan terbentuknya abses meningkat pada:

Adanya kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi


Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang

Individu dengan gangguan sistem kekebalan.

Individu dengan gangguan vaskular

Klinis
Terbentuk indurasi disertai reaksi inflamasi disekitarnya yang lama-kelamaan terbentuk masa
kistik dengan temperatur yang lebih hangat dibandingkan jaringan sehat. Pada palpasi akan
didapatkan adanya fluktuasi sebagai akibat banyaknya
eksudat yang terbetuk.

Gejala sistemik yang terjadi bisa timbul demam yang berulang. Gejalanya bisa timbul:

adanya masa

nyeri

teraba hangat

pembengkakan

kemerahan

Jika masih ragu, lakukan aspirasi dengan spuit berjarum besar di daerah yang paling
fluktuatif.

Sumber gambar www.lib.uiowa.edu/Hardin/md/cdc/staph/mrsa3.hml


Pada pemeriksaan laboratorium bisa menunjukan penigkatan leukosit.

Terapi
Terapi utama adalah drainase sebagai kontrol sumber infeksi (source control). Drainase
dilakukan dengan menginsisi bagian yang paling fluktuatif dan dinding yang paling tipis.
Adakalanya terbetuk septa-septa dalam satu abses sehingga diperlukan multiple insisi.
Pemberian antibiotik idealnya adalah sesuai dengan tes kultur dan resistensi, namun
mengingat hasil kultur setidaknya membutuhkan waktu 3 hari, maka diberikan antibiotik
broad spectrum sesuai pola kuman penyebab terbanyak dan pola resistensi yang berbeda di
setiap daerah.

Teknik Operasi
1. Tindakan a dan antiseptik, jika abses setelah pecah, maka mulai painting dari arah luar
kedalam (bagian yang kotor diusap terakhir).

2. Drepping

3. Anestesi dengan chlor ethyl topical(disemprot)

4. Siapkan kasa dan neerbeken untuk menampung eksudat

5. Insisi dengan pisau no 11, kemudian lebarkan dengan klem

6. Tekan sampai pus/eksudat minimal

7. Lakukan debridement jaringan nekrotik dengan kuret atau kasa.

8. Irigasi dengan NaCl 0,9 % sampai jernih

9. Bilas dengan H2O2

10. Cuci dengan antisetik povidon iodine (betadin), chlorhexidin (savlon) dll

11. Jika kemungkinan eksudat masih ada atau diperkirakan masih produktif sebaiknya
dipasang drain (dengan penroos drain atau potongan karet hand scoon steril)

12. Rawat sebagai luka terbuka (tidak dijahit)


- See more at: http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/234#sthash.Po0Bzn7r.dpuf

Infeksi / Abses, Surgery Insisi dan Drainase pada Abses


Insisi dan Drainase pada Abses
Abses adalah suatu sakit berisi nanah, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. nanah ini
terdiri dari baik hidup dan organisme mati dan menghancurkan jaringan dari putih sel darah
yang dibawa ke daerah itu untuk memerangi infeksi. Abses sering ditemukan pada jaringan
lunak di bawah kulit, seperti ketiak atau pangkal paha. Namun, mereka dapat berkembang
dalam setiap organ, dan biasanya ditemukan di payudara dan gusi. Abses jauh lebih serius
dan panggilan untuk perawatan lebih spesifik jika mereka berada di organ dalam seperti paru-
paru, hati atau otak. Karena lapisan rongga abses cenderung mengganggu jumlah obat yang
dapat menembus sumber infeksi dari darah, rongga itu sendiri mungkin memerlukan
pengeringan. Setelah abses telah sepenuhnya terbentuk, sering tidak merespon terhadap
antibiotik. Bahkan jika antibiotik tidak menembus ke dalam abses, tidak berfungsi juga dalam
lingkungan tersebut.

Deskripsi Insisi dan Drainase

Dokter akan memotong ke dalam lapisan abses, yang memungkinkan nanah untuk melarikan
diri baik melalui tabung drainase atau meninggalkan rongga terbuka untuk kulit. Berapa besar
insisi sangat tergantung pada seberapa cepat nanah yang ditemui. Setelah abses dibuka,
dokter akan membersihkan dan air luka secara menyeluruh dengan garam. Jika tidak terlalu
luas atau dalam, dokter hanya dapat pak abses luka dengan kasa untuk 24-48 jam untuk
menyerap nanah dan debit.

Insisi dan Drainase

Jika suatu abses yang lebih dalam, dokter mungkin menyisipkan drainase tabung, setelah
membersihkan luka. Setelah tabung di tempat, ahli bedah menutup sayatan dengan jahitan
sederhana, dan menerapkan rias steril. Drainase dipertahankan untuk beberapa hari untuk
membantu mencegah abses dari reformasi.
Persiapan operasi

Kulit di atas abses akan dibersihkan oleh swabbing lembut dengan larutan antiseptik.

Rehabilitasi setelah operasi

Sebagian besar sakit di sekitar abses akan lenyap sesudah pembedahan. Penyembuhan
biasanya sangat cepat. Setelah tabung diambil keluar, antibiotik dapat dilanjutkan untuk
beberapa hari. Menerapkan panas dan menjaga wilayah yang terkena dampak ditinggikan
dapat membantu meringankan peradangan.

On April 28th, 2011

Anda mungkin juga menyukai