Pemeriksaan tekanan darah merupakan suatu tindakan melakukan pengukuran tekanan darah,
yaitu hasil dari curah jantung dan tahanan perifer, menggunakan Sphygmomanometer.
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju
serta kekentalan (viskositas) darah. Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis. Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi yang disebut tekanan sistolik. Sedangkan tekanan
terendah terjadi saat jantung beristirahat yang disebut tekanan diastolik. Tekanan darah
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolic dengan nilai dewasa
normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya
120/80.
Tekanan darah dapat diukur secara langsung atau tidak langsung. Pada metode langsung,
kateter arteri dimasukkan langsung ke dalam arteri. Pengukuran tidak langsung dilakukan
dengan sfigmomanometer dan stetoskop.
Sfigmomanometer atau tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov,
seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter atau
sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.
Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air
raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa
masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Sphygmomanometer terdiri
dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain,
dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
Sfigmomanometer tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat pengukur tekanan
yang berhubungan dengan rongga dalam manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa
sehingga tekanan yang terbaca pada manometer sesuai dengan tekanan dalam millimeter air
raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis. Agar sphygmomanometer masih dapat
digunakan untuk mengukur tekanan darah dengan baik, perlu dilakukan kalibrasi. Cara
melakukan kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut:
1. Sebelum dipakai, air raksa harus selalu tetap berada pada level angka nol (0 mmHg).
Ukuran Manset
Pengukuran tekanan darah yang akurat tergantung pemakaian manset yang sesuai bagi
pasien. Bila manset terlalu besar untuk lengan pasien, seperti pada anak-anak, maka
pembacaannya akan lebih rendah dari tekanan sebenarnya. Bila manset terlalu kecil, misalnya
pada penggunaan manset ukuran standar pada pasien obesitas, maka pembacaan tekanan akan
lebih tinggi dibanding tekanan sebenarnya. Maka diproduksi berbagai ukuran manset untuk
berbagai ukuran lingkar lengan.
(cm) (cm)
Neonatus
2.5 4.0 5.0 9.0
Bayi
4.0 6.0 11.5 -18.0
Anak
7.5 9.0 17.0 19.0
Dewasa
11.5 -13.0 22.0 26.0
Lengan besar
14.0 -150 30.5 33.0
Paha
18.0 -19.0 36.0 38.0
26 80-110 50-80
7 85-120 50-80
8 90-120 55-85
9 90-120 55-85
10 95-130 60-85
11 95-135 60-85
12 95-135 60-85
13 100-140 60-90
14 105-140 65-90
Normal 90 119 60 79
a. Umur
Tekanan darah akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini dikaitkan
dengan berkurangnya elastisitas pembuluh darah arteri, dinsing arteri semakin kaku sehingga
tahanan pada arteri semakin basar dan meningkatkan tekanan darah.
b. Waktu Pengukuran
Tingkat tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari. Tekanan darah biasanya rendah pada
pagi-pagi sekali, secara berangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya
pada senja hari atau malam. Tidak ada orang yang pola dan derajat variasinya sama.
Latihan dan aktivitas fisik dapat meningkatkan cardiac output dan tekanan darah. Hal ini
berkaitan dengan peningkatan metabolism tubuh. Aktivitas fisik membutuhkan energi
sehingga membutuhkan aliran yang lebih cepat untuk mensuplai oksigen dan nutrisi (tekanan
darah naik).
d. Stress (kecemasan, takut, emosi dan nyeri)
Stress ini akan merangsang syaraf simpatik, mengakibatkan peningkatan denyut jantung serta
peningkatan resistensi atau tahanan arteri. Selain itu juga mengakibatkan vasokonstriksi
arteri.
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap tekanan darah. Hal ini berkaitan dengan efek
gravitasi bumi. Pada saat berbaring, gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena
arah peredaran tersebut horizontal, sehingga jantung tidak terlalu memompa dan tidak terlalu
melawan gaya gravitasi. Pada saat duduk maupun berdiri, kerja jantung dalam memompa
darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi bumi, sehingga kecepatan denyut
jantung meningkat. Posisi berbaring tekanan darah lebih rendah daripada duduk atau berdiri.
Baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan berusaha menstabilankan tekanan
darah.
f. Obat-obatan
Terdapat beberapa obat yang dapat menyebabkan peningkatan ataupun penurunan tekanan
darah, seperti analgetik yang dapat menurunkan tekanan arah.
Pemeriksaan suhu tubuh akan memberikan tanda/hasil suhu inti yang secara ketat dikontrol
karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi. Pemeriksaan suhu tubuh dapat dilakukan di
beberapa tempat, yaitu:
Nilai standar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi empat
yaitu :
a. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C. Untuk mengukur suhu
hipotermi diperlukan termometer ukuran rendah (low reading thermometer)
yang dapat mengukur sampai 25 derajat Celcius.
b. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36,5 - 37,5C
c. Febris / pireksia / panas, bila suhu tubuh diatas 37,5 - 40C
d. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40C
Pemeriksaan denyut nadi merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri, dengan
cara menghitung kecepatan/loncatan aliran darah yang dapat teraba pada berbagai titik tubuh
melalui perabaan. Pemeriksaan nadi dihitung selama satu menit penuh, meliputi frekuensi,
keteraturan dan isi. Selain melalui perabaan dapat juga diperiksa melalui stetoskop.
Pemeriksaan denyut nadi bertujuan untuk mengetahui keadaan umum pasien, mengetahui
integritas system kardiovaskuler, dan mengikuti perkembangan jalannya penyakit.
Titik denyut, misalnya: denyut arteri temporalis dan arteri frontalis pada kepala, arteri
karotis pada leher, arteri brachialis pada lengan atas/siku bagian dalam, arteri radialis dan
ulnris pada pergelangan tangan, arteri poplitea pada belakang lutut, dan arteri dorsalis pedis
atau arteri tibialis posterior pada kaki.
Frekuensi denyut nadi sangat bervariasi, tergantung jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan usia.
Demikian juga halnya waktu berdiri, sedang makan, mengeluarkan tenaga atau waktu emosi.
Bayi yang baru dilahirkan (1-3 bulan): 120-140 kali/menit, bayi 4 bulan-2 tahun: 80-150
kali/menit, anak 2-10 tahun: 70-110 kali/mnit, anak anak >10 tahun: 55-90 kali/menit,
dewasa: 60-90 kali/menit, dan usia lanjut yang sehat: 60/100 kali/menit.
Nadi yang cepat disebut tathicardia atau pulsus frekuens, dan nadi yang lambat disebut
bradicardia atau pulsus rarus. Pulsus frekuens dijumpai pada demam tinggi, tirotoksikosis,
infeksi streptokokus, difteria dan berbagai jenis penyakit jantung. Nadi yang lambat terdapat
pada penyakit miksudema (kekurangan tiroksin), penyakit kuning dan tifoid. Irama nadi
sifatnya teratur pada orang sehat, akan tetapi nadi yang tidak teratur belum tentu abnormal.
Aritmia sinus adalah gangguan irama nadi, dimana frekuensi nadi menjadi cepat pada saat
inspirasi dan melambat waktu ekspirasi. Hal demikian adalah normal dan mudah dijumpai
pada anak-anak. Jenis nadi tidak teratur lainnya adalah abnormal.
Jenis Pernafasan
1. Chyne Stokes: pernafasan yang sangat dalam yang berangsur-angsur menjadi dangkal
dan berhenti sama sekali (apnoe) selama beberapa detik untuk kemudian menjadi
dalam lagi. (keracunan obat bius, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal
kronis, dan perdarahan pada susunan saraf pusat)
2. Biot : pernapasan dalam dan dangkal yang disertai masa apnoe yang tidak teratur.
(meningitis)
3. Kusmaul : pernapasan yang inspirasi dan ekspirasi sama panjangnya dan sama
dalamnya, sehingga keseluruhan pernafasan menjadi lambat dan dalam. (keracunan
alkohol dan obat bius, koma, diabetes, uremia
Batasan Normal
Batasan normal beraneka ragam tergantung usia. Pada bayi: 30 60 kali/menit, anak-anak: 20
30 kali/menit, remaja: 15 24 kali/menit, dan dewasa: 16 20 kali/menit.